Anda di halaman 1dari 9

TUGAS REVIEW

Materi Komunikasi Antar Budaya

Dosen Pengampu:

Disusun Oleh Kelompok 4

1. Khoirul Alif ( 211211132 / KPI 4B BR )


2. Suryanto ( 191211144/ KPI 4B BR)
3. Maulaya Habibi( 201211040 / KPI 4B BR)
4. Laksita Setya Indrasari ( 201211163/ KPI 4B BR)
5. R.Rr Vency Zilnia Rifai (201211081 / KPI 4B BR)
6. Ratih Dewi (201211007/ KPI 4B BR)

Progam Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Ushulludin dan Dakwah

Universsitas Islam Negeri Raden Mas Said

Surakarta

2023
A. KEBUDAYAAN

Kebudayaan Dalam Komunikasi Antar Budaya

Masyarakat, komunikasi dan kebudayaan adalah tiga hal yang saling berkaitan atau
berhubungan satu sama lain apalagi dalam konteks komunikasi antarbudaya. Tiga hal
tersebut sangat penting dalam menjalankan komunikasi antarbudaya. Menurut John
Dewey(1916), “Masyarakat tidak hanya berada(eksis) dan berkelanjutan (continues) oleh
karena transmisi dan komunikasi diantara anggota-anggotanya tetapi lebih dari itu
masyarakat menjadi ada karena masyarakat ada di dalam transmisi dan komunikasi
itu(masyarakat yang menghidupkan transmisi dan komunikasi).

Dan itu terjadi lebih dikarenakan ada pertukaran tanda-tanda verbal dari kata-kata
yang telah diberi makna sama oleh komunitas dalam proses komunikasi.” Setiap individu
hidup dalam sebuah komunitas yang memiliki tujuan yang sama dan untuk membentuk
sebuah kebersamaan dan meuwujudkan tujuan tersebut individu-individu di dalam
komunitas tersebut harus berkomunikasi satu dengan yang lainnya.

Selain itu, kebudayaan menjadi faktor dalam mewujudkan kebersamaan yang terjalin
dalam masyarakat. Manusia secara turun-temurun melanjutkan kebudayaannya dalam hal
adat-istiadat, tradisi, sistem agama, politik,bahasa, pakaian, karya seni, bangunan dll dan
untuk melanjutkan kebudayaan tersebut dibutuhkan komunikasi antara generasi
sebelumnnya dengan generasi selanjutnya yang akan melanjutkan kebudayaan tersebut.
Selain untuk melanjutkan kebudayaan yang telah ada komunikasi juga sebagai jembatan
untuk individu yang ingin mempelajari budaya yang lain.1

1
Dasar-Dasar Komunikasi AntarBudaya oleh Dr. Alo Liliweri, M.S
B. KOMPONEN KEBUDAYAAN

Koentjaraningrat menyebutkan unsur-unsur universal dari kebudayaan adalah:

1) sistem religi dan upacara keagamaan


sistem religi menyangkut dan berkaitan dengan keyakinan seorang individu kepada
adanya
suatu kekuatan gaib arau supranatural yang dianggap lebih tinggi dari pada manusia.
Unsur
ini memiliki 3 unsur yaitu sistem keagamaan, sistem upacara keagamaan, dan dana umat
penganut religi.

2) sistem dan organisasi kemasyarakatan


suatu unsur kebudayaan yang membentuk budaya dalam sebuah kelompok masyarakat.
kelompok tersebut diciptakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan
bermasyarakat dengan diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengenai berbagai
macam kesatuan dalam lingkungan masyarakat.

3) sistem pengetahuan
sistem pengetahuan dalam kultural universal berkaitan dengan alam, teknologi atau
penyebaran informasi dari masyarakat luas. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya
karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam
kehidupannya.

4) Bahasa
Bahasa adalan sarana manusia untuk memenuhi kebutuhan sosial, bahasa menjadi alat
komunikasi bagi setiap manusia. Bahasa tidak hanya dengan kata, huruf atau apapun yang
bersofat verbal. Bahasa dapat dilakukan dengan isyarat atau bahasa tubuh.

5) kesenian
Kesenian mencakup berbagai hal yang diciptakan manusia dengan nilai keindahan dan
estetika. Seni adalah wujud ekspresi manusia yang diciptakan dalam bentuk karya seni.

6) Sistem mata pencaharian hidup


Sistem ini berkaitan dengan pertahan hidup manusia. Setiap individu setidaknya harus
memenuhi sandang, pangan dan papan untuk bertahan hidup. Sistem ini berkaitan juga
dengan sistem ekonomi.

7) sistem teknologi dan peralatan.


Manusia berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dengan menciptakan peralatan atau
benda-benda yang dapat mempermudah kehidupan.2

2
Sumanto. 2019. Budaya, Pemahaman dan Penerapannya
“Aspek Sistem Religi, Bahasa, Pengetahuan, Sosial, Keseninan dan Teknologi”. Jurnal Literasiologi. Volume 1. No
(2). 148.
C. PROSES PEMBENTUKAN BUDAYA
Review Jurnal
Judul : TINJAUAN GEOGRAFI SOSIAL BUDAYA TERHADAP
MUDIK LEBARAN MASYARAKAT JAWA
Volume & Halaman : Volume XX Nomor XX
Tahun : 2022
Penulis : Eva Salsa Daniar , Dra. Rindawati, M.Si.
Tanggal Review : 14 Februari 2023
Instansi Penulis : Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Surabaya

Latar Belakang
Suatu sistem sosial budaya merupakan suatu sistem yang kompleks, yang terdiri dari
gabungan sistem-sistem sosial dan budaya sehingga dibutuhkan konseptualisasi
model-model dan kategori-kategori makna dan simbol tindakan manusia dalam sistem
sosial dan sistem budaya. Pandangan geografi dipilih karena geografi sebagai ilmu
yang mempelajari hubungan-hubungan yang terjadi antara kehidupan dengan
lingkungan fisiknya.
Tujuan Penelitiian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana proses
pembentukan sosial budaya Mudik yang sudah melekat pada masyarakat Indonesia
termasuk masyarakat Jawa.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan orientasi nilai budaya,
serta perolehan data sekunder menggunakan studi literatur.
Hasil Penelitian

Manusia mampu menciptakan budaya sebagai pengejewantahan dari cipta, rasa, dan
karsa. Pembentukan Budaya dapat melalui beberapa dorongan diantaranya :

1) Dorongan naluri , yaitu dorongan pembentukan budaya itu semata-mata


timbul dari naluri,
2) Dorongan indrawi, yaitu pembentukan budaya yang didorong oleh hasil
pengindraan manusia pada alam sekitar,
3) Dorongan akal , yaitu dorongan pada manusia dalam membentuk budaya
dengan jalan menggunkan kekuatan pikirannya serta imajinasinnya, sehingga
mampu menciptakan budaya, dan
4) Dorongan religi. dengan adanya bimbingan dari wahyu yang dirasakan
datangnya dari Maha Pencipta, sehingga memberikan berbagai dorongan bagi
manusia untuk melengkapi hasil budanyanya dengan nilai-nilai keagamaan.
Mudik memuat makna tentang asal-usul genetis dan transendental, sekaligus juga
memuat makna asal-usul ruang atau tempat. Dengan demikian, ikatan asal-usul sangat
kuat bagi para migran meskipun telah lama tinggal di kota. Hal ini dapat ditinjau
dengan sudut pandang geografi yang memandang mudik sebagai sebuah perpindahan.

Kelebihan

Kelebihan dari Jurnal ini adalah penulis menggunakan teori yang beragam. Selain itu
penulis menggunakan sumber-sumber dan literatur yang mencakup banyak aspek,
tersusun secara sistematis, dan bahasa yang digunakan mudah dipahami.
Kelemahan
Kelemahan dari jurnal ini adalah penulis kurang dalam menjelaskan proses
terbentuknya suatu budaya, yang dijelaskan disini hanyalah tentang factor apa saja
yang dapat dilalui seseorang dalam menciptakan suatu budaya tanpa dijelaskan proses
yang terjadi didalamnya.3

3
Daniar, E. S., & Rindawati, M. S. TINJAUAN GEOGRAFI SOSIAL BUDAYA TERHADAP MUDIK LEBARAN
MASYARAKAT JAWA.
D. FUNGSI STATUS DALAM PEMBENTUKAN KEBUDAYAAN

Fungsi Status adalah fungsi yang didapatkan oleh seseorang sebagai makhluk sosial yang
bergaul dan berinteraksi dengan orang lain dalam kaitannya dengan komunikasi
antarbudaya. Fungsi sosial tersebut terdiri dari fungsi-fungsi untuk:
a. Pengawasan
Fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan perkembangan tentang lingkungan.
Fungsi ini banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarluaskan secara rutin
perkembangan peristiwa yang terjadi di sekitar kita.
b. Menjembatani
Fungsi menjembatani dapat dilakukan melalui pesan- pesan yang mereka pertukarkan.
Keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan, sehingga
menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan oleh berbagai konteks
komunikasi termasuk komunikasi massa.
c. Sosialisasi Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-
nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain.
d. Menghibur
Fungsi menghibur ini dapat kita temui dari peristiwa- peristiwa atau tindak
komunikasi antarbudaya yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Fungsi menghibur
ini dapat kita temui dari tayangan-tayangan yang ada dalam televisi.4

4
skripsi, halim budi santoso. 2018, komunikasi antar budaya dalam membentuk indentitas sosial, UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta
E. FUNGSI PERAN DALAM PEMBENTUKAN KEBUDAYAAN
Fungsi komunikasi antar budaya terbagi menjadi dua, yaitu fungsi pribadi dan fungsi
sosial. Fungsi pribadi komunikasi antara budaya antara lain:

a. Menyatakan Identitas Sosial


Dalam proses komunikasi antar budaya terdapat beberapa perilaku komunikasi antar
individu yang digunakan untuk menyatakan identitas diri maupun kelompok. Perilaku
tersebut diungkapkan baik dalam bentuk verbal atau nonverbal. Dari bentuk perilaku
tersebutlah dapat ditarik kesimpulan mengenai identitas sosial, seperti diketahuinya
latar belakang asal-usul masyarakat, agama, pendidikan, ekonomi, dll. Karena latar
belakang identitas yang berbeda maka untuk menyamakan presepsi setiap budaya kita
dapat membaur terlebih dahulu dengan budaya lain yang dituju.
Seperti misalnya pernikahan dua budaya, budaya jawa dan budaya batak. Dengan
adanya ungkapan identitas sosial setiap suku dalam proses komunikasi antar budaya,
maka komunikasi akan berjalan secara mudah karena adanya identitas sosial. Dengan
begitu kita dapat mengetahui bagaimana cara komunikasi antar suku atau budaya
yang baik.
b. Menyatakan Intergritas Sosial
Makna integrasi sosial yaitu menerima kesatuan dan persatuan baik antarpribadi
maupun kelompok tetapi tetap mengakui perbedaan yang terdapat pada setiap unsur
individu yang ada. Dapat kita katakan salah satu tujuan dari komunikasi yaitu
meyamakan persepsi yang ada antara komunikan dan komunikator. Dalam
komunikasi antar budaya yang melibatkan perbedaan antara komunikan dengan
komunikator, maka integrasi sosial menjadi peran penting dalam suatu komunikasi
antar budaya.
Seperti halnya dalam pernikahan dua budaya yang berbeda, perbedaan budaya
menjadi salah satu tantangan yang penting dalam hal ini. Mereka berusaha menyatu
tanpa mempermasalahkan budaya-budaya yang berbeda. Maka dari itu integrasi sosial
dalam hal ini sangat penting digunakan untuk menumbuhkan sikap toleransi dan sikap
saling menghormati antar sesame budaya.

c. Melepas Diri/Jalan Keluar


Terkadang kita berkomunikasi dengan orang lain bertujuan untuk melepaskan diri
atau mencari jalan keluar dari masalah yang sedang dihadapi. Hubungan ini bersifat
setara (sebanding) dengan penekanan yang meminimalkan perbedaan di antara kedua
orang yang bersangkutan.5

5
Lecky, G. R. (2020). PERAN KOMUNIKASI ANTARBUDAYA DALAM PROSES ADAPTASI MAHASISWA ETNIK PAPUA
DI UNIVERSITAS SAM RATULANGI. eJurnal, 1-13.
Pakpahan, F. B. (2013). FUNGSI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA DALAM PROSESI PERNIKAHAN ADAT BATAK DI
KOTA SAMARINDA. eJournal Ilmu Komunikasi, 234 - 248.

Anda mungkin juga menyukai