Anda di halaman 1dari 21

1st Grade

PEMANFAATAN DESAIN
INTERIOR DAN VARIATIF
KEGIATAN DALAM
PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN
DESA
oleh:
Nabila Putri Anindia; Luthfia Sekar Arum ; Muhammad Ryan Ramadhan; Galih Mahfuzh
Zain nabilaputria@student.telkomuniversity.ac.id; Luthfiasa@telkomuniversity.ac.id ;
ryaanrr@student.telkomuniversity.ac.id; fuzhweh@student.telkomuniversity.ac.id
ABSTRAK
Kajian ini dilatar belakangi oleh adanya perpustakaan masyarakat yang berada didesa. Perpustakaan desa
merupakan salah satu layanan pendidikan dan informasi masyarakat, sehingga menjadi sejarah pembangunan
desa. Masalah yang dibahas dalam kajian ini adalah perpustakaan didesa masih banyak kekurangan dalam hal
interior dan layanan yang diberikan. Maka dari itu tujuan dari kajian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan aparat desa dalam mengelola interior dan menciptakan kegiatan layanan perpustakaan yang
beragam. Berdasarkan hasil pembahasan, ditemukan bahwa perpustakaan desa masih perlu untuk di
tingkatkan dalam hal interior dan layanan yang diberikan.

Kata kunci: perpustakaan, perpustakaan desa, interior, layanan


01
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Interior dan layanan kegiatan perpustakaan desa menjadi
kebutuhan penting bagi masyarakat desa untuk menambah
ilmu dan minat baca pada masyarakat desa, maka dari itu
pengoptimalan desain interior pada perpustakaan desa
sangatlah penting karena perpustakaan harus memiliki
tingkat kenyamanan yang optimal sehingga siapapun akan
merasa betah dan ingin berlama-lama di dalamnya. Untuk
itu, diperlukan seorang desainer interior agar tata ruang di
dalam perpustakaan tersebut dibuat secara optimal sehingga
minat masyarakat untuk mengunjungi perpustakaan menjadi
meningkat.
Latar Belakang
Saat ini dengan adanya perkembangan teknologi, merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat.
masyarakat harus lebih pintar dalam menemukan, memilih, memproses, dan menggunakan berbagai
informasi di sekitar mereka. Hal ini sangat berdampak pada semakin pentingnya keberadaan. Perpustakaan
di tengah masyarakat sebagai salah satu bagian dari pembangunan peradaban manusia. Perpustakaan
merupakan salah satu tempat yang penting untuk menyediakan bahan bacaan, informasi dan
menumbuhkan kecintaan membaca dalam masyarakat. Perpustakaan adalah sarana untuk berbagi ilmu dan
melestarikan peradaban manusia, yang dapat digunakan sebagai sarana pendidikan, penelitian, bakti sosial,
komunikasi ilmiah antargenerasi dan lainnya. Hal ini diperkuat oleh anggapan masyarakat terkait interior
dan layanan perpustakaan desa yang masih harus ditingkatkan lagi. Berdasarkan uraian tersebut, maka
pengaruh penjelasan mengenai peningkatan interior dan layanan perpustakaan desa penting dikaji karena
tidak sedikit perpustakaan desa yang masih kurang optimal dalam hal interior dan layanan yang diberikan.
Batasan masalah
Batasan masalah dalam artikel ini difokuskan pada melakukan
pelatihan dalam mendesain interior dan menambah layanan
perpustakaan desa karena interior perpustakaan dan
layananan sangat lah penting untuk menambah kenyamanan
masyarakat .
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, masalah yang akan dikaji adalah:
1. Bagaimanakah pengaruh desain interior untuk
perpustakaan desa?
2. Bagaimana pemanfaatan desain interior dan variatif
layanan kegiatan dalam pengelolaan perpustakaan desa?
Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai adalah :
a) Mendeskripsikan kepada pembaca terkait layanan yang diberikan oleh
perpustakaan desa.
b) Menjelaskan bagaimana mendesain serta menata ruangan sesuai
dengan kebutuhan perpustakaan desa.
Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam artikel ini adalah
deskriptif. Metode penulisan deskriptif merupakan prosedur
penelitian atau pemecahan masalah yang diselidiki dengan
gambaran subjek atau objek yang digunakan berupa orang,
lembaga, masyarakat dan yang lainnya. Pustaka utama yang
digunakan berjudul PENGARUH DESAIN INTERIOR
TERHADAP KENYAMANAN MEMBACA PEMUSTAKA DI
BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH (BPAD)
PROVINSI SULAWESI SELATAN ditulis oleh Mansyur. Pustaka
pendukung yang dijadikan acuan adalah tulisan teori tentang
elemen dalam layanan perpustakaan desa.
02
Kajian Pustaka
Optimalisasi Perpustakaan Desa Perpustakaan sebagai sumber informasi dan pendidikan dapat
menjembatani masyarakat yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Selain
itu perpustakaan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang mempunyai tekad untuk mencari informasi
untuk menambah wawasan, pengetahuan, meningkatkan taraf hidup serta memperoleh ide-ide dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari..
Optimalisasi Perpustakaan Desa
Menurut Sulistyo-Basuki (1999:75) menyatakan bahwa “ perpustakaan merupakan bagian dari
masyarakat dan diciptakan oleh masyarakat. Masyarakat dapat berperan aktif dalam pengembangan
perpustakaan desa seperti pengadaan koleksi perpustakaan, peningkatan sarana dan fasilitas,
melestarikan perpustakaan, dan pengembangan sumber daya perpustakaan lainnya. Salah satu faktor
pendukung dalam keberhasilan perpustakaan desa adalah ada respon yang baik dari masyarakat
sekitarnya. Dukungan masyarakat dapat berupa pikiran, dana maupun pemanfaatan koleksi
perpustakaan. Sebaliknya pihak pengelola perpustakaan harus memperhatikan kebutuhan koleksi yang
dibutuhkan oleh masyarakat. Seperti dalam pengadaan koleksi perpustakaan maka masyarakat dapat
dilibatkan dengan cara memberikan masukkan dan pertimbangan dalam pemilihan koleksi supaya sesuai
dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini secara otomatis akan membangun masyarakat merasakan
memiliki perpustakaan dan dapat sebagai sarana pemerintah dalam mewujudkan budaya baca
masyarakat”. Terkait pendapat di atas, Menurut Sutarto (tahun 2006,) menjelaskan bahwa “bahwa
perpustakaan dengan bahan bacaan yang berisi pendidikan dan informasi dapat menggugah aspirasi,
inspirasi, gagasan dan ide-ide yang cemerlang untuk mengembangkan minat dan bakat masyarakat”.
Optimalisasi Perpustakaan Desa
Sejalan dengan dua pendapat di atas, Syihabuddin Qolyubi (tahun 2003, hlm. 7 )
menegaskan bahwa “bahwa perpustakaan memberikan kesempatan kepada masyarakat
untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik melalui bahan pustaka yang
dibacanya.Perpustakaan harus proaktif dalam memberikan layanan perpustakaan.
Perpustakaan dapat bekerjasama dengan masyarakat dalam memecahkan permasalahan,
membuat inovasi-inovasi dan mencari ide-ide dalam meningkatan pendidikan
masyarakat . Berdasarkan atas tiga pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan
optimalisasi pemngelolaan perpustakaan desa melalui pelatihan perbaikan desain interior
adalah dengan mendesain perpustakaan yang nyaman bagi masyarakat melalui tata ruang
serta bacaan yang menarik bagi masyarakat khususnya pelajar di desa yang jauh dari
digital.
Tata Ruang Perpustakaan

Menurut Yusuf dan Suhendar, (tahun 2013, hlm.98) dijelaskan bahwa “pengertian dari tata ruang
perpustakaan adalah pengaturan ruangan dari bagian-bagian yang berada didalamnya seperti furniture
perpustakaan lainnya.J adi dapat disimpulkan redesain tata ruang perpustakaan merupakan salah satu
usaha untuk menampilkan suasana baru pada bangunan atau ruangan dengan cara mengatur kembali
ruangan tersebut agar memberikan kesan indah dan rasa nyaman kepada pengunjung perpustakaan dan
orang yang ada didalamnya.”. Selain itu, menurut Lasa (tahun 2017, hlm. 44) dijelaskan bahwa “penataan
ruang perpustakaan yang dimaksudkan untuk:
(a) Memperoleh efektivitas kegiatan dan efesiensi waktu, tenaga, dan anggaran,
(b) Menciptakan lingkungan yang nyaman suara, nyaman cahaya, nyaman warna, dan nyaman udara,
(c) Meingkatkan kualitas layanan,
(d) Meningkatkan kinerja petugas perpustakaan..
Tata Ruang Perpustakaan

2. Ruang Penyimpanan Ruang penyimpanan menjelaskan bagaiman mengelola dan


memanfaatkan tempat yang kecil untuk memaksimalkan ruang penyimpanan yang ada.
Sebaliknya jika ruangan tersebut cukup luas dapat membuat sekat pada ruangan atau
dengan menambahkan unsur tertentu dengan memperhatikan ukuran gedung atau
ruangan agar sesuai kebutuhan.
3. Penggunaan Warna Warna yang sesuai dengan keadaan ruangan berperan penting
karena warna yang diaplikasikan memberi kesan positif seperti kesan tenang, sejuk, dan
hangat.Perpaduan warna juga dapat menetrasilir rasa penat dan jenuh terhadap ruangan
tersebut dan tentunya tidak menghilangkan konsep dari ruangan tersebut. Alangkah
bagusnya jika gedung atau ruangantersebut memiliki warna unik yang menjadi ciri khas.
Tata Ruang Perpustakaan
4. Tekstur dan Pola Dimensi tekstur dan pola menjelaskan bahwa penggunaan warna yang
sesuai dengan tekstur dan pola ruangan tersebut akan memberikan kesan yang menarik.
Teksur adalah mempertimbangkan bahan dari furniture yang digunakan karena
mempengaruhi kenyamanan. Sedangkan pola sendiri, merupakan penggunaanpernak-
pernik dinding seperti lukisan atau foto, wallpaper, atau hiasandinding lainnya.
Hendaknya mempertimbangkan pola yang sesuai dengan furnitur dan warna yang telah
diaplikasikan pada gedung atau ruangan.
5. Skala dan Keseimbangan Menjelaskan tentang mengatur serta menyeimbangkan
ukuranruangan dengan furniture yang berada didalam ruangan tersebut.Skala dan
keseimbangan yang dimaksud ialah mengatur dan memilih furnitur, sesuai dengan tekstur,
warna ruangan, tinggi,serta visualyang seimbang dan menampilkan ruangan yang tidak
terkesan sempit, membosankandan suram.
03

ANALISIS
Pengaruh desain interior untuk
perpustakaan desa

Desain Interior adalah seni atau proses merancang dalam ruangan yang
biasanya meliputi luar ruangan dari sebuah ruangan atau bangunan.
Dengan adanya desain interior dalam perancangan perpustakaan desa,
model atau konsep ruang perpustakaan didesa-desa akan lebih bervariasi
dan menarik, buku-buku bisa disusun lebih baik sehingga mengurangi
penempatan buku yang susah untuk ditemukan, tempat untuk membaca
dan suasana ruang membaca yang sangat biasa,bisa di bikin lebih unik dan
tersusun sehingga pengguna perpustakan dapat lebih mudah menemukan
buku yang diinginkan dan lebih nyaman saat membaca pada waktu yang
lama di dalam perpustakaan.
Pemanfaatan desain interior dan variatif layanan
kegiatan perpustakaan desa
Ruang rancangan desain interior yang bervariasi dapat membantu memberikan
layanan kegiatan perpustakaan bisa lebih bervariasi juga karena ruang yang
bukan hanya tempat untuk membaca buku saja,kini ruangan bisa diadakan
beberapa kegiatan seperti layanan sirkulasi,layanan audio visual,talkshow dan
kegiatan perpustakaan lain.yang dapat menarik minat banyak orang untuk
mengunjungi perpustakaan.
PENUTUP
Berdasarkan pembahasan dan penjelasan yang sudah disampaikan sebelumnya, saya
selaku penulis mendapatkan kesimpulan sebagai berikut.

Simpulan

Berdasarkan atas analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. peran desain interior sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan dan skill
pengelolaan pemerintah dalam mengatur desain ruangan perpustakaan serta
membuat artikel layanan perpustakaan menjadi variatif.

2. pengelola harus mampu mengubah cara pandang dalam mendesain perpustakaan


yang nyaman bagi masyarakat melalui tata ruang serta bacaan yang menarik bagi
masyarakat khususnya pelajar di desa yang jauh dari digital. mulai dari tata ruang
perpustakaan yaitu pencahayaan, ruang penyimpanan, penggunaan warna, tekstur
dan pola, serta skala dan keseimbangan.
PENUTUP

Saran

Saran yang dapat diberikan adalah memberikan kenyamanan pada tempat, tata letak
dan penyusunan ruangan yang rapih sehingga membuat pengunjung merasa nyaman
dan betah berada diperpustakaan. Dan memberikan variasi dalam pelayanan
perpustakaan agar pustakawan atau pengguna perpustakaan lebih mudah dalam
mencari bahan bacaan untuk membuat tugas atau bacaan lainnya.
03

THANKS!

Anda mungkin juga menyukai