BONDOWOSO
Disusun Oleh :
Nama : Yoga Adhi Wijaya
NIM : 20180210091
Kota merupakan sebuah area urban yang berbeda dari desa ataupun kampung
berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, atau status hukum. Kota juga
merupakan pusat permukiman, suatu hasil dari proses kehidupan komunitas, serta suatu ruang
/ wadah yang di dalamnya terkait manusia dengan kehidupannya. Proses yang dialami
suatu kota sangatlah panjang, perjalanan sejarah kehidupan sosial budaya, politik,
ekonomi, menerangkan catatan sendiri dalam memori kota. Suatu produk sejarah kota
(artefak) seharusnya diperhatikan keberadaannya agar kota yang terus berkembang tidak
kehilangan karakter khasnya (identitas kota), yang jika dipadukan dengan sosial budaya
masyarakat sekaligus merupakan spirit kota. Spirit kota memiliki peranan penting untuk
menjaga image kota agar bisa terus bertahan dalam menjalani perubahan waktu.
(Darmawan, 2005)
Dalam menyusun konsep penataan Taman-taman dan Alun-alun Kota tersebut harus
memperhatikan semua fungsi dan kegunaannya, antara lain sebagai: taman kota,
olahraga, rekreasi, paru-paru kota, konservasi flora-fauna, kesehatan lingkungan,
keamanan, resapan air, dan sebagainya. Taman dan Alun-alun Kota sebagai bagian dari
ruang terbuka hijau kota, menurut penjelasan Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 63
Tahun 2002, berfungsi sebagai filter udara, sirkulasi daur oksigen perkotaan, sebagai
daerah tangkapan air, yaitu daerah peresapan air yang menampung air hujan, serta
penyeimbang ekosistem kota, yaitu dengan memulihkan daya dukung alam; sedangkan
manfaatnya adalah: ekologis, yaitu sebagai penyeimbang ekosistem kota; sosial
ekonomi, yaitu sebagai tempat berolahraga dan rekreasi; edukatif, yaitu sebagai
tempat penelitian vegetasi dan belajar; serta estetika, yaitu memberikan/menambah
keindahan lingkungan kota. (Hakim dan Hadi, 2003)
Dengan demikian, Taman-taman Kota dan Alun-alun kota, secara umum, memiliki
peranan untuk: identitas kota, pelestarian plasma nutfah, penahan dan penyaring
partikel padat dari udara, penyerap dan penjerap partikel timbal, penyerap dan
penjerap debu semen, peredam kebisingan, pengurang bahaya hujan asam, penyerap
karbon-monoksida, penyerap karbon-dioksida dan penghasil oksigen, penahan angin,
penyerap dan penapis bau, mengatasi penggenangan, mengatasi intrusi air laut,
ameliorasi iklim, serta pelestarian air tanah. (Gunadi, 1989)
Pembahasan
Analisis Urgenisitas
• Penataan tanaman yang menjadi maskot pada setiap lokasi taman-taman kota
Analisis Arsitektural
Kesimpulan
Rencana penataan elemen lansekap pada tapak Taman-taman Kota Bondowoso lebih
ditujukan untuk meningkatkan kualitas lingkungan, yaitu dengan mempertegas eksistensi
dan keberadaannya sebagai ruang terbuka hijau kota, dengan cara:
Ashihara, Yoshinobu, 1970. Exterior Design in Architecture. Van Nostrand Reinhold Comp.
Darmawan, Edy. 2005. Analisa Ruang Publik: Arsitektur Kota. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Gunadi, Sugeng, 1989. Pedoman Perencanaan Tapak dan Lingkungan. Surabaya: Surabaya
Utama Press.
Hakim, Rustam dan Hadi Utomo. 2003.Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap: Prinsip
Unsur dan Aplikasi Desain. Jakarta: Bumi Aksara.