PENDAHULUAN
Pada masa sekarang perpustakaan digunakan sebagai lokasi untuk mencari berbagai
informasi baik yang tercetak maupun dalam bentuk media no cetak seperti DVD,kaset
pita dan sebagainya, di dalam dunia pendidikan perpustakaan berperan aktif dalam
pengolahan karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan
informasi, dan rekreasi bagi pemustaka. Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut
tinggi juga sering disebut dengan “research library” atau perpustakaan penelitian
teknis perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri
dan melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan
perguruan tinggi mempunyai peran yang amat penting dalam penyediaan kebutuhan
informasi dalam memcapai tujuan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Untuk mencapai
tujuan tersebut sebagai lembaga pendidikan dam lembaga informasi maka
manusia akan informasi. Informasi menjadi barang dibutuhkan oleh setiap orang
dalam skala yang lebih luas. Karena adanya suatu kebutuhan, manusia kemudian di
tuntut untuk memenuhi kebutuhan itu. Berbagai cara agar bisa digunakan untuk
Indonesia merupakan salah satu negara yang tingkat minat baca nya yang rendah hal
ini dibenarkan dari hasil penelitian pada kurun waktu kurang dari 10 tahun terakhir.
Pada tahun 2012. Indonesia menepati pringkan 124 dunia dari 178 negara di dunia,
pendidikan, kesehatan dan melek huruf. Sebagai negara yang jumla penduknya
terbesar ke-4 dengan jumlah penduduk lebih dari 200 jutu jiwa dan memiliki jumlah
terbitan buku sebanyak 50 juta pertahun. Menurut Phuves dan Beach (haris dan
sepay,1980) ada 2 faktor besar yang mempengaruhi tingkat minat baca bagi
seseorang yaitu faktor internal (personal) dan faktor eksternal (institusi) (azrhin, 2016).
Faktor personal yang mempengaruhi tingkat minat baca bagi seseorang yaitu rasa
ingin tahu yag tinggi dan memiliki prinsip bahwa dengan membacu dapat membuka
wawasan diri sendiri dan merupakan bagian dari kebutuhan hidup. Faktor personal itu
sendiri meliputi usia, jenis kelamin, inteligensi, kemampuan membaca, sikap dan
fisik yang belum memadai. Dalam hal hal ini yang di sebut dengan lingkungan fisik
yang kurang memadai yaitu belum ada fasilitas yang lengkap bagi seseorang dalam
meningkatkan minat baca. Faktor institusi meliputi ketersedian jumlah koleksi dan jenis
bukunya. Ketersedian koleksi menurut sutarno (2006) adalah sejumlah koleksi atau
bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan dan cukup memadai jumlah
koleksinya dan koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna
perpustkaan.
1989 tentang system pendidikan nasional , di pasal 55 menyebutkan bahwa salah satu
harus tersedia agar supaya dapat memberikan pelayanan kepada cipitas akademik
perguruan tinggi haruslah sesuai dengan pedoman berdarakan standar dalam hal ini
terbatas.
dimaksud pada ayat (3) dan penggunaan secara terbatas sebagaimana dimaksud
pada setiap perpustakaan perguruan tinggi minimal memiliki koleksi sebanyak 2500
judul. Pada pasal 12 ayat (2) butir “d” kepmendiknas No.234 tahun 2000 mengatur
tentang jumlah minimum yang harus disediakan oleh perpustakaan pada suatu
perguruan tinggi. Pasal ini merupakan penyempurnaan dari pasal 11 ayat 1 butir 3
dalam SK mendikbud No.0686 tahun 1991 yang mana di dalamnya disebutkan bahwa
komposisi jenis judul ; (d) berlangan jurnal ilmiah sekurang-kurangnya 1 judul untuk
setiap program studi, anggka minimum koleksi perpustakaan perguruan tinggi pada
rancangan peraturan pemerintah ditetapkan sebanyak 2500 judul. Yang terdiri atas :
4. Buku anjuran
5. Buku pengayaan
8. Terbitan berkala
pascasarjana maka koleksinya harus ditambah dengan 500 judul buku serta 2 jurnal
UPT Perpustakan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) TRI MANDIRI SAKTI
mahasiswa khusus nya di lingkungan kampus sendiri. Dalam hal ini penigkatan
layanan kepada mahasiswa, dengan layanan sekarang yang sudah dalam proses
tahap akhir untuk menjadikan layanan yang berbasis IT atau otomasi perpustakaan
guna untuk membantu mahasiswa dalam mencari sebuah informasi dengan cepat.
Perkembangan teknologi yang semakin pesat yang bisa dengan tujuan membantu
segala upaya pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan meudah dan fleksibel.
Maka seorang pustakawan harus dituntut untuk semakin kreatif dalam menyediakan
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam