Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Perpustakaan dan Kearsipan

p-ISSN 2808-1641 | e-ISSN 2808-151X


Vol.2 No.1 – Juni 2022 | 23 - 28

Perpustakaan sebagai Tempat Rekreasi Informasi

Sri Endarti11
Institut Seni Indonesia Yogyakarta
1

Jalan Parangtritis km. 6,5 Yogyakarta


HP.: 089606967323; Email: sriendarti80@gmail.com

Abstrak
Perpustakaan merupakan tempat penyimpanan ilmu dan informasi. Peran dan fungsi perpustakaan
adalah ikut mendorong kemajuan dan peningkatan kecerdasan masyarakat. Fasilitas dan sarana
perpustakaan dapat mendorong kreativitas, menambah wawasan, serta dapat digunakan sebagai
tempat wisata ilmiah. Wisata informasi di perpustakaan selain menambah pengetahuan juga dapat
memberikan kesenangan bersifat menghibur. Tulisan ini membahas peran dan fungsi perpustakaan
sebagai tempat rekreasi informasi.
Kata kunci: perpustakaan; wisata; informasi

Abstract
Libraries as Information Recreation Area. The library is a place to store knowledge and information.
The role and function of the library are to participate in encouraging the progress and improvement
of people’s intelligence. Library facilities and facilities can promote creativity, add insight, and be
used as a scientific tourist spot. Information tours in the library, in addition to increasing knowledge,
can also provide entertaining pleasure. This paper discusses the role and function of the library as a
place for information recreation.
Keywords: library; tours; information

A. Pendahuluan Pemustaka dapat menggali dan mengeksplorasi


informasi yang didapat dari perpustakaan.
Perpustakaan sebagai penyedia layanan Perpustakaan mempunyai fungsi yang sangat
informasi mencakup kegiatan pengumpulan, berperan dalam membantu pemerintah untuk
pengolahan, penyajian, penyebaran, pengawetan, mencerdaskan kehidupan masyarakat. Tulisan
dan pelestarian informasi. Perpustakaan ber- ini lebih lanjut akan membahas peran dan fungsi
kembang dan bermanfaat sebagai salah satu pusat perpustakaan sebagai tempat rekreasi informasi.
informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian,
rekreasi, pelestarian khasanah budaya bangsa, B. Hasil dan Pembahasan
serta memberikan berbagai jasa layanan lainnya.
Ilmu dan informasi disajikan untuk memenuhi Perpustakaan merupakan tempat yang sudah
kebutuhan informasi pemustaka. Informasi dikenal oleh masyarakat. Namun, pandangan
digunakan untuk menunjang studi akademis, sebagaian masyarakat terhadap perpustakaan masih
menambah ilmu bidang lain yang memperkaya sebatas sebagai tempat menyimpan buku atau
pengetahuan, dan memberi hiburan tersendiri sebagai gudangnya buku saja. Saat ini pemahaman
bagi pemustaka. Informasi yang sifatnya ringan perpustakaan seperti itu sudah tidak relevan lagi.
dapat memberi hiburan tersendiri bagi pemustaka. Perpustakaan semakin berkembang seiring dengan

Diterima 20 April 2022 | Direvisi 15 Mei 2022 23


Endarti, Perpustakaan sebagai Tempat Rekreasi Informasi

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Perpustakaan merupakan bagian penting


sehingga layanan dan koleksi yang ada juga dalam dunia pendidikan karena menjadi gudang
terus berkembang sesuai kebutuhan pemustaka. informasi yang dibutuhkan lembaga untuk
Di perguruan tinggi perpustakaan mempunyai menunjang perkembangan ilmu pengetahuan.
peran sangat penting dalam mewujudkan tri Menurut Sutarno NS (2005: 60), perpustakaan
dharma perguruan tinggi. Menurut Sugeng mempunyai peran penting sebagai pembaharuan
Wahyuntini (2021: 6), intensitas pemanfaatan pembangunan dan pembaruan bidang budaya yang
koleksi perpustakaan akan mempengaruhi tingkat menunjang berkembangnya ilmu pengetahuan dan
pemahaman mahasiswa, di mana semakin sering teknologi. Perubahan terjadi seiring berjalannya
memanfaatkan informasi maka akan semakin waktu dan perubahan zaman sesuai dengan
meningkat pengetahuannya. keinginan dan kebutuhan manusia. Manusia selalu
Saat ini, perpustakaan bukan saja tempat ingin menggali dan mengeksplor pengetahuan dan
menyimpan dan mencari buku untuk keperluan perkembangan kebudayaan. Hal ini berkenaan
studi, tetapi telah menjadi gudang informasi yang dengan perubahan nilai-nilai, pengayaan, dan
bisa dikunjungi dan dijadikan tempat untuk pencerahan umat manusia agar seimbang antara
mencari hiburan. Pengertian perpustakaan dari hal-hal yang bersifat jasmaniah dan rohaniah.
waktu ke waktu mengalami perkembangan sejalan Tunardi (2018) menyebutkan perpustakaan
dengan perkembangan zaman. Perpustakaan saat sebagai gudang informasi, pendidikan, penelitian,
ini sebagai tempat untuk menyimpan bahan preservasi (pemeliharaan), dan pelestari kekayaan
pustaka yang berbentuk tercetak maupun bahan kebudayaan bangsa, serta menjadi tempat wisata
pustaka yang tidak tercetak. yang sehat, murah dan bermanfaat. Perpustakaan
Perpustakaan dikenal sebagai tempat untuk adalah jembatan yang berfungsi sebagai
menyimpan bahan pustaka, akan tetapi tidak semua penghubung antara sumber informasi dan ilmu
gedung yang menyimpan bahan pustaka disebut pengetahuan. Peran perpustakaan sebagai sarana
sebagai perpustakaan. Menurut Saleh (2011: 15), penghubung yang berguna untuk menyusun
suatu gedung dikatakan sebagai perpustakaan dan mengembangkan komunikasi antara sesama
harus memenuhi persyaratan yaitu: mempunyai pemustaka dan antara pengelola perpustakaan
koleksi bahan pustaka (buku, majalah, buku dengan masyarakat. Perpustakaan juga bisa
rujukan) dalam jumlah tertentu, bahan pustaka berperan aktif sebagai penyedia, jembatan, dan
itu tercetak maupun dalam bentuk digital, koleksi pemberi motivasi bagi pemustaka yang ingin
bahan pustaka ditempatkan berdasarkan sistem mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan
yang berlaku, diolah dan diproses (memberi nomor ilmu pengetahuan dan pengalamannya. Selain
inventaris, memberi nomor klasifikasi, melakukan itu, perpustakaan berperan dalam pembaruan
katalogisasi, dan dimasukkan dalam data dengan informasi, pembaruan bidang pembangunan, dan
baik) dalam pendataan baik berbentuk manual pembaruan kebudayaan umat manusia.
(belum otomasi) maupun dengan cara otomasi Perpustakaan mempunyai peran sebagai
(terkomputerisasi), bahan pustaka yang telah lembaga pendidikan nonformal untuk warga
diproses harus ditempatkan di ruangan tertentu, masyarakat, peran dalam mengumpulkan dan
perputaran bahan pustaka harus dikelola oleh membuat lestari koleksi bahan pustaka supaya tetap
petugas yang profesional, ada pemustaka yang dalam kondisi baik, peran dalam menjaga semua
memanfaatkan koleksi bahan pustaka untuk hasil karya cipta umat manusia yang berharga,
kepentingan ilmu pengetahuan, penelitian, peran sebagai patokan perkembangan masyarakat
observasi, rekreasi, dan hal lainnya. Perpustakaan dilihat dari ketekunan dalam berkunjung dan
dapat memberikan dorongan untuk kemajuan pemanfaatan layanan informasi, dan peran sebagai
Tridarma Perguruan Tinggi, universitas,maupun lembaga yang berguna untuk mengembangkan
lembaga, dan sebagai mitra kerja institusi atau unit minat baca, kegemaran membaca, kebiasaan
kerja lainnya. membaca, dan budaya baca, melalui penyediaan

24
Abdi Pustaka: Jurnal Perpustakaan dan Kearsipan | vol.2 no.1 – Juni 2022

berbagai bahan pustaka yang sesuai dengan wawasan tentang ilmu pengetahuan. Perpustakaan
keinginan dan kebutuhan masyarakat. Selain peran menyediakan koleksi bahan pustaka yang
diatas, perpustakaan mempunyai fungsi yang sangat disesuaikan dengan lingkungan setempat dan
penting untuk mengembangkan ilmu pengetahuan institusi yang menaungi. Tujuannya agar dapat
dalam dunia pendidikan. Pengetahuan yang dapat membangkitkan minat baca masyarakat yang
menambah khazanah budaya bangsa juga dapat mendorong daya ekspresi dan imajinasi pemustaka,
diperoleh di perpustakaan dengan program gemar dan memberikan pemahaman kepada pemustaka
membaca. Perpustakaan mempunyai peran yang untuk dapat menjaga dan merawat koleksi bahan
sangat besar untuk menjadikan masyarakat melek pustaka dengan baik. Perpustakaan mempunyai
huruf dan bisa mengentaskan buta huruf. Artinya, fungsi rekreasi yang berarti bahwa perpustakaan
perpustakaan bisa memenuhi fungsinya sebagai sebagai sarana pemustaka untuk mengisi
media yang mencerdaskan kehidupan bangsa. waktu luang dengan membaca. Perpustakaan
Perpustakaan itu memiliki beberapa fungsi menyediakan koleksi bahan pustaka tidak hanya
yang penting bagi kemajuan masyarakat. Menurut untuk memenuhi kebutuhan jasmaniah saja
Darmanto (2020: 7), ada beberapa macam fungsi akan tetapi juga menyediakan koleksi bahan
perpustakaan yaitu fungsi: administratif, penelitian, pustaka untuk kebutuhan rohaniah. Tujuannya
informatif, pendidikan, rekreasi, dan kebudayaan. agar kebutuhan informasi pemustaka seimbang,
Fungsi administratif perpustakaan berkaitan baik yang bersifat keilmuan ataupun kebutuhan
dengan tugas menyimpan koleksi bahan pustaka informasi yang bisa meningkatkan kesenangan,
atau informasi. Perpustakaan juga melakukan hiburan, dan yang bersifat kerohanian.
kegiatan pencatatan, pengolahan, pemrosesan Perpustakaan memiliki fungsi sebagai
bahan pustaka, dan melakukan kegiatan pelayanan sarana dan media yang bisa memberikan hiburan
sirkulasi yang praktis, efektif, dan tepat guna. Fungsi bagi pemustaka. Interior perpustakaan dibuat
penelitian bahwasannya perpustakaan sebagai sedemikan rupa sehingga pemustaka betah dan
media dan sarana untuk menunjang kegiatan nyaman membaca di perpustakaan. Komputer
penelitian. Perpustakaan menyajikan beberapa serta jaringan internet yang baik yang di tempatkan
macam informasi dan referensi sebagai acuan yang di perpustakaan akan membantu pemustaka
menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan
disajikan di perpustakaan terdiri dari berbagai tanpa berpindah tempat untuk berselancar
jenis dan bentuk informasi yang disesuaikan mencari informasi lain yang dibutuhkan. Fungsi
dengan kebutuhan institusi. Fungsi informatif perpustakaan selanjutnya yaitu fungsi kebudayaan.
bahwasannya perpustakaan menyediakan bahan Fungsi kebudayaan berkaitan dengan penyediaan
pustaka yang berisi informasi tentang berbagai berbagai macam informasi, baik yang tercetak,
macam bidang ilmu pengetahuan berkualitas dan terekam, maupun koleksi lainnya yang bermanfaat
mengikuti perkembangan zaman. Informasi di untuk menumbuhkembangkan budaya baca
perpustakaan disusun secara teratur dan sistematis pemustaka. Perpustakaan dengan koleksi-koleksi
sehingga bisa memudahkan petugas dan pemustaka yang dimiliki bisa menumbuhkan daya kreativitas
dalam mencari dan menemukan informasi yang dan imajinasi pemustaka dalam bidang seni.
dibutuhkan. Perpustakaan menyajikan beberapa Berbagai informasi yang ada di perpustakaan
macam jenis informasi yang berupa koleksi merupakan rekaman berbagai budaya yang ada.
tercetak, terekam, maupun koleksi lainnya. Hal Koleksi bahan pustaka di perpustakaan
ini bertujuan supaya pemustaka bisa mendapatkan jenisnya ada buku-buku fiksi dan nonfiksi. Buku
informasi yang berguna untuk memenuhi fiksi, menurut Yusup (2016: 222), merupakan buku
kebutuhan informasi. yang berisi cerita rekaan dan tidak berdasarkan
Perpustakaan mempunyai fungsi pendidikan kenyataan. Walaupun demikian, buku fiksi
yang berarti perpustakaan itu sebagai salah satu mengandung fakta-fakta nama tokoh dan latar
media dan sarana dalam memberikan ilmu serta (setting) yang kemudian dikembangkan dengan

25
Endarti, Perpustakaan sebagai Tempat Rekreasi Informasi

memberi tambahan rekaan-rekaan oleh penulis. (2013: 5), fungsi perpustakaan sebagai tempat
Contoh buku fiksi adalah novel, cerita bergambar rekreasi kultural mempunyai pengertian bahwa
(cergam), dan kumpulan cerpen. Keberadaan perpustakaan mengabadikan kekayaan kebudayaan
koleksi buku fiksi di perpustakaan menjadi penting bangsa. Perpustakaan mempunyai peran dan fungsi
karena berbagai tingkat usia bisa menikmati buku- mengembangkan apresiasi kebudayaan dari warga
buku ini. Buku fiksi yang ditujukan anak-anak masyarakat yang ada di sekeliling. Perpustakaan
biasanya dilengkapi dengan berbagai lukisan dan sebagai fungsi kultural dilaksanakan dengan cara
bermacam-macam corak warna yang menarik mengadakan pameran, ceramah, pertunjukan
perhatian anak. Buku fiksi untuk kalangan remaja kesenian, dan penyediaan koleksi bahan bacaan
yang biasa disebut dengan TeenLit (teen literature) yang dapat memberi hiburan bagi pemustaka,
disebut juga dengan literatur remaja. tetapi sekaligus mempunyai nilai yang lain, seperti
Ada banyak jenis buku fiksi yang dapat pendidikan dan kesenian.
dinikmati oleh berbagai tingkatan umur, baik untuk Perpustakaan juga sebagai tempat belajar
anak, remaja, dan kalangan dewasa, contohnya yang nyaman. Nyaman dimaksudkan sebagai
Harry Potter. Jenis buku fiksi populer di kalangan suasana ilmiah dan lebih tenang. Menurut Eskha
masyarakat. Buku-buku fiksi sifatnya menghibur (2018: 4), perpustakaan adalah pusat media dan
jadi banyak peminatnya. Buku-buku fiksi dapat sarana akademisi. Perpustakaan menyediakan
dinikmati untuk mengisi waktu luang disela-sela koleksi pustaka berupa koleksi cetakan seperti
kesibukan yang dijalani sehari-hari dan banyak yang buku, majalah/jurnal ilmiah, peta, surat kabar,
menjadikan membaca buku sebagai hobi. Koleksi karya tulis berupa monograf (tulisan) yang belum
bahan pustaka jenis buku fiksi dapat dijadikan diterbitkan, serta bahan non cetak seperti microfish
salah satu cara untuk meningkatkan kunjungan ke dan microfilm. Oleh sebab itu, perpustakaan
perpustakaan. Menurut Santoso (2021: 8), koleksi dapat dimanfaatkan oleh pelajar, mahasiswa dan
bahan pustaka mempunyai peranan yang penting masyarakat pada umumnya untuk memperoleh
untuk membangkitkan minat baca pemustaka, informasi bermacam-macam bidang keilmuan
selain karena faktor informasi yang ada dalam untuk tujuan akademisi maupun untuk mencari
bahan pustaka, faktor lainnya yang mempengaruhi bacaan yang menghibur. Sumber belajar pada
daya tarik untuk membaca bahan pustaka yaitu dasarnya adalah komponen sistem intruksional
keadaan fisik atau kemasan dari koleksi tersebut. yang meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik,
Koleksi buku fiksi di perpustakaan menjadikannya dan lingkungan, hal inilah yang mempengaruhi
koleksi yang bisa membuat pemustakanya menjadi hasil belajar penggunanya. Perpustakaan yang
terhibur. sesuai dengan kebutuhan pemustaka koleksi bahan
Prastowo (2012: 56) menyebutkan bahwa pustakanya harus tersedia dengan cepat, pemustaka
perpustakaan mempunyai fungsi rekreasi, yang dapat mencari dan menemukan bahan pustaka
berarti perpustakaan menyediakan koleksi secara mandiri, dan pemustaka dapat belajar
yang mempunyai sifat ringan. Contonya: surat mandiri dengan bahan pustaka yang disediakan
kabar, majalah umum, buku-buku fiksi, dan oleh perpustakaan.
lain sebagainya. Perpustakaan diharapkan dapat Perpustakaan dapat dijadikan tempat un-
memberi hiburan pemustaka di waktu yang tepat. tuk belajar dan untuk mencari informasi yang
Koleksi bahan pustaka yang bersifat rekreatif bisa menghibur. Menurut Rohmadi (2015),
dimaksudkan untuk membangkitkan gagasan- perpustakaan bisa menjadi pusat belajar yang
gagasan baru yang berguna bagi pengembangan bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen ketika
daya kreasi dan imajinasi pemustaka. Dengan bisa mengintegrasikan perpustakaan dengan
demikian pemustaka mendapat informasi sebagai konteks pembelajaran aktif dan kreatif berbasis
hiburan intelektual. perpustakaan. Belajar dari tokoh-tokoh dunia,
Perpustakaan sebagai tempat rekreasi yang seperti Albert Einstein, Bill Gates, dan Newton,
dapat menghibur pemustaka. Menurut Purwono mereka merupakan pembelajar dan membaca

26
Abdi Pustaka: Jurnal Perpustakaan dan Kearsipan | vol.2 no.1 – Juni 2022

koleksi buku-buku di perpustakaan. Oleh sebab taman sekitar perpustakaan. Ruang pameran untuk
itu, dosen harus bisa mengintegrasikan dan memajang hasil-hasil karya mahasiswa, kantin, dan
mendekatkan mahasiswa terhadap perpustakaan mushola untuk menyediakan pemustaka yang
agar menghasilkan generasi muda yang hebat dan akan melaksanakan ibadah. Fasilitas dan sarana
unggul dibidangnya maupun diberbagai bidang. di perpustakaan sangat mendukung pemustaka
Ini sebagai usaha untuk mengkolaborasikan antara untuk berwisata dan menambah ilmu pengetahuan.
perpustakaan yang menjadi media, sarana dan Pemustaka akan merasa nyaman dan betah berlama-
pusat belajar untuk para sivitas akademika. lama di perpustakaan dengan adanya koleksi bahan
Perpustakaan sebagai tempat dan sarana pustaka yang beragam dan menghibur, dan karena
wisata yang menyenangkan bagi pemustaka. Hal disediakan sarana dan prasarana yang menarik
ini sejalan dengan pasal 1 ayat 1 Undang-Undang bagi pemustaka. Dengan penyediaan fasilitas,
No.43 Tahun 2007 tentang perpustakaan. UU sarana, dan prasarana yang memadai maka secara
tersebut menyebutkan bahwasannya perpustakaan tidak langsung akan meningkatkan kunjungan ke
adalah institusi pengelola karya tulis, karya cetak perpustakaan, dan akan meningkatkan minat baca
dan/karya rekam, secara profesional dengan bagi pemustaka.
sistem yang baku guna memenuhi  kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi C. Kesimpulan dan Saran
dan rekreasi para pemustaka. Selain itu pada
pasal 3 juga disebutkan bahwa perpustakaan Perpustakaan sebagai gudang ilmu penge-
mempunyai fungsi sebagai wahana pendidikan, tahuan dapat dijadikan tempat untuk menggali
penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi dan mengeksplorasi informasi. Pemustaka dapat
untuk meningkatkan kecerdasan dan kebudayaan menjadikan informasi yang dimiliki perpustakaan
bangsa. Dalam Undang-Undang tersebut dijelaskan sebagai sarana pembelajaran. Perpustakaan sebagai
bahwa perpustakaan adalah tempat untuk rekreasi jantungnya institusi berarti perpustakaan sebagai
sekaligus sebagai wahana wisata pendidikan dan tempat yang penting untuk mendukung keber-
belajar. Menurut Riswanto (2021), perpustakaan hasilan institusi. Perpustakaan mempunyai peran
dituntut untuk bisa menyediakan tempat maupun dan fungsi yang penting untuk mengembangkan
layanan yang mendorong pemustaka untuk sering ilmu pengetahuan. Selain itu, perpustakaan daat
berkunjung ke perpustakaan. difungsikan sebagai tempat wisata belajar yang
Rasa nyaman dalam membaca koleksi dapat mengasyikkan dan tentu saja dapat meningkatkan
diciptakan dengan menyediakan ruang baca ilmu pengetahuan bagi pemustaka.
nyaman didukung desain interior berwarna terang
dan berbentuk unik. Diharapkan pengunjung Kepustakaan
betah berada di ruangan yang bisa digunakan oleh
anak-anak. Ada fasilitas komputer untuk akses Darmanto, Priyono. (2020). Manajemen
internet gratis memudahkan pemustaka mengakses Perpustakaan. Jakarta: Bumi Aksara
segala informasi yang dibutuhkan. Area free hotspot Eskha, Ahmad. (2018). Peran Perpustakaan Sebagai
yang luas dapat dimanfaatkan pemustaka untuk Sumber Belajar. Jurnal Imam Bonjol: Kajian
mengakses internet dengan perangkat laptopnya Ilmu Informasi dan Perpustakaan. 2(1), 12-18.
sendiri. Ruang multimedia digunakan untuk https://doi.org/10.15548/jib.v2i1.25
melihat koleksi-koleksi yang berbentuk digital. Prastowo, Andi. (2012). Manajemen Perpustakaan
Tersedia juga miniteater bagi pemustaka dari jurusan Sekolah Profesional. Yogyakarta: Diva Press
teater agar dapat mengeksplorasi imajinasinya di Purwono. (2013). Profesi Pustakawan Menghadapi
perpustakaan. Taman untuk berkumpul sesama Tantangan Perubahan. Yogyakarta: Graha Ilmu
pemustaka perlu disediakan agar perpustakaan Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang RI
tampil tidak membosankan. Akses informasi tidak No 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan.
harus di dalam ruangan tapi bisa dilakukan di Dilengkapi: AD/ART dan Kode Etik IPI.

27
Endarti, Perpustakaan sebagai Tempat Rekreasi Informasi

Yogyakarta: Graha Ilmu. Jurnal Perpustakaan Dan Kearsipan, 1(1), 1-6.


Saleh, Abdul Rahman dan Rita Komalasari. (2011). https://doi.org/10.24821/jap.v1i1.5909
Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Universitas Yusup, Pawit M. (2016). Ilmu Informasi Komunikasi
Terbuka. dan Kepustakaan Edisi Kedua. Jakarta: Bumi
Santoso, Jodi. (2021). Kemas Ulang Informasi Aksara
Koleksi Perpustakaan sebagai Upaya
Pemenuhan Kebutuhan Informasi Para Webtografi
Pemustaka. ABDI PUSTAKA: Jurnal
Perpustakaan Dan Kearsipan, 1(2), 67-72. Riswanto, Dwi. Mendekatkan Perpustakaan Umum
https://doi.org/10.24821/jap.v1i2.5955 sebagai Tempat Rekreasi Keluarga. (2021).
Sutarno NS. (2005). Tanggung Jawab Perpustakaan Sumber: https://perpustakaan.kulonprogokab.
dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi. go.id/detil/161/mendekatkan-perpustakaan-
Jakarta: Panta Rei umum-sebagai-tempat-rekreasi-keluarga.
Turnadi. (2018). Memaknai Peran Perpustakaan dan Diakses tanggal 27 Desember 2021 pukul
Pustakawan dalam Menumbuhkembangkan 10.49 WIB.
Budaya Literasi. Media Pustakawan. 25(3). Rohmadi, Muhammad. Perpustakaan sebagai
https://doi.org/10.37014/medpus.v25i3.221 Pusat Belajar Civitas Akademika. (2021).
Wahyuntini, S., & Endarti, S. (2021). Tantangan Sumber: https://uns.ac.id/id/uns-berkarya/
Digital dan Dinamisasi Koleksi dalam perpustakaan-sebagai-pusat-sumber-belajar-
Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan bagi civitas-akademika.html. Diakses tanggal 07
Prestasi Belajar Mahasiswa. ABDI PUSTAKA: Desember 2021 pukul 15.08 WIB.

28

Anda mungkin juga menyukai