Anda di halaman 1dari 10

LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI

E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373


VOLUME VI, NO. I, JANUARI, 2023

KONSEP DIRI MAHASISWA UNIVERSITAS PASUNDAN DALAM


KONTEKS KOMUNIKASI ANTARBUDAYA

Rahmi Aini1, Teuku Yuliansyah2, Aura Angelisa3, Feni Oktami Putri4


Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Pasundan 1,2,3,4
Email: rahmiaini26@gmail.com teuku.yuliansyah@unpas.ac.id angelisaaura@gmail.com
fenilintang25@gmail.com

ABSTRACT

University development and competition, both public and private, to be the best is now required. Each of these
institutions, whether a university, institute, or high school, is required to be able to win interest and trust from the
public, so it must pay attention and maintain good quality for its users. Organizational culture has an important
role in an organization. Pasundan University implements three pillars in its organizational culture, namely
"Nyunda, Nyantri, and Nyakola." Pasundan University, especially in the Communication Science Study Program,
has various kinds of students from various regions who have their own cultures and habits. Cultural diversity is
both a potential and a puzzle that always necessitates problem solving. Any uniqueness or something that implies
the peculiarity of an area is basically wealth. The conception of a multicultural Indonesia is not only at the
physical level but also at the level of consciousness. Indonesia, as an archipelagic country that has various
cultures and customs, has as its motto "Bhineka Tunggal Ika," which means different but still one.

Keywords: Self-Concept, Intercultural Communication, Communication

I. Pendahuluan awal didirikan. Tidak terkecuali


Perkembangan dan persaingan Universitas Pasundan yang
perguruan tinggi baik negeri didirikan Tahun 1960.
ataupun swasta untuk menjadi yang Budaya organisasi memiliki
terbaik sekarang ini sudah menjadi peran penting di dalam suatu
suatu keharusan. Setiap lembaga organisasi. Budaya organiasi ini
tersebut baik dengan tipe memiliki core value atau nilai inti
universitas, institut ataupun sekolah yang menjadi acuan bagi seluruh
tinggi dituntut untuk mampu anggota organisasi di Universitas
merebut minat dan kepercayaan dari Pasundan. Tiga nilai dasar atau pilar
publik. Badan usaha baik formal sesuai dengan Statuta Universitas
ataupun non – formal yang bergerak Pasundan dan mendasari budaya
di bidang jasa, harus organisasi, antara lain. Pertama,
memperhatikan dan menjaga Nyunda atau Jembar Budayana
kualitas yang baik bagi yang memiliki makna budaya
penggunanya. Demi menjaga Sunda merupakan nilai yang
kualitas dan mempertahankannya dijunjung oleh semua sivitas
maka setiap lembaga dimaksud akademika. Dalam praktiknya
tentulah mempunyai visi dan misi, sehari - hari maka seluruh sivitas
bahkan semboyan tertentu sejak akademika harus memiliki serta

82
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME VI, NO. I, JANUARI, 2023

mempraktikkan jiwa ramah, dan heterogenitas sosial ini dapat


toleran, dan terbuka. Selain itu, diakomodasi sedemikian rupa
dalam berpikir dan bersikap sehingga menjadi modal bangsa ini
mengimplementasikan nilai silih dalam mengemas aset kebudayaan
asah, silih asih, silih asuh. Kedua, yang luar biasa ini.
Nyantri atau Pengkuh Agamana Indonesia sebagai negara
yang memiliki makna bahwa kepulauan yang memiliki
kehidupan ini adalah bernilai ibadah berbagaimacam budaya serta adat
kepada Allah SWT. Oleh istiadat sebagaimana semboyan
karenanya, seluruh sivitas negara Indonesia, yaitu “Bhineka
akademika Universitas Pasundan Tunggal Ika” yang bermakna
harus memahami dan menjalankan berbeda-beda tetapi tetap satu.
tugas dan fungsi hidupnya dengan Meskipun memiliki perbedaan,
melakukan yang terbaik sebagai masyarakat Indonesia harus tetap
manifestasi ibadah kepada Allah Bersatu menjunjung tinggi negara
SWT. Ketiga, Nyakola atau Luhung Indonesia. Indonesia terdiri atas
Elmuna, yang memiliki makna sejumlah besar kelompok etnis,
berpikir rasional dan tetap terbuka budaya, agama, dan lain-lain yang
terhadap nilai-nilai kebenaran dan masingmasing plural dan heterogen
terbuka terhadap kritik merupakan (Lestari, 2015). Universitas
aktivitas yang harus dimiliki Pasundan khususnya pada Program
seluruh sivitas akademika di Studi Ilmu Komunikasi tentu
Universitas Pasundan. Selain itu, terdapat berbagai macam
terus berupaya meningkatkan taraf mahasiswa dari berbagai daerah
hidup dengan tetap memperhatikan yang memiliki budaya dan
kodrat, martabat manusia serta kebiasaannya masing-masing.
menjaga kelestarian alam dan Setiap orang memiliki
lingkungan dengan upaya pengetahuan dan keyakinan tentang
pemanfaatan ilmunya. dirinya sendiri. Usaha individu
Keberagaman kebudayaan untuk memahami diri sendiri hingga
adalah sebuah potensi sekaligus menghasilkan konsep mengenai
puzzle yang senantiasa menuntut dirinya sendiri sering dikatakan
penyelesaian masalah. Setiap sebagai konsep diri (Maini Sitepu &
keunikan atau sesuatu yang Sari Sitepu, 2021).
menyiratkan suatu kekhasan suatu Penelitian ini ditujukan guna
daerah pada dasarnya adalah mendeskripsikan dan
kekayaan. Konsepsi Indonesia yang mengidentifikasi faktor-faktor yang
multikultural selaiknya bukan membentuk konsep diri mahasiswa
hanya pada tataran fisik saja tetapi dalam konteks komunikasi
juga pada tingkat kesadaran. antarbudaya pada Program Studi
Dengan kenyataan semacam inilah Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
maka tanggungjawab yang besar Sosial dan Politik Universitas
menghadang kita, bagaimanakah Pasundan
caranya agar kemajemukan budaya

83
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME VI, NO. I, JANUARI, 2023

II. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan


Jenis penelitian yang dipilih cara pengumpulan data melalui:
oleh peneliti adalah penelitian a) Observasi
dengan pendekatan kualitatif. Observasi diartikan sebagai
Penelitian kualitatif adalah kegiatan mengamati secara
penelitian yang bermaksud untuk langsung, tanpa mediator
memahami fenomena tentang apa untuk melihat dengan dekat
yang dialami oleh subjek penelitian kegiatan yang dilakukan
seperti perilaku, persepsi, motivasi, subjek tersebut.
tindakan, dan lain-lain. Penelitian
dengan sifat deskripsi dalam bentuk b) Wawancara
kata-kata dan bahasa, pada suatu Penelitian ini juga
konteks khusus yang alamiah dan menggunakan metode
dengan memanfaatkan berbagai wawancara (interview)
metode ilmiah (Moleong, 2007) untuk memperoleh
Penelitian kualitatif atau gambaran yang memadai
perspektif subjektif dengan tradisi dan akurat mengenai topik
fenomenologi, keterlibatan peneliti pembahasan.
berbaur dengan subjek penelitian c) Studi Pustaka
mutlak dilakukan. Penelitian Pengumpulan data dalam
semacam ini menginginkan peneliti penelitian ini dilakukan
melakukan pengamatan secara dengan cara mempelajari
langsung dan berinteraksi dengan dan mencatat dari berbagai
para informan agar dapat sumber litelatur yang
mengungkapkan, memahami dan berkaitan dengan penelitian
menganalisis data yang mereka ini untuk melengkapi data.
konstruksi dalam tindak
komunikasi yang mereka lakukan. Pada tahap pertama dilakukan
Adapun teknik pengumpulan melalui observasi, dengan
data pada penelitian ini juga mengamati kegiatan yang dilakukan
didasarkan pada teknik oleh informan. Setelah dilakukan
pengumpulan data fenomenologis. observasi, maka dilanjutkan melalui
Sebagaimana pendapat Clark tahap wawancara, adapun cara
Moustakas yang menyatakan bahwa melakukan wawancara dengan cara
dalam penelitian fenomenologi menyusun pertanyaan berdasarkan
umumnya dilakukan wawancara hasil observasi dan kemudian
yang panjang dan mendalam dilakukan tanya jawab dengan
sebagai upaya mengumpulkan data. informan. Data-data yang telah
Selain wawancara, untuk diperoleh melalui observasi dan
mengumpulkan data dapat juga wawancara kemudian diolah dan
dilakukan dengan cara observasi diperkuat dengan kajian literatur
partisipatif dan analisis dokumen berupa studi kepustakaan.
(Moustakas, 1994)
III. Hasil dan Pembahasan

84
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME VI, NO. I, JANUARI, 2023

Indonesia sebagai negara yang terorganisir (Masturah,


kepulauan yang memiliki 2017). Sedangkan menurut
berbagaimacam budaya serta adat Fuhrmann konsep diri
istiadat sebagaimana semboyan merupakan konsep dasar
negara Indonesia, yaitu “Bhineka mengenai diri sendiri,
Tunggal Ika” yang bermakna pemikiran, dan opini berkenaan
berbeda-beda tetapi tetap satu. dengan kesadaran tentang apa
Meskipun memiliki perbedaan, dan siapa dirinya yang
masyarakat Indonesia harus tetap sebenarnya (Masturah, 2017).
Bersatu menjunjung tinggi negara Konsep diri individu akan
Indonesia. Universitas Pasundan berkembang karena pengaruh
khususnya pada Program Studi dari pengalaman dan interaksiya
Ilmu Komunikasi tentu terdapat dengan lingkungan (Kulsum et
berbagai macam mahasiswa dari al., 2017). Pada dasarnya
berbagai daerah yang memiliki konsep diri bersifat dinamis,
budaya dan kebiasaannya masing- artinya dapat berubah melalui
masing. Dalam konteks konsep diri, hasil belajar dari individu.
maka disetiap lingkungan tentu (Victoranto Amseke et al.,
memiliki konsep yang berbeda, 2021).
sebagaimana pembahasan berikut. Secara garis besar, konsep
diri merupakan hubungan
A. Konsep Diri Mahasiswa Prodi antarasikap dan keyakinan
Ilkom FISIP UNPAS serta pandangan yang dimiliki
Budaya merupakan hal oleh seseorang tentang
yang dipandang dapat diterima karakter dan ciri-ciri sifat
seseorang yang berasal dari yang dimilikinya yang meliputi
komunitasnya (Lowie, 1917). dimensi fisiknya, kelemahan
Individu akan tumbuh dan yang dimilikinya,
berkembang sesuai dengan nilai kemahirannya, kegagalannya,
budayanya. Pada saat individu motivasi yang dimiliki dirinya,
tumbuh dan berkembang, saat dan lain-lain (Alwisol, 2007).
itu pula tekanan dalam Penelitian dilakukan
aktualisasi beralihdari fisiologis terhadap 7 informan, informan
menjadi psikologis. dalam penelitian ini, Sebagian
Kepribadian individu saat besar adalah mahasiswa
dewasa merupakan cerminan Angkatan 2019 sebanyak 6
dari apa yang meraka pahami di (Enam) orang. Lalu satu orang
lingkungannya. Sehingga informan mewakili 2021.
budaya sangat berperan dalam Pemilihan 7 (tujuh) informan ini
membentuk konsep diri karena mereka memiliki latar
seseorang (Masturah, 2017). belakang keluarga, budaya,
Rogers menyatakan bahwa lingkungan dan organisasi yang
konsep diri merupakan bentuk berbeda. Sehingga cenderung
persepsi mengenai diri sendiri memiliki sudut pandang yang

85
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME VI, NO. I, JANUARI, 2023

berbeda. Adapun data informan mengerti makna dari semboyan


etika budaya UNPAS (Nyunda
No. Inisial Angkatan Jenis
Nama Kelamin – Nyantri - Nyakola). Hal
1 AA 2019 P tersebut dikarenakan para
2 FOP 2019 P informan bukan berasal dari
3 HHP 2019 P Jawa Barat
4 MAF 2019 P
Karakter para informan
5 BT 2019 L
dapat dijabarkan berdasarkan
6 MRN 2019 L
table berikut:
7 NA 2021 P
sebagai berikut: Inisial Minat Kemampuan Kemauan

AA Konservatif Adaptif Konservatif

FOP Adaptif Interaktif Interaktif


Table 1. Data Informan
HHP Interaktif Interaktif Interaktif

Dari seluruh informan MAF Adaptif Interaktif Interaktif


dalam penelitian ini, seluruhnya BT Adaptif Interaktif Adaptif
mempunyai prestasi baik dari MRN Interaktif Adaptif Interaktif
segi akademik maupun
NA Interaktif Adaptif Interaktif
organisasi internal atau
Table 2. Karakter Informan
eksternal UNPAS. Dari segi
akademik, peneliti sudah Model konservatif ialah
melakukan mengecekan nilai informan yang memiliki
IPK (Indek Prestasi Kumulatif) karakter sikap stabil dalam
informan semua nya di atas mengambil keputusan dan
3.00. Ada 3 (Tiga) orang tindakan. Faktor resiko dalam
informan yang sedang keseharian baik saat sedang
mengikuti Program MBKM bekerja ataupun tidak, selalu
(Merdeka Belajar Kampus menjadi salah satu
Merdeka). Lalu dari sisi pertimbangan utama.
organisasi, sebagai gambaran Kestabilan dalam proses hidup
umum, hampir semua informan adalah kunci informan model ini
aktif di Himpunan Mahasiswa dalam memaknai dan
Jurusan dan Fakultas. Bahkan berperilaku dalam
ada yang sudah bekerja sebagai kesehariannya. Kata kunci
Presenter Televisi Lokal di Jawa untuk model ini ialah “Status
Barat sejak masih duduk di Quo” (Yuliansyah, 2022).
bangku sekolah SMU dan Model adaptif adalah
sebagainya. informan yang cenderung
Berdasarkan hasil mempunyai karakter sikap
penelitian tim di lapangan fleksibel dalam berperilaku.
mendapatkan hasil banyak dari Mencari hal – hal baru dalam
mahasiswa di Angkatan 2021 keseharian adalah keinginan
secara umum ‘Kurang’ utama, dengan menimbang

86
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME VI, NO. I, JANUARI, 2023

secara sederhana saja sebelum dalam keragaman budaya yang


mengambil suatu keputusan. tumbuh seiring dengan
Kata kuncinya ‘Transit’. kesederajatan diatara budaya
Artinya informan pada model yang berbeda. Harmoni ini
ini akan cenderung berperilaku menuntut setiap individu untuk
‘Always move on’ tergantung memiliki penghargaan terhadap
bagaimana situasi dan kondisi kebudayaan individu lain yang
yang sedang dialami yang hidup dalam komunitasnya
bersangkutan saat itu. (Lestari, 2015).
Model interaktif ialah
informan yang cenderung B. Faktor Pembentuk Konsep
mempunyai karakter sikap yang Diri Mahasiswa Pada Konteks
cepat dalam mengambil suatu Komunikasi Antar Budaya
keputusan dan melakukan Diri selain dipandang dari
keputusan dalam tindakan. segi dimensi, diri juga
Faktor keuangan dan resiko dipandang sebagai sebuah
pekerjaan dalam hidup, dan proses sebagaimana diyakini
faktor yang lain dalam perilaku penganut Interaksionisme
keseharian, tidaklah terlalu Simbolik. Dalam perspektif ini,
dirisaukan. Menjadi ‘seseorang’ diri didefinisikan sebagai sistem
dengan prestasi yang lain dari perspektif yang terus berubah
pada yang lain atau dengan kata dan terus terbentuk di dalam
lain berbeda adalah target utama komunikasi dengan orang lain
model informan ini. Kata dan dengan diri kita sendiri
kuncinya ialah tampil beda dan (Yuliansyah, 2022).
terus berinovasi. Konsep diri yang positif
Semboyan negara merupakan bentuk dari
Indonesia, yaitu “Bhineka penerimaan diri. Orang dengan
Tunggal Ika” yang bermakna konsep diri positif mengenal
berbeda-beda tetapi tetap satu. dirinya dengan baik. Orang
Meskipun memiliki perbedaan, dengan konsep diri positif
masyarakat Indonesia harus bersifat stabil dan bervasiasi.
tetap Bersatu menjunjung tinggi Mereka dapat memahami dan
negara Indonesia. Semboyan itu menerima sejumlah fakta yang
lah yang menjadi “payung” bagi sangat bermacam-macam
mahasiswa mengenal budaya tentang dirinya sendiri.
yang ada di Universitas Berkaitan dengan pengharapan,
Pasundan. orang dengan konsep diri positif
Konsep Bhineka Tunggal merancang tujuan-tujuan yang
Ika mendefinisikan Indonesia sesuai dan realistis (Novianti,
sebagai negara yang 2015). Keluarga memiliki
multicultural, konsep perananan penting dalam
multicultural pada dasarnya pembentukan konsep diri anak,
merupakan konsepharmoni karena keluarga merupakan

87
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME VI, NO. I, JANUARI, 2023

tempat pembentukan konsep berkomunikasi serta


diri anak yang pertama dan memandang dunia mereka
utama (Maini Sitepu & Sari melalui kategori-kategori,
Sitepu, 2021). konsep-konsep, dan label-label
Berkembangnya teknologi yang dihasilkan budaya.
trasportasi dan informasi, Kemiripan budaya dalam
memungkinkan individu di perspektif ini memungkinkan
berbagai penjuru dunia saling pemberian makna yang mirip
mengenal dan melakukan terhadap suatu objek sosial atau
komunikasi. Faktor penting peristiwa. Oleh karena itu,
dalam hal ini adanya dialog hubungan antar budaya dan
tentang berbagai hal, terutama komunikasi bersifat timbal
untuk saling memahami budaya balik, di mana keduanya saling
dari orang lain. memengaruhi (L.A Samovar &
Edward T. Hall dalam R.E. Porter, 1991).
bukunya yang berjudul The Komunikasi antar budaya
Silent Language (1959) terjadi dalam ruang lintas
mengatakan, kebudayaan budaya yang berbeda. Dalam
adalah komunikasi dan hal ini akan muncul suatu
komunikasi adalah kebudayaan. bentuk komunikasi yang unik di
Pendapat tersebut menjelaskan dalamnya. Keunikan ini
suatu komunitas manusia yang mempertimbangkan peranan
tidak bisa terbangun tanpa dan fungsi budaya dalam proses
adanya komunikasi. Budaya komunikasi. Komunikasi lintas
sendiri tercipta karena budaya pada dasarnya mengkaji
komunikasi yang dibuat oleh berkenaan dengan bagaimana
komunitas manusia (Hall, budaya berpengaruh terhadap
1959). aktivitas komunikasi.
Ngugi wa Thiong’o Budaya tidak berakar pada
berpendapat bahwa komunikasi biologi. Sehingga dua individu
menciptakan budaya dan dari satu genetic yang sama
budaya adalah prasarana dari akan memiliki kesamaan nilai
komunikasi. Bahasa dan perilaku yang berbeda
memengaruhi budaya, dan dalam menampilkan nilai-nilai
budaya memengaruhi budaya mereka. Meskipun dua
keseluruhan nilai-nilai yang kita individu tersebut memiliki
miliki dan keberadaan kita warisan rasial yang secara
(Thion’o, 1986). umum, namun proses
Samovar dan Porter enkulturasi dan sosialisasi
menyatakan bahwa perlu ada kebudayaan yang mereka
pemahaman hubungan antara alami dapat mirip atau berbeda.
kebudayaan dengan Sehingga terlahir dalam ras
komunikasi. Melalui atau genetic tertentu tidak
kebudayaan, manusia belajar berarti mengadopsi budaya

88
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME VI, NO. I, JANUARI, 2023

yang secaras tereotipikal khas keberadaan budaya dipandang


(Masturah, 2017). sebagai bagian dari individu
Faktor-faktor yang itu sendiri (Dayakisni &
memengaruhi pembentukan Yuniardi, 2012)
konsep diri dari segi komunikasi Burns pun memiliki
antar budaya, antara lain pandangan sendiri terhadap
(Masturah, 2017): pembentukan konsep diri
1) Cara seseorang menerima seseorang, faktor tersebut antara
orang lain lain (Burns, 1979):
Seseorang dengan 1) Fisik dan citra tubuh
berbeda latar belakang tentu Bentuk tubuh,
perlu saling melakukan penampilan dan ukuran
penerimaan atau tubuh merupakan suatu hal
menghormati. Jika kita penting dalam menjelaskan
diterima dan dihormati oleh perubahan
orang lain tentu kita akan konsep diri seseorang.
menerima orang tersebut 2) Bahasa
dan sebaliknya, jika Bahasa adalah sebagai alat
seseorang tersebut yang mempermudah
menganggap remeh dan hubungan antar individu.
tidak menghargai orang lain Bahasa ini pula yang dapat
tentu akan terjadi menghantarkan budaya
penolakan. seseorang.
2) Kelompok rujukan atau 3) Feedback lingkungan.
budaya lingkungan Feedback lingkungan atau
Individu dalam umpan balik dari orang-
pergaulan bermasyarakat orang yang dekat. Teori
tentu menjadi anggota umpan balik ini dikemukan
berbagai kelompok. Ada oleh Cooley sebagai “the
kelompok yang secara looking glass self “ yaitu
emosional mengikat kita persepsi orang dekat
dan berpengaruh terhadap mengenai diri kita
pembentukan konsep diri (Puspasari, 2007).Budaya
kita, ini lah yang disebut lingkungan yang terbentuk
sebagai kelompok rujukan. akan berpengaruh pula pada
konsep diri seseorang.
Definisi budaya pada
kaitannya dengan perilaku IV. Kesimpulan
pembentukan diri setidaknya
Berdasarkan pembahasan tersebut
mengandung penjelasan,
di atas, maka dapat ditarik kesimpulan:
Pertama, keberadaan budaya
merupakan faktor yang 1. Banyak dari mahasiswa di
memberikan pengaruh eksternal angkatan 2021 secara umum
terhadap individu dan Kedua, ‘Kurang’ mengerti makna dari

89
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME VI, NO. I, JANUARI, 2023

semboyan etika budaya UNPAS Daftar Pustaka


(Nyunda – Nyantri - Nyakola). Alwisol. (2007). Psikologi Kepribadian.
Hal tersebut dikarenakan para UMM Press.
informan bukan berasal dari
Burns. (1979). The Self Concept : Theory,
Jawa Barat. Semboyan negara
Measurement, Development and
Indonesia, yaitu “Bhineka Behavio. Longman Group Limited.
Tunggal Ika” yang bermakna
berbeda-beda tetapi tetap satu. Dayakisni, & Yuniardi. (2012). Psikologi
Lintas Budaya. UMM Press.
Meskipun memiliki perbedaan,
masyarakat Indonesia harus Hall, E. (1959). The Silent Language.
tetap Bersatu menjunjung tinggi Doubleday.
negara Indonesia. Semboyan itu Kulsum, U., Witurachmi, S., & Muchsini,
lah yang menjadi “payung” bagi B. (2017). Pengaruh Konsep Diri Dan
mahasiswa mengenal budaya Dukungan Sosial Keluarga Terhadap
yang ada di Universitas Kematangan Karir Mahasiswa. Jurnal
Tata Arta, 3(2).
Pasundan.
2. Budaya pada kaitannya dengan L.A Samovar, & R.E. Porter. (1991).
perilaku pembentukan diri Communications Between Cultures.
setidaknya mengandung Wodsworth Publishing Company.
penjelasan, Pertama, Lestari, G. (2015). Bhineka Tunggal Ika:
keberadaan budaya merupakan Khasanah Multikultural Indonesia Di
faktor yang memberikan Tengah Kehidupan SARA. Jurnal
pengaruh eksternal terhadap Pendidikan Pancasila Dan
individu dan Kedua, keberadaan Kewarganegaraan, 28(1).
budaya dipandang sebagai Lowie. (1917). Culture and ethnology.
bagian dari individu itu Douglas C. Mcmurtrie.
sendiri. Adapun faktor-faktor
yang memengaruhi Maini Sitepu, J., & Sari Sitepu, M. (2021).
Perkembangan Konsep Diri Anak
pembentukan konsep diri dari
Usia Dini Di Masa Pandemic. Jurnal
segi komunikasi antar budaya,
CERED Seminar Nasional Teknologi
antara lain cara seseorang Edukasi Dan Humaniora, 1(1).
menerima orang lain dan
kelompok rujukan atau budaya Masturah, A. N. (2017). Gambaran Konsep
lingkungan. Para informan Diri Mahasiswa Ditinjau Dari
menyampaikan bahwa Persepktif Budaya (Vol. 2, Issue 2).
Universitas Pasundan sebagai Moleong, L. J. (2007). Metodologi
satu organisasi Pendidikan yang Penelitian Kualitatif. Remaja
“Mewakili Aspirasi” Jawa Barat Rosdakarya.
dalam konteks budaya, sosial, Moustakas, C. (1994). Phenomenological
dan politik dalam peta jalan Research Methods. Sage
(Road Map) guna mewujudkan Publications.
komunikasi antarbudaya.
Novianti, B. (2015). Tinjauan Konsep Diri
dan Dimensinya Pada Anak Dalam
Masa Kanak-Kanak Akhir. JPPK, 1,

90
LINIMASA : JURNAL ILMU KOMUNIKASI
E-ISSN : 2614-0381, ISSN: 2614-0373
VOLUME VI, NO. I, JANUARI, 2023

116–124.
http://ojs.unm.ac.id/index.php/
Puspasari. (2007). Mengukur Konsep Diri
Anak, Cara Praktis bagi Orangtua
untuk Mengukur dan
Mengembangkan Konsep Diri AnaK.
Alex Media Komputindo.
Thion’o. (1986). Decolonising the Mind:
The Politics of Language in African
Literature. James Currey.
Victoranto Amseke, F., Angela Daik, M., &
Ariani Lewandri Liu, D. (2021).
Dukungan Sosial Orang Tua, Konsep
Diri dan Motivasi Berprestasi
Mahasiswa Di Masa Pandemi Covid
19. Jurnal Muara Ilmu Sosial,
Humaniora, Dan Seni, 5(1).
Yuliansyah, T. (2022). Konsep Diri
Anggota Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia (DPD-RI) Pada
Konteks Komunikasi Antarbudaya.
Jurnal Ilmu Komunikasi, 5(2).

91

Anda mungkin juga menyukai