Abstract
Banda Aceh, the capital city of Aceh, is being the centre of various activities, such as education, information
centre for science, art, culture, and technology. Thus, the presence of a public library is essentially needed as facility to
support education in Aceh, to improve the quality of human resources. However, the public’s interest to read and to go
to the library is still relatively low. In order to develop this thing, especially in reading, an adequate library is needed
with a concept of design, which can increase the public’s desire to go to the library.
The approach concept for the design of this public library used a biophilic design approach. The concept of
biophilic design aims to create a positive interaction between humans and nature, and to reduce a negative impacts for
environment. The application of biophilic design in public library might be able to increase the comfortably and
tranquility in every room. This is inseparable from the role of the library as a place to read books, to study, and to find
information. This concept is very appropriate to be applied in terms of creating interest for public to visit the library
and increase the reading interest, especially for Acehnese people.
Abstrak
Banda Aceh, Ibu Kota Provinsi Aceh dan sebagai pusat dari berbagai kegiatan baik pendidikan, pusat informasi
dan ilmu pengetahuan, seni, budaya maupun teknologi. Dengan demikian, kehadiran perpustakaan umum menjadi
fasilitas yang sangat dibutuhkan untuk menunjang pendidikan di Aceh serta meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Namun minat baca dan ketertarikan masyarakat untuk datang ke perpustakaan masih tergolong rendah.
Untuk menumbuhkembangkan minat baca di tengah masyarakat maka dibutuhkan perpustakaan yang lebih memadai
dengan suatu konsep desain dimana dapat meningkatkan keinginan masyarakat untuk datang ke perpustakaan.
Konsep pendekatan pada perancangan perpustakaan umum ini menggunakan pendekatan biophilic design.
Konsep biophilic design bertujuan dalam menciptakan suatu interaksi positif antara manusia dengan alam serta
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Penerapan biophilic design pada perpustakaan umum mampu
meningkatkan kenyamanan dan ketenangan yang lebih di setiap ruangan. Hal tersebut tidak lepas dari fungsi
perpustakaan sebagai tempat membaca buku, belajar, dan mencari informasi. Konsep ini menjadi sangat tepat
diterapkan dalam menciptakan ketertarikan bagi masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan dan meningkatkan
minat baca masyarakat Aceh.
44
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.3, Agustus 2022, hal 44-47
ISSN:2655-1586
45
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.3, Agustus 2022, hal 44-47
ISSN:2655-1586
a. P1. Hubungan Manusia dengan Alam Secara Visual memaksimalkan pencahayaan alami sehingga
b. P2. Hubungan Manusia dengan Alam Secara Tidak bangunan akan lebih hemat energi.
Langsung
c. P3. Rangsangan Sensori Tidak Berirama
d. P4. Variabel Termal dan Aliran Udara
e. P5. Kehadiran Air
f. P6. Cahaya yang Dinamis dan Menyebar
g. P7. Hubungan dengan Sistem Alami
h. P8. Bentuk dan Pola Biomorfik
i. P9. Hubungan Material dengan Alam
Gambar 3 Atrium berbahan kaca pada atap bangunan
j. P10. Kompleksitas dan Keteraturan
(Sumber: Analisis Pribadi)
k. P11. Prospek
l. P12. Tempat Perlindungan
m. P13. Misteri
n. P14. Resiko/Bahaya
Pendekatan biophilic design yang diterapkan pada
Perpustakaan Umum di Banda Aceh merupakan konsep
pendekatan yang mampu mewujudkan tujuan dari
perancangan Perpustakaan Umum Banda Aceh ini, yaitu
meningkatkan kenyamanan yang lebih melalui hubungan Gambar 4 Analisis Angin
antara aktivitas manusia dengan lingkungan alami serta (Sumber: Analisis Pribadi)
memberikan dampak positif bagi manusia, bangunan,
Prinsip biophilic design yang diterapkan terhadap
dan lingkungan.
analisis angin adalah P4. Variabel termal dan aliran
udara, mengatur posisi bangunan untuk mendapatkan
3. Aplikasi Biophilic Design dalam Rancangan penghawaan yang baik.
a. Iklim, lingkungan, dan sirkulasi
Analisis iklim dan lingkungan meliputi analisi
matahari, angin dan kebisingan. Analisis ini akan
direspon melalui prinsip biophilic design.
c. Material Bangunan
Bahan dan material yang digunakan sesuai prinsip
biophilic design yaitu P9. Hubungan Material dengan
Alam. Berupa elemen-elemen yang alami seperti
bebatuan, kayu, dan material alami lainnya yang
Gambar 8 Vegetasi pada area sirkulasi diaplikasikan pada bangunan baik eksterior maupun
(Sumber: Analisis Pribadi) interior.
P10. Kompleksitas dan keteraturan, membedakan 4. Kesimpulan
sirkulasi kendaraan motor, mobil, dan pejalan kaki. a. Perancangan Perpustakaan Umum Banda Aceh
Perluasan area sirkulasi pada tapak sehingga lalu dengan Pendekatan Biophilic Design bertujuan dalam
lintas tidak mengalami kemacetan. meningkatkan ketertarikan dan minat baca
masyarakat yang rendah.
b. Aplikasi biophilic design dalam bangunan
merupakan upaya menciptakan hubungan antara
pengguna bangunan untuk lebih dekat dengan alam,
yaitu dengan menghadirkan unsur alam pada desain
bangunan serta ruang-ruangnya.
c. Pendekatan biophilic design menjadi sangat tepat
Gambar 9 Sirkulasi pada Site diterapkan pada Perpustakaan Umum Banda Aceh
(Sumber: Analisis Pribadi karena pendekatan ini mampu menyelaraskan
hubungan manusia, bangunan, dan alam sehingga
b. Bentuk dan Tata Masa dapat meningkatkan kesejahteraan, kreativitas, dan
Menghadirkan unsur-unsur yang ada di alam dan fungsi kognitif serta dapat mengurangi stress.
diterapkan pada desain bangunan. Sehingga
menciptakan suasana seperti alam pada bangunan
perpustakaan serta ruang-ruang didalam. Prinsip
Daftar Pustaka
biophilic design yang terapkan adalaHubungan
[1] Badan Pusat Statistik Kota Banda Aceh. 2020. Kota
manusia dengan alam secara visual. Penerapan
Banda Aceh dalam angka 2019. Banda Aceh: BPS
prinsip pada bangunan perpustakaan yaitu dengan
Kota Banda Aceh.
menghadirkan unsur alam yang asli ke dalam
[2] Kellert, S. H., & Mador. 2008. Biophilic design:
bangunan. Sehingga pengunjung dapat merasakan
The Theory, Science, and Practice of Bringing
secara langsung keberadaan alam tersebut.
Building to life. Hoboken, N.J., Wiley.
[3] Basuki, Sulistiyo. 1991. Pengantar Ilmu
Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka.
[4] Neufert, E. 2002. Data Arsitek Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
[5] N.S, Sutarno. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
[6] Basuki, Sulistiyo. 1994. Periodisasi Perpustakaan
Gambar 10 Bangunan Perpustakaan Umum Indonesia. Bandung: Rosdakarya.
(Sumber: Analisis Pribadi) [7] Browning, W. R. 2014. Fourteen Patterns of
Biophilic Design. New York: Terrapin Bright
Green, LCC.
[8] Almusaed, Amjad. 2011. Biophilic and Bioclimatic
Architecture “Analytical Therapy for The Next
Generation of Passive Sustainable Architecture.
Denmark: Authors.
47
JURNAL ILMIAH MAHASISWA ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
VOLUME 6, No.3, Agustus 2022, hal 44-47