Anda di halaman 1dari 32

SALINAN

BUPATI ASAHAN
PROVINSI SUMATERA UTARA
PERATURAN BUPATI ASAHAN
NOMOR 20 TAHUN 2022
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 7 TAHUN 2022 TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA
DINAS DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI ASAHAN,
Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Peraturan Daerah Kabupaten Asahan
Nomor 2 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Asahan Nomor 7 Tahun 2016 tentang Pembentukan
Perangkat Daerah Kabupaten Asahan, perlu melakukan
perubahan Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi,
serta Tata Kerja, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,
Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Koperasi dan Perdagangan, Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu satu Pintu,
Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata dan Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Asahan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Perubahan
Atas Peraturan Bupati Asahan Nomor 7 Tahun 2022 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata
Kerja Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Asahan;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 1092);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494);

1
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
245, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6573);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5887) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6402);
6. Peraturan Daerah Kabupaten Asahan Nomor 7 Tahun 2016
tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Asahan
(Lembaran Daerah Kabupaten Asahan Tahun 2016 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Asahan Nomor 6)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten
Asahan Nomor 2 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Kabupaten Asahan Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Perangkat Daerah Kabupaten Asahan (Lembaran
Daerah Kabupaten Asahan Tahun 2022 Nomor 2, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Asahan Nomor 2);
7. Peraturan Bupati Asahan Nomor 7 Tahun 2022 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata
Kerja Dinas Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Asahan (Berita Daerah Kabupaten Asahan Tahun 2022 Nomor 7);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN


BUPATI ASAHAN NOMOR 7 TAHUN 2022 TENTANG KEDUDUKAN,
SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA,
DINAS DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
ASAHAN.

Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Asahan Nomor 7 Tahun 2022 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Daerah
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Asahan (Berita Daerah Kabupaten Asahan
Tahun 2022 Nomor 7) diubah sebagai berikut:

2
1. Ketentuan Bagian Ketiga BAB III diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Bagian Ketiga
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
2. Ketentuan Pasal 15 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 15
(1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang terdiri atas :
a. Kepala;
b. Sekretariat;
c. Bidang Bina Marga;
d. Bidang Cipta Karya dan Pengembangan Kawasan Permukiman;
e. Bidang Tata Ruang;
f. Bidang Sumber Daya Air;
g. Bidang Penataan Bangunan dan Bina Konstruksi;
h. UPTD; dan
i. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
3. Ketentuan huruf c, huruf d, dan huruf e ayat (1) Pasal 31 diubah, sehingga Pasal
31 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 31
(1) Susunan Organisasi Dinas Ketenagakerjaan terdiri atas :
a. Kepala;
b. Sekretariat;
c. Bidang Penempatan dan Perluasan kerja;
d. Bidang Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja;
e. Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja;
f. UPTD; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Ketenagakerjaan tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini.
4. Ketentuan Bagian Kelimabelas BAB III diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Bagian Kelimabelas
Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian

5. Ketentuan Pasal 65 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 65
(1) Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian terdiri
atas :
a. Kepala;
b. Sekretariat;
c. Bidang Koperasi;
3
d. Bidang Usaha Mikro;
e. Bidang Perdagangan;
f. Bidang Perindustrian;
g. UPTD; dan
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.

6. Ketentuan Bagian Keenambelas BAB III diubah, diubah sehingga berbunyi


sebagai berikut :

Bagian Keenambelas
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
7. Ketentuan Pasal 69 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 69
(1) Susunan Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu terdiri atas :
a. Kepala;
b. Sekretariat;
c. Kelompok Jabatan Fungsional Pengembangan Iklim Penanaman Modal;
d. Kelompok Jabatan Fungsional Pelayanan Administrasi Perizinan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional Pendataan, Penelitian dan Penetapan;
f. Kelompok Jabatan Fungsional Pengaduan, Pembinaan dan Pengendalian;
dan
g. UPTD.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
8. Ketentuan ayat (2) Pasal 70 dihapus, sehingga Pasal 70 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 70
(1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
(2) Dihapus.
9. Ketentuan Pasal 72 dihapus.
10. Ketentuan Bagian Ketujuhbelas BAB III diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Bagian Ketujuhbelas
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata

11. Ketentuan Pasal 73 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:


Pasal 73
(1) Susunan Organisasi Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata terdiri atas :
a. Kepala;
b. Sekretariat;

4
c. Bidang Kepemudaan;
d. Bidang Keolahragaan;
e. Bidang Pariwisata;
f. UPTD; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Bupati ini.
12. Ketentuan Bagian Kedelapanbelas BAB III diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut :
Bagian Kedelapanbelas
Dinas Perpustakaan dan Arsip

13. Ketentuan Pasal 77 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 77
(1) Susunan Organisasi Dinas Perpustakaan dan Arsip terdiri atas :
a. Kepala;
b. Sekretariat;
c. Bidang Perpustakaan;
d. Bidang Kearsipan
e. UPTD; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Dinas Perpustakaan dan Arsip tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati
ini.

14. Ketentuan Bagian Ketiga BAB IV diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Bagian Ketiga
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang

15. Ketentuan Pasal 117 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 117
(1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf a,
menyelenggarakan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum dan penataan ruang yang
meliputi perencanaan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pengendalian,
evaluasi dan pelaporan serta pelaksanaan pelayanan di bidang bina marga,
bidang cipta karya dan Pengembangan Kawasan Permukiman, bidang tata
ruang, bidang sumber daya air dan Bangunan Gedung bina jasa kontruksi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala
Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi penyusunan dan perumusan rencana program dan kegiatan
dalam rangka penetapan kebijakan teknis di Dinas;

5
b. koordinasi perencanaan teknis, pelaksanaan, pemeliharaan, rehabilitasi,
sarana dan prasarana dan perawatan serta penyiapan peralatan dan
perbengkelan;
c. koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis dinas Dinas;
d. koordinasi penyelenggaraan pembangunan dan penyuluhan kebijakan
teknis di Dinas;
e. koordinasi pengawasan dan pengendalian untuk pengamanan atas
pelaksanaan tugas-tugas di Dinas agar sesuai peraturan perundangan
yang berlaku;
f. koordinasi penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan evaluasi untuk
peningkatan kinerja di Dinas;
g. koordinasi pelaksanaan UPTD;
h. koordinasi pengelolaan administrasi meliputi kegiatan bidang
ketatausahaan, umum dan keuangan;
i. koordinasi pengelolaan pemakaian aset daerah; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
16. Ketentuan Paragraf 4 Bagian Ketiga BAB IV diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut :
Paragraf 4
Bidang Cipta Karya dan Pengembangan Kawasan Permukiman
17. Ketentuan Pasal 122 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 122
(1) Bidang Cipta Karya dan Pengembangan Kawasan Permukiman sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas membantu
Kepala Dinas menyiapkan perumusan kebijakan, mengkoordinasikan
pelaksanaan tugas dan fungsi, pemantauan dan evaluasi program kegiatan
dan penyelenggaraan pembinaan teknis bidang cipta karya dan
Pengembangan Kawasan Permukiman yang berkaitan penyelenggaraan
pembangunan sarana/prasarana air minum, air limbah domestik,
persampahan, drainase dan jalan lingkungan.
(2) Untuk melaksankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Cipta Karya
dan Pengembangan Kawasan Permukiman menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana program pembangunan bidang cipta karya dan
Pengembangan Kawasan Permukiman;
b. perumusan dan melaksanakan kebijakan teknis dibidang cipta karya
Pengembangan Kawasan Permukiman;
c. penyelenggaraan pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang
terhubung dengan sungai lintas daerah Kabupaten;
d. penyelenggaraan kegiatan yang terkait dengan pengelolaan dan
pengembangan Infrastrutur Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Sistem
Pengelolaan Air Limbah Domestik dan Persampahan Kabupaten;

6
e. penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di kawasan strategis
atau yang menjadi kewenangannya;
f. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

18. Ketentuan Paragraf 7 Bagian Ketiga BAB IV diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut :
Paragraf 7
Bidang Penataan Bangunan dan Bina Konstruksi

19. Ketentuan Pasal 125 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 125
(1) Bidang Penataan Bangunan dan Bina Konstruksi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 15 ayat (1) huruf g, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
dalam rangka penyelenggaraaan perencanaan teknis bangunan gedung, Bina
Jasa Kontruksi, pengelolaan bangunan gedung dan pengawasan bangunan
gedung serta tertib penyelenggaraan bangunan lainnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bidang
Penataan Bangunan dan Bina Konstruksi memiliki fungsi :
a. penyusunan rencana program dan kebijakan teknis pembangunan bidang
Penataan Bangunan dan Bina Konstruksi;
b. pelaksanaan perencanaan dan pengelolaan data dan informasi bangunan
gedung;
c. pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan, renovasi dan pemugaran
bangunan gedung pemerintah;
d. pelaksanaan konsultasi dan rekomendasi teknis terkait penerbitan
perizinan, pengawasan, pendataan, penataan, pembongkaran dan
kelayakan fungsi bangunan gedung;
e. perumusan dan melaksanakan kebijakan pembinaan jasa kontruksi;
f. penyelenggaraan bangunan gedung untuk kepentingan strategis;
g. penyelenggaraan pemeliharaan gedung – gedung asset daerah;
h. penyelenggaraan pembinaan teknis dan pengawasan pembangunan
gedung dan rumah asset pemerintah daerah;
i. penyelenggaraan penataan bangunan dan pengawasan bangunan gedung
dan lingkungannya lintas daerah;
j. penyelenggaraan sisitem informasi jasa kontruksi;
k. penyelenggaraan kebijakan pembinaan, menyebarluaskan peraturan
perundang-undangan, menyelenggarakan pelatihan, bimbingan teknis
dan penyuluhan jasa kontruksi;
l. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pembinaan jasa kontruksi; dan
m. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

7
20. Ketentuan Pasal 155 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 155
(1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1) huruf a,
mempunyai tugas pokok membantu Bupati melalui Sekretaris Daerah
melaksanakan urusan rumah tangga daerah dalam bidang tenaga kerja
meliputi perencanaan dan pelaksanaan dalam pelayanan ketenagakerjaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi penyusunan rencana kebijaksanaan umum, teknis,
operasional dan evaluasi dibidang tenagakerja didaerah;
b. koordinasi pengelolaan urusan administrasi keuangan, koordinasi
penyusunan program, pengelolaan data dan konfirmasi dibidang
tenagakerja;
c. koordiansi pelaksanaan bimbingan pengendalian dan pembinaan serta
mengelola rekomendasi perizinan usaha penyalur tenagakerja didaerah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
d. koordinasi pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan
keuangan, kepegawaian dan urusan rumah tangga dinas;
e. koordinasi pengamanan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas
pokoknya sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan Bupati; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

21. Ketentuan Pasal 156 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 156
(1) Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (1), mempunyai tugas
sebagai unsur pembantu untuk melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan
administrasi yang meliputi pembinaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan
hukum, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, perlengkapan,
kepegawaian, pengumpulan data statistik, bahan perumusan rencana dan
program, keuangan serta pemberian pelaksanaan teknis dan administratif
kepada Kepala Dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris
menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi pelaksanaan penyusunan program dan penyelenggaraan
tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administrasi;
b. koordinasi penyiapan bahan petunjuk umum dan teknis dibidang
kepegawaian serta memberikan pelayanan administratif kepegawaian;
c. koordinasi penyusunan anggaran, pembukuan, pertanggung jawaban
serta laporan keuangan;
d. koordinasi pengumpulan, analisa dan penyajian data statistik sebagai
bahan dalam mempersiapkan perencanaan dan program kerja serta
bahan laporan pelaksanaan tugas-tugas dinas; dan
e. koordinasi pengumpulan bahan penyusunan rencana strategis Dinas;
f. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya

8
22. Ketentuan Pasal 157 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 157
Sub Bagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ayat (1) huruf a,
mempunyai tugas:
a. melakukan penyusunan rencana dan anggaran Subbagian Umum;
b. melakukan urusan pengelolaan bidang kepegawaian;
c. melakukan urusan tata usaha dan kearsipan;
d. melakukan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Unit (RKBU) dan
Rencana Pemeliharaan Barang Unit (RPBU);
e. mempersiapkan pelayanan angkutan dan perawatan kendaraan dinas serta
memelihara kebersihan pekarangan;
f. mempersiapkandan menyusun pelaksanaan acara-acara kedinasan;
g. melakukan urusan kegiatan pengelolaaan penatausahaan keuangan;
dan
h. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

23. Ketentuan Pasal 158 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 158
Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 33 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas :
a. melakukan penyusunan rencana dan anggaran Sub Bagian Perencanaan,
Evaluasi dan Pelaporan;
b. melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana, program
dan kegiatan di Dinas Ketenagakerjaan yang meliputi penyusunan Rencana
Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja) dan dokumen perencanaan lainnya;
c. melakukan penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan anggaran di Dinas
Ketenagakerjaan;
d. melakukan penyusunan pelaporan kinerja di Dinas Ketenagakerjaan;
e. melaksanakan penyiapan bahan penyusunan data statistik dan analisa
perencanaan dalam rangka penyusunan program kerja Dinas;
f. mempersiapkan bahan penyusunan anggaran pembangunan;
g. menyusun rencana strategis (Renstra) Dinas Ketenagakerjaan;
h. melakukan penyusunan pelaporan dan pendokumentasian kegiatan di Dinas
Ketenagakerjaan;
i. melakukan penyiapan bahan pemantauan tidak lanjut laporan hasil
pengawasan dan penyelesaian; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

9
24. Ketentuan Paragraf 3 Bagian Ketiga BAB IV diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut :
Paragraf 3
Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja

25. Ketentuan Pasal 159 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 159
(1) Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal
31 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas sebagai unsur pelaksana sebahagian
tugas Dinas yang berkaitan dengan pembinaan, penempatan tenaga kerja,
perluasan kesempatan kerja serta informasi pasar kerja.
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Bidang Penempatan dan Perluasan Kerja menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi pemberian dan penyebarluasan informasi pasar kerja dalam
pelayanan antar kerja kepada pencari kerja dan pemberi kerja serta
perluasan kesempatan kerja kepada masyarakat;
b. koordinasi penyuluhan dan bimbingan jabatan dalam pelayanan antar
kerja serta perluasan kesempatan kerja kepada masyarakat;
c. koordinasi perantaraan kerja dalam pelayanan antar kerja serta
perluasan kesempatan kerja kepada masyarakat;
d. verifikasi penerbitan izin kepada Lembaga Penempatan Tenaga Kerja
Swasta;
e. promosi penyebarluasan informasi syarat-syarat dan mekanisme bekerja
ke luar negeri kepada masyarakat;
f. koordinasi pendaftaran, perekrutan dan seleksi Calon TKI;
g. koordinasi pelayanan dan verifikasi kelengkapan dokumen
ketenagakerjaan Calon TKI ke luar negeri;
h. koordinasi pelayanan penandatanganan perjanjian kerja;
i. koordinasi penyelesaian permasalahan TKI pra dan purna penempatan;
j. koordinasi pelayanan pemulangan dan kepulangan TKI;
k. pelaksanaan pemberdayaan TKI purna;
l. pelaksanaan Notifikasi Pengguna Tenaga Kerja Asing (PTKA) di daerah
Kabupaten Asahan; dan
m. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

26. Ketentuan Paragraf 4 Bagian Ketiga BAB IV diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut :
Paragraf 4
Bidang Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja

27. Ketentuan Pasal 160 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 160
(1) Bidang Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 31 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas sebagai unsur pelaksana
sebagian tugas Kepala Dinas yang berkaitan dengan pembinaan Hubungan
Industrial dan Persyaratan Kerja.
10
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja menyelenggarakan fungsi :
a. verifikasi dokumen peraturan perusahaan dan perjanjian kerja bersama
dengan ruang lingkup operasi daerah kabupaten;
b. pemberian pelayanan pendaftaran perjanjian kerja bersama daerah
kabupaten;
c. koordinasi proses pengesahan dokumen peraturan perusahaan dengan
ruang lingkup operasi daerah kabupaten;
d. koordinasi pelaksanaan deteksi dini terhadap potensi perselisihan di
perusahaan;
e. pelaksanaan fasilitasi pembentukan dan pemberdayaan Lembaga Kerja
Sama Bipartit di perusahaan;
f. koordinasi pelaksanaan mediasi terhadap potensi dan mediasi
perselisihan di perusahaan, mogok kerja dan penutupan perusahaan;
dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

28. Ketentuan Paragraf 5 Bagian Ketiga BAB IV diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut :

Paragraf 5
Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja

29. Ketentuan Pasal 161 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 161
(1) Bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 31 ayat (1) huruf e, mempunyai tugas sebagai unsur pelaksana
sebahagian tugas Kepala Dinas yang berkaitan dengan Pembinaan, Pelatihan,
Produktivitas Tenaga Kerja serta Pemagangan Tenaga Kerja.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pelatihan dan Produktivitas menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK);
b. verifikasi informasi regulasi bidang pelatihan kerja yang akan
disebarluaskan kepada lembaga pelatihan kerja swasta;
c. koordinasi peningkatan kompetensi sumber daya manusia lembaga
pelatihan kerja swasta;
d. pelaksanaan pemberian izin kepada lembaga pelatihan kerja swasta;
e. penyebarluasan informasi produktivitas kepada perusahaan kecil;
f. mengkoordinasikan pemberian konsultasi produktivitas kepada
perusahaan kecil;
g. koordinasi pengukuran produktivitas tingkat kabupaten/kota;
h. koordinasi pemantauan tingkat produktivitas; dan
i. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

11
30. Ketentuan Bagian Kelimabelas BAB IV diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Bagian Kelimabelas
Dinas Koperasi, Perdagangan dan Perindustrian

31. Ketentuan Pasal 217 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 217
(1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf a,
mempunyai tugas pokok membantu Bupati melalui Sekretaris Daerah dalam
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah dalam bidang
koperasi, perdagangan dan perindustrian yang meliputi perencanaan,
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan serta pelayanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi perumusan kebijakan umum teknis, operasional bidang
koperasi, usaha mikro, perdagangan dan perindustrian;
b. pelaksanaan kebijakan bidang koperasi, usaha mikro, perdagangan dan
perindustrian;
c. pelaksanaan bimbingan, pengendalian dan pembinaan serta mengelola
rekomendasi perizinan dibidang koperasi, usaha mikro, perdagangan dan
perindustrian sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang
berlaku;
d. pengendalian dan pengawasan serta evaluasi pelaksanaan tugas di
bidang koperasi, usaha mikro, perdagangan dan perindustrian;
e. pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan,
kepegawaian dan urusan rumah tangga Dinas;
f. koordinasi kerjasama (kemitraan), pelaksanaan konsultasi dengan
lembaga dan instansi terkait dalam rangka pengembangan koperasi,
usaha mikro, perdagangan dan perindustrian;
g. koordinasi pemberian pengarahan dan petunjuk kepada pengusaha atau
calon pengusaha tentang penerapan peraturan, prosedur dan persyaratan
dalam proses pendaftaran perusahaan serta legalitas usaha bidang
koperasi, usaha mikro, perdagangan dan perindustrian;
h. koordinasi pemberdayaan Usaha Mikro yang dilakukan melalui
pendataan, kemitraan, kemudahan perijinan, penguatan kelembagaan
dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan;
i. koordinasi Pengembangan Usaha Mikro dengan orientasi peningkatan
sekala Usaha Mikro menjadi usaha Kecil; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

32. Ketentuan Pasal 218 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 218
(1) Sekretaris sebagaimana dimasud dalam Pasal 66 ayat (1), mempunyai tugas
sebagai unsur pembantu untuk melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
Kepala Dinas yang berkaitan dengan pembinaan Ketatausahaan,
Ketatalaksanaan, Kerumahtanggaan, Hubungan Masyarakat, Perlengkapan,
Kepegawaian dan Keuangan serta pengumpulan data bahan perumusan
rencana penyusunan program, pemberian pelayanan teknis dan administrasi
kepada Kepala Dinas dan semua unsur dilingkungan Dinas.

12
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris
menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian pelaksanaan penyusunan program dan
penyelenggaraan tugas–tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan
administratif;
b. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dalam bidang umum yang meliputi
pembinaan, ketatausahaan, ketatalaksanaan dan hukum,
kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, perlengkapan dan
kepegawaian di lingkungan Dinas;
c. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dalam bidang keuangan yang
meliputi pelaksanaan penyusunan anggaran, pembukuan keuangan baik
pemasukan maupun pengeluaran dan mempersiapkan laporan keuangan
dalam rangka pertanggungjawaban keuangan;
d. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dalam bidang perencanaan yang
meliputi pengumpulan data statistik bahan perumusan rencana dan
program;
e. penyusunan Renstra Dinas; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

33. Ketentuan Pasal 220 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 220
Sub Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 ayat (1) huruf b,
mempunyai tugas :
a. melaksanakan penyusunan rencana anggaran Dinas;
b. melaksanakan penyampaian dan melakukan pengelolaan administrasi
keuangan;
c. menyusun Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas;
d. melaksanakan penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas
sesuai dengan APBD yang telah ditetapkan;
e. melaksanakan penyusunan laporan bulanan keuangan sesuai dengan
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA);
f. melaksanakan pengawasan dan pemeliharaan barang – barang inventaris
baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak; dan
g. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

34. Ketentuan Pasal 221 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 221
(1) Bidang Koperasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf c,
mempunyai tugas sebagai unsur pelaksana sebahagian tugas Kepala Dinas
yang berkaitan dengan usaha koperasi, kebijakan teknis, pembinaan
kelembagaan koperasi, pembiayaan dan simpan pinjam serta pengawasan
dan pengendalian.

13
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Koperasi menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan rencana dan program bimbingan tehnis dan konsultasi


dalam pengembangan kelembagaan dan usaha koperasi;
b. pelaksanaan penyuluhan dan pengawasan tentang perkoperasian;
c. penyiapan perumusan Koperasi tentang pengembangan dan pembiayaan
koperasi;
d. penyusunan bahan rekomendasi pengembangan usaha Koperasi;
e. penyusunan bahan temu usaha antar Koperasi, Lembaga dan Instansi
terkait;
f. pelaksanaan konsultasi dan bimbingan teknis untuk kegiatan
pengembangan management dan usaha Koperasi;
g. penyajian data perkembangan profil dan bahan pameran perkoperasian;
h. penganalisaan dan mengevaluasi data teknis usaha koperasi, pendidikan
dan pelatihan serta sosialisasi koperasi;
i. pelaksanaan rapat berkala dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai
dengan standard yang ditetapkan; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

35. Ketentuan Pasal 222 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 222
(1) Bidang Usaha Mikro sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf
d, mempunyai tugas sebagai unsur pelaksana sebagian tugas Kepala Dinas
di Bidang usaha mikro yang berkaitan dengan pembinaan dan pengawasan
usaha mikro, pemberdayaan usaha mikro dan permodalan dan jasa
keuangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Bidang


Usaha Mikro menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian penyusunan rencana dan program bimbingan teknis
dan konsultasi dalam pengembangan Usaha Mikro;
b. pengkoordinasian pengadaan penyuluhan tentang pembinaan usaha
mikro;
c. pengkoordinasian persiapan kebijakan teknis tentang pengembangan
usaha mikro;
d. pengkoordinasian penyusunan bahan rekomendasi usaha mikro;
e. pengkoordinasian bahan temu usaha dengan instansi dan lembaga
terkait;
f. pengkoordinasian penyajian data perkembangan, profil dan bahan
pameran;
14
g. pengkoordinasian pelaksanaan konsultasi dan bimbingan teknis untuk
kegiatan pengembangan manajemen;
h. pengkoordinasian hasil analisa dan evaluasi data teknis; dan
i. pengkoordinasian pemberdayaan dan perlindungan usaha mikro;
j. pengkoordinasian akses pasar bagi produk usaha mikro ditingkat lokal
maupun nasional;
k. pengkoordinasian pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporaan
pelaksanaan pemberdayaan usaha mikro;
l. pengkoordinasian pendataan Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK);
m. pengkoordinasian pengembangan usaha mikro dengan orientasi
peningkatan skala usaha mikro menjadi usaha kecil;
n. pengkoordinasian mengembangkan kewirausahaan; dan
o. pelaksanaan tugas lain yang diperintah oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.

36. Ketentuan Pasal 223 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 223
(1) Bidang Perdagangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf
e, mempunyai tugas sebagai unsur pelaksana sebagian tugas Kepala Dinas
di bidang pengembangan perdagangan dalam negeri, pengembangan
perdagangan luar negeri, dan kemetrologian.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),Bidang
Perdagangan menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan sarana distribusi
perdagangan;
b. pembinaan terhadap pengelola sarana distribusi perdagangan di wilayah
kerjanya;
c. pemberian rekomendasi dan pelayanan penerbitan izin dan non
perizinan usaha perdagangan;
d. pemeriksaan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya, pengawasan
distribusi, dan antar pulau, pengemasan dan pelabelan bahan berbahaya;
e. pelaksanaan pengembangan produk lokal, sarana dan iklim usaha,
peningkatan penggunaan produk dalam negeri, promosi dan peningkatan
akses pasar serta koordinasi penyediaan data dan informasi pelaku usaha
sektor perdagangan (pelaku usaha mikro kecil menengah sektor
perdagangan);
f. menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting di
tingkat daerah kabupaten;
g. pemantauan distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan
barang penting;
h. koordinasi lintas sektoral untuk ketersediaan barang kebutuhan pokok
dan barang penting;
i. pemantauan harga dan stok dan pasokan barang kebutuhan pokok dan
barang penting;
j. penyediaan data dan informasi harga serta ketersediaan stok dan
pasokan barang kebutuhan pokok dan barang penting;
15
k. penyelenggaraan operasi pasar dan/atau pasar murah dalam rangka
stabilisasi harga pangan pokok di wilayah kerjanya;
l. koordinasi dengan stakeholders untuk penyelenggaraan operasi pasar
dan/atau pasar murah di wilayah kerjanya;
m. pengawasan pengadaan dan penyaluran barang kebutuhan pokok dan
barang penting di wilayah kerjanya;
n. pengawasan pengadaan, penyaluran dan penggunaan pupuk bersubsidi
di wilayah kerjanya;
o. koordinasi dengan Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3, produsen,
distributor, dan pengecer;
p. penyelenggaraan dan partisipasi dalam pameran dagang nasional,
pameran dagang lokal, dan misi dagang bagi produk ekspor;
q. penyediaan layanan informasi mengenai penyelenggaraan dan partisipasi
pada pameran dagang nasional, pameran dagang lokal dan misi dagang
dan produk ekspor unggulan daerah;
r. penyelenggaraan dan partisipasi dalam kampanye pencitraan produk
ekspor skala provinsi (lintas daerah kabupaten/kota);
s. pembinaan terhadap pelaku usaha dalam rangka pengembangan ekspor
untuk perluasan akses pasar produk ekspor;
t. penyediaan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia Penyidik
Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Perdagangan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil
Perlindungan Konsumen (PPNS-PK), Petugas Pengawas Barang dan Jasa
(PPBJ) dan Petugas Pengawas Tertib Niaga (PPTN), jabatan fungsional
penera, pengamat tera, pengawas kemetrologian;
u. penyediaan dan pelaksanaan pembinaan terhadap jabatan fungsional
penera, pengamat tera, pengawas kemetrologian;
v. pelaksanaan pengawasan dan pembinaan mutu produk/ komoditi;
w. pemetaan potensi komoditi daerah;
x. monitoring mutu produk komoditi ekspor;
y. pelaksanaan kajian hambatan ekspor terkait mutu;
z. registrasi pelaku usaha komoditi ekspor; dan
aa. sosialisasi kebijakan pengawasan mutu produk.

37. Ketentuan Paragraf 6 Bagian Kelimbelas BAB IV diubah sehingga berbunyi


sebagai berikut :

Paragraf 6
Bidang Perindustrian
38. Ketentuan Pasal 224 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 224
(1) Bidang Perindustrian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65 ayat (1) huruf
f, mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam
menyusun, menyiapkan, melaksanakan, mengkoordinasikan, memfasilitasi,
mengatur, memantau dan mengevaluasi serta melaporkan kegiatan
perindustrian meliputi kegiatan pengembangan industri dan pembinaan
industri.
16
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Perindustrian menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan dan pengembangan kebijakan teknis
perencanaan dan program kerja pada Bidang Perindustrian;
b. pelaksanaan upaya peningkatan pelayanan publik di Bidang
Perindustrian;
c. pelaksanaan perencanaan, pembinaan, pengembangan, pemberdayaan,
pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pengembangan
industri;
d. pelaksanaan perencanaan, pembinaan, pengembangan, pemberdayaan,
pemantauan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan pembinaan
industri;
e. pelaksanaan pembinaan dan pelayanan pemberian legalitas usaha di
bidang perindustrian;
f. pelaksanaan pembinaan terhadap peningkatan dan pengembangan
kemampuan dan keterampilan bagi pengusaha industri;
g. mengkoordinasikan pemberian bimbingan dan pelayanan terhadap
kelancaran pengadaan barang modal, peralatan, bahan baku dan bahan
penolong serta menerapkan standarisasi produk industri, diversifikasi
produk dan inovasi teknologi industri;
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas pada
Bidang Perindustrian; dan
i. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

39. Ketentuan Bagian Keenambelas BAB IV diubah sehingga berbunyi sebagai


berikut:
Bagian Keenambelas
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

40. Ketentuan Pasal 225 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 225
(1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat (1) huruf a,
mempunyai tugas membantu Bupati melalui Sekretaris Daerah dalam
menyelenggarakan sebagian urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah dan tugas pembantuan di bidang penanaman modal dan
pelayanan terpadu satu pintu yang meliputi perencanaan, perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan serta
pelayanan;
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal dan
penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang penanaman modal dan penyelenggaraan
pelayanan terpadu satu pintu;
17
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang penanaman modal dan
penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu;
d. pelaksanaan administrasi Dinas di bidang penanaman modal dan
penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu;
e. penyelenggaraan koordinasi, konsultasi, dan kerjasama di bidang
penanaman modal dan penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu;
dan
f. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

41. Ketentuan Pasal 226 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 226
(1) Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 ayat (1), mempunyai tugas
sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan Teknis
dan Administrasi kepada semua unsur di lingkungan Dinas .
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris
menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi pelaksanaan penyusunan program dan penyelenggaraan
tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan administratif;
b. koordinasi pelaksanaan tugas dalam bidang umum yang meliputi
pembinaan, ketatausahaan, ketatalaksanaan dan hukum,
kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, perlengkapan dan
kepegawaian di lingkungan Dinas;
c. koordinasi pelaksanaan tugas dalam bidang keuangan yang meliputi
pelaksanaan penyusunan anggaran, pembukuan keuangan baik
masukan maupun pengeluaran dan mempersiapkan laporan keuangan
dalam rangka pertanggung jawaban keuangan;
d. koordinasi pelaksanaan tugas dalam bidang perencanaan yang meliputi
pengumpulan data statistik bahan perumusan rencana dan program;
e. koordinasi penyusunan RPJMD, Renstra, Laporan Kinerja dan laporan
tahunan dari pelaksanaan tugas Dinas;
f. koordinasi pelaksanaan tugas pada Bidang-Bidang di lingkungan Dinas;
dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

42. Ketentuan Pasal 227 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 227
Sub Bagian Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (1) huruf a,
mempunyai tugas :
a. melaksanakan urusan rumah tangga Dinas;
b. melaksanakan urusan surat menyurat yang meliputi menerima, membaca,
meneliti, mengagenda dan mendistribusikan surat masuk sesuai dengan
tujuan surat;

18
c. mempersiapkan administrasi perjalanan dinas dan melaksanakan urusan
rumah tangga dinas;
d. mempersiapkan pelayanan angkutan dan perawatan kendaraan dinas serta
memelihara kebersihan kantor dan pekarangan;
e. mempersiapkan dan menyusun pelaksanaan acara-acara dinas;
f. mempersiapkan berkas pengusulan kenaikan pangkat, kenaikan gaji, cuti dan
usul perpindahan pegawai;
g. melaksanakan urusan administrasi Ketatausahaan;
h. menyusun dan mempersiapkan rencana kebutuhan barang dan perbekalan
serta alat tulis kantor;
i. pengadaan perlengkapan dan perbekalan Dinas; dan
j. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
43. Ketentuan Paragraf 3 Bagian Keenambelas BAB IV dihapus.
44. Ketentuan Pasal 228 dihapus.
45. Ketentuan Paragraf 4 Bagian Keenambelas BAB IV dihapus.
46. Ketentuan Pasal 229 dihapus.
47. Ketentuan Paragraf 5 Bagian Keenambelas BAB IV dihapus.
48. Ketentuan Pasal 230 dihapus.
49. Ketentuan Paragraf 6 Bagian Keenambelas BAB IV dihapus.
50. Ketentuan Pasal 231 dihapus.
51. Ketentuan Bagian Ketujuhbelas BAB IV diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut :
Bagian Ketujuhbelas
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata

52. Ketentuan Pasal 232 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 232
(1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (1) huruf a,
mempunyai tugas membantu Bupati melalui Sekretaris Daerah dalam
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah di bidang
kepemudaan, olahraga dan pariwisata yang meliputi perencanaan,
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pengendalian, evaluasi dan
pelaporan serta pelayanan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian pengumpulan bahan penyusunan program dan
petunjuk teknis pembinaan kepemudaan, olahraga dan pariwisata;

19
b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan teknis bidang kepemudaan,
olahraga dan pariwisata;
c. pengkoordinasian pelaksanaan pengembangan kepemudaan, olahraga
dan pariwisata;
d. pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan kepemudaan, olahraga dan
pariwisata;
e. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan dan pengendalian bidang
kepemudaan, olahraga dan pariwisata;
f. pengkoordinasian penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dibidang
olahraga;
g. pengkoordinasian pelaksanaan pembangunan dan pengadaan sarana dan
prasarana pemuda, olahraga dan pariwisata;
h. pengkoordinasian pelaksanaan pembinaan terhadap pengelola objek
wisata;
i. pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan yang dapat menumbuh
kembangkan objek wisata;
j. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan dan pembinaan terhadap
Pelaku usaha dan Jasa Pariwisata
k. pengkoordinasian pelaksanaan peningkatan kapasitas sumber daya
manusia Pariwisata dan ekonomi kreatif tingkat dasar;
l. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan dan pembinaan terhadap
pengusaha gelanggang renang, pemandian alam, gelanggang olahraga/
gedung olahraga;
m. pengkoordinasian pelaksanaan pengawasan dan pembinaan terhadap
pengusaha gelanggang permainan serta kegiatan dan sarana permainan
lainnya; dan
n. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

53. Ketentuan Pasal 233 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 233
(1) Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (1), mempunyai tugas
sebagai unsur pembantu Kepala Dinas dalam memberikan pelayanan Teknis
dan Administrasi kepada semua unsur di lingkungan Dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris
menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian pelaksanaan penyusunan program dan
penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan
administratif;
b. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dalam bidang umum yang meliputi
pembinaan, ketatausahaan, ketatalaksanaan dan hukum,
kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, perlengkapan dan
kepegawaian di lingkungan;
c. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dalam bidang keuangan yang
meliputi pelaksanaan penyusunan anggaran, pembukuan keuangan baik
masukan maupun pengeluaran dan mempersiapkan laporan keuangan
dalam rangka pertanggung jawaban keuangan;

20
d. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dalam bidang perencanaan yang
meliputi pengumpulan data statistik bahan perumusan rencana dan
program;
e. penysuunan Renstra Dinas; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

54. Ketentuan Pasal 235 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :


Pasal 235
(1) Bidang Kepemudaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (1) huruf c,
mempunyai tugas sebagai unsur pelaksana sebahagian tugas Kepala Dinas
di Bidang kepemudaan yang berkaitan dengan pengembangan program anak,
remaja, pemuda, lembaga kepemudaan dan produktifitas kepemudaan dan
pengelolaan dan pemberdayaan sarana, prasarana kepemudaan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Kepemudaan menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian pelaksanaan pengembangan organisasi kepemudaan;
b. pengkoordinasian penyaluran bantuan kegiatan kepemudaan;
c. pengkoordinasian pembinaan generasi muda, karang taruna dan
pramuka;
d. pengkoordinasian pelaksanaan koordinasi pembinaan kegiatan
kepemudaan;
e. pengkoordinasian penyelenggaraan pelaksanaan Hari Besar Kepemudaan;
f. pengkoordinasian pembinaan kelompok pemuda produktif;
g. pengkoordinasian sentra pemberdayaan pemuda;
h. pengkoordinasian pelaksanaan pertukaran pemuda antar propinsi dan
antar Negara;
i. pengkoordinasian pelaksanaan Sarjana Penggerak Pembangunan
Pedesaan (SP3);
j. pengkoordinasian pelaksanaan dan pembinaan pasukan pengibar
bendera pusaka;
k. pengkoordinasian perumusan peningkatan disiplin pemuda dan pelajar;
dan
l. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

55. Ketentuan Pasal 236 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 236
(1) Bidang Keolahragaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (1) huruf
d, mempunyai tugas sebagai unsur pelaksana sebahagian tugas Kepala
Dinas di Bidang keolahragaan yang berkaitan dengan olah raga kesegaran
jasmani, rekreasi, olah raga masyarakat dan olah raga prestasi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Keolahragaan menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian penyusunan rencana dan kegiatan pemberdayaan
olahraga prestasi serta pemberdayaan olahraga kemasyarakatan dan
lembaga olah raga lainnya;

21
b. pengkoordinasian pembinaan teknis pengolahan dan pelaksanaan
pemberdayaan olahraga prestasi serta pemberdayaan olahraga
kemasyarakatan;
c. pengkoordinasian dan memfasilitasi kegiatan olahraga prestasi serta
kegiatan olahraga kemasyarakatan;
d. pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan kegiatan olahraga
prestasi serta kegiatan olahraga kemasyarakatan; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

56. Ketentuan Pasal 237 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 237
(1) Bidang Pariwisata sebagiamana dimaksud dalam Pasal 73 ayat (1) huruf e,
mempunyai tugas sebagai unsur pelaksana sebahagian tugas Kepala Dinas
di Bidang pariwisata yang berkaitan dengan usaha jasa pariwisata, objek,
atraksi, informasi dan pemasaran wisata serta sarana dan prasarana
pariwisata.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pariwisata menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian penyusunan rencana program kegiatan bidang
Pariwisata;
b. pengkoordinasian dan memfasilitasi penyusunan konsep kegiatan
pendataan dan inventarisasi objek wisata;
c. pengkoordinasian penyusunan rencana pembinaan dan pelestarian objek
wisata yang ada di Kabupaten Asahan;
d. pengkoordinasian penyusunan konsep atau memfasilitasi kegiatan
kerjasama dengan kelompok masyarakat, instansi Pemerintah, swasta
atau kelompok lainnya untuk pembinaan dan pelestarian objek wisata;
dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
57. Ketentuan Bagian Kedelapanbelas BAB IV diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut :
Bagian Kedelapanbelas
Dinas Perpustakaan dan Arsip
58. Ketentuan Pasal 238 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 238
(1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1) huruf a,
mempunyai tugas pokok membantu Bupati melalui Sekretaris Daerah dalam
menyelenggarakan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah
dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Daerah dalam bidang
Perpustakaan dan Kearsipan yang meliputi perencanaan, perumusan dan
pelaksanaan kebijakan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan serta
pelayanan.

22
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala
Dinas menyelenggarakan fungsi :
a. koordinasi penyusunan rencana dan program kerja Dinas;
b. perumusan kebijakan umum serta menyelenggarakan administrasi di
bidang perpustakaan dan kearsipan;
c. penyediaan dukungan kerjasama antar Kabupaten/Kota;
d. pelaksanaan pengendalian terhadap pelayanan umum dan rekomendasi;
e. pembinaan bawahan dalam pencapaian program Dinas;
f. evaluasi pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan;
g. pelaksanaan pembinaan umum dan pembinaan teknis;
h. pelaksanaan sistem pengendalian intern;
i. pemberian layanan dan pemanfaatan arsip statis; dan
j. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

59. Ketentuan Pasal 239 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 239

(1) Sekretaris sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 ayat (1), mempunyai tugas
sebagaimana unsur pembantu untuk melaksanakan sebahagian tugas dan
fungsi Kepala Dinas dalam mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan
administrasi yang meliputi pembinaan ketatausahaan, ketatalaksanaan dan
hukum, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, perlengkapan,
kepegawaian, pengumpulan data statistik, bahan perumusan perencanaan,
evaluasi dan pelaporan kegiatan, administrasi keuangan serta pemberian
pelayanan teknis administrasi kepada semua unsur di lingkungan Dinas.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretaris
menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian pelaksanaan penyusunan program dan
penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan tugas pelayanan
administratif;
b. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dalam bidang umum yang meliputi
pembinaan, ketatausahaan, ketatalaksanaan dan hukum,
kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, perlengkapan dan
kepegawaian di lingkungan Dinas;
c. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dalam bidang keuangan yang
meliputi pelaksanaan penyusunan anggaran, pembukuan keuangan baik
masukan maupun pengeluaran dan mempersiapkan laporan keuangan
dalam rangka pertanggung jawaban keuangan;
d. pengkoordinasian pelaksanaan tugas dalam bidang perencanaan yang
meliputi pengumpulan data statistik bahan perumusan rencana dan
program;
e. penyusunan Renstra Dinas; dan
f. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

23
60. Ketentuan Pasal 242 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 242
(1) Bidang Kearsipan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (1) huruf d,
mempunyai tugas sebagai unsur pelaksanaan sebagiaan dari tugas Kepala
Dinas yang berkaitan dengan Kearsipan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Kearsipan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana dan program kerja bidang;
b. pelaksanaan program penilaian dan penyusutan arsip in aktif;
c. pelaksanaan telaahan persetujuan jadwal retensi dan pemusnahan arsip;
d. pelaksanaan pengelolaan arsip in aktif dan statis;
e. pelaksanaan penyusunan dan pengelolaan daftar Pertelaan dan daftar
inventaris arsip;
f. pelaksanaan pelaksanaan program pemeliharaan dan perawatan arsip
dinamis dan statis;
g. pelaksanaan pelaksanaan layanan dan publikasi arsip;
h. pelaksanaan alih media arsip;
i. pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan dan pelatihan, penelitian
serta pembinaan dan pengembangan semua jenis perpustakaan dan
arsip;
j. pelaksanaan kerjasama antara instansi dan lembaga terkait dalam
rangka pembinaan kearsipan;
k. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan kearsipan;
l. pelaksanaan kajian dan pengembangan sumber daya kearsipan;
m. pelaksanaan kajian produk hukum kearsipan;
n. pelaksanaan telaahan arsip tertentu yang bersifat terbuka dan atau
tertutup; dan
o. pelaksanaan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

61. Ketentuan Pasal 264, diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 264
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
huruf i, Pasal 11 ayat (1) huruf h, Pasal 15 ayat (1) huruf i, Pasal 19 ayat (1)
hurug g, Pasal 23 ayat (1) huruf h, Pasal 27 ayat (1) huruf g, Pasal 31 ayat (1)
huruf g, Pasal 35 ayat (1) huruf h, Pasal 39 ayat (1) huruf g, Pasal 43 ayat (1)
huruf h, Pasal 47 ayat (1) huruf h, Pasal 51 ayat (1) huruf g, Pasal 55 ayat (1)
huruf g, Pasal 61 ayat (1) huruf g, Pasal 65 ayat (1) huruf h, Pasal 73 ayat (1)
huruf g, Pasal 77 ayat (1) huruf f, Pasal 81 ayat (1) huruf g, Pasal 85 ayat (1) huruf
g, dan Pasal 89 ayat (1) huruf g dapat ditetapkan menurut kebutuhan yang
mempunyai tugas untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional
masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan.

24
62. Di antara Pasal 265 dan Pasal 266 disisipkan 2 (dua) Pasal yakni Pasal 265A dan
265B, sehingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 265A
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 69 ayat
(1) huruf c, hurud d, huruf e dan huruf f terdiri atas sejumlah pejabat
fungsional dalam jenjang jabatan fungsional yang dapat dibagi dalam
berbagai kelompok sesuai sifat dan keahliannya.
(2) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan kebutuhan, analisis jabatan, dan analisis beban kerja.
Pasal 265B
(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 265A
ayat (1) dipimpin oleh koordinator pelaksana fungsi pelayanan fungsional dan
dibantu oleh sub-koordinator sesuai dengan ruang lingkup bidang tugas dan
fungsi jabatan pimpinan tinggi pratama masing-masing.
(2) Koordinator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melaksanakan tugas
koordinasi penyusunan rencana, pelaksanaan dan pengendalian,
pemantauan dan evaluasi, serta pelaporan pada satu kelompok substansi
pada masing-masing pengelompokan uraian fungsi.
(3) Penugasan Koordinator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
pejabat pembina kepegawaian atas usulan pejabat yang berwenang.
(4) Ketentuan mengenai pembagian tugas Koordinator sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh Bupati.
63. Ketentuan Pasal 266 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 266
Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
huruf b, Pasal 6 ayat (1) huruf c , Pasal 7 ayat (1) huruf c, Pasal 8 ayat (1) huruf c,
Pasal 9, Pasal 10 ayat (1) huruf c, Pasal 13 ayat (1) huruf c, Pasal 14, Pasal 18,
Pasal 21 ayat (1) huruf b, Pasal 22, Pasal 29 (1) huruf b, Pasal 30, Pasal 34, Pasal
37 ayat (1) huruf b, Pasal 38, Pasal 41 ayat (1) huruf b, Pasal 42, Pasal 45 ayat (1)
huruf c, Pasal 46, Pasal 49 ayat (1) huruf c, Pasal 50, Pasal 54, Pasal 58 ayat (1)
huruf c, Pasal 59 ayat (1) huruf c, Pasal 60 ayat (1) huruf c, Pasal 63 ayat (1)
huruf b, Pasal 64, Pasal 67 ayat (1) huruf c, Pasal 68, Pasal 71 ayat (1) huruf b,
Pasal 75 ayat (1) huruf b, Pasal 76, Pasal 79 ayat (1) huruf b, Pasal 80, Pasal 83
ayat 1 huruf b, Pasal 84, Pasal 87 ayat (1) huruf b, Pasal 88, Pasal 91 ayat (1)
huruf b, dan Pasal 92, melakukan kegiatan sesuai dengan bidang tenaga
fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

64. Ketentuan Pasal 270 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 270
Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku :
a. Pejabat yang ada tetap menduduki jabatannya dan melaksanakan tugasnya
sampai dengan dilantiknya pejabat yang baru berdasarkan Peraturan Bupati
ini;

25
b. Pejabat Administrator pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Perizinan Terpadu Satu Pintu yang ada tetap menduduki jabatannya dan
melaksanakan tugasnya sampai dengan diangkat ke Jabatan Fungsional
berdasarkan Peraturan Bupati ini;
c. Pejabat Pengawas yang telah diangkat dalam Penyetaraan Jabatan ke
Jabatan Fungsional tetap melaksanakan tugas sesuai dengan Peraturan
Bupati ini;
d. Pejabat Pengawas yang ada tetap menduduki jabatannya dan melaksanakan
tugasnya sampai dengan diangkat ke Jabatan Fungsional berdasarkan
Peraturan Bupati ini; dan
e. Pejabat Pengawas yang telah diangkat dalam Penyetaraan Jabatan ke
Jabatan Fungsional pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Satu Pintu tetap melaksanakan tugasnya berdasarkan Peraturan
Bupati ini.

65. Ketentuan Lampiran huruf C, huruf G, huruf O, huruf P, huruf Q dan huruf R
diubah, sehingga menjadi sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal II
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati
ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Asahan.

Ditetapkan di Kisaran
pada tanggal 6 Juli 2022

BUPATI ASAHAN,

ttd

SUR YA

Diundangkan di Kisaran
pada tanggal 6 Juli 2022
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ASAHAN,

ttd

JOHN HARDI NASUTION


BERITA DAERAH KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2022 NOMOR 21

26
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI ASAHAN
NOMOR 20 TAHUN 2022
TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 7
TAHUN 2022 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS
DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA, DINAS DAERAH DI LINGKUNGAN
PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN.
STRUKTUR ORGANISASI DINAS DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN
A. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM DAN TATA RUANG KABUPATEN ASAHAN

KEPALA

KELOMPOK
JABATAN SEKRETARIAT
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUB BAGIAN


UMUM DAN PERENCANAAN, EVALUASI
KEPEGAWAIAN DAN PELAPORAN

BIDANG BIDANG TATA BIDANG CIPTA KARYA BIDANG BIDANG PENATAAN


BINA MARGA RUANG DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR BANGUNAN DAN BINA
KAWASAN KONSTRUKSI
PERMUKIMAN

SUBKOORDINATOR SUBKOORDINATOR SUBKOORDINATOR SUBKOORDINATOR SUBKOORDINATOR


DAN KELOMPOK DAN KELOMPOK DAN KELOMPOK DAN KELOMPOK DAN KELOMPOK
JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN JABATAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL

UPTD 27
B. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KETENAGAKERJAAN KABUPATEN ASAHAN

KEPALA

KELOMPOK
JABATAN SEKRETARIAT
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUB BAGIAN


UMUM PERENCANAAN, EVALUASI
DAN PELAPORAN

BIDANG PENEMPATAN BIDANG HUBUNGAN BIDANG PELATIHAN


DAN PERLUASAN INDUSTRIAL DAN DAN PRODUKTIVITAS
KERJA PERSYARATAN KERJA TENAGA KERJA

SUBKOORDINATOR SUBKOORDINATOR SUBKOORDINATOR


DAN KELOMPOK DAN KELOMPOK DAN KELOMPOK
JABATAN JABATAN JABATAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL

UPTD

28
C. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KOPERASI, PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KABUPATEN ASAHAN

KEPALA

KELOMPOK
JABATAN
SEKRETARIAT
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUBKOORDINATOR


UMUM DAN KEPEGAWAIAN KEUANGAN DAN KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

BIDANG KOPERASI BIDANG USAHA MIKRO BIDANG PERDAGANGAN BIDANG


PERINDUSTRIAN

SUBKOORDINATOR
SUBKOORDINATOR SUBKOORDINATOR SUBKOORDINATOR DAN KELOMPOK
DAN KELOMPOK DAN KELOMPOK DAN KELOMPOK JABATAN
JABATAN JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL
FUNGSIONAL FUNGSIONAL

UPTD

29
D. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN ASAHAN

KEPALA

SEKRETARIAT

SUBKOORDINATOR
SUB BAGIAN UMUM DAN KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN


FUNGSIONAL BIDANG FUNGSIONAL BIDANG FUNGSIONAL BIDANG FUNGSIONAL BIDANG
PENGEMBANGAN IKLIM PELAYANAN PENDATAAN, PENELITIAN PENGADUAN, PEMBINAAN
PENANAMAN MODAL ADMINISTRASI PERIZINAN DAN PENETAPAN DAN PENGENDALIAN

UPTD

30
E. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN ASAHAN

KEPALA

SEKRETARIAT
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUBKOORDINATOR


UMUM DAN DAN KELOMPOK
KEPEGAWAIAN JABATAN
FUNGSIONAL

BIDANG KEPEMUDAAN BIDANG BIDANG PARIWISATA


KEOLAHRAGAAN

SUBKOORDINATOR SUBKOORDINATOR SUBKOORDINATOR


DAN KELOMPOK DAN KELOMPOK DAN KELOMPOK
JABATAN JABATAN JABATAN FUNGSIONAL
FUNGSIONAL FUNGSIONAL

UPTD

31
F. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KABUPATEN ASAHAN

KEPALA

SEKRETARIAT
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN SUBKOORDINATOR


UMUM DAN KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL

BIDANG PERPUSTAKAAN BIDANG KEARSIPAN

SUBKOORDINATOR SUBKOORDINATOR
DAN KELOMPOK DAN KELOMPOK
JABATAN JABATAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAL

UPTD
BUPATI ASAHAN,

ttd

SURYA

32

Anda mungkin juga menyukai