Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN

KULIAH UMUM I

“KEPASUNDANAN”
11 April 2023

Nama : Yemima Purwati


NPM : 228060012

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN MATEMATIKA


UNIVERSITAS PASCA SARJANA PASUNDAN
2022
I. PENDAHULUAN

Mengawali perkuliahan Pasca Sarjana Universitas Pasundan, seluruh mahasiswa


mengikuti mata kuliah kuliah umum sekaligus pengenalan akan budaya universitas. Kuliah
umum ini juga mengangkat suatu tema yang berkaitan dengan Universitas Pasundan sehingga
kuliah umum ini memiliki narasumber yang notabene sangat memahami Universitas
Pasundan itu sendiri terkhusus pasca sarjana. Dalam kuliah umum ini seluruh mahasiswa
magister maupun doktoral dapat menggunakan kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan
yang dimiliki dari narasumber.

Universitas Pasundan terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, sehingga penduduk


mayoritas adalah suku Sunda. Banyak nilai yang dimiliki oleh suku Sunda sendiri yang dapat
menambah wawasan bagi mahasiswa yang berbeda suku. Oleh karena itu, tema kuliah umum
kali ini berkaitan dengan nilai dan kebudayaan yang ada di tanah Sunda.

II. LATAR BELAKANG


Sebagai manusia yang ingin selalu meningkatkan potensi diri pasti akan menemukan
cara agar dirinya diakui masyarakat memiliki potensi yang lebih. Salah satunya dengan
mengikuti program pasca sarjana. Proses menyelesaikan pasca sarjana pasti dengan
mengikuti perkuliahan yang menjadi program dalam setiap universitas. Mahasiswa yang ada
dalam suatu universitas berasal dari berbagi daerah dan juga kalangan, sehingga dalam
program perkuliahan pasti ada yang disebut dengan mata kuliah umum.

Kuliah umum diikuti oleh mahasiswa di seluruh fakultas yang ada dalam universitas.
Sebagai salah satu mahasiswa Universitas Pasca Sarjana Pasundan, mengikuti kuliah umum
adalah hal menguntungkan. Bisa menambah wawasan yang belum pernah didapat
sebelumnya.

Karena dilakukan di awal perkuliahan, maka kuliah umum kali ini sekaligus
memperkenalkan identitas dari Universitas Pasca Sarjana Pasundan yang terdominasi oleh
budaya Sunda. Mahasiswa yang belum mendalami nilai kebudayaan Sunda juga identitas
Universitas Pasca Sarjana Pasundan akan melalui kuliah umum ini.
III. TUJUAN KEGIATAN
Mata kuliah umum diadakan bertujuan untuk menambah pengetahuan yang dimiliki
oleh tiap mahasiswa. Selain itu, mahasiswa juga dapat mengenal pembawa materi
perkuliahan. Kuliah umum ini juga bertujuan menunjukan bentuk perkuliahan yang dilakukan
dengan berbagai metode.

Selain itu, kuliah umum juga dilakukan untuk memenuhi syarat akademis bagi mahasiswa.
Mahasiswa yang mengikuti kuliah umum berarti telah melewati syarat yang harus dilakukan
sebagai mahasiswa di sebuah universitas.

IV. SASARAN KEGIATAN


Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat memberi nilai tambah kepada
mahasiswa terkait dengan :

1. Perolehan wawasan dengan kemampuan membandingkan antara teori dan


keterampilan dalam perkuliahan.
2. Perolehan informasi secara langsung dari narasumber sebagai tambahan materi
perkuliahan.
3. Kemampuan mahasiswa mengumpulkan data/informasi terkait materi perkuliahan.

V. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan ini dilaksanakan pada :

Hari/Tanggal : Senin, 11 April 2023

Waktu : 14.00 - 16.00

VI. NARASUMBER DAN TEMA MATERI KULIAH UMUM


Pada kuliah umum ini, materi dibawakan oleh Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si, selaku
Direktur Pascasarjana UNPAS. Untuk materi yang dibawakan yaitu bertemakan
KEPASUNDANAN yang mengusung seluk beluk dan visi misi Universitas Pasundan, serta
kebudayaan suku Sunda di Indonesia.

VII. ISI MATERI KULIAH UMUM


A. Sekilas Paguyuban Pasundan

Paguyuban Pasundan didirikan oleh Mahasiswa Kedokteran pada tanggal 20 Juli


1913. Dengan visi:
Terwujudnya Masyarakat Indonesia yang memiliki harkat dan martabat.
Kemudian misinya yaitu:

1. Memerangi kebodohan dan kemiskinan

2. Menjaga, memelihara dan mengembangkan Syiar

Kesadaran Paguyuban Pasundan muncul pertama kali lewat capaian proses kultural
pendidikan yang mengabaikan perbedaan agama, keyakinan, etnis dan idiologi sesungguhnya
merupakan gerakan awal penyadaran berbangsa dan bernegara untuk meraih kemerdekaan.

Tahun 1919 pada sidang di Volksraad dengan tandas mengangkat tujuan politiknya
bahwa Paguyuban Pasundan mengakui hak-hak bangsa Indonesia dalam bidang kebudayaan
dan etnisnya masing-masing.
Pada tanggal 28 Oktober 1928 Paguyuban Pasundan mendorong para pemuda sunda
untuk mendeklarasikan sumpah pemuda. Pada tahun 1931, Paguyuban Pasundan
penyampaikan manifest politik sebagai berikut:
a) Paguyuban Pasundan mengakui hak tiap-tiap suku bangsa Indonesia untuk memelihara
etnologis dan kultural.
b) Mengingat nasib yang sama dari seluruh Indonesia, Paguyuban Pasundan menganjurkan
adanya satu perjuangan politik.
c) Paguyuban Pasundan Kesatuan Indonesia. menginsyafi menginsyafi pertumbuhan.
d) Paguyuban Pasundan senantiasa berdaya upaya memperteguh dan menyempurnakan front
kesatuan politik.

Oto Iskandar Dinata (Ketua Paguyuban Pasundan) menjadi anggota Badan Penyelidik
Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan menjadi anggota Panitia
Persiapan Kemerdekaan Republik Indonesia (PPKI). Oto Iskandar Dinata tahun 1943
mendirikan Pembela Tanah Air (PETA) sekaligus perintis Tentara Republik Indonesia.
Tahun 1945 di Sidang Volksraad Oto Iskandar Dinata mengusulkan secara aklamasi
Soekarno menjadi Presiden Republik Indonesia.

Ir. H. Djuanda, (Ketua Paguyuban Pasundan) mengundurkan diri karena menjadi


Perdana Menteri RI. Beliau melahirkan "Deklarasi Djuanda" pada 13 Desember 1957..Pada
tahun 1957, Ketua Umum Paguyuban Pasundan Bapak Suradiradja membentuk panitia
pendirian Universitas Padjadjaran (UNPAD) yang diketuai olehnya. Pada tahun 1960 Bapak
Suradiradja juga mendirikan Universitas Pasundan dan sekaligus sebagai Rektor pertama
Universitas Pasundan.

B. Trijat Unit Sundan

1. Keislaman (Nyantri)

 Memiliki kecerdasan spiritual, karena semua yang kita lakukan harus


dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
 Nilai-nilai Islam harus menjadi acuan dalam seluruh aspek kehidupan pribadi,
bermasyarakat dan bernegara.
 Membela agama dan negara dengan seluruh potensi diri.

2. Kesundaan (Nyunda)

 Memiliki kecerdasan emosional yang menjadi simbol kesetaraan dengan orang lain
untuk menebarkan kasih sayang.
 Menjadi simbol kemoderenan yang saling mewangikan, mencerdaskan.
 Menjadi simbol integrasi yang memayungi, mengayomi dan melindungi.
 Ramah, santun dan toleran.

3. Keilmuan (Nyakola)

 Memiliki kecerdasan intelektual dan memahami kecerdasan artificial. Kecerdasan


tidak selalu identik dengan gelar akademik dan jenjang pendidikan.
 Mementingkan kekuatan nalar yang tidak pernah berhenti berfikir.
 Melahirkan karya-karya dan menghadirkan kebaikan dan kemaslahatan kepada
sesama.

C. Visi dan Misi Universitas Pasundan

VISI:

 Menjadi Entrepreneur University yang dijiwai Nilai Kelslaman dan Kesundaan di


Tahun 2037.

Persepsi kita bahwa Entrepreneur itu adalah kewiraswastaan. Inti dari Kewiraswastaan adalah
kreativitas dengan kepentingan bidang ilmu kita masing-masing dan profesi kita masing-
masing. Kreativitas menurut Einstein "Titik Pusat Gravitasi Emosional". Oleh kita
diinterpretasi sebagai Cinta.
Orang yang mencintai profesinya, akan melahirkan, menciptakan sesuatu, karena
cinta adalah manifestasi dari bimbingan Ilahi kepada kita. Kita diwajibkan mengucapkan
Bismillahirahmanirrahim ketika akan melakukan sesuatu. Bekerjalah dengan cinta didalam
hati, artinya bekerjalah karena Allah bukan karena pujian bukan karena uang.

MISI:

1. Menyelenggarakan sistem pembelajaran yang normal, inovatif dan berpusat pada


mahasiswa untuk menghasilkan lulusan.

2. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian berbasis kewirausahaan dan teknologi untuk


meningkatkan mutu proses dan output hasil pembelajaran.

3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan


masyarakat dalam rangka meningkatkan martabat manusia dan peradaban dunia (inovation
society).

4. Menjaga, memelihara dan mengembangkan nilai Kelslaman dan Kesundaan sebagai


sumber pendidikan karakter untuk meningkatkan kompetensi kecakapan hidup.

5. Menjaga, memelihara dan mengembangkan sistem penyelenggaraan pendidikan yang


mampu membentengi paham sekulerisme, kapitalisme dan liberalisme.

6. Membangun spirit inovasi dan jiwa kewirausahaan dengan menggali peluangpeluang baru,
memperluas jejaring kemitraan, dan memberikan nilai tambah.

D. Pemahaman Pengkuh Agamana (Spiritual QuotientJembar Budayana (Emotional


Quotient), Luhung Elmuna (Intelegent Quotient)

 Pengkuh Agamana
1. Kebersihan Aqidah, istiqomah dalam keimanan, keislaman dan keihsanan.
2. Memahami Islam sebagai suatu sistem yang mengatur kehidupan pribadi, keluarga,
bangsa, negara dan peradaban dunia.
3. Melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar.
4. Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
5. Agama Islam bukan agama yang mati, melainkan agama yang hidup yang selalu
mampu membawa ide-ide baru sesuai dengan perkembangan zaman.
6. Kewajiban kita adalah mengembalikan citra Islam sebagai :
- Agama yang membawa perubahan.
- Agama yang memberikan motivasi maju.
- Agama yang bisa bertindak sebagai pedoman perjuangan kemanusiaan umat
manusia.
- Agama yang Rahmatan Lil Alaamiin.
- Agama yang mampu membangun peradaban Umat Manusia
7. Kejujuran memegang kedudukan sentral dalam Islam, kejujuran untuk melihat
kenyataan bahwa mustahil kaum muslimin mengenal dan mengerti ajaran Islam
sebagaimana mestinya.
8. Mustahil kaum muslim benar-benar mengerti ajaran agama sebagaimana semestinya,
karena kenyataan menujuhkan bagaimana kaum muslimin kalah dalam percaturan
dunia.
9. Kaum muslimin harus terpaksa menelan pil pahit menjadi bangsabangsa kelas
kambing.
10. Jiwa agama harus menyinari segala kegiatan ilmiah melalui perjuangan, pengorbanan
berjihad melawan kebodohan, kemiskinan dan kepicikan.
11. Jangan sekali-kali kita mendevaluasikan agama setingkat dengan ilmu pengetahuan
dan ideologi bikinan manusia, sebab akan kehilangan maknanya yang asasi.
12. Agama adalah jiwa yang harus kita tegakkan dalam ilmu pengetahuan dan ideologi.
Tanpa jiwa agama, ilmu pengetahuan dan ideologi itu hanya sebongkah ritus yang
menjadi perangkap bagi manusia.
13. Seandainya dunia ini rusak sebagai akibat teknologi nuklir dan perkosaan lingkungan,
yang pertama-tama diminta pertanggungjawab kemudharatan itu pasti kaum
muslimin, karena gagal menunaikan kewajibannya untuk mencegah kerusakan itu.
14. Jiwa agama harus kita hidupkan, sebagai pendorong motivator dan daya kreatif,
dengan cara berpikir berjuang menegakkan kebesaran Islam.
15. Jangan berpangku tangan.
16. Jangan menunggu hadiah dari langit.
17. Jangan menunggu mukjizat yang telah dijanjikan. Benar Allah SWT telah berjanji,
tapi janji itu mengandung syarat. Kalau kita memahami dan mengimpelmentasikan
uraian diatas sebenarnya kita telah termasuk orang-orang yang telah melaksanakan
Visi & Misi UNPAS.
D. Luhung Elmuna

 Memahami tiga tingkat keyakinan: ilmul yaqin, ainul yaqin, haqul yaqin
 Memiliki ilmu yang luas dan fisik yang kuat serta mampu mengamalkannya.
 Memiliki dan bersikap toleran terhadap sesama umat manusia.
 Mampu melakukan perubahan sistem dogmatika kontemporer seperti :
o Sains Kontemporer

a. Sains mulai dari ragu

b. Sains ciptaan manusia

c. Sains netral terhadap nilai moral, agama dan ideologi.

d. Manusia adalah binatang berakal

o Sains Masa Datang

a. Sains mulai dari rasa ingin tahu yang berbasis pada keyakinan agamawi

b. Tanpa bimbingan Illahiyah, mustahil manusia bisa melahirkan karya

c. Sains berpijak pada dasar etika agamawi dan konsensus ideologi.

d. Manusia adalah makhluk spiritual yang memiliki kesadaran mandiri, kesadaran spiritual
agamawi.

E. Sekilas tentang Universitas Pasundan

 Universitas Pasundan saat ini memiliki :


 27 Program Studi Sarjana
 11 Program Magister
 3 Program Doktor
 Akreditasi Universitas meraih predikat A/ Unggul.
 Asal mahasiswa Universitas Pasundan dari berbagai provinsi yang ada di Indonesia
dan dari 11 negara.
 Tujuan Pembelajaran di Pascasarjana:
 Menjadi peneliti (people who now a lot about a little; linear) independen.
 Memiliki kemampuan untuk melakukan:
- Integrasi literatur, data/informasi; daya abstraksi.
- Penyusunan usulan (proposal) penelitian; state of the art, perumusan
masalah, perencanaan (penjadwalan), estimasi biaya.
- Pengorganisasian kegiatan dan pelaksanaan penelitian.
- Percobaan (eksperimen)
- Komunikasi secara efektif; lisan presentasi) dan tulisan (laporan, makalah,
artikel, publikasi).
- Memahami tridharma "plus" dan kaitan antar tridharma.
 Kesulitan menjadi mahasiswa Pascasarjana :
 Proses pembelajaran lebih tidak terstruktur (dibandingkan program sarjana),
tetapi tuntutan kualitas lebih tinggi. Terutama pada saat penelitian dan
penulisan tesis/disertasi; terutama di program Doktor.Terutama program studi
berbasis eksperimen.
 Proses pembelajaran lebih tidak terstruktur (Perlu manajemen waktu yang
ketat.
 Perlu akses literatur, data/informasi yang luas (data tersedia atau data dicari).
 Semua yang perlu dilakukan harus ditentukan sendiri.
 Jalan Keluar :
 Baca, dan baca (terutama paper terbaru, internasional).
 Motivasi tinggi
 Temukan pembimbing yang handal.
 Pascasarjana
Pascasarjana Universitas Pasundan berdiri tahun 1999 terdiri
dari :
 11 Program Studi Magister :
1. Kebijakan Publik
2. Manajemen
3. Akuntansi
4. Hukum
5. Kenotariatan
6. Teknologi Pangan
7. Teknik Industri
8. Teknik Mesin
9. Pendidikan Matematika
10. Pendidikan Bahasa Indonesia
11. Ilmu Komunikasi
 3 Program Studi Doktor :
1. Ilmu Sosial
2. Ilmu Manajemen
3. Ilmu Hukum
 Pemilihan topik :

- Topik harus cocok antara minat sendiri (karir), pembimbing (track record), dan komunitas
(bidang yang yang sedang berkembang).

- Topik bisa sangat ketat (memiliki kemiripan tinggi dengan penelitian lain); space penelitian
sangat sempit; penting penggambaran state of art.

- Selalu baca literatur terkait (terbaru) dan pahami literatur terkait tersebut secara rinci.

- Hadiri seminar untuk memahami orang lain penelitiannya; dan ajukan pertanyaan pada saat
seminar.

- Tidak ada yang lebih tahu tentang topik penelitian dan kaitan dengan penelitian lain kecuali
diri sendiri.

 Pemilihan Pembimbing :
- Baca makalah (atau abstrak) penelitian yang dilakukan semua pembimbing eligible,
lalu pilih beberapa alternatif "calon" pembimbing: topik, track record, berapa jumlah
lulusan, jumlah lama rata-rata kelulusan, jumlah mahasiswa mahasiswa drop out.
- Ikuti kuliah (atau sitting in) mata ajar dari para "calon" pembimbing.
- Tanya mahasiswa senior tentang para "calon" pembimbing: Bagaimana kebiasaannya,
perangainya.
- Pembimbing harus dapat memberi manfaat bagi pengembangan karir, pengetahuan,
pengalaman, reputasi, network.
 Karakter Mahasiswa
- Ilmu (Tinggi)
- Pantang menyerah
- Pemberani
- Petarung
- Budaya Bisnis
- Efisien

F. Renungan

• Kita harus dekat dengan Al-Qur'an. • Kalau kita jauh dengan Al-Qur'an, Iman, Taqwa kita
sakit. • Kalau kita masuk kedalam Al-Qur'an, otak dan hati kita jadi bersih.

• Tidak ada taqwa kecuali ada iman

• Tidak ada Iman, kecuali mendapat Hidayah

• Tidak ada Hidayah kalau tidak ada Al-Qur'an

G. Rencana Studi

 Magister:
- Smt 1 Perkuliahan
- Smt 2 Perkuliahan
- Smt 3 Perkuliahan Pembimbingan Usulan Penelitian
- Smt 4 dan 5 Sidang
- Smt 6 Batas Yudisium Cum Laude
- Smt 7 Denda Keterlambatan
- Smt 8 DO
 Doktor
- Smt 1 Perkuliahan
- Smt 2 Perkuliahan
- Smt 3 Komprehensif SK Promotor
- Smt 4 SUP
- Smt 5 SHP dan Jurnal
- Smt 6 Tertutup
- Smt 7 Terbuka
- Smt 8 - 13 Batas Yudisium Cum Laude
- Smt 14 DO

H. Kewajiban Mahasiswa Magister :

1. Pembiayaan dilakukan per semester (Rincian biaya akan disampaikan oleh bidang 2
melalui prodi masing-masing)
2. NPM (Nomor Pokok Mahasiswa) - Mahasiswa yang tidak memiliki NPM sampai dengan
UTS Semester 1, maka dianggap mengundurkan diri

3. Pengecekan status mahasiswa melalui laman PDDikti (Segera menghubungi Staf Prodi jika
nama Mahasiswa tidak tercantum dalam laman PDDikti).

VIII. DAFTAR PUSTAKA


 Suharto. 2002. Pagoejoeban Pasoendan 1927-1942: Profil Pergerakan Etno-
Nasionalis. Bandung: Satya Historika.
 Erik Rusmana,S,S.,M.Hum (2021) NYANTRI, NYAKOLA, NYUNDA, DAN
NYANTIKA ALA UNIVERSITAS PASUNDAN. Erik Rusmana,S.S.,M.Hum. al mizan,
161 (XI). ISSN 0852-8310
 Asep Totoh Wijaya (2019). Pendidikan Karakter ala Maung Ki Sunda Masagi.
Diakses tanggal 2 Mei 2023 dari https://www.kompasiana.com

Anda mungkin juga menyukai