Pemilihan strategi belajar mengajar pada dasarnya merupakan salah satu hal
penting yang harus dipahami oeh setiap guru, mengingat proses belajar mengajar
merupakan proses komuniksi multiarah antar siswa, guru, dan lingkungan belajar.
Pemilihan strategi belajar mengajar yang akan digunakan dalam proses belajar
mengajar harus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Selain itu,
harus disesuaikan dengan jenis materi, karakteristik peserta didik serta situasi dan
kondisi dimana proses pembelajaran tersebut akan berlangsung.[6] Jenis materi
Qur’an Hadits memilki ranah afektif yang lebih dominan, sehingga ketika pengajaran
materi ini tanpa menyentuh ranah afektif dapat dipastikan tujuan pembelajaran tidak
dicapai dengan optimal. Terdapat berbagai metode dan tehnik pembelajaran yang
akan digunakan oleh guru, tetapi tidak semuanya sama efektifnya mencapai tujuan
pembelajaran. Untuk itu dibutuhkan aktivitas guru dalam memilih strategi.
Pemilihan strategi pada umumnya bertolak dari (a) rumusan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan; (b) analisis kebutuhan dan karakteristik peserta
didik yang dihasilkan; dan (c) jenis materi pembelajaran yang akan dikomunikasikan.
Ketiga elemen yang dimaksud, selanjutnya disesuaikan dengan media pembelajaran
atau sumber belajar yang tersedia dan mungkin digunakan.[7]
Pemilihan strategi dapat dilakukan dengan memperhatikan pertanyaan-
pertanyaan berikut:
1. Apakah materi pelajaran paling baik disampaikan secra klasikal (serentak
bersama-sama dalam satu waktu)?
2. Apakah materi pelajaran sebaiknya dipelajari peserta didik secara individual
sesuai dengan laju dan kecepatan belajar masing-masing?
3. Apakah pengalaman langsung hanya dapat berhasil diperoleh dengan jalan
praktik langsung dalamkelompok dengan guru atau tanpa kehadiran guru?
4. Apakah diperlukan diskusi atau konsutasi secra individual antara guru dan
siswa?[8]
Kesimpulan