Anda di halaman 1dari 3

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.

2 Tahun 2014

MAKNA BUDAYA DALAM PENDIDIKAN


Eva Iryani1
Abstract
Education and culture have a very close relationship, education without culture will be nothing, and
culture without education will make the culture itself die. Education is as medium for the transmision of the
culture from generation to generation. Culture also gives contribution for education to create intellectual
human being and having a good manner. The local culture and national have a very high value in
educational process.
Key words : Education, Culture, intellectual generation.

A. PENDAHULUAN mengemukakan manusia menyimpan sifat


Pendidikan baik secara teoritik maupun kebinatangan dan berbahaya apabila tidak
secara praktis tidak terlepas dari kebudayaan. diarahkan, maka pendidikan nasional indonesia
Pendidikan tidak terjadi didalam vacum tetapi GLNKDZDWLUNDQ WHODK PHODKLUNDQ ³PDQXVLD-
terjadi di dalam interaksi antara manusia didalam PDQXVLD EXD\D´ WDQSD EXGD\D ,QLODK WXJDV
suatu masyarakat yang berbudaya. pendidikan nasional, kebudayaan meminta bukan
Tidak dapat dibayangkan adanya suatu saja manusia yang cerdas tetapi cerdas dan
masyarakat tanpa budaya, oleh sebab itu berbudaya.
pendidikan dan kebudayaan merupakan suatu Pendidikan kedepan diharapkan mampu
kesatuan. Kebudayaan itu dinamis dan terus mentransformasikan nilai-nilai budaya, sehingga
berkembang karena adanya proses pendidikan. diharapkan melahirkan manusia-manusia yang
Proses pendidikan bukan hanya intelek belum sempurna bila jauh dari nilai
mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan tetapi budaya. Karena budaya memiliki makna yang
juga mengembangkan bahkan dapat mematikan besar dalam pendidikan terutama dalam era
kebudayaan itu sendiri. Disamping otonomi daerah.
mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dari B. Makna Budaya dalam Pendidikan
suatu generasi ke generasi lain. Proses pendidikan 1. Orientasi Budaya
berfungsi untuk membentuk pribadi-pribadi yang Kebudayaan adalah hasil cipta dan karya
kreatif yang menjadi penggerah serta manusia berupa norma-norma, nilai-nilai,
pengembang dan jaringan kebudayaan dimana dia kepercayaan, tingkah laku dan teknologi yang
hidup. Pribadi yang tidak kreatif dan produktif dipelajari dan dimiliki oleh semua anggota
akan menjadi beban kebudayaan atau beban dari masyarakat tertentu. Kebudayaan dalam arti luas
masyarakatnya. dapat berwujud Ideal seperti ide-ide, gagasan,
Semasa era Orde Baru proses pendidikan nilai,Kelakuan berpola dari manusia dalam
telah dilacurkan sebagai proses indoktrinasi serta masyarakat, Fisik yakni benda hasil karya
telah membatasi kebudayaan hanya pada aspek manusia.
intelektual semata-mata. Selama ini pendidikan kebudayaan adalah hasil budidaya, karsa dan
dalam arti schooling telah dibatasi bagi interaksi manusia dengan sesamanya, dan
pengembangan intelektual (intelligence lingkungannya. Untuk mengadakan interaksi ini
intellectual) dan mengarahkan manusia kepada manusia menciptakan aturan nilai-nilai tertentu.
kebutuhan perkembangan industri. Nilai-nilai Aturan dan nilai tertentu ini dapat berbentuk tata
moral, nilai-nilai kebudayaan lainnya, selain nilai tertib, etika, adat istiadat dan peraturan
intelektual telah diabaikan. Intelegensi emosional, perundang-undangan atau kensensus. Secara
intelegensi interpersonal dan intelegensi umum dapat dilihat dimanapun didunia ini aturan
intrapersonal juga telah diabaikan. Hasilnya akan dan nilai-nilai yang dianggap luhur oleh manusia
melahirkan nilai-nilai keserakahan, kekerasan dan adakalanya dihasilkan atas dasar pengalaman
tumpulnya rasa kemanusiaan. yang berulang-ulang kali, ide atau kekuasaan
Dalam semangat reformasi total kehidupan manusia itu sendiri. Budaya yang dibuat ini
masyarakat dan bangsa Indonesia haruslah berlaku untuk turun temurun dengan diadakan
merupakan suatu reformasi total kebudayaan. SHURPEDNNDQ GDQ SHQVHVXDLDQ GLVDQD VLQL ³sekali
Dalam reformasi kebudayaan ini terletak DLU EHVDU VHNDOL WHSLDQ EHUXEDK´
reformasi pendidikan nasional. Memang krisis Sekolah sebagai lembaga pendidikan harus
kebudayaan adalah merupakan krisis mengawetkan kebudayaan yang diwariskan nenek
kemanusiaan. Didalam masa krisis yang dialami moyang yang menyampaikan kepada generasi
dewasa ini tampaklah manusia-manusia tanpa muda. Kebudayaan dapat dibentuk, dilestarikan,
disiplin, manusia yang menerapkan hukum atau dikembangkan karena dan melalui
sendiri, manusia yang rakus dan kehilangan pendidikan. Baik kebudayaan yang berwujud
pertimbangan akal sehat. Apabila teroma yang ideal atau kelakuan dan teknologi, dapat
diwujudkan melalui praksis pendidikan. Cara-
1
Dosen Fakultas. Ekonomi Universitas Jambi cara untuk mewariskan kebudayaan khususnya
mengajarkan tingkah laku kepada generasi baru.

110
Makna Budaya Dalam Pendidikan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.2 Tahun 2014

Berbeda dari masyarakat ke masyarakat. Adapun memacu terhadap kemajuan peradaban Islam
cara itu melalui transmisi kebudayaan secara dengan persentuhan peradaban itu islam
informal, nonformal and formal pada masyarakat mencapai puncak peradaban yang tinggi, dengan
maju dan informal dan nonformal pada tetap memelihara nilai-nilai tradisional yang
masyarakat primitif. Secara formal tugas ini terbukti baik dan mengambil nilai-nilai baru yang
diserahkan kepada sekolah untuk paling baik.
mentransmisikan kepada generasi penerus. Dengan demikian tradisi lama dan tradisi
Dengan demikian lembaga pendidikan baru yang mengalami perubahan mempunyai arti
mempunyai fungsi untuk mentransmisi, atau makna bagi kemajuan suatu bangsa. Di
mengawetkan kebudayaan lokal dan Nusantara, bangsa kita yang dapat mewujudkan
begitulah yang diharapkan dalam perubahan kemerdekaan tidak terlepas dari penyatuan
paradigma pendidikan nasional yang berdasarkan budaya Nasional dalam semangat Sumpah
kebudayaan yang menuntut struktur pendidikan Pemuda. Sehingga rakyat Indonesia bersatu untuk
nasional yang tidak sentaralistik karena menghadapi penjajahan, begitu juga halnya
berdasarkan kenyataan kebudayaan Nusantara dengan pendidikan.
yang Bhineka. Bentuk dan struktur pendidikan Bila ditelaah tentang makna budaya dalam
yang lahir dari dan untuk masyarakat pendidikan, akan ditemukan bagaimana budaya
(community-based education) merupakan suatu daerah dan budaya nasional sangat bermakna
tuntutan. Sistem pendidikan yang demikian juga dalam pendidikan baik dalam konsep otonomi
sejalan dengan jiwa disentralisasi dan otonomi maupun nasional sangat bermakna dalam
daerah sebagai salah satu tuntutan reformasi. pendidikan baik dalam konsep otonomi maupun
Reformasi kebudayaan tidak akan ada artinya bila nasional baik budaya lisan maupun budaya
tidak didukung oleh proses pendidikan. tulisan atau budaya materi atau nonmateri. Secara
Reformasi kebudayaan tidak terlepas dari sederhana dapat digambarkan bagaimana makna
reformasi pendidikan. budaya dalam pendidikan, diantaranya :
2. Arti Budaya dalam Pendidikan a. Norma-norma dan nilai-nilai yang dimiliki
Antara kebudayaan dan pendidikan oleh suatu kebudayaan merupakan potensi
mempunyai hubungan interaktif yang saling dasar pembentukan peserta didik yang cerdas
membutuhkan tidak mungkin proses pendidikan intelektual, cerdas emosional, cerdas
terlepas dari kebudayaan, dan perkembangan interpersonal dan intrapesonal. Hasil dari
kebudayaan tidak terlepas dari proses pendidikan proses pendidikan yang basednya norma dan
yang terjadi didalam masyarakat tertentu. nihildri nilai-nilai kebudayaan akan
Menghilangkan kebudayaan dari proses menghasilkan peserta didik yang anorma dan
pendidikan berarti membuang pendidikan kesuatu jauh dari nilai kemanusiaan. Dengan
daerah vacum tak bertuan. Bagaimana bisa demikian budaya yang dianut dan akan
disepakati untuk membangun masyarakat dikembangkan serta dilestarikan oleh
Indonesia yang baru tanpa kebudayaan. pendidikan akan melahirkan manusia-
Pendidikan tanpa kebudayaan adalah hampa, manusia yang berahklak baik dan berguna
sedangkan kebudayaan tanpa pendidikan akan bagi bangsa dan negara.
menuju kematian budaya itu sendiri. b. Keanekaragaman bahasa yang dimiliki oleh
Pendidikan dalam arti schooling telah bangsa Indonesia akan menjadi alat interaksi
dibatasi bagi pengembangan intelektual, didalam proses pendidikan. Bahasa Indonesia
sedangkan nilai-nilai kebudayaan lain dalam arti yang merupakan bahasa persatuan lahir dari
pengembangan intelegensi emosional, intelegensi keanegaragaman bahasa. Dalam arti bahasa
interpersonal dan intrapersonal diabaikan daerah akan membantu interaksi dalam
sehingga menghasilkan manusia yang dikuasai praksis pendidikan daerah tersebut dimana
oleh nilai-nilai keserakahan, kekerasan dan mereka belum bisa berbahasa Indonesia,
tumpulnya rasa kemanusiaan hal ini disebabkan dengan demikian bahasa mempunyai arti
pendidikan dijauhkan dari nilai budaya. dalam interaksi ketika pelaksanaan proses
Bila berkaca pada sejarah Islam yang pendidikan, dan melalui bahasa inilah pesan-
mencapai puncak kejayaan peradaban. Itu tidak pesan pendidikan bisa dikirim dan diterima
terlepas dari bagaimana para ulama dan ilmuan pada proses pendidikan.
muslim mengkompirmasikan nilai-nilai c. Kebudayaan merupakan perekat persatuan
peradaban dari dunia non-Muslim (misalnya dari bangsa dan keutuhan negara persatuan
Yunani dan Persia) saat itu menjadi daya Republik Indonesia. kebudayaan nasional
rangsang terhadap kreatifitas baru, untuk yang tergambar dalam Sumpah Pemuda dan
mengembangkan prinsip-prinsip kreativitas yang terilham didalam semboyang bangsa
ilmiah menurut ajaran Islam yang telah dijelaskan Bhineka Tunggal Ika menjadi pemersatu
di dalam al-Quran dan Sunnah, secara selektif bangsa, semangat ini akan menjadi
dan inovatif serta akomadatif terhadap nilai-nilai kepersatuan kita mulai dari sabang sampai
baru dari luar dijadikan daya dorong serta merauke. Walaupun memiliki budaya yang

111
Makna Budaya Dalam Pendidikan
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.2 Tahun 2014

beranekaragam bila dibawa dalam konteks


otonomi akan mempunyai makna bahwa
proses pendidikan merupakan kegiatan
bersama untuk membangun daerah dan
membangun negara Indonesia dalam konteks
pendidikan nasional.
d. Budaya daerah dan nasional merupakan
filterisasi terhadap kehidupan global yaitu
kebudayaan yang datang dari luar yang
mengandung unsur negatif yang meracuni
generasi muda. Proses pendidikan yang
merupakan pemanusiaan harus dapat
mengadopsi budaya global yang sifatnya
positif untuk membuka horizon pemikiran
dan menghindari peserta didik dari pengaruh
negatif. Hanya budaya yang kuatlah yang
dapat menahan pengaruh tersebut.
e. Sistem sosial mempunyai arti yang besar
untuk menunjang proses pendidikan formal
yang dilaksanakan sekolah dan
melaksanakan pendidikan informal dan non
formal untuk menunjang keberhasilan proses
pendidikan formal.
Ini hanya beberapa makna budaya dalam
pendidikan dan kemungkinan masih banyak
makna yang lain. Yang jelas budaya suatu daerah
dan budaya nasional sangat bermakna didalam
pendidikan.
Dengan demikian budaya merupakan
identitas dari suatu daerah yang akan mempunyai
nilai dalam pendidikan. Misalnya Budaya Jambi
\DQJ WHULQWHJUDO GDODP ³adat bersendi syara´
bersendi NLWDEXOODK´. Bila prinsip ini terus
dilestarikan dan dikembangkan dalam proses
pendidikan maka akan menghasilkan output dan
outcome manusia yang cerdas dan beragama serta
berakhlak.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi. Sosiologi Pendidikan. Jakarta.
Rineka Cipta. 1991
A.R. Tilaar. Paradigma Baru Pendidikan
Nasional. Jakarta: Rineka Cipta,2004
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. ed. III Jakarta: Balai Pustaka.
1990
Fuad Hasan. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta:
Rineka Cipta, 1997
Engkoswara. Kecenderungan Kehidupan di
Indonesia Menjelang Tahun 2000 dan
Implikasinya terhadap Sistem Pendidikan.
Jakarta: Intermedia, 1996
M. Arifin. Kapita Selekta Pendidikan (Islam dan
Umum). Jakarta: Bumi Aksara, 2000
S. Nasution. Asas-Asas Kurikulum Jakarta: Bumi
Aksara, 2003
Umar Tirtarajardja, Pengantar Pendidikan
Jakarta: Rineka Cipta, 2000

112
Makna Budaya Dalam Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai