Disusun Oleh:
SURAKARTA
2023
PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah Melimpahkan
Rahmat, dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah seminar kota ini disusun sebagai bagian dari tahapan proses riview yang
bertujuan untuk mempermudah dan memperlancar tahapan proses tersebut.
Keduanya merupakan persyaratan untuk mencapai Tugas Ujian Tengah Semester
di Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan
Surakarta dengan judul sebagai berikut.
Dalam penyusunan laaporan ini, tidak terlepas dari segala hambatan yang
penulis hadapi. Keberhasilan dalam penulisan ini tentunya berkat segala
bimbingan dan pengarahan semua pihak. Untuk itu dengan kerendahan hati kami
sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Penulis berharap tugas ini dapat memenuhi ketentuan dan dapat memenuhi
harapan pihak-pihak yang terlibat. Semoga Tugas Riview ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Hal ini dapat di baca dalam Mirsa (2012:13) mengatakan bahwa kota
merupakan suatu daerah yang memiliki wilayah batas administrasi dan bentang
lahan luas, penduduk relatif banyak, adanya heterogenitas penduduk, sektor
agraris sedikit atau bahkan tidak ada dan adanya suatu sistem pemerintahan.
I.1 Permasalahan
I.2.1 Tujuan
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Amos Rapoport dalam Zahnd (2006), ada sepuluh kriteria yang
secara lebih spesifik untuk merumuskan kota, yaitu sebagai berikut:
1. Ukuruan dan jumlah penduduknya yang besar terhadap massa dan tempat
2. Bersifat permanen
4. Struktur dan tata ruang perkotaan seperti yang ditunjukkan oleh jalur jalan dan
ruang-ruang perkotaan yang nyata
6. Fungsi perkotaan minimum yang terperinci, yang meliputi sebuah pasar, sebuah
pusat administratif atau pemerintahan, sebuah pusat militer, sebuah pusat
keagamaan atau sebuah psuat aktivitas intelektual bersama dengan kelembagan
yang sama
Selain itu sebuah pemukiman dapat dirumuskan sebagai sebuah kota bukan
dari segi ciri-ciri morfologi tertentu, atau bahkan kumpulan ciri-cirinya saja,
melainkan dari segi suatu fungsi khusus yaitu menyusun sebuah wilayah dan
menciptakan ruang-ruang efektif melalui pengorganisasian sebuah daerah
pedalaman yang lebih besar berdasarkan hirarki-hirarki tertentu (Rapoport,
1987). Artinya ciri-ciri morfologi, bentuk dan wujud suatu kota dapat sangat
berbeda antara suatu wilayah dengan wilayah lainnya, namun beberapa prinsip
dan elemen arsitektur perkotaan tetap dapat diamati dimanapun terkait dalam
susunannya.
Citra pada kawasan perkotaan adalah gambaran pertama yang sangat kuat
tentang rasa tempat yang dimiliki kota tersebut, dan tidak dimiliki ditempat lain.
Citra terbentuk dari struktur pemukiman dengan legenda sejarahnya, aktifitas
setempat, bentukan arsitektur dengan ekspresi komponen pendukung seperti
bentuk, jalan, massa, dan lain lain. Pengaruh citra terhadap ruang publik tidak
terlepas dari kualitas visual pembentuk ruang publik itu sendiri, dimana kualitas
visual ini memunculkan kesan yang signifikan (bermakna), yaitu mudah dikenali
oleh elemen-elemen pembentuknya. Misalnya dengan adanya patung–patung, dan
pola jalan yang jelas (The Image of The City, Kevin Lynch, 1986).
Face The Street
Kota dapat diatur oleh sekumpulan titik-titik vokal, atau dipecah dalam
daerah-daerah, atau dihubungkan dengan jalan-jalan yang mudah diingat.
5th element
1. Path
Busway, Cambridge
2.Edge
unsur linier yang tidak dianggap path, yaitu batas antara dua phase,
pemutusan dari suatu kontinuitas, misalnya; pantai, pemotongan oleh jalur kereta
api, batas suatu pembangunan, dan bisa juga dinding. Edge adalah suatau penahan
(yang kadang-kadang bisa ditembus) yang menutup suatu daerah dari daerah lain,
atau bisa juga merupakan kolom diantara dua daerah yang menghubungkan
daerah tersebut. Unsur ini meskipun tidak lebih dominan daripada path, tetapi
untuk banyak orang merupakan alat (sifat) yang penting untuk membedakan
daerah-daerah misalnya; batas suatu kota oleh air (sungai), atau tembok batas
kota.
3. Landmark
semacam titik pengenal, dalam hal ini pengamat ada di luar. Biasanya sesuatu
yang mudah didefinisikan, misalnya sebuah gedung, tanda, toko, atau gunung.
Gunanya untuk mengenal satu unsur dari banyak ragam. Kadang
kadang landmark bisa jauh letaknya. Namun jika dilihat dari berbagai sudut dan
berbagai jarak, landmark akan nampak jelas, di atas unsur-unsur lainnya.
Landmark itu bisa di dalam kota, atau juga bisa terlihat dari jauh,
misalnya; menara, kubah emas, atau gunung kecil yang besar. Tetapi ada
juga landmark yang lokal yang hanya terlihat didaerah tertentu saja, misalnya;
papan nama, tampak toko, pohon, dan sebagainya. Landmark tidak selalu benda
besar, tetapi tempatnya yang penting, harus sedemikian rupa sehingga mudah
dilihat.
Minaret
4. Node
titik-titik strategis dalam kota, dimana pengamat dapat masuk, atau dari
mana dia bepergian. Nodes dapat merupakan penghubung-penghubung utama,
tempat-tempat pemberhentian dalam perjalanan, persilangan atau pertemuan
jalan-jalan, saat-saat perubahan dari satu struktur ke srtuktur lainnya.
Nodes mungkin hanya konsentrasi yang penting karena penggunaan tertentu atau
karena karakter fisik, misalnya sudut jalan, tempat berkumpul, atau lapangan
tertutup. Beberapa dari nodes merupakan inti dari suatu kawasan.
Konsep nodes ada hubungannya dengan konsep paths, karena nodes pada
hakekatnya adalah pertemuan dari paths. Dalam tiap gambaran kota biasanya ada
beberapa nodes yang menjadi dominan.
Nodes
5. District
suatu bagian dari kota (daerah yang tidak terlalu kecil), yang memiliki
karakter atau identitas yang khusus. Didalam distrik sendiri terdapat
elemen path, nodes atau bahkan landmark, yang sudah banyak dikenal orang.
Kekhasan karakter pada distrik biasanya berdasar pada aktifitas tertentu
yang terpusat pada daerah tersebut atau sejarah yang pernah terjadi dan bermakna
bagi masyarakat yang berada pada daerah tersebut
district
Kelima unsur; path, edge, node, landmark, dan district, dianggap sebagai
alat untuk memudahkan penggolongan informasi. Unsur-unsur tersebut
merupakan building block bagi perencana.
BAB III
PEMBAHASAN
Sumber : id.wikipedia.org/wiki/
Sebelah Utara :
Sebelah Timur :
Sebelah Selatan :
Sebelah Barat :
Pada kondisi ini sudah memiliki jalan yang lebih baik setelah beberapa
saat ini pada Kawasan ruko ini memiliki kondisi jalan yang bagus dan
adanya trotoar sehinggi aktivitas pejalan kaki tidak tergangu oleh
aktivitas sepeda motor