Anda di halaman 1dari 16

Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17 No.

1, Juni 2021 ISSN 2477-0361

Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17, No. 1, Juni 2021, Hal. 112-127
https://doi.org/10.22146/bip.v17i1.1298
ISSN 1693-7740 (Print), ISSN 2477-0361 (Online)
Tersedia online di https://journal.ugm.ac.id/v3/BIP

Pelayanan perpustakaan desa berbasis inklusi sosial di Perpustakaan Desa Jendela Dunia
Kabupaten Kuningan Jawa Barat

Neneng Komariah, Encang Saepudin, Evi Nursanti Rukmana


Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Padjadjaran
email: neneng.komariah@unpad.ac.id, encang@unpad.ac.id, evi.nursanti.rukmana@unpad.ac.id

Naskah diterima:5 Februari 2021, direvisi:26 April 2021, disetujui: 24 Mei 2021

ABSTRAK

Pendahuluan. Perpustakaan desa/kelurahan merupakan perpustakaan umum yang mendukung kegiatan


pendidikan masyarakat pedesaan. Perpustakaan desa diharapakan bertransformasi menjadi perpustakaan
berbasis inklusi sosial. Penelitian bertujuan untuk mengetahui layanan dan kegiatan Perpustakaan Desa Jendela
Dunia yang berbasis inklusi sosial.
Metode penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data
analisis. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, studi pustaka.
Hasil dan Pembahasan. Perpustakaan Desa Jendela Dunia telah berbasis inklusi sosial dilihat dari aspek
pengembangan koleksi yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat, perpustakaan digital yang berbasis
website, menyelenggarakan pelatihan komputer, kerajinan tangan, kesenian, dan senam kesegaran jasmani,
menyelenggarakan layanan inovatif KOBOK, sepeda keliling, sekolah lapangan dan mendukung literasi
kesehatan melalui Posyandu dan Posbindu.
Kesimpulan dan Saran. Perpustakaan Desa Jendela Dunia merupakan perpustakaan berbasis inklusi sosial
yang dikelola secara kreatif dan mendapatkan dukungan dari kepala desa. Perpustakaan ini dapat menjadi model
bagi perpustakaan desa lain dalam memanfatkan potensi desa. Perpustakaan Desa Jendela Dunia disarankan
membuka pelatihan bagi pengelola perpustakaan di luar desa.

Kata kunci: layanan perpustakaan; inklusi sosial; perpustakaan desa; jendela dunia

ABSTRACT

Introduction. A village library is a public library that support rural community education activities. The village
library should be transformed into a sosial inclusion-based library. The paper aims to explore services and
activities of Jendela Dunia Village Library based on sosial inclusion.
Data Collection Method. This paper used a qualitatative research method with a case study approach.
Data Analysis. The data collection techniques were conducted through interviews, observations, and library
studies.
Results and Discussion. The Jendela Dunia Village Library has been run based on sosial inclusion considering
aspects of collection development to support the needs of the community with a web-based digital library. Several
activities have also been conducted such as organising training of computer, making handicrafts, arts, and
gymnastics, organisings innovative KOBOK services, managing mobile reading bicycles, and supporting health
literacy through Posyandu and Posbindu.
Conclusion. Jendela Dunia Village Library is a sosial inclusion-based library that is creatively managed and
has the full support of the village leader. This can be a model for other village libraries in utilizing the potential of
the village. Jendela Dunia Village Library also opens training sfor library managers outside the village.

Keywords:library services; sosial inclusion; village library; jendela dunia

112
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17 No. 1, Juni 2021 ISSN 2477-0361

A. PENDAHULUAN karakteristik, kemampuan, status, kondisi,


Perpustakaan merupakan institusi penyedia etnik, maupun budaya untuk mengembangkan
sumber informasi terseleksi untuk potensi diri untuk peningkatan ekonomi”
didayagunakan oleh masyarakat yang menjadi (Utami & Prasetyo, 2020).
target layanannya. Perpustakaan pun harus Perpustakaan melalui program berbasis
dapat memenuhi kebutuhan informasi inklusi sosial telah melakukan transformasi
pemustaka. Fujiwara et al. (2019) mengatakan menjadi perpustakaan yang mampu
bahwa perpustakaan memiliki peran sosial yang mengembangkan berbagai jenis layanan yang
penting sebagai repositori pengetahuan, relevan dengan kebutuhan masyarakat sebagai
pengembangan pendidikan, dan sebagai ruang target pelayanan perpustakaan. Maka
komunitas fisik yang dapat diakses secara pengetahuan dan keterampilan masyarakat pun
bebas. Dengan demikian, perpustakaan harus dapat berkembang. Salah satu jenis
memiliki fungsi yang strategis dalam kehidupan perpustakaan yang memiliki program berbasis
masyarakat. Perpustakaan berperan sebagai inklusi sosial terdapat di perpustakaan desa.
sarana pengembangan intelektual sehingga Perpustakaan desa merupakan salah satu jenis
pengembangan perpustakaan idealnya perpustakaan umum yang berkedudukan di
merupakan bagian dari pembangunan suatu desa/kelurahan sehingga lebih mudah
pendidikan dan karakter masyarakat. diakses oleh masyarakat yang berada di suatu
Perpustakaan harus menyediakan wilayah pedesaan.
pelayanan perpustakaan yang beragam karena Salah satu perpustakaan desa yang dapat
sebagian besar pelayanan perpustakaan dikategorikan sudah dikelola dengan baik
diberikan aksesnya secara bebas. Selain itu, adalah Perpustakaan Desa Jendela Dunia di
perpustakaan harus memberikan manfaat secara Desa Pasayangan, Kecamatan Lebak Wangi,
langsung kepada pemustaka, misalnya Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Mengacu
memberikan perubahan kesejahteraan dari pada Omeluzor et al. (2017), perpustakaan desa
dampak pelayanan perpustakaan terhadap sebagai pusat informasi dan komunitas untuk
kesejahteraan pemustaka (Fujiwara et al., 2019). penyediaan materi informasi yang memadai dan
Perpustakaan umum sebagai perpustakaan yang relevan tentang masalah-masalah yang
melayani masyarakat secara luas tentunya harus memengaruhi masyarakat desa, seperti
memberikan kontribusi dalam meningkatkan kelahiran anak, pengendalian kelahiran,
kualitas hidup tiap individu, contohnya kesehatan remaja, buta huruf, dan keputusan
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pemerintah. Perpustakaan desa yang efektif
yang telah membina perpustakaan di seluruh akan membantu meningkatkan kondisi
daerah Indonesia melalui berbagai program kehidupan dan kualitas hidup masyarakat desa.
literasi (Nidya, 2019). Perpustakaan Desa Jendela Dunia merupakan
Secara umum, perpustakaan yang berbasis perpustakaan desa di Desa Pasayangan yang
inklusi sosial telah membantu masyarakat untuk telah berhasil menjadi juara I lomba
mengembangkan keahlian masing-masing perpustakaan desa tingkat Jawa Barat tahun
individu (Permana, 2019). Dengan demikian, 2020. Perpustakaan ini telah berhasil mengajak
perpustakaan berbasis inklusi sosial harus masyarakat untuk ikut peduli dalam kegiatan
mengembangkan layanannya agar relevan literasi di lingkungan desa.
dengan kebutuhan sosial semua lapisan Perpustakaan Desa Jendela Dunia telah
masyarakat dengan tujuan meningkatkan mempraktikkan pengelolaan perpustakaan
kemampuan sosial ekonomi individu. tingkat desa yang patut dicontoh oleh
Perpustakaan berbasis inklusi sosial dapat perpustakaan desa lainnya. Hal ini menjadikan
didefinisikan sebagai, “Perpustakaan yang perpustakaan meraih prestasi juara, sedangkan
menawarkan jasa layanan informasi yang perpustakaan desa di tempat lain masih dikelola
terbuka kepada seluruh masyarakat dengan secara sederhana dan mengalami berbagai
berbagai perbedaan latar belakang, keterbatasan. Peneliti melihat bahwa kiprah

113
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17 No. 1, Juni 2021 ISSN 2477-0361

Perpustakaan Desa Jendela Dunia menarik masih rendah. Namun, ada pula beberapa
untuk diteliti dan sebagai temuan penelitian perpustakaan desa yang sudah dikelola dengan
yang unik dari representasi sebuah perpustakaan baik sehingga dapat dikategorikan sebagai
desa. Penelitian mengenai perpustakaan desa perpustakaan yang sudah bertransformasi
memang telah dilakukan beberapa peneliti, menjadi perpustakaan desa berbasis inklusi
misalnya penelitian dari Strover et al. (2020), sosial.
Xia (2016), Omar et al. (2015), Griffis and Berdasarkan 5 rujukan penelitian terdahulu
Johnson (2014), dan Rodiah et al. (2018). di atas, terlihat bahwa perpustakaan desa
Penelitian pertama, Strover et al. (2020) memiliki peran membantu masyarakat desa di
meneliti mengenai peran 24 perpustakaan desa kehidupan sosialnya. Perpustakaan desa
yang memberikan fasilitas WiFi pada membantu masyarakat untuk literat dalam
masyarakat Kansas dan Maine. Masyarakat berbagai bidang sehingga dinamakan
terbantu dalam pemenuhan akses internet perpustakaan yang berbasis inklusi sosial.
melalui hostpot dari perpustakaan sehingga Demikian halnya dengan Perpustakaan Desa
menambah kepercayaan masyarakat lokal Jendela Dunia. Perpustakaan ini telah
kepada perpustakaan. Penelitian kedua dari Xia membantu memberdayakan masyarakat desa di
(2016) mengenai program Liren Rural Library kehidupan sosialnya. Pemberdayaan sendiri
(LRL) di Tiongkok. Program ini sebagai ruang dalam konteks pemikiran merupakan suatu
publik masyarakat secara offline mulai dari pembangunan yang berpusat pada rakyat.
kegiatan diskusi kebudayaan, pembacaan buku, Pemberdayaan lebih merujuk kepada aksi
ruang bertukar ide, dan kegiatan pendidikan bersama untuk memperbaiki kualitas hidup di
lainnya dengan Liren College. Namun dalam masyarakat dan hubungan di antara organisasi
kiprah Liren Rural Library di masyarakat, masyarakat. Perpustakaan yang melakukan
keberadaannya tidak ditoleransi oleh transfromasi ke layanan berbasis inklusi sosial
pemerintah dan digantikan perpustakaan dapat diamati dari koleksi, tempat atau lokasi,
lainnya sesuai kehendak pemerintak Tiongkok. profil atau visi misi perpustakaan, Teknologi
Penelitian ketiga, Omar et al. (2015) Informasi Dan Komunikasi (TIK), dan
mengenai peran perpustakaan desa di Malaysia pustakawan (Utami & Prasetyo, 2019).
dalam memenuhi kebutuhan informasi Idealnya perpustakaan desa merupakan
masyarakat desa khususnya generasi muda. perintis perpustakaan yang sudah
Hasil penelitiannya memperlihatkan adanya bertransformasi menjadi perpustakaan berbasis
keterkaitan antara penggunaan perpustakaan inklusi sosial, namun fakta di lapangan
dan ketersediaan koleksi. Perpustakaan desa di menunjukkan bahwa masih banyak
Malaysia harus merancang pengembangan perpustakaan desa dalam kondisi
koleksinya untuk disesuaikan dengan jumlah memprihatinkan karena dikelola seadanya
pemustaka dari kalangan muda. Penelitian dengan segala keterbatasan. Perpustakaan desa
keempat, Griffis and Johnson (2014), mengenai masih memiliki keterbatasan dalam berbagai hal
penelitian perpustakaan desa di Ontario, baik sumber daya manusia, fasilitas, maupun
Kanada. Perpustakaan desa telah memiliki sumber daya keuangan. Dengan demikian
program untuk membantu masyarakat secara pelayanan kepada masyarakat pun masih sangat
ekonomi dan sosial namun hal ini masih belum terbatas. Hal ini berakibat pada rendahnya
berjalan dengan baik/ Hal ini karena program pemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat.
perpustakaan dengan program pemerintah yang Idealnya perpustakaan desa harus menjadi
serupa belum sinkron. Terakhir penelitian sumber informasi bagi masyarakat sehingga
Rodiah et al. (2018) mengenai beberapa masyarakat menjadi lebih berdaya. Berdasarkan
kelemahan yang dijumpai di perpustakaan desa, pada pengamatan di lapangan Perpustakaan
di antaranya staf perpustakaan yang tidak Desa Jendela Dunia Kabupaten Kuningan
profesional, fasilitas yang belum memadai, dana dengan segala keterbatasannya berusaha untuk
terbatas, dan minat kunjung perpustakaan yang terus mengembangkan pelayanan perpustakaan.

114
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17 No. 1, Juni 2021 ISSN 2477-0361

Berbagai langkah dilakukan untuk membantu informasi masyarakat melalui berbagai koleksi
masyakat dalam memperoleh informasi. yang disediakannya. Pada umumnya koleksi
Perpustakaan Desa Jendela Dunia sumber informasi yang ada di perpustakaan desa
Kabupaten memanfaatkan koleksi perpustakaan dalam format cetak berupa buku, majalah, surat
yang telah didapatkan dari berbagai sumber, kabar, dan sebagainya. Dengan demikian
misalnya pembelian dan sumbangan. Pengelola masyarakat harus mengunjungi perpustakaan
perpustakaan mencoba tidak bergantung untuk memperoleh koleksi dan
menunggu kiriman sumbangan koleksi namun memanfaatkannya. Hal ini merupakan satu
harus memanfaatkan koleksi agar informasinya kelemahan yang dimiliki perpustakaan desa
tersampaikan kepada pemustaka. Bagi beberapa sehingga hanya kelompok masyarakat tertentu
perpustakaan, apabila tidak ada koleksi maka yang memiliki motivasi dan minat baca tinggi
pelayanan tidak akan berjalan. Perpustakaan datang ke perpustakaan desa.
Desa Jendela Dunia berbeda dengan Perpustakaan desa sebagai sarana untuk
perpustakaan lainnya. Kepala perpustakaan dan meningkatkan minat membaca harus siap
pengelola perpustakaan bersama-sama aktif mendekatkan diri pada masyarakat. Artinya
memberdayakan masyarakat melalui layanan fungsi perpustakaan desa harus lebih
inklusi sosial. dioptimalkan dengan melakukan inovasi dalam
Penelitian mengenai pelayanan menyediakan berbagai layanan. Perpustakaan
perpustakaan desa berbasis inklusi sosial di desa harus melakukan transformasi dari
Perpustakaan Desa Jendela Dunia Kabupaten perpustakaan desa yang melayani kebutuhan
Kuningan Jawa Barat memiliki tujuan untuk administratif ke perpustakaan berbasis inklusi
mengkaji bagaimana proses pengelolaan sosial yang mampu memenuhi kebutuhan
perpustakaan Desa Jendela Dunia dilihat dari informasi, pendidikan, ekonomi, rekreasi, dan
aspek pengembangan koleksi, fasilitas dan kebutuhan sosial semua lapisan masyarakat.
teknologi informasi, inovasi layanan Menurut Irsan (2019), jika dahulu perpustakaan
perpustakaan sebagai upaya pemberdayaan sibuk dengan urusan teknik administratif maka
masyarakat, dan untuk menjelaskan kendala sekarang sudah saatnya perpustakaan diarahkan
yang dihadapi dalam pengelolaan perpustakaan agar inklusif memperhatikan aspek sosial
yang bersangkutan. Penelitian ini dirasa baru budaya sehingga diharapkan semua lapisan
dengan penelitian perpustakaan desa lainnya masyarakat akan tertarik untuk memanfaatkan
karena Perpustakaan Desa Jendela Dunia telah perpustakaan tersebut.
melakukan transformasi berbasis inklusi sosial Ayoung et al. (2020) menambahkan bahwa
sejalan dengan program Perpustakaan Nasional. perpustakaan umum telah mencoba berbagai
Dengan demikian, penelitian ini diharapkan cara inovatif untuk melayani atau menjangkau
menjadi rujukan bagi pengelola perpustakaan klien untuk mempromosikan pembelajaran
desa di tempat lain, dan penelitian-penelitian seumur hidup. Begitu pun perpustakaan desa
selanjutnya mengenai transformasi sebagai bagian dari perpustakaan umum yang
perpustakaan berbasis inklusi sosial. berada di desa. Kepala perpustakaan dan
pustakawan harus aktif mencari pemustaka atau
B. TINJAUAN PUSTAKA menarik pemustaka datang ke perpustakaan.
Perpustakaan desa merupakan Selain itu, perpustakaan umum memiliki peran
perpustakaan umum yang hadir di tengah penting membantu pemustaka yang memiliki
masyarakat dalam lingkungan suatu desa. Oleh hambatan secara sosial.
karena itu, target layanannya adalah masyarakat “[..] Public libraries can also offer free
yang bertempat tinggal di wilayah desa yang access to computers, information as well as
bersangkutan. Dengan demikian perpustakaan access to government, health and community
desa merupakan tempat sumber informasi yang resources, for example, updates on job
paling dekat dengan masyarakat. Perpustakaan opportunities. In short, public libraries can help
desa seharusnya mampu memenuhi kebutuhan resolve social exclusion and promote social

115
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17 No. 1, Juni 2021 ISSN 2477-0361

inclusion by offering a safe place, and a safe beberapa strategi, yaitu melibatkan peran aktif
learning environment, as well as providing free pustakawan, mengeluarkan regulasi kebijakan
information and services” (Lo et al., 2019). dan pembentukan tim sinergi, melakukan
Perpustakaan dapat menawarkan akses Stakeholder Meeting, peluncuran Ipustaka
gratis komputer, informasi sebagai akses ke Jambi, dan melakukan kegiatan Peer Learning
sumber daya pemerintah, kesehatan dan Meeting” (Khairunisa, 2020). Dinas
komunitas, dan pembaruan tentang peluang Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Jambi
kerja. Perpustakaan umum dapat membantu menyelenggarakan kegiatan sedemikian rupa
masyarakat yang merasa terkucilkan melalui untuk mengenalkan pelayanan perpustakaan ke
inklusi sosial dengan menawarkan tempat yang masyarakat Jambi.
aman, lingkungan belajar yang aman, Utami dan Prasetyo (2019) menjelaskan
menyediakan informasi dan layanan yang dapat beberapa perbedaan perpustakaan dengan
diakses secara bebas. Walaupun demikian, paradigma lama dengan perpustakaan yang
Khairunisa (2020) mengutarakan bahwa dalam sudah melakukan transformasi menjadi
pengembangan perpustakaan berbasis inklusi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Aspek
sosial masih memiliki kendala, misalnya di pertama adalah dari segi koleksi perpustakaan.
Dinas Perpustakaaan dan Arsip Daerah Provinsi Perpustakaan dalam paradigma lama proses
Jambi menghadapi kendala terbatasnya pengadaan koleksi biasanya belum
anggaran dana dan jaringan internet yang belum memperhatikan kebutuhan informasi
kuat. Kemudian Dinas Perpustakaaan dan Arsip masyarakat sehingga banyak koleksi yang tidak
Daerah Provinsi Jambi dalam menghadapi relevan. Adapun pada perpustakaan yang sudah
kendala ini melakukan kerjasama dengan para melakukan transformasi, perpustakaan harus
stakeholder dan memanfaatkan anggaran yang berperan sebagai fasilitator dalam pertumbuhan
ada. ekonomi. Maka, perpustakaan harus
Inklusi sosial sendiri dikatakan sebagai menyediakan koleksi yang dapat memenuhi
masyarakat yang mampu mendapatkan sumber kebutuhan informasi masyarakat.
daya yang ada, peluang, dan mendapatkan Aspek kedua yaitu perpustakaan sebagai
kesempatakan untuk belajar, bekerja, terlibat, tempat. Pada perpustakaan dalam paradigma
dan bersuara (Bridge & Carnemolla, 2014). lama, perpustakaan hanya sebagai tempat
Ozili (2020) memaparkan bahwa ada 7 indikator menyimpan buku-buku di rak. Adapun pada
inklusi sosial yang diidentifikasi dari kebijakan perpustakaan yang sudah melakukan
dan literatur akademik, yakni kualitas gender, transformasi, perpustakaan sebagai wahana
keadilan penggunaan sumber daya publik, rujukan informasi dalam mencari solusi
pembangunan sumber daya manusia, permasalahan. Aspek ketiga adalah dari segi
perlindungan sosial, diskriminasi, kelestarian keadaan atau fungsi perpustakaan.
lingkungan, dan teknologi sosial. Ada pula 3 Perpustakaan dalam paradigma lama pada
indikator tambahan seperti keahlian umumnya hanya berfungsi sebagai ruang baca
pengembangan sosial, teknologi sosial, dan yang sepi. Adapun pada perpustakaan yang
penciptaan ruang rekreasi yang dibutuhkan sudah melakukan transformasi akan menjadi
masyarakat. pusat kegiatan masyarakat dalam
Untuk itu, perpustakaan harus menciptakan pengembangan potensi diri. Aspek keempat
pelayanan berbasis inklusi sosial sebagai bentuk adalah dari segi pemanfaatan Teknologi
pemberdayaan masyarakat dan tentunya Informasi dan Komunikasi (TIK). Perpustakaan
menarik masyarakat mau menggunakan dalam paradigma lama minim sentuhan TIK
pelayanan perpustakaan. Setiap perpustakaan sedangkan perpustakaan yang sudah melakukan
provinsi, kota, kabupaten, bahkan desa mulai transformasi sudah memanfaatkan TIK sebagai
membangun pelayanan perpustakaan berbasis sarana akses sumber informasi. Aspek kelima
inklusi. Salah satunya pada Dinas Perpustakaan adalah dari segi staf perpustakaan (pustakawan).
dan Arsip Daerah Provinsi Jambi, “Melalui Perpustakaan dalam paradigma lama,

116
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17 No. 1, Juni 2021 ISSN 2477-0361

pustakawan bersikap pasif, hanya sebagai semangat untuk berubah dari para pengambil
penjaga buku. Perpustakaan yang sudah kebijakan atau pihak-pihak lain dalam
melakukan transformasi, pustakawan memiliki ekosistem perpustakaan.
peran sebagai mediator yang aktif dalam
membantu para pencari informasi dalam C. METODE PENELITIAN
menemukan informasi yang dibutuhkannya Penelitian ini menggunakan metode studi
(Utami et al., 2019). kasus melalui pendekatan kualitatif.Studi kasus
Selanjutnya perpustakaan dikembangkan membantu menggambarkan fenomena
menjadi tempat masyarakat melakukan kegiatan pelayanan perpustakaan desa berbasis inklusi
berbagi pengetahuan dan keahlian sehingga bisa sosial di Perpustakaan Desa Jendela Dunia
melakukan kreasi dan menghasilkan sesuatu Kabupaten Kuningan Jawa Barat melalui
yang bernilai (makerspace).Makerspace pertanyaan mengapa Perpustakaan Desa
didefinisikan sebagai, “tempat orang berkumpul Jendela Dunia memberikan pelayanan desa
untuk berbagi sumber daya dan pengetahuan, berbasis inklusi sosial dan bagaimana proses
mengerjakan proyek, jaringan, dan membangun pengelolaan perpustakaan Desa Jendela Dunia
(Nihayati & Wijayanti, 2019). Sementara Burke dilihat dari aspek pengembangan koleksi,
(2015) mengungkapkan bahwa, makerspaces fasilitas dan teknologi informasi, inovasi
adalah kombinasi dari komunitas pengguna, layanan perpustakaan sebagai upaya
kumpulan alat, dan keinginan untuk membuat, pemberdayaan masyarakat, dan untuk
bertukar pengetahuan, dan berbagi apa saja. menjelaskan kendala yang dihadapi dalam
Adapun dalam konteks perpustakaan, Burke pengelolaan perpustakaan yang bersangkutan.
(2015) menekankan bahwa otoritas ada pada Jenis studi kasus yang digunakan ialah single
perpustakaan tergantung bagaimana case, di mana kasus yang ditemui merupakan
perpustakaan menafsirkan dan fenomena yang unik atau khas dan kasus yang
mengembangkan bentuk makerspace akan umum untuk menambah pemahaman
seperti apa. Utami and Prasetyo (2020) pengetahuan (Prihatsanti etal., 2018).
menambahkan bahwa konsep perpustakaan Pelayanan berbasis inklusi sudah banyak
sebagai makerspace diartikan sebagai diadakan di setiap perpustakaan. Namun, sedikit
perpustakaan yang dikondisikan sebagi tempat perpustakaan yang konsisten melakukannya
komunitas sosial masyarakat dalam saling hingga mendapatkan predikat juara tingkat Jawa
berbagi keahlian dan pengetahuan. Barat.
Du (2019) menulis bahwa sesuai demografi Teknik pengumpulan data dalam penelitian
pemuda, perpustakaan desa harus dirancang ini menggunakan wawancara, observasi
untuk menarik generasi muda. Hal ini berawal langsung, dan studi pustaka. Pertama, kegiatan
dari perkembangan teknologi pembelajaran, wawancara telah dilakukan pada 4 orang
kurangnya persiapan remaja yang memadai informan, yaitu kepala desa Pasayangan sebagai
untuk angkatan kerja, pentingnya pembelajaran penanggung jawab Perpustakaan Desa Jendela
yang terhubung, dan perlunya kesempatan Dunia, Kepala Perpustakaan Desa Jendela
belajar interaktif bagi kaum muda. Kesulitan Dunia, dan 2 orang staf perpustakaan Desa
menjangkau remaja di komunitas pedesaan Jendela Dunia. Kedua, kegiatan observasi
dapat diatasi melalui pengembangan pelatihan, langsung dilakukan peneliti dengan berkunjung
membuat model makerspace, dan menghasilkan ke Perpustakaan Desa Jendela Dunia untuk
kegiatan pembelajaran yang terhubung untuk mengamati aktivitas perpustakaan tersebut.
generasi muda. Dengan demikian, perpustakaan Ketiga, kegiatan studi pustaka yaitu mem-
yang sudah bertransformasi menjadi pelajari berbagai literatur baik tercetak maupun
perpustakaan berbasis inklusi sosial telah dalam format digital yang relevan dengan tema
melakukan perubahan dirinya secara total. penelitian. Data penelitian dianalisis secara
Walaupun demikian, pustakawan dan pengelola deskriptif dengan didukung melalui konsep
perpustakaan membutuhkan motivasi dan yang relevan sebagai hasil kajian pustaka.

117
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17 No. 1, Juni 2021 ISSN 2477-0361

Pertama, kegiatanwawancara dan observasi memfasilitasi kebutuhan masyarakat melalui


dalam mendapatkan data secara langsung membaca. Perpustakaan Desa Jendela Dunia
bersumber dari data primer melalui mendapatkan dana dari APBDes Desa
korespondensi dan pengamatan secara tepat Pasayangan yang setiap tahunnya mendapatkan
situasi di lokasi, kehidupan, suasana kehidupan, sekitar 6 persen dari keseluruhan anggaran desa.
dan partisipasi dalam berbagai kegiatan. Perpustakaan Desa Jendela Dunia pada
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini tahun 2019 telah berhasil menjadi juara I Lomba
adalah observasi partisipasi dan non partisipasi Perpustakaan Desa tingkat Kabupaten
yang disesuaikan dengan objek atau sasaran Kuningan dan tahun 2020 menjadi juara I
yang diamati. Observasi partisipatif merupakan Lomba Perpustakaan Desa Tingkat Provinsi
observasi yang dilakukan dengan mengamati Jawa Barat. Perpustakaan ini dinilai telah
dan terlibat langsung secara aktif pada objek berhasil menjadi perpustakaan desa yang
yang diteliti. Kedua, setelah data terkumpul, memiliki inovasi yang tinggi sehingga layak
kegiatan analisis data. Analisis data adalah disebut sebagai perpustakaan desa yang telah
proses mencari dan menghimpun data secara bertransformasi menjadi perpustakaan berbasis
sistematis yang diperoleh dari wawancara, inklusi sosial. Perpustakaan Desa Jendela Dunia
catatan lapangan, dan dokumenter dengan masih konsisten memberikan pelayanan yang
menyusun data berdasarkan kategori, berbasis inklusi sosial kepada masyarakat Desa
mendeskripsikannya menjadi beberapa unit, Pasayangan. Hal ini sesuai dengan salah satu
mensintesis dan menyusun polanya, memilih visi perpustakaan, “Sebagai sumber belajar
apa yang penting dan apa yang akan dipelajari, warga desa guna mendukung kegitan belajar
membuat kesimpulan agar mudah dipahami, mengajar yang terdepan sebagai investasi
dan studi literatur. Tujuan analisis data adalah sumber daya pengetahuan yang cukup lengkap”
mempersempit dan membatasi temuan menjadi (Perpustakaan Jendela Dunia, 2020).
satu data yang lebih tertata dan bermakna. Perpustakaan pun menyediakan kegiatan
Ketiga, setelah membaca, mempelajari, dan pelayanan yang menyesuaikan kebutuhan
menganalisis, langkah selanjutnya adalah masyarakat desa yang terencana berupa
melakukan reduksi data dengan melakukan program jangka pendek, jangka menengah, dan
abstraksi. Abstraksi merupakan upaya untuk jangka panjang dalam upaya melayankan
membuat ringkasan dari inti, proses, dan koleksi dan mencoba memberdayakan
pernyataan yang diperoleh dari lapangan agar masyarakat Desa Pasayangan.
tetap bermakna. Tahap terakhir dari analisis data Perpustakaan Desa Jendela Dunia
ini adalah melakukan pemeriksaan keabsahan komitmen merancang di setiap pelayanan
data. perpustakaan untuk “Menciptakan dan
mendayagunakan masyarakat yang terampil”
D. HASIL DAN PEMBAHASAN (Perpustakaan Jendela Dunia, 2020). Hal ini
Perpustakaan Desa Jendela Dunia dilatarbelakangi masyarakat Desa Pasayangan
beralamat di Jl. Raya Ki Gedeng Luragung Desa yang memiliki tipologi mata pencaharian
Pasayangan, Kecamatan Lebak Wangi, “Persawahan, perladangan, perkebunan,
Kabupaten Kuningan menempati ruangan peternakan, jasa dan perdagangan” (Desa
2
dengan luas kurang lebih 96 m . Perpustakaan Pasayangan Kecamatan Lebakwangi
ini dikelola oleh seorang kepala perpustakaan Kabupaten Kuningan, 2020). Pengelola
dengan kualifikasi akademik sarjana pendidikan perpustakaan pun mendekatkan koleksi dan
dan tiga orang staf yang terdiri dari satu orang sarana prasarana perpustakaan untuk
yang bertugas di bagian pengadaan dan dimanfaatkan masyarakat desa dan mencoba
pengelolaan koleksi, satu orang di bidang membangun masyarakat desa yang mandiri.
pelayanan, dan satu orang yang ditunjuk sebagai Hal ini terlihat dari hasil wawancara dengan
bunda literasi. Bunda literasi bertugas pengelola perpustakaan yang menyatakan
mengembangkan budaya baca dan bahwa “Agar perpustakaan dapat dimanfaatkan

118
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17 No. 1, Juni 2021 ISSN 2477-0361

oleh masyarakat secara luas kami Pelayanan


mengembagkan berbagai layanan langsung Langkah yang dilakukan Perpustakaan
misalnya Layanan Darling (sepeDA Read Desa Jendela Dunia dalam memberikan
keliLING), tersedianya kotak Buku Digital di 2 pelayanan kepada para penyandang disabilitas
Dusun yakni Dusun Kaler dan Kidul, tersedia senada dengan yang diutarakan Grassi (2018),
Sekolah lapang di Dusun Kaler” (I. A., yang menuturkan bahwa perpustakaan harus
wawancara, 2020). Selain itu, Perpustakaan membangun komunikasi yang bagus dengan
Desa Jendela Dunia dalam memberikan generasi muda dalam mensosialisasikan
pelayanan perpustakaan berbasis inklusi sosial pelayanan bagi penyandang disabilitas dengan
menggunakan beberapa inovasi yang tinggi, di mengajak berperan aktif membantu pengelola
antaranya bidang pengembangan koleksi, perpustakaan. Salah satunya ialah
pelayanan, penerapan teknologi informasi, dan menumbuhkan relawan dalam membantu
kerja sama. pengelola perpustakaan menyediakan dan
melayankan kebutuhan informasi bagi
Pengembangan Koleksi penyandang disabilitas.
Perpustakaan Desa Jendela Dunia dalam Koleksi Perpustakaan Desa Jendela Dunia
kegiatan pengembangan koleksi telah memiliki sendiri bersumber dari pembelian dan
koleksi buku dengan cakupan subyek pertanian, sumbangan. Sumbangan koleksi buku banyak
pendidikan, kesehatan, pemberdayaan diberikan oleh Bapusipda Jawa Barat,
masyarakat, dan koleksi buku cerita. Hal ini Disarsipus Kabupaten Kuningan, Gubernur
dikemukan oleh pengelola perpustakaan desa Jawa Barat berupa micro library, dari para
bahwa “Kami berusaha menyediakan koleksi penulis buku, dan dari masyarakat Desa
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Pasayangan. Selain itu, proses pengembangan
Kebutuhan masyarakat dilihat dari profil koleksi melalui pembelian diawali dengan
masyarakat Desa Pasayangan. Koleksi yang memperhatikan keinginan atau kebutuhan
dibutuhkan berkaitan dengan mata pencaharian informasi masyarakat, sehingga buku-buku
masyarakat“ (I. Alli, wawancara, December 15, yang dibeli bisa memenuhi kebutuhan mereka.
2020). Berdasarkan hasil observasi koleksi yang Dana untuk pembelian koleksi perpustakaan
tersedia yaitu koleksi khusus untuk anak-anak berasal dari dana perpustakaan yang bersumber
yang terdiri dari koleksi buku dan mainan dari APBDes.
edukatif seperti puzzle alfabet, susun ring, lego, Perpustakaan Desa Jendela Dunia dalam
horse ball, blokus, dan permainan tradisional kegiatan inovasi pelayanan perpustakaan telah
congklak. Tersedia pula koleksi sarana untuk menyelenggarakan layanan peminjaman buku
difabel seperti tongkat lipat dan tongkat untuk dibawa pulang dan layanan koleksi
permanen untuk mereka yang tuna daksa. Para perpustakaan lainnya yang hanya boleh dibaca
tuna netra pun disediakan koleksi Al Qur'an, di perpustakaan seperti surat kabar dan bahan
majalah, dan bahan bacaan lainnya dengan bacaan lainnya. Perpustakaan pun menyediakan
huruf braille, reglet serta stylus untuk alat ruang lesehan bagi mereka yang ingin membaca
menulis. Ada dua orang penduduk Desa di perpustakaan. Selanjutnya disediakan ruang
Pasayangan yang tuna netra dan mereka aktif khusus koleksi anak di mana anak-anak bisa
sebagai pemustaka Perpustakaan Desa Jendela belajar atau membaca koleksi yang telah
Dunia. Disamping itu, Perpustakaan Desa disediakan di bawah bimbingan staf
Jendela Dunia juga dikunjungi oleh kaum tuna perpustakaan.
netra dari desa tetangga di wilayah Kecamatan
Lebakwangi. Keberadaan sarana tersebut Penerapan Teknologi Informasi
menunjukkan bahwa Perpustakaan Desa Perpustakaan Jendela Dunia aktif
Jendela Dunia sudah berbasis inklusi sosial, menyelenggarakan berbagai kegiatan yang
yaitu memberikan akses dan menyediakan melibatkan masyarakat. Kegiatan yang pertama
koleksi untuk kebutuhan mereka yang difabel. adalah pelatihan komputer dasar dan akses

119
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17 No. 1, Juni 2021 ISSN 2477-0361

internet untuk dewasa dan anak-anak. Pelatihan tentang bagaimana memanfaatkan informasi
diselenggarakan empat kali dalam sebulan atau yang ada di internet untuk belajar dan
disesuaikan dengan permintaan dengan pelatih menambah pengetahuan, serta dibangun
staf desa yang memiliki keahlian dalam kesadaran bahwa tidak semua yang ada di
teknologi informasi. Pelatihan komputer untuk internet itu baik.
dewasa bertujuan agar mereka mampu Pelatihan komputer yang diselenggarakan
menggunakan perangkat teknologi informasi di Perpustakaan Desa Jendela Dunia merupakan
dengan baik sehingga mereka memiliki contoh bahwa perpustakaan desa telah
keterampilan yang bisa dimanfaatkan untuk berkontribusi dalam menyiapkan masyarakat
berkinerja dengan lebih baik. Selain itu, untuk menghadapi era industri 4.0.
pelatihan komputer bertujuan meningkatkan Perpustakaan yang melakukan transformasi
literasi digital masyarakat sehingga mereka telah berkontribusi dalam mendukung era
mampu beraktivitas sosial dengan lebih baik. industri 4.0. (Harususilo, 2019). Keterampilan
Masyarakat yang tinggal di desa memang menggunakan komputer/internet merupakan
masih harus berjuang dalam mendapatkan akses bagian dari literasi digital yang merupakan salah
internet yang bisa didapatkan secara terbuka satu keterampilan yang harus dimiliki oleh
tanpa ditarik bayaran. Hadirnya Perpustakaan masyarakat dalam menghadapi era industri 4.0.
Desa Jendela Dunia yang memberikan akses Jadi pelatihan komputer dan internet di
internet secara terbuka telah membantu perpustakaan desa merupakan wujud peran
masyarakat desa terutama siswa/siswi sekolah transformasi perpustakaan dalam menghadapi
yang media belajarnya menggunakan akses era industri 4.0. Kegiatan inovatif lainnya
internet. Dikatakan bahwa, “As more adalah pendidikan keterampilan pembuatan
information migrates to the Internet, and as kerajinan dari limbah kertas dan plastik,
preferences for how one accesses information pembuatan pupuk organik, dan makanan olahan
and culture change, libraries are chal- lenged to hasil pertanian. Para peserta pelatihan adalah
incorporate both the Internet and new user ibu kader PKK dan rumah tangga. Pelaksanaan
information-seeking behaviors into their pelatihan ini bekerja sama dengan perguruan
operations and philosophy” (Strover et al., tinggi.
2020, p. 244). Semakin banyak informasi yang Selanjutnya diselenggarakan pelatihan seni
bermigrasi ke internet dan sebagai preferensi degung, seni drama, dan seni tari untuk remaja
seorang individu mengakses informasi maka yang bertempat di ruang serbaguna
budaya pun berubah. Perpustakaan tertantang Perpustakaan Desa Jendela Dunia. Pelatihan
untuk menyediakan akses internet dan perilaku seni diselenggarakan empat kali sebulan dengan
pencarian informasi pemustaka masih sesuai pelatih professional pelaku seni dengan
filosofi perpustakaan. honorarium dari dana perpustakaan. Kegiatan
Perpustakaan Desa Jendela Dunia ini bertujuan agar para remaja lebih mengenal
menyediakan literasi digital agar pemustaka dan menyukai seni tradisional sehingga mereka
mampu mengikuti perkembangan sosial, mampu melestarikan budaya yang ada di
ekonomi, dan politik dengan baik. Sebagai lingkungan mereka sebagai warisan dari para
contoh, dengan mengikuti pelatihan komputer leluhur. Hal ini sangat penting mengingat para
dan internet mereka mampu melakukan usaha remaja sekarang banyak yang lebih menyukai
secara online sehingga dapat memperoleh bermain game online atau menonton drama di
penghasilan yang lebih baik dan meningkatkan YouTube sehingga mereka lebih mengenal
tingkat ekonomi. Adapun pelatihan tokoh-tokoh dan budaya asing daripada
komputer/internet untuk anak-anak bertujuan budayanya sendiri. Perpustakaan Desa Jendela
agar anak-anak memiliki literasi digital sejak Dunia melalui kegiatan pelatihan seni telah
dini yaitu mereka mampu menggunakan menunjukkan fungsi pentingnya dalam
teknologi dengan lancar dan mampu mengakses pelestarian budaya. Hal ini sebagaimana yang
internet dengan tepat dan sehat. Mereka dibekali dijelaskan Yusup et al. (2017), bahwa

120
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17 No. 1, Juni 2021 ISSN 2477-0361

perpustakaan desa memiliki beberapa nilai merupakan upaya mendekatkan layanan


manfaat bagi masyarakat yaitu sebagai nilai Perpustakaan Desa Jendela Dunia kepada
sejarah, nilai sosial, nilai pelestarian, dan nilai masyarakat sehingga mereka menjadi terdorong
pewarisan hasil budaya bangsa. untuk mau membaca. “Melalui layanan Kotak
Kegiatan lainnya adalah diselenggarakan Buku Digital masyarakat memiliki keleluasaan
senam kesegaran jasmani yang diikuti oleh waktu membaca. Kapan pun masyarakat
remaja dan para ibu dan bapak. Kegiatan ini membutuhkan layanan ini bisa digunakan” (I.
bertujuan untuk menumbuhkan literasi A., wawancara, December 15, 2020).
kesehatan yaitu agar masyarakat menyadari Kegiatan lainnya sebagai upaya
pentingnya memelihara kesehatan di mana salah mendekatkan bahan bacaan kepada masyarakat
satunya melalui berolah raga. Senam kesegaran dilakukan dengan layanan Darling (sepeDa
jasmani diselenggarakan empat kali sebulan Read keliLing) yaitu staf perpustakaan datang
dengan pelatih salah seorang staf perpustakaan mengunjungi beberapa dusun terjauh dari lokasi
desa yang kompeten. Berbagai kegiatan Perpustakaan Desa Jendela Dunia. Petugas
pelatihan tersebut menggambarkan bahwa perpustakaan mengendarai sepeda dan mem-
Perpustakaan Desa Jendela Dunia telah bawa sejumlah buku yang terdiri dari berbagai
berupaya menyelenggarakan berbagai kegiatan subyek untuk berbagai usia seperti dewasa,
yang bisa menarik masyarakat untuk datang ke remaja, dan anak-anak. Kegiatan ini bertujuan
perpustakaan tersebut. Perpustakaan telah untuk menumbuhkan minat baca karena masih
dikembangkan menjadi tempat masyarakat ditemukan masyarakat yang belum memiliki
berkegiatan dan berbagi pengetahuan minat baca disebabkan tidak memiliki bahan
(makerspace) bukan hanya sebagai tempat bacaan dan juga tidak mau datang ke
membaca. perpustakaan. “Layanan Darling ditujukan
Beavers et al. (2019) menuturkan bahwa untuk mendekatkan koleksi pada masyarakat,
makerspace mulai terbangun di dunia akademis sehingga masyarakat mau membaca” (I. A.,
dan beberapa jenis perpustakaan. Masyarakat wawancara, December 15, 2020)
dari berbagai disiplin ilmu bergabung untuk Perpustakaan Desa Jendela Dunia juga
mencapai tujuan bersama dalam satu bidang menyelenggarakan sekolah lapangan, yaitu
yang disukainya. Kegiatan dan pelatihan yang kegiatan pembelajaran secara non formal yang
diadakan Perpustakaan Desa Jendela Dunia diselenggarakan di luar ruang perpustakaan
setidaknya telah merangsang masyarakat untuk dengan tujuan mengajarkan baca tulis kepada
mengetahui minat atau bidang yang disukainya, mereka yang putus sekolah. Sekolah lapangan
memperdalamnya, dan bahkan membantu ini dikelola oleh seorang kader literasi dengan
secara nilai ekonomi. Perpustakaan ini kualifikasi sarjana pendidikan. Di samping itu
menyediakan koleksi berbasis keterampilan perpustakaan juga terlibat dalam mendukung
yang dapat dipraktikkan pengelola kegiatan Posbindu (pos bina terpadu untuk
perpustakaan bersama pemustaka. lansia dan remaja) dan kegiatan Posyandu
Adapun kegiatan inovatif lainnya di dengan menyediakan buku-buku kesehatan.
Perpustakaan Desa Jendela Dunia adalah Beberapa kegiatan tersebut
menyediakan Kotak Buku Digital (KOBOK) di menggambarkan bahwa Perpustakaan Jendela
dua dusun yaitu Dusun Kaler dan Dusun Kidul. Dunia berupaya untuk menyelenggarakan
KOBOK merupakan kotak yang berisi buku- berbagai kegiatan yang bisa mendukung
buku yang dilengkapi digital doorlock. peningkatan pengetahuan masyarakat sehingga
Pemustaka yang ingin mengambil/membaca masyarakat bisa belajar secara mandiri dan
buku dalam program KOBOK harus secara terus menerus (life long learning). Sesuai
menempelkan kartu anggota yang berbasis upaya yang dilakukan Perpustakaan Desa
RFID tepat pada sensor yang telah diberikan Jendela Dunia di atas, diharapkan masyarakat
simbol sehingga keamanan buku dapat dipantau menjadi lebih kreatif dan inovatif sehingga taraf
dengan baik. Kotak Buku Digital (KOBOK) ekonomi mereka dapat menjadi lebih baik.

121
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17 No. 1, Juni 2021 ISSN 2477-0361

Perpustakaan Desa Jendela Dunia dalam karang taruna, relawan, dan masyarakat Desa
aplikasi teknologi informasi telah memiliki Pasayangan pada umumnya. Kegiatan
perpustakaan digital berbasis Simpusdes Web kerjasama yang telah dilakukan
dan pengelolaan koleksi menggunakan SLIMS. menggambarkan bahwa Kepala Desa
Pemustaka dalam penelusuran koleksi Pasayangan terlibat aktif dalam upaya
perpustakaan menggunakan Online Public pengembangan Perpustakaan Desa Jendela
Access Catalog (OPAC) agar mudah Dunia. “Perpustakaan desa dikembangkan
menemukan sumber informasi yang mereka dalam rangka mendukung visi dan misi
butuhkan. Perpustakaan Desa Jendela Dunia pengembangan Desa Pasayangan dalam bidang
pun telah memiliki fasilitas WiFi sehingga Pendidikan masyarakat” (N. Juandana,
pemustaka dapat mengakses internet secara wawancara, December 15, 2020). Oleh karena
gratis melalui empat unit komputer yang bisa itu, visi dari Perpustakaan Desa Jendela Dunia
dimanfaatkan saat mengakses internet. adalah menjadikan perpustakaan sebagai
Disamping itu, pemustaka bisa memanfaatkan jantung pembelajaran, pusat layanan informasi
komputer tersebut untuk mengerjakan dan pengetahuan, serta sebagai sumber belajar
pekerjaannya, contohnya anak sekolah yang warga desa guna mendukung kegiatan belajar
harus mengerjakan tugas sekolahdapat mandiri dan sebagai investasi pengetahuan yang
memanfaatkan komputer yang ada di lengkap. Untuk mencapai visi tersebut maka
perpustakaan desa. kerjasama antara perpustakaan, dalam hal ini
dilaksanakan oleh kepala desa dengan berbagai
Kerjasama pihak, maka mutlak harus dilakukan.
Pengelola perpustakaan dalam Perpustakaan dapat menjalin kerjasama
pengembangan perpustakaan tidak mungkin dengan pihak di luar perpustakaan untuk
bekerja sendirian. Perpustakaan harus membantu terlaksananya kegiatan di
melakukan kerjasama dengan berbagai pihak perpustakaan. Prasetyawan and Suharso (2015)
yang relevan sebagai stakeholder perpustakaan. menulis bahwa kerjasama atau kolaboratif
Perpustakaan Jendela Dunia melakukan merupakan salah satu contoh dalam kegiatan
kerjasama secara formal dengan STIKes perencanaan dan penyampaian layanan.
Kuningan di mana nota kesepahaman Perpustakaan Desa Jendela Dunia dapat
ditandatangani pada bulan Agustus 2020. tergabung dengan komunitas perpustakaan desa
Bentuk kerjasamanya antara lain penempatan lainnya sebagai wadah komunikasi sesama
buku-buku tentang kesehatan dan alat peraga pengelola perpustakaan. Komunitas menjadi
kesehatan di perpustakaan desa. Hal ini sangat tempat keluh kesah atau tempat saling
bermanfaat untuk menunjang kegiatan melengkapi di antara perpustakaan desa dengan
penyuluhan kesehatan yang dilaksanakan di banyak kendala. Komunitas membantu
Posyandu dan Pos Bina Terpadu oleh kader pengelola perpustakaan memberikan informasi
PKK Desa Pasayangan. Selanjutnya dilaksana- mengenai pengelolaan perpustakaan desa.
kan kegiatan silang layan, yaitu anggota Selain itu, Perpustakaan Desa Jendela
Perpustakaan Desa Jendela Dunia boleh Dunia pun dapat menjalin kerjasama dengan
meminjam koleksi yang dimiliki Perpustakaan sekolah-sekolah di Desa Pasayangan dalam
STIKes dan begitu pula sebaliknya. menyebarkan informasi pelayanan
Perpustakaan Desa Jendela Dunia pun perpustakaan. Hal ini sesuai penelitian Smith
melakukan kerjasama dengan Bapusipda Jawa (2014) mengenai kerjasama perpustakaan desa
Barat dan Disarsipus Kuningan dalam dan sekolah. Perpustakaan desa dapat
menerima pembinaan dan bantuan koleksi serta melakukan kolaborasi dengan siswa/siswi
fasilitas perpustakaan lainnya. Di samping itu, sekolah dalam kegiatan perpustakaan. Maka,
dalam rangka pengembangan perpustakaan pihak sekolah dapat membuat nota kerjasama
desa, Kepala Desa Pasayangan selalu dengan kepala perpustakaan. Pengelola
bekerjasama dengan para tokoh masyarakat, perpustakaan dan guru di sekolah dapat

122
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17 No. 1, Juni 2021 ISSN 2477-0361

menyusun kurikulum bersama dalam dan pengolahan, pelayanan dan pemeliharaan.


penggunaan fasilitas pelayanan perpustakaan. Kepala perpustakaan dengan pengelola
Sebenarnya siswa/siswi sekolah di Desa perpustakaan akan mengevaluasi kelebihan dan
Pasayangan telah menggunakan akses internet kelemahan dari masing-masing bidang ini.
perpustakaan dan mengikuti beberapa kegiatan Omeluzor et al. (2017) dalam penelitiannya
literasi di perpustakaan. Namun, pelayanan mengatakan bahwa perpustakaan desa tidak
perpustakaan belum masuk ke dalam kurikulum boleh ragu atau segan dalam memberikan
sekolah. Kolaborasi ini dapat berupa diskusi pelayanan pendidikan kepada pemustaka.
pengelola perpustakaan dengan guru, informasi Merujuk hal ini, perpustakaan desa harus
mingguan atau bulanan, dan penggunaan mampu meningkatkan kepedulian masyarakat
koleksi perpustakaan. terhadap berbagai aspek kehidupan, di antara-
Setiap perpustakaan selalu menghadapi nya kesehatan, ekonomi, pertanian, pendidikan,
kendala dalam melayankan program dan bidang lainnya. Hal ini membawa dampak
perpustakaan kepada pemustaka. Perpustakaan positif bagi masyarakat dalam menurunkan
Desa Jendela Dunia sendiri ketika memberikan angka kemiskinan dan meningkatkan ke-
pelayanan berbasis inklusi sosial masih mampuan literat masyarakatnya. Perpustakaan
memiliki beberapa kendala. Kendala pertama Desa Jendela Dunia sendiri telah berdedikasi
ialah staf perpustakaan desa yang masih terbatas melayani masyarakat Desa Pasayangan dengan
yaitu hanya 3 orang. Perpustakaan banyak beragam kegiatan yang diberikan.
memiliki program sehingga pengelolaan Perpustakaan desa dengan memberikan
perpustakaan harus melibatkan staf kantor Desa akses informasi secara terbuka dapat membantu
Pasayangan. Kendala kedua ialah masih ada pemustaka meningkatkan tingkat kesadaran
pihak khususnya beberapa tokoh masyarakat tentang isu-isu yang berkaitan dengan pertanian,
yang masih belum mendukung kegiatan inovatif kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, ekonomi
yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Desa dan ketenagakerjaan. Sesuai demografi wilayah
Jendela Dunia. Untuk mengatasi hal tersebut, Desa Pasayangan sendiri masyarakatnya
maka masyarakat sering diundang ke Desa bekerja di pertanian, pesawahan, perladangan,
Pasayangan untuk berdiskusi dan menggali jasa, dan perdagangan. Setidaknya, informasi
pendapat dan aspirasi sehingga masyarakat dari perpustakaan desa dapat membantu
merasa keberadaannya dihargai dan diharapkan masyarakat dalam mengambil keputusan dan
mendukung dan memiliki partisipasi pada meningkatkan taraf ekonominya. Selain itu,
program-program yang diselenggarakan koleksi perpustakaan dan kegiatan perpustakaan
perpustakaan. Berdasarkan hal ini, peran membantu mengurangi masyarakat yang masih
lembaga, kepala perpustakaan, dan pengelola buta huruf, terkendala bahasa, dan mengalami
perpustakaan berperan penting menjaga pengucilan sosial.
komitmennya untuk terus aktif melayani Perpustakaan Desa Jendela Dunia yang
pemustaka. telah memberikan informasi kepada masyarakat
Ketika Perpustakaan Desa Jendela Dunia pedesaan akan memberikan kontribusi yang
menghadapi kendala dalam pengelolaan signifikan terhadap pembangunan desa. Maka,
perpustakaan, hal ini dijadikan sebagai kegiatan pemerintah desa dan masyarakat desa pun harus
evaluasi. Prasetyawan and Suharso (2015), aktif mendukung kegiatan perpustakaan.
evaluasi penting dilakukan perpustakaan yang Perpustakaan desa dalam memberikan
memberikan pelayanan berbasis inklusi sosial pelayanan berbasis inklusi sosial tidak dapat
yang terdiri dari analisis proses pelayanan yang berjalan sendiri tanpa dukungan semua pihak.
sudah diberikan, aturan pelayanan dan Hasil akhir inklusi sosial ialah pemberdayaan
kebijakan sesuai kebutuhan, dan pengaturan masyarakat. Untuk itu, perpustakaan memiliki
kegiatan. Pengelola Perpustakaan Desa Jendela peran penting menjembatani dalam
Dunia dalam melakukan kegiatan evaluasi menyediakan dan mengadakan kegiatan
membuat laporan kegiatan bidang pengadaan perpustakaan yang membantu masyarakat

123
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17 No. 1, Juni 2021 ISSN 2477-0361

mandiri secara finansial, membantu masyarakat DAFTAR PUSTAKA


memiliki keahlian, dan membantu masyarakat Ayoung, D. A., Bugre, C., & Baada, F. N.-A.
literat akan pendidikan. (2020). An evaluation of the library
connectivity project through the lens of the
E. KESIMPULAN digital inclusion model. Information and
Perpustakaan Desa Jendela Dunia bisa Learning Science, 121(11), 805–827.
dikategorikan sebagai perpustakaan desa yang https://doi.org/10.1108/ILS-02-2020-0047
telah melakukan transformasi menjadi Beavers, K., Cady, J. E. Jiang, A., & McCoy, L.
perpustakaan berbasis inklusi sosial. Proses (2019). Establishing a maker culture
pengembangan koleksi telah mengacu pada beyond the makerspace. Library Hi Tech,
kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat yang 37(2), 219–232. https://doi.org/10.1108/
dilayani, termasuk menyediakan koleksi untuk LHT-07-2018-0088
komunitas difabel tuna netra. Perpustakaan Bridge, C., & Carnemolla, P. (2014). An
Desa Jendela Dunia juga tidak hanya enabling BIM block library: An online
menyelenggarakan layanan yang standar, tetapi repository to facilitate social inclusion in
telah menyelenggarakan berbagai layanan Australia. Construction Innovation, 14(4),
inovatif seperti pelatihan komputer, pelatihan 477–492. https://doi.org/10.1108/CI-01-
kesenian, dan kegiatan berolahraga bersama 2014-0010
sebagai bagian dari literasi kesehatan. Kegiatan- Burke, J. (2015). Makerspace: A Practical guide
kegiatan tersebut menggambarkan bahwa for librarian. Rowman & Littlefield.
Perpustakaan Desa Jendela Dunia telah Desa Pasayangan Kecamatan Lebakwangi
berfungsi sebagai makerspace. Selanjutnya Kabupaten Kuningan. (2021). Profil desa.
layanan-layanan yang diselenggarakan di luar Desa Pasayangan Kecamatan Lebakwangi
lokasi perpustakaan, seperti KOBOK, Darling Kabupaten Kuningan. https://desa-
(SepeDa Read KeliLing), dan sekolah lapangan, pasayangan.kuningankab.go.id/profil/profi
serta keterlibatan dalam kegiatan Posbindu dan l-desa
Posyandu menunjukkan bahwa Perpustakaan Du, Y. (2019). Library makerspaces and
Desa Jendela Dunia terlibat aktif dalam upaya connected learning to advance rural teen
pemberdayaan masyarakat. Perpustakaan Desa creativity. Lecture Notes in Educational
Jendela Dunia telah mengaplikasikan teknologi Technology, 157–160. https://doi.org/
informasi, yaitu layanan perpustakaan berbasis 10.1007/978-981-13-6908-7_22
web, memiliki OPAC sebagai alat penelusuran Fujiwara, D., Lawton, R. N., & Mourato, S.
koleksi perpustakaan, dan menyediakan Wi-Fi (2019). More than a good book: Contingent
serta komputer untuk masyarakat yang valuation of public library services in
membutuhkan akses internet. Oleh karena itu, England. Journal of Cultural Economics,
perpustakaan telah berkontribusi pada 43(4), 639–666. https://doi.org/10.1007/
pembangunan literasi digital masyarakat, s10824-019-09369-w
sebagai bagian dari upaya mempersiapkan Grassi, R. (2018). Building inclusive
masyarakat untuk berkiprah di era industri 4.0. communities: Teens with disabilities in
Kerjasama yang telah dilaksanakan meng- libraries. Reference Services Review, 46(3),
gambarkan bahwa Perpustakaan Desa Jendela 364–378. https://doi.org/10.1108/RSR-03-
Dunia telah berhasil membangun jaringan yang 2018-0031
cukup luas. Keberhasilan yang telah dicapai Griffis, M. R., & Johnson, C. A. (2014). Social
oleh Perpustakaan Desa Jendela Dunia capital and inclusion in rural public
merupakan hasil kerja keras dan ide kreatif libraries: A qualitative approach. Journal of
pengelola perpustakaan dan dukungan yang Librarianship and Information Science,
tinggi dari Kepala Desa Pasayangan. Hal 46(2), 96–109. https://doi.org/10.1177/
tersebut bisa menjadi model bagi perpustakaan 0961000612470277
desa yang lain.

124
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17 No. 1, Juni 2021 ISSN 2477-0361

Gunawan, I. (2013). Metode penelitian library services among rural youth in


kualitatif. Bumi Aksara. Malaysia. Information Development, 31(5),
Harususilo, Y. E. (2019). Mendagri: 393–404. https://doi.org/10.1177/0266666
Membangun masyarakat berpengetahuan 913515506
lewat perpustakaan. KOMPAS.Com. Omeluzor, S. U., Oyovwe-Tinuoye, G. O., &
https://edukasi.kompas.com/read/2019/03/ Emeka-Ukwu, U. (2017). An assessment of
15/17263891/mendagri-membangun- rural libraries and information services for
masyarakat-berpengetahuan-lewat- rural development: A study of Delta State,
perpustakaan#:~:text=Mendagri%3A Nigeria. Electronic Library, 35(3),
Membangun Masyarakat Berpengetahuan 445–471. https://doi.org/10.1108/EL-08-
lewat Perpustakaan,-Kompas.com - 2015-0145
15&text=Layanan perpustakaan berbasis Ozili, P. K. (2020). Social inclusion and
inklusi sosi financial inclusion: international evidence.
Irsan. (2019). Transformasi perpustakaan umum International Journal of Development
sebagai ruang pelibatan masyarakat: Studi Issues, 19(2), 169–186. https://doi.org/
kasus: Dinas Perpustakaan Umum dan 10.1108/IJDI-07-2019-0122
Kearsipan Kabupaten Enrekang. Media Permana, H. D. (2019). Apa perpustakaan
Pustakawan, 26(3), 245–253. https:// berbasis inklusi sosial. Borneonews.Co.Id:
ejournal.perpusnas.go.id/mp/article/view/ Suara Rakyat Kalimantan.
563/pdf https://www.borneonews.co.id/berita/1193
Khairunisa. (2020). Strategi pengembangan 07-apa-perpustakaan-berbasis-inklusi-
perpustakaan berbasis inklusi sosial dalam sosial-itu
upaya mewujudkan masyarakat literat: Perpustakaan Jendela Dunia. (2020). Profil
Studi pada Dinas Perpustakaan dan Arsip Perpustakaan Jendela Dunia. Profil
Daerah Provinsi Jambi (Skripsi) [UIN Perpustakaan. http://
Sulthan Thaha Saifuddin, Jambi]. simpusdespasayangan. epizy.com/depan/
http://repository.uinjambi.ac.id/4505/1/FI profil
LE SKRIPSI KHAIRUNISA%2C S. IP.pdf Prasetyawan, Y. Y., & Suharso, P. (2015). Inklusi
Lo, P., He, M., & Liu, Y. (2019). Social inclusion sosial dan pemberdayaan masyarakat
and social capital of the Shanghai Library as dalam pembangunan perpustakaan desa.
a community place for self-improvement. Acarya Pustaka, 1(1), 31–40.
Library Hi Tech, 37(2), 197–218. https:// https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/
doi.org/10.1108/LHT-04-2018-0056 AP/article/view/7146/4874
Nidya, I. R. (2019). Wujudkan SDM unggul, Prihatsanti, U., Suryanto, S., & Hendriani, W.
Perpusnas lakukan transformasi (2018). Menggunakan studi kasus sebagai
perpustakaan. KOMPAS.Com. metode ilmiah dalam psikologi. Buletin
https://edukasi.kompas.com/read/2019/12/ Psikologi, 26(2), 126. https://doi.org/
04/12373511/wujudkan-sdm-unggul- 10.22146/buletinpsikologi.38895
perpusnas-lakukan-transformasi- Raco, J. (2018). Metode penelitian kualitatif:
perpustakaan Jenis, karakteristik, dan keunggulannya.
Nihayati, & Wijayanti, L. (2019). Implementasi Grasindo.
makerspace dalam layanan perpustakaan. Rahardjo, M. (2017). Studi kasus dalam
Lentera Pustaka: Jurnal Kajian Ilmu penelitian kualitatif: Konsep dan
Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan, prosedurnya. Research Repository
5(2), 133–141. https://doi.org/10.14710/ Universitas Islam Negeri Maulana Malik
lenpust.v5i2.26565 Ibrahim Malang. http://repository.uin-
Omar, S. Z., Shaffril, H. A. M., D'Silva, J. L., malang.ac.id/1104/1/Studi-kasus-dalam-
Bolong, J., & Hamzah, A. (2015). Mapping penelitian-kualitatif.pdf
the patterns and problems in using rural

125
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17 No. 1, Juni 2021 ISSN 2477-0361

Rodiah, S., Budiono, A., & Komariah, N. Utami, D., & Prasetyo, W. D. (2020).
(2018). Penguatan peran perpustakaan desa Transformasi perpustakaan dalam rangka
dalam diseminasi informasi kesehatan mewujudkan layanan perpustakaan yang
lingkungan. Dharmakarya, 7(3), 197–202. inklusif: Studi kasus di Perpustakaan
https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v6i Umum Daerah Kabupaten Pulang Pisau.
3.19350 VisiPustaka: Buletin Jaringan Informasi
Smith, D. (2014). Collaboration between rural Antar Perpustakaan, 22(1), 39–46.
school and public youth services librarians. https://doi.org/10.37014/visi%20pustaka.v
New Library World, 115(3), 160–174. 22i1.681
https://doi.org/10.1108/NLW-01-2014- Xia, Y. (2016). More than book reading: A case
0014 study on Liren Rural Library.
Strover, S., Whitacre, B., Rhinesmith, C., & Communication and the Public, 1(3),
Schrubbe, A. (2020). The digital inclusion 351–355. https://doi.org/10.1177/2057047
role of rural libraries: Social inequalities 316666085
through space and place. Media, Culture Yusup, P. M., Winoto, Y., Komariah, N., &
and Society, 42(2), 242–259. https:// Saepudin, E. (2017). Functional values of
doi.org/10.1177/0163443719853504 village library in inheritance works of local
Strover, S., Whitacre, B., Rhinesmith, C., & culture (Nilai-nilai fungsional
Schrubbe, A. (2020). The digital inclusion perpustakaan desa dalam pewarisan hasil
role of rural libraries: social inequalities karya budaya lokal). EDULIB: Jurnal of
through space and place. Media, Culture Library and Information Science, 7(2),
and Society, 42(2), 242–259. https:// 1–16. 10.17509/edulib.v7i2.9194.g5685
doi.org/10.1177/0163443719853504
Utami, D., & Prasetyo, W. D. (2019).
Perpustakaan berbasis inklusi sosial untuk
pembangunan sosial-ekonomi masyarakat.
VisiPustaka: Buletin Jaringan Informasi
Antar Perpustakaan, 21(1), 31–38.
https://doi.org/10.37014/visi%20pustaka.
v21i1.74

126
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 17 No. 1, Juni 2021 ISSN 2477-0361

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Layanan KOBOK


Sumber: Koleksi foto Irfan Alli, 2020

Gambar 2. Sistem Informasi Perpustakaan


Sumber: Koleksi foto Irfan Alli

127

Anda mungkin juga menyukai