Anda di halaman 1dari 40

KEBUDAYAAN SEBAGAI ISI PENDIDIKAN

DAN DEMOKRASI PENDIDIKAN

Kelompok 3
Nadia (22176011)
Puji Pebrianti (22176012)
Putty Zinda Febrila (22176013)
Topik Bahasan
1. Pendahuluan

2. Pengertian dan Ruang Lingkup Kebudayaan

3. Ilmu sebagai Unsur Kebudayaan

4. Kurikulum

5. Proses Perkembangan Pendidikan dan Kebudayaan

6. Manusia sebagai Pembina Kebudayaan


1. Pendahuluan

Kebudayaan sebagai Isi Demokrasi


Pendidikan Pendidikan
Kebudayaan Sebagai Isi Pendidikan
Kebudayaan sebagai isi pendidikan merujuk pada pentingnya memasukkan unsur-unsur budaya dalam kurikulum dan proses pembelajaran. Ini
bertujuan untuk membentuk individu yang memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang budaya mereka dan budaya lain, sehingga mereka dapat
berinteraksi dan berkontribusi dalam masyarakat dengan bijak.

Memahami Identitas Budaya: Pendidikan membantu siswa memahami asal-usul,


tradisi, norma, dan nilai-nilai budaya mereka sendiri. Ini membantu siswa merasa
lebih terhubung dengan warisan budaya mereka.

Menghargai Keberagaman: Pendidikan mempromosikan penghargaan terhadap


keberagaman budaya dan menghindari prasangka dan diskriminasi.

Toleransi dan Pengertian: Pendidikan berperan dalam membangun toleransi dan


pemahaman terhadap budaya yang berbeda.

Pembelajaran Bahasa dan Komunikasi: Bahasa adalah salah satu aspek penting
dari kebudayaan. Pendidikan membantu siswa memahami dan menggunakan
bahasa dengan baik.

Seni dan Sastra: Pendidikan memungkinkan siswa memahami seni, sastra, dan
ekspresi budaya, yang mencerminkan nilai-nilai dan norma dalam masyarakat.
(Ansyar,1989)
Demokrasi Pendidikan

Demokrasi secara terminologi adalah pemerintahan oleh rakyat dengan kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat
dan dijalankan langsung oleh mereka atau wakil-wakilnya yang dipilih lewat pemilihan bebas

Pendidikan yang demokratis adalah pendidikan yang menempatkan peserta didik sebagai individu yang unik berbeda
satu sama lain dan mempunyai potensi yang perlu diwujudkan dan dikembangkan semaksimal mungkin .

• Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sesuai dengan


nilai-nilai luhur yang dimilikinya.
Prinsip-prinsip yang perlu
diperhatikan: • Kewajiban untuk menghormati dan melindungi hak asasi manusia
yang bermartabat dan berakhlak mulia.
(Pusposari, 2019)
Mewujudkan Demokrasi Melalui Pendidikan

Menurut John Dewey (2004), sekolah harus menjalankan tiga fungsi berikut :

Sekolah harus memberikan lingkungan yang disederhanakan dari kebudayaan kompleks yang ada, yaitu dipilih
dari segi fundamental yang dapat diserap oleh siswa,

Sekolah harus memilih yang terbaik dan memungkinkan anak-anak menjadi warga negara yang lebih baik dan
membentuk masyarakat masa depan yang lebih maju dan sejahtera ,

Sekolah hendaknya menyeimbangkan berbagai unsur dalam lingkungan sosial serta mengusahakan agar masing-
masing individu mendapat kesempatan untuk melepaskan dirinya dari keterbatasan-keterbatasan kelompok sosial
dimana dia lahir.
Mewujudkan Demokrasi Melalui Pendidikan

Dimensi Manajemen
Pendidikan: yaitu
Dimensi Materi Pendidikan: manajemen yang bersifat
yaitu materi pendidikan desentralisasi yaitu

Aspek fungsi guru: yaitu bersifat problem oriented, kebijakan pendidikan lebih

bahwa guru sebagai guru menyampaikan bahan banyak ditentukan pada

Aspek status siswa, fasilitator dan motivator. pengajaran berangkat dari level daerah, level sekolah

berorientasi pada pendidikan problem real yang dihadapi dan level kelas.

modern yang mempunyai siswa dan lingkungan

asumsi bahwa pendidikan masyarakatnya.

berlangsung dari lahir


sampai mati.

(Zamroni, 2001)
Membangun Sistem Pendidikan Demokratis

Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memberikan ruang gerak bagi sekolah/daerah tertentu untuk
menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan setempat tanpa harus kehilangan orientasi nasional dan global.

Tidak ada keharusan bagi sekolah atau lembaga pendidikan untuk menggunakan bahan belajar tertentu.

Sarana prasarana pendidikan pun harus menunjang terwujudnya nilai-nilai demokrasi dalam praktek pendidikan
atau belajar mengajara sehari-hari.

Sebagai komponen sistem pendidikan, guru harus bersikap demokratis.

Proses pendidikan atau belajar mengajar hendaknya mencerminkan nilai-nilai demokrasi.

(Pusposari, 2019)
2. Pengertian dan Ruang Lingkup Kebudayaan

• Kebudayaan merupakan ciptaan manusia dan syarat bagi kehidupan manusia. Manusia
menciptakan kebudayaan dan kebudayaan menjadikan manusia makhluk berbudaya
(Mahdayeni, 2019).
• Merupakan suatu fenomena universal. Setiap masyarakat bangsa di dunia memiliki
kebudayaan, meskipun bentuk dan coraknya berbeda-beda. Kebudayaan secara jelas
menampakkan kesamaan kodrat manusia dari berbagai suku, bangsa, dan ras (Maran,
2007).
Ruang Lingkup Kebudayaan
Bahasa Kesenian
Merupakan suatu pengucapan yang indah dan menjadi alat perantara sebagai hasrat manusia terhadap keindahan. Bentuk keindahan yang
yang utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasikan beraneka ragam timbul dari permainan imajinasi kreatif yang dapat
kebudayaan memberikan kepuasan batin bagi manusia.

Organisasi Sosial
Sistem Teknologi
Organisasi sosial meliputi kekerabatan, asosiasi dan
jumlah keseluruhan teknik yang dimiliki oleh anggota masyarakat yang
perkumpulan, sistem kenegaraan
meliputi cara bertindak dan berbuat yang meliputi alat-alat produksi senjata,
wadah, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan dan alat-alat
Sistem Religi transportasi.
sebagai sistem yang terpadu antara keyakinan dan praktek keagaman
yang berhubungan dengan hal-hal suci dan tidak terjangkau oleh
Sistem Mata Pencaharian Hidup
akal meliputi sistem kepercayaan, sistem nilai, pandangan hidup,
segala usaha manusia untuk mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan
komunikasi keagaman.
yang meliputi berburu dan mengumpulkan makanan, bercocok tanam,
peternakan dan perdagangan.

(Dhomiri, 2023)
3. Ilmu (Knowledge) Sebagai Unsur Kebudayaan

• Ilmu (knowledge) adalah unsur yang sangat penting dalam kebudayaan. Ini
mencakup pengetahuan, informasi, konsep, ide, teori, dan pemahaman yang
diperoleh dan diwariskan oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi.
• Pentingnya menghargai, merawat, dan mengembangkan ilmu sebagai unsur
kebudayaan tidak hanya berkontribusi pada perkembangan masyarakat dan
peradaban, tetapi juga pada pemahaman manusia tentang dirinya dan dunia di
sekelilingnya (Greertz, 1973).
Pentingnya ilmu dalam kebudayaan

Pemeliharaan Identitas: Ilmu membantu menjaga dan mewariskan identitas budaya suatu masyarakat.

Komunikasi dan Interaksi: Ilmu berperan dalam pemahaman budaya dan konvensi yang memungkinkan
komunikasi dan interaksi yang efektif antara individu dalam masyarakat yang sama. Ini mencakup bahasa, gestur,
simbol, dan kode komunikasi lainnya.

Inovasi dan Pembangunan: Ilmu dan pengetahuan ilmiah mendukung inovasi dan pembangunan budaya. Ini
mencakup perkembangan teknologi, seni, dan penemuan baru yang membawa perubahan positif dalam budaya.

Penghormatan Terhadap Sejarah: Pengetahuan tentang sejarah membantu masyarakat untuk menghormati dan

memahami asal-usul mereka, peristiwa bersejarah, serta nilai-nilai yang telah menjadi landasan budaya mereka .

Ketahanan Budaya: Pengetahuan dan pemahaman budaya memainkan peran dalam menjaga ketahanan budaya di
tengah perubahan sosial dan lingkungan.

(Greertz, 1973).
4. Kurikulum

• UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat

satuan pendidikan (Dhomiri, 2023)

• Rancangan yang memuat seperangkat mata pelajaran dan materi yang akan dipelajari, atau yang akan

diajarkan guru kepada siswa (Zainuri, 2018)

• Program belajar yang memiliki siswa dibawah tanggung jawab sekolah dalam rangka untuk mencapai tujuan

belajar (Arifin, 2020)


Peranan Kurikulum

Peranan konservatif
Peranan kritis dan evaluatif

Sebagai sarana untuk menstransmisikan nilai-


Kurikulum turut berperan aktif berpartisipasi dalam
nilai warisan budaya masa lalu yang masih
kontrol sosial dan menekankan pada unsur berpikir kritis
relevan dengan masa kini kepada generasi muda

Peranan Kreatif

Menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan


sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan yang terjadi
dan kebutuhan dimasa sekarang dan mendatang

(Mubarok, 2021)
Fungsi Kurikulum

Sebagai bahan untuk mencapai tujuan dan mengejar


Kebijakan serta program harus dilaksanakan oleh subjek
cita-cita manusia berdasarkan tujuan yang telah
dan objek
ditetapkan

Fungsi kontiunitas sebagai persiapan untuk sebagai acuan dalam menilai kriteria ketercapaian proses

jenjang sekolah berikutnya dan menyiapkan pendidikan atau sebagai batasan kegiatan yang dilaksanakan dalam

sumber daya bagi yang tidak melanjutkan satu semester atau pada jenjang pendidikan tertentu

(Dhomiri, 2023)
Kurikulum Merdeka

 Kurikulum yang memiliki tujuan melahirkan lulusan yang berkompetensi dalam soft skills, hard
skills untuk menghasilkan lulusan yang lebih siap dan relevan dengan kemajuan zaman.
 Di dalam kurikulum ini, guru dan peserta didik diberikan kemerdekaan dalam pembelajaran atau
dikenal dengan konsep “merdeka belajar”
 Pada dasarnya pembelajaran dalam konsep merdeka belajar dengan menggunakan pembelajaran
berbasis proyek, pembelajaran yang esensial, dan berdiferensiasi.

(Widiastini, 2023)
Enam Dimensi pada Profil Pelajar Pancasila

Beriman, bertakwa kepada


Tuhan YME, dan berakhlak Berkebinekaan Global
mulia

Mandiri Bergotong-Royong

Bernalar Kritis Kreatif

(Kemendikbudristek. 2022)
Tema-Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Kewirausahaan

Gaya Hidup Berkelanjutan Kewirausahaan

Bangunlah Jiwa dan Raganya


Kearifan Lokal

Bhinneka Tunggal Ika Suara Demokrasi

Rekayasa dan Teknologi

(Kemendikbudristek. 2022)
Tujuan Kurikulum Merdeka

 Melahirkan lulusan yang berkompetensi dalam soft skills, hard skills untuk menghasilkan lulusan
yang lebih siap dan relevan dengan kemajuan zaman, sehingga proses pembelajarannya juga antar
intrakurikuler dan kokurikuler mengarahkan pada soft skills, hard skills peserta didik.
Karakteristik Kurikulum Merdeka

Rumusan capaian
pembelajaran dan pengaturan
Pembelajaran Berbasis jam pelajaran yang memberi
Penyederhanaan Konten:
Projek yang Kolaboratif, fleksibilitas dan pembelajaran
fokus pada materi esensial
Aplikatif sesuai tingkat kemampuan
peserta didik.
01 02
03
(Kemendikbudristek. 2022)
Keunggulan Kurikulum Merdeka

Lebih Sederhana dan


Mendalam

Lebih Merdeka

Lebih Relevan

(Kemendikbudristek, 2022)
Kebaruan dalam Kurikulum Merdeka
Pembelajaran sesuai tahap capaian
Profil Pelajar Pancasila
(teaching at the right level)
sebagai kompetensi umum atau karakter Capaian Pembelajaran (CP) sebagai sebagai pendekatan untuk memastikan
yang perlu ditanamkan dan dikembangkan kompetensi yang dituju dalam setiap setiap peserta didik mendapatkan hak
dalam diri setiap pelajar sejak usia dini mata pelajaran (intrakurikuler) untuk belajar yang memberikan mereka
setiap fase pembelajaran kesempatan mencapai kompetensi
minimum
Projek penguatan profil pelajar
Pancasila Pengembangan kurikulum
sebagai kokurikuler untuk operasional satuan pendidikan secara
menguatkan pembelajaran karakter merdeka dimana pengorganisasian, Penguatan asesmen formatif untuk
dalam profil pelajar Pancasila melalui pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, mendukung pembelajaran sesuai tahap
kegiatan projek tema untuk projek penguatan profil capaian dan umpan balik untuk peningkatan
pelajar Pancasila, metode pembelajaran kualitas pembelajaran
terdiferensiasi sesuai tahap capaian
peserta didik dikembangkan di tingkat
Platform Merdeka Mengajar satpen agar kontekstual, relevan, dan Contoh-contoh dan Perangkat ajar yang
untuk guru mempelajari kurikulum dan bermakna disediakan untuk pendidik yang masih
pembelajaran efektif, mendapatkan dalam tahap awal atau belum mampu
beragam perangkat ajar, dan saling berbagi mengembangkan kurikulum dan
karya & metode pembelajaran pembelajarannya secara mandiri
Pembelajaran Berdiferensiasi

 Sebuah proses pembelajaran yang memberi peserta didik peran sentral dalam belajar
 cara mengenali dan mengajar sesuai dengan bakat dan gaya belajar siswa yang berbeda

(Morgan, 2014)
Tujuan Pembelajaran Berdiferensiasi

Untuk membantu semua peserta didik dalam


belajar agar guru bisa meningkatkan Untuk meningkatkan motivasi dan hasil

kesadaran terhadap kemampuan peserta didik, belajar peserta didik agar peserta didik

sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan

oleh seluruh peserta didik tingkat kesulitan materi yang diberikan

Untuk membantu peserta didik menjadi pelajar yang mandiri

(Marlina, 2020)
Cara Menarik Minat Peserta Didik

Menciptakan situasi pembelajaran yang


Mengomunikasikan nilai manfaat dari apa yang
menarik perhatian peserta didik (misalnya
dipelajari murid
dengan humor, menciptakan kejutan-kejutan)

Menciptakan kesempatan-kesempatan belajar


Menciptakan konteks pembelajaran yang dimana murid dapat memecahkan persoalan
dikaitkan dengan minat individu murid (problem- based learning).

(Marlina, 2020)
Gaya Belajar Peserta Didik

AUDITORI:

Belajar dengan mendengarkan

KINESTETIK
Belajar sambil melakukan

VISUAL:

Belajar dengan melihat


5. Proses Perkembangan Pendidikan

.
.Pendidikan Zaman Kolonial
Pendidikan Zaman Kerajaan Belanda: Adanya pendidikan dasar
Pendidikan Zaman Purba: Hindu-Budha: difokuskan pada Pendidikan Zaman Kerajaan terdiri dari jenis sekolah dengan
hanya dilakukan melalui ruang lingkup pembelajaran tentang keagamaan, Islam: menggunakan bahasa Belanda,

keluarga. Lebih dekat kepada alam cara membaca bahasa sansekerta dan penyebarannya atau perantaranya pendidikan tingkat lanjutan terdiri dari
menulis huruf palawa serta melalui kegiatan berdagang. pendidikan lanjutan umum dan
sekitar dan mencari makan dari alam
pembelajaran seni bela diri pendidikan tingkat tinggi (perguruan
tinggi).

Pendidikan Kaum Pergerakan . Pendidikan Zaman Pendudukan Pendidikan Periode 1945-1969:.


Pendidikan Era Reformasi: Pada awal
Militerisme Jepang: Jepang dengan pemerintah wajib menuntaskan pendidikan
Kebangsaan/Nasional: reformasi menggunakan Kurikulum 1994.
Gerakan 3A dapat mengambil hati rakyat wajib belajar sembilan tahun sebagai
Kemudian diubah menjadi Kurikulum 2000
Ki Hajar Dewantara tokoh langkah untuk anak-anak bangsa
Indonesia. Pendidikan mulai dengan dan disempurnakan menjadi kurikulum
pendidikan yang bergerak melalui menyelesaikan pendidikan dasar.
Sekolah Desa Volk School, Sekolah 2002. Pada tahun 2005, Kurikulum 2002
organisasi pendidikannya yaitu Kurikulum pada masa ini bertujuan untuk
Lanjutan Vervlog School, Sekolah digantikan dengan Kurikulum Tingkat
mengembangkan kesadaran para pelajar
organisasi Taman Siswa.Pendidikan Pribumi Lengkap Volledige Tweede Klas Satuan Pendidikan (KTSP). Pada tahun
Indonesia menjadi bagian yang dari
di Indonesia mulai tertata dan telah School, Sekolah Lanjut Putri Meisjes 2013, menjadi Kurikulum 2013 dan
berbangsa dan bernegara dan mewujudkan
menemukan jati dirinya Vervlog School sekarang menjadi kurikulum merdeka
pendidikan perilaku dan karakter

(Farid et al., 2023)


5. Proses Perkembangan Kebudayaan

Proses Evolusi

Proses Asimilasi

Proses Difusi

Proses Discovery

Proses Akulturasi

(Nurmansyah, 2023)
Proses Perkembangan Kebudayaan

Proses Evolusi: Proses Difusi:

Proses evolusi budaya terjadi karena adanya proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu

perkembangan pola pikir manusia, sehingga individu ke individu lain, dan dari satu

budaya mengalami namanya perubahan masyarakat ke masyarakat lain

(Nurmansyah, 2023)
Contoh Proses Difusi

• Unsur-unsur budaya timur dan barat yang masuk ke Indonesia dilakukan dengan
teknik meniru. Misalnya, penyebaran agama Islam melalui media perdagangan,
berikut cara berdagang yang jujur, dan model pakaian yang digunakan, lambat laun
ditiru oleh masyarakat
• Cara makan yang dilakukan orang Eropa dengan menggunakan sendok ditiru oleh
orang Indonesia.

(Nurmansyah, 2023)
Proses Akulturasi Contoh Proses Akulturasi
Proses yang timbul bila suatu kelompok
manusia dengan suatu kebudayaan tertentu Traktor pembajak sawah merupakan salah
dihadapkan dengan unsur dari suatu
satu contoh budaya asing yang masuk ke
kebudayaan asing yang berbeda
kebudayaan daerah, walaupun awalnya sulit
sedemikian rupa, sehingga unsur
kebudayaan asing itu lambat laun diterima, untuk diterima
tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian
kebudayaan sendiri.

(Nurmansyah, 2023)
Unsur Kebudayaan Asing dapat Diterima dalam Proses Akulturasi

Unsur kebudayaan asing tersebut konkret, dalam Unsur kebudayaan asing itu berguna bagi
arti dapat dilihat, didengar, dirasa perkembangan dan kemajuan hidup
masyarakat

Unsur kebudayaan asing mempunyai fungsi yaitu Unsur kebudayaan asing dapat diintegrasikan
dapat menggantikan unsur-unsur kebudayaan yang ke dalam unsur-unsur kebudayaan setempat
sudah ada

(Nurmansyah, 2023)
Proses Asimilasi Contoh Proses Asimilasi

Satu proses sosial yang telah lanjut dan yang ditandai • Asimilasi dalam seni tulisan, yaitu kaligrafi yang dibawa oleh pedagang-

oleh makin kurangnya perbedaan antara individu- pedagang Arab masuk ke Indonesia sehingga banyak ditiru oleh seniman

individu dan antar kelompok-kelompok, dan makin Indonesia menghasilkan kaligrafi Arab Indonesia yang unik.

eratnya persatuan aksi, sikap dan proses mental yang • Asimilasi dalam pakaian, terjadi saat para Da’i dari Arab menikahi wanita-

berhubungan dengan dengan kepentingan dan tujuan wanita pribumi yang berpakaian kebaya batik tanpa jilbab. Hasilnya wanita

yang sama. tersebut tetap berkebaya tapi berjilbab dan menutup semua aurat

(Nurmansyah, 2023)
Faktor yang Memudahkan Asimilasi

Faktor adanya simpati terhadap kebudayaan


Faktor toleransi
yang lain

Faktor adanya kemungkinan yang sama


Faktor perkawinan campuran
dalam bidang ekonomi

(Nurmansyah, 2023)
Proses Discovery

suatu penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik

berupa suatu alat baru, ide baru, yang diciptakan oleh individu

atau suatu rangkaian dari beberapa individu dalam masyarakat

yang bersangkutan

(Nurmansyah, 2023)
6. MANUSIA SEBAGAI PEMBINA KEBUDAYAAN

Ciptaan atau Sebagai keseluruhan


Kebudayaan umat manusia maupun
kreasi manusia
sebagai pribadi.

Dengan melalui lembaga dan proses pendidikan,


kebudayaan dikembangkan yakni:

a) Dioperkan untuk dimengerti dan dikuasai, dilaksanakan oleh penerali muda.

b) Pembinaan manusia supaya mampu menciptakan kebudayaan agar mereka mampu


menyesuaikan diri demi kehidupan dalam zamannya.

(Santri Sahar. 2015)


MANUSIA SEBAGAI PEMBINA KEBUDAYAAN

Kebudayaan Materil
dan Non Materil

Karya Cipta untuk


Ilmu Pengetahuan memenuhi kebutuhan
Filsafat hidup / untuk
dinikmati.

Seni dan Etika

Konsumsi jasmani dan Manusia bersifat swadaya,


Kebudayaan
rohani manusia. swadeshi, swakarya.

(Santri Sahar. 2015)


MANUSIA SEBAGAI PEMBINA KEBUDAYAAN

Prestasi manusia dalam Prestasi yang Ukuran antara primitif


menciptakan menentukan nilai dan beradab, antara maju
kebudayaan kepribadian, kemajuan dan terbelakang dan
suatu zaman suatu bangsa.

Inventor Wujud kebudayaan


masyarakat

Prestasi individu Pencipta


manusia

Kreativitas

Karya

(Santri Sahar. 2015)


MANUSIA SEBAGAI PEMBINA KEBUDAYAAN

 Mempertahankan kebudayaan
Pembinaan
Pendidikan Kebudayaan yang ada sebagai warisan sosial
 Membina pribadi manusia yang
pada gilirannya untuk mencipta
pula kebudayaan baru.

Unsur Dasar Kebudayaan terbina


Alam Penelitian dan
Kebudayaan (Science, teknologi,
penjelajahan
filsafat, seni, dll)

Manusia
Alam semesta bersifat
membuka scope
materiil.
kebudayaan baru
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai