Anda di halaman 1dari 13

Descipritve Study at Gasibu Library : User’s Perception About the

Library Function in Public Area

Studi Deskriptif di Perpustakaan Gasibu : Persepsi Pemustaka


Tentang Fungsi Perpustakaan di Area Publik
Oleh :
Shofiyaturrosyidah
Riche Cynthia Johan
Susanti Agustina

Program Studi Perpustakaan dan Ilmu Informasi


Universitas Pendidikan Indonesia
e-mail : shofiyr@gmail.com

Abstrak. Perpustakaan Gasibu merupakan perpustakaan yang dibangun atas kerjasama


DISPUSIPDA Provinsi Jawa Barat dengan Bank BJB. Perpustakaan Gasibu menjadi satu-
satunya perpustakaan yang didirikan DISPUSIPDA di ruang publik Kota Bandung, dengan
didirikannya Perpustakaan Gasibu diharapkan masyarakat lebih dekat dengan perpustakaan
dan semakin mudah untuk mengakses informasi. Penelitian ini dimaksudkan untuk
memperoleh suatu gambaran bagaimana Perpustakaan Gasibu menjalankan fungsinya
sebagai perpustakaan di area publik. Fungsi perpustakaan yang diteliti dalam penelitian ini
terdiri dari 5 fungsi yaitu fungsi informasi, fungsi pendidikan, fungsi kebudayaan, fungsi
rekreasi dan fungsi penelitian. Penelitian ini dilakukan pada Perpustakaan Gasibu yang
diselenggarakan DISPUSIPDA Provinsi Jawa Barat di Bandung. Metode penelitian ini adalah
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah
pemustaka aktual Perpustakaan Gasibu sedangkan pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan teknik sampling kuota. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian adalah dengan menyebarkan angket kepada 95 sampel. Sedangkan teknik analisis
data yang digunakan ialah uji chi kuadrat yaitu dengan membuat selisih frekuensi observasi
dengan frekuensi harapan untuk kemudian dibagi dengan frekuensi harapan . Hasil penelitian
secara umum menunjukan bahwa perpustakaan gasibu telah menjalankan fungsinya sebagai
perpustakaan di area publik. Sedangkan secara khusus hasil dari penelitian menunjukan
bahwa fungsi informasi, fungsi kebudayaan, fungsi rekreasi dan fungsi penelitian pada
perpustakaan gasibu berada pada kategori ‘cukup’ sedangkan fungsi pendidikan pada
perpustakaan gasibu berada pada kategori ‘baik’.

Kata kunci : persepsi pemustaka, fungsi perpustakaan, perpustakaan area publik,


perpustakaan gasibu
Abstract. Gasibu Library built by cooperation between West Java Regional Institution of
Library and Archival and West Java Bank. Gasibu Library become the only one library
established in Bandung city’s public area. Gasibu Library expected to make people closer to
the library and easier to access information. This research intended to describe how Gasibu
Library runs the function as a library in public area. Especially, this research studied 5
function of library which consist of information function, education function, cultural
function, recreaction function and research function. This research was conducted at Gasibu
Library Held by West Java Regional Institution of Library and Archival in Bandung. The
research methods applied descriptive methods with quantitative approach population of this
research is actual users in Gasibu Library and the sample determined by quota sampling
technique. Data collecting technique in this research was by spreading the questionnaire to
95 samples. The technique of data analysis which had been used in this research was chi
square by reduce the frequency of observation with frequency of expectation and then
devided it with frequency of expectation. Generally, the result of the research show that
Gasibu Library already runs the function as a library in public area. Spesifically,the
research show that user’s perception about the information function, cultural function,
recreation function and research function of Gasibu Library is in the ‘moderate’ category,
meanwhile the education function of Gasibu Library is in the ‘good’ category.

Keywords : user’s perception, library function, library in public area, gasibu library
PENDAHULUAN satu bentuk kecil dari pusat informasi
yang lebih mendekatkan masyarakat
Keberadaan perpustakaan terint pada kebiasaan membaca dengan
egrasi dengan perkembangan kehidupa konsep yang lebih sederhana dan
n manusia. Hal tersebut senada dengan ramah karena bersanding dengan ruang
penjelasan pada bunyi ke-5 hukum ilm publik. Pendirian Perpustakaan
u perpustakaan Ranganathan (dalam Gasibu ini tentu seharusnya
Zulaikha, 2010, hlm. 10) yang menyat mempermudah masyarakat dalam
akan bahwa ‘library is a growing orga mengakses bahan bacaan. Dengan
nism’. begitu diharapkan budaya membaca
Perpustakaan pada dasarnya masyarakat Kota Bandung akan
memiliki kewajiban untuk memberikan semakin meningkat dan fungsi
layanan informasi kepada masyarakat perpustakaan sebagai sarana informasi,
melalui tenaga pengelola yang pendidikan, kebudayaan, rekreasi dan
profesional. Selain dapat menyajikan penelitian dapat berjalan dengan
koleksi yang lengkap, merespon semestinya.
berbagai permintaan, perpustakaan pun
perlu menyesuaikan kebutuhan TINJAUAN PUSTAKA
pemakai yang selalu berkembang. Konsep Persepsi
Salah satunya dengan terus berinovasi, Secara arti kata, persepsi berasal
perpustakaan bisa mendekati dari bahasa Inggris “perception” yang
masyarakat dan menularkan kebiasaan artinya menerima, sedangkan menurut
membaca dengan berbagai bentuk istilah, persepsi adalah suatu proses
kegiatan atau layanan seperti penerimaan informasi yang diawali
perpustakaan keliling, pembentukan dengn masuknya stimulus yang berasal
taman baca, pendirian komunitas baca, dari lingkungan sekitar melalui
dan program lainnya yang reseptor yaitu panca indera dan
mendekatkan masyarakat pada kemudian disalurkan ke sistem syaraf
kebiasaan membaca. hingga akhirnya terjdi respon baik
Begitupun yang dilakukan berupa tanggapan mapun perilaku, hal
pemerintah Kota Bandung Pada masa tersebut sejalan dengan pendapat
kepemimpinan Walikota Ridwan Slameto (2010, hlm. 102) yang
Kamil, Kota Bandung banyak mengungkapkan bahwa “persepsi
melakukan revitalisasi fasilitas publik adalah proses yang menyangkut
di Kota Bandung. Salah satunya pada masuknya pesan atau informasi ke
pusat olahraga Kota Bandung, yaitu dalam otak manusia”. Seperti suatu
Gasibu yang terletak di Jalan proses pada umumnya, persepsi tidak
Diponegoro Kota Bandung. berlangsung begitu saja, terdapat
Bersamaan dengan rehabilitasi fasilitas faktor-faktor yang mempengaruhi
olahraga, DISPUSIPDA Provinsi Jawa terjadinya perepsi. Walgito (2010, hlm.
Barat juga mendirikan perpustakaan 54) membaginya ke dalam 2 faktor,
yang merupakan hasil CSR dengan yaitu :
bank BJB. 1) Faktor internal. Faktor internal
Perpustakaan yang diresmikan berkaitan dengan kebutuhan
pada 16 September 2016 menjadi salah psikologis, latar belakang
pendidikan, alat indera, syaraf seluruh lapisan masyarakat.
atau pusat susunan syaraf, Perpustakaan umum dibangun mulai
kepribadian dan pengalaman dari tingkat provinsi, kabupaten/kota,
penerimaan diri serta keadaan kecamatan, desa/kelurahan, taman
individu pada waktu tertentu baca masyarakat hingga perpustakaan
2) Faktor Eksternal. Faktor keliling dan pada umumnya
eksternal digunakan untuk objek perpustakaan umum dibangun di
yang dipersepsikan atas orang area/ruang publik, dimana masyarakat
dan keadaan, intensitas bisa dengan bebas mengkasesnya
rangsangan, lingkungan, secara gratis.
kekuatan rangsangan akan turut Secara sederhana ruang publik
menentukan didasari atau adalah sebuah ruang abstrak maupun
tidaknya rangsangan tersebut. ruang fisik yang menjadi ajang
pembentukan pendapat anggota
Konsep Perpustakaan di masyarakat di luar kendali pemerintah
Ruang/Area Publik (Pendit, 2007). Selanjutnya, menurut
Perpustakaan berasal dari kata Carmona (2003, hlm. 111) ruang
pustaka, menurut Kamus Besar Bahasa publik terbagi ke dalam 3 kategori
Indonesia perpustakaan artinya kitab, yaitu : external public space, internal
buku. “Perpustakaan adalah sebuah public space dan external and internal
ruangan, bagian dari sebuah gedung, “quasi” public space. Pendit
ataupun gedung itu sendiri yang mengemukakan bahwa “perpustakaan
digunakan untuk menyimpan buku dan memenuhi kriteria dari teori Jurgen
terbitan lainnya yang biasa disimpan Habermas tersebut dimana
menurut tata susunan tertentu untuk perpustakaan memiliki ruangan yang
digunakan pembaca, bukan untuk cukup luas, sumber infomasi yang
dijual” (Sulistyo-Basuki dalam melimpah serta bisa menjadi ruang
Suwarno, 2010, hlm. 11). untuk masyarakat dapat membentuk
Perpustakaan adalah organisasi pendapat”. Kemudian hal inilah yang
dinamis yang terus mengikuti menjadi perhatian DISPUSIPDA
perkembangan serta kebutuhan Provinsi Jawa Barat, melalui
masyarakat. Salah satu jenis kerjasama dengan Bank BJB,
perpustakaan ialah perpustakaan DISPUSIPDA berupaya mendekatkan
umum masyarakat pada perpustakaan dengan
Sutarno (2006, hlm. 43) mendirikan perpustakaan di ruang
menyebut perpustakaan umum sebagai publik yaitu taman gasibu dan dikenal
universitas rakyat atau universitas dengan Perpustakaan Gasibu.
masyarakat, dikatakan seperti itu Perpustakaan Gasibu ini menjadi
karena perpustakaan umum pada bentuk perpustakaan umum yang lebih
hakikatnya merupakan lembaga menonjolkan kesan perpustakaan
pendidikan bagi masyarakat umum sebagai ruang publik dengan
dengan menyediakan informasi, bahan pengoptimalan ruag publik di tengah
pustaka yang terus berkembang guna Kota Bandung. Dengan hal tersebut
sarana serta sumber belajar untuk diharapkan masyarakat dapat lebih
meningkatkan ilmu pengetahuan bagi
mengenal serta mengoptimalkan Fungsi Informasi
perpustakaan dengan baik. .Informasi sekarang ini dapat
ditemukan dengan mudah dan menjadi
Pemustaka hak bagi siapa saja untuk bisa
Pemustaka menjadi salah satu mendapatkan maupun
faktor penentu keberhasilan suatu menyebarluaskan. Pada umumnya
perpustakaan, apabila pemustaka informasi yang bentuknya sudah
merasa puas dengan layanan yang terekam sebagian besar disimpan pada
diberikan perpustakaan maka secara lembaga-lembaga informasi, salah
tidak langsung pemustaka tersebut satunya perpustkaan. Menurut
akan memberikan kesan yang positif Suharmini (2008, hlm. 1.5)
dan ikut membuat citra perpustakaan perpustakaan bertugas untuk
baik. Pemustaka menrut UU No. 43 menghimpun, mengolah,
tahun 2007 pasal 1 ayat 9 adalah menyebarluaskan, melestarikan,
“pengguna perpustakaan, yaitu memberikan informasi bagi
perseorangan, kelompok orang, masyarakat sekarang dan masyarakat
masyarakat, atau lembaga yang yang akan datang. Sedangkan, menurut
memanfaatkan fasilitas layanan Yusup (2016, hlm. 169) perpustakaan
perpustakaan”. Pemustaka juga sebagai pusat dan sumber informasi
memiliki berbagai istilah seperti haruslah : 1) menghimpun segala
pengguna, pembaca, pelanggan, klien macam informasi; 2) mengolah
dan patron. Selanjutnya pemustaka beragam sumber informasi; 3)
dikelompokan pada 2 jenis yaitu mendistribusi segala macam informasi;
pemustaka potensial dan pemustaka 4) dalam kasus tertentu berfungsi
aktual “Pemustaka potensial adalah sebagai tempat lahirnya informasi; 5)
orang atau lembaga yang seharusnya tempat dipeliharanya segala jenis
memanfaatkan perpustakaan informasi terekam; 6) tempat
sedangkan pemustaka aktual adalah pewarisan budaya bangsa tempat
pemakai yang telah menggunakan konsultasi keterangan mengenai
perpustakaan”. (Zulfikar Zen dalam kebutuhan informasi; 7) sebagai pusat
Syafinas, 2015, hlm. 5). sumber belajar bersama; 8) sebagai
lembaga pembelajaran masyarakat; 9)
Fungsi Perpustakaan sebagai gudang ilmu, gudang
Setiap organisasi didirikan pengetahuan dan gudang informasi.
dengan maksud dan tujuan tertentu. Maka, dapat disimpulkan
Begitupun perpustakaan, ada bahwa perpustakaan dikatakan
perbedaan fungsi yang sifatnya lebih memiliki fungsi informasi apabila
spesifik pada tiap perpustakaan. memiliki koleksi dengan subjek yang
Secara umum, Darmono (2007) lengkap yang disediakan dalam bentuk
mengelompokan fungsi perpustakaan elektronik amupun tercetak dan
dengan fungsi informasi, fungssi disusun secara sistematis. Berkaitan
pendidikan, fungsi kebudayaan, fungsi dengan informasi yang selalu berubah
rekreasi, fungsi penelitian dan fungsi setiap harinya, perpustakaan baiknya
deposit. memiliki koleksi yang berhubungan
dengan kebutuhan informasi sehari-
hari dan dapat membantu pemecahan sendiri secara berkesinambungan; b)
masalah kehidupan sehari-hari. Hal membangkitkan dan mengembangkan
tersebut tentunya perlu didukung minat; c) mempertinggi sikap sosial
tenaga perpustakaan yang handal dan dan menciptakan masyarakat yang
profesional yang secara inisiatif demokratis serta d) mempercepat
melayani setiap kebutuhan pemustaka. penguasaan dalam bidang pengetahuan
dan teknologi baru.
Fungsi Pendidikan Berdasarkan beberapa pendapat
Perpustakaan erat kaitannya di atas, dapat disimpulkan bahwa
dengan tempat belajar, perpustakaan perpustakaan yang menjalankan fungsi
selalu dikatakan sebagai sarana informasi ialah perpustakaan yang
pendidikan berkesinambungan seumur memiliki koleksi bertajuk pendidikan
hidup, hal ini selaras dengan dari semua jenjang pendidikan hingga
pernyataan pada pasal 2 UU No. 43 pengetahuan umum, menyediakan
tahun 2007 tentang perpustakaan media yang menunjang proses belajar,
bahwa “perpustakaan diselenggarakan menjadi lembaga pendidikan non
berdasarkan asas pembelajaran formal, serta memiliki peran sebagai
sepanjang hayat”. Perpustakaan sarana pembelajaran sepanjang hayat.
dikatakan memiliki fungsi pendidikan
apabila perpustakaan mendukung Fungsi Kebudayaan
sebagai sarana tempat belajar, dimana Kebudayaan berkaitan dengan
pengguna dapat mencari bahan-bahan aktivitas manusia yang melibatkan
yang dibutuhkan untuk menambah unsur rasa, karsa dan cipta.
ilmu dan digunakan sebagai sarana Keberadaan perpustakaan tidak bisa
untuk mewujudkan tujuan pendidikan. terpisahkan dengan peradaban umat
Arora dkk dalam modul manusia, perpustakaan memiliki peran
Function of Public Library strategis dalam upaya pelestarian
mengemukakan bahwa “Life Long budaya dalam peradaban suatu bangsa.
Learning consists of various forms of “Perpustakaan sebagai fungsi
education and training, formal and kebudayaan artinya perpustakaan
informal, e.g. the school system from memiliki dan menyediakan bahan
primary to tertiary level, the free adult pustaka baik tercetak maupun
education, informal search and elektronik yang menyajikan
training, individually, in a group kebudayaan daerah, kebudayaan suatu
setting or within the framework of bangsa ataupun kebudayaan
social movements.”. menambahkan, antarbangsa”. (Saleh dan Rita, 2009).
IFLA menyatkan “public libraries Lebih lanjut, Lasa (2009, hlm. 9)
offer guidance and training in how to mengemukakan kegiatan yang
search and use this information and berkaitan dengan fungsi kebudayaan di
rate the quality of information perpustakaan ialah dengan
sources“ Melalui adanya fungsi mengumpulkan, mengolah,
pendidikan, menurt Darmono (2007) melestariakan dan mendayagunakan
manfaat yang dapat diperoleh koleksi khazanah budaya bangsa.
pemustaka ialah : a) mendapatkan IFLA Public Library
kesempatan untuk mendidik diri Service/Guidelines menuturkan bahwa
untuk mendukung fungsi kebudayaan Darmono (2007) mengungkapkan,
pada perpustakaan yaitu “by providing dengan adanya fungsi rekreasi di
space for cultural activity, organizing perpustakaan, diharapkan pemustaka
cultural programmmes and by dapat menciptakan kehidupan yang
ensuring that cultural interests are seimbang antara jasmani dan rohani,
represented in the library’s mengembangkan minat rekreasi
materials.”. melalui berbagai bacaan dan
Perpustakaan yang menjalankan pemanfaatan waktu senggang serta
fungsi kebudayaan ialah perpustakaan dapat menunjang berbagai kegiatan
yang memiliki koleksi yang berkaitan kreatif serta hiburan yang positif.
degan kebudayaan daerah, bangsa Perpustakaan yang memiliki fungsi
hingga mancanegara dan rekrasi ialah perpustakaan yang dapat
melayankannya pada masyarakat menunjang kegitan rekreasi psikis,
sehingga masyarakat tertarik untuk kegiatan kreatif serta memberikan
mempelajari kebudayaan serta hiburan yang positif dengan
kesenian di perpustakaan. Selain itu, menyediakan bahan bacaan yang
Darmono (2007) mengungkapkan sifatnya menghibur seperti koleksi
melaui fungsi kebudayaan diharapkan fiksi, majalah mapun koleksi non cetak
pemustaka dapat menumbuhkan seperti kumpulan lagu atau film.
budaya baca di kalangan pengguna Dengan adanya fungsi rekrasi di
sebagai bekal penguasaan alih perpustakaan diharapkan pemustaka
teknologi. mendapatkan kehidupan yang
seimbang antara jasmani dan rohani,
Fungsi Rekreasi mengembangkn minat rekreasi serta
Rekreasi menurut Mary Helen memanfaatkan waktu senggang
dalam Rosdiani (2015, hlm. 4) “bukan melalui bacaan yang disediakan.
peristiwa gerakan tetapi peristiwa
emosi dan melupakan aktivitas pada Fungsi Penelitian
waktu senggang yang membuat orang Perpustakaan memiliki fungsi
menjadi senang untuk mengembalikan penelitian, artinya sumber-sumber
tenaga baik fisik maupun emosional. informasi yang ada di dalam
Sebagai salah satu sarana rekreasi, perpustakaan tersebut dapat digunakan
perpustakaan menghimpun koleksi sebagai bahan rujukan untuk
yang bersifat populer atau menghibur melakukan penelitian. Dalam siklus
sehingga membuat perpustakaan penelitian, peneliti memerlukan
sebagai sarana hiburan, hal tersebut informasi tentang apa yang sudah,
senada dengan pendapat Saleh dan sedang atau harus diteliti, perpustakaan
Rita (2009, hlm. 1.13) mengemukakan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
bahwa “disamping koleksi yang informasi peneliti (Damayanty, 2012,
bersifat populer dan menghibur serta hlm. 101).
adanya media audio visual, beberapa Kebutuhan informasi untuk
perpustakaan ada yang mendekorasi peneliti misalnya dengan
ruangan sehingga perpustakaan disediakannya skripsi pada perguruan
menjadi tempat yang nyaman”. tinggi yang dapat menjadi rujukan
mahasiswa tingkat akhir dalam
menyusun tugas akhir. Dalam fungsi perpustakaan gasibu berjalan menurut
ini, perpustakaan bertugas pendapat pemustaka. Selanjutnya,
menyediakan koleksi untuk keperluan teknik pengambilan data yang
penelitian. digunakan dalam penelitian ialah
Menurut Sulistyo-Basuki kuesioner tertutup dengan skala Likert.
dalam Suwarno (2010, hlm. 33) untuk Setelah data terkumpul, tahapan
keperluan penelitian tersebut, selanjutnya ialah menganalisis data
perpustakaan bertugas menyediakan menggunakan chi kuadrat yaitu dengan
jasa yang membantu keberhasilan membuat selisih frekuensi observasi
suatu penelitian, misalnya dengan dengan frekuensi harapan untuk
menyediakan daftar buku mengenai kemudian dibagi dengan frekuensi
suatu subjek, menyusun daftar artikel harapan. Kemudian setelah
majalah mengenai suatu masalah, memperoleh nilai dari tiap-tiap aspek,
membuat sari karangan artikel majalah selanjutnya menghitung skor rata-rata
maupun pustaka lainnya, dan presentase.
menyajikan laporan penelitian dalam
bidang yang berkaitan.
Dengan adanya fungsi penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
di perpustakaan diharapkan pemustaka Pembahasan hasil penelitian
mendapatkan rujukan yang bersifat dimaksudkan untuk menjawab
ilmiah, baik berupa koleksi buku, rumusan masalah umum dan rumusan
artikel, laporan penelitian dan masalah khusus. Melalui hasil
sejenisnya yang dapat dijadikan perhitungan, didapatkan bahwa fungsi
referensi dalam menyusun atau informasi, kebudayaan, rekreasi dan
memulai sebuah penelitian. penelitian pada Perpustakaan Gasibu
berada pada kategori ‘cukup’,
METODE PENELITIAN sedangkan fungsi pendidikan berada
pada kategori ‘baik’ . Berikut
Penelitian ini dilakukan pada
merupakan pembahasan terkait
Perpustakaan Gasibu yang berlokasi di
persepsi pemustaka tentang
Jalan Diponegoro Kota Bandung.
perpustakaan di area publik dilihat dari
Partisipan yang terlibat dalam
masing-masing sub indikator :
penelitian ialah pemustaka aktual di
perpustakaan gasibu dalam rentang
Persepsi Pemustaka tentang Fungsi
waktu Februari – April 2018 yang
Informasi Perpustakaan Gasibu
berjumlah 1980 orang. Teknik
Berdasarkan hasil perhitungan kai
pengambilan sampel menggunakan
kuadrat pada tiap indikator pernyataan
teknik sampling kuota kemudian
fungsi informasi dan perhitungan skor
dihitung dengan rumus Slovin dan
rata-rata, fungsi informasi pada
menghasilkan jumlah sampel sebanyak
Perpustakaan Gasibu berada pada
95 orang.
kategori ‘cukup’. Berdasarkan hasil
Penelitian ini menggunakan
data yang diperoleh dapat disimpulkan
pendekatan kuantitatif dengan metode
bahwa secara garis besar Perpustakaan
deksriptif. Metode ini digunakan untuk
Gasibu telah menjalankan fungsi
menggambarkan sejauh mana fungsi
informasi dengan cukup baik.
Perpustakaan Gasibu merupakan perpustakaan tidak mengoptimalkan
‘replika’ dari DISPUSIPDA Jawa fasilitas yang ada sehingga pengunjung
Barat yang mana merupakan enggan menggunakan komputer untuk
perpustakaan umum. Itu artinya mengakses informasi berbentuk
Perpustakaan Gasibu menghimpun digital. Hal tersebut bertentangan
seluruh koleksi dan layanan yang dengan pendapat Riyana (2011, hlm.
bersifat informatif . Perpustakaan 71) yang menuturkan bahwa dengan
gasibu memiliki koleksi mencapai adanya otomasi di perpustakaan, yaitu
3.500 ekseplar serta penyediaan dengan mengoptimalkan penggunaan
komputer untuk pemustaka mengakses komputer pada perpustakaan dapat
koleksi digital. Koleksi yang dimiliki membuat sistem perpustakaan berjalan
mencakup buku umum, anak, remaja secara otomatis dengan sedikit bantuan
dan ensiklopedia kemudian disusun manusia.
berdasarkan klasifikasi Dewey
Decimal Classification (DDC). Selain Persepsi Pemustaka tentang Fungsi
penyediaan koleksi yang lengkap, Pendidikan Perpustakaan Gasibu
tenaga perpustakaan juga kooperatif Berdasarkan hasil perhitungan kai
dan bersedia membantu pemustaka kuadrat pada tiap indikator pernyataan
dalam mencari informasi yang fungsi pendidikan dan perhitungan
dibutuhkan. skor rata-rata, fungsi pendidikan pada
Letak perpustakaan strategis dari Perpustakaan Gasibu berada pada
pusat kota. Hal tersebut memudahkan kateogi ‘baik’. Berdasarkan hasil data
masyarakat yang tinggal di sekitarnya, yang diperoleh dapat disimpulkan
ataupun masyarakat yang sedang bahwa secara garis besar Perpustakaan
beraktivitas di sekitar lapangan gasibu Gasibu telah menjalankan fungsi
merasa terbantu dalam menulusuri pendidikan dengan baik.
informasi yang dibutuhkan. Walaupun Berdasarkan hasil penelitian
sistem perpustakaan gasibu tidak didapatkan bahwa perpustakaan gasibu
memperbolehkan pemustaka memiliki buku yang mendukung mata
meminjamkan koleksinya, hal tersebut pelajaran/mata kuliah dengan koleksi
tidak menjadi hambatan bagi yang spesifik untuk jenjang pendidikan
masyarakat untuk berkunjung dan dan usia tertentu.
mencari informasi. Selain itu terdapat juga koleksi
Menurut Benawi (2009, hlm. 67), buku pengetahuan yang bersifat umum
bahan informasi di perpustakaan selain yang dapat mendukung pemustaka
buku ialah dengan disediakannya untuk mengembangkan minatnya.
majalah, koran, makalah, karya ilmiah, Perpustakaan mendukung penemuan
brosur, sumber internet. Akan tetapi, hal-hal baru yang akan menunjang
ditemukan beberapa fasilitas yang motivasi menciptakan sesuatu yang
masih kurang di perpustakaan gasibu. baru serta menambah wawasan.
yaitu perpustakaan tidak memiliki (Benawi, 2009, hlm. 66). Begitu pun
informasi keseharian seperti Koran. yang dirasakan pengunjung
Hal lain yang ditemukan ialah perpustakaan gasibu yang menuturkan
komputer seringkali dalam keadaan bahwa dengan adanya Perpustakaan
mati, hal tersebut membuktikan bahwa Gasibu mendukung suasana belajar
karena nyaman untuk dijadikan tempat disamping pemustaka mendapatkan
belajar serta mendukung untuk informasi tentang budaya, kegiatan
pembelajaran sepanjang hayat. tersebut dapat mendukung semangat
Hal yang kurang dari fungsi gemar membaca pada anak –
pendidikan ialah tidak adanya anak .kegiatan lain dapat berupa
pendidikan pemustaka, berdasarkan pelatihan mengarang cerita atau lomba
hasil penelitian pengunjung ragu menulis cerpen (Nurislaminingsih,
bahwa petugas perpustakaan tidak 2016).
membimbing mereka bagaimana cara
menggunakan koleksi yang ada di Persepsi Pemustaka tentang Fungsi
Perpustakaan Gasibu. Rekreasi Perpustakaan Gasibu
Berdasarkan hasil perhitungan kai
Persepsi Pemustaka tentang Fungsi kuadrat pada tiap indikator pernyataan
Kebudayaan Perpustakaan Gasibu fungsi rekreasi dan perhitungan skor
Berdasarkan hasil perhitungan kai rata-rata, fungsi rekreasi pada
kuadrat pada tiap indikator pernyataan Perpustakaan Gasibu berada pada
fungsi kebudayaan dan perhitungan kategori ‘cukup’. Berdasarkan hasil
skor rata-rata, fungsi kebudayaan pada data yang diperoleh dapat disimpulkan
Perpustakaan Gasibu berada pada bahwa secara garis besar Perpustakaan
kategori ‘cukup’. Berdasarkan hasil Gasibu telah menjalankan fungsi
data yang diperoleh dapat disimpulkan rekreasi dengan cukup baik.
bahwa secara garis besar Perpustakaan Berdasarkan hasil penelitian
Gasibu telah menjalankan fungsi didapatkan bahwa pemustaka datang
kebudayaan dengan cukup baik. ke perpustakaan gasibu saat waktu
Hal tersebut didukung dengan senggang dan merasa terhibur dengan
penyediaan koleksi yang memuat koleksi yang ada di perpustakaan
subjek kebudayaan di Perpustakaan gasibu. Hal tersebut didukung oleh
Gasibu, baik berupa buku maupun penyediaan koleksi remaja yang
ensiklopedia. Selain itu, pemustaka banyaknya terdapat koleksi yang
pun setuju jika keberadaan sifanya menghibur seperti komik dan
Perpustakaan Gasibu membuat novel serta buku cerita pada koleksi
kebiasaan membacanya meningkat, hal anak. Hal tersebut senada dengan
tersebut dikarenakan Perpustakaan pendapat Ananda (2017) yang
Gasibu yang mudah diakses dengan menyatakan bahwa perpustakaan yang
lokasi strategis membuat masyarakat memiliki fungsi rekreasi ialah
dapat dengan mudah memperoleh perpustakaan yang memiliki fasilitas
informasi di perpustakaan. yang bersifat rekreatif, tersedianya
Namun, hal yang kurang dari hasil karya yang berupa hiburan,
pelaksaan fungsi kebudayaan di wahana untuk mengisi waktu luang,
perpustakaan gasibu ialah tidak adanya kebutuhan informasi personal, peran
program atau kegiatan yang dapat sosial serta terkait lingkungan.
mendukung pemustaka untuk belajar Menurut Sari (2013, hlm. 29)
kesenian. Kegitan tersebut misalnya kegiatan yang dilakukan dalam fungsi
dengan diadakannya story telling, story rekreasi dapat berupa memberikan
reading tentang kebudayaan, story telling, dan pemutaran film,
dengan begitu manfaat yang menyimpan koleksi yang berkaitan
didapatkan adalah dapat bermain dan dengan temuan/hasil karya ilmiah baik
belajar dengan kegiatan dan fasilitas tercetak maupun digital. Koleksi karya
perpustakaan. Namun, hal yang masih ilmiah tesebut menurut Arifin dalam
kurang dari fungsi rekreasi ialah tidak Djohan (2015) berupa makalah, kertas
adanya layanan pemutaran film/ kerja, serta hasil tugas akhir seperti
musik. Selain itu, koleksi terbitan skripsi, tesis, disertasi atau
berkala pun masih sangat kurang menyesuaikan dengan kebutuhan
disana. Majalah yang terdapat di perpustakaan yang bersangkutan.
Perpustakaan Gasibu tidak up to date
serta disimpan di rak buku, bukan rak KESIMPULAN
khusus majalah dan koran sehingga Berdasarkan hasil temuan di
pengunjung tidak menyadari bahwa lapangan serta analisis yang telah
Perpustakaan Gasibu juga memiliki dilakukan, disimpulkan bahwa
koleksi terbitan berkala menurut pandangan pemustaka secara
garis besar Perpustakaan Gasibu telah
Persepsi Pemustaka tentang Fungsi menjalankan fungsinya sebagai
Penelitian Perpustakaan Gasibu perpustakaan di area publik. Empat
Berdasarkan hasil perhitungan kai fungsi (fungsi informasi, fungsi
kuadrat pada tiap indikator pernyataan kebudayaan, fungsi rekrerasi dan
fungsi penelitian dan perhitungan skor fungsi penelitian) berada dalam
rata-rata, fungsi penelitian pada kategori ‘cukup’, sedangkan fungsi
Perpustakaan Gasibu berada pada pendidikan ada dalam kategori ‘baik’.
kategori ‘cukup’. Berdasarkan hasil Adapun saran yang dapat
data yang diperoleh dapat disimpulkan diberikan diantaranya : 1) Baiknya
bahwa secara garis besar Perpustakaan perpustakaan gasibumemiliki satu rak
Gasibu telah menjalankan fungsi khusus surat kabar dan majalah serta
penelitian dengan cukup baik. beberapa koleksi karya ilmiah/hasil
Perpustakaan Gasibu memiliki penelitian. Selain itu, berdayakan
koleksi yang cenderung pada buku- fasilitas yang sudah ada seperti
buku umum, namun ada pula buku komputer yang terdapat di
yang dapat dimanfaatkan pemustaka perpustakaan guna keberlangsungan
dalam melaksanakan penelitian. Buku- pemanfaatan koleksi digital oleh
buku dengan subjek penelitian, metode pengunjung; 2) DISPUSIPDA Provinsi
penelitian terdapat cukup banyak di Jawa Barat selaku pengelola
Perpustakaan Gasibu. Selain itu, perpustakaan gasibu baiknya
perpustakaan memiliki 1 rak khusus memperhatikan fungsi-fungsi lainnya
ensiklopedia dari berbagai bidang ilmu yang belum terakomodir sehingga
yang dapat dijadikan rujukan dalam keberlangsungan perpustakaan di area
penelitian pada semua tingkat publik seperti perpustakaan gasibu
pendidikan maupun umum. mendapatkan persepsi yang positif di
Hal yang menjadikan fungsi masyarakat; dan 3) Bagi peneliti
penelitian di Perpustakaan Gasibu selanjutnya, masih banyak hal yang
belum dikatakan cukup baik perlu digali dan diteliti dari
dikarenakan perpustakaan belum perpustakaan gasibu sebagai
perpustakaan di area publik seperti
layanan, tata kelola atau yang lainnya.
Tersedia :
DAFTAR PUSTAKA http://repository.umy.ac.id/bitstrea
m/handle/123456789/6373/Peran
Ananda, Meydina Fauzia. (2017) %20Perpustakaan%20dalam
Penilaian Pemustaka terhadap %20Melestarikan%20Budaya
Fungsi Rekreasional %20dan%20Membangun
Perpustakaan Khusus dalam %20Peradaban.pdf?
Memenuhi Kebutuhan Informasi, sequence=1&isAllowed=y
Vol 7 no (7) [online]. Tersedia :
Benawi, B.A. Imran. (2009). Fungsi http://ejournal.upi.edu/
Perpustakaan dalam Memotivasi index.php/edulib/article/view/
Belajar. Iqra’: Jurnal 9391/5762
Perpustakaan dan Informasi , Nurislaminingsih, Rizki. (2016).
Vol 3 No (2) [online]. Persepsi Pemustaka dari Latar
Tersedia Belakang Sosial yang Berbeda
:http://id.portalgaruda.org/? terhadap Fungsi Perpustakaan
ref=browse&mod=viewarticle&a (Studi di perpustakaan kota
rticle=298679 Yogyakarta). ). Jurnal berkala
Carmona, et al. (2003). Public Places ilmu perpustakaan dan informasi,
– urban spaces, the dimension No. 2, hlm 159 [online]. Tersedia
of urban design. Architectural :
press. https://jurnal.ugm.ac.id/bip/articl
Damayanty. (2012). Sistem Layanan e/view/17296/11277
Informasi di Perpustakaan pada Nzivo, Charles N. (2012). User
Abad ke-21. Vol 2 no (1) Perception on Library Services
[online]. Tersedia : and Information Resources in
http://ejournal.upi.edu/ Kenyan Public Libraries, Vol 61
index.php/edulib/article/view/ Issue 2 [online]. Tersedia :
2262/1570 :https://doi.org/10.1108/0024253
Darmono. (2017). Perpustakaan 121122-744
Sekolah (pendekatan aspek
Pendit, Putu Laxman. (2007). Bisakah
manajemen dan tata kerja).
Perpustakaan Umum Menjadi
Jakarta: Grasindo
Ruang Publik? [online]. Tersedia
Djohan, Zohrah. (205) Persepsi
:https://radiobuku.com/2007/02/
Pemustaka tentang Pelayanan
bisakah-perpustakaan-umum-
Koleksi Khusus Karya Ilmiah di
menjadi-ruang-publik/
UPT Perpustakaan Universitas
Hasanuddin, Vol XIV No (2) Riyana, Cepi (2011). ICT dalam
[online]. Tersedia : Perpustakaan. Vol 1 No (1)
journal.unhas.ac.id>article>view [online]. Tersedia :
HS, Lasa. (2009). Peran Perpustakan http://eournal.upi.edu/index.php/
dalam Melestariakn Budaya dan edulib/article/view/1143/791
Membangun Peradaban [online].
Rosdiani, Dini. (2015). Pendidikan Suwarno, Wiji. (2010). Pengetahuan
Rekreasi. Bandung: Alfabeta Dasar Kepustakaan: Sisi Penting
Perpustakaan dan Pustakawan.
Saleh, Abdul Rahman dan Rita Bogor: Penerbit ghalia Indonesia
Komalasari. (2009).
Manajemen Perpustakaan. Syafinas, Regina Dan Zulfikar Zen.
Jakarta: Universitas Terbuka (2015). Persepsi Pemustaka
terhadap Layanan Perpustakaan
Sari, Nurkumala dan Tri Wahyu Hari. Universitas Katolik Atma Jaya
2013. Pelaksanaan Fungsi [online]. Tersedia :
Rekreatif pada Laynan Ruang http://www.lib.ui.ac.id/naskahrin
Belajar Modern dlam gkas/2015-09/S46758-Regina
Meningkatkan Minat Kunjung %20Syafinas
Pemustaka di Perpustakaan
Provinsi Jawa Tengah. Vol 2, Undang-undang Nomor 43 Tahun
No. (4), hlm. 24-31 [online]. 2007 tentang Perpustakaan
Tersedia : http://ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/jip Walgito, Bimo. (2010). Pengantar
Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-
Faktor yang Mempengaruhinya. Zulaikha, Sri Rohyanti. Tanpa tahun.
Jakarta: Rineka Cipta Kontribusi S.R. Ranganathan
dalam Perkembangan Ilmu
Suharmini, Sri. (2008). Materi Pokok Perpustakaan Dewasa Ini
Perpustakaan dan [online]. Tersedia :
Kepustakawanan Indonesia. http://digilib.uin-suka.ac.id/259/
Jakarta: Universitas Terbuka 1/KONTRIBUSI%20S.R.
%20RANGANATHAN
Sutarno NS. (2006). Perpustakaan dan %20DALAM
Masyarakat: edisi revisi. Jakarta: %20PERKEMBANGAN.pdf
sagung seto

Anda mungkin juga menyukai