Anda di halaman 1dari 7

Oleh: Asnawi, S.

IP1
Email: awie07adan@gmail.com

Perpustakaan Desa Sebagai


Sumber Layanan Informasi Utama
Abstrak

Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang sekarang, telah digunakan sebagai salah satu pusat informasi,
sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pelestarian khazanah budaya bangsa, serta memberikan berbagai jasa
layanan lainnya. Pelayanan sumber informasi di perpustakaan desa merupakan ujung tombak kesuksesan kegiatan
perpustakaan. Perpustakaan desa yang sudah dibentuk merupakan subsistem dalam sistem nasional perpustakaan.
Tujuan utama pembentukan Perpustakaan Desa adalah sebagai satu sarana untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan membaca guna mencerdaskan kehidupan masyarakat desa. Nilai-nilai dasar yang ada dalam perpustakaan
desa bisa dijadikan sebagai sumber informasi utama bagi perpustakaan desa dalam melayani masyarakat, baik yang
mau belajar, meneliti, berkarya, memperluas wawasan, mencari pengetahuan baru serta informasi-informasi lainya
yang dibutuhkan. Keberhasilan suatu perpustakaan desa dapat diukur berdasarkan pada tinggi rendahnya kemampuan
perpustakaan tersebut dalam melaksanakan fungsinya sebagai pusat kegiatan belajar mandiri serta pusat pelayanan
informasi dan rekreasi masyarakat. Adapun kendala-kendala yang dihadapi perpustakaan desa adalah keberadaan
perpustakaan yang belum dikenal luas, kondisi perpustakaan yang serba terbatas, pengelolaan perpustakaan yang belum
optimal, akses informasi yang relatif sulit, cara memanfaatkan dan kegunaannya yang belum efektif dan pembinaan
perpustakaan desa yang belum diselenggarakan dengan baik.

Kata kunci: Perpustakaan Desa, Layanan Informasi, Pemberdayaan Perpustakaan

Pendahuluan kecamatan, kabupaten / kota, provinsi dan pemerintah


Perpustakaan sebagaimana yang ada dan berkembang pusat. Tugas pokok dan fungsi pemerintah desa adalah
sekarang telah digunakan sebagai salah satu pusat menyelenggarakan pemerintah, kemasyarakatan dan
informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitian, rekreasi, pembangunan. Tugas pokok itu kemudian dijabarkan
pelestarian khazanah budaya bangsa, serta memberikan dalam pelayanan umum dan perlindungan kepada seluruh
berbagai jasa layanan lainnya. Salah satu jenis lapisan masyarakat. Semua potensi yang ada di setiap
perpustakaan yang ada di Indonesia adalah perpustakaan desa perlu secara terus-menerus, teratur, dikembangkan
desa. Perpustakaan Desa merupakan perpustakaan umum dan diberdayakan untuk meningkatkan kesejahteraan
yang berada ditingkat pemerintahan paling rendah dalam masyarakat. Salah satu cara untuk meningkatkan
struktur perpustakaan umum. Landasan keberadaan kesejahteraan masyarakat serta mencerdaskan kehidupan
Perpustakaan Desa adalah Instruksi Menteri Dalam bangsa sesuai dengan apa yang telah diamanatkan dalam
Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 50 Tahun 2000. Undang-Undang Dasar 1945 adalah dengan membangun
Perpustakaan Umum Desa berfungsi sebagai kepanjangan perpustakaan desa.
tangan dari perpustakaan umum kabupaten/kota.
“…Perpustakaan Desa/Kelurahan adalah
Pemerintah desa adalah bagian dari sistem perpustakaan masyarakat sebagai salah satu sarana
pemerintahan negara, yang strukturnya terdiri atas desa, untuk meningkatkan dan mendukung kegiatan

1
Mahasiswa Ilmu Perpustakaan Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

40 Vol. 22 No. 3 Tahun 2015


pendidikan masyarakat pedesaan, yang merupakan perpustakaan Desa/Kelurahan adalah perpustakaan
bagian integral dari kegiatan pembangunan desa/ masyarakat sebagai salah satu sarana/media untuk
kelurahan. Tujuan pembentukan perpustakaan desa meningkatkan dan mendukung kegiatan pendidikan
yaitu untuk menyediakan fasilitas membaca, belajar masyarakat pedesaan, yang merupakan bagian integral
yang memadai yang sesuai dengan kondisi, situasi, dari kegiatan pembangunan desa/kelurahan.
wilayah dan kebutuhan masyarakat” (Kartosedono
et.al., 2000, hal. 3) Apabila kita analisis secara sederhana, ada 3 (tiga)
unsur pokok dalam perpustakaan desa, yaitu:
Perpustakaan desa yang sudah dibentuk merupakan 1. perpustakaan sebagai sebuah sarana
subsistem dalam sistem nasional perpustakaan. Semua 2. perpustakaan sebagai pendukung pendidikan
sistem yang sudah ada perlu disempurnakan dan sesuai 3. perpustakaan desa bersifat terintegrasi dengan
dengan yang baru, yaitu sebagaimana mana diatur pembangunan desa.
dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan. Perpustakaan desa yang sudah ada Adapun tujuan pembentukan Perpustakaan desa
harus lebih maju, berkembang dan membuahkan hasil. adalah
Perpustakaan desa diharapkan bisa menjadi sumber
informasi utama masyarakat desa serta bisa mengatasi “…Salah satu media/sarana untuk meningkatkan
masalah-masalah yang terjadi di lingkungan sekitarnya. pengetahuan dan kemampuan membaca guna
mencerdaskan kehidupan masyarakat desa/ kelurahan
Perpustakaan desa dan masyarakat yang adalah perpustakaan, oleh karena itu maka secara
membutuhkan informasi ibarat dua sisi mata uang yang umum tujuan penyelenggaraan Perpustakaan desa
saling berhubungan yang tak dapat dipisahkan. Hal itu adalah:
dapat terwujud manakala perpustakaan desa sudah 1. Untuk menunjang program wajib belajar
siap melayani dengan sumber informasi yang memadai. 2. Menunjang program kegiatan pendidikan seumur
Sementara masyarakat mampu memahami, menghayati, hidup bagi masyarakat
dan memaknai pentingnya informasi dalam kesehariannya 3. Menyediakan buku-buku pengetahuan maupun
(Sutarno, 2006, hal. 1). keterampilan untuk mendukung keberhasilan
kegiatan masyarakat diberbagai bidang, misalnya:
Rumusan Masalah • Pertanian (yang produktif )
• Bagaimana layanan perpustakaan desa sebagai • Perikanan, peternakan, perindustrian
sumber informasi utama bagi masyarakat desa? • pengolahan. pemasaran dan lain-lain
• Apa kendala-kendala dalam proses pelayanan 4. Menggalakkan minat baca masyarakat dengan
sumber informasi kepada masyarakat? memanfaatkan waktu luang untuk membaca agar
tercipta masyarakat kreatif. dinamis. produktif,
Pengertian Perpustakaan Desa dan mandiri
Pengertian perpustakaan mengalami perubahan 5. Menyimpan dan mendayagunakan berbagai
dan perkembangan sesuai dengan perkembangan ilmu dokumen kebudayaan sebagai sumber infomasi,
pengetahuan dan teknologi informasi. Dalam pengertian penerangan, pembangunan dan menambah
yang sederhana, perpustakaan diartikan sebagai wawasan pengetahuan masyarakat pedesaan.
kumpulan buku atau bangunan fisik sebagai tempat 6. Memberikan semangat dan hiburan yang sehat
buku dikumpulkan dan disusun menurut sistem tertentu dalam pemanfaatan waktu senggang dengan hal-
untuk kepentingan pemakai (Lasa, 2007, hal. 19). Konsep hal yang bersifat membangun.
perpustakaan memang selalu diidentikkan dengan buku 7. Mendidik masyarakat untuk memelihara dan
dan aspeknya. Sulistyo Basuki (1991, hal. 1) menyatakan memanfaatkan bahan pustaka secara tepat guna
bahwa perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian atau dan berhasil.
sub bagian dari gedung ataupun gedung itu sendiri yang
digunakan untuk menyimpan buku, biasanya disimpan Sedangkan fungsi Perpustakaan Desa adalah sebagai
menurut tata susunan tertentu serta digunakan untuk berikut:
anggota perpustakaan. 1. Mengumpulkan, mengorganisasikan dan mendaya­
gunakan bahan pustaka tercetak maupun terekam.
Pada Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri dan 2. Mensosialisasikan manfaat jasa perpustakaan.
Otonomi Daerah Nomor 3 Tahun 2001 dijelaskan, bahwa 3. Mendekatkan buku dan bahan pustaka lainnya kepada

Vol. 22 No. 3 Tahun 2015 41


masyarakat. diperuntukkan perpustakaan desa yang ada
4. Menyediakan Perpustakaan Desa sebagai pusat sekarang sangat minim.
komunikasi dan informasi. 2. Persyaratan pengetahuan, hal-hal umum yang
5. Menyediakan Perpustakaan Desa sebagai tempat seharusnya diketahui dan kadang-kadang harus
rekreasi dengan menyediakan bacaan hiburan sehat.” dipelajari secara mendalam adalah hal-hal yang
(Kartosedono et.al., 2000, hal. 3) menyangkut masyarakat setempat, antara lain
tentang mata pencarian pokok masyarakat.
Perpustakaan Desa sebagai Sumber Informasi Utama 3. Teknik-teknik penyelenggaraan perpustakaan
Perpustakaan desa sangat berperan dalam memberikan desa yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
sumber-sumber informasi kepada masyarakat sesuai a. Menata gedung/ruangan perpustakaan, antara
dengan kebutuhan masyarakat setempat. Koleksi lain dengan mengatur rak-rak buku, lemari
yang dimiliki perpustakaan desa harus benar-benar katalog, meja bacaan, serta perlengkapan
mendukung terciptanya kemakmuran masyarakat lainnya.
tersebut. Agar perpustakaan desa bisa berjalan dengan b. Mengembangkan koleksi baik melalui
semestinya, maka pihak pemerintah atau kelurahan harus pembelian, hadiah, tukar menukar, sumbangan
mengangkat orang yang mengerti tentang perpustakaan masyarakat dan lain-lain.
sebagai pengelola perpustakaan. Sehingga perpustakaan c. Memberikan bimbingan kepada masyarakat,
desa akan berfungsi dengan baik sesuai dengan yang telah antara lain cara-cara administrasi peminjaman,
ditetapkan oleh pemerintah. bimbingan terhadap pembaca serta pelayanan
informasi lainnya.“
Menurut Sutarno (2006, hal. 49-62) ada beberapa
nilai-nilai dasar perpustakaan desa yaitu: Mengingat tugas dan fungsi perpustakaan desa
• Hakekat Perpustakaan Desa yang cukup strategis, maka kepala perpustakaan desa
• Sejarah kebudayaan dan pelestarian budaya seyogyanya memiliki persyaratan yang dibutuhkan seperti
• Layanan Masyarakat pendidikan minimal SLTA plus ijazah Diklat/khusus di
• Sarana Belajar Masyarakat bidang pepustakaan. Seluruh kegiatan perpustakaan akan
• Pengembangan budaya baca berjalan lancar apabila perpustakaan dikelola oleh tenaga
• Referensi dan penelitian sederhana yang berlatar belakang pendidikan yang sesuai dengan
• Pengayaan dan perluasan ilmu pengetahuan pekerjaannya. Serta memiliki sarana dan prasarana yang
• Makna nilai praktis memadai (Lasa HS, 2008, hal. 58).

Nilai-nilai dasar yang ada dalam perpustakaan desa Hakekat Perpustakaan Desa
tersebut bisa dijadikan sebagai sumber informasi utama Pada dasarnya perpustakaan mempunyai peran dan
bagi perpustakaan desa dalam melayani masyarakat, posisi yang sangat strategis di dalam kehidupan seluruh
baik yang mau belajar, meneliti, berkarya, memperluas lapisan masyarakat. Oleh karena itu, upaya pembentukan
wawasan, mencari pengetahuan baru serta informasi- dan penyelenggaraan, perpustakaan desa sudah sangat
informasi lainya yang dibutuhkan. Keberhasilan suatu mendesak. Namun, dalam praktiknya belum semua orang
perpustakaan desa dapat diukur berdasarkan pada tinggi menyadari tentang hal tersebut karena keterbatasan dan
rendahnya kemampuan perpustakaan tersebut dalam pemahaman. Faktanya belum semua pemerintah desa
melaksanakan fungsinya sebagai pusat kegiatan belajar menjabarkannya dalam kebijakan dan pelaksanaan untuk
mandiri serta pusat pelayanan informasi dan rekreasi mewujudkan atau membangun perpustakaan.
masyarakat. Perpustakaan ini merupakan suatu lembaga
pendidikan non formal dan sebagai sarana penunjang Menurut Sutarno (2006, hal. 46), perpustakaan desa
pendidikan formal. Sesuai dengan tujuan dan fungsi adalah sumber kekuatan, imajinasi, inspirasi untuk
perpustakaan desa yang cukup strategis, maka persyaratan berpikir, belajar, bekerja, berkarya dan berprestasi.
yang dituntut untuk petugas perpustakaan desa adalah Sebuah kemajuan kehidupan akan akan diwarnai atau
(Perpustakaan Nasional RI, 2000, hal. 8): tergangtung pada kemampuan atau pengembangan
berpikir. Untuk menciptakan ide-ide dan temuan-temuan
”.. baru yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia,
1. Persyaratan mental, seorang petugas perpustakaan bukan untuk merusak tatanan dan norma-norma yang
desa harus mempunyai jiwa mengabdi terhadap sudah ada.
kepentingan masyarakat. Apalagi dana yang

42 Vol. 22 No. 3 Tahun 2015


Perpustakaan merupakan refleksi budaya dan Perpustakaan desa yang dikelola dengan baik dapat
cerminan sebuah bangsa. Hal itu bisa kita perhatikan dikembangkan menjadi pusat pelayanan informasi dan
bahwa kehidupan masyarakat yang sudah maju ilmu pengetahuan bagi penduduk wilayah desa tersebut.
biasanya ditandai oleh kemajuan perpustakaan. Hakikat Informasi dan pengetahuan tersebut bersumber pada
perpustakaan, sebagai simbol kehidupan yang menjelma koleksi bahan pustaka dan dokumen resmi pemerintah
dalam berpikir rasional, berbicara realistis, bertindak desa, data statistik, gambar, foto, grafik.
yang positif dan konstruktif untuk menghasilkan sesuatu
yang produktif dan bermanfaat. Perpustakaan desa adalah Perpustakaan desa merupakan salah satu sarana yang
sumber informasi, ilmu pengetahuan dan pengembangan harus dikembangkan agar masyarakat bisa meningkatkan
diri. wawasan dan ketrampilan, khususnya untuk mandiri.
Selain itu, perpustakaan desa juga bisa membantu
Sejarah kehidupan dan pelestarian pemerintah desa dalam melayani kebutuhan masyarakat,
Pemahaman yang sederhana tentang perpustakaan seperti pelayanan surat-menyurat kependudukan, jasa
desa adalah tempat menghimpun koleksi bahan pustaka kesehatan, membentuk usaha tani yang bertujuan untuk
yang berupa data, informasi, pengetahuan serta karya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
umat manusia masa lalu yang dikoleksi di perpustakaan.
Hasil karya yang merupakan khazanah bangsa itu telah Informasi yang ada diperpustakaan harus dikelola
ditemukan, diciptakan dari masa-masa yang lalu sampai dengan baik, sehingga masyarakat akan mudah
sekarang. Semua itu direkam, disimpan dan dilestarikan menemukan informasi yang sesuai dengan apa yang
di perpustakaan. mereka butuhkan.

Dengan adanya perpustakaan, kita mengetahui apa “…Informasi yang dapat disajikan dan dilayankan di
yang pernah terjadi dimasa lalu dan apa yang pernah perpustakaan desa antara lain:
dilakukan oleh para pendahulu sehingga menjadi seperti 1. Peta yang memuat tentang kondisi geografi wilayah
sekarang ini yang bisa kita alami dan nikmati. Jika tidak dan luas wilayah, iklim, akses jalan, potensi alam/
ada perpustakaan yang menghimpun semua informasi daerah, kekayaan, keunggulan, kelebihan, produk
dan mengoleksikannya, mungkin sekarang sejarah, masyarakat dan keunikan lainnya.
pengetahuan, budaya dan lainnya akan hilang sedikit 2. Jumlah penduduk disertai data lengkap tentang
sedikit. Melalui perpustakaan, sejarah kehidupan dan buah jenis kelamin, tingkat pendidikan, etnis, agama
karya umat manusia akan terus berproses berkelanjutan dan kepercayaan, sumber mata pencaharian dan
untuk menjadi yang terbaik dan menuju kesempurnaan. informasi penting lainnya.
3. Objek tertentu yang dapat dikembangkan, seperti
Perpustakaan desa yang berfungsi dengan baik objek wisata dan kerajinan pedesaan.
mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan 4. Aset dan kekayaan pemerintah desa yang dapat
budaya umat manusia. Perpustakaan memberikan dimanfaatkan oleh umum.
sumber aspirasi, inspirasi dan intuisi dalam memperkaya, 5. Upacara adat atau kehidupan adat istiadat, benda
memperluas ilmu pengetahuan dan pengalaman anggota pusaka, kesenian dan nilai-nilai kedaerahan
masyarakat yang mau belajar dan instropeksi atas yang menjadi ciri khas, kebanggaan yang perlu
kekurangannya. Pada gilirannya akan berkembang pula dilestarikan.“ Sutarno (2006, hal. 51)
kehidupan budaya nusantara yang menjadi kebanggaan
dan ciri khas masyarakat setempat. Sementara untuk Hermawan (2010, hal. 183) berpendapat bahwa
membentuk budaya membaca dan belajar masyarakat untuk dapat memberikan pelayanan yang baik kepada
pedesaan masih dalam tahap upaya penekanan intensitas masyarakat, maka petugas perpustakaan desa harus
atau pembudayaan dan masih butuh waktu dan kesabaran. memiliki sikap sebagai berikut:
1. Mengenal masyarakat pengguna, ini merupakan
Layanan Masyarakat bagian penting dan tak dapat dipisahkan dari
Layanan pengguna (masyarakat) merupakan tolak perpustakaan, sehingga informasi yang disediakan
ukur keberhasilan sebuah perpustakaan. Perpustakaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna.
akan dinilai baik oleh masyarakat jika mampu memberikan 2. Luwes dalam melayani, pustakawan harus bersikap
layanan yang terbaik, dan dinilai buruk secara keseluruhan luwes dalam melayani masyarakat pengguna, karena
jika layanan yang diberikan buruk (Rahayuningsing, 2007, minat masyarakat desa untuk ke perpustakaan masih
hal. 84). minim.

Vol. 22 No. 3 Tahun 2015 43


3. Mengetahui kemauan pengguna, pustakawan harus Pengembangan Budaya Baca
berkomunikasi dengan masyarakat, sehingga dapat Minat, kegemaran dan kebiasaan membaca harus
mengetahui apa yang mereka inginkan. Pustakawan dipupuk dan dibentuk dari usia dini. Perpustakaan desa
harus bisa menunjukkan bahwa ia dapat melayani dapat dimanfaatkan sebagai tempat pengembangan minat,
mereka dengan baik dengan cara memberikan hobi dan kebiasaan membaca serta belajar bagi anak-anak,
pelayanan yang cepat, tepat, ramah dan profesional remaja dan masyarakat yang berminat. Perpustakaan
sehingga masyarakat merasa puas. harus bisa meningkatkan hobi, kegemaran dan kebiasaan
4. Mempromosikan produk layanan, pustakawan masyarakat untuk membaca, serta memotivasi mereka
wajib mempromosikan produk layanannya kepada bahwa membaca adalah kebutuhan.
masyarakat. Mempromosikan produk layanan bisa
dilakukan dengan berbagai cara, antara lain melalui Menurut Sutarno (2006, hal. 26), minat baca
media cetak seperti pamflet, brosur, stiker, dan diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi dari
lain sebagainya. Selain itu pustakawan juga bisa seseorang kepada suatu sumber bacaan tertentu. Budaya
mempromosikan layanannya melalui obrolan-obrolan baca adalah suatu sikap dan tindakan atau perbuatan
sehari-hari. seseorang untuk membaca yang dilakukan secara teratur
5. Melayani sampai tuntas agar masyarakat merasa puas dan berkelanjutan, sedangkan di dalam pengertian
dengan pelayanan yang diberikan oleh pustakawan. budaya baca ini mencakup kebiasaan dan proses dalam
6. Melayani dengan wajah ceria, hal ini berguna untuk waktu yang lama di dalam kehidupan seseorang untuk
mengangkat citra perpustakaan dimata masyarakat. selalu menggunakan sebagian waktunya untuk membaca.
7. Mau mendengar keluhan masyarakat, pustakawan Kebiasaan membaca yang berkembang yang menjadi
harus dapat bersikap sabar dalam mendengarkan budaya membaca harus terus dipelihara agar terus
keluhan masyarakat dan memberikan solusi terhadap berkembang. Karena perpustakaan desa merupakan salah
masalah yang dihadapinya. satu sarana penting dalam mempersiapkan generasi muda
8. Mengucapkan terima kasih, sehingga masyarakat sebagai kader dan calon pemimpin masa depan bangsa.
pengguna merasa nyaman dan dihargai.
Referensi dan penelitian sederhana
Sarana Belajar Masyarakat Perpustakaan desa harus mempunyai koleksi rujukan,
“…Perpustakaan desa yang dikelola dan berfungsi meskipun sifatnya terbatas dan sederhana disamping
dengan baik merupakan salah satu sarana dan tempat koleksi umum. Lasa (1994, hal. 34) menyatakan bahwa
untuk belajar, menggali dan mengembangkan ilmu layanan referensi yang ada di perpustakaan desa sengaja
pengetahuan, menambah wawasan dan pengetahuan dipersiapkan untuk memberikan informasi, penjelasan
warganya. Perpustakaan desa sebagai pusat kegiatan dalam hal-hal tertentu. Koleksi tersebut bisa digunakan oleh
dan sumber belajar dalam lingkup pendidikan pengunjung sebagai sumber referensi untuk menambah
nonformal dan otodidak, yaitu dengan belajar sendiri, pengetahuan dan membantu memecahkan masalah yang
dengan teman, petugas perpustakaan maupun dihadapi sehari-hari. Menurut Sutarno (2006, hal. 57)
masyarakat pengunjung lainnya. Perpustakaan harus Koleksi yang harus dimiliki perpustakaan desa adalah:
menyediakan bahan pustaka cetak maupun digital 1. Publikasi pemerintah penting bagi masyarakat seperti
sebagai sumber belajar disamping sumber belajar peraturan perundang-undangan, kependudukan,
seperti guru, lingkungan alam dan lingkungan pengurus akte kelahiran.
masyarakat” (Lasa, 2013, hal. 6). 2. Peta wilayah, direktori, alamat dan nomor telepon
penting seperti nomor telepon rumah sakit dan kantor
Perpustakaan desa harus berperan dalam menciptakan polisi.
suasana masyarakat yang harmonis, selaras dan seimbang. 3. Kelender kegiatan pemerintah yang menyangkut
Peran ini dijalankan dengan menyediakan akses informasi masyarakat banyak.
yang tidak ada batas di perpustakaan. Perpustakaan desa 4. Pranata mangsa sebagai pegangan bagi kaum petani
merupakan sumber informasi dan pengetahuan yang dalam menggarap lahan dan bercocook tanam, buku-
tidak pernah kering. Oleh karena itu, perpustakaan desa buku keagamaan, kamus umum bahasa.
tidak boleh membatasi pelayanannya dalam menyediakan 5. Surat kabar, majalah, brosur dan lainnya yang
informasi dan harus terus menambahkan informasi yang diterbitkan di pusat maupun daerah.”
sesuai dengan lingkungan masyarakat sekitar.
Perpustakaan harus memiliki koleksi dasar yang
memadai yang didalamnya terdapat sumber referensi

44 Vol. 22 No. 3 Tahun 2015


yang sudah disebutkan di atas. Penelitian sederhana dapat Sementara nilai pendidikan, masyarakat bisa
dilakukan di perpustakaan desa dengan melakukan studi belajar tentang pengetahuan dan banyak hal lainya di
kepustakaan dan studi dokumentasi. Untuk mendapatkan perpustakaan. Perpustakaan merupakan tempat belajar
informasi yang lengkap tentang penelitian yang dilakukan yang mudah dan murah bagi semua masyarakat tanpa
oleh masyarakat, petugas perpustakaan merujuk mereka memandang umur, pendidikan, budaya, ras maupun
keperpustakaan umum kabupaten kota atau pusat etnis. Nilai yang tak kalah penting atas keberadaan
dokumentasi dan informasi lainnya. perpustakaan desa yaitu rekreasi atau hiburan. Ketenangan
dan kepuasan batin merupakan sisi lain seseorang yang
Pengayaan dan perluasan ilmu pengetahuan berfungsi menjadi penyeimbang dari hal-hal yang bersifat
Masyarakat desa yang sudah mengerti dan memahami mendunia, untuk itulah maka perpustakaan desa sangat
perpustakaan diharapkan sering mengunjungi bararti bagi anggota masyarakat yang gemar dan biasa
perpustakaan. Mereka memanfaatkan informasi membaca atau belajar sebagai wisata hati.
yang tersedia untuk memperoleh pengetahuan baru,
pengalaman dan keterampilan tambahan. Keterampilan Sebuah hiburan atau rekreasi merupakan sisi lain dari
yang dimaksud adalah pengetahuan praktis dan kebutuhan umat manusia yang harus dipenuhi sebagaimana
pragmatis yang diterapkan dalam kehidupan nyata baik di kebutuhan yang lainnya. Hiburan di perpustakaan yang
rumah atau di tempat kerja. Selain itu juga bisa berguna infotainment, edutaiment, tentu berbeda dengan di
untuk berwirausaha antara lain teknologi tepat guna, tempat-tempat hiburan lainnya yang lebih menekankan
cara bercocok tanam, budidaya ekonomi usaha kecil, amusement. Perpustakaan desa menjadi tempat wisata
keterampilan mengolah hasil pertanian, perkebunan, atau hiburan tersediri bagi masyarakat, tergantung cara
perikanan dan lain sebagainya. Masyarakat desa yang pandang masyarakat itu sendiri.
memanfaatkan perpustakaan dengan maksimal akan
bertambah kaya dan luas wawasannya. Orang yang rajin Kendala-kendala perpustakaan desa dalam pelayanan
membaca dan belajar dapat mengikuti perkembangan sumber informasi
yang terjadi disekitarnya dan memanfaatkannya dalam Data dan fakta di lapangan memperlihatkan bahwa
memenuhi kebutuhan kehidupannya. banyak masyarakat yang belum menaruh perhatian
dan kepedulian terhadap perpustakaan desa. Banyak
Makna nilai praktis perpustakaan desa belum bisa menjalani tugasnya
Pada dasarnya ada sejumlah nilai yang ada pada secara optimal. Adapun kendala-kendala yang dihadapi
keberadaan perpustakaan desa. Nilai-nilai itu dapat perpustakaan desa menurut Sutarno (2006, hal. 58)
dimanfaatkan untuk membantu penduduk berkunjung adalah:
ke perpustakaan. Nilai-nilai tersebut antara lain adalah 1. Keberadaan perpustakaan yang belum dikenal luas.
ekonomis, historis, filosofis, edukatif dan rekreatif. 2. Kondisi perpustakaan yang serba terbatas.
Kandungan ekonomi yang lebih bermanfaat adalah 3. Pengelolaan perpustakaan yang belom optimal.
koleksi yang ada di perpustakaan dimanfaatkan oleh 4. Akses informasi yang relatif sulit.
masyarakat sehingga mereka mempunyai pengetahuan 5. Cara memanfaatkan dan kegunaannya yang belum
baru dan kemampuan tertentu. Nilai historis yang efektif.
terkandung dalam perpustakaan desa antara lain dengan 6. Pembinaan perpustakaan desa yang belum
mengoleksi, menyimpan, melestarikan dan melayankan diselenggarakan dengan baik.
ilmu pengetahuan, maka masyarakat telah belajar sejarah
kehidupan masa lalu. Kesimpulan
Perpustakaan desa adalah perpustakaan yang
Nilai filosofis dalam lingkup perpustakaan tentang diselenggarakan oleh pemerintah tingkat desa, guna
ilmu pengetahuan sebagai sumber informasi yang harus untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat desa
ditimba dalam kehidupan dan kemanusiaan. Untuk serta sebagai pusat belajar dan sumber informasi utama
mencari jawaban tentang apa, mengapa dan bagaimana masyarakat desa. Menurut Surat Keputusan (SK) Menteri
kehidupan manusia, alam dan lingkungan.pemahaman Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 3 Tahun
dan penghayatan filosofis mengajarkan dan mengajak 2001, perpustakaan Desa/Kelurahan adalah perpustakaan
orang berpikir tentang apa, mengapa dan bagaimana masyarakat sebagai salah satu sarana/media untuk
masyarakat dan kehidupan, tentang kebenaran hakikat, meningkatkan dan mendukung kegiatan pendidikan
dan banyak lagi yang dapat digali informasinya di masyarakat pedesaan, yang merupakan bagian integral
perpustakaan desa. dari kegiatan pembangunan desa/kelurahan.

Vol. 22 No. 3 Tahun 2015 45


Adapun layanan yang diberikan perpustakaan desa Saran
sebagai sumber informasi utama adalah layanan informasi Perpustakaan desa harus mendapatkan perhatian
tentang kehidupan dan sejarah, layanan informasi umum, khusus dari pemerintah, sehingga perpustakaan desa tidak
sebagai pusat belajar mengajar masyarakat desa, sebagai terkesan terabaikan begitu saja. Kepala kelurahan harus
pusat pengembangan minat dan budaya baca masyarakat, berpartisipasi dalam membangun dan mengembangkan
layanan referensi tentang informasi-informasi tertentu, perpustakaan desa serta menjalankan tujuan dan fungsi
pusat penelitian sederhana serta sebagai pusat pengayaan perpustakaan desa dengan baik. Perpustakaan desa
dan perluasan ilmu pengetahuan masyarakat. Adapun sangat berperan penting dalam membangun kecerdasan
kendala-kendala yang dihadapi perpustakaan desa bangsa, karena perkembangan suatu masyarakat dimulai
adalah: dari desa. Perpustakaan desa harus dikelola oleh petugas
1. Keberadaan perpustakaan yang belum dikenal luas. yang memiliki latarbelakang pendidikan perpustakaan,
2. Kondisi perpustakaan yang serba terbatas. minimal SLTA yang di bekali dengan diklat perpustakaan.
3. Pengelolaan perpustakaan yang belom optimal. Apabila belum ada tenaga yang seperti itu, maka
4. Akses informasi yang relatif sulit. perpustakaan desa bisa bekerjasama dengan perpustakaan
5. Cara memanfaatkan dan kegunaannya yang belum daerah dan perpustakaan sekolah yang ada disekitarnya.
efektif.
6. Pembinaan perpustakaan desa yang belum
diselenggarakan dengan baik.

Daftar Pustaka

Hermawan, Rachman & Zen, Zulfikar. 2010. Etika Lasa, HS. (2008a). Membina Perpustakaan Desa. Jakarta:
Kepustakawanan. Jakarta: Sagung Seto Sagung Seto
Indonesia. (2007). Undang-undang Republik Indonesia Lasa, HS. (2008b). Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta:
Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan Gama Media
Kartosedono, Soekarman dkk. (2000). Pedoman Lasa, HS. (2013). Manajemen Perpustakaan Sekolah/
Penyelenggaraan Perpustakaan Desa. Jakarta: Madrasah, Yogyakarta: Penerbit Ombak
Perpustakaan Nasional RI Rahayuningsih, F. 2007. Pengelolaan Perpustakaan.
Lasa, HS. (1994). Jenis-Jenis Pelayanan Informasi Yogyakarta: Graha Ilmu
Perpustakaan. Yogyakarta: Gajah Mada University Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan,
Press Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Lasa, HS. (2007). Manajemen Perpustakaan Sekolah. Sutarno. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta:
Yogyakarta: Pinus Sagung Seto.

46 Vol. 22 No. 3 Tahun 2015

Anda mungkin juga menyukai