Anda di halaman 1dari 71

LUWIHARSIH

BIDANG DIKLAT KARS


APA ITU MUTU ?
 Mutu bersifat persepsi dan dipahami berbeda
oleh orang yang berbeda namun berimplikasi
pada superioritas sesuatu hal.
 Penilaian indikator dapat digunakan untuk
menilai mutu berbagai kondisi.

PMKP  DATA

indikator-luwi 2
Kerangka kerja peningkatan mutu
yang kuat akan menghasilkan :
 Pengembangan prioritas yang jelas,
apa yang diukur.
 Menjamin keputusan berdasarkan pada
data yang diukur
 Membuat peningkatan berdasarkan
pada perbandingan nasional dan
internasional.
21
Indikator adalah

suatu cara utk menilai


penampilan dari suatu
kegiatan  merupakan
variabel yg digunakan
utk menilai perubahan
KRITERIA INDIKATOR :

1. Sahih (valid) yi benar-2 dpt dipakai utk


mengukur aspek yg akan dinilai
2. Dapat dipercaya (reliable), yi mampu
menunjukkan hasil yg sama pada saat
berulang kali, utk waktu sekarang maupun
yg akan datang
3. Sensitif yi cukup peka utk mengukur,
sehingga jml nya tidak perlu banyak
4. Spesifik, yaitu memberikan gambaran
perubahan ukuran yg jelas, tidak
bertumpang tindih
 Merupakan ukuran pelayanan klinik
 Merupakan ukuran obyektiif dalam bentuk
kuantitatif terhadap proses manajemen atau
dampak dari asuhan pasien.
 Memberikan dimensi pengukuran mutu atau
aspek kepatutan dari asuhan pasien
 Dapat digunakan untuk membandingkan atau
benchmarking informasi terkait asuhan klinis.
Misalnya angka kematian.
 Merupakan PERTANDA akan masalah yang
MUNGKIN terjadi dan peluang perbaikan mutu
klinik
 Dapat juga membantu menyoroti area masalah
dalam kinerja klinis sehingga dapat memberi
informasi atau mendorong kegiatan
peningkatan mutu.
 Dapat juga merupakan refleksi yang cepat
dari praktik klinis dan juga merupakan
komunikasi dari sumber daya yang tepat dan
identifikasi isue penting untuk penelitian
selanjutnya.
 Hasil dari data indikator klinis yang diinginkan
maupun yang tidak diinginkan yang valid dan
dapat diandalkan, menentukan peran penting
dalam sistem monitoring dan evaluasi yang
komprehensif
Tujuan pengembangan
indikator klinik:

 Meningkatkan partisipasi dan komitment


tenaga kesehatan dalam kegiatan evaluasi
dan perbaikan mutu klinik
 Menciptakan alat sebagai tanda
kemungkinan masalah atau peluang
perbaikan
 Mendukung pengumpulan data nasional
mengenai proses pelayanan dan hasil klinik
 Sebagai suplemen dalam penilaian akreditasi
atau bagian dari akreditasi
Apa tujuannya? Komitmen
penggunaan indikator

Indikator kinerja

ditetapkan diukur dianalisis

Memperbaiki kinerja
Institusi pelayanan kesehatan
Fase pengembangan indikator
klinis menurut sumber data
 Fase 1: Dari data yang sudah tersedia di RS 
lnya data dari SPM (Standar Pelayanan
Minimal), Sasaran Mutu, Indikator Mutu, Quality
Obyectif
 Fase 2 : Dari data yang mungkin dapat
disediakan di RS
 Fase 3 : Memerlukan perubahan sistem
informasi yang signifikan untuk mengumpulkan
data yang seharusnya dimiliki di RS
 Pelayanan kesehatan menjadi lebih komplek, bila
dilihat dari peningkatan pelayanan yang diberikan,
dimana pada saat bersamaan pelayanan juga
harus diberikan dalam konteks keterbatasan
biaya, peningkatan pasien yang diharapkan dan
yang terbesar adalah fokus pada akuntabilitas.

 Dengan adanya pemantauan indikator klinis maka


maka dapat diketahui data KTD.
 Hasil penelitian pada Harvard Medical Practice sebagai
berikut :
 Pada 30,000 rekam medis di New York state, ditemukan
telah terjadi KTD pada 3.7% pasien masuk RS, dimana
lebih dari separo dapat dicegah dan 13,6 % menyebabkan
kematian di RS  dampaknya adalah meningkatnya
tekanan dari masyarakat, regulator dan profesional untuk
redesign proses pelayanan kesehatan dan sistem yang
menjadikan pelayanan lebih aman di masa mendatang
 Data tidak hanya digunakan secara rutin untuk membanding
kan kinerja antar pelayanan kesehatan, tetapi juga
potensial untuk digunakan dan juga menarik berbagai stake
holder termasuk periset, praktisi, manajer, regulator,
pasien dan pemberi pelayanan.
Sumber daya di RS terbatas

RS tidak dapat mengumpulkan data


untuk menilai semua hal yg
diinginkan

RS harus memilih proses dan hasil


praktik klinis dan manj yg paling
penting dinilai dng mengacu :
- misi RS
- kebutuhan pasien & pelayanan

Penilaian sering terfokus pada proses


yang berimplikasi risiko tinggi,
diberikan dalam volume besar atau
indikator-luwi
cenderung menimbulkan masalah. 13
PEMILIHAN INDIKATOR KLINIK
• Prioritas tinggi
• Sederhana
• Mulai dengan sedikit indikator
• Data tersedia
• Ditingkatkan secara bertahap
• Dampak terhadap pengguna dan
pelayanan
• Mengukur berbagai dimensi mutu
Pimpinan rumah sakit
bertanggung jawab menentukan
pilihan terakhir dari indikator
utama yang digunakan dalam
kegiatan mutu rumah sakit.

indikator-luwi 15
INDIKATOR MUTU & KESELAMATAN
DI RS
1. Indikator Area Klinik (IAK)
2. Indikator Area Manajemen (IAM)
3. Indikator Sasaran Keselamatan
Pasien (ISKP)
4. Indikator Library Measure (ILM)

KRITERIA PEMILIHAN
• Volume Tinggi
• Risiko Tinggi
• Biaya Tinggi
• Cenderung bermasalah
INDIKATOR AREA KLINIK
(IAK)
Standar PMKP.3.1
Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci untuk masing-
masing struktur, proses dan hasil (outcome) setiap upaya klinis.
Elemen Penilaian PMKP.3.1.
1. Pimpinan klinis menetapkan indikator kunci utk setiap area klinis
(pelayanan) yang disebut di 1) sampai 11) di Maksud dan Tujuan.
2. Paling sedikit 5 dari 11 indikator klinis harus dipilih (Sesuai dng
internatioanl library)
3. Pimpinan RS memperhatikan muatan ”ilmu” (science) dan ‘bukti’
(evidence) untuk mendukung setiap indikator yang dipilih.
4. Penilaian mencakup struktur, proses dan hasil (outcome)
5. Cakupan, metodologi & frekuensi ditetapkan untuk setiap
indikator
6. Data penilaian klinis dikumpulkan & digunakan utk melakukan
evaluasi terhadap efektivitas dari peningkatan
dr Luwi - PMKP 14 Jan 18
1. Pimpinan klinis menetapkan
indikator kunci utk setiap area klinis
(pelayanan) yang disebut di 1)
sampai 11) di Maksud dan Tujuan
Pemilihan indikator yang terkait dng area klinis meliputi :
1. asesmen pasien;
2. pelayanan laboratorium
3. pelayanan radiologi dan diagnostic imaging;
4. prosedur bedah;
5. penggunaan antibiotika dan obat lainnya;
6. kesalahan medikasi (medication error) dan Kejadian Nyaris Cedera
(KNC);
7. penggunaan anestesi dan sedasi;
8. penggunaan darah dan produk darah;
9. ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medis pasien;
10. pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan pelaporan;
dr Luwi - riset
11. klinis;
PMKP 14 Jan 20
INDIKATOR AREA KLINIS
 Ada 11 area klinis  minimal ada 11 indikator
untuk area klinis

 Tetapkan indikator yang akan dinilai  proses,


prosedur dan hasil

 Indikator yg dipilih didukung dengan data


evidence based

 Tetapkan metode pegukurannya & frekuensi


penilaiannya

 Buat profil indikatornya.


JUDUL
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI OPERASIONAL
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA (inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL DATA/PIC
dr Luwi - PMKP 14 Jan 22
 Indikator asesmen dapat dipilih dari Bab Asesmen Pasien 
dari asesmen pasien mana yang merupakan masalah yang
harus dipantau, atau belum dilaksanakan dengan baik,
Misal : asesmen awal pasien IGD, RI, asesmen ulang,
asesmen khusus  Pilih satu indikator asesmen pasien

 Indikator juga bisa dipilih dari standar pelayanan minimal


(SPM) atau Quality Obyectif atau sasaran mutu dari unit
kerja

 Indikator sebaiknya dipilih yang fokus pada proses yang


berimplikasi risiko tinggi, diberikan dalam volume besar atau
cenderung menimbulkan masalah.
CONTOH
1. Asesmen pasien; (IAK 1)
 Pengkajian Awal Pasien Baru dalam 24 jam

 Pre visit anestesi

 Pasien stroke yang dilakukan assesmen


rehabilitasi medis

 Asesmen awal pasien emergency

 Asesmen nyeri terdokumentasi

 dll
CONTOH
2. Pelayanan laboratorium (IAK 2)
 Angka keterlambatan penyerahan hasil
pemeriksaan
 Angka kerusakan sampel darah
 Angka kesalahan menyampaikan hasil
pemeriksaan
 Angka kesalahan pengambilan sampel
 Angka kesalahan pasien
 Pelaporan nilai kritis laboratorium
3. Pelayanan radiologi dan diagnostic
CONTOH
imaging; (IAK 3)
 Angka pemeriksaan ulang
 Angka penolakan expertise
 Angka keterlambatan penyerahan hasil
 Angka kesalahan posisi pemeriksaan
 Angka reaksi obat kontras
 Penyampaian hasil radiologis kristis kepada dokter
pengirim
 Waktu Tunggu Pemeriksaan Radiologi cito
 respon time pem cito dari IGD
 respon time USG cito dari IGD non obsgyn
 respon time thorax konvensional
4. Prosedur bedah (IAK 4) CONTOH
 Angka penundaan operasi
 Angka keterlambatan dimulainya operasi
 Angka infeksi luka operasi
 Angka ketidak lengkapan informed concent
 Angka ketidak lengkapan laporan operasi
 Angka ketidak lengkapan laporan anestesi
 Kepatuhan melaksanakan proses time out
pada pasien pre operasi
 Ketidaksesuaian Diagnosis pra dan pasca
bedah
 Marking
5. Penggunaan antibiotika dan obat CONTOH
lainnya; (IAK 5)
 Penggunaan antibiotika di ICU sesuai dng
hasil resistensi test

 Operasi Bersih tanpa Penggunaan Antibiotik


Profilaksis
6. Kesalahan medikasi (medication CONTOH
error) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC);
(IAK 6)
 Ketepatan waktu pemberian antibiotika
 Ketetapkan waktu pemberian injectie
antibiotik pada pasien rawat inap.
 Kejadian Nyaris Cedera Peresepan Obat
 Kesalahan dan Kejadian Nyaris Cedera
Medikasi, Pencegahan Adverse Drug Event
 Respon time permintaan darah cito < 1 jam
CONTOH
7. Penggunaan anestesi dan sedasi;
(IAK 7)

 Kelengkapan asesmen pre anestesia


 Pasien paska pembiusan di transfer dari
recorvery room IBS ke ruang rawat inap sesuai
dengan Aldrette Score
 efek samping anestesi pada pasien SC
 efek samping sedasi pada pasien endoscopy
CONTOH
8. Penggunaan darah dan produk darah;
(IAK 8)

 Angka keterlambatan penyediaan darah


untuk operasi elektif
 Angka kesalahan golongan darah
 Angka kesalahan jenis darah
 Angka reaksi transfusi darah
 Angka perbedaan hasil skrining
 efektifitas penggunaan darah  cros macth
dan yang dipakai.
CONTOH
9. Ketersediaan, isi dan penggunaan
rekam medis pasien; (IAK 9)

 Kelengkapan catatan laporan operasi


 Tingkat kelengkapan RM  pilih 1 form
yang dilakukan evaluasi.
10. Pencegahan dan pengendalian infeksi, CONTOH
surveilans dan pelaporan; (IAK 10)

 Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)


 Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
 Infeksi Luka Operasi (ILO)
 Infeksi Saluran Kemih (ISK)
 Angka Phlebitis
 HAP/ Hospital Acquired Pneumonia
 IDO/ Infeksi Daerah Operasi Bersih
CONTOH
11. Riset Klinis

 Penelitian dengan ethical clearance


2. Paling sedikit 5 dari 11 indikator
klinis harus dipilih (Sesuai dng
internatioanl library)
2. Paling sedikit 5 dari 11 indikator klinis
harus dipilih (Sesuai dng internatioanl
library)
1. asesmen pasien; 1. Masing-2 area klinis minimal
2. pelayanan laboratorium ada 1 indikator  minimal
3. pelayanan radiologi dan ada 11 indikator klinis
diagnostic imaging; 2. Dari 11 indikator klinis 5
4. prosedur bedah; indikator menggunakan
5. penggunaan antib & obat lain indikator klinis dari
6. kesalahan medikasi (medication International Library
error) & KNC; 3. Bila dari 11 indikator klinis
7. penggunaan anestesi & sedasi; tsb tdk ada yg menggunakan
8. penggunaan darah & produk indikator klinis dari
darah; international library maka RS
9. ketersediaan, isi & penggunaan harus mengumpulkan
RM pasien; Indikator sebanyak 16 yi 11
10. pencegahan dan pengendalian indikator klinis + 5 indikator
infeksi, surveilans dan pelaporan; international library
 ILO, ILI, Phlebitis, dll
11. riset klinis;
dr Luwi - PMKP 14 Jan 37
Apakah International Library of
Measures?

 International Library of Measures terdiri


dari 10 grup populasi penyakit spesifik
yang diidentifikasi sebagai kumpulan
indikator.

 Setiap kumpulan indikator terdiri dari 2


sampai 8 indikator proses dan
outcome.

38
International Library of Measures-
Measure Sets
1) Acute Myocardial Infarction (AMI)
2) Heart Failure (HF)
3) Stroke (STK)
4) Children’s Asthma Care (CAC)
5) Hospital-Based Inpatient Psychiatric Service (HBIPS)
6) Nursing-Sensitive Care (NSC)
7) Perinatal Care (PC)
8) Pneumonia (PN)
9) Surgical Care Improvement Project (SCIP)
10) Venous Thromboembolism (VTE)
39
I. Acute Myocardial Infarction (AMI)
1. Aspirin received within 24 hours of arrival to the hospital
for patients having an acute myocardial infarction
(AMI).
2. Aspirin prescribed at discharge for patients who had
an acute myocardial infarction.
3. ACEI (angiotensin converting enzyme inhibitor) or ARB
(angiotensin receptor blocker) for patients who have
LVSD (Left Ventricular Systolic Dysfunction) after having
an acute myocardial infarction.
4. Adult smoking cessation advice/counseling given to
patients who had an acute myocardial infarction.
5. Beta-blocker prescribed at discharge for patients who
had an acute myocardial Infarction
6. Acute myocardial infarction (AMI) patients who expire
during the hospital stay
indikator-luwi 40
II. Heart Failure (HF)
1. Heart failure patients with documentation in the
hospital record that left ventricular systolic (LVS)
function was evaluated before arrival, during
hospitalization, or is planned for after discharge

2. ACEI (angiotensin converting enzyme inhibitor) or


ARB (angiotensin receptor blocker) or heart failure
patients who have LVSD (Left Ventricular Systolic
Dysfunction)

3. Adult smoking cessation advice/counseling given


to heart failure patients
indikator-luwi 41
III. Stroke (STK)
1.Patients with ischemic stroke prescribed
antithrombotic therapy at discharge
2.Patients with atrial fibrillation/flutter
receiving anticoagulation therapy
3.Stroke patients who were given stroke
education during their hospital stay
4.Ischemic or hemorrhagic stroke patients
who were assessed for rehabilitation
services
indikator-luwi 42
IV. Children’s Asthma Care (CAC)

1.Pediatric asthma patients who


received relievers during this
hospitalization

2.Pediatric asthma patients who


received systemic corticosteroids
during hospitalization

indikator-luwi 43
V. Hospital-Based Inpatient
Psychiatric Service (HBIPS)

1. Psychiatric patients who were placed in physical restraints


during their inpatient hospitalization. This measure will
determine the total number of hours that patients were
maintained in physical restraints for those admitted to a
hospital-based inpatient psychiatric setting

2. Psychiatric patients who were placed in seclusion during


their inpatient hospitalization. This measure will
determine the total number of hours that all patients were
maintained in seclusion for those admitted to a hospital-
based inpatient psychiatric setting.
indikator-luwi 44
VI. Nursing-Sensitive Care (NSC)

1. Patients that have hospital-acquired


(nosocomial) pressure ulcer(s)
(category/stage II) on the day of the
prevalence study

2. All documented falls with or without injury,


experienced by patients in a calendar month.
All documented falls by a patient with an
injury level of minor (2) or greater.

indikator-luwi 45
VII. Perinatal Care (PC)
1. Patients with elective vaginal deliveries or
elective cesarean sections at >= 37 and < 39
weeks of gestation completed

2. Nulliparous women with a term, singleton baby


in a vertex position delivered by cesarean
section

3. Exclusive breast milk feeding during the


newborn's entire hospitalization
indikator-luwi 46
VIII. Pneumonia (PN)
1. Pneumonia patients, aged 65 and older, who
were screened for pneumococcal vaccine
status and were administered the vaccine prior
to discharge, if indicated
2. Adult smoking cessation advice/counseling
given to patients who smoke cigarettes and
who are hospitalized for pneumonia
3. Pneumonia patients, aged 50 and older, who
during the flu season, were screened for
influenza vaccine status and were vaccinated
prior to discharge, if indicated
indikator-luwi 47
IX. Surgical Care Improvement Project (SCIP)
1. Prophylactic antibiotics received one hour prior to surgical incision
for hip arthroplasty patients
2. Prophylactic antibiotics received one hour prior to surgical incision
for knee arthroplasty patients
3. Surgical patients (hip arthroplasty) who received prophylactic
antibiotics consistent with current guidelines
4. Surgical patients (knee arthoplasty) who received prophylactic
antibiotics consistent with current guidelines
5. Surgical patients (hip arthroplasty) whose prophylactic antibiotics
were discontinued within 24 hours after anesthesia end time
6. Surgical patients (knee arthroplasty) whose prophylactic antibiotics
were discontinued within 24 hours after anesthesia end time
7. Surgical patients (hip/knee arthroplasty) with recommended venous
thromboembolism (VTE) prophylaxis ordered anytime from hospital
arrival to 24 hours after Anesthesia End Time
8. Surgical patients who received appropriate venous thromboembolism
(VTE) prophylaxis within 24 hours prior to anesthesia start time to48 24
indikator-luwi

hours after anesthesia end time


X. Venous Thromboembolism (VTE)
1. Patients who received VTE prophylaxis (or reasons
of why this was not done) on the day of or day
after hospital admission or surgery.<BR>Note: This
measure applies to medical and surgical cases that
are not included in the SCIP measure population

2. ICU patients who received VTE prophylaxis (or


reasons of why this was not done) on the day of or
day after hospital admission or surgery.<BR>Note:
This measure applies to all ICU cases except those
included in the SCIP measure population (knee/hip
arthroplasty) who had surgery on the day of or the
day after ICU admission or transfer
indikator-luwi 49
CONTOH
INDIKATOR LIBRARY MEASURE (ILM)

ILM 1 : ACEI (Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor)


atau ARB (Angiotensin Receptor Blocker) untuk
pasian AMI dengan LVSD (Left Venticular
Systolic Deficit)
ILM 2 : ACEI atau ARB pada pasien payah jantung
dengan gangguan sistolik ventrikel kiri
ILM 3 : Asesmen rehabilitasi medis pada pasien stroke
ILM 4 ; Pemberian ASI eksklusif
ILM 5 : Pasien jatuh dengan cedera
PEMILIHAN INDIKATOR CONTOH

Identifikasi prosedur, proses dan hasil yang akan dinilai


 fokus proses berisiko, cenderung bermasalah, serta
volume tinggi.
Misal : Joint Replacement (HIP/Knee Arthoplasty)
Indikator-indikator yg dipilih bisa sbb :
IAK 1 : Asesmen medis 24 jam pertama,
pre visit anestesi
IAK 4 : prosedur operasi (pemberian antibiotik pre op)
IAK 6 : penggunaan antibiotik & obat lainnya
(pemberian venous thromboembolism/VTE pre
op)
CONTOH
PEMILIHAN INDIKATOR
 IAK 10 : IDO
 ISKP 1 : Identifikasi pasien
 ISKP 4 : Time out
 ISKP 5 : indikator PPI
Acute Myocardial Infarction
 IAK 1 : Asesmen medis 24 jam pertama
 IAK 3 ; pemeriksaan radiologi/imaging
 IAK 5 : pemberian obat (aspirin)
 ISKP 1 : Identifikasi pasien
JUDUL
DIMENSI MUTU
TUJUAN
DEFINISI OPERASIONAL
FREKUENSI PENGUMPULAN DATA
PERIODE ANALISA
NUMERATOR
DENOMINATOR
SUMBER DATA (inklusi & eksklusi)
STANDAR
PJ PENGUMPUL DATA/PIC
dr Luwi - PMKP 14 Jan 53
PENGUMPULAN DATA,
PENGUKURAN, VALIDASI
DAN ANALISIS

54
PEMILIHAN INDIKATOR

PENGUMPULAN DATA INFORMASI


Tetapkan
frekuen
• METODE STATISTIK
sinya
VALIDASI DATA
DIBANDINGKAN
• Didlm RS/tren
• Dng rs lain
ANALISIS DATA • Dng standar
• Dng praktik
dr Luwi - PMKP 14 Jan
terbaik
55
 Kegiatan sebelum pengumpulan data
dilakukan.
 Kesepakatan tujuan, target data, definisi, metode
pengumpulan.
 Pengumpulan Data
 Pengumpulan data
 Validasi dari data yang dikumpulkan.
 Temuan
 Dilakukan analisis dan atau dipresentasikan.

22
SEBELUM PENGUMPULAN

 Pimpinan melakukan identifikasi


indikator utama
 Indikator klinis
 Indikator Managerial
 Sasaran Keselamatan Pasien.
 Indikator International Library

23
 Individu
yang mempunyai
pengalaman yang layak,
pengetahuan dan ketrampilan :
 Pengumpulan Data
 Surveillance
 Menggunakan Quality Management
tools, ketrampilan dan sumber daya.

24
VALIDASI & ANALISIS DARI DATA PENILAIAN
Standar PMKP.5
RS menggunakan proses internal untuk melakukan validasi data

Standar PMKP.5.1.
Bila RS mempublikasikan data atau menempatkan data di web site
publik, pimpinan RS menjamin reliabilitas data

Rationale:
 RS mempunyai tanggung jawab untuk mengumpulkan dan
validasi data.
 Ketika RS membuat data untuk publik maka pimpinan
mempunyai tanggung jawab untuk menjamin keandalan
dr Luwi – PM PublikKPublikP 4 maret 13 59
data
 Publik mempunyai hak keakuratan data.
Tujuan
 Monitoring akurasi data yg dikumpulkan
 Verifikasi bahwa pengambilan data adalah konsisten dan
reproducible
 Verifikasi ekpetasi tentang volume data yang dikumpulkan.
 Aplikasi
 Tanggung jawab mutu pelayanan kesehatan untuk
masyarakat/publik.
 Menstimulasi peningkatan dalam proses pengumpulan
data.
 Ukuran yang dapat dipercaya untuk potensial
benchmarking selanjutnya
 Meningkatkan kepercayaan dalam gerakan pembuatan
keputusan berdasarkan data.
60
VALIDASI DATA
Dilaksanakan validasi data bila :
a. Indikator baru diterapkan khususnya,
indikator klinis yang dimaksudkan untuk
membantu RS melakukan evaluasi &
meningkatkan proses atau hasil klinis yang
penting)
b. Agar diketahui publik, data dimuat di web
site RS atau dengan cara lain
c. Suatu perub. telah dilakukan terhadap
indikator yg ada, seperti cara
pengumpulan data diubah atau proses
abstraksi data, atau abstraktor diganti
dr Luwi - PMKP 14 Jan 61
VALIDASI DATA
Dilaksanakan validasi data bila :
d. Data yang berasal dari indikator yang ada telah
diubah tanpa ada penjelasan
e. Sumber data telah diubah, seperti kalau sebagian
dari rekam medis pasien digantikan dengan
format elektronik sehingga sumber data sekarang
berupa kertas maupun elektronik
f. Subyek dari pengumpulan data telah diubah,
seperti perubahan umur rata-rata pasien,
komorbiditas, perubahan protokol riset,
penerapan pedoman praktek yang baru, atau
teknologi baru dan metodologi baru pengobatan
diperkenalkan/dilaksanakan.
dr Luwi - PMKP 14 Jan 62
Elemen penting dari validasi data yang
terpercaya mencakup sebagai berikut :
a). Mengumpulkan ulang data oleh orang kedua
yang tidak terlibat dalam pengumpulan data
sebelumnya
b). Menggunakan sample statistik sahih dari
catatan, kasus dan data lain. Sample 100 %
dibutuhkan hanya jika jumlah pencatatan,
kasus atau data lainnya sangat kecil
jumlahnya.
c).Membandingkan data asli dengan data yang
dikumpulkan ulang
dr Luwi - PMKP 4 maret 13 63
Elemen penting dari validasi data yang terpercaya
mencakup sebagai berikut :
d). Kalkulasi akurasi dng membagi jml elemen data yg
ditemukan dng total jml data elemen dikalikan
dng 100. Tk akurasi 90 % adalah patokan yang
baik.
e). Jika elemen data yg diketemukan ternyata tidak
sama, dng catatan alasan nya (misalnya data
tidak jelas definisinya) & dilakukan tindakan
koreksi
f). Koleksi sample baru setelah semua tindakan
koreksi dilakukan untuk memastikan tindakan
menghasilkan tingkat akurasi yang diharapkan
dr Luwi - PMKP 4 maret 13 64

(lihat juga KPS.11, EP 4)


ANALISIS DATA

 Gunakan alat statistik :


Run charts
Control charts
Histograms
Pareto charts

25
 Data ditampilkan
dalam grafik.
 Mudah utk melihat
trend
 Easy to “eye-ball”
 Tidak ideal untuk
analisis statistik.
M Tu W Th F

66
Pareto Chart
250

200 Shows relative impact


Easy to construct
150
Visually powerful
100

50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

67
Control Charts
• Control charts help track a process
• Graphical “alert” to process owners if a process moves out of
“control” or established limits

Max: 6 hours
6
Hours

0
Min: N/A
Time from Blood Draw to Lab Result

68
Kunci keberhasilan analisis data
 Alokasi sumberdaya yang cukup dan terlatih
untuk melakukan analisis dan pengumpulan
data.

 Menjamin komitmen pimpinan dengan


menyediakan kekompakan dan informasi
yang diperlukan.

 Merangkul Tim konsep

 Validasi dari data yang dikumpulkan.

69
 Ada 11 area klinis, setiap area minimal 1 (satu)
indikator klinik.
 5 library measure (indikator international
library) agar dipilih.
 Semua indikator agar dibuatkan profil/kamus
indikator
 Indikator di 11 area klinik agar di kumpulkan, di
analisa dan ada yg di validasi.
 Pemilihan indikator berdasarkan proses yg
berisiko, cenderung bermasalah serta volume
tinggi

Anda mungkin juga menyukai