Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa


tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang dapat diajarkan dengan pola
selangkah demi selangkah. Apabila guru menggunakan metode pengajaran langsung ini, guru
mempunyai tanggung jawab untuk mengudentifikasi tujuan pembelajaran dan tanggung jawab
yang besar terhadap penstrukturan isi/materi atau keterampilan, menjelaskan kepada siswa,
pemodelan (mendemonstrasikan yang dikombinasikan dengan latihan, memberikan
kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan konsep atau keterampilan yang telah
dipelajari serta memberikan umpan balik.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran langsung ?


2. Apa tujuan dari model pembelajaran langsung?
3. Apa tahapan dalam penerapan model pembelajaran langsung ?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dalam model pembelajaran langsung ?

C. TUJUAN

Pembuatan makalah ini bertujuan agar kita mengetahui tentang apa yang dimaksud
dengan model pembelajaran langsung, tujuan, tahapan dalam penerapannya serta kelebihan
dan kekurangan dalam model pembelajaran langsung.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran Langsung

Dalam Permendikbud No.103 Tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan


dasar dan pendidikan menengah, disebutkan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan cara
pandang pendidik yang digunakan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang
memungkinkan terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan.
Berdasarkan pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam
strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan langkah-langkah sistematik yang
digunakan pendidik untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang memungkinkan
terjadinya proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi yang ditentukan (Permendikbud
No.103 Tahun 2014).
Metode merupakan langkah operasional atau implementatif dari strategi
pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan belajar. Ketepatan penggunaan suatu
metode akan menunjukkan berfungsinya suatu strategi pembelajaran. Berdasarkan
Permendikbud No.103 Tahun 2014, metode pembelajaran merupakan cara atau teknik yang
digunakan oleh pendidik untuk menangani suatu kegiatan pembelajaran yang mencakup
antara lain ceramah, tanya-jawab, diskusi. Metode pembelajaran selanjutnya dapat dijabarkan
ke dalam teknik pembelajaran. Teknik pembelajaran menurut T. Raka Joni (dalam modul
PPG, 2017) menunjuk kepada ragam khas penerapan sesuatu metode dengan latar tertentu,
seperti kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan peralatan, kesiapan siswa dan
sebagainya.
Hubungan pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran dapat diilustrasikan
dalam diagram di bawah ini.

2
Di dalam Permendikbud No.103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah, Pasal 2 dinyatakan bahwa: model pembelajaran merupakan
kerangka konseptual dan operasional pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis,
pengaturan, dan budaya. Jika pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran bahkan
termasuk juga taktik pembelajaran, kesemuanya terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh
maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran.

Dalam Permendikbud No. 58 dan 59 tahun 2014 tentang kurikulum sekolah 2013,
Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui
interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa
kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik
melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi
atau menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan
analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan langsung
atau yang disebut dengan instructional effect.
Ciri-ciri model pembelajaran langsung antara lain:
1. Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar
2. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
3. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan
berhasilnya pengajaran

Menurut Hayati (2017:12), Model pembelajaran langsung atau model pengajaran


langsung (direct instruction) bertumpu pada prinsip-prinsip psikologi perilaku dan teori
belajar sosial khususnya tentang permodelan (modeling). Hal ini didasarkan pada kenyataan
bahwa perubahan perilaku dalam belajar sebagian besar diperoleh dari permodelan, yaitu
perilaku dan pengalaman (keberhasilan dan kegagalan) orang lain. Oleh karena itu,
pembelajaran langsung merupakan model pengajaran yang bersifat teacher centered.

3
Pembelajaran langsung atau Direct Instruction merujuk pada berbagai teknik
pembelajaran ekspositori (pemindahan pengetahuan dari guru kepada murid secara langsung,
misalnya melalui ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas.
Pendekatan dalam model pembelajaran ini berpusat pada guru, dalam hal ini guru
menyampaikan isi materi pelajarandalam format yang sangat terstruktur, mengarahkan
kegiatan para peserta didik, dan mempertahankan fokus pencapaian akademik.

B. Tujuan Model Pembelajaran Langsung

Menurut Depdiknas dalam Afandi,dkk (2013: 17) menyebutkan bahwa tujuan utama
pembelajaran langsung adalah untuk memaksimalkan penggunaan waktu belajar peserta
didik. Beberapa temuan dalam teori perilaku di antaranya adalah pencapaian peserta didik
yang dihubungkan dengan waktu yang digunakan oleh peserta didik dalam belajar atau
mengerjakan tugas dan kecepatan peserta didik untuk berhasil dalam mengerjakan tugas
sangat positif.
Menurut Hayati(2017:12) tujuan model pembelajaran langsung adalah :
a. Membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan prosedural, yaitu pengetahuan tentang
bagaimana melakukan sesuatu. Misalnya bagaimana cara menggunakan alat dalam
melakukan suatu eksperimen.
b. Membantu untuk memahami pengetahuan deklaratif, yaitu pengetahuan tentang sesuatu
(dapat diungkapkan dengan kata-kata), misalnya nama-nama bagian suatu alat.
Model Pembelajaran Langsung dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar
terstruktur dan berorientasi pada pencapaian akademik. Guru berperan sebagai penyampai
informasi, dalam melakukan tugasnya guru dapat menggunakan berbagai media. Informasi
yang disampaikan dengan strategi direktif dapat berupa pengetahuan prosedural (yaitu
pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif (yaitu
pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi).

C. Sintaks Model Pembelajaran Langsung

Fase ke- Indikator Aktivitas Guru


1 Menyampaikan tujuan dan Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
mempersiapkan siswa informasi latar belakang pelajaran, pentingnya
pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar
2 Mendemonstrasikan Guru mendemonstrasikan keterampilan yang

4
pengetahuan atau benar, atau menyajikan informasi tahap demi
keterampilan tahap.
3 Membimbing pelatihan Guru merencanakan dan memberi bimbingan
pelatihan awal.
4 Mengecek pemahaman Guru mengecek apakah siswa telah berhasil
dari melakukan tugas dengan baik, memberi
memberi umpan balik umpan balik.
5 Memberikan kesempatan Guru mempersiapkan kesempatan melakukan
untuk pelatihan dan pelatihan lanjutan dengan pelatihan khusus
penerapan pada penerapan kepada situasi lebih kompleks
dan masalah-masalah yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari.

D. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Langsung

Kelebihan model pembelajaran langsung Menurut Suprihatiningrum (2013:236)


adalah sebagai berikut :
1. Guru dapat mengendalikan isi materi dan urutan materi yang akan diberikan kepada
siswa.
2. Model ini memungkinkan untuk diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar
maupun kelas yang kecil.
3. Melalui pembimbingan, guru dapat menekankan hal-hal penting atau kesulitan-kesulitan
yang mungkin dihadapi siswa.
4. Merupakan cara yang paling efektif untuk mengajarkan konsep dan ketrampilan-
ketrampilan yang eksplisit kepada siswa yang berprestasi rendah karena guru
memberikan bimbingan secara individual.
5. Informasi yang banyak dapat tersampaikan dalam waktu yang relatif singkat yang dapat
diakses secara setara oleh seluruh siswa.
6. Salah satu metode yang dipakai dalam model ini adalah ceramah. Metode ceramah
merupakan cara yang bermanfaat untuk menyampaikan informasi kepada siswa yang
tidak suka membaca atau yang tidak memiliki ketrampilan dalam menyusun dan
menafsirkan informasi.
7. Metode pembelajaran langsung yang menekankan kegiatan mendengar (misalnya
ceramah) dan mengamati (misalnya demonstrasi) dapat membantu siswa yang cocok
belajar dengan cara-cara ini.

5
8. Model pembelajaran langsung (terutama demonstrasi ) dapat memberi siswa tantangan
untuk mempertimbangkan kesenjangan yang terdapat diantara teori (yang seharusnya
terjadi) dan observasi (kenyataan yang mereka lihat).
9. Model pembelajaran ini berguna bagi siswa yang tidak memiliki kepercayaan diri atau
ketrampilan dalam melakukan tugas seperti yang didemonstrasikan oleh guru.

Kelemahan pembelajaran langsung menurut Suprihatiningrum (2013:237) yaitu :


1. Tidak semua siswa memilki kemampuan untuk mendengarkan, mengamati, mencatat
dengan baik. Oleh karena itu, guru harus masih mengajarkan dan membimbing siswa.
2. Guru kadang kesulitan untuk mengatasi perbedaan dalam hal kemampuan, pengetahuan
awal, tingakat pembelajaran dan pemahaman, gaya belajar atau ketertarikan siswa.
3. Kesempatan siswa untuk mengembangkan ketrampilan sosial dan interpersonal terbatas
karena partisipasi aktif lebih banyak dilakukan oleh guru.
4. Kesuksesan pembelajaran ini sangat bergantung pada guru. Jika guru siap,
berpengetahuan, percaya diri, antusias dan terstruktur, siswa dapat belajar dengan baik.
5. Model pembelajaran ini dapat berdampak negatif terhadap kemampuan pemecahan
masalah, kemandirian dan keingintahuan siswa karena keingintahuan siswa akan selesai
dengan pembimbingan guru.
6. Model pembelajaran langsung membutuhkan ketrampilan komunikasi yang baik dari
guru. Jika komunikasi tidak berlangsung efektif dapat dipastikan pembelajaran tidak
akan berhasil.
7. Guru sulit untuk mendapatkan umpan balik mengenai pemahaman siswa, sehingga
dapat berakibat pada ketidakpahaman siswa atau kesalahpahaman siswa.
8. Model pembelajran ini akan sulit diterapkan untuk materi-materi yang abstrak dan
kompleks.
9. Jika model pembelajaran langsung tidak banyak melibatkan siswa, siswa akan banyak
kehilangan perhatian setelah 10-15 menit dan hanya akan mengingat sedikit isi materi
yang disampaikan.
10. Siswa menjadi tidak bertanggung jawab mengenai materi yang harus dipelajari oleh
dirinya karena menganggap materi akan diajarkan oleh guru.

6
BAB III
KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Dari beberapa uraian diatas di ambil beberapa kesimpulan yakni :


1. Proses pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik
melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan
RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran.
2. Kelebihan dari model pembelajaran langsung yaitu :
a. Siswa benar-benar dapat menguasai pengetahuannya.
b. Semua siswa aktif/terlibat dalam pembelajaran.
3. Kekurangan dari model pembelajaran langsung yaitu :
a. Memerlukan waktu lama sehingga siswa yang tampil tidak begitu lama.
b. Hanya untuk mata pelajaran tertentu.

B. SARAN

Adapun beberapa saran penulis didalam makalah ini, yaitu semoga isi dari makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua, yaitu dapat lebih memahami dan lebih
mengetahui tentang model pembelajaran langsung yang nantinya sangat berguna pada saat
kita menjadi seorang guru. Namun dalam hal ini, penulis juga menyadari masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, sebagai penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun.

7
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Muhamad, dkk.2013. Model dan Metode Pembelajaran disekolah. Semarang :


UNISSULA PRESS
Budiyanto, Agus Krisno. 2016. Sintaks 45 metode pembelajaran dalam student centered
learning (SCL). Malang : UMM Press
Hayati, Sri. 2017. Belajar & Pembelajaran Berbasis Cooperatif Learning. Magelang : Graha
Cendekia
Nurdyansyah dan Fahyuni, Eni Fariyatul. 2016. Inovasi Model Pembelajaran. Sidoarjo :
Nizamia Learning Center
Sumardyono, dkk. 2017. modul pengembangan keprofesian berkelanjutan mata pelajaran
matematika sekolah menengah pertama (smp) terintegrasi penguatan pendidikan
karakter dan pengembangan soal kelompok kompetensi c. Jakarta :Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.
Suprihatiningrum, Jamil. 2013. STRATEGI PEMBELAJARAN:Teori & Aplikasi. Jogjakarta :
AR-RUZZ MEDIA
__________. 2014.permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang kurikulum sekolah 2013
sekolah menengah pertama pertama/Madrasah Tsanwiiyah.Jakarata:Depdikbud
__________. 2014.permendikbud No. 59 Tahun 2014 tentang kurikulum sekolah 2013
sekolah menengah pertama Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah
Aliyah/Madrasah Aliyah Kejuruan.Jakarata:Depdikbud
__________. 2014.permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang pembelajaran pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.Jakarata:Depdikbud

Anda mungkin juga menyukai