Anda di halaman 1dari 8

VISI PUSTAKA Vol. 22, No.

1, April 2020

TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DALAM RANGKA


MEWUJUDKAN LAYANAN PERPUSTAKAAN YANG INKLUSIF :
STUDI KASUS DI PERPUSTAKAAN UMUM DAERAH KABUPATEN
PULANG PISAU

Dian Utami, Perpustakaan Nasional RI


Wahyu Deni Prasetyo, Perpustakaan Nasional RI

Abstrak

Perpustakaan mempunyai peran strategis sebagai lembaga belajar sepanjang hayat yang layanannya
dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam proses pengembangan potensi diri.
Perpustakaan juga memiliki peran sebagai leading sector dalam menciptakan masyarakat yang literat.
Masyarakat literat pada satu sisi dan pembangunan ekonomi-masyarakat pada sisi lainnya merupakan
dua buah variabel yang saling berpengaruh dalam peningkatan kualitas hidup dan masyarakat.
Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menjalin
kerjasama dengan Perpustakaan Nasional untuk menguatkan literasi masyarakat melalui perpustakan
dengan mentransformasikan layanan perpustakaan berbasiskan inklusi sosial. Perpustakaan berbasis
inklusi sosial adalah suatu transformasi perpustakaan yang melayani kebutuhan informasi kepada
seluruh pemustaka dengan tidak terbatas kepada lapisan golongan sosial masyarakat. Perpustakaan
berbasis inklusi sosial juga berkomitmen pada pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat dengan
informasi yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan menstimulan peningkatan kesejahteraan
melalui pemanfaatan informasi yang ada di Perpustakaan. Artikel ini membahas transformasi yang
dilakukan oleh Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Pulang Pisau guna mewujudkan layanan
perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Kata kunci: Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Penguatan Perpustakaan, Penguatan Masyarakat

Abstract

Library has a strategic role as a lifelong education whose can optimizing the services for all of people to
developing personal potentional. The library also has a role as a leading sector to creating a literate
society. Literate society in one side and an economic development in another side are two related
variables. The regional government of Pulang Pisau Regency has colaborate with the National Library
of Indonesia to reinforce the library by transforming library services based on social inclusion. Social
inclusion based library are a library transformation that serves the information needs of all of the visitors.
Social inclusion based library are also committed to meet the information needs of people with the
information that can improve cognitive abilities and stimulating welfare improvement with library
resources. This article discusses the transformation made by Pulau pisang regency public library to
realize library services based on social inclusion.

Keywords : Library based on social inclusion, Library reinforcement, Community reinforcement

39
Utami & Prasetyo, Transformasi Perpustakaan dalam Rangka Mewujudkan Layanan Perpustakaan

Pendahuluan circumstances and from all socially excluded


Perlahan paradigma perpustakaan mulai categories.” Wijayanti (2019) mendefinisikan
mengalami pergeseran dari yang awalnya inklusi sebagai sebuah pendekatan untuk
sebagai lembaga tempat menyimpan buku membangun dan mengembangkan sebuah
menjadi lembaga strategis yang berperan dalam lingkungan yang semakin terbuka dengan
mengiringi pengembangan Sumber Daya mengikutsertakan semua masyarakat dengan
Manusia (SDM). Pengembangan SDM dalam berbagai perbedaan latar belakang, karakteristik,
rangka mempersiapkan manusia yang unggul kemampuan, status, kondisi, etnik, maupun
menjadi salah satu kata kunci dalam budaya. Perpustakaan berbasis inklusi sosial
keberhasilan pembangunan nasional. Selain dapat didefinisikan sebagai perpustakaan yang
menyiapkan SDM yang unggul, pemanfaatan menawarkan jasa layanan informasi yang
sumberdaya informasi yang ada di perpustakaan terbuka kepada seluruh masyarakat dengan
dapat diarahkan untuk peningkatan ekonomi berbagai perbedaan latar belakang, karakteristik,
masyarakat dengan menyediakan informasi- kemampuan, status, kondisi, etnik, maupun
informasi yang bersifat stimulan maupun budaya untuk mengembangkan potensi diri untuk
menambah kemampuan kognitif masyarakat peningkatan ekonomi. Perpustakaan berperan
dalam meningkatkan ekonomi. Perpustakaan sentral sebagai penghubung informasi dengan
menjadi ruang terbuka untuk seluruh golongan masyarakat bahkan dapat berperan sebagai
masyarakat dari berbagai usia untuk belajar wahana yang nyaman untuk mengembangkan
hingga mengimplementasikan informasi yang informasi menjadi pengetahuan yang bersifat
ada di dalam perpustakaan menjadi stimulan terhadap perkembangan ekonomi
pengetahuan maupun keahlian. Transformasi masyarakat.
perpustakaan ini dikenal dengan istilah Perpustakaan haruslah berbenah untuk
perpustakaan berbasis inklusi sosial. tetap dapat menunjukan eksistensi lembaga nya
Perpustakaan Umum pada Dinas Perpustakaan di tengah masyarakat dan mentransformasikan
dan Kearsipan Kabupaten Pulang Pisau layanan perpustakaannya berbasiskan inklusi
melakukan transformasi layanan sosial. Payung hukum pelaksanaan transformasi
perpustakaannya untuk mewujudkan layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial ada pada
perpustakaan yang inklusif dalam rangka Undang-undang nomor 43 tahun 2007 tentang
pengembangan SDM masyarakat melalui perpustakaan pada bab 2 pasal 5 yang secara
penguatan literasi. Proses transformasi tersebut eksplisit menjelaskan bahwa masyarakat
sudah mulai dirintis sejak tahun 2018 dengan memiliki hak yang sama untuk memperoleh
bekerjasama Perpustakaan Nasional sebagai layanan serta memanfaatkan dan
lembaga yang membina seluruh perpustakaan mendayagunakan fasilitas perpustakaan.
yang ada di Indonesia. Perpustakaan umum Konsep layanan perpustakaan berbasiskan
daerah Kabupaten Pulang Pisau memiliki inklusi sosial sejalan dengan apa yang
komitmen yang tinggi untuk bertransformasi guna diungkapkan dalam IFLA Multicultural Library
menghadirkan jasa layanan yang inklusif kepada Manifesto (2008) yang menyebutkan bahwa
seluruh masyarakat. Transformasi ini dinamakan perpustakaan dalam perannya menghadapi
dengan perpustakaan berbasis inklusi sosial. masyarakat global, jasa layanan perpustakaan
Definisi Inklusi Sosial harus dapat melayani seluruh anggota kelompok
Untuk mendapatkan definisi inklusi masyarakat tanpa adanya diskriminasi.
sosial, dapat dimulai dengan cara mengambil Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
definisi dari term eksklusi sosial karena dua term Kabupaten Pulang Pisau menjadi salah satu
tersebut merupakan counterpart antara satu kabupaten dari 60 kabupaten di 21 provinsi yang
dengan yang lainnya. Rawal (2008) dengan memperoleh program Transformasi
mengutip P. Francis mendefinisikan eksklusi Perpustakaan Umum Berbasis Inklusi Sosial.
sosial sebagai suatu konsep yang mencoba Pada tahun 2019 program tersebut diperluas
membatasi akses sebagian kelompok sosial atau jangkauannya kepada masyarakat ke 5 (lima)
pengucilan dengan perampiasan hak dalam perpustakaan desa meliputi Desa Mantaren I,
bersosial. Eksklusi sosial diartikan sebagai Desa Mantaren II, Desa Anjir Pulang Pisau, Desa
pembatasan hak seseorang dalam hubungan Hanjak Maju, dan Desa Henda. Perpustakaan-
sosial masyarakat di mana seseorang itu tinggal. perpustakaan di desa tersebut memperoleh
Eksklusi sosial memiliki term pembatasan, bantuan buku, perangkat komputer dan
merujuk pada definisi tersebut maka inklusi sosial peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia
memiliki term penyetaraan hak akses yang sama (SDM) melalui bimbingan teknis dan
kepada seluruh kelompok sosial masyarakat. pendampingan secara intensif. Perpustakaan di
Fourie (2007) mengatakan bahwa “Social dorong untuk meningkatkan layanan komputer
inclusion refers to all efforts and policies to dan internet, melakukan advokasi dengan pihak
promote equality of opportunity to people from all lain untuk mendapatkan dukungan, serta

40
VISI PUSTAKA Vol. 22, No. 1, April 2020

menyelenggarakan aneka kegiatan untuk aktif mendayagunakan perpustakaan. Selain


menarik minat masyarakat untuk mencintai menyediakan informasi, perpustakaan juga harus
perpustakaan sekaligus memberikan manfaat dapat menyediakan tempat di mana setiap orang
langsung yang dapat dirasakan masyarakat. yang memanfaatkan jasa perpustakaan dapat
Pembangunan dengan penguatan lembaga saling berinteraksi sosial dan juga
perpustakaan sejalan dengan paradigma baru mengembangkan ide kreatifitasya di dalam
arah pembangunan indonesia yang tidak hanya perpustakaan. Konsep ini dikenal juga dengan
bertumpu pada peningkatan ekonomi semata konsep makerspace di perpustakaan. Alyssa
namun juga berpihak kepada aspek sosial. Pisarski (2014 :13) dalam makalahnya yang
Pendekatan pembangunan ini disebut juga berjudul Finding a place for tween : Makerspace
dengan pembangunan inklusif. Tujuan dari and libraries menuliskan
pembangunan inklusif adalah menjamin manfaat “Makerspace consist of a community af
pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh makers that come together to dreate by sharing
masyarakat tanpa adanya diskriminasi dalam tools skills, and knowledge – creating a place to
bentuk apapun. Pembangunan inklusif learn a new skill to become a creator, to connect
mendorong semua kelompok masyarakat untuk with a community and build a firendships, or to
berkontribusi dalam menciptakan peluang, gain access to specialized equipment.”
manfaat, dan partisipasi aktif dalam memajukan Dari definisi ini dapat dipahami bahwa
perekonomian. Pembangunan inklusif menjadi makerspace terdiri dari sekelompok komunitas
agenda pembangunan utama pada sosial masyarakat yang datang secara bersama-
pemerintahan Presiden Indonesia ke-7, Ir. Joko sama untuk saling berbagi keahlian dan ilmu
Widodo. Artikel ini membahas transformasi yang pengetahuan dan menjadikan perpustakaan
dilakukan oleh perpustakaan umum daerah menjadi sebuah tempat yang mengakomodir
Kabupaten Pulang Pisau dalam mewujudkan kegiatan-kegiatan tersebut. Dengan transformasi
layanan perpustakaan yang berbasiskan inklusi berbasis inklusi sosial, perpustakaan Umum
sosial. Daerah Pulang Pisau menjadi tempat untuk
masyarakat untuk saling berinteraksi dan
Makerspace Di Perpustakaan bertukar informasi untuk mengembangkan
Secara sosiologis, keberadaan potensi masyarakat. Perpustakaan umum daerah
perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari tatanan Kabupaten Pulang Pisau memanfaatkan ruang
masyarakat. Perpustakaan harus beranjak dari multimedia yang tersedia untuk menjadi sarana
paradigma lama sebagai gudang penyimpanan belajar bersama pengenalan komputer dasar,
buku dengan bertransformasi menjadi pelatihan penggunaan program microsoft office
perpustakaan berbasis inklusi sosial yang dan internet dasar kepada masyarakat. Ruang
memberikan manfaat yang luas kepada multimedia yang berisi 10 komputer dan 2 buah
masyarakat. Layanan perpustakaan tidak hanya laptop digunakan untuk pelatihan 4 hari dalam
berorientasi kepada manajemen dan seminggu dengan 15 kali pertemuan. Seluruh
pengembangan koleksi-koleksi buku, tetapi masyarakat yang tidak terbatas oleh golongan
harus menyentuh aspek korelasi ekstensialnya sosial dan usia dapat mengikuti kelas pelatihan
dengan melibatkan masyarakat untuk secara yang dibagi menjadi 5 kelas setiap harinya.

Gambar 1. Pelatihan komputer dan internet dasar di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Pulang Pisau

41
Utami & Prasetyo, Transformasi Perpustakaan dalam Rangka Mewujudkan Layanan Perpustakaan

Dengan pelatihan komputer dan internet dasar, perpustakaan. Dalam kaitannya dengan
perpustakaan membuka ruang untuk masyarakat makerspace di perpustakaan, harus dipertajam
dalam mengembangkan kemampuan dengan lagi pengadaan subjek koleksi yang menunjang
mengimplementasikan langsung keterampilan kegiatan-kegiatan makerspace. Pelaksanaan
yang bersumber dari sumberdaya informasi yang kegiatan-kegiatan makerspace di perpustakaan
tersedia di rak-rak koleksi. Selain kegiatan menjadi jalan untuk menguatkan kondisi sosial
pelatihan komputer dan internet dasar, kegiatan- dan menegaskan eksistensi perpustakaan di
kegiatan lain yang memanfaatkan perpustakaan tengah masyarakat. Perpustakaan berperean
diantaranya adalah Kelas berbagi, belajar sebagai ruang publik tempat berkumpulnya
mewarnai di perpustakaan, Kelas Berbagi, masyarakat untuk mencari informasi dan
Belajar bahasa asing di perpustakaan, Belajar mengimplementasikan informasi tersebut untuk
bersama membuat video pendek di peningkatan kompetensi diri.

Gambar 2. Kelas Berbagi, belajar bahasa asing (untuk pemula) di perpustakaan

Tren layanan perpustakaan sudah berubah, kegiatan dalam rangka perluasan hak akses
layanan perpustakaan bukan hanya sekadar masyarakat serta melakukan bekerjasama
layanan membaca koleksi yang mengharuskan dengan stakeholder terkait.
pemustaka untuk hening, perpustakaan menjadi
lembaga yang menyediakan ruang untuk saling Bergerak Melayani
bersosialisasi, belajar dan bertukar informasi. Pemerataan hak akses jasa layanan
Menurut Houston (2013), Ide awal untuk perpustakaan merupakan salah satu kata kunci
mengintegrasikan makerspace sebagai sebuah untuk dapat mewujudkan perpustakaan berbasis
layanan perpustakaan bermula dari para inklusi sosial. Ekstensifikasi jasa layanan
pustakawan di perpustakaan sekolah yang ingin perpustakaan diperlukan guna menjangkau
menghubungkan antara sumber daya yang ada masyarakat yang memiliki keterbatasan untuk
di perpustakaan dengan proses pembelajaran. dapat datang langsung ke lokasi gedung layanan
Makerspace dianggap sebagai jalan lain yang perpustakaan. Upaya-upaya yang dilakukan oleh
dapat mewujudkan iklim pembelajaran yang Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Pulang
kolaboratif dan inovatif. Selain makerspace di Pisau untuk melakukan ekstensifikasi jasa
perpustakaan, guna mewujudkan layanan layanan perpustakaan dalam usaha untuk
perpustakaan yang inklusif, perpustakaan menjangkau masyarakat adalah pemanfaatan
berbasis inklusi sosial juga dituntut untuk dapat layanan mobil perpustakaan keliling, membina
lebih menjangkau masyarakat. Perpustakaan perpustakaan desa, dan mengadakan
umum Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Memorandum Of Understanding (MoU) dengan
Kabupaten Pulang Pisau melakukan beberapa Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) untuk

42
VISI PUSTAKA Vol. 22, No. 1, April 2020

membentuk pondok baca polair di bahaur beserta yang bermuara kepada tujuan membangun
penyediaan buku perpustakaan pada armada masyarakat yang literat.
kapal melek literasi.
Perpustakaan keliling menjadi salah satu Stakeholder Partnership
jenis layanan yang diadakan oleh Perpustakaan Dalam mewujudkan layanan perpustakaan
Umum Daerah Kabupaten Pulang Pisau untuk yang inklusif kepada seluruh masyarakat maka
lebih mendekatkan buku dengan masyarakat diperlukan kerjasama antar stakeholder. Dalam
dengan menggunakan sarana Mobil mewujudkan layanan perpustakaan yang inklusif
Perpustakaan Keliling (MPK). Layanan kepada seluruh masyarakat, tentu diperlukan
perpustakaan keliling yang diadakan oleh peran dari satu stakeholder namun kolaborasi
Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Pulang atau kerjasama dari para stakeholder. Kerjasama
Pisau di tujukan untuk siswa sekolah guna antar stakeholder atau stakaholder partnership
menumbuhkan kegemaran membaca sejak dini. diperlukan untuk memaksimalkan sumberdaya
Siswa dapat membaca koleksi di tempat ataupun yang dimiliki oleh perpustakaan. Stakeholder
meminjam buku dan membawa pulang dengan partnership atau kolaborasi kerjasama
tenggat waktu yang ditentukan. Layanan perpustakaan, menjadi salah satu solusi dalam
perpustakaan melalui MPK yang diadakan tidak memecahkan permasalahan keterbatasan
pernah sepi dari peminatnya dan siswa-siswa sumberdaya yang dimiliki oleh perpustakaan.
antusias untuk memanfaatkan buku yang Perpustakaan umum daerah Kabupaten Pulang
dilayankan. Tujuan Perpustakaan Keliling Pisau telah, sedang, dan akan terus menjalin
menurut Basuki (1994) yaitu pertama, kolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk
memperluas layanan perpustakaan sampai mencapai tujuan pemerataan hak akses jasa
kepada masyarakat yang tidak terjangkau layanan perpustakaan kepada seluruh
perpustakaan menetap. Kedua, melayani masyarakat. Yang dimaksud dengan stakeholder
masyarakat karena kondisi tertentu tidak dapat dalam pembahasan ini mencakup lembaga
mencapai perpustakaan menetap. Ketiga, maupun perorangan yang memungkinkan
memasyarakatkan perpustakaan dan bekerjasama dengan perpustakaan.
meningkatkan minat baca. Dalam rangka memberikan jasa layanan
Perpustakaan keliling memiliki peran perpustakaan yang lebih menjangkau
strategis dalam mewujudkan pemerataan hak masyarakat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
akses jasa layanan perpustakaan oleh seluruh menjalin kerjasama atau Memorandum of
masyarakat. Jasa layanan perpustakaan yang Understanding (MoU) dengan Direktorat
ditawarkan oleh perpustakaan keliling pada Kepolisian Perairan Kepolisian Daerah (Ditpolair
dasarnya bersifat terbuka dan demokratis karena Polda) Kalimantan Tengah untuk penyediaan
semua lapisan sosial berhak untuk mengakses buku perpustakaan pada armada kapal melek
dan memanfaatkan informasi yang ada pada huruf dan pondok baca di pelabuhan Bahaur.
perpustakaan keliling. Yang perlu mendapatkan Melalui kerjasama dengan ditpolair polda
perhatian sebelum mobil perpustakaan keliling Kalimantan Tengah, layanan perpustakaan dapat
berangkat menuju lokasi sasaran layanan adalah dirasakan oleh masyarakat sekitar pelabuhan.
subjek dari koleksi bahan perpustakaan yang Selain itu, jasa layanan perpustakaan dapat
akan dilayankan haruslah tepat sasaran dengan dirasakan oleh masyarakat setiap kali Ditpolair
kebutuhan informasi masyarakat yang dituju oleh Polda Kalteng melakukan patroli ke daerah
MPK. Selain menggunakan MPK, Perpustakaan pesisir maupun ke pedalaman. Dengan saling
umum daerah Kabupaten Pulang Pisau juga bersinergi, diharapkan terjadi pemerataan dalam
membangun jejaring kerjasama dengan hak akses jasa layanan perpustakaan kepada
stakeholder lain untuk mendekatkan jasa seluruh masyarakat tanpa adanya batasan
layanannya. Sinergi antar stakeholder menjadi kondisi geografis sehingga terwujud layanan
salah satu elemen yang diperlukan untuk perpustakaan yang inklusif.
membangun perpustakaan berbasis inklusi sosial

43
Utami & Prasetyo, Transformasi Perpustakaan dalam Rangka Mewujudkan Layanan Perpustakaan

Gambar 3. Kerjasama dengan polairud polda kalteng membangun pondok baca

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan sumberdaya informasi yang ada di perpustakaan.


Kabupaten Pulang Pisau juga intens Perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan
melakukan kerjasama dengan Perpustakaan jawaban dari tantangan transformasi tersebut.
Nasional sebagai lembaga pembina seluruh Perlahan, paradigma perpustakaan mengalami
perubahan dari sekadar tempat menyimpan
perpustakaan di Indonesia. Di tahun 2019,
informasi menjadi wadah masyarakat merujuk
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan informasi dan berkumpul untuk saling bertukar
Kabupaten Pulang Pisau memanfaatkan informasi. Perpustakaan menjadi lembaga
Dana Alokasi Khusus (DAK) subbidang strategis yang berperan dalam pengembangan
perpustakaan yang di keluarkan oleh Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk itu
Perpustakaan Nasional untuk melakukan mewujudkan hal tersebut, prepustakaan harus
renovasi gedung dan pengadaan koleksi berbenah.
perpustakaan. Renovasi gedung layanan Pertama, perpustakaan harus dapat
perpustakaan dimaksudkan untuk menyediakan ruang untuk masyarakat datang
menambah kenyamanan masyarakat ketika dan saling berinteraksi hingga bertukar informasi
untuk pengembangan kompetensi diri masing-
berkunjung dan memanfaatkan sumberdaya
masing. Kegiatan ini dinamakan dengan
informasi yang ada di perpustakaan umum makerspace di perpustakaan dan kegiatan ini
Kabupaten Pulang Pisau. Pengadaan menjadi salah satu bentuk transformasi yang
koleksi perpustakaan juga menjadi fokus harus dilakukan oleh perpustakaan untuk menuju
perbaikan Dinas Perpustakaan dan perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Kearsipan Kabupaten Pulang Pisau untuk Kedua, Perpustakaan bukan lagi menunggu
menambah keragaman koleksi guna pemustaka untuk datang dan memanfaatkan
memenuhi kebutuhan informasi masyarakat informasi yang ada di perpustakaan namun juga
yang mengakses layanan perpustakaan. harus melakukan ekstensifikasi jasa layanannya
dengan menggunakan mobil perpustakaan
keliling atau memanfaatkan perkembangan
Kesimpulan
teknologi informasi dengan hadir dalam format
Menghadapi tantangan pembangunan,
perpustakaan digital.
perpustakaan harus melakukan pembenahan
Ketiga, perpustakaan harus menjalin
dan transformasi agar eksistensi
kerjasama dengan stakeholder lain untuk
kelembagaannya tidak dipandang sebelah mata.
mengatasi keterbatasan sumberdaya yang ada
Perpustakaan memiliki peran strategis dalam
dalam mewujudkan pemerataan hak akses
pembangunan dengan menyiapkan sumber daya
layanan perpustakaan kepada masyarakat.
manusia yang unggul dan menstimulan
Stakeholder yang dimaksud dalam hal ini
peningkatan ekonomi masyarakat melalui
mencakup lembaga maupun perorangan.

44
VISI PUSTAKA Vol. 22, No. 1, April 2020

Daftar Pustaka

Fourie, Ina (2007). Public Libraries Adressing Rawal, Nabin (2008). “Social Inclusion and
Social Inclusion : How we may think .... . Exclusion: A Review”, dalam Dhaulagiri
Disampaikan pada world library and Journal of Sociology and Anthropology
information congress : 73 RD IFLA General Volume 2, hal. 161-180
Conference and Council. Tersedia di : Tersedia di:
http://e- https://www.academia.edu/7838559/Social
resources.perpusnas.go.id:2308/eds/pdfvi
_Inclusion_and_Exclusion_A_Review_1
ewer/pdfviewer?vid=1&sid=57e32ff9-9f0a-
Diakses pada tanggal 4 November 2019
4a44-ba3f-
7edd0a75d62b%40sessionmgr4008 pada pukul 20.00 WIB
Dan
https://archive.ifla.org/IV/ifla73/papers/128 Undang-Undang nomor 43 tahun 2007 tentang
-Fourie-en.pdf diakses pada tanggal 3 perpustakaan. Tersedia di
Desember 2019 pada pukul 20.28 WIB https://jdih.perpusnas.go.id/detail/49
diakses pada tanggal 13 November 2019
Houston, Chynthia R (2013). “Ma (placeholder1) pada pukul 18.00 WIB
makerspace @ your school library : Wijayanti, Luki (2019). Peningkatan Kompetensi
Consider the Possibilities”. IASL SDM Perpustakaan Khusus Dalam
Conference p.360. Mewujudkan Perpustakaan Berbasis
Inklusi Sosial. Disampaikan pada diskusi
IFLA.(2008). Multicultural library manifesto. IFLA
panel perpustakaan khusus, Rapat
Section on Library Services to Multicultural
Populations. Tersedia di : Koordinasi Nasional Perpustakaan Tahun
http://archive.ifla.org/VII/s32/pub/Multicultu 2019, Tanggal 15 Maret 2019 : Jakarta.
ralLibraryManifesto.pdf
Diakses pada tanggal 11 November 2019 https://economy.okezone.com/read/2018/07/18/
pada pukul 20.30 WIB 320/1923967/bappenas-matangkan-konsep-
Pisarski, Alyssa (2014). “Finding a place for pembangunan-ekonomi-inklusif-apa-itu diakses
tween : Makerspace and Libraries”, dimuat pada tanggal 13 januari 2020 pada pukul 20.00
dalam Jurnal Fall : Children and Libraries. WIB

45
Saputra, Literasi Referensi Ilmiah di Perguruan Tinggi : Konsep dan Manfaatnya

46

Anda mungkin juga menyukai