Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Kuliah Strategi Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
RIZKY ADITYA SAPUTRA 2018510073
THAARIQ TAUFIQ RAHMAN 2018510079
HALIMAH TUS SAKDIAH 2018510103
1
Iif khoiru Ahmadi, dkk, Stategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, (Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher,
2011), hlm 16-17.
untuk menyampaikan pelajaran yang ditransformasikan langsung oleh guru
kepada siswa. Ada 5 (lima) tahapan pembelajaran langsung yaitu :
Tahap 1: Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa;
Tahap 2: Mendemonstrasi pengetahuan dan keterampilan;
Tahap 3: Membimbing pelatihan;
Tahap 4: Memeriksa pemahaman dan memberikan umpan balik;
Tahap 5: Memberikan kesempatan untuk latihan lanjutan dan penerapan
konsep.
c. System pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung
berlangsung dan berhasilnya pembelajaran.
Keberhasilan metode pembelajaran langsung memerlukan
lingkungan yang baik untuk presentasi dan demonstrasi, yakni ruangan
yang tenang dengan penerangan cukup, termasuk alat atau media yang
sesuai. Di samping itu, metode pembelajaran langsung juga bergantung
pada motivasi siswa yang memadai untuk mengamati kekgiatan yang
dilakukan guru dan mendengarkan segala sesuatu yang dikatakannya.
Pada hakikatnya, pembelajaran langsung memerlukan kaidah yang
mengatur bagaimana siswa yang suka berbicara, prosedur untuk
menjamin tempo pembelajaran yang baik, strategi khusus untuk
mengatur giliran keterlibatan siswa, dan untuk menanggulangi tingkah
laku siswa yang menyimpang.
B. Tahapan Pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung ini dapat digunakan sebagai alternative untuk
guru dalam pembelajran, dalam hal ini adalah pembelajaran matematika.
Pembelajaran langsung dilakukan dalam kegiatan pembelajatran yang
berpusat pada guru, tetapi harus melibatkan siswa.
Tahapan pelaksanaan model pembelajaran langsung (direct instruction)
adalah sebagai berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
Tujuan langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan
perhatian siswa, serta memotivasi mereka untuk berperan serta dalam
pembelajaran. Penyampaian tujuan kepada siswa dapat dilakukan guru
melalui rangkuman rencana pembelajaran dengan cara menuliskannya
di papan tulis, atau menempelkan informasi tertulis pada papan bulletin
yang berisi tahapan-tahapan dan isinya, serta alokasi waktu yang
disedikan untuk setiap tahap. Kegiatan ini bertujuan untuk menarik
perhatian siswa, memusatkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan,
dan mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah dimilikinya,
yang relevan dengan pokok pembicaraan yang akan dipelajari.
c. Membimbing pelatihan
Bimbingan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan untuk menilai tingkat pemahaman siswa dan mengoreksi
kesalahan konsep. Pada fase ini guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berlatih konsep atau keterampilan. Latihan terbimbing ini
baik juga digunakan oleh guru untuk menilai kemampuan siswa dalam
melakukan tugasnya. Pada fase ini peran guru adalah memonitor dan
memberikan bimbingan jika diperlukan. Agar dapat
mendemonstrasikan sesuatu dengan benar, diperlukan latihan yang
intensif dan memerhatikan aspek-aspek penting dari keterampilan atau
konsep yang didemonstrasikan.
d. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Guru memeriksa atau mengecek kemampuan siswa seperti
member kuis terkini, dan memeberi umpan balik seperti membuka
diskusi untuk siswa.. guru memberikan review terhadap hal-hal yang
telah dilakukan siswa, memberikan umpan balik terhadap respons siswa
yang benar, dan mengulang keterampilan jika diperlukan.
2
Rusmono, ‘’Strategi Pembelajaran Dengan Problem Based Learning’’ (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), Hlm.
31
Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita-cita yang bernilai
normatif. Dengan perkataan lain, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus
ditanamkan kepada anak didik. Nilai-nilai itu nantinya akan mewarnai cara anak didik
bersikap dan berbuat dalam lingkungan sosilnya, baik disekolah maupun diluar
sekolah.
2. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah komponen kedua dalam sistem pembelajaran. Dalam
konteks tertentu, bahan pelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran. Artinya,
sering terjadi proses pembelajaran diartikan sebagai proses penyampaian materi
Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran, yakni penguasaan bahan
pelajaran pokok dan bahan pelajaran pelengkap. Penguasan bahan pelajaran pokok
adalah bahan pelajaran yang menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai
dengan profesinya. Sedangkan bahan pelajaran pelengkap adalah bahan pelajaran yang
dapat membuka wawasan seorang guru agar dalam mengajar dapat menunjang
penyampaian bahan pelajaran pokok. Pemakaian bahan pelajaran pelengkap ini harus
disesuaikan dengan bahan pelajaran pokok yang dipegang agar dapat memberikan
motivasi kepada sebagian besar atau semua anak didik.
Menurut (kemp, 1977) bahan pelajaran umumnya merupakan gabungan antara
jenis materi yang berbentuk pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam isi pelajaran
ini terlihat masing-masing jenis pelajaran sudah memrlukan strategi penyampaian
yang berbeda-beda. Oleh karena itu, dalam menentukan strategi pembelajaran, guru
harus terlebih dahulu memahami jenis bahan pelajaran yang akan disampaikan agar
diperoleh strategi pembelajaran yang sesuai.
4. Metode
Metode adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam menyampaikan pesan
pembelajaran kepada peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dan
komponen yang juga mempunyai fungsi yang sangat menentukan
Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen
ini.bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponin lain, tanpa dapat di
implementasikan melalaui metode yang tepat, maka komponen-komponen tersebut
tidak akan memeliki makna dalam proses pencapaian tentujuan. Oleh karna itu setiap
guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi metode dan strategi dalam
pelaksanaan proses pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus
terpaku dengan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang
berfariasi agar jalalnnya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian
anak didik. Tetapi juga penggunaan metode yang berfariasi tidak akan menguntungkan
kegiatan belajar mengajar bila pengginaannya tidak tepat dan sesuai dengan situasi
yang mendukungnya dan kondisi pisikologis anak didik. Oleh karna itu, disinilah
kompetensi guru diperlukan dalam memilih metode yang tepat.
5. Alat
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan
pengajaran. Sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan
pengajaran, alat mempunyai fungsi yaitu alat sebagai perlengkapan, alat sebagai
pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat sebagai tujuan.
Alat dapat dibagi menjadi dua macam, yatu alat dan alat pembantu pengajaran.
Yang dimaksud dengan alat adalah berupa suruhan, perintah, larangan, dll sedangkan
alat bantu pengajaran adalah berupa globe, papan tulis, batu tulis, batu kapur, gambar,
diagram, slide, video dan sebagainya. Alat bantu pengajaran dapat juga dikatakan
sebagai media.
6. Sumber Pelajaran
Belajar mengajar telah diketahui bukanlah berproses dalam kehampaan, tetapi
berproses dalam kemaknaan, didalamnya ada sejumlah nilai yang disampaikan kepada
anak didik. Nilai-nilai tidak datang dengan sendirinya tetapi terambil dari berbagai
sumber guna dipakai dalam proses belajar mengajar. Jadi menurut ( Drs.Udin sari
winataputra,M.A dan Drs.Rustana adiwinata, 1991:165 ) yang dimaksud dengan
sumber bahan belajar adalah segala sesuatu yang dapat di pergunakan sebagai tempat
di mana bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Denga demikian,
sumber belajar itu merupakan bahan/materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang
mengandung hal-hal baru bagi sipelajar. Sebab pada hakikatnya belajar adalah untuk
mendapatkan hal-hal baru ( perubahan ). Dalam mengemukakan sumber belajar ini
para ahli sepakat bahawa segala sesuatu dapat di pergunakan sebagai sumber belajar
sesuai dengan kepentingan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
7. Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen terahir dalam sistem proses pembelajaran.
Evaluasi bukan saja berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai umpan balik bagi guru atas kenerjanya
dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat melihat kekurangan
dalam pemanfaatn berbagai kompone sistem pembelajaran
Pengertian dari evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas luasnya,
sedalalm dalamnya, yang bersangkutan dengan kapabilitas siswa guna mengetahi
sebab akibat dan hasil belajar siswa yang dapat mendorong dan mengembangkan
kemampuan belajar. Dari pengertian itu, tujuan evaluasi dapat dilihat dari 2 segi yaitu:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA