Anda di halaman 1dari 37

RENCANA IMPLEMENTASI PROGRAM

TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN
BERBASIS INKLUSI SOSIAL TAHUN 2022
DAN PERAN MITRA
Dr. Joko Santoso, M.Hum
Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan
Perpustakaan Nasional RI

Jakarta, 24 Maret 2022


Pembangunan Nasional Bidang Perpustakaan Sebagai Agenda Pembangunan Nasional 2
Revolusi Mental dan Pemajuan Kebudayaan pada RPJMN 2020-2024

Program Prioritas Peningkatan Literasi, Inovasi dan


Kreatifitas
Kegiatan Prioritas Penguatan Budaya Literasi yang Mencakup:
a. Pengembangan budaya gemar membaca masyarakat
b. Pengembangan perbukuan dan penguatan konten literasi
c. Peningkatan akses dan kualitas layanan perpustakaan
01 Program Prioritas Peningkatan Literasi, Inovasi dan
Kreatifitas

Kegiatan Prioritas Penguatan institusi social penggerak literasi dan

Program Prioritas Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan


02 inovasi, yang mencakup:
a. Pengembangan mitra perpustakaan (library supporter)

Kegiatan Prioritas Revitalisasi dan aktualisasi nilai budaya dan


kearifan lokal
a. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan museum, arsip, dan 03
perpustakaan di daerah
Arah Program Perpustakaan dan Literasi

1. Perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, mewujudkan


wahana pembelajaran sepanjang hayat, melahirkan berbagai
04 inovasi dan kreatifitas masyarakat
2. Perpustakaan sebagai pusat kegiatan pemberdayaan
masyarakat, berkomitmen pada peningkatan kualitas hidup
dan kesejahteraan masyarakat
3. Perpustakaan sosial sebagai pusat kebudayaan melalui
pelestarian dan pemajuan khazanah budaya bangsa secara
berkelanjutan untuk kemajuan masyarakat.
Peraturan Presiden No. 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024
3

LITERASI

Kemampuan menciptakan
Kemampuanmengungkapkan
produk atau jasa yang
ideatau gagasan baru,teori
bermutu yang dapat
baru, dankreativitas serta
dipakai dalam kompetisi
inovasibaruhinggamemiliki
kemampuanmenganalisis
global
Kemampuanmemahami
makna, baik secara implisit informasidanmengkonstruksi
Kemampuan
maupun eksplisit pengetahuan
mengumpulkan sumber-
sumber pengetahuan
Penelitian yang berkembang menunjukkan korelasi positif antara
MENGAPA HARUS tingkat literasi orang dewasa dan upaya mengadopsi langkah-langkah 4
MEMPERKUAT LITERASI? kesehatan yang lebih preventif, kesadaran pola hidup sehat dan
Warga negara yang literat, lebih keluarga berencana
Belajar adalah perjalanan seumur
dapat mengikuti politik dan hidup. Semakin banyak seseorang
mendapat informasi tentang isu-
Meningkatkan belajar, semakin mampu beradaptasi
isu yang penting bagi komunitas dengan dunia yang berubah cepat.
mereka. Mereka juga cenderung
pola hidup sehat
Mempromosikan Semakin mampu seseorang
memilih, berpartisipasi dalam
demokrasi. “lifelong learning” beradaptasi, semakin besar
Mempromosikan & membangun kemungkinan meningkatkan standar
hidupnya.
Dengan literasi semakin demokrasi keterampilan Menurut World Literacy
mampu seseorang Foundation, iliterasi merugikan
mengekspresikan dirinya, ekonomi global $1,5 triliun per
semakin besar kepercayaan Membangun tahun. Literasi adalah alat yang
harga diri Budaya Meningkatkan ekonomi
dirinya, harga dirinya, dan ampuh melawan kemiskinan.
kesempatannya untuk & kualitas Literasi & menciptakan Data Susenas BPS (2018)
menjalani hidup yang bahagia hidup pekerjaan Terbanyak 62.5% masyarakat
dan sehat. termiskin Indonesia lulusan SD
sederajat.
Membangun Mempromosikan
Literasi memainkan peran penting kesetaraan Wanita adalah agen perubahan yang paling
dalam mengurangi dan menghindari toleransi
Gender kuat pada masyarakat, dan kekuatan itu
konflik akibat perbedaan gender, ras, bahkan lebih besar ketika mereka literat.
kebangsaan, dan agama. Menekan
Untuk setiap peningkatan 10% siswa
kriminalitas perempuan di suatu negara, produk domestik
Penelitian menunjukkan ada korelasi yang
bruto meningkat rata-rata 3%. (Ban Ki-moon,
jelas antara iliterasi orang dewasa dan tindak
United Nations Secretary-General, 2015)
5
KERANGKA KERJA PENGUATAN LITERASI
MASALAH
Tidak ada konektifitas dan
akses terhadap pengetahuan
yang dibutuhkan karena faktor
geografis dan infrastruktur. Peningkatan
Konektifitas infrastruktur akses
pengetahuan
Keadilan
Tidak tersedianya sumber atau pengetahuan
bahan pengetahuan Penguatan sumber Peningkatan
berkualitas yang dibutuhkan. dan konten kapabilitas
pengetahuan Peningkatan individu untuk
Konten literasi Kesejahteraan
Penguatan masyarakat
Ketidakmampuan seseorang konteks
dalam mendapatkan pengetahuan
pengetahuan yang berguna bagi tiap individu
bagi dirinya akibat hambatan
fisiologis, psikologis dan AKSI MANFAAT DAMPAK
Konteks kontekstual.
Dari 164.610 perpustakaan HANYA 10.794 (6,56 %) perpustakaan sesuai SNP. 6
KONEKTIFITAS 153.816 (93.44%) perpustakaan belum sesuai standard
Sebaran perpustakaan
sebagai pusat kegiatan
literasi masyarakat
tidak merata.
Sebanyak 47.89%
perpustakaan
terkonsentrasi di Jawa
URGENSI
• Pembentukan
perpustakaan di seluruh
kecamatan,
desa/kelurahan
• Standarisasi
perpustakaan (umum,
sekolah, PT, khusus)
• Pengembangan
perpustakaan keliling
• Pengembangan
perpustakaan digital
Dari 83.381 desa/kelurahan hanya 33.929 desa/kelurahan yang memiliki perpustakaan (40.69%). • Pengembangan
perpustakaan komunitas
Dari 7.244 kecamatan hanya 1.685 kecamatan yang memiliki perpustakaan (23.26%).
7
PERPUSTAKAAN DIGITAL

REPLIKASI
• 250 Prov., Kota, Kab.
• 25 K/L
• 20 Universitas

UNTUK
MILENIAL
Sensus Penduduk 2020 (BPS) penduduk
Indonesia 270,2 juta jiwa. Penduduk paling
dominan generasi milenial, 69,38 juta jiwa
(25,87%) dari total penduduk.
8
KONTEN Nasional: 1 buku
dibaca

1:19 ditunggu 19
orang

BELUM MENCUKUPI

URGENSI
• Membangun ekosistem kepenulisan dan penerbitan;
• Penerjemahan dan penyaduran karya asing ke dalam
bahasa Indonesia;
• Penerbitan kembali karya-karya penting yang memiliki
signifikansi dengan ke-Indonesia-an;
• Mengembangkan koleksi bahan perpustakaan cetak dan
elektronik;
• Melanggan berkala cetak dan elektronik;
• Menghimpun karya cetak dan rekam sesuai UU 13/2018;
• Mempromosikan penggunaan ISBN;
KEKURANGAN JUMLAH KOLEKSI: 511.894.838 • Memberikan penghargaan kepada penulis dan penerbit;
• Alih media dan kemas ulang bahan perpustakaan dalam
Jumlah koleksi MENCUKUPI apabila setiap 1 orang penduduk format multimedia;
membaca minimal 2 koleksi (nilai rasio ≥ 2:1) - IFLA/UNESCO • Penggunaan teknologi baru untuk mobilisasi pengetahuan.
• Mendistribusikan bahan bacaan ke berbagai perpustakaan
8
Judul Terbitan Tahun 2015-2020 TERBITAN INDONESIA
9
Total 404.037 Judul. Rata-rata pertahun 67.340 judul
Prov. Aceh
3262
Prov. Sumut 7
8581
Prov. Riau Prov. Kepri
3800 1083 Prov. Gorontalo
Prov. Kaltara 878
Prov. Kalbar
4797 130
Prov. Sulut
2157 Prov. Malut
Prov. Kaltim
1368 353
Prov. Jambi
1863 Prov. Papbar
Prov. Sumsel 130
3962

Prov. Babel
613 Prov. Sulteng
9 Prov. Sumbar 1809
6040
Prov. Kalteng
Prov. DKI 1 1275 Prov. Sulbar
88892 Prov. Maluku
Prov. Bengkulu Prov. Jateng5 1809 Prov. Sultra 810
2173 45794 Prov. Kalsel 1243
2927
10 Prov. Lampung Prov. Sulsel 8
4965 8330

Prov. Bali
6 Prov. Banten
4251
Prov. Papua
13567 833
2 Prov. Jabar Prov. NTB
66757 3 Prov. DIY 2648 Prov. NTT
Prov. Jatim 4 1655
58630 57901
10
Proporsi Penduduk Indonesia yang KONTEKS
Berpendidikan Tinggi Masih Sedikit
Proporsi Penduduk 15 Tahun Keatas yang Memiliki Ijazah/STTB Penduduk 15 tahun keatas menurut Ijazah
Tertinggi yang Dimiliki dan Status Ekonomi

Hanya 8,8% saja yang berpendidikan tinggi


24,0
36,9
PT 8,8 K5 (terkaya)
16,4
22,7
SMA 26,4 1,6 Terbanyak 62.5%
14,7 masyarakat termiskin lulusan
SMP 21,2 K1 (termiskin)
21,2
SD sederajat

62,5
SD 43,7 0,0 20,0 40,0 60,0 80,0 100,0

PT SMA/Sederajat SMP/Sederajat ≤ SD/Sederajat


0,0 5,0 10,0 15,0 20,0 25,0 30,0 35,0 40,0 45,0 50,0
Tingkat pendidikan masyarakat di Kuantil 5 (terkaya) jauh lebih
Mayoritas penduduk (64,9%) tinggi daripada mereka yang berada di K1 (termiskin)
berpendidikan ≤ SMP/sederajat
10
Sumber: Susenas BPS Maret 2018, diolah
11
KONTEKS

Jumlah penduduk miskin pada


September 2021 sebesar
26,50 juta orang, menurun
1,04 juta orang terhadap
Maret 2021 dan menurun 1,05
juta orang terhadap
September 2020.
Berdasarkan laporan Badan
Pusat Statistik (BPS), jumlah
pengangguran di Indonesia
pada Agustus 2021 adalah
sebesar 9,10 juta penduduk.
Jumlah itu menurun dibanding
jumlah pengangguran setahun
sebelumnya yang mencapai
9,77 juta orang.
Data Penyandang Disabilitas 2018, Kementerian Sosial RI 12

KONTEKS

Menurut data BPS (2018), akses


pendidikan kepada kaum
disabilitas masih tergolong
rendah. BPS menyebutkan,
terdapat 30,7% penyandang
disabilitas yang tidak tamat
sekolah sampai tingkat
pendidikan menengah.
Sementara penyandang disabilitas
yang berhasil tamat perguruan
tinggi hanya 17,6% dari total
penyandang disabilitas. BPS juga
menyebutkan, lapangan
pekerjaan bagi disabilitas pada
periode 2016-2019 tidak pernah
tumbuh lebih dari 49%.
13

LITERASI SEBAGAI GERAKAN SOSIAL NASIONAL Pendekatan INKLUSI SOSIAL


UNTUK KESEJAHTERAAN
Perpustakaan yang memfasilitasi masyarakat dalam
mengembangkan potensinya dengan melihat keragaman
budaya, dan kemauan untuk menerima perubahan serta • Inklusi sosial adalah system social approach atau
menawarkan kesempatan untuk melindungi dan pendekatan kemanusiaan (humanistic approach).
memperjuangkan budaya dan Hak Azasi Manusia. • Pendekatan ini memandang perpustakaan
merupakan sub sistem sosial dalam masyarakat.
Untuk itu, sehingga perpustakaan dirancang
Gerakan Sosial adalah usaha yang terorganisir untuk memiliki nilai kebermanfaatan yang tinggi
oleh sekolompok manusia dalam dalam masyarakat
mengupayakan adanya perubahan dalam • Melalui pendekatan sistem sosial atau
kehidupan masyarakat sehari- hari. pendekatan kemanusiaan diharapkan
perpustakaan mampu menjadi wadah bagi
Ciri- ciri umum gerakan sosial: merupakan gerakan kolektif masyarakat menemukan solusi dalam upaya
yang dilakukan sekeompok orang, terorganisir, mempunyai meningkatkan mutu hidup.
tujuan yang jelas dan terarah, dilakukan dalam dimensi
waktu panjang, untuk merubah suatu masyarakat menuju
kondisi yang ideal.
14
PARAMETER PEMBANGUNAN LITERASI

Kemerataan layanan
perpustakaan di masyarakat
Kemudahan akses informasi dan
pengetahuan bagi masyarakat

Tenaga perpustakaan yang terampil,


kreatif dan responsif terhadap kebutuhan
masyarakat
Peningkatan pemanfaatan Penguatan Inovasi Kesejahteraan
perpustakaan oleh masyarakat dan
Literasi masyarakat
Komitmen & dukungan kreatifitas
stakeholders untuk transformasi
perpustakaan berkelanjutan
15
ARAH TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN
CAPACITY BUILDING

Transformasi perpustakaan sebagai PUSAT Transformasi perpustakaan


pusat ilmu pengetahuan untuk PUSAT ILMU KEGIATAN sebagai pusat kegiatan
PENGETAHUAN MASYARAKAT
menjadikan perpustakaan wahana pemberdayaan masyarakat
pembelajaran sepanjang hayat Pemberdayaan
berkomitmen pada peningkatan
Inovasi
melahirkan berbagai inovasi dan kualitas hidup dan kesejahteraan
kreatifitas masyarakat. Library masyarakat.
Transformation

DESIGN & MINDSET


INTERACTIVITY PUSAT KEBUDAYAAN
CHANGE
Pemajuan dan Pelestarian
Transformasi perpustakaan sebagai
pusat kebudayaan melalui pelestarian
dan pemajuan khazanah budaya
bangsa secara berkelanjutan untuk
kemajuan masyarakat.
16

TRANSFORMASI MENUMBUHKAN – Koleksi


perpustakaan menumbuhkan
KEMUDAHAN – Koleksi
Library Collection kesadaran sosial, kesadaran
perpustakaan bersifat
politik dan kesadaran kultural
multimodal dan multiple
pemustaka
BIG DATA – media.
Variety, Velocity
and Volume

PANDEMI – Koleksi
perpustakaan
INKLUSIF -
berhubungan dengan isu
Koleksi mencerminkan
pandemi penyakit
PEMBELAJARAN – Paket spektrum keragaman yang
menular dan kesehatan
pembejalaran online KECAKAPAN – Koleksi luas dalam hal konten,
dalam berbagai subjek multiple media media dan akses.
pengetahuan praktis dan berbagai program
bidang kerja meningkatkan
kecakaoan dan
PENJELAJAHAN –Koleksi
keahlian berbagai
perpustakaan mengusung
bidang kerja
semangat ingin tahu
tentang berbagai aspek KESEJAHTERAAN – Koleksi perpustakaan
penting kehidupan dan menungkinkan pemustaka membuat
penjelajahan perubahan positif dalam kehidupan diri dan
pengetahuan komunitas
17

TRANSFORMASI
Library Services PERLUASAN LAYANAN
PARTISIPASI – Meningkatkan – Layanan tak
partisipasi masyarakat untuk terbatas pada fisikal,
berbagi pengalaman, belajar tetapi juga virtual
secara kontekstual dan untuk meningkatkan
berkegiatan di perpustakaan keterjangakauan
guna memperluas transformasi INKLUSIF – Layanan
masyarakat
pengetahuan perpustakaan dilandasi
empati pada beragam
kondisi pemustaka. Ramah
TRANSFER difable, menolong kaum
PENGETAHUAN - marjinal dan sektor
Membangun akses informal.
pengetahuan ke
pedesaan, termasuk LIFESKILL - Pengembangan
mengubah kecakapan dan PUSAT INFORMASI KRISIS – Layanan
perpustakaan keterampilan kerja untuk Tanggap Krisis/Darurat dalam situasi
menjadi Pusat kehidupan yang lebih baik. bencana alam atau sosial.
Aktifitas KESEJAHTERAAN - Memastikan kesehatan dan
Kesejahteraan komunitas. Dalam waktu dekat,
pustakawan harus menjadi mitra utama
kesehatan masyarakat dalam mengembangkan
upaya penelusuran kontak pandemi.
18

TRANSFORMASI MENDUKUNG KERJA – Ruang


Library Rooms dan faslitas perpustakaan
mendukung produktifitas
kerja pemustaka
PERLUASAN – Ruang
perpustakaan serupa dalam
dimensi fisik dan virtual
RESPONSIF – Ruang memberikan keleluasaan
perpustakaan adaptif untuk terus produktif.
dalam menghadapi
perubahan demografi,
kebutuhan dan minat FLEKSIBEL –
pemustaka dengan tetap Perpustakaan dapat
menjaga jarak aman. MENGUNDANG – Ruang digunakan berbagai
perpustakaan mengundang tujuan oleh berbagai
PROTOKOL KESEHATAN - beragam orang, keluarga dan jenis pengguna
Ruang perpustakaan anggota komunitas untuk masuk individu, kelompok
memperhatikan protokol dan berinteraksi, berkomunikasi kecil, termasuk kelas-
Kesehatan, kebersihan bekerja dengan orang lain. kelas pembelajaran
lingkungan, sarana dan
prasarana layanan
MENGHARGAI – Ruang perpustakaan secara
dimensional dan fungsional menghargai keragaman
dan menebarkan sikap positif ilmu pengetahuan
PENGEMBANGAN KAPASITAS 19

Pustakawan - Sarana Prasarana - Kesadaran sosial -


Berbagi Sumber
Meningkatkan Penguatan literasi
Memutakhirkan Informasi - sebagai kesadaran sosial Eksistensi -
kualitas tenaga sarana prasarana Meningkatkan yang menggerakkan Meningkatkan
layanan perpustakaan layanan perpustakaan semua komponen
layanan berbagi kemampuan
sebagai garda depan untuk meningkatkan masyarakat mulai dari menciptakan narasi
sumber informasi dan
perpustakaan, dari kemudahan, penulis, penerbit, secara terus-menerus
pengetahuan guna
segi kapabilitas, daya kenyamanan, jurnalis, pustakawan dan dan kontekstual dengan
menyediakan akses berbagai profesi untuk
tanggap, kompetensi kecepatan dan trend yang terjadi pada
pengetahuan bagi mengkonstruksi msayarakat berikut isu-
dan kemampuan kemutakhiran akses publik secara tidak pengetahuan secara isu aktual yang ada.
literasi pengetahuan. terbatas. sosial
20
STRATEGI TRANSFORMASI
RENCANA AKSI
INDIKATOR
Ruang berbagi Peningkatan kunjungan
pengalaman pemustaka ke Perpustakaan

Peningkatan pelibatan
Ruang belajar yang masyarakat dalam kegiatan
Merancang perpustakaan kontekstual perpustakaan.
dan koleksinya untuk
dimanfaatkan masyarakat Peningkatan ekspos media
seoptimal mungkin terhadap kegiatan
Ruang berlatih
perpustakaan
keterampilan kerja
Peningkatan jumlah
kemitraan perpustakaan dg
berbagai lembaga
dari AWAL layanan sampai AKHIR layanan SETIAP HARI
Perpustakaan harus menjadi tempat bagi masyarakat berbagai IMPACT terhadap
lapisan dengan berbagai KEGIATAN KESEJAHTERAAN masyarakat
21
mengenalkan teknologi baru dan memberikan PERPUSTAKAAN INKLUSIF
pelatihan guna mengembangkan potensi diri
secara optimal sehingga dapat menjadi
Pemuda generasi yang berkualitas.

pemberdayaan kaum wanita dengan segala


potensi yang dimiliki melalui pelatihan dan
Perempuan pendidikan kriya
Perubahan
Pengetahuan dan
mengembangkan keterampilan berbasis potensi
Perilaku Individu
lokal, agar masyarakat mampu memenuhi
Ekonomi kebutuhan ekonomi keluarga untuk
meningkatkan kesejahteraan
Peningkatan
Menjadikan Perpustakaan sebagai tempat produktifitas dan
memacu kreatifitas guna mengkapitalisasi dan Penguatan Literasi kesejahteraan
Sosial Budaya melestarikan budaya lokal Individu

Perpustakaan mendorong masyarakat untuk


memiliki kemampuan dalam berwirausaha
termasuk di dalamnya menciptakan peluang
kerja baru, meningkatkan pendapatan agar lebih
Kewirausahaan sejahtera
22

Total hingga 2022 = 34 Perp Prov;


295 perp Kab; dan 1.346 perp
Desa
23
CAPAIAN IMPLEMENTASI TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI
SOSIAL DI PROVINSI DAN KABUPATEN TAHUN 2021

Peningkatan Layanan
Pelibatan Masyarakat Advokasi Publikasi 1.Replikasi Mandiri
Informasi

• Penambahan Buku • Terselenggara 3.527 • Terhimpun dana Rp. • Media Online 4.017 1.Replikasi 164
Cetak kegiatan (promosi 16.845.439.093 kali perpustakaan
dan pelatihan bersumber APBD desa di 26
• Penambahan Buku • Media Elektronik
masyarakat) • Melibatkan 2.451 kabupaten dengan
Digital narasumber 378 kali
• Melibatkan 79.266 anggaran Rp
• Penambahan Unit • Terhimpun 18.932 unit • Media Cetak 167 1.211.147.588
Komputer masyarakat barang dukungan kali bersumber dari
• Penambahan daerah APBD
Kapasitas Internet • Tersusun 113 regulasi
daerah
• oleh daerah
24

Perkembangan Anggaran
Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
Tahun 2018-2022

2018 2020 2022


Target 150 Target 681 Target 863
Perpustakaan Perpustakaan Perpustakaan

Rp. 16.575.700.000,- Rp. 62.811.514.000,- Rp. 125.784.729.000,-

2019 2021
Target 300 Target 1048
Perpustakaan Perpustakaan
Perpustakaan = 3.042 unit
Rp. 141.110.960.000,- Rp. 89.684.235.000,-
Anggaran = Rp. 435.967.138.000,-
TARGET RPJMN 2020-2024
TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN
RPJMN 2020 – 2024 BERBASIS INKLUSI SOSIAL
“Terwujudnya Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian INDIKATOR 2020 2021 2022 2023 2024
Berlandaskan Gotong Royong”
Jumlah perpustakaan yang
Prioritas Nasional 4 : bertransformasi berbasis inklusi sosial 681 1.054 1.267 1.634 2.248
Program Prioritas (PP)
Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan (Daerah)
Peningkatan Budaya Literasi,
Prioritas
Inovasi Program 4Bagi
Dan Kreativitas : Jumlah layanan Perpusnas berbasis
Terwujudnya Masyarakat inklusi sosial di Perpusnas (Perpusnas 13 15 17 19 21
Meningkatkan Budaya Literasi, Inovasi dan
Berpengetahuan, Dan Berkarakter Jakarta
Kreativitas
Kegiatan Prioritas : Jumlah layanan perpustakaan berbasis
KP. 1. Peningkatan budaya literasi, mencakup: inklusi sosial di UPT Perpustakaan
(a) pengembangan budaya kegemaran membaca; Proklamator Bung Karno (UPT Bung 10 11 12 13 14
(b) pengembangan perbukuan dan penguatan Karno Blitar)
konten literasi; dan (c) peningkatan akses dan
kualitas layanan perpustakaan berbasis inklusi
sosial. Jumlah layanan perpustakaan berbasis
inklusi sosial di UPT Perpustakaan
Proklamator Bung Hatta (UPT Bung
KP. 4. Penguatan institusi sosial penggerak Hatta Bukittinggi)
10 11 12 13 14
literasi dan inovasi, mencakup: (a)
pengembangan
mitra perpustakaan (library supporter)
26
TARGET RENCANA SRATEGIS 2020-2024
TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL
27
IMPLEMENTASI TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN
BERBASIS INKLUSI SOSIAL TAHUN 2022
1. Dukungan pelaksanaan layanan perpustakaan
berbasis inklusi sosial

2. Peningkatan Kapasitas Pengelola


Perpustakaan

3. Pelaksanaan layanan perpustakaan berbasis


inklusi sosial

4. Evaluasi dan Pelaporan layanan


perpustakaan berbasis inklusi sosial

5. Peran Perpustakaan Mitra Program dan


Replikasi Program
28

DUKUNGAN PELAKSANAAN TRANSFORMASI


PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL

• Pengumpulan dan Koordinasi • Memberikan pemahaman,


identifikasi data, menginformasikan
• Analisa data dan penyajian tahapan, dan jadwal
informasi kepada mitra program dari
• Koordinasi penetapan tingkat provinsi,
• Seleksi calon penerima calon penerima manfaat
manfaat kabupaten/kota,
• Koordinasi proses desa/kelurahan serra
• Penyusunan dokumen pengadaan dengan ULP
pengadaan stakeholder nasional
• Koordinasi dengan daerah terkait
• Penyusunan pedoman calon penerima manfaat
kerja. • Publikasi Program di Media
• Koordinasi dengan Massa.
pemangku kepentingan
lainnya
Persiapan Pemasyarakatan dan
Sosialisasi Kegiatan
136
Lokus
34
96
32Desa
Kabupaten
31
PENINGKATAN KAPASITAS PENGELOLA
TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI
SOSIAL

Bimbingan Teknis Strategi PENGELOLA Pembekalan dan


Pengembangan PERPUSTAKAAN Pendalaman Materi
Perpustakaan dan TIK Master Trainer
32
PELAKSANAAN TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN
BERBASIS INKLUSI SOSIAL
Stakeholder Meeting Provinsi Peer Learning Meeting Provinsi Pendampingan dan Supervisi Mitra
• Memfasilitasi proses saling belajar dan berbagi • Membangun kesadaran stakeholder tentang pentingnya
pengalaman, capaian keberhasilan dan solusi transformasi perpustakaan untuk meningkatkan kualitas • Memotivasi dan membangun kepercayaan diri
tantangan dalam implementasi program hidup masyarakat peserta untuk terus melakukan strategi Program
• Memotivasi dan membangun kepercayaan diri Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
• Membangun dukungan dan komitmen dari stakeholder
peserta untuk terus melaksanakan strategi secara berkelanjutan
untuk transformasi perpustakaan berbasis inklusi social
programn berbasis inklusi social • Memfasilitasi proses saling belajar dan berbagi
• Membangun sinergi yang berkelanjutan antar
• Memberikan pengetahuan dan keterampilan baru pengalaman antar perpustakaan
stakeholder untuk mendukung transformasi
bagi peserta untuk penguatan implementasi perpustakaan • Memperkaya ide dan gagasan dalam
program mengembangkan kegiatan yang kreatif dan
inovatif

Stakeholder Meeting Nasional Peer Learning Meeting Nasional Bantuan


• Membangun kesadaran bersama tentang • Bantuan Peningkatan Layanan Perpustakaan
pentingnya program transformasi perpustakaan • Memfasilitasi proses saling belajar, berbagi Berbasis Inklusi Sosial (Transformasi baru)
berbasis inklusi sosial sebagai program pengalaman dan strategi antar perpustakaan • Perluasan bantuan perpustakaan desa
pembangunan manusia yang berkelanjutan • Memotivasi dan membangun kepercayaan diri peningkatan layanan perpustakaan berbasis inklusi
• Mendorong peserta untuk mampu mengidentifikasi peserta dalam melakukan strategi Program sosial untuk kabupaten lanjutan
peluang dan sumberdaya untuk perluasan & Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial • Bantuan peningkatan layanan perpustakaan
keberlanjutan program transformasi perpustakaan secara berkelanjutan berbasis inklusi sosial (provinsi)
berbasis inklusi sosial di tingkat daerah • Memperkaya ide dan gagasan dalam
• Tersusun rencana kerja transformasi perpustakaan mengembangkan kegiatan yang kreatif dan
berbasis inklusi sosial tahun 2022 tingkat provinsi inovatif
dan kabupaten
BANTUAN PROGRAM 33
TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL

Bantuan Peningkatan Layanan Bantuan perluasan layanan perpustakaan Bantuan peningkatan layanan
Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial berbasis inklusi sosial untuk desa dan kabupaten perpustakaan berbasis inklusi
(Transformasi baru) (lanjutan) sosial (Provinsi)

1. Dalam bentuk Penghargaan 1. Bantuan Server Perpustakaan Digital Luring 1. Bantuan Server untuk
• Penghargaan untuk Tim Sinergi Provinsi untuk Perpustakaan Desa (Transformasi Perpustakaan Kabupaten/Kota [2
terbaik Lanjutan) [96 perp x 1 unit] perp x 1 unit]
• Penghargaan untuk Kabupaten terbaik 2. Bantuan Komputer untuk perpustakaan Desa 2. Bantuan Komputer untuk
• Penghargaan untuk Lapak terbaik [96 perp x 3 unit] perpustakaan Kabupaten/Kota [2
• Penghargaan untuk Kostum terbaik 3. Bantuan Printer untuk perpustakaan Desa perp x 3 unit]
2. Dalam bantuk barang (Transformasi Lanjutan) [96 perp x 1 unit] 3. Bantuan Printer untuk
• Bantuan Server untuk Perpustakaan 4. Bantuan Smart TV diatas 40 inch untuk perpustakaan Kab/Kota
Kabupaten [136 perp 1 unit] perpustakaan Desa (Transformasi Lanjutan) [96 (Transformasi Baru) [2 perp x 1
• Bantuan Komputer untuk perpustakaan perp x 1 unit] unit]
Kabupaten [136 perp x 3 unit] 5. Bantuan Modem Internet Wifi 4G GSM dengan 4. Bantuan buku siap layan untuk
• Bantuan Printer untuk perpustakaan Kab starter [96 perp x 1 unit] perpustakaan Kab (Transformasi
(Transformasi Baru) [136 perp x 1 unit] 6. Bantuan Paket Internet untuk perpustakaan Baru) [2 perp x 1500 eks]
• Bantuan buku siap layan untuk Desa (Transformasi Lanjutan) [96 perp x 1 unit]
perpustakaan Kab (Transformasi Baru) 7. Bantuan buku siap layan untuk perpustakaan
[136 perp x 1500 eks] desa (Transformasi Baru) [96 perp x 700 eks]
8. Bantuan rak buku untuk perpustakaan desa
(Transformasi Lanjutan) [96 perp x 2 unit]
34

EVALUASI DAN PELAPORAN TRANSFORMASI


PERPUSTAKAAN BERBASIS INKLUSI SOSIAL
Evaluasi Dan Kajian Dampak Transformasi Pelaporan Layanan Perpustakaan Berbasis
1 Perpustakaan Monev Dan Berbasis Inklusi 2 Inklusi Sosial
Sosial
LAPORAN
TRIWULANAN LAPORAN AKHIR

Laporan periodik Laporan Akhir meliputi


meliputi Aspek: Aspek:
1. realisasi 1. realisasi
penyerapan penyerapan dana;
dana; 2. capaian keluaran
2. capaian kegiatan;
keluaran 3. pelaksanaan teknis
kegiatan; kegiatan;
3. pelaksanaan 4. capaian outcome.
teknis
kegiatan.
35
MoU kerjasama /
TIK: PC + Printer + CSR
INLIS-lite

PENDEKATAN
Sarana TERINTEGRASI
Kemitraan
kerja

Topical Training, Pelatihan dan Dukungan legal PerDa sinergi antar


supervisor, pendampingan & kelembagaan OPD / SKB
advokasi
Akses Informasi
Evaluasi &
dan pengetahuan
Forum dan monitoring
media Aplikasi pelaporan
komunikasi terintegrasi + monev
Bahan perpustakan Pertemuan berkala dan
TTG dan Softskill media publikasi berbasis
web
36

PERAN PERPUSTAKAAN MITRA PROGRAM DAN


REPLIKASI PROGRAM

Peran Perpustakaan Mitra Program Replikasi Program


a. Mengintegrasi program yang saling terkait a. Replikasi Master Trainer dan Replikasi Fasilitator Kabupaten
b. Membangun komitmen dan ekosistem trasformasi • Kegiatan ini difokuskan pada pengembangan kapasitas
perpustakaan untuk dapat memfasilitasi bimbingan teknis SPP TIK,
c. Mengikuti sosialisasi dan pembekalan melakukan mentoring pasca Bimtek, dan juga
d. Mengikuti rangkaian kegiatan seperti Bintek, memfasilitasi Peer Learning Meeting dan Stakeholder
Pendampingan, PLM, SHM Meeting di tingkat provinsi.
e. Melakukan layanan perpustakan berbasis inklusi sosial
f. Melibatkan masyarakat dalam pengembangan dan a. Replikasi mandiri tingkat provinsi & kabupaten/kota
pemanfaatan perpustakaan • Replikasi atau perluasan dilakukan baik tingkat provinsi,
g. Melakukan Sosialisasi dan Publikasi Kebupaten sampai ke desa yang baru
h. Melakukan pelaporan • Pembiayaan dilakukan melalui ABPD, Dana Desa, dan
sumber pendanaan lainnya sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
37

TERIMA KASIH

“Jika kita ingin benar-benar mengubah peluang


hidup anak-anak bangsa yang paling kurang
beruntung, kita harus mengatasi komunitas rendah
literasi satu per satu.“

__Jonathan Douglas, direktur National Literacy Trust


(NLT), England, dalam Inspired Quill, 29 Mei 2018.

Anda mungkin juga menyukai