Anda di halaman 1dari 2

SKOR APACHE

1. DESKRIPSI

Pertama berkembang pada tahun 1981 di George Washington


University Medical Centre, sistem skoring Acute Physiology Chronic
Health Evaluation (APACHE) telah didemonstrasikan untuk membuktikan
keakuratan dan pengukuran yang memungkinkan terhadap beratnya
penyakit pada pasien-pasien criticall ill. Sistem skoring APACHE yang
pertama (APACHE I) mengandung 34 variabel, nilai variabel terburuk
dicatat dan dinilai dalam 32 jam pertama masuk ICU dan hasil akhir
didapati sebagai skor fisiologik akut.

Pada tahun 1985, Knaus dkk memperkenalkan versi sistem skor


APACHE yang lebih disederhanakan yaitu APACHE II. Model ini mencatat
nilai variabel terburuk dalam 24 jam pertama masuk ICU terhadap 12 variabel
fisiologik, usia, status pembedahan (pembedahan emergensi / elektif, bukan
pembedahan), status riwayat penyakit sebelumnya yang menerangkan
penyebab masuknya ke ICU, yang dianalisa secara model regresi multipel
logistik yang ditransformasikan skornya untuk memprediksi kemungkinan
kematian. Sistem skoring ini berkembang dengan cepat digunakan luas di
seluruh dunia, telah banyak digunakan dalam bidang administrasi,
perencanaan, quality assurance, membandingkan diantara ICU bahkan
membandingkan terhadap grup- grup uji klinik.

Versi yang ketiga, APACHE III, telah mengevaluasi secara prospektif


terhadap 17440 pasien yang masuk di 40 ICU rumah sakit di Amerika Serikat
pada tahun 1988 1989. Sistem variabel yang termasuk dalam skoring
APACHE III yaitu berdasarkan pencatatan nilai variabel terburuk dalam 24
jam pertama pasien masuk ICU, skor berkisar 0 - 299 terhadap 17 variabel
fisiologik, Glasgow Coma Score (GCS), untuk nilai skor usia dan tujuh
kondisi komorbid penyakit kronik. Skor APACHE III adalah skor untuk
menilai beratnya penyakit critical ill di ICU yang dikalkulasikan terhadap
variabel-variabel usia pasien, adanya kondisi komorbid penyakit, investigasi
laboratorium dan fisiologik yang terburuk dalam 24 jam pertama masuk
ICU. Dalam sistem skoring APACHE III usia pasien dan riwayat penyakit
kronik mencapai nilai 47. Dalam 24 jam pertama masuk rawatan, 17 variabel
fisiologik dicatat dan dapat mencapai nilai sampai 252. Nilai skor total
dikombinasikan dengan asal perawatan sebelumnya serta diagnosis ICU
secara prinsipal, hasilnya diolah ke dalam persamaan suatu logistik regresi.

2. TUJUAN

Tujuan skor APACHE II adalah utnuk memprediksi mortalitas di


ICU. Skoring ini memungkinkan untuk penilaian tingkat keparahan penyakit
dan memberikan perkiraan kemungkinan kematian yang terjadi di rumah sakit.
Sistem skoring ini memberikan keakuratan dan pengukuran yang
memungkinkan terhadap beratnya penyakit pada pasien kritis.

Kelemahan pada skor APACHE II adalah skor ini dibuat berdasarkan


data lama dari tahun 19791982 dan system ni tidak dirancang untuk
memprediksi outcome pasien secara individual dan penyakit khusus. walaupun
terdapat bebebrapa kelemahan, namun system ini yang paling dominan
digunakan secara imternasional sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai