PERENCANAAN
DOSEN PENGAMPUH
OLEH:
Alfandi 60100117011
Muhammad Fiqri Febriansya 60100117026
Muhammad Akbar R 60100117039
Aryun Muhammad Al-Faaruuq 60100117052
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur ke hadirat Allah Tuhan Semesta Alam karena berkat rahmat dan
karunia yang dilimpahkan-Nya, Kerja Praktek Profesi yang telah dilalui oleh
penulis dapat dilalui dengan baik, serta laporan Kerja Praktek Profesi b dapat
terselesaikan walaupun memang masih terdapat berbagai kekurangan. Laporan
Kerja Praktek profesi ini disusun sebagai rangkuman atas kegiatan yang telah di
lakukan di JOSO Architect yang merupakan salah satu prasyarat kelulusan dari
mata kuliah Kerja Praktek Profesi Arsitektur, Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Isalam Negeri Alauddin Makassar.
Serta merta penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ketiga Direksi PT. JOSO, bapak Thoat F, Faturahmann, dan Fathoni yang
telah memberikan kesempatan bagi saya untuk mencicipi sedikit bagian dari
dunia Arsitektur.
2. Mas Thoat beserta segenap tim JOSO yang selalu menghibur dikala
deadline mendekat.
3. Dosen pembimbing yang bersedia membimbing walau penulis selalu tidak
tepat waktu.
4. Serta terutama bapak Zulkarnain AS. S.T, M.T selaku ketua jurusan
Arsitektur Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Sebagai seorang mahasiswa dan manusia, penulis menyadari bahwa laporan ini jauh
dari harapan kesempurnaan, oleh karena itu Saran dan Kritik merupakan bagian
pelengkap untuk serpihan kekurangan serta kelebihan dan kekurangan yang ada
merupakan bagian pembelajaran untuk manfaat pembaca baik secara langsung
maupun tidak.
Makassar, 10 Januari 2021
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB III..................................................................................................................................14
TINJAUAN KHUSUS TERHADAP PT. JOSO ARCHITECT.............................................14
A. Profil Biro Konsultan................................................................................................14
1. Curriculum Vitae Thoat Fauzi................................................................................16
2. Struktur Organisasi.................................................................................................17
3. Mekanisme Kerja...................................................................................................19
4. Portofolio/Project PT. JOSO Architect...................................................................20
B. Kedudukan dan Pekerjaan yang Dilakukan...........................................................28
BAB IV..................................................................................................................................29
TEKNIS PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK PROFESI DAN.........................................29
PEMBAHASAN KRITIS......................................................................................................29
A. Tinjauan Terhadap Proyek Perencanaan Selama Melaksanakan Kerja Praktek Profesi 29
1. Desain Office Tol Probolinggo...............................................................................29
2. Desain Rumah Bapak Dito.....................................................................................30
3. Desain Rumah Bapak Anjar...................................................................................30
4. Desain Rumah Bapak Anton..................................................................................31
B. Kondisi Proyek Kerja Praktek Profesi Perencanaan..................................................32
C. Kegiatan Dalam Kerja Praktek Profesi Perencanaan................................................32
D. Pembahasan Kritis....................................................................................................35
1. Perencanaan perancangan Office Tol probolinggo.................................................35
2. Perencanaan rumah bapak Dito..............................................................................40
3. Proses Desain Rumah bapak Anjar.........................................................................43
4. Proses Desain Rumah Bapak Anton.......................................................................48
5. Rencana Kerja dan Syarat Syara (RKS)...………………………………………....54
6. Rencana Anggaran Biaya (RAB)…………………………………………………..56
E. Evaluasi Waktu pelaksanaan.....................................................................................59
BAB V...................................................................................................................................60
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................................60
A. Kesimpulan...............................................................................................................60
B. Saran.........................................................................................................................61
1. Saran bagi Mahasiswa............................................................................................61
2. Program Studi Arsitektur........................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................62
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Proses Pengerjaan Gambar dengan Aplikasi Autocad dan Sketchup
v
Gambar 4.6 Final dengn Menonjolkan Aksen Kayu yang Lebih Kuat
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Sebagai sebuah biro dengan proyek yang besar, JOSO tergolong
memiliki tim yang kecil. Hal ini memberikan peluang interaksi antar
personalnya menjadi lebih intim sehingga harapannya mahasiswa dapat
memperoleh pengalaman dan ilmu baru lebih banyak dan langsung. Berberda
jika dibandingkan dengan biro konsultan rata-rata yang memiliki skala proyek
yang sama, Perusahaan-perusahaan lain pada umumnya memiliki 50 sampa
100 karyawan, dimana peluang dalam interaksi dengan principal serta senior
arsiteknya menjadi lebih kecil.
Namun dalam prakteknya, terkait dengan waktu magang yang singkat
dibandingkan dengan projek yang ada, proses perancangan yang dipercayakan
hanya sebatas perancangan mikro, dimana konsep yang ada harus
menyesuaikan dengan konsep utama dari bangunan yang dibenahi.
Proses, Tahapan dan cara pikir dalam menyesuaikan desain yang ada
menjadi sebuah pengalaman tersendiri dalam kerja praktek profesi di JOSO,
sehingga menjadikannya sebagai garis besar dalam laporan ini.
2. Latar Belakang Pemilihan Objek Kerja Praktek Profesi
2
c. Rumah Bapak Anjar
Bermula dari keinginan klien yang ingin mengambil konsep natural
minimalis sehingga JOSO telah memberikan beberapa alternatif konsep
bentuk tampak yang berbeda kepada klien mulai dari tampak yang hanya
menampakkan hiasan beton sampai tampak yang menggabungan antara
beton dan material industrial. Tetapi dari beberapa alternatif yang di
tawarkan, klien masih belum menemukan desain tampak yang cocok untuk
diterapkan pada perencanaan rumahnya sehingga JOSO membuatkan
alternative tampak yang menggabungkan antara beton dengan roster.
3
c. Lingkup Pembahasan
4
2) Analisa
5
B. Sistematika Penulisan
1. Bab I PENDAHULUAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai profil biro konsultan arsitektur PT.
JOSO sebagai perusahaan yang menjadi tempat mahasiswa melaksanakan
kerja praktek
4. Bab IV KEGIATAN KKP DAN PEMBAHASAN KRITIS
Pada bab ini berisi tentang penjabaran umum dari seluruh proyek yang
dikerjakan pada kerja praktek yang dijalani selama 60 Hari kerja di Konsultan
PT. JOSO, analisa projek dan proses desain
5. Bab V KESIMPULAN DAN SARAN
6
BAB II
TINJAUAN UMUM TERHADAP KONSULTAN PERENCANA
7
2. Syarat Teknis
a. Memenuhi persyaratan tenaga-tenaga dalam bidang teknik
pembangunan yang dapat dibuktikan dalam ijazah keahlian,
pengalaman, dan referensi dari ahli perusahaan.
b. Memiliki nama perusahaan, persyaratan terdaftar pada Dirjen Cipta
Karya tersebut, umumnya hanya untuk bangunan-bangunan swasta
biasanya atas kepercayaan pemberi tugas dan diperkuat dengan bukti :
1) SIUJK
2) Referensi bank
3) Referensi pengalaman kerja
C. Sturuktur Organisasi Konsultan Perencana
8
lapangan pekerjaan macanical dan elektrikal bangunan, yang meliputi
pekerjaan instalasi plumbing, pemanas, ventilasi dan pengkondisian udara,
pemadam kebakaran, transportasi vertical dalam gedung, pengolahan air
bersih, dll.
9
Gambar 2.1: struktur organisasi konsultan perencana
D. Tugas dan Wewenang Konsultan Perencana
1. Tugas Konsultan Perencana
a. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik
proyek (bisa pihak swasta maupun pemerintah).
b. Membuat gambar kerja pelaksanaan. Membuat Rencana kerja dan
syarat-syarat pelaksanaan bangunan (RKS) sebagai pedoman
pelaksanaan.
c. Membuat rencana anggaran biaya (RAB).
d. Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik proyek
ke dalam desain bangunan. Melakukan perubahan desain bila terjadi
penyimpangan pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang tidak
memungkinkan untuk dilaksanakan.
e. Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi
kegagalan konstruksi. kemudian proses pelaksanaanya diserahkan
kepada konsultan pengawas. Konsultan pengawas ini sendiri adalah
orang/instansi yang menjadi wakil pemilik proyek di lapangan.
10
2. Wewenang Konsultan Perencana
a. Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak – pihak pelaksana
bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.
b. Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
E. Lingkup Pekerjaan Konsultan Perencana
Setelah pemberi tugas (klien) menentukan konsultan perencana yang
akan mengerjakan proyek perencanaan, maka hubungan kerja keduanya akan
disahkan melalui suatu perjanjian tertulis kontrak yang mempunyai kekuatan
hukum. Isi dari surat perjanjian ini umumnya meliputi:
1. Nama proyek, jenis pekerjaan yang diborongkan serta lokasi kegiatan
4. Sanksi-sanksi
5. Masalah tuntutan
6. Pembatalan kontrak
7. Pekerjaan tambahan
Pemberi tugas (klien) dalam waktu maksimal tujuh hari sudah harus
mengeluarkan surat perintah kerja (SPK) yang telah ditandatangani oleh
pemberi tugas atau wakil pemberi tugas. Namun, sebelum penandatanganan
kontrak terdapat beberapa persyaratan yang harus dilakukan antara lain :
1. Selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sejak tanggal SPK dikeluarkan,
kepala proyek bersama rekanan yang bersangkutan sudah harus
menyelesaikan konsep surat perjanjian kerja.
2. Selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sejak tanggal pembayaran materai,
kepala proyek dan rekanan yang bersangkutan sudah harus
menandatangani surat perjanjian kerja dan selanjutnya diserahkan pada
kordinator proyek untuk ditandatangani.
3. Selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah kontrak disetujui bersama,
rekanan yang bersangkutan sudah harus menyelesaikan biaya materai.
11
Kedudukan konsultan perencana dalam suatu proyek adalah wakil
dari klien dan pekerjaan yang ditandatangani oleh sebuah konsultan
perencana pada umumnya sebagai berikut :
1. Pekerjaan perencanaan dan perancangan dari suatu proyek bangunan
2. Membuat rencana anggaran biaya (RAB)
3. Membuat studi kelayakan
4. Pekerjaan pengawasan pada suatu proyek yang sedang berlangsung,
namun dalam hal ini konsultan tidak terlibat dalam pekerjaan perencanaan
12
sepenuhnya.
2. Berdasarkan Lelang Terbuka
Proyek yang akan ke konsultan perencana oleh pemilik proyek
diumumkan baik itu melalui media massa maupun dengan cara-cara lain
yang lazim dilakukan untuk memberitahukan kepada semua konsultan
perencana. Dalam hal ini semua konsultan yang sesuai klasifikasinya dan
sudah memenuhi syarat sebagai rekanan pemilik proyek mengirimkan
dokumen sebagai peserta lelang. Pemilik proyek kemudian mengundang
konsultan yang mendaftar dan memenuhi syarat untuk mengambil lelang
dan TOR. Kemudian peserta lelang dalam batas waktu tertentu membuat
usulan pra rancangan dan penawaran fee perencanaan. Bouwer akan
meyeleksi dan memanggil konsultan yang dianggap mengajukan usulan
terbaik dalam hal ini design maupun harga fee perencanaan. Bila semua
sudah disetujui maka pemberi tugas akan menerbitkan surat perintah kerja
(SPK) yang berarti konsultan perencana berhak untuk melakukan
perencanaan dan wajib tunduk terhadap segala ketentuan pada SPK.
3. Berdasarkan Pada Lelang Terbatas
Pada prinsipnya hampir sama dengan lelang terbuka hanya saja
diundang beberapa konsultan perencana saja. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan proses penentuan konsultan dengan catatan rekanan yang
diundang sudah diketahui reputasinya.
G. Hubungan Kerja Konsultan Perencana dan Pemberi Tugas
13
BAB III
TINJAUAN KHUSUS TERHADAP PT. JOSO ARCHITECT
Website : www.joso.id
14
kerja pada bidang urban design, planning design, interior, struktur dan
manajemen konstruksi yang berbasis di Jakarta. JOSO Architect berdiri pada
Agustus 2013 dengan direktur utama Thoat Fauzi. Tim JOSO sendiri terdiri
dari profesional muda dengan Visi dan misi berbasis kreatif dan idealis demi
mencari dan menciptakan solusi terbaik lingkungan serta masalah desain
perkotaan.
15
1. Curriculum Vitae Thoat Fauzi
Pendidikan 2005-2009
16
2. Struktur Organisasi
17
d. Administrasi
18
3. Mekanisme Kerja
19
c. Design Development
20
Gambar 3.4 Keyplan Proyek JOSO
Sumber: Dokumen Perusahaan
21
Gambar 3.6 Masterplan Wismaya Bogor (2016)
Sumber : Dokumen Perusahaan
22
Gambar 3.8 Medan Focal Point Extension (2014)
Sumber : Dokumen Perusahaan
23
Gambar 3.10 Hotel Sahid Square Lombok (2016)
Sumber :Dokumen Perusahaan
24
Sumber : Dokumen Perusahaan
25
Gambar 3.12 Universitas Ciater (2013)
Sumber :Dokumen Perusahaan
26
Gambar 3.14 :Syariah Tower (2017)
Sumber :Dokumen Perusahaan
27
Gambar 3.16 :Museum PDRI (2013)
Sumber : Dokumen Perusahaan
28
Gambar 3.18 :Proyek Lainnya
Sumber: Dokumen Perusahaan
29
BAB IV
TEKNIS PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK
PROFESI DAN
PEMBAHASAN KRITIS
30
Tipe : Marketing Office
Bapak Anjar
31
dikerjakanan JOSO dan telah mencapai proses konsep perencanaan dan
bentuk bangunan baik itu denah dan tampak bangunan.
Proyek rumah ini mengambil konsep natural minimalis, konsep ini di
ajukkan oleh klien sebab klien sangat ingin menerpakan konsep tersebut di
rumah yang akan dibangunnya.
JOSO dalam hal ini berperan dalam tahapan Program Development
atau Persiapan sampai dengan tahapan Construction Phase atau Tindakan,
dalam tahapan Persiapan sampai dengan pengajuan usul yang telah dilalui
sejauh ini dan telah disepakati bahwa desainnya mengambil konsep natural
minimalis, yang dimana dalam konsep ini menerapkan konsep yang dominan
menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu dan bebatuan.
Desain rumah yang berada di kota Bogor ini merupakan proyek yang
dimiliki oleh Bapak Anton, yang merupakan seorang kariawan swasta di
sebuah perusahaan di Bogor. Dari penjabaran oleh principal arsitek selera
arsitektur yang dimilikinya adalah deisain rumah dengan konsep industrial
yang banyak menonjolkan penggunaan expanded metal, dan semen ekxpose
pada desain ekterior maupun interiornya.
Nama Proyek : Rumah tinggal 2 lantai
Lokasi : Bogor, Jawa Barat
Pemilik : Bapak Anton
Perencana : PT. JOSO ARCHITECHT
32
Status : Proposal
Proses Desain : Desain Proposal
Total luas lahan : 6 x 12 m2
Saat kami mulai kerja praktek di PT. JOSO ARCHITECTH proyek yang
diberikan kepada kami sementara dalam tahap perencanaan dan perancangan
saat kami mulai Kerja Praktek Profesi (KPP). Kami dibimbing dalam membantu
proses perancangan proyek dan kami mulai mengambil tanggung jawab masing-
masing sesuai pembagian tugas dari inspektor lapangan.
C. Kegiatan Dalam Kerja Praktek Profesi Perencanaan
1. Pengenalan
Hal ini dilakukan sebagai langkah awal sebelum memulai kerja praktek
profesi perencanaan, sehingga memungkinkan kepada kami mengetahui
kondisi perusahaan termasuk dengan proyek desain perencanaan yang akan
kami tangani dan di kerjakan. Selain itu, kami juga diberikan pengenalan
lebih lanjut tentang dunia kerja profesi arsitek.
2. Pengarahan
3. Pemberian tugas
Pemberian tugas di ambil alih oleh arsitek yang bekerja di PT. JOSO
33
Sekaligus mentor saat mengikuti Kerja Praktek, yang di lakukan berdasarkan
jumlah gambar yang belum selesai
34
masing-masing di minta untuk mempresentasikan hasil kerja yang telah
kami kerjakan sebagai asistensi terakhir dan akan di nilai langsung para
arsitek dan principal PT. JOSO. Dalam asistensi tersebut kami mendapat
pengalaman baru dan pengetahuan tentang cara mempresentasikan hasil
gambar di depan klien dan cara pengerjaan tugas yang benar serta sedikit
koreksi dari gambar yang telah di buat.
Principal PT. JOSO dalam hal ini bapak Thoat Fauzi, dan para arsitek
sekaligus mentor kami menyadari betul akan keterbatasan pengalaman
yang kami miliki, sehingga beliau mengajarkan kami banyak hal dalam
menyelesaikan gambar 2D, 3D, serta proses rendering proyek yang kami
kerjakan. Praktekan juga memperoleh manfaat lain sebagai berikut:
1) Kemampuan berfikir dan bekerja secara sistematis
2) Kemampuan bekerja secara disiplin dan bertanggung jawab
Dalam pelaksanaan praktek ini tidak terlepas dari proses asistensi dan
revisi secara terus menerus. Adapun gambar-gambar yang kami kerjakan
adalah :
a. Denah
35
b. Potongan
c. Rencana
d. Detail
D. Pembahasan Kritis
1. Perencanaan Perancangan Office Tol
Probolinggo
a. Permulaan
Dengan mengacu pada keinginan klien yang berubah dari keputusan
awal bentuk bangunan serta kurang cocoknya visual secara umum dalam
kesatuan fasad bangunan. Diputuskan agar unsur horizontal bangunan di
desain kembali dengan menambahkan aksen kayu.
b. Persiapan
36
Persiapan berupa penentuan Batasan desain, dengan melakukan
Analisa konsep umum bangunan dan Analisa hasil evaluasi yakni syarat
teknis
1) Analisa Konesp Umum
Dalam tahap analisa konsep umum, didapat bahwa office tol
probolinggo memiliki konsep analogi berupa bentuk dari susunan area
lanskap tengah yang memiliki ruang terbuka hijau ditengahnya, serta
menerapkan konsep metafora berupa pengolahan fasad yang berfokus
pada unsur vertical dan horizontal, dimana penerapan fasad pada unsur
tersebut merupakan sesuatu yang umum pada bangunan. Kedua gagasan
yang terbagi ini membentuk tema berupa sebuah bangunan dengan
kesan aksen kayu yang diperlebar lalu diterapkan menjadi Bangunan
komercial.
37
Batasan lainnya adalah kendala teknis berupa pertimbangan
dalam susunan container serta pertimbangan lainnya mengenai
keraguan ya atau tidaknnya penambahan roof top atau void di atas area
container.
c. Pengajual Usul
Dalam tahap ini diajukan beberapa usulan desain dengan rentan
waktu yang berbeda.
Pada desain awal pertama memadu-padankan gaya modern dengan
material kayu dan beton serta menggunakan atap plat. Pada desain kedua
lebih menekankan lagi material kayu pada unsur vertical dan horizontal
pada bangunan serta memberikan atap dan mengadopsi atap dari rumah
joglo.
d. Evaluasi
Evaluasi pertama yang menjadi poin penting adalah kesatuan
komposisi yang terpisah secara visual, kedua adalah ketidak selarasan gaya
antara perpaduan modern dengan tropical modern dengan mayoritas aksen
kayu.
Walaupun secara konsep kesatuan yang ada berkesinambungan
namun secara visual kesatuan ada yang terpisah. Kesatuan yang terpisah
38
ini terjadi akibat dari pemilihan material pada unsur vertical dan
horizontal. Dimana eleman penggunaan beton masih terlihat dominan dan
tidak bisa menyatu dengan konsep, walaupun beberapa fasad sudah sesuai
dengan konsep material yang digunakan namun keberadaannya hanya
menjadi garis pemisah yang tegas dan tidak menyatukan unsur satu dengan
unsur yang lain. Sehingga perkuatan material perlu di lakukan.
e. Tindakan
Dari evaluasi yang telah dilakukan Bersama dengan tim JOSO dan
dilanjutkan dengan diskusi bersama klien, maka di dapat desain yang
memenuhi ekspektasi klien dan tidak melenceng jauh dari konsep awal
dengan beberapa perubahan massa bangunan.
1) Denah Bangunan
Konfigurasi bangunan yang merupakan transformasi dan
penggabungan dari bentuk bentuk geometri yang lebih cenderung pada
bentuk segi empat (persegi dan persegi panjang) di buat untuk
mempermudah dalam sirkulasi dan mobilitas pengguna gedung serta
untuk memaksimalkan pemanfaatan ruang dan mempermudah penataan
dan penempatan perabot pelengkapa pada setiap yang ada pada
bangunan. Pada bangunan kantor yang terdiri atas satu lantai memiliki
beberapa ruang yaitu, ruang staff, ruang arsip, ruang rapat/meeting,
ruang finansial, ruang akutansi dan lain lain.
39
Gambar 4.6 : Denah Ruang Office Tol Probolinggo
2) Potongan bangunan
Potongan adalah irisan badan bangunan yang memperlihatkan bagian
konstruksi dan struktur bangunan, mulai dari bawah hingga atas
( pondasi hingga ke atap). Potongan di perlihatkan dengan tujuan untuk
memperlihatkan sistem struktur, bahan bangunan, ukuran dan satuan,
konstruksi ruangan bangunan dan sistem bangunan.
40
3) Tampak Bangunan
Penggunaan atap yang memiliki kemiringan pada setiap gedung adalah
untuk menyesuaikan bangunan dengan kondisi iklim indonesia yang
memiliki curah hujan dan kelembapan yang tinggi agar air tidak
terperangkap di bagian atas bangunan. Serta pemilihan material fasad
bangunan kantor yang di dominasi oleh material kaca untuk
mendapatkan pencahahayaan alami yang maksimal
a. Permulaan
Mengacu pada keinginan klien yang membutuhkan kolam renang
pada bagian top floor bangunan,dan pada pengajuan denan klien
menginginkan kolam renang pada bangunan diganti menjadi balkon untuk
ruang jemur.Dimana konsep awal bangunan mengaju pada konsep tropis
dan setelah pengajuan konsep,klien mengubah konsep awal menjadi
sebuah konsep yang simpel maka dari itu diajukanlah simpel yang
bertemakan industrial.
41
Gambar 4.9 :Alternatif Perpektif Rumah Bapak Dito
Sumber: Olah Bentuk 2020
b. Persiapan
Persiapan berupa penentuan Batasan desain, dengan melakukan
Analisa konsep umum bangunan dan Analisa hasil evaluasi yakni syarat
teknis.
1) Analisa Konsep Umum
Dalam tahap analisa konsep umum,rumah Bapak Dito didesain
sebagaimana bentuk rumah zaman sekarang,yang dimana keterbatasan
lahan sudah menjadi sebuah permasalahan yang umum,maka dibuatlah
sirkulasi ruang sesuai kebutuhan klien.Dimana dalam penggunaan fasad
yang simpel dan elegan berbentuk vertikal dan horizontal.
2) Hasil Evaluasi : Analisa Syarat Teknis
Dalam pembangunan ini yang menjadi sebuah permasalahan yaitu
top floor dan fasad yang berubah.
42
Gambar 4.10 Analisa Teknis
Sumber: Olah Bentuk 2020
c. Pengajuan Usul
Dalam tahapan pengajuan usul klien menginginkan usulan desain
dengan rentang waktu 4 minggu,dimana desain awal rentang waktunya 2
minggu dan setelah perubahan dengan 4 desain yang di ajukan makan
terpilih satu desain dengan konsep industri.
d. Evaluasi
Evalusi pertama yang menjadi point penting yaitu keselarasan antara
interior dengan tema eksterior dimana dalam tema eksterior menonjolkan
43
material beton expouse.
e. Tindakan
Dalam tindakan ini dari hasil evaluasi maka di dapat desain yang
memenuhi kebutuhan klien yang sesuai dengan apa yang di inginkan.
1) Denah Bangunan
Untuk denah eksisting rumah Bapak Dito yang berdiri di atas lahan
seluas 6x15 meter persegi,berbentuk persegi penjang yang terdiri atas 2
lantai. Pada lantai satu dapat dilihat pada program ruang terdiri
atas,ruang tamu, dua kamar tidur, dapur, carport, toilet, dan taman.
Sedangkan pada lantai 2 terdapat kebutuhan ruang berupa living room,
ruang kerja, 3 kamar tidur, gudang, tempat cuci jemur, dan balkon.
4) Potongan
Potongan adalah irisan bangunan yang memperlihatkan bagian
kostruksi dan struktur bangunan, mulai dari bawah hingga ke atas.
Potongan di perlihatkan dengan tujuan untuk memperlihatkan sistem
struktur serta elemen elemen struktur, bahan bangunan, ukuran dan
satuan konstruksi ruangan bangunan dan sistem bangunan.
44
Gambar 4.13: Potongan Bangunan
a. Permulaan
Mengacu pada keinginan klien yang ingin menerapkan konsep
natural minimalis pada bangunannya sehingga JOSO memikirkan konsep
yang serupa sehingga dapat menyatukan tema antara eksterior dengan
interiornya. Dimana konsep awal bangunan mengaju pada konsep tropis
dan setelah pengajuan konsep,klien mengubah konsep awal menjadi
sebuah konsep yang simpel maka dari itu diajukanlah simpel yang
bertemakan industrial.
45
Gambar 4.15 :Alternatif Perspektif Rumah Bapak Anjar
Sumber: Olah Bentuk 2020
b. Persiapan
Persiapan berupa penentuan Batasan desain, dengan melakukan
Analisa konsep umum bangunan dan Analisa hasil evaluasi yakni syarat
teknis.Analisa Konsep Umum
Dalam tahap analisa konsep umum, rumah Bapak Anjar didesain
sebagaimana konsep yang telah di sepakati sehingga JOSO membuat
beberapa alternatif bentuk tampak yang cocok untuk konsep yang ingin di
terapkan.
JOSO telah memberikan beberapa alternatif tampak yang berbeda
kepada klien mulai dari tampak yang hanya menampakkan hiasan beton
sampai tampak yang menggabungan antara beton dan material industrial.
Tetapi dari beberapa alternatif yang di tawarkan, klien masih belum
menemukan desain tampak yang cocok untuk diterapkan pada perencanaan
rumahnya sehingga JOSO membuatkan alternative tampak yang
menggabungkan antara beton dengan roster.
c. Pengajuan Usul
Dalam tahapan pengajuan usul, klien menginginkan usulan desain
beberapa alternative tampak dengan rentang waktu 4minggu. Pada desain
pertama hanya menampakkan desain beton. Pada desain kedua
memadukan antara beto dengan material industrial. Dan pada desain ketiga
merupakan perpaduan antara beton dengan roster.
46
d. Evalusai
Evaluasi pertama yang menjadi point penting yaitu kesatuan tema
konsep antara interior dan eksterior dimana yang telah disepakati
bertemakan natural minimalis. Dan akhirnya klien telah memilih alternatif
tampak yang menggunakan perpaduan antara beton dan roster.
e. Tindakan
Dari evaluasi yang telah dilakukan bersama dengan tim JOSO dan
dilanjutkan dengan diskusi bersama klien, maka desain perpaduan beton
dan roster telah di setujui dan sessuai dengan keinginan klien.
1) Denah bangunan
47
Untuk denah eksisting rumah Bapak Anjar berbentuk persegi
penjang yang terdiri atas 2 lantai. Pada lantai satu dapat dilihat pada
program ruang yang terdiri atas, ruang keluarga, dua kamar tidur, ruang
kerja, dapur, carport, toilet, dan taman. Sedangkan pada lantai 2
terdapat kebutuhan ruang berupa Balkon dan tempat cuci jemur.
2) Potongan
Potongan adalah irisan bangunan yang memperlihatkan bagian
kostruksi dan struktur bangunan, mulai dari bawah hingga ke atas.
Potongan di perlihatkan dengan tujuan untuk memperlihatkan sistem
struktur serta elemen elemen struktur, bahan bangunan, ukuran dan
satuan konstruksi ruangan bangunan dan sistem bangunan.
48
Gambar 4.18: Potongan 3-3 dan 4-4
3) Tampak bangunan
Dalam proses desain terdapat beberapa alternatif tampak yang
ditawarkan arsitek kepada klien mulai dari tampak menampakkan
hiasan beton sampai tampak yang menggabungan antara beton dan
material industrial. Tetapi dari beberapa alternatif yang di tawarkan,
klien masih belum menemukan desain tampak yang cocok untuk
diterapkan pada perencanaan rumahnya sehingga JOSO membuatkan
alternative tampak yang menggabungkan antara beton dengan roster.
49
Gambar 4.20 :Desain Akhir Rumah Bapak Anjar
Sumber: Olah Bentuk 2020
50
Segi lain yang diperhatikan selama proses desain adalah Legalitas
berupa GSB, Area Hijau serta banyak lapis lantai yang dizinkan, hal ini
dengan mudah dapat diterapkan dalam desain, tanpa perlu analisa lebih
lanjut.
Aspek Terakhir adalah peruangan dan masterplan yang telah
ditentukan oleh Prinsipal arsitek, peruangan menjadi kriteria kebutuhan
ruang sementara masterplan menjadi kriteria dalam penentuan akses dan
layout siteplan.
b. Persiapan
51
c. Pengajuan Usul
d. Evaluasi
52
e. Tindakan
Dari evaluasi yang telah dilakukan oleh tim arsitek dengan klien,
maka di dapat desain yang memenuhi ekspektasi klien adalah desain
rumah industrial rustic yang di dominasi oleh penggunaan warna gelap dan
kotor pada desain ekterior maupun interior rumah yang tidak melenceng
jauh dari konsep awal.
5) Denah Bangunan
53
Gambar 4.22: Denah Lantai 1 dan 2
6) Potongan
Potongan adalah irisan bangunan yang memperlihatkan bagian
kostruksi dan struktur bangunan, mulai dari bawah hingga ke atas.
Potongan di perlihatkan dengan tujuan untuk memperlihatkan sistem
struktur serta elemen elemen struktur, bahan bangunan, ukuran dan
satuan konstruksi ruangan bangunan dan sistem bangunan.
54
Gambar 4.24: Tampak Depan dan Samping Kiri
55
5. Rencana Kerja dan Syarat Syarat (RKS)
Dalam manajemen konstruksi, penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-
Syarat (RKS) dibuat setelah DED (Detail Engineering Design) dan
spesifikasi teknis disusun. Karena di dalam dokumen RKS lah yang akan
merinci jenis bahan yang dipergunakan dan cara pemasangannya. Sesudah
kedua hal tersebut dibuat, barulah Rencana Anggaran Biaya (RAB) dapat
disusun.
RKS disusun oleh Konsultan Perencana dan wajib dibaca oleh peserta
tender. Peserta tender pengadaan barang/jasa harus membaca, paham dan
setuju pada petunjuk-petunjuk yang tertulis pada Rencana Kerja dan Syarat-
syarat (RKS) proyek. Apabila berlandaskan pada alasan tidak membaca,
kurang paham, tidak setuju atau salah tafsir terhadap persyaratan apapun
dalam dokumen RKS, maka panitia lelang tidak akan mempertimbangkan
gugatan yang disampaikan oleh peserta tender.
a. pengertian RKS
Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) adalah dokumen yang
digunakan oleh Penyedia sebagai pedoman untuk melaksanakan proyek
pekerjaan. RKS proyek berisikan nama pekerjaan berikut penjelasaannya
berupa jenis, besar dan lokasinya, serta prosedur pelaksanaannya, syarat
mutu pekerjaan dan persyaratan lain yang wajib dipenuhi oleh penyedia
pekerjaan konstruksi. RKS ini biasanya akan disampaikan bersama dengan
gambar-gambar detail pekerjaan yang semuanya menjelaskan mengenai
proyek yang akan dilaksanakan.
Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) umumnya terdiri dari tiga
bagian, yaitu syarat umum, syarat administrasi, dan syarat teknis. Syarat-
syarat administrasi yang dimuat di dalam RKS berisikan metode/tata
laksana yang diperlukan oleh pelaksana - kontraktor untuk menyiapkan
penawarannya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh pengguna
jasa. Metode penawaran tersebut berkaitan dengan penyusunan,
penyampaian, pembukaan, evaluasi penawaran dan penunjukan Penyedia
56
barang/jasa. Sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
kontrak oleh Penyedia barang/jasa, termasuk hak, kewajiban, dan risiko
dimuat dalam syarat-syarat umum kontrak. Oleh karenanya untuk
menghindari perbedaan penafsiran/pengaturan pada dokumen lelang,
penyedia jasa harus mempelajari dengan seksama untuk menghindari
pertentangan pengertian. Jika ada yang tidak dipahami oleh Penyedia,
Panitia lelang memberikan sesi aanwijzing (rapat pemberian penjelasan
pekerjaan).
b. Format Penyusunan RKS
RKS sebagai kelengkapan gambar
kerja harus dibuat selengkap mungkin
dengan maksud agar di dalam pelaksanaan
pekerjaan tidak timbul kesulitan. Kalimat
dalam RKS diusahakan agar disusun
sedemikian rupa, sehingga cukup jelas,
terperinci, mudah dipahami dan tidak
menimbulkan keragu-raguan. Berikut di
bawah ini contoh penyusunan RKS yang
format daftar isi penulisannya tertulis secara
terperinci :
BAB I Syarat-Syarat Umum
Bab I Syarat-syarat umum ini berisi
keterangan atau penjelasan tentang:
1. Pemberi Tugas / Pemilik Proyek
(Bouwheer).
2. Mengenai Perencana, Pengawas,
Pemborong/ Kontraktor.
3. Mengenai Syarat Peserta Lelang.
57
4. Mengenai Prosedur pengadaan/pelelangan
mulai dari bentuk Surat Penawaran dan cara
penyampaiannya.
BAB II Syarat-syarat Administrasi
Bab II ini biasanya berisi tentang hal-hal
sebagai berikut :
1. Peraturan- peraturan pelaksanaan.
2. Rencana kerja.
3. Jangka Waktu Pelaksanaan Pekerjaan.
4. Tanggal Waktu Penyerahan.
5. Syarat Pembayaran.
6. Denda Atas Keterlambatan.
7. Besar Jaminan Penawaran.
8. Besar Jaminan Pelaksanaan.
9. Penandatanganan Surat Perjanjian
Pemborongan (kontrak).
10. Pekerjaan tambah/ kurang.
11. Buku harian, laporan-laporan (harian,
mingguan)
12. Pemberian pekerjaan kepada pihak
ketiga.
13. Perselisihan.
14. Risiko.
15. Aturan pembayaran; dan lain-lain
BAB III Syarat-syarat Teknis
Bab III ini biasanya berisi tentang hal-hal
sebagai berikut :
58
1. Jenis dan Uraian Pekerjaan.
2. Jenis dan Mutu Bahan yang digunakan.
3. Cara Pelaksanaan Pekerjaan mulai dari
bagian pekerjaan persiapan sampai dengan
pekerjaan penyelesaian
4. Merk Material / Bahan.
59
Sedangkan fungsi RAB adalah sebagai pedoman pelaksanaan
pekerjaan dan sebagai alat pengontrol pelaksanaan pekerjaan. Melalui
RAB inilah bisa di perhitungkan atau mengetahui secara pasti berapa biaya
yang di butuhkan untuk mendirikan bagunan sesuai dengan permintaan
owner.
c. Cara Menyusun RAB
Dalam penusunan RAB suatu bangunan, ada 2 cara yang dapat di
lakukan yaitu:
1. Perhitungan melalui Anggaran Biaya Kasar ( taksiran)
Sebagai pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar harga
satuan tiap meter persegi luas lantai. Anggaran biaya kasar dipakai
sebagai pedoman dalam penyusunan anggaran biaya yang dihitung
secara teliti. Walaupun namanya anggaran biaya kasar, namun harga
satuan tiap meter persegi luas lantai tidak terlalu jauh berbeda dengan
harga yang dihitung secara teliti.
2. Perhitungan melalui Anggaran Biaya Teliti
Anggaran Biaya Teliti adalah anggaran biaya bangunan atau proyek
yang dihitung denagn teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan
syarat syarat penyusunan anggaran biaya. Jika pada anggaran biaya
kasar harga satuan dihitung berdasarkan harga taksiran setiap luas lantai
m2, maka anggaran biaya teliti dihitung berdasarkan:
b) Bestek
Bestek berguna untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat
syarat yeknis.
c) Gambar Bestek
Gambar Bestek berguna untuk menetukan atau menghitung besarnya
masing masing volume pekerjaan.
d) Harga satuan pekerjaan
Harga satuan pekerjaan ini di peroleh melalui harga satuan bahan
dan harga satuan upah berdasarkan perhitungan analisa BOW. BOW
60
(Burgerlijke Openbare Werken) adalah suatu ketentuan dan
ketetapan umum yang di tetapkan oleh Dir. BOW tanggal 28
Februari 1921 nomor 5372 A pada zaman pemerintahan Belanda.
Analisa BOW hanya dapat dipakai untuk pekerjaan padat karya,
yang memakai peralatan konvensional.
d. Tahapan dan Data Penyusunan RAB
Tahapan yang dilakukan untuk menyususn RAB adalah sebagai berikut
(Ervianto, 2005):
1. Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga, serta kemampuan
pasar untuk menyediakan bahan atau material konstruksi secara
kontinu.
2. Melakukan pengumpulan data tentang upah pekerja yang berlaku di
daerah lokasi proyek atau upah pada umumnya jika pekerja di
datangkan dari luar daerah ke lokasi proyek.
3. Melakukan analisis perhitungan bahan dan upah dengan menggunakan
analisis yang diyakini baik dalam pembuatan anggaran. Di pasaran
terdapat buku SNI analisa upah dan bahan.
Data data yang diperlukan untuk penyusunan RAB adalah sebagai
berikut:
a) Peraturan dan syarat syarat (RKS atau kontrak).
b) Gambar rencana.
c) Berita acarah atau risalah penjelasan pekerjaan ( untuk bangunan
yang dilelang).
d) Buku analisa upah dan bahan (SNI analisa upah dan bahan).
e) Daftar analisa harga upah dan bahan.
f) Pertauran peraturan normalisasi yang bersangkutan.
g) Peraturan peraturan bangunan negara dan bangunan setempat.
61
E. Evaluasi Pelaksanaan Kerja Praktek Profesi Perencanaan
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kedua, Proyek rumahan dan desain Interiornya. Proyek ini sendiri tidak
memiliki perbedaan yang nyata dengan teori yang telah ada. Dalam tahapan
permulaan dan persiapan didasari dari keinginan klien berupa Performa kriteria.
63
B. Saran
64
DAFTAR PUSTAKA
Nursyam, Isdiyanto,dkk. 2017. Panduan Kuliah Praktek profesi. Gowa:
Kerja
https://fdokumen.com/document/draft-laporan-kp-arsitek.htmp
65