NIM : 1922511060
PenilaianKomisi TAS :
RekomendasiPembimbing :
3. PertanyaanPenelitian : 1) Apa yang Bapak/Ibu ketahui tentang Pendidikan Tinggi saat ini?
2) Dari banyaknya lulusan Pendidikan Tinggi, sebenarnya apa yang
diharapkan masyarakat terhadap mereka?
4. KajianPustaka : 1) Perkembangan kajian terkini / Penelitian terdahulu
Dalam bab ini Penulis melakukan kajian pustaka dengan melakukan
review peneleitian terdahulu sehingga mendapatkan referensi yang
akan digunakan dalam penelitian baik berupa metodologi, kajian
teori, ataupun hal-hal lain yang dapat digunakan sebagai acuan dalam
penulisan yang berhubungan dengan topik yang sedang diteliti.
Beberapa penelitian yang diambil digunakan sebagai bahan kajian
untuk memperkaya bahan kajian penelitian, metodologi serta hal-hal
lain yang mendukung penelitian penulis tentang “ Pengaruh
Pendidikan Dalam Keluarga Terhadap Kemampuan Bersosialisasi Anak
Di Desa Mehona Kabupaten Sabu Raijua, dengan melakukan
perbandingan maupun persamaan tujuan, teori, metode serta hasil
dari peneluitian terdahulu. Berikut adalah penelitian terdahulu yang
penulis review :
Hukama (2017)
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui tingkat pendidikan
formal masyarakat Desa Banjarsari Kecamatan Ngronggot
Kabupaten Nganjuk, 2) mengetahui persepsi masyarakat Desa
Banjarsari Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk terhadap
pendidikan tinggi, 3) mengetahui keterkaitan makna persepsi
masyarakat pedesaan terhadap pendidikan tinggi dengan konsep
teori George Herbert Mead. Jenis penelitian yang digunakan
adalah adalah deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan dan
menginterprestasikan data-data yang ada untuk
menggambarkan realitas sesuai dengan fenomena yang
sebenarnya. Dan hasil peneitian ini menunjukkan bahwa: persepi
masyarakat pedesaan di Desa Banjarsari terhadap pendidikan
tinggi cukup baik, namun untuk merealisasikan anaknya
melanjutkan ke perguruan tinggi kurang. keterkaitan makna
persepsi masyarakat pedesaan pada pendidikan tinggi dan
konsep teori George Herbert Mead, dapat di lihat dari faktor
internal yaitu tingkat ekonomi dan latar belakang pendidikan
orang tua, sedangkan faktor eksternal yaitu lingkungan.
2) Kelemahan dan kekurangan
Menggunakan penelitian Kualitatif, Ukuran penelitiannya kecil
karena tidak efektif jika ingin meneliti secara keseluruhan atau
besar-besaran
3) Usulan teori/konsep
Pengertian Persepsi
Istilah persepsi berasal dari kata “perception” yang berarti
pengalaman, pengamatan, rangsangan, dan penginderaan.
Persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana cara
seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas adalah
pandangan, suatu pengertian bagaimana seseorang memandang
atau mengartikan sesuatu. Persepsi adalah pengalaman tentang
objek, periswtiwa, atau hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Maka objek
dapat ditangkap melalui alat indera dan diproyeksikan pada
bagian tertentu pada otak sehingga manusia dapat mengamati
objek tersebut. makin besar struktur saraf dan otaknya, dan
ditambah dengan bertambahnya pengalaman tersebut dapat
dikenal satu persatu terhadap objeknya, dapat membedakan
antara satu benda dengan benda yang lainnya dan
mengelompokan benda yang berdekatan atau serupa,
kemampuan untuk membedakan, mengelompokan,
memfokuskan dan sebagainya disebut kemampuan untuk
mengorganisasikan pengamatan. Pengamatan adalah aktivitas
jiwa manusia mengenali rangsangan yang sampai melalui alat-
alat indera dengan kemampuan manusia. Kemampuan persepsi
atau pengamatan manusia tidak hanya terbatas kepada
rangsangan yang berasal dari benda atau objek yang berasal dari
alam luar, tetapi juga dapat mengenali rangsangan sakit, lapar,
dan dahaga yang merupakan fakta-fakta obejektif dalam diri
manusia, yang tidak tampak rupanya tetapi gejalanya dapat
dirasakan oleh sebagian rangsangan yang disebut persepsi.
masyarakat pedesaan
Adanya saling bergaul dan interaksi karena mempunya nilai-nilai,
norma- norma, cara-cara dan prosedur yang nerupakan
kebutuhan bersama sehingga masyarakat merupakan kesatuan
hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat
istiadat, yang bersifat kontinue dan terikat oleh suatu rasa
identitas bersama. Desa sebagai suatu bentuk pemukiman di
5. MetodePenelitian : 1) Pendekatan/Metodepenelitian
jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dikatakan
kualitatif karena pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk
menjelaskan atau menerangkan keadaan atau fenomena di lapangan
berdasarkan data yang telah terkumpul yang digambarkan dengan
kata-kata atau kalimat, dipisah-pisahkan menurut kategori untuk
memperoleh kesimpulan, kemudian dikembangkan menjadi
permasalahan-permasalahan
2) Pemilihan lokasi, Populasi dan sampel penelitian
Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terjadi atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Berdasarkan pendapat di atas dapat dijelaskan
bahwa yang menjadi anggota adalam penelitian ini adalah Warga
Desa Mehona Kecamatan Sabu Liae Kabupaten Sabu Raijua.
Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
populasi. Sampel diambil dari populasi penelitian yang
mencerminkan dari segala sesuatu populasi dan diharapkan
dapat mewakili seluruh anggotanya. Berdasarkan pendapat di
atas maka dalam penelitian ini dipakai sampel populasi. Jadi,
sampel yang akan diambil adalah 20 Kepala Keluarga Warga
Desa Mehona Kecamatan Sabu Liae Kabupaten Sabu Raijua
3) Tehnik pengumpulan data
Metode Observasi
Observasi sebagai alat pengumpulan data dapat dilakukan secara
spontan dapat pula dengan daftar isian yang telah disiapkan
sebelumnya. Pada dasarnya teknik observasi digunakan untuk
melihat atau mengamati perubahan fenomena sosial yang
tumbuh dan berkembang yang kemudia dapat dilakukan
penilaian atau perubahan tersebut. Dalam melakukan observasi
terhadap fenomena atau peristiwa yang terjadi dalam situasi
sosial, penelitian melakukan pencatatan data menjadi database
kualitatif.
Metode Wawancara
Adapun model wawancara yang dapat digunakan oleh peneliti
kualitatif dalam melakukan penelitian, sebagai berikut:
Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur adalah seseorang pewawancara
atau peneliti telah menentukan format masalah yang akan
diwawancarai, yang berdasarkan masalah yang akan diteliti.
Wawancara tidak terstruktur
Wawancara tidak terstruktur merupakan seseorang peneliti
bebas menentukan fokus masalah wawancara, kegiatan
wawancara mengalir seperti dalam percakapan biasa, yaitu
mengikuti dan menyelesaikan dengan situasi dan kondisi
responden. Hal-hal yang hendak diungkapkan dalam
penelitian ini akan sulit dicapai bila keterangan-keterangan
yang akan dikumpulkan hanya melalui survei. Oleh karena
itu, teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah
wawancara mendalam.