Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Menurut undang-undang tentang pemajuan kebudayaan pasal 1
berbunyi :
(1) Kebudayaan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan cipta,
rasa, karsa, dan hasil karya masyarakat,
(2) Kebudayaan Nasional Indonesia adalah keseluruhan proses dan
hasil interaksi antar-Kebudayaan yang hidup dan berkembang di
Indonesia,
(3) Pemajuan Kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan
budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia
melalui Pelindungan, Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan
Kebudayaan,
(4) Pelindungan adalah upaya menjaga keberlanjutan Kebudayaan
yang dilakukan dengan cara inventarisasi, pengamanan,
pemeliharaan, penyelamatan, dan publikasi,
(5) Pengembangan adalah upaya menghidupkan ekosistem
Kebudayaan serta meningkatkan, memperkaya, dan
menyebarluaskan Kebudayaan,
(6) Pemanfaatan adalah upaya pendayagunaan Objek Pemajuan
Kebudayaan untuk menguatkan ideologi, politik, ekonomi, sosial,
budaya, pertahanan, dan keamanan dalam mewujudkan tujuan
nasional,
(7) Pembinaan adalah upaya pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Kebudayaan, lembaga Kebudayaan, dan pranata Kebudayaan dalam
meningkatkan dan memperluas peran aktif dan inisiatif masyarakat

1
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, budaya diartikan sebagai adat-
istiadat, akal, pikiran, maupun budi. Kata budaya lebih merujuk kepada pola
pikir seorang manusia. Segala hal tersebut berkaitan dengan bahasa atau
metode komunikasi, kebiasaan yang terjadi di lingkungan atau biasa disebut
dengan adat- istiadat. Budaya juga atau culture sepertinya sudah tidak asing di
telinga kita. Akan tetapi, mungkin masih banyak yang belum tahu betul
tentang apa itu budaya. Secara umum, budaya adalah sebagai suatu cara hidup
yang sifatnya mengatur agar setiap manusia mengerti dan memahami apa
yang harus dilakukan serta untuk menunjukkan perilaku dalam menjalin
hubungan dengan manusia yang lain

Fakta dilapangan menunjukan bahwa siswa cenderung menampilkan


karakter maupun sikap sesuai latar belakangnya, sehingga menimbulkan
konflik social yang terjadi di lingkungan MAN Insan Cendekia Sorong.
Terkadang siswa cenderung bergaul dengan teman sesama daerahnya dan
tidak mau membaur dengan teman dari daerah lain, sebab siswa dan siswi
MAN Insan Cendekia Sorong merupakan siswa yang berasal dari suku dan
budaya yang berbeda-beda sehingga tidak menutup kemungkinan terjadi
konflik social di lingkungan MAN Insan Cendekia Sorong.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaiamanakah cara menjaga kebersamaan dalam lingkungan MAN
Insan Cendekia Sorong
2. Adakah dampak bagi siswa-siswi tentang kemajemukan culture di
lingkungan MAN Insan Cendekia Sorong.
3. Bagaimanakah upaya menjaga persatuan dalam perbedaan sehingga
muncul saling menghargai satu sama lain.

2
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui cara menjaga kebersamaan dalam lingkungan MAN Insan
Cendekia Sorong
2. Mengetahui dampak keberagaman dalam interaksi siswa Man ic
sorong
3. Mengetahui upaya menjaga kebersamaan dalam lingkungan MAN
Insan Cendekia Sorong.

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi beberapa kegunaan
sebagai berikut:
Secara teoritis :
1. Bagi peneliti :
Menambah pengetahhuan tentang bagaimana cara keberagaman
dalam lingkungan MAN Insan Cendekia Sorong.
2. Bagi pembaca :
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan pembaca sebagai
sumber informasi, bahan baca, referensi dan dapat dimanfaatkan
sebagai kajian bersama bagi pihak-pihak yang akan mengadakan
penelitian sejenis.

Secara praktis :
1. Bagi sekolah :
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk menjaga
keharmonisan dalam interaksi sosial di lingkungan MAN Insan
Cendekia Sorong, baik dalam hal pergaulan sesama siswa maupun
guru.
2. Bagi siswa

3
Mempermudah siswa dalam memahami keberagaman dalam
lingkungan MAN Insan Cendekia Sorong.

BAB II
KAJIAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
Pengertian kebudayaan, keberagaman, dan konflik dalam lingkungan
MAN Insan Cendekia Sorong
1. Pengertian Kebudayaan
kebudayaan adalah  keseluruhan ocial gagasan, tindakan, dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar. Koentjoroningrat 1963.
Kebudayaan merupakan buah atau hasil karya cipta & rasa masyarakat.
Suatu kebudayaan memang mempunyai hubungan yang amat erat dengan
perkembangan yang ada di masyarakat. Soelaiman Soemardi & Selo
Soemardjan.
2. Pengertian Keberagaman
Keberagaman adalah perihal beragam-ragam, berjenis-jenis atau suatu
kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak perbedaan dalam berbagai
bidang. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki banyak
keberagaman mulai dari segi ras, suku, bangsa, dan agama. Oleh karena itu
Indonesia disebut sebagai bangsa majemuk.
Jalaluddin Rahmat mendefinisikan keberagamaan sebagai perilaku
yang bersumber langsung atau tidak langsung kepada Nash. Keberagamaan
juga diartikan sebagai kondisi pemeluk agama dalam mencapai dan
mengamalkan ajaran agamanya dalam kehidupan atau segenap kerukunan,
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan ajaran dan kewajiban
melakukan sesuatu ibadah menurut agama.

4
Konflik merupakan warisan kehidupan ocial yang boleh berlaku dalam
berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan,
kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara
berterusan. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977).

Keberadaan konflik dalam organisasi dalam organisasi ditentukan oleh


persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik
di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada.
Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada
konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan. Menurut Robbin
(1996).

B. Tinjauan Pustaka
1. Budaya
Budaya merupakan cara hidu yang berkembang dan dimiliki oleh
sekelompok orang, dan diwariskan turun temurun untuk generasi ke
generasi. Budaya terdiri dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem
agama, politik, bahasa, adat istiadat, bangunan, alat, pakaian dan karya seni.
Sikap dan kebiasaan seseorang akan mempengaruhi orang yang ada
disekitarnya yang melahirkan akulturasi antara budaya satu dengan yang
lain.
Indonesia adalah negara majemuk maka tidak menutup kemungkinan
terjadi desintegrasi antara golongan satu dengan yang lain, oleh karena itu
dengan menjaga kebersamaan dan menghargai satu sama lain akan
mewujudkan keharmonisan dalam kehidupan di lingkungan MAN Insan
Cendekia Sorong.

2. keberagaman
Keberagaman ialah gabungan antara kekayaan jenis dan kemerataan
dalam suatu nilai tunggal (ludwig, 1988 : 8). Keberagaman merupakan

5
bentuk dari suatu kondisi dalam bermasyarakatan yang terdapat banyak
perbedaan dalam berbagai bidang. Seperti yang diketahui, Indonesia
merupakan negara kepulauan yang penuh dengan keberagaman dan
perbedaan dalam hal suku bangsa, ras, agama, dan antar golongan.
Kebragaman bangsa Indonesia selain diakibatkan oleh jumlah suku
bangsa yang mendiami wilayah Indonesia sangat banyak dan tersebar
diseluruh wilayah Indonesia juga dipengaruhi kondisi perbedaan geografi
atau bentuk alam.hal yang serupa terdapat di lingkungan MAN Insan
Cendekia Sorong, yang dimana siswa/I nya berasal dari daerah dan ras yang
berbeda.
3. Konflik
Konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku
dalam berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan
ketidaksetujuan, kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih
pihak secara berterusan. Konflik adalah proses disosiatif dalam interaksi
sosial yang terjadi ketika semua pihak dalam masyarakat ingin mencapai
tujuannya dalam waktu bersamaan.
Konflik juga bisa dibilang permasalahan individu atau kolompok
dalam satu wilayah atau lebih dari satu wilayah. oleh karena itu walau
berbeda namun menjaga kebersamaan dan saling menghargailah yang bisa
mewujudkan kententraman dalam lingkungan MAN Insan Cendekia Sorong

6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode yang digunakan
Peneleitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif
dengan pendekatan atau strategi penelitian terhadap keberagaman. Metode
kuantitatif, merupakan metode penelitian yang menekankan pada
pengumpulan dan penggunaan data numerik atau angka-angka. Penggunaan
angka dimaksudkan untuk mengukur secara numerik gejala-gejala social yang
terjadi di masyarakat. Terdapat setidaknya dua metode kuantitatif yakni
metode statistika dan metode sosiometri, namun yang digunakan dalam
penelitin ini ialah metode sosiometri, metode penelitian yang digunakan untuk
menganalisis pola hubungan, relasi atau jaringan social antar individu atau
kelompok metode sosiometri sering disebut juga analisis jejaring social atau
dalam Bahasa inggris (Social Network Analysis) penelitian ini dilakukan
untuk mengidentifikasi jejaring social antar manusia sebagai bagian dari atau
pembentuk fenomena social. Dilihat dari judul penelitian, kami
menggunakan metode penelitian kuantitaf, karena dilihat dari bentuk
keberagaman siswa/I MAN Insan Cendekia Sorong yang berasal dari berbagai
daerah yang berbeda.
B. Subjek penelitian (populasi dan sampel)
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan gejala/satuan yang ingin diteliti dan
menjadi obyek penelitian baik berupa benda, manusia, kelompok, individu
dan yang memberikan informasi atau data yang dibutuhkan. Dalam suatu
peneitian, penelitian populasi memberikan batasan terhadap objek yang
diteliti. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
populasi merupakan keseluruhan aspek yang menjadi obyek penelitian.

7
Adapun populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa yang berasal dari
Kab. Biak Numfor dan Kab. Fakfak.

2. Sampel
Sampel merupakan suatu bagian dari bagian populasi yang akan
diteliti dan yang dianggap dapat menggambarkan populasinya (Soehartono,
2004). Teknik penarikan sampel ini berorientasi pada pemilihan sampel yang
populasi dan tujuannya spesifik dari penelitian, diketahui oleh peneliti sejak
awal. Penggunaan sampel untuk data kuantitatif dalam penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu dengan kata lain memiliki kriteria-kriteria
tertentu yang mempunyai sangkut paut dengan tujuan penelitian. Dalam
penelitian ini sampel yang digunakan adalah siswa yang berasal dari Kab.
Biak Numfor dengan jumlah 31 orang, dan siswa yang berasal dari Kab.
Fakfak berjumlah 27 orang.

C. Teknik dan alat pengumpul data


Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian ini adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan alat pengumpulan data berupa
catatan deskriptif dari hasil Teknik pengumpulan data yang dilakukan.
1. Observasi
Observasi adalah usaha untuk mendapatkan data secara mendalam
dengan menggunakan pengamatan secara teliti serta pencatatan. Teknik ini
dimaksusdkan untuk mendapatkan data yang jelas dan akurat mengenai
gambaran umum dan kondisi lapangan penelitian. Sebagai metode ilmiah
observasi (pengamatan) diartikan sebagai pengamatan pencatatan sistematis
dari fenomena- fenomena yang diselidiki (Suwardi Lubis, 1987: 101). Dalam
hal ini yang diamati yaitu bentuk keberagaman dalam lingkungan MAN Insan
Cendekia Sorong.

8
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan percakapan yang
diarahkan pada masalah tertentu, ini merupakan proses tanya jawab lisan (Joko
Subagyo. 1997:106). Wawancara dilakukan kepada kepala madrasah, kepala
asrama, guru, dan juga peserta didik MAN Insan Cenedekia Sorong.

D. Rencana analisi data


Analisis data dalam penelitian ini direncanakan akan menggunakan Teknik
miles dan hiberman dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Reduksi data
Reduksi data adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,
mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian
rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil.
2. Penyajian data
Penyajian adata adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun
sehingga memberi kemungkinan akan adanya penarikan kesimpulan. Bentuk
penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk catatan naratif lapangan),
matriks, grafik, jaringan dan bagan.

9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini ialah, dengan judul
“Dampak Keberagaman Culture Terhadap Pergaulan Siswa Di Lingkungan MAN
IC Sorong” kami meneliti permasalahan dimana banyak kebudayaan(culture)
yang berbeda di Lingkungan sekolah kami dikarenakan banyak siswa disini
berasal dari daerah yang berbeda tidak menutup kemungkinan untuk berbeda ras,
suku, kebiasaan, dll. Juga kebanyakan siswa disini hanya ingin bermain atau
bergau dengan daerah asalnya sendiri dan tidak mau bergaul dengan siswa yang
berasal bukan dari daerahnya dan jadinya ada kesenjangan sosial sehingga kita
sebagai siswa/i MAN IC Sorong saling tidak menyukai satu dengan yang lainnya
dalam hal pergaulan maupun dengan nilai di kelas kadang kita sering berselisih
dengan teman kelas bahkan teman sekamar kita sendiri sering bertengkar dengan
teman seangkatan kita sendiri.
B. Saran
Kami menyarankan agar kita saling berdamai dengan diri kita sendiri untuk
langkah pertama kita setelah itu mulai berdamai dengan teman yang kita musuhi,
kita ini hidup seatap mana bisa kita saling tidak menyukai, sering bertengkar
karena masalah sepele saja lebih baik kita saling menyayangi dengan diri kita
sendir, teman-teman kita agar kita bisa merasakan indahnya dimasa SMA.

10

Anda mungkin juga menyukai