1, April 2019
Abstrak
Pembangunan nasional yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat harus didukung oleh
kegiatan-kegiatan yang bisa mempercepat pembangunan di sektorsosial-ekonomi. Pembangunan di
sektor sosial-ekonomi pada satu sisi serta pembangunan di dunia pendidikan dan literasi masyarakat
pada sisi lainnya pada hakikatnya merupakan dua buah variabel yang saling berhubungan dan
bertemali sangat erat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan melakukan percepatan-percepatan pembangunan di sektor pendidikan dan literasi,
pemerintah berharap bisa memutus rantai kemiskinan masyarakat. Perpustakaan sebagai lembaga
yang membina literasi dalam masyarakat harus menerima tantangan pembangunan ini dengan
melakukan pembenahan-pembenahan agar apa yang menjadi tujuan dari pembangunan nasional
dapat dengan cepat bisa dicapai.Perpustakaan harus bisa mengarahkan kegiatan-kegiatan dan
program yang disusun untuk fokus pada layanan berbasis inklusi sosial. Transformasi pelayanan
perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah suatu pendekatan yang dilakukan oleh perpustakaan
dengan pelayanan yang berkomitmen pada peningkatan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Kata Kunci: pembangunan nasional, perpustakaan, inklusi social
Abstract
National development which culminates in the welfare of society must be supported by activities that
can accelerate the socio-economic development. Socio-economic development and education and
literacy development are, in fact, two interrelated variables and closely connected to improve the
human life and community welfare. By accelerating the two developments, the government hopes to
stop poverty. Library as an institution fostering literary community should face the challenge with
improvements in order to quickly achieve the goal of the national development. Library should be able
to focus its activities and programs on social inclusion-based services. The transformation of social
inclusion-based library services is an approach by library focused on services committed to increasing
the level of the community welfare.
Keywords: national development, library, social inclusion
1
Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, Perpustakaan Nasional RI
2
Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi, Perpustakaan Nasional RI
31
Utami, Prasetyo, Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
bagian dari strategi kebudayaan yang keduanya ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Per-
haruslah saling bersinergi untuk mewujudkan pustakaan dapat mengambil bagian pada sisi
literate society melalui gerakan literasi yang ber- tersebut dengan mentransformasikan layanannya
sifat kolektif. Literacy dan literate society meru- kepada masyarakat dengan berbasis inklusi so-
pakan puncak pencapaian dari suatu proses sial. Transformasi layanan berbasis inklusi sosial
panjang dari dunia pendidikan baik itu pendidikan ini merupakan pendekatan dunia perpustakaan
formal dan pendidikan nonformal yang ditempuh untuk terlibat langsung dalam pembangunan
oleh masyarakat. ekonomi masyarakat dengan suatu metode pen-
dekatan pelayanan jasa perpustakaan yang ber-
Pembangunan melalui literasi bisa terlaksana
komitmen meningkatkan kualitas hidup dan ke-
melalui gerakan kebudayaan yang bersifat kolek-
sejahteraan masyarakatpenggunaperpustakaan.
tif yang bersifat massal, meluas dan bersifat na-
sional. Semua pemangku kepentingan yang ter-
kait baik itu dari unsur pemerintah dan masyara-
kat, perlu menjadikan literasi ini sebagai gerakan Metode Penulisan
sosial sekaligus juga gerakan kebudayaan, se-
Metode yang digunakan dalam penulisan
hingga memiliki resonansi yang kuat di
makalah ini adalah metode kualitatif dengan
masyarakat.
deskriptif analisis yang memiliki pengertian
Pemerintah Indonesia melalui Perpustakaan sebagai suatu metode penulisan dimana penulis
Nasional RI yang sudah merancang program- mendeskripsikan dan menganalisis fenomena,
program penguatan literasi untuk kesejahteraan aktifitas, laporan pelaksanaan program dan
sebagai salah satu kegiatan prioritas dalam kegiatan transformasi perpustakaan. Diskusi
prioritas nasional pembangunan manusia melalui dilakukan dengan pengambil kebijakan, aparatur
pengurangan kemiskinan dan peningkatan laya- sipil yang terkait literasi hingga praktisi, sehingga
nan dasar. Dari penguatan literasi ini, diharapkan dapat mengambil analisis literatur yang
lahir ide-ide kreatif untuk menggerakkan ekonomi berdasarkan teori dan konsep yang berhubungan
kreatif di masyarakat. Perpustakaan selain se- dengan transformasi layanan perpustakaan
bagai lembaga yang penyedia informasijuga berbasis inklusi yang bisa menaikkan kesejahte-
memiliki fungsi sebagai wahana untuk menum- raan masyarakat. Poin penting dari penulisan
buh kembangkan literasi. makalah ini adalah dilakukannya sintesa dan
menarik kesimpulan yang tersaji pada bagian
Literasi secara umum didefinisikan sebagai akhir tulisan.
kemampuan untuk dapat membaca dan menulis.
Terkait literasi, dalam dunia kepustakawanan Transformasi Perpustakaan
dikenal dengan konsep literasi informasi. Konsep
literasi informasi sebagaimana disebutkan dalam Dipandang dari susunan demografi
Dictionary for Library and Information Science penduduk, Indonesia memiliki potensi yang besar
oleh Reitz (2004) diartikan sebagai skill in finding dalam pembangunan nasional karena jumlah
the information one needs and understanding of penduduk Indonesia usia produktif per Juni 2017
how libraries are organized, familiarty,with yaitu sebanyak 192,08 juta penduduk berada
resource the provide (including information for- pada usia produktif. Jumlah tersebut lebih dari
mats and automated search tools) nad dua pertiga dari total komposisi demografi pen-
knowledges of commonly use tehniques. The duduk secara nasional sebesar 261,9 juta
concept also includes the effctively as well as penduduk. Selain itu, Indonesia juga didukung
understanding of the technological infrastructure oleh sumber daya alam yang melimpah terdiri
on which information transmission is based, in- dari ribuan jenis ikan, tumbuhan dan kandungan
cluding it social,and cultural context adn impact. sumber daya alam yang melimpah sehingga
Indonesia dijuluki sebagai island of diversity.
Pengertian tersebut menunjukan bahwa defi-
nisi dari literasi informasi adalah kemampuan Melihat potensi demografi penduduk dan
untuk menemukan informasi yang dibutuhkan, sumberdaya alam di Indonesia, maka
dan dapat memanfaatkan seluruh sumber daya perpustakaan bisa turut ambil bagian dalam
yang ada di perpustakaan termasuk didalamnya pembangunan, dengan memberikan layanan
kemampuan untuk mengevaluasi informasi dan berbasis inklusi guna menghadirkan masyarakat
memanfaatkannya secara efektif. yang literat (literacy society). Konsep masyarakat
literat tidak lagi sebatas masyarakat yang bebas
Melihat pemahaman tersebut sangat di- buta huruf dengan kemampuan untuk membaca
mungkinkan apabila konsep literasi informasi dan menulis, namun lebih dari itu masyarakat
yang sudah menjadi salah satu ranah kerja per- diharapkan mampu untuk mengidentifikasi,
pustakaan ditransformasikan ke dalam kegiatan- memahami, dan mengintepretasikan dokumen
kegiatan produktif yang dapat memberi manfaat mencakup di dalamnya kemampuan untuk
32
VISI PUSTAKA Vol. 21, No. 1, April 2019
berpikir logis serta kerampilan analitis hingga pembangunan nasional dan perpustakaan
sanggup untuk mengembangkan ilmu nasional RI sebagai pembina seluruh
pengetahuan. Masyarakat literat diharapkan bisa perpustakaan yang ada di Indonesia sudah
mentrasformasikan informasi-informasi yang mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan
didapatnya ke dalam kegiatan-kegiatan produktif pembangunan ini dengan membina
yang bisa memberi manfaat ekonomi dan perpustakaan-perpustakaan di Indonesia dengan
kesejahteraan. melakukan pendekatan konsep layanan
perpustakaan berbasis inklusi.
Melihat hal tersebut maka pembangunan
literasi sudah mendapat porsi dalam prioritas
Perpustakaan sekadar
tempat tersimpannya buku-
buku dalam rak TRANSFORMASI Pusat Kegiatan Masyarakat dalam
PERPUSTAKAAN mengembangkan potensi diri
BERBASIS INKLUSI (Makerspace)
Ruang baca yang sepi oleh
pemustaka
Pustakawan Pasif
Peran Aktif Pustakawan Sebagai
(Penjaga Perpustakaan)
Mediator Informasi
(Pustakawan Bergerak)
Perpustakaan berbasis Inklusi Sosial adalah Pertama, koleksi bahan pustaka yang ada di
pendekatanberbasis sistem sosial yang perpustakaan tidak lagi menjadi koleksi yang
memandang perpustakaan sebagai sub sistem usang dan jarang dalam pemanfaatannya oleh
sosial dalam sistem kemasyarakatan. Dari masyarakat karena dalam proses pengadaan
definisi tersebut diketahui bahwa layanan bahan pustaka tidak memperhatikan kebutuhan
perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah informasi kelompok masyarakat yang
transformasi layanan perpustakaan dengan dilayaninya, namun beralih menjadi wahana
melakukan pendekatan pelayanan perpustakaan rujukan informasi untuk pencarian solusi perma-
yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas salahan karena proses pengadaan koleksi bahan
hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna pustaka yang mementingkan kebutuhan
perpustakaan. Perubahan paradigma informasi pengguna dalam rumus pengadaanya.
perpustakaan berbasisi inklusi sosial adalah
Kedua, poin kedua ini masih berkaitan
mentransformasikan fungsi-fungsi perpustakaan
dengan poin pertama. Perpustakaan bukan
menjadi:
hanya sekedar tempat menyimpan buku-buku
dalam rak-rak panjang karena perpustakaan
33
Utami, Prasetyo, Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
Identifikasi
(Awal)
Seleksi
Penyebaran (Akhir)
Pengadaan
Pemanfaatan
Organisasi
Interpretasi
Pengolahan
Penyimpanan
Berdasarkan diagram transfer informasi menjadi dua buah kegiatan pokok yang harus
diatas maka kegiatan diawali dengan 2 kegiatan direncanakan dengan matang agar dana yang
pokok perencanaan kegiatan transfer informasi dialokasikan untuk pengembangan koleksi
yaitu kegiatan identifikasi dan seleksi. Kegiatan menjadi efektif dalam penggunaannya karena
perencanaan ini apabila dipersiapkan dengan membeli koleksi yang tepat guna terhadap
baik bisa menjadi indikator keberhasilan seluruh kebutuhan informasi para pengguna perpusta-
program perpustakaan karena kegiatan ini kaan. Dalam dunia perpustakaan, kegiatan
merupakan kegiatan induk perpustakaan yang identifikasi, seleksi dan pengadaan bahan
bisa menentukan kualitas pelayanan jasa pustaka dikenal dengan istilah pengembangan
informasi kepada masyarakat pengguna koleksi.
perpustakaan. Kegiatan identifikasi memiliki
Sebagai sebuah lembaga yang mengelola
pengertian yaitu perumusan kebutuhan informasi
informasi, perpustakaan dituntut sebagai
masyarakat pengguna sedangkan seleksi berarti
lembaga yang menyediakan informasi untuk bisa
memilih informasi yang sesuai dengan hasil
menunjang kebutuhan informasi masyarakat
identifikasi kebutuhan informasi masyarakat
pengguna perpustakaan. Berdasarkan hal
pengguna.Pada era ledakan informasi seperti
tersebut, maka kegiatan pengembangan koleksi
sekarang ini, kegiatan identifikasi dan seleksi
34
VISI PUSTAKA Vol. 21, No. 1, April 2019
35
Utami, Prasetyo, Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
36
VISI PUSTAKA Vol. 21, No. 1, April 2019
Pendayagunaan kemajuan teknologi infor- dung perpustakaan yang statis dan keterbatasan
masi juga dapat dimanfaatkan oleh perpustakaan jam layanan perpustakaan. Dengan perpusta-
guna menjangkau lebih jauh lagi. Perpustakaan kaan digital, perpustakaan memiliki potensi untuk
dapat mengembangkan perpustakaan digital menjangkau lebih jauh dan melayani lebih lama
guna melayani masyarakat pengguna perpusta- jika dibandingkan dengan perpustakaan
kaan tanpa batasan-batasan yang dimiliki oleh konvensional.
perpustakaan konvensional yaitu batasan ge-
Daftar Pustaka
Bappenas. (2018). Literasi dan Pembangunan Sosial Pendit, Putu Laxman. (2007). Perpustakaan Digital:
Ekonomi. Disampaikan pada Seminar Nasional Perspektif Perpustakaan Perguruan Tinggi
tanggal 27 Februari 2018: Jakarta. Indonesia. Sagung Seto, Jakarta
https://www.bappenas.go.id/files/3715/2410/914 Reitz, Joan M. (2004). Dictionary for Library and
2/Siaran_Pers__Seminar_Nasional_Literasi_da Information Science. Westport: Libraries
n_Pembangunan_Sosial-Ekonomi.pdf Unlimited
Diakses pada tanggal 15 Desember 2018 pukul
20.30 WIB
37
Utami, Prasetyo, Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
38