Anda di halaman 1dari 9

ARSITEKTUR TROPIS SEBAGAI PENDEKATAN REDESAIN PERPUSTAKAAN DAN

KEARSIPAN KABUPATEN INDRAGIRI HILIR


Zurnalis1), Yohannes Firzal2) , Mira Dharma S3),
1)
Mahasiswa Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau
2) 3)
Dosen Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Binawidya Jl. HR. Soebrantas
KM 12.5 Pekanbaru Kode Pos 28293
email: zur_nalis@yahoo.com

ABSTRACT

Library redesign and archive of Indragiri Hilir has vision to make the offices and the archives
professionally, foremost in information service and concern about learning scoiety in Indragiri
Hilir. It migh not happen without facilites which support for this situation, because nowadays is
really apprehensive. It became a reason why redesign is needed, to build appropriate building and
to get vision of library and archive of Indragiri Hilir. In redesign planning of library and archive of
Indragiri Hilir, applying of panning approach was tropical architecture principle. Some of
principles that used in this planning were orientation project, sun screen, cross ventilation and
vegetation. In addition, this planning took attractive characteristics concept psychologically. From
this concept, the writer develop the application of architectural character for the building. From
the tropical architecture approach and attractive concept, it becomes writer’s foundation in library
and arcvive redesign panning of Indragiri Hilir.
Key words: Redeain, Library and Archive, Tropical Architecture, Attractive

1. PENDAHULUAN Perpustakaan Nasional Republik Indonesia,


A. Latar Belakang Badan Perpustakaan Provinsi, Perpustakaan
pendidikan merupakan sesuatu hal Peguruan Tinggi, perpustakaan
yang sangat penting, karena pendidikan Khusus/Kedinasan, Perpustakaan Sekolah,
merupakan akar dari peradaban sebuah Perpustakaan Sekolah, taman bacaan rakyat,
bangsa. Pendidikan telah menjadi kebutuhan perpustakaan lembaga keagaman, dan
pokok setiap orang untuk mendapatkan ilmu Perpustakaan umum.2
pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang Perpustakaan yang menjadi sumber
didapatkan dari kegiatan belajar mengajar informasi untuk menambah ilmu pengetahuan
reguler di sekolah tidaklah cukup, oleh karena terutama para generasi muda, nyatanya saat
itulah dibutuhkan suatu fasilitas pendidikan ini kurang mendapat perhatian dari
guna menambah ilmu pengetahuan selain dari Pemerintah, terutama perpustakaan umum di
sekolah yang tak lain tak bukan perpustakaan. daerah. Seperti kondisi Perpustakaan dan
Perpustakaan adalah institusi Kearsipan Kab. Indragiri Hilir sebagai
pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, perpustakaan umum di Tembilahan yang
dan/atau karya rekam secara profesinoal sangat memperhatikan. Padahal perpustakaan
dengan sistem yang baku guna memenuhi ini justru sangat dibutuhkan oleh
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, masyarakatnya. Hal ini terbukti dari dari data
informasi, dan rekreasi para pemustaka (Pasal jumlah anggota tahun 1997 dengan jumlah
I ayat I UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang 104 dan sekarang 2014 mengalami
Perpustakaan).1 peningkatan 8982 yang mengalami
Menurut data yang didapat, peningkatan sebesar 47% dan ini mengalami
perpustakaan di Indonesia dapat dibagi penigkatan terus setiap tahunnya, dari data
menjadi beberapa jenis, diantaranya; tersebut untuk mampu menampung jumlah
1 2
Sutarno,2008, 1 Abad Kebangkitan Nasional dan Sutarno, 2006, Manajemen Perpustakaan,
Kebangkitan Perpustakaan, Jakarta : CV Sagung Seto, h. 26 Jakarta: CV Sagung Seto, h.32-43

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 1


pengunjung perlunya redesain bangunan untuk memeberikan nilai bangunan yang tepat
perpustakaan karena per-harinya perpustakaan guna seperti halnya tujuan dari redesain
sekarang ini hanya mampu menampung 40 tersebut, yang telah diketahui Perpustakaan
orang dalam setiap harinya, padahal tiap dan Kearsipan merupakan salah satu fasilitas
harinya perpustakaan dikunjungi oleh lebih pendidikan yang sangat berperan penting bagi
dari 40 orang untuk meminjam, membaca, masyarakat Kabupaten Indragiri Hilir
mengunakan fasilitas wi-fi dan belajar dan khususnya yang berada di kota Tembilahan.
main di area children room untuk anak usia
dini, oleh karena itu perlunya redesian dan Kota tembilahan dengan kondisi iklim
perluasan perpustakaan untuk mewadahi tropis lembab dan pada umumnya memiliki
kebutuhan masyarakat yang ada di Kab. masalah yang dihadapi seperti dikatakan oleh
Indragiri Hilir.3 Lippsmeier, (1994: 18 ) adalah Panas yang
Redesain merupakan sebuah proses tidak menyenagkan , gerakan udara lambat
perencanaan dan perancangan untuk jadi penguapan sedikit, perlunya perlindungan
melakukan suatu perubahan pada struktur dan terhadap matahari, perlunya perlindungan
fungsi suatu benda, bangunan, maupun sistem terhadap hujan, perlunya perlindungan
untuk manfaat yang lebih baik dari desain terhadap serangga, perlunya perlindungan
sebelumnya4 terhadap angin keras, masalah-masalah ini
Dalam dunia arsitektur, merancang yang perlu di tinjau kembali untuk
ulang identik dengan membangun kembali penyelesaian hasil redesain Perpustakaan dan
sebuah karya lama yang dinilai kurang tepat Kearsipan Kabupaten Indragiri Hilir dengan
guna. Redesain ini dapat dilakukan dengan mengunakan penyelesian desain dari teori
beberapa cara seperti mengubah, mengurangi George Lippsmeier untuk menjawab semua
maupun menambahkan unsur pada suatu masalah yang terjadi pada bagunan arsitektur
bangunan. Bangunan yang diredesain perlu tropis basah demi kenyaman pengunjung
direncanakan dengan matang untuk Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Indragiri
mendapatkan hasil yang efisien, efektif dan Hilir
dapat menjawab masalah yang terjadi5
Perlunya redesain pada bangunan Adapun yang menjadi permasalahan yang
Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Indragiri akan dikaji adalah sebagai ber ikut:
Hilir berdasarakan tinjauan lokasi site yang 1. Bagaimana menerapkan konsep
mengambarkan kondisi bangunan secara redesain perpustakaan dan Kearsipan
arsitektural, baik pada tata ruang dalam Kab. Indragiri Hilir berdasarkan teori
bangunan dan tata ruang luar bangunan, G. Lippsmiere ?
permasalahan yang dijumpai pada tata ruang 2. Bagaimana menerapkan ruang-ruang
dalam bangunan adalah seperti pada jumlah, yang harus diredesain untuk
jenis dan besaran ruangan dan sebagainya perancangan Redesain Perpustakaan
yang tidak tepat sasaran, dan permasalahan dan Kearsipan Kab. Indragiri Hilir ?
tata ruang luar yang tidak adanya penataan 3. Bagaimana Mengidentifikasi
yang memberikan pelayanan baik kepada Perpustakaan dan Kearsipan Kab.
publik, baik dari segi penataan parkir, Indragiri Hilir yang ideal sehingga
vegetasi, dan area out door yang sangat di mampu bersaing dengan
perlukan oleh masayarakat oleh sebab itu perpustakaan-perpustakaan besar yang
perlunya melakukaan penataan ulang/redesain ada di Indonesia ?
Berdasarkan permasalahan didapatlah
tujuan sebagai berikut :
3
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Indragiri 1. Menerapkan konsep Tropis basah
Hilir
4
Dwi Nugroho, Agung. “Redesign kantor wilayah berdasarkan teori G. Lippsmiere
kementrian agama jawa tengah” dimuat dalam 2. Menentukan ruang-ruang yang di
eprints.undip.ac.id (6 Oktober 2013 pukul 06.15), halaman 10 redesain pada bangunan Perpustakaan
5
Ferina. “Redesain Wisma Fajar Senayan untuk
Fungsi Wisma Atlet yang Mendukung Pemulihan Kelelahan-
Konsep Perencanaan dan Perancangan, halaman 7

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 2


Umum, Arsip dan Dokumentasi Kab. lambat, bertambah cepat bila turun
Indragiri Hilir daerah tersebut. hujan. Biasanya terdapat satu atau
3. Mengidentifikasi Perpustakaan dan dua arah angin utama.
Kearsipan Kab. Indragiri Hilir yang Iklim tropis lembab dan pada umumnya
ideal sehingga mampu bersaing memiliki masalah yang dihadapi seperti
dengan perpustakaan-perpustakaan dikatakan oleh Lippsmeier, 1994: 18. Adalah
besar yang ada di Indonesia sebagai berikut:
1. Panas yang tidak menyenagkan
2. TINJAUAN TEMA RANCANGAN 2. Gerakan udara lambat jadi penguapan
sedikit
Arsitektur tropis menurut Lippsmeier 3. Perlunya perlindungan terhadap matahari
(1980), merupakan suatu rancangan bangunan 4. Perlunya perlindungan terhadap hujan
yang dirancang untuk memecahkan 5. Perlunya perlindungan terhadap seranga
permasalahan-permasalahan yang terdapat di 6. Perlunya perlindungan terhadap angin
daerah tropis. Suhu udara dan kelembaban keras
udara akan menentukan kenyamanan. Iklim
tropis memungkinkan mendapatkan sinar 3. METODE PERANCANGAN
matahari sepanjang tahun, walaupun disaat A. Paradigma
musim hujan. Daerah yang beriklim tropis Dalam perencanaan dan perancangan
memiliki kelembaban yang tinggi dan sinar Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Indragiri
ultraviolet sepanjang hari. Lokasi site ini Hilir ini menggunakan pendekatan arsitektur
merupakan lokasi yang perlu menyelesaikan tropis sebagai tema. Metode yang digunakan
masalah dilingkungan iklim tropis lembab. pada perencanaan dan perancangan
Ciri-ciri iklim tropis lembab dan Perpustakaan dan Kearsipan ini menerapkan
pengaruhnya pada masalah umum mengenai karakteristik dari konsep atraktif secara
bangunan yang dihadapi seperti dikatakan fisikologi dengan penerapan pada karakter
oleh Lippsmeier, 1994: 18. Adalah sebagai bangunan yang direncankan dengan
berikut: pendekatan arsitektur tropis untuk
1. Permukaan tanah: landscape hijau. Tanah menghasilkan bangunan yang tepat guna pada
biasanya merah atau coklat. lahan yang ditentukan.
2. Vegetasi : lebat, sangat kaya dan
bermacam-macam sepanjang tahun. B. Strategi Perancangan
3. Musim: perbedaan musim kecil. Bulan Stragtegi perancangan Perpustakaan dan
terpanas, panas lembab sampai Kearsipan Kab. Indragiri Hilir ini sebagai
basah. Bulan terdingin, panas sedang dan berikut:
lembab sampai basah. 1. Konsep
4. Kondisi awan: berawan dan berkabut Perancangan Perpustakaan dan Kearsipan
sepanjang tahun. Kab. Indragiri Hilir ini diawali dari
5. Presipitasi: curah hujan tahunan 500- konsep atraktif dengan pendekatan tema
1250 mm. Selama musim kering tidak arsitektur tropis yang merupakan
ada atau sedikit hujan Selama musim pertimbangan untuk menjawab
hujan berbeda-beda setiap permasalahan pada tapak dan bangunan.
tempat. 2. Bentukan Massa
6. Kelembaban: kelembaban absolut Bentukan Massa pada perancangan
(tekanan uap) cukup tinggi, sampai Perpustakaan dan Kearsipan ini, di ambil
15 mm selama musim kering,pada musim dari pola segitiga, penzoningan dan
hujan sampai 20 mm. konsep Atraktif. Secara keseluruhan
Kelembaban relatif berkisar 20 – 85%, bentuk massa dibuat mengikuti pola
tergantung musim. segitiga yang dihasilkan, pola grid
7. Gerakan udara: angin kuat dan konstan. memberikan kesan bentuk massa secara
Di daerah hutan rimba lebih tersusun dan teratur. Bentukan massa
pada bangunan area penerima
Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 3
mempunyai bentuk massa bentang yang Perancangan Facade bangunan disesuikan
lebar, sehingga udara selatan-utara dapat berdasarkan konsep atraktif dengan
masuk ke area ruangan. Begitu juga pada pendekatan arsitektur tropis yang telah
bangunan yang lainnya. ditransformasi kedalam bentukan massa,
3. Tatanan Ruang Luar seperti pola dinding, bentuk bukaan, dan
Tatanan ruang luar bertujuan untuk ukiran.
mengetahui perletakan-perletakan zona 7. Hasil Desain
yang didapat pada penzoningan secara Setelah melakukan proses penzoningan,
mendetail, mulai dari peletakkan zona tatanan massa, bentukan massa, tatanan
bangunan, zona sirkulasi, zona parkir, ruang dalam, tatanan ruang luar, struktur,
zona servis dan area terbuka sehingga utilitas, fasad bangunan dan detail lansekap
seluruh zona tersebut dapat maka dihasilkanlah desain Perpustakaan
berkesinambungan dengan konsep dan Kearsipan di Tembilahan.
perancangan. Setelah mendapatkan zona-
zona tersebut, sehingga didapatlah C. Bagan Alur
sirkulasi untuk pengguna diantaranya Alur perancangan yang dipakai pada
sirkulasi pejalan kaki, sirkulasi kendaraan Kantor Sewa ini terlihat pada gambar berikut.
pengunjung baik kendaraan roda dua
maupun kendaraan roda empat, serta
sirkulasi kendaraan servis. Selain itu
peletakkan vegetasi juga perlu
diperhatikan agar tidak menutupi
bangunan dan menambah kenyamanan
pengguna.
4. Struktur
Proses selanjutnya adalah penentuan
struktur bangunan dengan
mempertimbangkan kekuatan bangunan.
Secara keseluruhan, bangunan pada
Perpustakaan dan Kearsipan
menggunakan sistem struktur yang sama
pada tiap fasilitasnya, sistem struktur Gambar 2 Bagan Alur Perancangan
yang dimaksud ini ialah:
a) Menggunakan pondasi cerucuk pada
bangunan 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
b) Struktur Kolom dan Balok pada Adapun hasil dan pembahasan
bangunan. perancangan adalah sebagai berikut:
c) Struktur rangka kuda-kuda baja ringan Lokasi Perancangan
untuk penopang struktur atap. Lokasi perancangan berada di Jalan
Struktur bangunan tetap Kembang di kawasan perkantoran Kab.
mempertimbangkan pada prinsip dan Indragiri Hilir.
logika-logika struktur yang sesuai dengan
fungsi utama struktur sebagai penyalur
beban.
5. Utilitas
Menentukan utilitas pada Perpustakaan dan
Kearsipan dengan menerapkan sistem
utilitas umum yaitu: sistem air bersih,
sistem kotor dan kotoran serta sistem
penyiraman edu-park dan pembuangannya.
6. Facade Bangunan

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 4


berdasarkan visi dan misi Perpustakaan dan
Kearsipan Kabupaten Indragiri Hilir.
Pengertian Atraktif secara fisikologi
dibedakan menjadi bersifat psikomotorik,
kongnitif, dan afektif ( Hakim, 2011 ), dengan
konsep ini di rumuskan untuk menghasilkan
transformasi bangunan dengan metode
metafora, dengan begitu penyelesaian
memetafhorakan sesuatu tidak di munculkan
dalam bentuk arsitekturalnya melainkan
Gambar 1 Lokasi Perancangan dimunculkan melalui konsep, ide, atau
karakternya atau disebut intangible metaphors
Batasan pada site adalah sebagai berikut. ( Anthony, 1994 ), dalam bagunan ini lebih
Batas Utara Kantor Bupati, Batas Selatan mendekatkan pada konsep karakternya
Pemukiman warga, Batas Barat Kantor dengan pendekatan arsitektur tropis.
Argaria Kab. INHIL, Batas Timur
Pemukiman warga. Penzoningan
Perancangan Redesain Perpustakaan
Kebutuhan Ruang dan Kearsipan Kabupaten Indragiri Hilir
dengan pendekatan arsitektur tropis
No. Area L. Total (m2) dibedakan beberapa penzoningan. zona publik
1. Pengelola dan 920.4 m² untuk kawasan parkir dan taman, zona semi
Servis Bangunan publik untuk gedung perpustakaan dan
2. Perpustakaan dan 525.5 m² kearsipan dan zona privat untuk kawasan
Kearsipan pengelola gedung.
3. Program Ruang 117 m²
Luar
3. Ruang Komersil 678.6 m²
Jumlah 2223.5 m²

Konsep
Meredesain bangunan publik
merupakan sebuah tatangan dan keharusan
yang memberikan dampak positif dari hasil
bangunan yang lebih tepat guna yang efektif,
efesien dan menjawab semua permasalahan
yang ada pada bangunan awal Perpustakaan
dan Kerasipan Kab. Indragiri Hilir
Gambar 3 Penzoningan
Perpustakaan yang diredesain dengan
beberapa pertimbangan untuk menghasilkan Analisis Bentuk Massa
sebuah konsep bangunan, konsep bangunan Masa bangunan berdasarkan analisa dari
Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Indragiri karakter atraktif yang diterapkan dalam proses
Hilir adalah ‘ atraktif ‘ pembentukan masa bangunan.
Atraktif adalah sesuatu yang memiliki Berikut proses pembentukan masa bangunan
daya tarik ( KBBI ), dengan konsep ini berdasarkan psikomotorik dengan pendekatan
dirancang dan dirumuskan yang memiliki tema arsitektur tropis dalam tangapan
daya tarik tersendiri bagi pengunjung maupun terhadap pelindung matahari dan oreintasi
calon pengunjung dengan pendekatan bangunan dengan uraian sebagai berikut :
fisikologis dan arsitektur tropis, dengan 1. Pelindung Matahari
tujuan masyarkat Tembilahan menjadi Pada betukan masa bangunan mengalamai
masyarkat pembelajar ( learning scoiety ) transformasi dari bentukan persegi panjnag
Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 5
menjadi bentuk segitiga dengan beberapa pada bentuk segitiga yang diterapkan pada
pengulangan ini merupakan proses masa bangunan, denah, fasad, tata lanskap
transformasi yang mempertimbagkan dan lain-lain.
penyelesaian panas berlebihan pada fasad
penerima beban panas siang dan sore hari.

Gambar 6 Bentuk Massa

Proses pembentukan masa bangunan


Gambar 4 Transformasi Bentuk berdasarkan analisa karakter konsep dan tema
Bentukan runcing timur dan barat perancangan menajdi hasil bangunan yang
merupakan penyelesaian untuk menghindari atraktif
panas terik pagi dan sore hari yang berlebihan Tatanan Ruang Dalam
ke fasad bangunan. Pengulangan segitiga pada denah bangunan
2. Oreinetasi Bangunan
merupakan hasil dari transformasi desain pada
a. Mengalami transformasi analisa konsep untuk mengasilkan bangunan
Orientasi bangunan mengalami proses yang atraktif
transformasi

Gambar 5 Transformasi Bentuk

Orinetasi bangunan mengalami


transforamsi sesuai prinsip arsitektur tropis
menghadap utara dan selatan dengan bentuk
bangunan yang tipis seperti dikatakan oleh
George Lippsmeier, ( 1994: 18 ) pertimbagan
tersebut merupakan cara menyelesaikan tata
letak bangunan dengan pendekatan fisikologi
dan arsitektur tropis.
b. Pengulangan Bentuk
Pengulangan pada masa bangunan yang
memberikan kesan aktif dengan pengulangan

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 6


Analisis Fasad
Pada perancangan Perpustakaan dan
Kearsipan ditentukannya konsep fasad
pertimbangan berdasarkan konsep dan tema
yang tujuan memberikan penyelesaian
tersendiri untuk sebuah tujuan desain
bangunan ini
Fasad yang ditentukan berdasarkan
analisa penyelesaian arsitektur tropis dan
konsep arsitektur untuk menghasilkan
baangunan yang atraktif
1. Penerapan Fasad karakter Kongnitif
Gambar 7 Denah lantai pada bangunan Perpustakaan
dan Kearsipan a. Orientasi Bangunan

Gedung ini terdiri dari 3 lantai dengan


akses vertikal menggunakan tangga di setiap
fasilitasnya dan memiliki sifat ruang
berdasarkan penzoningannya, penzoningan
ruang pada fasilitas ini dibagi menjadi
beberapa zona, yaitu zona publik, semi
publik, privat, dan servis. Pada fasilitas ini
zona publik terdapat pada lantai 2 dan 3
hanya untuk ruang baca dan kearsipan dan
ruang fasilitas penunjang lainnya seperti
cafee, photo copy, lokakarya dan mushola
terdapat dilantai 1.
Sedangkan pada zona semi publik Gambar 8 Penerapan Jendela
terdapat pada area pengelola, dimana Hasil analisa fasad menghasilkan nilai
pengunjung berkepentingan diperbolehkan edukatif pada rancangan bangunan ini
memasuki area pengelola, adapun ruang yang sehingga memiliki daya tarik atau atraktif
terdapat pada zona ini ialah ruang rapat, secara fisikologi dengan penyelesaian
pimpinan, pengelolaan arsip dan lain-lain. berdasarkan arsitektur tropis sebagai berikut :
Sedangkan zona privat merupakan ruang yang a. Ornamen pada fasad bangunan
tidak bisa dimasuki publik seperti dapur, b. Ornamen dan pengunaan pengulangan
ruang rapat, dan ruang staff karyawannya. segitiga untuk pintu drop off masuk
utama bangunan
Analisis Struktur c. Pengunaan ornamen melayu dengan
Struktur utama pada pada Perpustakaan memberikan kesan bangunan identitas
dan Kearsipan ini menggunakan sistem posisi keberadaan bangunan yang di
struktur rangka yang terdiri dari balok dan rencanakan
kolom.Pada bagian ruang bedah buku dan d. Pengunaan kolom memberikan kesan
teater menggunakan sistem struktur bentang bangunan tradisional melayu dengan
lebar. identitas panggung dengan sekaligus
tiang yang menjulang
Analisis Utilitas
Sistem Utilitas yang digunakan pada b. Pelindung Matahari
perancangan Perpustakaan dan Kearsipan ini
menerapkan sistem sanitasi, sistem
penghawaan, sistem fire protections, dan
sistem elektrikal.

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 7


Gambar 9 Element Fasad Lamella
Pengulangan element pelindung
matahari yang berlebihan masuk ke bangunan
dengan metode fasad lamella seperti
dikatakan oleh George Lippsmeier, ( 1994: 18
dengan perletakan pada fasad bangunan
seperti berikut

Gambar 11 Hasil Perancangan

5. KESIMPULAN DAN SARAN


Gambar 10 Fasad Bangunan Mengunakan Lamella
Perancangan Redesain Perpustakaan
Rencana fasad yang digunakan dalam dan Kearsipan Kabupaten Indragiri Hilir
perancangan ini merupakan dari hasil analisa Dengan Pendekatan Arsitektur Tropis, maka
berdasarkan konsep dan tema yang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
digunkanan 1. Berdasarkan teori G. Lippsmeier ada
beberapa prinsip yang digunakan
Hasil Desain dalam perancangan ini untuk
Hasil desain Perpustakaan dan Kearsipan penerapan arsitektur tropis yang
Universitas Riau dengan Pendekatan menjadi dasar dalam menyelesaikan
Arsitektur Kontekstual. diantaranya sebagai berikut :
a. Orientasi bangunan
Orientasi bangunan yang
mempertimbangkan arah matahari
dengan bangunan menghadap utara
dan selatan untuk menghindari panas
berlebihan pada fasad bangunan.
b. Pelindung matahari
Pelindung matahari dengan
pengunaan lamella, double facade,
peletakan vegetasi, sun shading
dengan pengolahan bentuk dan
karakter berdasarkan konsep atraktif.
c. Vegetasi
Vegitasi yang ada pada
kawasan Perpustakaan dan Kearsipan
untuk menurunkan temperatur yang
ada pada kawasan ini dan memberikan

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 8


pelindungan panas berlebihan pada 3. Perlunya penambahan fasilitas-
facade bangunan barat dan timur fasilitas penunjang lainnya untuk
sehingga tidak mengalami penguapan pengunjung bukan hanya sekedar
pada malam atau siang hari. tempat membaca dan rekreasi semata.
d. Ventilasi silang
Guna mengalirkan angin DAFTAR PUSTAKA
kebangunan pengunaan ventilasi
silang menjadi cara yang baik untuk Antoniades, Anthony C. 1992. Poetics of
untuk mengalirkan udara ke bangunan Architecture. New York : Van
sehingga angin bisa mengalir ke setiap Nostrand Reinhold.
fasilitas pada bangunan ini. Badan Perpustakaan dan Kearsipan
2. Kabupaten RIndragiri Hilir
Ruang-ruang yang ditentukan untuk Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten
dilakukan redesain berdasakan Indragiri Hilir 2014
pertimbangan kebutuhan para Lippsmeier, george, Bangunan Tropis,
pengunjung dan pengelola baik ruang Erlangga. Jakarta:2006
dalam maupun ruang luar, diantarnya Pusat Bahasa, 2011. Kamus Besar Bahasa
ruang dalam seperti aula bedah buku, Indonesia
teater, perpustakaan dan kearsipan, Pridany Widya Ad’ha, Murni Rachmawati,
pengeolola, dan ruang service dan dan Nur Endah Nuffida.
ruang luar perlu penambahan seperti 2014. Penerapan Tema Atraktif dalam
ruang aphiteater, edu park, penataan Rancangan Taman Wisata Brawijaya
vegitasi dan lahan parkir pengunjung Malang. Surabaya: Jurnal Sains dan
dan pengelola. Seni POMITS.Indonesia. Vol. 3,No.
3. Perpustakaan yang memberikan 2:67-70.
jawaban kebutuhan para pembaca, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
penelitian, pelestarian, informasi, dan Kabupaten Indragiri Hilir 2011 – 2031
rekreasi para pemustaka bedasarakan Sutarno, Manajemen Perpustakaan, CV
pertimbangan-pertimbangan studi Sagung Seto. Jakarta:2006
literatur dan studi lapangan bangunan Sutarno, 1 Abad Kebangkitan Nasional
sejenis untuk menghasilkan bangunan dan Kebangkitan Perpustakaan, CV.
yang bersaing dengan perpustakaan Sagung Seto Jakarta :2008
lainnya. PusatBahasa, KamusBesarBahasa Indonesia,
Berdasarkan hasil dari perancangan 2011
4.

Redesain Perpustakaan dan Kearsipan


Kabupaten Indragiri Hilir Dengan Pendekatan
Arsitektur Tropis, maka penulis dapat
mengutarakan saran sebagai berikut :
1. Perlunya penambahan studi literatur
yang lebih mendalam untuk
menghasilkan bangunan yang
sempuran menaggapi lingkngannya
dan menghasilkan bangunan yang
tepat guna.
2. Perlunya penambahan literatur tentang
penataan ruangan di Perpustakaan
karena penyelesaian tulisan ini lebih
banyak mengutamakan pada
penyelesaian arsitektur tropis.

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2 Oktober 2017 9

Anda mungkin juga menyukai