1, April 2020
Abstrak
Perpustakaan mempunyai peran strategis sebagai lembaga belajar sepanjang hayat yang layanannya
dapat dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat dalam proses pengembangan potensi diri.
Perpustakaan juga memiliki peran sebagai leading sector dalam menciptakan masyarakat yang literat.
Masyarakat literat pada satu sisi dan pembangunan ekonomi-masyarakat pada sisi lainnya merupakan
dua buah variabel yang saling berpengaruh dalam peningkatan kualitas hidup dan masyarakat.
Pemerintah Daerah Kabupaten Pulang Pisau melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan menjalin
kerjasama dengan Perpustakaan Nasional untuk menguatkan literasi masyarakat melalui perpustakan
dengan mentransformasikan layanan perpustakaan berbasiskan inklusi sosial. Perpustakaan berbasis
inklusi sosial adalah suatu transformasi perpustakaan yang melayani kebutuhan informasi kepada
seluruh pemustaka dengan tidak terbatas kepada lapisan golongan sosial masyarakat. Perpustakaan
berbasis inklusi sosial juga berkomitmen pada pemenuhan kebutuhan informasi masyarakat dengan
informasi yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan menstimulan peningkatan kesejahteraan
melalui pemanfaatan informasi yang ada di Perpustakaan. Artikel ini membahas transformasi yang
dilakukan oleh Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Pulang Pisau guna mewujudkan layanan
perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Kata kunci: Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Penguatan Perpustakaan, Penguatan Masyarakat
Abstract
Library has a strategic role as a lifelong education whose can optimizing the services for all of people to
developing personal potentional. The library also has a role as a leading sector to creating a literate
society. Literate society in one side and an economic development in another side are two related
variables. The regional government of Pulang Pisau Regency has colaborate with the National Library
of Indonesia to reinforce the library by transforming library services based on social inclusion. Social
inclusion based library are a library transformation that serves the information needs of all of the visitors.
Social inclusion based library are also committed to meet the information needs of people with the
information that can improve cognitive abilities and stimulating welfare improvement with library
resources. This article discusses the transformation made by Pulau pisang regency public library to
realize library services based on social inclusion.
39
Utami & Prasetyo, Transformasi Perpustakaan dalam Rangka Mewujudkan Layanan Perpustakaan
40
VISI PUSTAKA Vol. 22, No. 1, April 2020
Gambar 1. Pelatihan komputer dan internet dasar di Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Pulang Pisau
41
Utami & Prasetyo, Transformasi Perpustakaan dalam Rangka Mewujudkan Layanan Perpustakaan
Dengan pelatihan komputer dan internet dasar, perpustakaan. Dalam kaitannya dengan
perpustakaan membuka ruang untuk masyarakat makerspace di perpustakaan, harus dipertajam
dalam mengembangkan kemampuan dengan lagi pengadaan subjek koleksi yang menunjang
mengimplementasikan langsung keterampilan kegiatan-kegiatan makerspace. Pelaksanaan
yang bersumber dari sumberdaya informasi yang kegiatan-kegiatan makerspace di perpustakaan
tersedia di rak-rak koleksi. Selain kegiatan menjadi jalan untuk menguatkan kondisi sosial
pelatihan komputer dan internet dasar, kegiatan- dan menegaskan eksistensi perpustakaan di
kegiatan lain yang memanfaatkan perpustakaan tengah masyarakat. Perpustakaan berperean
diantaranya adalah Kelas berbagi, belajar sebagai ruang publik tempat berkumpulnya
mewarnai di perpustakaan, Kelas Berbagi, masyarakat untuk mencari informasi dan
Belajar bahasa asing di perpustakaan, Belajar mengimplementasikan informasi tersebut untuk
bersama membuat video pendek di peningkatan kompetensi diri.
Tren layanan perpustakaan sudah berubah, kegiatan dalam rangka perluasan hak akses
layanan perpustakaan bukan hanya sekadar masyarakat serta melakukan bekerjasama
layanan membaca koleksi yang mengharuskan dengan stakeholder terkait.
pemustaka untuk hening, perpustakaan menjadi
lembaga yang menyediakan ruang untuk saling Bergerak Melayani
bersosialisasi, belajar dan bertukar informasi. Pemerataan hak akses jasa layanan
Menurut Houston (2013), Ide awal untuk perpustakaan merupakan salah satu kata kunci
mengintegrasikan makerspace sebagai sebuah untuk dapat mewujudkan perpustakaan berbasis
layanan perpustakaan bermula dari para inklusi sosial. Ekstensifikasi jasa layanan
pustakawan di perpustakaan sekolah yang ingin perpustakaan diperlukan guna menjangkau
menghubungkan antara sumber daya yang ada masyarakat yang memiliki keterbatasan untuk
di perpustakaan dengan proses pembelajaran. dapat datang langsung ke lokasi gedung layanan
Makerspace dianggap sebagai jalan lain yang perpustakaan. Upaya-upaya yang dilakukan oleh
dapat mewujudkan iklim pembelajaran yang Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Pulang
kolaboratif dan inovatif. Selain makerspace di Pisau untuk melakukan ekstensifikasi jasa
perpustakaan, guna mewujudkan layanan layanan perpustakaan dalam usaha untuk
perpustakaan yang inklusif, perpustakaan menjangkau masyarakat adalah pemanfaatan
berbasis inklusi sosial juga dituntut untuk dapat layanan mobil perpustakaan keliling, membina
lebih menjangkau masyarakat. Perpustakaan perpustakaan desa, dan mengadakan
umum Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Memorandum Of Understanding (MoU) dengan
Kabupaten Pulang Pisau melakukan beberapa Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) untuk
42
VISI PUSTAKA Vol. 22, No. 1, April 2020
membentuk pondok baca polair di bahaur beserta yang bermuara kepada tujuan membangun
penyediaan buku perpustakaan pada armada masyarakat yang literat.
kapal melek literasi.
Perpustakaan keliling menjadi salah satu Stakeholder Partnership
jenis layanan yang diadakan oleh Perpustakaan Dalam mewujudkan layanan perpustakaan
Umum Daerah Kabupaten Pulang Pisau untuk yang inklusif kepada seluruh masyarakat maka
lebih mendekatkan buku dengan masyarakat diperlukan kerjasama antar stakeholder. Dalam
dengan menggunakan sarana Mobil mewujudkan layanan perpustakaan yang inklusif
Perpustakaan Keliling (MPK). Layanan kepada seluruh masyarakat, tentu diperlukan
perpustakaan keliling yang diadakan oleh peran dari satu stakeholder namun kolaborasi
Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Pulang atau kerjasama dari para stakeholder. Kerjasama
Pisau di tujukan untuk siswa sekolah guna antar stakeholder atau stakaholder partnership
menumbuhkan kegemaran membaca sejak dini. diperlukan untuk memaksimalkan sumberdaya
Siswa dapat membaca koleksi di tempat ataupun yang dimiliki oleh perpustakaan. Stakeholder
meminjam buku dan membawa pulang dengan partnership atau kolaborasi kerjasama
tenggat waktu yang ditentukan. Layanan perpustakaan, menjadi salah satu solusi dalam
perpustakaan melalui MPK yang diadakan tidak memecahkan permasalahan keterbatasan
pernah sepi dari peminatnya dan siswa-siswa sumberdaya yang dimiliki oleh perpustakaan.
antusias untuk memanfaatkan buku yang Perpustakaan umum daerah Kabupaten Pulang
dilayankan. Tujuan Perpustakaan Keliling Pisau telah, sedang, dan akan terus menjalin
menurut Basuki (1994) yaitu pertama, kolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk
memperluas layanan perpustakaan sampai mencapai tujuan pemerataan hak akses jasa
kepada masyarakat yang tidak terjangkau layanan perpustakaan kepada seluruh
perpustakaan menetap. Kedua, melayani masyarakat. Yang dimaksud dengan stakeholder
masyarakat karena kondisi tertentu tidak dapat dalam pembahasan ini mencakup lembaga
mencapai perpustakaan menetap. Ketiga, maupun perorangan yang memungkinkan
memasyarakatkan perpustakaan dan bekerjasama dengan perpustakaan.
meningkatkan minat baca. Dalam rangka memberikan jasa layanan
Perpustakaan keliling memiliki peran perpustakaan yang lebih menjangkau
strategis dalam mewujudkan pemerataan hak masyarakat, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
akses jasa layanan perpustakaan oleh seluruh menjalin kerjasama atau Memorandum of
masyarakat. Jasa layanan perpustakaan yang Understanding (MoU) dengan Direktorat
ditawarkan oleh perpustakaan keliling pada Kepolisian Perairan Kepolisian Daerah (Ditpolair
dasarnya bersifat terbuka dan demokratis karena Polda) Kalimantan Tengah untuk penyediaan
semua lapisan sosial berhak untuk mengakses buku perpustakaan pada armada kapal melek
dan memanfaatkan informasi yang ada pada huruf dan pondok baca di pelabuhan Bahaur.
perpustakaan keliling. Yang perlu mendapatkan Melalui kerjasama dengan ditpolair polda
perhatian sebelum mobil perpustakaan keliling Kalimantan Tengah, layanan perpustakaan dapat
berangkat menuju lokasi sasaran layanan adalah dirasakan oleh masyarakat sekitar pelabuhan.
subjek dari koleksi bahan perpustakaan yang Selain itu, jasa layanan perpustakaan dapat
akan dilayankan haruslah tepat sasaran dengan dirasakan oleh masyarakat setiap kali Ditpolair
kebutuhan informasi masyarakat yang dituju oleh Polda Kalteng melakukan patroli ke daerah
MPK. Selain menggunakan MPK, Perpustakaan pesisir maupun ke pedalaman. Dengan saling
umum daerah Kabupaten Pulang Pisau juga bersinergi, diharapkan terjadi pemerataan dalam
membangun jejaring kerjasama dengan hak akses jasa layanan perpustakaan kepada
stakeholder lain untuk mendekatkan jasa seluruh masyarakat tanpa adanya batasan
layanannya. Sinergi antar stakeholder menjadi kondisi geografis sehingga terwujud layanan
salah satu elemen yang diperlukan untuk perpustakaan yang inklusif.
membangun perpustakaan berbasis inklusi sosial
43
Utami & Prasetyo, Transformasi Perpustakaan dalam Rangka Mewujudkan Layanan Perpustakaan
44
VISI PUSTAKA Vol. 22, No. 1, April 2020
Daftar Pustaka
Fourie, Ina (2007). Public Libraries Adressing Rawal, Nabin (2008). “Social Inclusion and
Social Inclusion : How we may think .... . Exclusion: A Review”, dalam Dhaulagiri
Disampaikan pada world library and Journal of Sociology and Anthropology
information congress : 73 RD IFLA General Volume 2, hal. 161-180
Conference and Council. Tersedia di : Tersedia di:
http://e- https://www.academia.edu/7838559/Social
resources.perpusnas.go.id:2308/eds/pdfvi
_Inclusion_and_Exclusion_A_Review_1
ewer/pdfviewer?vid=1&sid=57e32ff9-9f0a-
Diakses pada tanggal 4 November 2019
4a44-ba3f-
7edd0a75d62b%40sessionmgr4008 pada pukul 20.00 WIB
Dan
https://archive.ifla.org/IV/ifla73/papers/128 Undang-Undang nomor 43 tahun 2007 tentang
-Fourie-en.pdf diakses pada tanggal 3 perpustakaan. Tersedia di
Desember 2019 pada pukul 20.28 WIB https://jdih.perpusnas.go.id/detail/49
diakses pada tanggal 13 November 2019
Houston, Chynthia R (2013). “Ma (placeholder1) pada pukul 18.00 WIB
makerspace @ your school library : Wijayanti, Luki (2019). Peningkatan Kompetensi
Consider the Possibilities”. IASL SDM Perpustakaan Khusus Dalam
Conference p.360. Mewujudkan Perpustakaan Berbasis
Inklusi Sosial. Disampaikan pada diskusi
IFLA.(2008). Multicultural library manifesto. IFLA
panel perpustakaan khusus, Rapat
Section on Library Services to Multicultural
Populations. Tersedia di : Koordinasi Nasional Perpustakaan Tahun
http://archive.ifla.org/VII/s32/pub/Multicultu 2019, Tanggal 15 Maret 2019 : Jakarta.
ralLibraryManifesto.pdf
Diakses pada tanggal 11 November 2019 https://economy.okezone.com/read/2018/07/18/
pada pukul 20.30 WIB 320/1923967/bappenas-matangkan-konsep-
Pisarski, Alyssa (2014). “Finding a place for pembangunan-ekonomi-inklusif-apa-itu diakses
tween : Makerspace and Libraries”, dimuat pada tanggal 13 januari 2020 pada pukul 20.00
dalam Jurnal Fall : Children and Libraries. WIB
45
Saputra, Literasi Referensi Ilmiah di Perguruan Tinggi : Konsep dan Manfaatnya
46