Anda di halaman 1dari 37

[KAWASAN JL.

JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah


Pembangunan suatu daerah atau kota pasti akan membawa dampak dalam berbagai bidang, baik fisik maupun non fisik daerah
tersebut. Pembangunan di Kabupaten Temanggung pada umumnya dan kawasan yang pada khususnya didominasi oleh pembangunan di
bidang ekonomi dan jasa pastinya akan membawa berbagai pengaruh dan permasalahan pada daerah tersebut.
Demikian juga dengan Jl. Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom di Kabupaten Temanggung yang dikelilingi oleh
banyaknya kegiatan pemerintahan, pendidikan, politik, social, dan lain-lain seperti SATLANTAS Kabupaten Temanggung, Kantor
Kementrian Agama Kabupaten Temanggung, Pengadilan Negeri Temanggung, Koramil Temanggung, Dinas Kesehatan Kabupaten
Temanggung, Balai KB dan Pembinaan Perempuan Kabupaten Temanggung, Kementrian Agraria dan Tata Ruang Bidang Pertanahan
Nasional Kabupaten Temanggung, Kantor Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Temanggung, Sanggar Pramuka Kwarcab
Temanggung, Telkom Temanggung, Bank Surya Yudha, Perpustakaan Daerah Wonosobo, Madrasah Aliyah Negeri Parakan
Temanggung, Panti Asuhan Pangrekso Dalem, Kantor Pusat PDIP, Kantor Pusat PPP, Kantor Pusat Golkar, taman Kartini, stadion
Bhumi Phala, Hutan Kota Bukit Lintang dan taman lingkungan Kelurahan Bendo serta terdapat deretan toko dan ruko disepanjang
jalan membuat Jl. Jenderal Sudirman Lingkup Kowangan-Telkom menjadi arah pertumbuhan Kabupaten Temanggung kedepannya.
Akan tetapi, terdapat beberapa trotoar yang kurang nyaman untuk pejalan kaki yang disebabkan oleh rusaknya trotoar tersebut sehingga
perlu diperbaiki trotoar tersebut seperti trotoar yang ada di depan Perpustakaan Daerah Temanggung sehingga pejalan kaki merasa
nyaman dan aman berjalan diatasnya.
Arsitektur Kota | 1

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

1.2

2016

Ruang Lingkup Pembahasan


Ruang lingkup pembahasan dititik beratkan pada aspek fungsional Kawasan Jl. Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom
yang berpotensi sebagai Pusat Perkantoran.

1.3

Tujuan Pembahasan
Tujuan dari kajian ini mengemukakan dasar-dasar pemikiran terciptanya pusat pemerintahan yang bisa berkesinambungan dengan
pusat perdagangan, pendidikan dan rekreasi di Jl. Jenderal Sudirman Temanggung Kowangan (penggal) Telkom.

1.4

Sasaran Pembahasan
Sasaran dari kajian kawasan Jl. Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom adalah memperbaiki potensi dan nilai aset
kawasan serta menciptakan pusat perkantoran.

1.5

Perumusan Masalah
Bagaimana menjadikan Jl. Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom sebagai Pusat Perkantoran yang aman dan nyaman,
tempat untuk masyarakat melakukan kegiatan kantornya dengan melihat permasalahan-permasalahan yang ada, yaitu sebagai berikut:
a.

Keberadaan trotoar yang kurang teratur dan kurang memenuhi kebutuhan pejalan kaki.

b.

Hal ini dapat dijadikan pedoman untuk membuat usulan-usulan (Design Guidelines) yang menentukan kualitas fisik
lingkungan Jl. Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom.

Arsitektur Kota | 2

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

BAB II
KAJIAN TEORI

2.1

Ruang Publik
2.1.1

Pengetian Ruang Publik secara Terminologi


Ruang publik atau dapat juga disebut dengan istilah Civic Space yang mempunyai arti suatu ruang luar yang dapat digunakan

sebagai aktifitas penduduk kota sehari-hari.


Ruang publik juga dapat diartikan sebagai ruang kota atau Urban Open Space, dimana terbentuk karena adanya banguna dan
ruang dalam satu kesatuan yang saling mendukung. Ruang publik dapat terjadi dengan membatasi alam sebagai wadah untuk
beraktifitas penduduk sehari-hari.
Ruang publik yang merupakan alun-alun dilengkapi dengan elemen-elemen yang dapat mendukung keberadaannya, misalnya
bangku-bangku, pohon-pohon peneduh, jalur untuk pedestrian, dan lain-lain. (Muhammad Faed S J, 2015:3.)

2.1.2

Pengertian Ruang Publik Menurut Beberapa Tokoh


1.

Spreiregen Urban Design: The Architecture of Town and City


Urban Space sebagaiman ruang didalam arsitektur, dapat berdiri sendiri, tidak berhubungan dengan ruang didekatnya,
atau mungkin dihubungkan dengan ruang lain yang dapat dinikmati dengan bergerak dari ruang satu ke ruang lainnya.
Urban Space direncankanan dengan maksud untuk memperlihatkatkan linkage yang menonjolkan sebuah bangunan di
dalam ruang, menunjukan arah sirkulasi utama. Spreiregen (Dalam Muhammad Faed S J, 2015:3).
Arsitektur Kota | 3

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]
2.

2016

Rustam Hakim 1987


Bentuk dasar dari ruang terbuka di luar bangunan, dapat digunakan oleh publik, dan memberi kesempatan untuk
bermacam-macam kegiatan. Contohnya jalan, pedestrian, taman, plaza, makam, lapangan terbang, lapangan olah raga
dan lain-lain. Rustam Hakim (Dalam Muhammad Faed S J, 2015:4).

3.

Frederick Gibbert Civic Space, Hard Space


Ruang luar yang digunakan oleh penduduk kota sehari-hari, contohnya untuk kegiatan jalan-jalan, melepas lelah, duduk
dengan santai. Bisa juga digunakan untuk kampanye, upacara-upacara resmi tau kadang-kadang tempat perdagangan.
Frederick Gibbert (Dalam Muhammad Faed S J, 2015:4).

4.

Ian C Laurie
a. Ruang terbuka sebagai sumber produksi, seperti hutan, taman, perairan dan sebagainya.
b. Ruang terbuka sebagai perlindungan terhadap kekayaan alam dan manusia, misalnya cagar alam (hutan, laut, daerah
budaya dan bersejarah.
c. Ruang terbuka untuk kesempatan kesejahteraan dan kenyamanan, antara lain untuk melindungi kualitas air tanah,
untuk pengaturan (air, sampah), untuk rekreasi (taman) dan sebagainya. Ian C Laurie (Dalam Muhammad Faed S J,
2015:4).

5.

Roger Trancik Finding Lost Space


Urban space terbagi menjadi dua hard space dan soft space. Hard space adalaha sesuatu secara prinsip yang dibatasi oleh
dinding arsitektural dan biasanya sebagai tempat bersama untuk kegiatan sosial. Sedangkan soft space segala sesuatu
yang didominir oleh lingkungan alam. Pada setting kota, soft space berbentuk taman (park) dan kebun (garden umum
serta jalur hijau greenways) yang dapat memberikan kesempatan untuk berekreasi tertutup pada semua sisi sehingga
perhatian kita terpusat pada ruang pada sesuatu yang ada dan pada suatu jalan penutupan hanya pada dua sisi, tetapi harus
Arsitektur Kota | 4

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

cukup untuk mengarahkan perhatian kita terhadapnya sebagai urban adalah merupakan bentuk dari urban open space
yang umumnya menunjukan daerah hijau seperti bersifat inrormal atau alamiah. Roger Trancik (Dalam Muhammad Faed
S J, 2015:5).

2.2

Fungsi Ruang Publik


Ruang publik dapat menciptakan karakter kota, dan pada umumnya memiliki fungsi interaksisosial bagi masyarakat, kegiatan
ekonomi rakyat dan tempat apresiasi budaya. Secara langsung nilai komersial yang ditawarkan tidak begitu menjanjikan bagi investor
yang beminat menanamkan modalnya. Karena keberadaan pasar yang sebagian besar terdiri dari masyarakat berpenghasilan rendah,
sehingga tidak dapat diandalkan untuk pengembalian modalnya.( Muhammad Faed S J, 2015:5).
Fungsi ruang publik dapat diuraikan sebagai berikut:
a.

Sebagai Pusat Interaksi dan Komunikasi


Acara tersebut baik diadakan secara formal (upacara bendera, sholat ied, dan lain-lain) maupun informal (pertemuan
individu, kelompok, demo mahasiswa dan lain-lain).

b.

Sebagai Ruang Terbuka


Yang menampung koridor-koridor jalan menuju kearah ruang publik tersebut dan sebagai ruang pengikat dilihat dari
struktur kota, sekaligus sebagai pembagi ruang-ruang fungsi bangunan di sekitarnya serta ruang untuk transit bagi
masyarakat yang akan pindah ke arah tujuan lain.

c.

Sebagai Tempat Kegiatan PKL (Pedagang Kaki Lima)

d.

Mereka yang menjajakan aneka makanan dan minuman, bahkan pakaian, souvenir dan jasa entertaimen seperti sulap,tarian,
dan sebagainya terutama pada malam hari.

Arsitektur Kota | 5

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]
e.

2016

Sebagai Paru-paru Kota


Penduduk yang semakin padat, sehingga masyarakat banyak yang memanfaatkan sebagai tempat olah raga, bermain, dan
santai bersama keluarga atau sahabat. (Muhammad Faed S J, 2015:6).

2.2.1

Fungsi Ruang Publik Menurut Harvey S. Perloff The Quality Of The Environment: Essays on New Resources in Urban
Age
a.

Menyediakan cahaya dan sirkulasi udara ke dalam bangungan terutama pada bangunan tinggi di pusat kota.

b.

Menghadirka kesan perspektif dan vista pad pemandangan kota (urban scene), terutama pada kawasan yang padat di
pusat kota.

2.2.2

c.

Menyediakan area rekreasi dengan bentuk ativitas yang spesifik.

d.

Melindungi fungsi ekologis kawasan.

e.

Memberikan bentu Solid Void kawasan kota.

f.

Sebagai area cadangan bagi penggunaan dimasa mendatang (cadangan area pengembangan).

Fungsi Ruang Publik Menurut Rustam Hakim


a.

Tempat bermain, olah raga.

b.

Tempat bersantai.

c.

Tempat komunikasi sosial.

d.

Tempat peralihan, menunggu.

e.

Sebagai ruang terbuka untuk mendapatkan udara segar.


Arsitektur Kota | 6

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]
f.

Sebagai saran penghubung antara suatu tempat dengan tempat yang lain.

g.

Sebagai pembatas jarak diantara massa bangunan.

h.

Fungsi ekologis.

2016

Contoh: Pengaturan udara, menyerap air hujan, pengendalian banjir, pemelihara ekosistem, penguat arsitektur.
Perkembangan perekonomian kota yang semakin meningkat banyak investor yang mengincar ruang-ruang publik kota sebagai
tempat bisnis, karena langsung dinilai beberapa pihak bahwa pemanfaatan ruang-ruang publik kota tersebut tidak banyak memberikan
kontribusi yang berarti, sehingga banyak yang bersikeras untuk merubah funsi ekonomi yang lebih menguntungkan. Dimasa mendatang
pada setiap program yang akan merubah fungsi ruang publik dengan fungsi lain harus melalui proses yang melibatkan pendapat atau
aspirasi masyarakat kota. Sehingga tidak menimbulkan kerawanan sosial yang berdampak pada suasana kota. (Muhammad Faed S J,
2015:7)

2.3

Ruang Publik Milik Rakyat


Ruang publik yang menarik akan selalu dikunjungi oleh masyarakat luas dengan berbagai tingkat kehidupan sosial-ekonomietnik, tingkat pendidikan, perbedaan umur dan motivasi atau tingkat kepentingan yang berlainan. Kriteria ruang publik secara esensial
ada tiga yaitu:
a.

Dapat memberi makna atau arti bagi masyarakat setempat secara individual maupun kelompok (meaningful).

b.

Tanggap terhadap semua keinginan pengguna dan dapat mengakomodir kegiatan yang ada pad ruang publik tersebur
(responsive).

c.

Dapat menerima berbagai lapisan masyarakat dengan bebas tanpa ada diskriminasi (democratic).

Siapapun tanpa membedakan anak, dewasa, atau orang tua, kaya atau miskin, berpendidikan tinggi atau rendah, bos atau bawahan
dapat memanfaatkan ruang publik kota untuk segala macam kegiatan baik individual atau berkelompok. Kebebasan bagi masyarakat
Arsitektur Kota | 7

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

untuk melakukan kegiatan itulah yang kadang-kadang perlu pengendalian, perlu pengaturan fungsi ruang, sirkulasi lalulintas dan parkir
kendaraan bermotor, penempatan pedagang kaki lima dan sebagainya sehingga pengertian democratic tidak diartikan sebagai kebebasan
yang menyimpang dari harapan.
Secara langsung dari segi finansial fungsi ruang publik tidaklah memberi kontribusi besar, akan tetapi dia merupakan salah satu
pendukung kegiatan dalam perancangan kota yang harmonis dipertimbangkan karena secara tidak langsung sangat mendorong
perkembangan kawasan tersebut. (Muhammad Faed S J, 2015:8)

2.4

Ruang Publik dalam Konteks Tata Ruang Kota


Pada prinsipnya tujuan tata ruang berdasarkan Undang-undang RI No. 22 Tahun 1992 adalah untuk memanfaatkan ruang kota
yang berwawasan lingkungan, berlandaskan wawasan nusantara dan ketahanan nasional, disamping mengatur pemanfaatan ruang
kawasan lindung dan budidaya. Sehingga akan tercapai pemanfaatan ruang yang berkualitas untuk:
a.

Mewujudkan kehidupan bangsa yang cerdas, berbudi luhur dan sejahtera.

b.

Mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan sumberdaya alam dan buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia.

c.

Meningkatkan sumberdaya alam dan buatan secara berhasil, tepat, untuk meningkatkan sumberdaya manusia.

d.

Mewujudkan perlindungan funsi ruang dan mencegah serta menanggulangi dampak negatif terhadap lingkungan.

e.

Mewujudkan keseimbangan, kepentingan, kesejahteraan, dan keamanan.

Jika dilihat dari segi hirarki tata ruang kota dibedakan menjadi tiga, Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RUTRWN), Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi (RUTRWP), dan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RUTRWK). Kemudian dari substansi Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota yang meliputi:
a.

Pengelolaan kawasan lindung budidaya.

b.

Pengelolaan kawasan pedesaan, perkotaan dan kawasan tertentu.


Arsitektur Kota | 8

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

c.

Sistem kegiatan pembangunan dan sistem pemukiman pedesaan dan perkotaan.

d.

Sistem prasaran transportasi, telekomunikasi, energi, pengairan dan prasarana pengelolaan lingkungan.

e.

Penataan gunaan tanah, air, udara, dan sumber daya alam lainnya serta memperhatikan keterpaduandengan sumberdaya
manusia dan sumber daya buatan.

Selanjutnya rencana tersebut akan digunakan untuk:


a.

Perumusan kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang kota.

b.

Mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar wilayah kota dan antar sektor.

c.

Penetapan lokasi investasi yang dilaksanakan pemerintah atau masyarakat kota di wilayah tersebut.

d.

Penyusunan rencana rinci tata ruang ditingkat kota.

e.

Pelaksanaan pembangunan dalam memanfaatkan ruangbagi kegiatan pembangunan.

Dari uraian diatas perancangan ruang publik secara teknis belum diatur dalam Undang undang Nomor 24 Tahun 1992. Akan
tetapi dalam penyusunan perencanaan rencana rinci yang lebih detail harus mengacu pad rencana Tata Ruang Wilayah Kota yang sudah
ada. Dengan demikian Peraturan Daerah tentang RUTRK masih perlu ditindak lanjuti dengan rencana-rencana rinci, karena hal-hal yan
bersifat detailseperti ruang publik kota masih belum tersentuh sehingga belum ada landasan hukum yang bisa dipakai untuk
mengaturnya.

2.5

Tipologi Ruang Publik


Dari perkembangan sejarah ruang publik kota terdapat pemahan yang lebih luas tentang bentuk variasi dan karakternya. Ruang
publik ini berkembang sejalan dengan kebutuhan manusia dalam melakukan kegiatan bersama, baik yang bersifat sosial, ekonomi
maupun budaya. Sikap dan perilaku manusia yang dipengaruhi oleh perkembangan teknologi juga berpengaruh terhadap tipologi ruang
publik kota yang direncanakan. Asesori ruang juga disediakan semakin berkembang, baik kualitas desain, bahan, dan perawatannya.
Arsitektur Kota | 9

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

Tipologi ruang publik ini memiliki banyak variasi yang kadang memiliki pebedaan tipis sehingga seolah-olah memberi pengertian
yang tumpang tindih (overlapping). Menurut Stephen Carr 1992 (Dalam Muhammad Faed S J, 2015:9) tipologi ruang publik dibagi
menjadi beberapa tipe dan karakter sebagai berikut.
2.5.1

Taman Umum (Public Park)


a.

Taman Nasional (National Park)


Skala pelayanan taman ini adalah tingkat nasional, lokasinya adalah dipusat kota seperti jakarta yang berpengaruh
terhadap kegiatan nasional.
Contoh:Monas.

b.

Taman Pusat Kota (Downtown Park)


Taman ini berada di kawasan pusat kota, berbentuk lapangan hijau yang dikelilingi pohon-pohon peneduh atau berupa
hutan kota dengan pola tradisional atau dapat pula dengan desain pengembangan baru.

c.

Taman Lingkungan (Neighborhood Park)


Ruang terbuka yang dikembangkan di lingkungan perumahan untuk kegiatan umum seperti bermain anak-anak, olah raga
dan bersantai bagi masyarakat disekitarnya (taman kompleks perumahan)

d.

Taman Kecil (Mini Park)


Taman kecil yang dikelilingi oleh bangunan-bangunan, termasuk air mancur yang digunakan untuk mendukung suasana
taman tersebut, seperti taman di pojok lingkungan/setback bangunan).

Arsitektur Kota | 10

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]
2.5.2

2016

Taman Lapangan dan Plasa (Squares and Plazas)


a.

Lapangan Pusat Kota (Central Square)


Ruang publik ini sebagai bagian pengembangan sejarah yang beralokasi di pusat kota dan sering digunakan untuk
kegiatan-kegiatan formal seperti upacara peringatan hari nasional.

b.

Plasa Pengikat (Corporate Plaza)


Plasa ini merupakan pengikat dari bangunan-bangunan komersial atau perkantoran, berlokasi di pusat kota dan
pengelolaannya dilakukan oleh pemilik kantor atau pemimpin kantor tersebut secara mandiri.

2.5.3

Peringatan (Memorial)
Ruang publik yang digunakan untuk memperingati memori kejadian penting bagi umat manusia atau kalangan
masyarakat tertentu ditingkat lokal atau nasional.

2.5.4

Pasar (Markets)
Ruang terbuka atau ruas jalan yang digunakan untuk pasar hasil pertanian atau pasar loak. Biasanya bersifat temporer dan
berlokasi di ruang yang tersedia, seperti jalan, plasa atau lapangan parkir.

2.5.5

Jalan (Streets)
a.

Pedestrian Sisi Jalan (Pedestrian Sidewalk)


Bagian ruang publik kota yang banyak dilalui orang yang sedang berjalan kaki menyusuri jalan yang satu yang
berhubungan dengan jalan yang lain.

Arsitektur Kota | 11

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]
b.

2016

Mal Pedestrian (Pedestrian Mall)


Suatu jalan yang ditutup untuk kendaraan bermotor, dan diperuntukan khusus bagi pejalan kaki. Fasilitas tersebut
biasanya dilengkapi dengan asesori kota seperti pagar, tanaman dan berlokasi dijalan utama pusat kota.

c.

Mal Transit (Transit Mall)


Pengembangan pencapaian transit untuk kendaraan umum pada penggal jalan tertentu yang telah dikembangkan sebagai
pedestrian area.

d.

Jalur Lambat (Traffic Restricted Streets)


Jalan yang digunakan sebagai ruang terbuka dan diolah dengan desain pedestrian agar lalu lintas kendaraan terpaksa
berjalan lamban, disamping dihiasi dengan tanaman sepanjang jalan tersebut.

e.

Gang Kecil Kota (Twolf Trail)


Gang kecil ini merupakan bagian dari jaringan jalan yang menghubungkan ke berbagai elemen kota satu dengan lainnya
yang sangat kompak dan terintegrasi. Ruang publik ini direncanakan dan dikemas untuk mengenal lingkungan.

2.5.6

Tempat Bermain (Playground)


a.

Tempat Bermain (Palyground)


Ruang publik ini berlokasi di lingkungan perumahan, dilengkapi peralatan tradisional seperti papan luncur, bandulan, dan
fasilitas tempat duduk untuk dewasa, disamping dilengkapi dengan alat permainan untuk kegiatan petualangan.

b.

Halaman Sekolah (Schoolyard)


Ruang publik halaman sekolah yang dilengkapi fasilitas untuk pendidikan lingkungan atau ruang untuk melakukan
komunikasi.

Arsitektur Kota | 12

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]
2.5.7

2016

Ruang Komunitas (Comunity Open Space)


Taman masyarakat (Community Garden), adalah ruang-ruang kosong di lingkungan perumahan yang didesain dan
dikembangkan serta dikelola sendiri oleh masyarakat setempat. Ruang ini dilengkapi dengan faslilitas penataan taman
termasuk gardu pemandangan, area bermain, tempat duduk dan faslilitas estetis lain.

2.5.8

Jalan Hijau dan Jalan Taman ( Greenways and Parkways)


Merupakan jalan pedestrian yang menghubungkan antar tempat rekreasi dan ruang terbuka.

2.5.9

Atrium/Pasar Dalam Ruang (Atrium/Indoor Market Place)


a.

Atrium
Ruang dalam suatu bangunan yang berfungsi sebagai atrium, berperan sebagai pengikat ruang-ruang disekitarnya yang
sering digunakan untuk kegiatan komersial dan merupakan pedestrian area. Pengelolaan ditangani oleh pemilik gedung
tau pengembang (Investor).

b.

Pusat Perbelanjaan di Pusat Kota (Market Place/Downtown Shoping Center)


Biasanya memanfaatkan bangunan tua yang kemudian direhabilitasi ruang luar atau ruang dalamnya sebagai ruang
komersial, kadang juga dipakai untuk festival pasar dan dikelola sendiri oleh pemilik gedung tersebut.

2.5.10

Ruang di Lingkungan Rumah (Found/Neighborhood Space)


Ruang terbuka yang mudah dicapai dari rumah, seperti sisa kapling di sudut jalan atau tanah kosong yang belum
dimanfaatkan dapat dipakai sebagai tempat bermain bagi anak-anak atau tempat komunikasi bagi orang dewasa atau orang tua.

Arsitektur Kota | 13

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]
2.5.11

2016

Waterfont
Ruang ini bisa berupa pelabuhan, pantai, bantaran sungai, danau, atau dermaga. Ruang terbuka ini berada disepanjang
rute aliran air di dalam kota yang dikembangkan sebagai taman untuk waterfront.

2.6

Kebutuhan Open Urban Space


Adanya fungsi ruang terbuka ini disebabkan kebutuhan para warga kota. Kebutuhan warga kot pada ruang terbuka kota ini
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan yang menunjang segala aktivitas warga kotaseperti contoh dibawah ini:
a.

Kebutuhan cahaya matahari dan sirkulasi udara


Kota yang padat dengan bangunan yang tinggi menjulang merupakan ciri wajah kota yang modern. Bangunan yang tinggi
cenderung lebih dominan menerima cahaya matahari dan sirkulasi udara. Sedangkan bangunan yang lebih rendah cahaya
matahari maupun sirkulasi udara masih kurang baik. Hal tersebut merupakan adanya konflik diantara para warga kota. Oleh
karena itu untuk menjebatani konflik antara para warga diperlukan ruang terbuka kota. Adanya ruang terbuka kota ini
memungkinkan semua bangunan yang memerlukan cahaya matahari dan sirkulasi udara akan sama-sama mendapatkannya.
Contoh:
dikelilingi
langit,

Ruang
oleh

terbuka
bangunan

masing-masing

mendapatkan

cahaya

yang

luas

pencakar
bangunan

matahari

dan

sirkulasi udara

Gambar 2.1 Central Park, New York City


Sumber: Data Sekunder Peneliti, 2016

Arsitektur Kota | 14

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]
b.

2016

Kebutuhan kesan perspektif dan vista pada pemandangan kota


Kebutuhan terhadap kesan perspektif dan vista ini diperlukan terutama di kawasan padat di pusat kota dan menikmati
bangunan arsitektur yang mempunyai nilai arsitektur. Tinggi yang dikonversikan manusia dalam memandang wajah kota
memerlukan jarak pandang, sehingga dapat menikmati pemandangan kota tersebut.
Contoh: Bangunan ini berdampingan dengan
bangunan

yang

dikonservasikan

Ruang Terbuka Kota sebagai tempat


untuk berpijak dalam memandang
pemandangan kota.

Gambar 2.2 John Hancock Tower, Boston ,Massachusetts


Sumber: Data Sekunder Peneliti, 2016

c.

Kebutuhan rekreasi dan komunikasi sosial


Pusat kota merupakan akumulasi berbagai kegiatan, tampak sibuk ketika pada hari-hari kerja. Kesibukan para pekerja ini
perlu tempat rekreasi ketika waktu istirahat maupun pada hari-hari libur. Rekreasi dapat memulihkan keletihan mental atau
beban pikiran selama bekerja. Manfaat rekreasi juga dapat meningkatkan produktivitas kerja. Tempat rekreasi merupakan
tempat berkumpulnya para warga kota, sehingga bertemunya para warga kota ini terjadi komunikasi sosial.
Contoh: Area berkumpulnya warga kota untuk berekreasi dan komunikasi sosial.

Arsitektur Kota | 15

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

Gambar 2.3 Rockefeller Plaza, New York City


Sumber: Data Sekunder peneliti, 2016

d.

Kebutuhan keseimbangan ekosistem (Fungsi ekologi)


Lahan kota yang terbatas cenderung ditutupi oleh bangunan atau perkerasan. Di daerah komersial yang mempunyai nilai
tanah tinggi dalam penggunaan tanahnya menekan faktor efesiensi, sehingga tidak ada tanah tersisa. Kemudian timbul
permasalahan, yaitu resapan air hujan semakin langka, maka timbul banjir dan tumbuh-tumbuhan berkurang, sehingga
polusi udara meningkat. Akibatnya keseimbangan kota membutuhkan ruang terbuka yang dapat menyerap air hujan dan
ditumbuhi oleh tanaman yang rindang.
Contoh: Ruang terbuka kota dengan tanaman yang rindang dan padang rumput merupakan pengendali ketidakstabilan
ekosistem.

Arsitektur Kota | 16

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

Gambar 2.4 Central Park, New York City


Sumber: Data Sekunder Peneliti, 2016

e.

Kebutuhan penghubung suatu tempat dengan tempat yang lain


Kebutuhan manusia dalam menjalankan kehidupannya melakukan pergerakan, baik pergerakan dirinya maupun pergerakan
menggunakan mesin (motor,mobil dan lain-lain). Dalam melakukan pergerakan ini manusia memerlukan sarana berupa
ruang terbuka, seperti jalan umum, pedestrian, dan lain sebagainya.

Gambar 2.5 A walk down Las Ramblas, Barcelona


Sumber: Data Sekunder Peneliti, 2016

Arsitektur Kota | 17

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2.7

2016

Bentuk Ruang Terbuka


Penafsiran tentang bentuk ruang terbuka oleh para ahli diterjemahkan kedalam berbagai sudut tinjau, diantara ruang terbuka
ditinjau dari sudut aktifitas dan fungsinya. Beberapa teori bentuk ruang terbuka yang dikemukakan oleh para ahli, menurut Rob Krier
dalam bukunya Urban Space 1979 (Muhammad Faed S J, 2015:18), mengklasifikasikan menjadi dua jenis:
a.

Berbentuk memanjang, yaitu ruang terbuka umumnya hanya mempunyai batas-batas disisi-sisinya, seperti jalan, sungai,
pedestrian dan lain-lain.
Contoh: New York Streets membentuk dinding sepanjang jalan menimbulkan kesan ruang yang menerus. Ruang terbuka
terdefinisikan oleh bentuk menerus jalan dan elemen-elemen dinding bangunan disepanjang jalan New York Streets.

Gambar 2.6 A New York Streets


Sumber: Data Sekunder Peneliti, 2016

b.

Berbentuk cluster, yaitu ruang terbuka ini mempunyai batas-batas disekelilingnya, seperti plasa, square, lapangan, bundaran
dan lain-lain. Ruang terbuka dengan bentuk cluster ini, membentuk kantong-kantong yang berfungsi sebagai ruang-ruang
akumulasi aktifitas kegiatan masyarakat kota.

Arsitektur Kota | 18

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

Contoh: Campidoglio, Roma: Dirancang oleh Michelangelo Buonarotti, tahun 1544. Hal ini menunjukan pemikiran estetika
berkembang pesat pada zaman itu melalui pemikiran tipuan mata untuk kesan perspektif. Bentuk cluster terjadi dari open
space yang terjadi dari dinding bangunan yang melingkupinya.

Gambar 2.7 Campidoglio, Roma


Sumber: Data Sekunder Peneliti, 2016

Arsitektur Kota | 19

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

BAB III
TINJAUAN LOKASI KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL)
TELKOM YANG BERPOTENSI SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN
KABUPATEN TEMANGGUNG

3.1

Ruang Publik
Kabupaten Temanggung adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang beribukota di Temanggung dengan batas-batas
wilayahnya yaitu:
a.

Utara

: Kabupaten Kendal dan Kabupaten Semarang

b.

Timur

: Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang

c.

Selatan : Kabupaten Magelang

d.

Barat

: Kabupaten Wonosobo

Secara geografis, Kabupaten Temanggung terletak diantara 110o23' - 10o46'30" Bujur Timur dan 7o14' - 7o32'35" Lintang Selatan.
Sebagian besar wilayah Kabupaten Temanggung merupakan dataran tinggi dan pegunungan, yang merupakan bagian dari
rangkaian Dataran Tinggi Dieng.

Arsitektur Kota | 20

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

Gambar 3.1 Peta Kabupaten Temanggung


Sumber: Data Sekunder Peneliti, 2013

3.2

Latar Belakang
Kawasan Jalan Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom merupakan pusat perkembangan dan pertumbuhan Kota
Kabupaten Temanggung di masa mendatang. Sebagai kawasan pusat perkembangan dan pertumbuhan, permasalahan tata ruang
khususnya tidak dapat dipisahkan dengan kawasan sekitarnya yang juga mendukung potensi Jalan Jenderal Sudirman Kowangan
(Penggal) Telkom sebagai salah satu kawasan pusat kegiatan perkantoran, baik pemerintah maupun swasta, pertokoan, rekreasi dan
pendidikan.

Arsitektur Kota | 21

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

Jalur pedestrian ways pada kawasan Jalan Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom mempunyai ukuran yang bervariasi,
mulai dari +1 meter hingga 3 meter dengan standar dan kenyamanan yang berbeda-beda. Jalur pedestrian ways dengan lebar 3 meter
berada di depan Perpusda dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, jalan dengan lebar 2 meter berada di depan
SATLANTAS Jalan Cabang Atas. Sedangkan pedestrian ways dengan lebar + 1 meter berada di sepanjang jalan selain jalan-jalan
tersebut diatas. Pusat pertokoan di kawasan Jl. Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom sangat mendukung dengan
pengembangan kawasan perkantoran Kabupaten Temanggung.
3.3

TINJAUAN LOKASI KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM


Kawasan Jl. Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom merupakan kawasan yang berada di Kabupaten Temanggung, yang
memiliki potensi cukup besar untuk pusat perkantoran , pertokoan dan rekreasi. Kawasan Jl. Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal)
Telkom ini memiliki tempat yang strategis merupakan jalan raya utama untuk masuk kota di Kabupaten Temanggung. Namun dengan
kondisi yang ada saat ini Jl. Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom perlu dialakukan penataan ulang terutaman pembenahan
pedestrian waysnya.

Arsitektur Kota | 22

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

Keterangan:

2016

Gambar 3.2 Peta Letak Jalan Jenderal Sudirman Lingkup


Kowangan-Telkom, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah
Sumber: Data Sekunder Peneliti, 2016

PERPUSDA KABUPATEN TEMANGGUNG

AREA PERTOKOAN

SATLANTAS KABUPATEN TEMANGGUNG

AREA PERMUKIMAN

MAN PARAKAN TEMANGGUNG

AREA PERKANTORAN

STADION BHUMI PALA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN TEMNGGUNG

KEMENTRIAN AGAMA KABUPATEN


TEMANGGUNG

HUTAN KOTA BUKIT LINTANG


TAMAN LINGKUNGAN KELURAHAN BENDO

BPR SURYA YUDHA


PENGADILAN NEGERI KABUPATEN
TEMANGGUNG

PANTI ASUHAN PANGREKSO DALEM


TELKOM KABUPATEN TEMANGGUNG

Arsitektur Kota | 23

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

Elemen hard space tersebut juga sangat berpotensi mendukung kawasan Jl. Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom
sebagai city walk dan ruang terbuka kota. Uraian diatas merupakan gambaran umum dari sebagian potensi yang ada di kawasan Jl.
Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom. Lebih jelasnya, akan diuraikan dan dianalisa secara singkat menurut teori-teori,
tipologi, bentuk/kota pola dari urban planning yang ada dan dibandingkan dengan negara-negara maju yang telah memanfaatkan jalan
sebagai ruang terbuka kota yang indah dan nyaman.

3.4

Menurut Fungsi Sebagai Ruang Terbuka Kota


Harvey S. Perloff dalam buku The Quality of The Urban Environtment: Essays on New Resources in Urban Age (1969, hal
140), open space mempunyai fungsi dan kebutuhan sebagai berikut:
3.4.1 Sebagai Penyedia akan Kebutuhan Cahaya dan Sirkulasi Udara kedalam Bangunan Terutama pada Bangunan Tinggi di Pusat
Kota
Kawasan Jl. Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom merupakan area dengan bangunan-bangunan perdagangan,
jasa, pendidikan dan kantor pemerintahan. Terdapat juga taman di beberapa tempat disekitar Jl. Jenderal Sudirman Kowangan
(Penggal) Telkom, seperti taman Kartini yang berada di jalan masuk Stadion Bhumi Phala, taman hutan Kota Bukit Lintang di
antar bangunan Dinas Kesehatan dan taman Lingkungan Kelurahan Bendo sebagai sarana pelepas penat para pedestrian.
Keberadaan pohon-pohon dan taman selain sebagai pembatas jalan, juga berfungsi sebagai peneduh, sehingga pejalan kaki
merasa nyaman dan tidak merasa terganggu dengan panas dari sinar matahari yang menyebabkan lelah.

Arsitektur Kota | 24

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

Gambar 3.3 Koridor Jalan Jenderal Sudirman depan Perpusda Temanggung


Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

3.4.2 Kebutuhan Kesan Perspektif dan Vista pada Pemandangan Kota


Kebutuhan terhadap kesan perspektif dan vista diperlukan terutama di kawasan padat seperti Jl. Jenderal Sudirman
Temanggung dari Kowangan hingga Telkom untuk menikmati bangunan yang ada.

Gambar 3.4 Perpusda Temanggung

Gambar 3.5 SATLANTAS Temanggung

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Gambar 3.6 MAN Parakan Temanggung

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Arsitektur Kota | 25

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

Gambar 3.7 Kementrian Agama Kabupaten


Temanggung

Gambar 3.8 BPR Surya Yudha Cabang


Temanggung

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Gambar 3.10 Kementrian Agraria dan Tata


Ruang
Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Gambar 3.11 Kantor Panitia Pengawas Pemilu


Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

2016

Gambar 3.9 Pengadilan Negeri Kab. Temanggung


Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Gambar 3.12 Sanggar Pramuka Kwarcab


Temanggung
Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Arsitektur Kota | 26

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

Gambar 3.13 Koramil Temanggung

Gambar 3.14 Kantor PPP Temanggung

Gambar 3.15 Kantor PDIP Temanggung

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Gambar 3.16 Balai BKBPP Temanggung


Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Gambar 3.17 Dinas Kesehatan Kabupaten


Temanggung

Gambar 3.18 Kantor Golkar Temanggung


Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Arsitektur Kota | 27

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

Gambar 3.19 Panti Asuhan Pangrekso


DalemTemanggung

2016

Gambar 3.20 Kantor PT Telkom Indonesia


Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

3.4.3

Kebutuhan Rekreasi dan Komunikasi Sosial


Kawasan Jl. Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom sebagai bagian pusat kota merupakan akumulasi dari berbagai

kegiatan, terlihat sibuk ketika hari-hari kerja. Kesibukan kerja memerlukan tempat rekreasi yang tidak jauh dari tempat kerja.
Dengan memperbaiki jalur pedestrian ways, sehingga akses ke taman-taman atau tempat rekreasi menjadi lebih mudah.

Arsitektur Kota | 28

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

3.4.4

2016

Gambar 3.21 Omah Kebon Resto

Gambar 3.22 Pusat Pertokoan dan Ruko

Gambar 3.23 Toko dan Percetakan Aneka Mulia

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Kebutuhan Keseimbangan Ekosistem (Fungsi Ekologis)


Ruang Terbuka Hijau kota seperti taman-taman di kawasan sekitar Jl. Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom yang

telah tercukupi akan membantu memulihkan keseimbangan alam karena adanya polusi udara. Kondisi saat ini vegetasi di Jl. Jenderal
Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom sudah sangat mencukupi. Saluran kota sudah terkendali, namun dalam perencanaan ini
diperlukan renovasi trotoarnya sehingga memudahkan para pejalan kaki yang mempunyai disabilitas.

Arsitektur Kota | 29

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

Gambar 3.24 Jalur Hijau di Pedestrian Ways


Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

3.4.5

Kebutuhan Penghubung Suatu Tempat Dengan Tempat Lain


Karena alasan inilah Jl. Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom sangat berpotensi sebagai bagian city walk sekaligus

ruang terbuka kota. Banyaknya pusat perkantoran, pertokoan dan taman-taman rekreasi membuat jalan penghubung antar tempat
tersebut menjadi sangat penting dan krusial dalam keterlangsungan aktifitas yang terjadi.

Arsitektur Kota | 30

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

Gambar 3.25 Jalan Penghubung didepan


Stadion Bumi Phala

Gambar 3.26 Jalan Penghubung dengan Jl.


Kartini

Gambar 3.27 Jalan Penghubung taman hutan Kota


Bukit Lintang

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Gambar 3.281 Jalan Cabang Atas

Gambar 3.29 Jalan Penghubung yang terletak di depan PT Telkom Indonesia

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Sumber: Data Primer Peneliti, 2016

Arsitektur Kota | 31

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]
3.5

2016

Tabel Analisa Menurut Tipologi Ruang Publik Kota

NO
1.

Kriteria Tipologi

Potensial Baik
Elemen yang Berpotensi

Taman Umum

Ya
Dikawasan Jl. Jenderal Sudirman
Taman Kartini
Sumber: Data
Primer, 2016

Kowangan

(Penggal)

Tidak

Telkom

terdapat taman umum, yaitu taman


Kartini dan Taman Hutan Kota

Taman Hutan Kota


Bukit Lintang

Bukit Lintang.

Sumber: Data Primer,


2016

2.

Lapangan

Stadion

Bumi

Phala

merupan

satu-satunya

lapangan di Jl. Jenderal Sudirman Kowangan


(Penggal) Telkom.
Stadion Bumi Phala
Sumber: Data Primer, 2016

3.

Peringatan

Dikawasan Jl. Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom


tidak

terdapat

Monumen

atau

tempat

peringatan

hari

kemerdekaan lainnya.
4.

Pasar

Dikawasan Jalan Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal)

Telkom tidak terdapat pasar tradisional tetapi terdapat banyak


terdapat toko dan ruko di kanan-kiri jalan.

Arsitektur Kota | 32

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]
5.

2016

Jalan
Pedestrian sisi jalan
Mal pedestrian
Mal transit

Sudah terdapat pedestrian disisi jalan, namun keberadaanya

Gang kecil

masih dirasa kurang nyaman karena banyak jalan yang berlubang


dan

rusak.

Terdapat

persimpangan-persimpangan

yang

berpotensi dan juga terdapat gang kecil kota. Banyak bangunanbangunan pertokoan yang berpotensi sebagai mal transit.
6.

Tempat Bermain
Halaman Sekolah
Halaman Perpusda

MAN
Temanggung

Perpusda
Sumber: Data
Primer, 2016

Sumber: Data
Primer, 2016

Di Jl. Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom terdapat


bangunan pendidikan yaitu MAN Parakan Temanggung yang
halaman depannya tertutup pagar dan tidak terlalu luas serta
Perpustakaan Daerah Kabupaten Temanggung sebagai satusatunya bangunan dengan halaman yang sangat luas.
7.

Ruang Komunitas

Taman
Lingkungan
Kelurahan
Bendo
Sumber: Data
Primer, 2016

Terdapat satu ruang komunitas di Jalan


Jenderal

Sudirman

(Penggal)

Telkom,

Kowangan
yaitu

taman

lingkungan Kelurahan Bendo.


Arsitektur Kota | 33

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]
8.

2016

Jalan Hijau dan Jalan Taman

Terdapat jalan hijau disepanjang Jalan Jenderal Sudirman


Kowangan (Penggal) Telkom sehingga dapat menjadi peneduh
bagi para pengguna jalan, baik dengan kendaraan bermotor
maupun pejalan kaki.
9.

Atrium/pasar di dalam ruang

Pusat
Pertokoan
Sumber: Data
Primer, 2016

Di

Jalan

Jenderal

Sudirman

Kowangan (Penggal) Telkom tidak


terdapat pasar, hanya terdapat deretan
pertokoan dan ruko dan terdapat satu

Halaman
Perpusda

ruang yang sering digunakan untuk

Sumber: Data
Primer, 2016

pameran didalam ruang terbuka,


yaitu

halaman

Perpusda

Temanggung.
10.

Ruang di Lingkungan Rumah

Terdapat ruang di lingkungan rumah di

sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Kowangan


(Penggal) Telkom, meskipun hanya berupa
taman-taman kecil karena 80 persen dari jalan
ini

merupakan

kawasan

perdagangan,
Arsitektur Kota | 34

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

pemerintahan, dan pendidikan. Hanya terdapat


ekitar 20 persen

permukiman penduduk di

sepanjang jalan ini.


11.

Waterfront

Dikoridor Jalan Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom


tidak terdapat waterfront.
TOTAL

Arsitektur Kota | 35

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

BAB IV
PENUTUP

4.1

Kesimpulan
Dari analisa-analisa diatas menunjukan koridor Jl. Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom sudah berpotensi
dikembangkan sebagai kawasan perkantoran. Dari kondisi yang ada memang sudah tertata dengan baik, hanya saja banyak trotoar yang
kondisinya kurang nyaman bagi pejalan kaki, terutaman para penyandang disabilitas.

4.2

Saran
Sebagai seorang Mahasiswa Teknik Arsitektur, kita harus tahu dan paham atas segala sesuatunya yang berkaitan dengan Bidang
Arsitektur. Saran saya dalam mempelajari Arsitektur Modern yaitu:
1. Mampu menerapkan dan menyelaraskan suatu bangunan dengan kondisi saat ini.
2. Mampu menerapkan dalam penggunaan bahan-bahan bangunan/material untuk arsitektur modern dipadukan dengan nilai-nilai
lokal.
3. Mampu mendesain bangunan yang berarsitektur modern.
4. Demi kenyamanan masyarakat atau pengunjung maka di sepanjang jalur pedestrian yang ada perlu disediakan tempat duduk,
penerangan yang memadahi dan tempat sampah yang cukup serta kebersihan lingkungan yang tetap dijaga.
5. Perlunya renovasi trotoar di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman Kowangan (Penggal) Telkom agar para penajalan kaki terutama
penyandang diasbilitas merasa nyaman untuk berjalan di atasnya.

Arsitektur Kota | 36

[KAWASAN JL. JENDERAL SUDIRMAN KOWANGAN (PENGGAL) TELKOM YANG BERPOTENSI


SEBAGAI PUSAT PERKANTORAN KABUPATEN TEMANGGUNG]

2016

Daftar Pustaka
1.

Faed S J, Muhammad. Arsitektur Kota: Jalan Kartini Jalan Betengsari Sebagai Pusat Kuliner Kota Wonosobo. Wonosobo: Universitas
SAINS Al-Quran. 2015.

2.

Google

3.

Google Earth

4.

Temanggung dalam Angka 2015. Temanggung: Badan Pusat Statistik Kabupaten Temanggung. 2015.

Arsitektur Kota | 37

Anda mungkin juga menyukai