Anda di halaman 1dari 9

LOMBA ESSAY ART, CULTURE DAN EDUCATION FEST 2020

UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH JAKARTA

JUDUL ESSAY :

“PENDIDKAN KEBUDAYAAN’’

OLEH :
(THAARIQ TAUFIQ RAHMAN/2018510079/PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA

2020
BIODATA

Nama : Thaariq Taufiq Rahman

Tempat & Tanggal Lahir : Tasikmalaya, 12 September 1999

Alamat : Jl. Pule, Kelurahan Pondok Kacang Barat,

KecamatanPondok Aren, Kota Tangerang

Selatan, Banten

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Instansi Pendidikan : Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

Fakultas : Fakultas Agama Islam

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Nomor Telepon : 089686585519


Abstract
Pendidikan secara praktis tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai
budaya. Dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan sendiri, secara proses
mentransfernya yang paling efektif dengan cara pendidikan. Keduanya sangat
erat hubungannya karena saling melengkapi dan mendukung antara satu sama
lain. Kebudayaan sebagai hasil budi manusia, dalam hal berbagai bentuk dan
menifestasinya, dikenal sepanjang sejarah sebagai milik manusia yang tidak
kaku, melainkan selalu berkembang dan berubah dan membina manusia untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan kultural dan tantangan zaman
tradisional untuk memasuki zaman modern. Pendidikan selalu berubah sesuai
perkembangan kebudayaan, karena pendidikan merupakan proses transfer
kebudayaan dan sebagai cermin nilai-nilai kebudayaan (pendidikan bersifat
reflektif). Pendidikan juga bersifat progresif, yaitu selalu mengalami perubahan
perkembangan sesuai tuntutan perkembangan kebudayaan. Transfer nilai-nilai
budaya dimiliki paling efektif adalah melalui proses pendidikan. Dalam
masyarakat modern proses pendidikan tersebut didasarkan pada program
pendidikan secara formal. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan budaya
dan karakter yang telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu,
pendidikan adalah proses pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi
muda dan juga proses pengembangan budaya dan karakter bangsa untuk
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dan bangsa di masa mendatang.

Keyword: Pendidikan,kebudayaan,nilai-nilai

‘’Pendidikan Berbudaya’’
”Didik dan persiapkanlah anak-anakmu, sesuai zamannya, karena mereka
diciptakan untuk hidup pada masa yang berbeda dengan masamu”
(Ali bin Abi Thalib )
Pendidikan sangat penting dalam kehidupan, karena tanpa pendidikan
manusia akan sulit berkembang. Negara maju tentunya tidak terlepas dari dunia
pendidikan. Semakin tinggi kualitas pendidikan suatu negara, maka semakin
tinggi pula kualitas SDM yang akan didapat. Tujuan pendidikan adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan SDM di Indonesia dengan
semaksimal mungkin.Pendidikan harus mampu mempersiapkan warga negara
agar dapat berperan aktif dalam seluruh bagian di kehidupan, cerdas, aktif, kreatif,
terampil, jujur, berdisiplin, bermoral tinggi, demokratis, dan toleran dengan
mengutamakan persatuan bangsa dan bukannya perpecahan. Ada Empat point
pendidikan yang dicanangkan oleh UNESCO yang perlu dikembangkan oleh
lembaga pendidikan formal, yaitu:
a. learning to Know (belajar untuk mengetahui)
b. learning to do (belajar untuk melakukan sesuatu)
c. learning to be (belajar untuk menjadi seseorang)
d. learning to live together (belajar untuk menjalani kehidupan bersama).

Menurut UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar


dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Menurut
kamus Bahasa Indonesia pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat
imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara
atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Dan menurut
saya Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani si-terdidik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama.
Menurut saya kebudayaan adalah suatu keseluruhan kompleks yang
meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta
kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota
masyarakat. Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral,
norma, dan keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Sistem
berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan itu adalah hasil dari interaksi manusia
dengan sesamanya dan lingkungan alamnya.
Karena Pendidikan secara praktis tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai
budaya. Dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan sendiri, secara proses
mentransfernya yang paling efektif dengan cara pendidikan. Keduanya sangat erat
hubungannya karena saling melengkapi dan mendukung antara satu sama lain.
Kebudayaan sebagai hasil budi manusia, dalam hal berbagai bentuk dan
menifestasinya, dikenal sepanjang sejarah sebagai milik manusia yang tidak kaku,
melainkan selalu berkembang dan berubah dan membina manusia untuk
menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan kultural dan tantangan zaman
tradisional untuk memasuki zaman modern.
Tujuan pendidikan adalah melestarikan dan selalu meningkatkan
kebudayaan itu sendiri, dengan adanya pendidikan, kita bisa mentransfer
kebudayaan itu sendiri dari generasi kegenerasi selanjutnya, dan juga kita sebagai
masyarakat mencita-citakan terwujudnya masyarakat dan kebudayaan yang lebih
baik kedepannya, maka sudah dengan sendirinya pendidikan kita pun harus lebih
baik lagi.
Dalam konteks ini dapat dilihat hubungan antara pendidikan dengan tradisi
budaya serta kepribadian suatu masyarakat betapapun sederhananya masyarakat
tersebut. Hal ini dapat dilihat bahwa tradisi sebagai muatan budaya senantiasa
terlestarikan dalam setiap masyarakat, dari generasi ke generasi. Hubungan ini
tentunya hanya akan mungkin terjadi bila para pendukung nilai tersebut dapat
menuliskannya kepada generasi mudanya sebagai generasi penerus.
Pendidikan selalu berubah sesuai perkembangan kebudayaan, karena
pendidikan merupakan proses transfer kebudayaan dan sebagai cermin nilai-nilai
kebudayaan (pendidikan bersifat reflektif). Pendidikan juga bersifat progresif,
yaitu selalu mengalami perubahan perkembangan sesuai tuntutan perkembangan
kebudayaan. Transfer nilai-nilai budaya dimiliki paling efektif adalah melalui
proses pendidikan. Dalam masyarakat modern proses pendidikan tersebut
didasarkan pada program pendidikan secara formal. Oleh sebab itu dalam
penyelenggarannya dibentuk kelembagaan pendidikan formal.
Namun, tidak boleh dilupakan, bahwa sesungguhnya lingkungan
pendidikan tidak hanya dalam lembaga pendidikan saja (baik formal, non-formal
maupun informal), namun terdapat juga lingkungan yang tak kalah pentingnya ,
yaitu lingkungan keluarga dan masyarakat.
Dari sudut pandangan individu pendidikan merupakan usaha untuk
mengembangkan potensi individu, sebaliknya dari sudut pandang kemasyarakatan
pendidikan adalah sebagai pewarisan nilai-nilai budaya. Dalam pandangan ini,
pendidikan mengemban dua tugas utama, yaitu peningkatan potensi individu dan
pelestarian nilai-nilai budaya. Manusia sebagai mahluk berbudaya, pada
hakikatnya adalah pencipta budaya itu sendiri. Budaya itu kemudian
meningkatkan sejalan dengan peningkatan potensi manusia pencipta budaya itu.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan
nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan upaya pendidikan di
Indonesia. Pasal 3 UU Sisdiknas menyebutkan, “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Tujuan
pendidikan nasional itu merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia
yang harus dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu,
rumusan tujuan pendidikan nasional menjadi dasar dalam pengembangan
pendidikan budaya dan karakter bangsa.
Untuk mendapatkan wawasan mengenai arti pendidikan budaya dan
karakter bangsa perlu dikemukakan pengertian istilah budaya, karakter bangsa,
dan pendidikan.
Pengertian yang dikemukakan di sini dikemukakan secara teknis dan
digunakan dalam mengembangkan pedoman ini. Budaya diartikan sebagai
keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan keyakinan (belief) manusia
yang dihasilkan masyarakat. Sistem berpikir, nilai, moral,norma, dan keyakinan
itu adalah hasil dari interaksi manusia dengan sesamanya dan lingkungan
alamnya. Sistem berpikir, nilai, moral, norma dan keyakinan itu digunakan dalam
kehidupan manusia dan menghasilkan sistem sosial, sistem ekonomi, sistem
kepercayaan, sistem pengetahuan, teknologi, seni, dan sebagainya. Manusia
sebagai makhluk sosial menjadi penghasil sistem berpikir, nilai, moral, norma,
dan keyakinan; akan tetapi juga dalam interaksi dengan sesama manusia dan alam
kehidupan, manusia diatur oleh sistem berpikir, nilai, moral, norma, dan
keyakinan yang telah dihasilkannya. Ketika kehidupan manusia terus
berkembang, maka yang berkembang sesungguhnya adalah sistem sosial, sistem
ekonomi, sistem kepercayaan, ilmu, teknologi, serta seni. Pendidikan merupakan
upaya terencana dalam mengembangkan potensi peserta didik, sehingga mereka
memiliki sistem berpikir, nilai, moral, dan keyakinan yang diwariskan
masyarakatnya dan mengembangkan warisan tersebut ke arah yang sesuai untuk
kehidupan masa kini dan masa mendatang.
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang
terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan
digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.
Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti jujur, berani
bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain. Interaksi seseorang
dengan orang lain menumbuhkan karakter masyarakat dan karakter bangsa. Oleh
karena itu, pengembangan karakter bangsa hanya dapat dilakukan melalui
pengembangan karakter individu seseorang.
Akan tetapi, karena manusia hidup dalam lingkungan sosial dan budaya
tertentu, maka pengembangan karakter individu seseorang hanya dapat dilakukan
dalam lingkungan sosial dan budaya yang berangkutan. Artinya, pengembangan
budaya dan karakter bangsa hanya dapat dilakukan dalam suatu proses pendidikan
yang tidak melepaskan peserta didik/mahasiswa dari lingkungan sosial,budaya
masyarakat, dan budaya bangsa.
Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah Pancasila; jadi pendidikan
budaya dan karakter bangsa haruslah berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Dengan
kata lain, mendidik budaya dan karakter bangsa adalah mengembangkan nilai-
nilai Pancasila pada diri peserta didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.
Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam
mengembangkan potensi peserta didik. Pendidikan adalah juga suatu usaha
masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi
keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa
depan. Keberlangsungan itu ditandai oleh pewarisan budaya dan karakter yang
telah dimiliki masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan adalah proses
pewarisan budaya dan karakter bangsa bagi generasi muda dan juga proses
pengembangan budaya dan karakter bangsa untuk peningkatan kualitas kehidupan
masyarakat dan bangsa di masa mendatang. Dalam proses pendidikan budaya dan
karakter bangsa, secara aktif peserta didik mengembangkan potensi dirinya,
melakukan proses internalisasi, dan penghayatan nilai-nilai menjadi kepribadian
mereka dalam bergaul di masyarakat, mengembangkan kehidupan masyarakat
yang lebih sejahtera, serta mengembangkan kehidupan bangsa yang bermartabat.
Berdasarkan pengertian budaya, karakter bangsa, dan pendidikan yang
telah dikemukakan di atas maka pendidikan budaya dan karakter bangsa dimaknai
sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa
pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai
karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai
anggota masyarakat, dan warganegara yang religius, nasionalis, produktif dan
kreatif .
Atas dasar pemikiran itu, pengembangan pendidikan budaya dan karakter
sangat strategis bagi keberlangsungan dan keunggulan bangsa di masa mendatang.
Pengembangan itu harus dilakukan melalui perencanaan yang baik, pendekatan
yang sesuai, dan metode belajar serta pembelajaran yang efektif. Sesuai dengan
sifat suatu nilai, pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah usaha bersama
sekolah; oleh karenanya harus dilakukan secara bersama oleh semua guru dan
pemimpin sekolah, melalui semua mata pelajaran, dan menjadi bagian yang tak
terpisahkan dari budaya sekolah.
Jadi menurut saya Peran pendidikan kebudayaan adalah sebagai transfer
nilai-nilai budaya atau sebagai cara yang paling efektif dalam mentransfer nilai-
nilai budaya adalah dengan cara proses pendidikan, karena keduanya sangat erat
hubungannya. Kebudayaan dengan pendidikan sangat erat sekali keduanya saling
berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan karena saling dan membutuhkan
antara satu sama lainnya.
Untuk kesimpulan-nya tentang pendidikan berbudaya dizaman sekarang
harus diperdalami agar masyarakat Indonesia khusus nya peserta didik Bisa
menerapkan dikehidupan sehari harinya. Mungkin hanya itu yang bisa saya
jabarkan tentang ‘Pendidikan Masa Kini’ dan sayasangat megharapkan saran dari
pembaca jika terdapat kekurangan dalam Essay saya ini. Maaf kalau ada kata-kata
saya yang tidak berkenan.

“‫”َو الَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُتُه‬


DAFTAR PUSTAKA

Normina, 2002, ‘Pendidikan Dalam Kebudayaan’, Ittihad Jurnal Kopertais, vol.


15, no. 28, hal.17-27.

Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


(UU Sisdiknas)

Anda mungkin juga menyukai