By:
KUSNADI JAYA
6 IPSG ( VERSI JCI, 2011 )
• Memastikan benar
• Identifikasi pasien lokasi operasi, benar
Goal dengan tepat Goal prosedur, dan benar
1. 4. pasien
• Meningkatkan
keamanan obat-obat • Mengurangi resiko
Goal dengan kewaspadaan bahaya akibat pasien
3. tinggi Goal jatuh
6.
PENDAHULUAN
“ Read “ Hand-off
back “. communications “
ELEMEN
SASARAN
No. 2
READ BACK
RS mengimplementasikan
pendekatan yang standar/
baku untuk “ Metode
komunikasi serah terima
informasi kesehatan
pasien “.
Serah Terima Informasi Kesehatan Pasien
( Hand-off )
Tujuan:
Untuk menyediakan informasi secara akurat,
tepat waktu tentang rencana keperawatan,
pengobatan, kondisi terkini, dan perubahan
kondisi pasien yang baru saja terjadi ataupun
yang dapat di prediksi selanjutnya
Serah terima informasi pasien di RS
Numerator Denominator
Kuesioner Staf Total staf yang Total staf yang Semua staf yang diaudit
diaudit mampu diaudit mampu menjawab prosedur
menjawab read back secara lengkap
kuesioner dan benar (100%)
prosedur read
back secara
lengkap dan
benar
INDIKATOR KLINIK DAN PARAMETER
PENGUKURAN
Numerator Denominator
• Awalnya digunakan di
beberapa perusahaan
industri berat, perusahaan
kapal selam nuklir,
angkatan laut, dan
perusahaan penerbangan
di Amerika.
Saving our country
• Di bidang kesehatan:
• Dikembangkan
pertama kali pada
tahun 2002 oleh
Michael Leonard, M.D.,
Saving our patients
Koordinator Medis
untuk Patient Safety
bekerja sama dengan
Doug Bonacum dan
Suzanne Graham di
Kaiser Permanente,
Colorado
Implementasi SBAR di SHLV
• Diagnosa Medis
S • Masalah Keperawatan
B: Ibu pasien mengatakan anak cendrung tidur , ubun-ubun tampak cekung , refleks
menghisap kurang, tidak ada muntah . Breast feeding hanya 20 ml. Feeding susu 8x 50ml.
GCS; E 3 M 5 V menangis, pupil 2/2 reaksi positif, suhu 37.3°C, RR 24 x/mnt, Ronchi dikedua
lapang paru, HR 144x/mnt. BAB tidak ada, hasil PA belum ada. Sedang terpasang D5i/4
NaCl/12 jam. BB 5.8Kg
A: Perfusi jaringan serebral belum adekuat pasen masih cenderung tidur. Tidak ada tanda-
tanda peningkatan TIK, slem masih banyak, batuk tidak efektif, tanda-tanda infeksi tidak
ditemukan
Job desk:
1. Menjadi role model dalam pembuatan
SBAR
2. Menuntun dan mengarahkan teman
yang kurang paham dalam pembuatan
SBAR
3. Membuat evaluasi dan pelaporan bulanan
tentang pembuatan SBAR diruangan
masing-masing
Cara Audit SBAR
1. Dilakukan setiap bulan
2. pengambilan sampling 30% dari
kapasitas ruangan
3. hasil Audit diserahkan kepada CI paling
lambat tanggal satu
4. Lakukan action pada perawat yang
bersangkutan atau pada yang lain/HN.
bila pada saat Audit menemukan kurang
validnya SBAR
CONTOH TABEL EVALUASI SBAR
Evaluasi SBAR HAND OVER/TILPHON
bulan….th…
Lantai…..
NOMOR REKAM MEDIK
INDIKA
NO
TOR
0403 0457 0569 0789
1 S √ √ √ √
2 B √ X √ X
3 A √ √ √ X
4 R √ √ √ √
TOTAL 4 0 4 0
Situation Background
Assessment Recommendation
(SBAR)
Kegagalan komunikasi menyebabkan
kesalahan dalam pelayanan kepada
pasien
(Leonard, 2004)
SBAR ADALAH ALAT KOMUNIKASI
DALAM MELAKUKAN IDENTIFIKASI
TERHADAP PASIEN SEHINGGA
MAMPU MENINGKATKAN
KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANTARA
PERAWAT DAN DOKTER
Dokter lebih memperhatikan karena
informasi yang ringkas
Perawat bekerja lebih cepat
Mengkomunikasikan masalah dengan
jelas
Memberi kesempatan
menyampaikan saran kolaborasi
Acronym SBAR adalah
LATIHAN 4:
Pasien dengan CKD terpasang CAPD
dirawat Dr. Chandra
Tanam dialisat 2000 cc keluar 1500 cc
LATIHAN 5;
Pasien datang ke maternity dengan
GIP0 kehamilan 24 minggu ,dirawat Dr.
Suhartono DS. mengalami perdarahan
sejak tadi pagi , darah keluar flek-flek
warna kecoklatan
LATIHAN 6:
pasien post ET infertiliti 5 tahun dirawat
Dr. Aucky Hinting,masuk ruangan jam
08.00, pesanan dari poli infertility beri
posisi trendelenberg s/d. jam 14.00,px.
bedrest
LATIHAN 7:
Pasien dengan post SC. Hari ke-1 dirawat
Dr. Santoso KW. Mengalami nyeri daerah
op.
LATIHAN
Pasien datang dari front office dengan
GIIPI Dr. Santoso KW
Tensi 200/110 mmhg. , nadi 96 x/menit.
Suhu 37.5˚c
LATIHAN 8.
Pasien dengan post. Op. CWL . Dr. Ario
kentjono, Terpasang tampon dikedua
hidung, mengantuk , 4 jam kemudian
pindah ruangan
Latihan 9
Pasien dengan post. Op. ORIF ( fr.
Humerus kanan) Dr. Erwin ramawan
pindah ruangan 4jam kemudian
Latihan 10
Pasien dengan post. Op. TUR .P. Dr. Adi
santosa
Latihan 11
PASIEN datang dari AE . Dirawat Dr.
bambang H. Dengan Acut lung Oedema,
px. Sesak, perfusi perifer dingin, tensi
80/70mmhg, nadi 120 x/menit, DLL
Latihan 12
Pasien dengan post . Op.
choleduchoyeyunoyeyunostomi hari I
dirawat Dr. Abdus syukur, kondisi stabil,
nyeri daerah op. skala 3, terpasang
T. drain dan Drain sub hepatal
Latihan 13
Pasien dengan ARDS Dr. Edward
terpasang respirator, pasien sesak,
SPO2 88%, TTV . Dalam batas normal,
Respirator alarm
Latihan 14
Pasien datang dari front office dengan
CMV. Umur 2 tahun Dirawat Dr. Erni
Keluarga mengatakan anaknya
mengalami keterlambatan perkembangan
Belum bisa berjalan , bicara belum bisa
TTV. Dalam batas normal
Latihan 15
Pasien dengan diare dirawat dr. Ester
Sudah tidak diare , bab 1x lembek, bak
3x buang pampers
Diagnosa keperawatan
Karakteristik
Palpitasi,fatigue,napas pendek/dyspnea,anxiety
Tachycardi, bradycardi
Distensi vena jugularis, edema, peningkatan atau penurunan CVP
Dingin, kulit pucat, perubahan warna dari membran
mucosa/cyanosis, CRT > 2 detik, penurunan / peningkatan
tekanan darah
Crackles, cough, penurunan ejection fraction, nyeri dada
Mandiri
Pantau tanda-tanda vital
Evaluasi status mental
Catat warna kulit dan kualitas denyut nadi
Auskultasi bunyi napas dan bunyi jantung
Pertahankan tirah baring
Hindari mengejan / aktifitas yang menimbulkan tenaga
Pantau dan catat efek /kerugian respon obat yang telah diberikan
Intoleransi aktifitas (defisit perawatan diri)
suatu keadaan seorang individu yang tidak cukup mempunyai
energi fisiologis atau psykologis untuk bertahan atau memenuhi
kebutuhan atau aktifitas sehari-hari yang diinginkan
Karakteristik
Ketidaknyamanan atau dyspnea yang membutuhkan pengerahan
tenaga/pasien merasa letih/lemah
Denyut jantung atau tekanan darah tidak normal sebagai respon
terhadap aktifitas
Perubahan EKG selama aktifitas yang menunjukkan
aritmia/iskemia
Mandiri
kaji respon pasien terhadap aktifitas
ajarkan pasien tentang tehnik penghematan energi
Berikan dorongan untuk melakukan aktifitas/perawatan diri
bertahap jika mampu ditoleransi
Berikan bantuan sesuai kebutuhan
KESIMPULAN