ANGGRE FRANDYANATA
NIM : 17221600
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONOROGO
2020/2021
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada hakekatnya perpustakaan desa memiliki fungsi yang luas, antara lain
fungsi penyimpanan, fungsi pendidikan, fungsi kultural dan rekreasi, selain itu
juga berfungsi sebagai penunjang pendidikan melalui penyediaan referensi
dan layanan bacaan. Jika diartikan secara lebih luas, perpustakaan desa
berperan sebagai agen pembangunan, perubahan serta agen pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
1
menjadi kebutuhan pokok. Akan tetapi pada kenyataanya fungsi perpustakaan
desa belum berjalan sesuai dengan bagaimana yang diharapkan, hal tersebut
terjadi karena terdapat kendala, baik internal maupun eksternal, kondisi
internal antara lain berkaitan dengan keterbatasan tenaga yang terampil,
koleksi, sarana dan prasarana, dan anggaran. Sedangkan kondisi eksternal
antara lain rendahnya minat baca masyarakat, akses perpustakaan dan
perhatian masyarakat yang relatif rendah (Awalludin et al., 2017). Dengan
demikian maka sudah seharusnya pemerintah desa mengoptimalkan kebijakan
dalam program pengembangan dan pengelolaan perpustakaan desa supaya
menjadi pranata sosial yang memperbaiki sistem sosial dilingkungan
masyarakat (Putri & G, 2020).
2
Sementara itu berdasarkan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2017 Tentang Standart Nasional
Pengelolaan Perpustakaan Desa, maka pemerintah desa dalam melaksanakan
kewajibanya adalah sebagai berikut :
3
Jika dilihat dari pendapat para peneliti diatas maka dapat disimpulkan
bahwa penyelenggaraan pemerintahan bukanlah urusan yang mudah, apalagi
terkait pembangunan yang membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, pun
dalam kebijakan pengelolaan perpustakaan desa maka implementasinya harus
dilakukan secara konsisten supaya anggaran yang telah dikucurkan untuk
pengembangan perpustakaan desa tepat sasaran (Alam, 2015).
Dari uraian latar belakang yang telah dijelaskan penulis maka judul skripsi
ini adalah “Implementasi Kebijakan Pemerintah Desa Manuk Dalam
Pengelolaan Perpustakaan Desa (Studi Pada Pengelolaan Perpustakaan
4
Desa Manuk Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo Sesuai Standart
Nasional Pengelolaan Perpustakaan Desa)”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi penunjang pembelajaran dan
referensi serta sumbangsih dalam ilmu pengetahuan, terutama kajian
pengembangan sarana dan fasilitas desa, juga diharapkan mampu
memberikan pengetahuan tentang implementasi kebijakan pemerintah desa
dalam pengembangan dan pengelolaan fasilitas desa
2. Secara Praktis
5
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat
serta dapat membuat masyarakat ikut aktif berpartisipasi dalam rangka
pembangunan nasional, khususnya didalam peningkatan kualitas hidup
melalui pentingnya literasi bacaan, dan bagi penulis penelitian ini
diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran tentang penulisan
karya tulis ilmiah/skripsi yang sistematis dan maksimal.
E. Penegasan Istilah
1. Implementasi
Implementasi adalah penerapan dari suatu kebijakan yang telah dijadikan
acuan dasar dalam melakukan segala sesuatu. Implementasi juga bisa
dikatakan sebagai wujud pelaksanaan dalam melakukan kegiatan
2. Kebijakan
Kebijakan adalah pedoman dan acuan dasar bagi seseorang atau organisasi
dalam melaksanakan kegiatan perencanaan jangka menengah dan jangka
panjang.
3. Pemerintah Desa
Pemerintah Desa adalah organisasi penyelenggaraan pemerintahan yang
berada di tingkatan terendah dalam sistem pemerintahan nasional.
Pemerintah desa dikepalai oleh seorang kepala desa dan mempunyai
wewenang untuk mengatur dan menyelenggarakan urusan pemerintahan di
tingkat desa
4. Pengelolaan Perpustakaan Desa
Pengelolaan perpustakaan desa merupakan upaya pengelolaan fasilitas
desa, dalam ruang lingkup perpustakaan desa maka pengelolaan tersebut
adalah upaya untuk melestarikan dan mendayagunakan segala sarana dan
prasarana perpustakaan desa agar perpustakaan desa berfungsi sescara
maksimal
5. Perpustakaan Desa
6
Perpustakaan desa adalah lembaga pelayanan masyarakat yang berada di
wilayah pedesaan dan bertujuan untuk pelayanan informasi, pengetahuan,
serta rekreasi kepada masyarakat desa dengan harapan mampu
meningkatkan aspek kebutuhan sosial masyarakat agar mampu bersaing di
era 4.0
6. Standart Nasional Pengelolaan Perpustakaan Desa
Adalah peraturan yang dikeluarkan Kepala Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia dan merupakan kebijakan pedoman dasar tentang
standart pengembangan perpustakaan desa yang wajib di gunakan oleh
pemerintah desa
F. Landasan Teori
1. Definisi Konsep Implementasi Kebijakan
a. Pengertian Implementasi
7
dikemukakan oleh Sabatier dalam kutipan (Akib, 2010) berpendapat bahwa
konsep implementasi merupakan suatu fungsi dari kebijakan, formator,
inisiator, implementator dan waktu. Penekanan kedua fungsi dalam konsep
implementasi adalah ditujukan kepada kebijakan itu sendiri, kemudian hasil
yang sudah dilaksanakan dan dicapai oleh implementor dalam kurun waktu
tertentu.
b. Pengertian Kebijakan
Istilah kebijakan secara definisi berasal dari bahasa inggris yakni “Policy”
tetapi banyak orang berpendapat bahwa istilah kebijakan merupakan
senantiasa disamakan dengan istilah kebijaksanaan, padahal apabila di cermati
secara tata bahasa, istilah kebijaksanaan berasal dari kata “Wisdom”
8
Anderson dalam (Handoyo, 2012) memahami kebijakan sebagai
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh aktor atau sejumlah aktor berkaitan
dengan permasalahan yang dihadapi. Pendapat lain yang memperkuat definisi
kebijakan telah di kemukakan oleh Frederich yang menyatakan bahwa
kebijakan sebagai suatu tindakan yang mengarah kepada tujuan yang
disusulkan oleh sekelompok orang atau pemerintah dalam ruang lingkup
lingkungan tertentu sehubungan dengan adanya hambatan seraya mencari
peluang untuk mencapai tujuan atau sasaran sesuai dengan apa yang
diinginkan (Handoyo, 2012).
9
operasional dalam kurun waktu tertentu maupun dalam rangka melanjutkan
usaha-usaha untuk mencapai perubahan yang telah ditetapkan oleh kebijakan.
2. Pemerintah Desa
a. Pengertian Pemerintah Desa
10
Selain itu Pemerintahan Desa menurut Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 72 Tahun 2005 Tentang Desa terutama pada pasal 1 angka (6)
adalah :
11
membahas tentang subyek-subyek yang menjalankan dan yang menerima
kebijakan dan bagaimana kebijakan itu akan berpengaruh kepada penerima
kebijakan.
12
kewenangan diartikan kedalam ruang lingkup pemerintahan desa maka
kewenangan adalah sebuah tanggung jawab pemerintah desa sebagai
penyelenggara pemerintahan guna melaksanakan pembangunan. Menurut S.P
Siagian dan Bintaro Tjokroamidjo dalam kutipan (Ulumiyah et al., 2013)
pembangunan adalah sebuah usaha atau suatu rangkaian pertumbuhan serta
gerakan perubahan yang dilakukan oleh suatu Negara, dan pemerintah menuju
kearah lebih baik dalam rangka pembinaan yang dilakukan secara berkala dan
terus menerus. Kewenangan pemerintah desa dalam pembangunan
mencangkup seluruh tanggung jawab pemerintah desa dalam proses
membangun desa kearah yang lebih baik, dalam konsepnya maka pemerintah
desa sebagai :
1. Pengatur Kebijakan
2. Perencana Kebijakan
3. Pelaksana Kebijakan
4. Pengevaluasi Kebijakan
5. Pembinaan dan Pemberdayaan
3. Perpustakaan Desa
a. Pengertian Perpustakaan Desa
Perpustakaan desa menurut (Darmono & Si, 2016) adalah suatu jenis
perpustakaan umum yang keberadaanya di desa atau kelurahan dan berperan
sebagai ujung tombak pembangunan serta layanan perpustakaan yang sangat
dekat keberadaanya dengan kehiduupan masyarakat desa. Secara legalitas
perpustakaan desa memiliki dasar hukum dalam proses pelaksanaanya, yaitu
melalui Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor
3 Tahun 2001 yang secara definisi mengartikan perpustakaan desa sebagai
salah satu perpustakaan masyarakat yang berfungsi sebagai sarana untuk
meningkatkan dan mendukung kegiatan pendidikan masyarakat pedesaan, dan
merupakan bagian integral dari kewenangan pemerintah desa dalam
13
pembangunan desa. Hal tersebut di dasari dengan adanya kebijakan
pemerintah desa dalam merencanakan dan mengimplementasikan segala
bentuk kebijakanya yang ditujukan guna pembangunan kualitas masyarakat
yang dalam konsep perpustakaan desa maka kebijakanya merupakan suatu
kewajiban dan wewenang. Perpustakaan desa sesuai dengan Keputusan
Menteri Dalam Negeri dan Otonomi daerah maka perpustakaan desa adalah
pusat media informasi dan pengetahuan bagi masyarakat.
Jika dilihat dari penjelasan kata kunci diatas maka perpustakaan desa
adalah sebuah perpustakaan yang dikembangkan dan didirikan berdasarkan
inisiatif yang diprakarsai oleh pemerintah desa, yang digunakan masyarakat
sebagai media baca dan pengetahuan untuk mendukung kegiatan
pembelajaran dan pendidikan informal di lingkungan desa, dan merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari program pembangunan desa. Dengan
demikian maka perpustakaan desa merupakan suatu simpul dari pembangunan
masyarakat desa melalui penyediaan bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan
kebutuhan dan karakter masayarakat yang ada di desa.
14
Menurut (Widayanto, 2020) keberadaan perpustakaan desa pada dasarnya
adalah mempunyai tujuan untuk melayani masyarakat yang ada di desa. tujuan
tersebut merupakan suatu peran yang penting bagi masyarakat desa untuk
meningkatkan pengetahuanya. sesuai dengan Standart Nasional Indonesia,
Tujuan dan fungsi perpustakaan desa adalah sebagai berikut :
15
3. Menggalakan minat baca masyarakat dengan mengajak masyarakat
memanfaatkan waktu luang untuk membaca
4. Menyimpan dan mendayagunakan segala naskah-naskah kuno yang
bersejarah serta mampu menambah bahan informasi pembangunan,
pemberdayaan dan wawasan
5. Mendidik masyarakat supaya memelihara dan memanfaatkan potensi yang
ada
6. Meningkatkan kualitas dan taraf hidup masyarakat desa
16
Pengelolaan perpustakaan desa adalah suatu kegiatan yang merujuk pada
pendayagunaan segala fasilitas perpustakaan desa meliputi Pengembangan,
pelayanan, dan pengolahan. Menurut theresia dalam kutipan (Darmono & Si,
2016) pengelolaan perpustakaan desa ada tiga faktor yang harus diperhatikan,
faktor tersebut adalah :
1. Faktor tempat
Tempat adalah hal yang sangat penting. Menurut theresia maka tempat adalah
sebuah tempat yang menentukan masalah akses jauh dan susahnya
mendapatkan bahan bacaan menjadi suatu sebab pengelolaan perpustakaan
desa karena masyarakat akan tidak tertarik jika tempat lokasi perpustakaan
sulit diakses
Dalam pengelolaan perpustakaan desa menurut (Darmono & Si, 2016) ada
dua standart yang dikeluarkan oleh Badan Standart Nasional (BSN) yaitu SNI
7596:2010 dan oleh Perpustakaan Nasional SNP 005:2011 tentang
perpustakaan desa yang didalamnya mengatur dan menjelaskan pengelolaan
perpustakaan desa sebagai suatu proses pendayagunakan dan pengadaan
koleksi bacaan kepada masyarakat meliputi pengadministrasian,
pengembangan perpustakaan, dan pelayanan
17
Tugas perpustakaan desa adalah suatu bahasan yang umum terkait fungsi
dan tujuan perpustakaan desa. Menurut (Sari & Rohmiyati, 2019) tugas
perpustakaan desa adalah sebagai penyedia informasi yang memenuhi
kebutuhan masyarakat, hal tersebut sejalan dengan pendapat Suwarno dalam
(Sari & Rohmiyati, 2019) yang menjelaskan secara umum bahwa tugas
perpustakaan desa adalah sebagai sumber informasi, penelitian dan
pembelajaran bagi masyarakat desa. Adapaun secara garis besar maka peneliti
menguraikan tentang tugas perpustakaan desa antara lain terbagi menjadi
beberapa peran antara lain sebagai berikut :
18
Kebijakan pemerintah desa dalam pengelolaan perpustakaan desa mengacu
kepada tugas dan wewenang pemerintah desa secara mendasar bahwa
pemeritah desa memiliki tanggung jawab penuh dalam membina dan
membangun segala fasilitas masyarakat secara keseluruhan dalam rangka
pembangunan desa. Dasar tersebut diperkuat dengan pendapat (Innesa
Desfiani, Suwondo, 2005) yang menyatakan bahwa kebijakan pemerintah desa
adalah kewenangan dan hak yang dimiliki desa untuk mengatur secara penuh
urusan rumah tangganya, hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor Tahun
2004 yang secara tegas menjelaskan bahwa desa merupakan kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki wewenang untuk mengatur urusan rumah
tangganya sendiri. Dengan demikian segala urusan mencangkup pembangunan
adalah tanggung jawab penuh pemerintah desa, dalam konteksnya maka
perpustakaan desa menurut (Darmono & Si, 2016) adalah salah satu bagian
dari pembangunan desa. Demikian maka kebijakan pemerintah desa dalam
pengelolaan perpustakaan desa adalah suatu keterkaitan yang tidak bisa lepas
karena keberadaan perpustakaan desa sendiri menjadi suatu posisi yang
strategis. Kebijakan pemerintah desa dalam pengelolaanya mengacu kepada
peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat atau dengan
kebijakanya sendiri. Dalam konteks pembahasan teori kali ini kebijakan
pemerintah desa dalam pengelolaanya sesuai dengan Peraturan Kepala
Perpustakaan Nasional Nomor 6 Tahun 2017 Tentang Standart Nasional
Pengelolaan Perpustakaan Desa
19
Standart Nasional Pengelolaan Perpustakaan Desa Atau Kelurahan,
didalamnnya menjelaskan bahwasanya dalam pengelolaan perpustakaan desa
maka pemerintah desa wajib berpedoman kepada Peraturan Kepala
Perpustakaan Nasional Republik Indonesi Nomor 6 Tahun 2017 Tentang
Standart Nasional Pengelolaan Perpustakaan Desa dalam melaksanakan
pengelolaan dan pengembangan. Dalam kajiannya peraturan tersebut adalah :
1. Proses Perencanaan
2. Proses Pelaksanaan
3. Proses Pengawasan
20
4. Proses Pelaporan
G. Definisi Operasional
21
2. Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2017 Tentang Standart Nasional Penglolaan Perpustakaan Desa
b. Proses Perencanaan
c. Proses Pelaksanaan
d. Proses Pengawasan
e. Proses Pelaporan
f. Proses Penganggaran Perpustakaan Desa
H. Metode Penelitian
a. Jenis Penelitian
22
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif
yakni penelitian yang mengarah pada pemberian data secara sistematis dan
akurat dengan kondisi lapangan, penelitian ini ditunjukan untuk memahami
suatu fenomena-fenomena dari sudut pandang partisipan. Adapun dalam
penelitian ini menggambarkan tentang bagaimana implementasi kebijakan
pemerintah desa manuk dalam pengelolaan perpustakaan desa dengan
mengacu kepada stamdart nasional pengelolaan perpustakaan desa sesuai
dengan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2017 Tentang Standart Nasional Pengelolaan Perpustakaan Desa.
Sehingga dalam penelitian ini maka diperlukanya terjun secara langsung untuk
melihat dan memahami fenomena yang terjadi di lapangan terkait dengan
permasalahan tersebut.
b. Informan Penelitian
c. Lokasi Penelitian
23
dan perpustakaan tersebut adalah satu-satunya perpustakaan yang ada di
Kecamatan Siman, serta peneliti ingin mengkaji secara mendalam bahgaimana
implementasi kebijakan yang diterapkan pemerintah desa manuk sesuai
dengan standart nasional pengelolaan perpustakaan desa
1. Data Primer
Data primer adalah suatu data atau keterangan yang diperoleh secara langsung
oleh peneliti selama di lapangan . dengan adanya data primer maka peneliti
mendapatkan informasi yang akurat karena melihta secara langsung kondisi
lapangan terkait fenomena permasalahan. Dalam data primer penelitian ini
maka peneliti melakukan interaksi langsung kepada pemberi kebijakan dan
pengelola perpustakaan desa Manuk
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung baik dari
laporan, dokumen, arsip, majalah dan buku yang semuanya bersifat
dokumentasi selain itu juga diperoleh melalui publikasi pemerintah dan
undang-undang yang berkaitan dengan penelitian
24
Observasi merupakan pendekatan langsung dengan melakukan pengamatan
terhadap obyek penelitian dilapangan secara langsung dan sangat dekat tanpa
ada perantara antara peneliti dan obyek penelitian, adapun dalam penelitian ini
observasi langsung dilakukan oleh peneliti dengan melihat kondisi
perpustakaan desa dan keadaan pemerintahan desa melalui praktek kegiatan
mata kuliah praktikum di lokasi penelitian yang bertempat di Desa Manuk.
Selama observasi peneliti mengamati secara penuh keadaan perpustakaan desa
manuk, sarana dan prasarana perpustakaan serta kondisi pemerintahan desa
manuk
2. Wawancara
3. Dokumentasi
Teknik analisa data adalah suatu proses atau sebuah upaya pengolahan
data menjadi sebuah informasi yang baru agar karakteristik data menjadi lebih
sistematis dan mudah dimengerti (Ismayani, 2019). pada pendekatan kualitatif
maka menurut Ismayani teknik analisa data perlu dilakukan pengkajian secara
sistematik, mendalam dan bermakna sebagaimana yang telah ditegaskan oleh
burgess berikut ini “Dalam Teknik Penelitian Kualitatif” semua investigator
25
atau peneliti memfokuskan diri terhadap permasalahan yang dikaji, dengan
dipandu dengan kerangka konseptual atau teoritis. Pada hakekatnya teknik
analisa data adalah pemberitahuan kepada pembaca tentang apa yang hendak
dilakukan terhadap data yang sedang dikumpulkan, guna memudahkan
peneliti dalam memberi penjelasan . adapun tahapan-tahapan analisis data
adalah sebagai berikut :
1. Reduksi Data
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis data yang dilakukan dengan
memilih hal-hal yang urgent dan pokok serta fokus terhadap tema dan
polanya. Data diperoleh dari wawancara, observasi dan catatan mengenai
kondisi lapangan keadaan pemerintah desa, perpustakaan desa dan sarana
prasarana yang menunjang segala bentuk pengelolaan perpustakaan desa .
kemudian data tersebut akan dipilah-pilah untuk mengetahui tingkat relevansi
dan kaitanya dengan penelitian yang sedang diteliti. Selain itu data akan
disederhanakan , diklasifikasi sesuai dengan jenisnya dan selanjutnya peneliti
membuat abstraksi atau sebuah ringkasan kecil sebagai kata dasar yang
menjadi sebuah uraian singkat
2. Penyajian Data
26
3. Penarikan Kesimpulan
Pada tahap ini data yang sudah diperoleh, dikategorikan, dicari temanya
kemudian ditarik kesimpulanya. Pada tahap awal penarikan kesimpulan yang
di uraikan masih bersifat sementara dan bisa berubah apabila ditemukan bukti-
bukti yang kuat ketika bukti tersebut mampu mendukung pada tahap
pengumpulan data selanjutnya, akan tetapi jika kesimpulan yang sudah
diuraikan tersebut didukung dengan bukti yang valid dan konsisten maka
peneliti bisa melanjutkan mengumpulkan data sehingga kesimpulan akan
menjadi kredibel. Dengan adanya penarikan kesimpulan tersebut maka hasil
dari sebuah penelitian akan terjawab dan diketahui. Pada penelitian ini akan
diketahui hasil data yang sudah diperoleh yaitu data tentang implementasi
kebijakan pemerintah desa manuk dalam pengelolaan perpustakaan desa
dengan mengacu kepada standart nasional pengelolaan perpustakaan desa.
Gambar 1.
Konsep Kerangka Berpikir
1. Proses Perencanaan
2. Proses Pelaksanaan
3. Proses Pengawasan
4. Proses Pelaporan
5. Proses Penganggaran Perpustakaan
27
DAFTAR PUSTAKA
Ampera, T., Sobarna, C., dan Lyra, H. M. (2015). Penguatan Peprustakaan “Bale
Calakan Pajajaran” Jaya Loka Lestari Desa Jayapura, Kecamatan
Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Untuk
Masyarkat, 4(2), 108–112.
Awalludin, A., Ati, S., Studi, P., Perpustakaan, S.-I., Budaya, F. I., Diponegoro,
U., Soedarto, J. P., & Tembalang, K. U. (2017). Analisis Pegelolaan
Perpustakaan Ujungnegoro Kabupaten Batang. Jurnal Ilmu Perpustakaan,
6(3), 621–630.
28
(p. 76). Syiah Kuala University Press. https://books.google.co.id/books?id=-
1rVDwAAQBAJ
Pawit M. Yusup, D. (2017). Desa Tani, Penduduk Miskin, Lumbung Padi, Dan
Layanan Implementatif Perpustakaan Desa Di Kecamatan Pamarican
Kabupaten Ciamis. Berkala Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 13(2), 191–
204.
Ulumiyah, I., Juli, A., Gani, A., & Mindarti, L. I. (2013). Peran Pemerintah Desa
Dalam Memberdayakan Masyarakat Desa (Studi pada Desa Sumberpasir
Kecamatan Pakis Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Publik, 1(5),
890–899.
29
Jurnal Pengabdian Barelang, 2(1), 32–39.
30