Anda di halaman 1dari 4

Tabel Analisis Jurnal

Nama : Isnaeni Nur Komala Sari


NRM : 1107620127

No Judul Artikel dan


Metodologi Hasil Penelitian Analisis
Nama Penulis
1 Pengaruh Globalisasi Metodo Deskriptif Hasil penilitian yang didapat dari Dari Artikel ini didaptakan hasil
terhadap Eksistensi dikarenakan diselidiki jurnal berjudul Pengaruh Globalisasi analisis bahwa globalisasi bukan
Kebudayaan Daerah di dengan gambaran subjek terhadap Eksistensi Kebudayaan menjadi alasan hancurnya nilai-nilai
Indonesia atau objek yang digunakan Daerah di Indonesia yaitu terdapat 2 luhur budaya bangsa Indonesia yang
Oleh: Donny Ermawan T., berupa orang, lembaga, dampak yang diperoleh dari jurnal ini terkandung di dalam Pancasila. Bahkan
M.D.S. masyarakat dan yang yaitu terdapat dampak negatif dan sebaliknya, jika di era globalisasi bangsa
lainnya positif, salah satu dampak positif kita mampu menyelaraskan pengaruh
yang perubahan tata nilai dan sikap kebudayaan yang datang dari luar
masyarakat yang semula irasional dengan tetap mendasarkan pada nilai-
menjadi rasional; berkembangnya nilai luhur Pancasila, maka hal tersebut
ilmu pengetahuan dan teknologi akan mampu memperkuat jati diri
memberikan kemudahan kepada bangsa Indonesia di era yang serba
masyarakat dalam beraktivitas; dan moderen ini. Globalisasi bukan semata-
mendorong untuk berpikir lebih maju mata menelan budaya Barat secara
dan tingkat kehidupan yang lebih mentah-mentah. Akan tetapi sebaliknya,
baik. dan dari beberapa dampak globalisasi yang berarti hilangnya batas-
negatif yang di kutip oleh penulis batas antarnegara dapat dijadikan
yaitu berkembangnya sifat sebagai ajang promosi budaya luhur
individualis karena 8 Jurnal Kajian yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Lemhannas RI | Edisi 32 | desember
2017 masyarakat merasa dimudahkan
dengan teknologi maju membuat
mereka merasa tidak lagi
membutuhkan orang lain;
meningkatnya sifat materialistis
karena masyarakat memandang
segalanya dari segi materi;
meningkatnya sifat konsumerisme
yaitu proses konsumsi atau
pemakaian barang-barang hasil
produksi secara berlebihan atau tidak
sepantasnya secara berkelanjutan dan
hedonism yaitu pandangan hidup
yang menganggap bahwa orang akan
menjadi bahagia dengan mencari
kebahagiaan sebanyak mungkin dan
sedapat mungkin menghindari
perasaan-perasaan yang
Menyakitkan
2 Pendidikan multikultural: Dalam penulisan makalah Hasil penilitian yang didapat dari Dari Artikel ini didaptakan hasil
penguatan identitas ini, penulis menggunakan jurnal berjudul Pendidikan analisis bahwa dengan penanaman
nasional di era revolusi metode penelitian kualitatif multikultural: penguatan identitas pendidikan multikultural yang benar
industri 4.0 . Oleh : Yenni dengan menggunakan nasional di era revolusi industri 4.0 akan menghasilkan generasi muda di era
Eria Ningsih pendekatan kepustakaan. yaitu Sejarah revolusi industri sendiri revolusi industri 4.0 yang kreatif,
Karena ,kajian yang berjalan dengan berbagai tahap, inovatif, serta generasi yang
menggunakan analisis data dimulai dengan revolusi industri 1.0, berkarakter, berintegritas dan
berdasarkan bahan tertulis, 2.0, 3.0, hingga 4.0 yang sedanng kita menjunjung tinggi toleransi sesuai
bahan kepustakaan berupa alami saat ini. revolusi industri 4.0 identitas nasional bangsa Indonesia.
catatan yang sendiri pertama dicetuskan oleh Dengan penelitian ini diharapkan
terpublikasikan, buku, pemerintah Jerman untuk mampu memberikan sumbangsih ilmu
majalah, surat kabar, mempromosikan komputerisasi pengetahuan pentingnya pendidikan
naskah, jurnal ataupun manufaktur. Tantangan pendidikan multikultural di era revolusi industri 4.0
artikel Indonesia sendiri adalah bagaimana
pendidikan lebih berniovasi dan
kreatif dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi yang ada,
pendidikan yang memiliki nilai-nilai
karakteristik budaya lokal. revolusi
industri 4.0 ini juga memberikan
perubahan terhadap sistem sosial
dalam pendidikan di Indonesia dan
juga dalam masyarakat. Pertama,
perubahan demografi dan nilai sosial.
Kedua, pertumbuhan kompleksitas
proses yang meliputi; ketereampilan
teknis, pemahaman proses, motivasi
belajar, toleransi, pengambilan
keputusan, penyelesaian masalah dan
keterampilan analisis Seiring dengan
semakin majunya ilmu pengetahuan
dan teknologi, bukan tidak mungkin
pendidikan dan segala sistemnya akan
ikut mengalami perubahan.
3 Pendidikan multikultural Dalam penulisan makalah Hasil penilitian yang didapat dari
dan relevansinya bagi ini, penulis menggunakan jurnal berjudul Pendidikan Dari Artikel ini didaptakan hasil analisis
penguatan nasionalisme metode penelitian kualitatif multikultural dan relevansinya bagi bahwa Pendidikan Multikultural
bangsa indonesia. Oleh: dengan menggunakan penguatan nasionalisme bangsa menjadi sangat relevan dalam konteks
Marianus Mantovanny pendekatan kepustakaan. indonesia. Globalisasi yang ditandai Indonesia sebagai manifestasi kesadaran
Tapung Karena ,kajian yang dengan kuatnya arus, informasi, tentang keanekaragaman kultural,
menggunakan analisis data demokrasi dan penghormatan demokrasi, HAM dan mereduksi
berdasarkan bahan tertulis, terhadap Hak-hak Asasi Manusia kecenderungan berpikir, bersikap dan
bahan kepustakaan berupa (HAM) dan eksistensi kelompok bertindak diskriminatif, prasangka, dan
catatan yang masyarakat yaitu terdapat 2 dampak stereotip. Pendidikan multikultural
terpublikasikan, buku, yang diperoleh dari jurnal ini yaitu mengarahkan masyarakat didik untuk
majalah, surat kabar, terdapat dampak negatif dan positif. peka menghadapi arus perputaran
naskah, jurnal ataupun di satu pihak dapat berdampak positif, globalisasi, perkembangan demokrasi,
artikel. tetapi tetapi juga bisa berdampak dan bersikap kritis terhadap berbagai
negatif. Dampak positif akan terlihat model doktrinasi monokulturalisme,
dalam pengembangan dan radikalisme dan fundamentalisme
pertumbuhan kehidupan masyarakat
yang lebih sejahtera, berkualitas dan
berpengetahuan. Sedangkan dampak
negatif dapat berupa bahaya benturan
peradaban yang menyebabkan
kekacauan, konflik dan perpecahan
dalam suatu negara. Keadaan negatif
ini digambarkan oleh Samuel P.
Huntington sebagai ‘benturan
peradaban’ (Clash of Civilization)
dalam buku The Future of The World
Order (Fukuyama & Hungtington,
2003:73-83). Apabila masyarakat
tidak mampu memahami dan
menghadapi fenomena ini, maka
bukan tidak mungkin akan menjadi
korban darinya. Masyarakat bisa
berada pada posisi ambigu,
kehilangan identitas dan karakter,
kompetisi yang tidak sehat, dan
konflik dimensional. Situasi dan
kondisi ini akan berakibat pada
pengerusan dan degradasi dalam
berbagai dimensi kehidupannya, yang
menyebabkan melemahnya semangat
kebangsaan dan keterpurukan dalam
bidang ekonomi, politik, sosial
budaya, moral dan pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai