Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang perpustakaan digunakan sebagai lokasi untuk mencari berbagai

informasi baik yang tercetak maupun dalam bentuk media no cetak seperti DVD,kaset

pita dan sebagainya, di dalam dunia pendidikan perpustakaan berperan aktif dalam

mendukung segala kebutuhan informasi pengguna. baik informasi tercetak maupun

dalam bentuk media elektronik, Dapat di temukan di perpustakaan. Perpustakaan

menurut undang-undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007 yaitu institusi

pengolahan karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan

sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendididikan, peneliti, pelestarian

informasi, dan rekreasi bagi pemustaka. Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut

sebagai jantungnya universitas, karena tanpa adanya perpustakaan maka proses

pelaksanaan pembelajaran mungkin menjadi kurang optimal. Perpustakaan perguruan

tinggi juga sering disebut dengan “research library” atau perpustakaan penelitian

(Berawi, 2012:4). Perpustakaan perguruan tinggi merupakan suatu unit pelaksanaan

teknis perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri

Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengelola, merawat,

dan melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan

masyarakat akademis pada umumnya (Lasa Hs, 2014 : 5)

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat di simpulkan bahwa perpsutakaan

perguruan tinggi mempunyai peran yang amat penting dalam penyediaan kebutuhan

informasi dalam memcapai tujuan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Untuk mencapai
tujuan tersebut sebagai lembaga pendidikan dam lembaga informasi maka

perpustkaan harus menjadi lembaga yang menyediakan kebutuhan informasi yang

terbaru. Perkembangan informasi juga selalu diikuti dengan meningkatnya kebutuhan

manusia akan informasi. Informasi menjadi barang dibutuhkan oleh setiap orang

dalam skala yang lebih luas. Karena adanya suatu kebutuhan, manusia kemudian di

tuntut untuk memenuhi kebutuhan itu. Berbagai cara agar bisa digunakan untuk

memenuhi kebutuhan informasinya (Perpustakaan Universitas Indonesia, 2016 : 11 )

Indonesia merupakan salah satu negara yang tingkat minat baca nya yang rendah hal

ini dibenarkan dari hasil penelitian pada kurun waktu kurang dari 10 tahun terakhir.

Pada tahun 2012. Indonesia menepati pringkan 124 dunia dari 178 negara di dunia,

diambil berdasarkan pemenuhan kebutuhan dasar manusia termasuk dunia

pendidikan, kesehatan dan melek huruf. Sebagai negara yang jumla penduknya

terbesar ke-4 dengan jumlah penduduk lebih dari 200 jutu jiwa dan memiliki jumlah

terbitan buku sebanyak 50 juta pertahun. Menurut Phuves dan Beach (haris dan

sepay,1980) ada 2 faktor besar yang mempengaruhi tingkat minat baca bagi

seseorang yaitu faktor internal (personal) dan faktor eksternal (institusi) (azrhin, 2016).

Faktor personal yang mempengaruhi tingkat minat baca bagi seseorang yaitu rasa

ingin tahu yag tinggi dan memiliki prinsip bahwa dengan membacu dapat membuka

wawasan diri sendiri dan merupakan bagian dari kebutuhan hidup. Faktor personal itu

sendiri meliputi usia, jenis kelamin, inteligensi, kemampuan membaca, sikap dan

kebutuhan psikologis. Sedangkan faktor eksternal atau institusi yang dapat

mempengaruhi tingkat minat baca bagi seseorang diantaranya keadaan lingkungan

fisik yang belum memadai. Dalam hal hal ini yang di sebut dengan lingkungan fisik
yang kurang memadai yaitu belum ada fasilitas yang lengkap bagi seseorang dalam

meningkatkan minat baca. Faktor institusi meliputi ketersedian jumlah koleksi dan jenis

bukunya. Ketersedian koleksi menurut sutarno (2006) adalah sejumlah koleksi atau

bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan dan cukup memadai jumlah

koleksinya dan koleksi tersebut disediakan agar dapat dimanfaatkan oleh pengguna

perpustkaan.

Dalam kontek ini Perpustakaan juga perlu memperhatikan ketersediaan bahan

pustaka atau koleksi dengan kebutuhan informasi pemustaka yang datang ke

perpustakaan tersebut yaitu mahasiswa. Berdasarkan undang-undang no. 2 tahun

1989 tentang system pendidikan nasional , di pasal 55 menyebutkan bahwa salah satu

poin terpenting dalam penyelengaaran perguruan tinggi harus memiliki perpustakaan.

Peprustakaan disebut sebagai jantungnya perguruan tinggi, maka keberadaanya

harus tersedia agar supaya dapat memberikan pelayanan kepada cipitas akademik

sesuai dengan ke butuhan. Dalam konsepnya seluruh kegiatan peprustakaan

perguruan tinggi haruslah sesuai dengan pedoman berdarakan standar dalam hal ini

sudah di atur dalam undang-undang SNI :7330.2009 . dalam upaya pencapaian

pengelolaan perpustakaan yang baku.

Di dalam UU RI No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan, bahwa instansi

perpustakaan mempunyai standarisai nasional yang di antaranya peraturan

standarisai koleksi perpustakaan . pada peraturan undang-undang diatas disebutkan

bahwa koleksi perpustakaan haruslah:


a. Koleksi perpustakaan di seleksi,diola,disimpan dan dikembangkan sesuai

dengan kepentingan pemustaka dengan memperhatikan perkembangan teknologi

informasi dan kkomunikasi.

b. Pengembangan koleksi perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan sesuai dengan standard nasional perpustakaan.

c. Bahaan perpustakaan yang dilarang berdasarkan peraturan perundang-

undangan disimpan sebagai koleksi khusus perpustakaan nasional.

d. Koleksi khusus sebagaimana, dimaksud pada ayat (3) digunakan secara

terbatas.

e. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyimpanan koleksi khusus sebagaimana

dimaksud pada ayat (3) dan penggunaan secara terbatas sebagaimana dimaksud

pada ayat (4) diatur dengan peraturan pemerintah.

Berdasarkan ketetapan surat keputusan menteri pendidikan nasional RI nomor

234/U/2000 tentang pedoman pendirian perguruan tinggi di sebutkan bahwa koleksi

pada setiap perpustakaan perguruan tinggi minimal memiliki koleksi sebanyak 2500

judul. Pada pasal 12 ayat (2) butir “d” kepmendiknas No.234 tahun 2000 mengatur

tentang jumlah minimum yang harus disediakan oleh perpustakaan pada suatu

perguruan tinggi. Pasal ini merupakan penyempurnaan dari pasal 11 ayat 1 butir 3

dalam SK mendikbud No.0686 tahun 1991 yang mana di dalamnya disebutkan bahwa

: (a). buku mata kuliah pengembangan kepribadian(MPK) 1 judul, per-matakuliah; (b)

buku matakuliah keterampilan dan keahlian(MKK) 2 judul per-mata kuliah;(c) jumlah

buku sekurang-kurangnya 10% dari jumlah mahasiswa dengan memperhatikan

komposisi jenis judul ; (d) berlangan jurnal ilmiah sekurang-kurangnya 1 judul untuk
setiap program studi, anggka minimum koleksi perpustakaan perguruan tinggi pada

rancangan peraturan pemerintah ditetapkan sebanyak 2500 judul. Yang terdiri atas :

1. Buku ajar untuk mendukung mata kuliah umum (MKDU).

2. Mata kuliah dasar (MKDK)

3. Mata kuliah keahlian ( MKK)

4. Buku anjuran

5. Buku pengayaan

6. Buku referensi umum

7. Buku referensi khusus

8. Terbitan berkala

9. Terbitan perguruan tinggi

10. Terbitan pemerintah

11. Koleksi khusus

12. Koleksi non buku

13. Dan jika perguruan tinggi yang bersangkatan menyelengarakan pendidikan

pascasarjana maka koleksinya harus ditambah dengan 500 judul buku serta 2 jurnal

setuiap program studi.

UPT Perpustakan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) TRI MANDIRI SAKTI

Bengkulu sekarang sudah berupayah dalam membantu akan kebutuhan informasi

mahasiswa khusus nya di lingkungan kampus sendiri. Dalam hal ini penigkatan

layanan kepada mahasiswa, dengan layanan sekarang yang sudah dalam proses
tahap akhir untuk menjadikan layanan yang berbasis IT atau otomasi perpustakaan

guna untuk membantu mahasiswa dalam mencari sebuah informasi dengan cepat.

Perkembangan teknologi yang semakin pesat yang bisa dengan tujuan membantu

segala upaya pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan meudah dan fleksibel.

Maka seorang pustakawan harus dituntut untuk semakin kreatif dalam menyediakan

kebutuhan informasi pengguna perpustakaan. Kebutuhan informasi pengguna sangat

penting di perhatikan oleh instansi terkait, dan peprustakaan sewajarnya selalu

mengkaykan, memperbaiki layan kepada pemustaka dan perkembangan teknologi

informasi yang berkaitan.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam

skripsi yang berjudul “ANALISIS KELENGKAPAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN

BERDASARKAN STANDARISAI UNDANG-UNDANG BAGI MAHASISWA

KEBIDANAN DI SEKOLAH TINGGI TRI MANDIRI SAKTI BENGKULU”

1.2 Rumusan Masalah

Berdsarkan latar belakang diatas, rumusanmasalah yang di teliti yaitu :

a. Bagaimana kelengkapan koleksi perpustakaan STIKES TMS BENGKULU

berdasarkan standar perpustkaan ?

b. Bagaimana cara pihak perpustkaan STIKES TMS BENGKULU dalam

memenuhi kebutuhan informasi yang belum tersedia di perpustakaan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah :


1. Untuk mengetahui jumlah dan relvan koleksi perpustakaan STIKES TMS

BENGKULU sesuai dengan standar.

2 Untuk mengetahui apa saja yang di lakukan pustakawan dalam mencukupi

kebutuhan informasi yang belum tersedia di perpustakaan STIKES TMS BENGKULU

1.4 Manfaat Penelitian

2. Sebagai bahan referensi bagi pemustaka mengenai pustakawan dalam

mensukupi kebutuhan informasi pengguna di pepustakaan STIKES TMS BENGKULU

3. Untuk menambah wawasan serta pengetahuan penulis mengenai jumlah

koleksi yang ada di peprustakaan

4. Sebagai bahan evaluasi bagi UPT Perpustakaan STIKES TMS BENGKULU

Mengenai koleksi yang tersedia dan yang belum tersedia

Anda mungkin juga menyukai