Anda di halaman 1dari 17

Sumber Nilai Pendidikan

Karakter

Chyka Febria,S.ST.,M.Biomed
1. Agama
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, agama adalah
sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia
dan manusia serta lingkungannya.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragama. Oleh
karena itu, kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu
didasari pada ajaran agama dan kepercayaannya. Secara politis, 
kehidupan kenegaraan pun didasari pada nilai-nilai yang berasal
dari agama. Atas dasar pertimbangan itu, maka nilai-nilai
pendidikan budaya dan karakter bangsa harus didasarkan pada
nilai-nilai dan kaidah yang berasal dari agama.
Terdapat beberapa fungsi agama, antara lain:
1. Edukatif (Pendidikan), berfungsi menyuruh/mengajak dan melarang agar pribadi
penganutnya menjadi baik dan benar.
2. Penyelamat, berfungsi memberikan keselamatan meliputi kehidupan dunia dan akhirat
karena manusia selalu menginginkan dirinya selamat.
3. Perdamaian, berfungsi melalui tuntunan agama seorang yang bersalah atau berdosa
mencapai kedamaian batin dan perdamaian dengan diri sendiri, sesama, semesta dan
Allah melalui proses taubat.
4. Kontrol sosial, agama membentuk penganutnya makin peka terhadap masalah sosial,
misalnya kemaksiatan, kemiskinan, keadilan, dll.
5. Pemupuk rasa solidaritas, persaudaraan yang kokoh akan berdiri tegak menjadi pilar
“Civil Society” (kehidupan masyarakat) yang memukau.
6. Pembaharuan, agama menjadi agen perubahan basis-basis nilai dan moral bagi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
7. Kreatif, sebagai fungsi pembaharuan untuk mengajak umat beragama bekerja produktif
dan inovatif bukan hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain.
8. Sublimatif, bersifat perubahan emosi. Usaha manusia selama tidak bertentangan dengan
norma-norma agama, bisa dilakukan atas niat yang tulus, karena untuk Allah, itu adalah
ibadah.
9. Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budi dan akal manusia. Budaya merupakan suatu cara hidup
yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan
masyarakat, karena segala sesuatu yang
terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh
kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu
sendiri.
Terdapat unsur-unsur kebudayaan, yaitu:

1. Kesenian

Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia
akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga. Sebagai makhluk yang
mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai corak kesenian mulai dari yang
sederhana hingga perwujudan kesenian yang kompleks.

Sistem peralatan dan teknologi


Sistem yang timbul karena manusia mampu
menciptakan barang – barang dan sesuatu
yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan
hidup dan membedakan manusia dengam
makhluk hidup yang lain.
Sistem organisasi masyarakat

Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun


diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap
memiliki
kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga
timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
Bahasa

Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia


untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan,
ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud
hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui
bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah
laku, tata krama masyarakat, dan mudah membaurkan dirinya dengan
segala bentuk masyarakat.
Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi

Sistem yang timbul karena manusia mampu


menciptakan barang – barang dan sesuatu
yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan
hidup dan membedakan manusia dengam
makhluk hidup yang lain.
Sistem pengetahuan

Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran
yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang
berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.

Sistem kepercayaan

Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha


Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada
zat yang lebih dan Maha Kuasa.
Sehingga suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang
hidup bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai. Nilai-
nilai budaya itu dijadikan dasar dalam pemberian makna
terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antara
anggota masyarakat tersebut. Budaya yang demikian sangat
penting dalam kehidupan masyarakat yang mengharuskan
budaya menjadi sumber nilai dalam pendidikan budaya dan
karakter bangsa.
Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan sistematis dalam


mengembangkan potensi peserta didik. Di dalam pendidikan ditanamkan
pengetahuan, nilai dan budi pekerti. Melalui pendidikan diajarkan
mengenai etika atau perilaku yang harus dilakukan dan tidak dilakukan.
Tujuan pendidikan memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus
dimiliki warga negara Indonesia. Oleh karena itu, tujuan pendidikan
adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan
budaya dan karakter bangsa. Karena semua aspek kehidupan dilandaskan
berdasarkan pendidikan.
Media masa
Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai
digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis
media yang
secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat
luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat
Media perlu pula ditambahkan sebagai suatu menjadi
kekuatanmedia.
pembentuk
perilaku umum (common opinion) sekaligus saluran informasi yang
dalam banyak hal dapat memperluas pendidikan karakter bangsa tetapi
di sisi lain menjadi saluran penetrasi budaya asing. Selain itu media
sebagai kekuatan demokrasi suatu bangsa, memainkan peran strategis
dalam menumbuhkan demokrasi, termasuk demokrasi Pancasila
sebagai karakter bangsa Indonesia.
Adapun fungsi media masa:

1. Pengawasan (surveillance).
2. Penafsiran (interpretation).
3. Keterkaitan (linkage).
4. Penyebaran nilai (transmission of values).
5. Hiburan (entertainment).
6. Pancasila
Beberapa sumber-sumber pendidikan karakter
bisa dijadikan sebagai pacuan agar tujuan untuk
membentuk karakter bangsa bisa terwujud sesuai
dengan yang diinginkan, tentu saja memerlukan
peran dari keluarga, sekolah, serta lingkungan
yang mendukung.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai