Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LANSKAP (TAMAN)

Pada hakikatnya Arsitektur Lansekap (pertamanan) adalah ilmu dan seni perencanaan (planning)
dan perancangan (design) serta pengaturan (management) dari lahan, penyusunan elemen-elemen alam
dan buatan melalui aplikasi ilmu pengetahuan dan budaya, dengan memperhatikan keseimbangan
kebutuhan pelayanan dan pemeliharaan sumber daya, sehingga dapat tersajikan suatu lingkungan yg
fungsional dan estetis.

Dengan demikian profesi arsitektur lansekap (pertamanan) mempunyai wawasan dan berperan
aktif dalam berbagai proyek, mulai dari yg berskala besar seperti studi perancangan regional, studi
kebijakan ruang terbuka, perancangan tapak daerah industry, perancangan kawasan rekreasi, public parks
sampai kepada desain dan konsultasi proyek-proyek dalam skala yg lebih kecil, seperti taman lingkungan
dan taman rumah.

1. PERENCANAAN LANSEKAP (LANDSCAPE PLANNING).

Perencanaan lansekap adalah langkah atau cara-cara yg dilakukan secara sistimatik untuk
menghasilkan penataan lanskap yg ideal , tepat guna sesuai dengan kebutuhan dimasa mendatang.
Perencanaan lanskap merupakan awal penting untuk membuat suatu lahan bisa terkontrol
pemanfaatannya dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan perencanaan lanskap terdiri dari tahap
inventarisasi dan dilanjutkan dengan analisa mengenai faktor-faktor yg dapat mempengaruhi
keberlanjutan dari tata guna lahan dan berujung pada master plan yg sesuai dengan karakter lanskapnya
( Simonds, 1983 dalam kompasiana ,2015).

Perencanaan lanskap adalah salah satu bentuk produk utama dalam kegiatan arsitektur lanskap.
Perencanaan lanskap ini merupakan suatu bentuk kegiatan penataan lahan melalui kegiatan pemecahan
masalah yg dijumpai dan merupakan proses untuk pengambilan keputusan berjangka panjang guna
mendapatkan suatu model lanskap atau bentang alam yg memiliki fungsi estetik dan lestari yg
mendukung berbagai kebutuhan dan keinginan manusia dalam upaya meningkatkan kenyamanan dan
kesejahteraannnya. Secara ringkas dinyatakan bahwa kegiatan merencanakan suatu lanskap adalah suatu
proses pemikiran dari suatu ide, gagasan atau konsep kearah suatu bentuk lanskap atau bentang alam
nyata ( Asril, 2008).

Pada perencanaan lanskap ada tiga faktor penting untuk dianalisa yaitu ekologi lanskap, manusia
dengan sosial ekonomi, budaya dan estetikanya, dimana ketiga faktor tsb saling
berhubungan.Perencanaan lanskap haruslah berkesinambungan antara alam dan manusia.
Pengembangan berkelanjutan pada dasarnya mengutamakan kesinambungan daya dukung alam kepada
manusia, baik masa kini maupun masa depan yg lebih berkeadilan. Keterjagaan daya dukung alam
termasuk didalamnya keterjagaan keanekaragaman hayati dan budaya yg merupakan keberhasilan
adaptasi antara manusia dan alam setempat.

Perencanaan lanskap bertujuan untuk menciptakan keadaan yg multi fungsi, yg mampu


menciptakan keberlanjutan ekosistim disuatu tempat atau wilayah tertentu. Pengamatan masalah
ekologi dan lingkungan alam sangat penting diperhatikan pada kegiatan ini. Kerjasama lintas disiplin ilmu
merupakan syarat mutlak untuk bisa sampai kepada kepada produk kebijakan atau tata guna tanah.
Disinilah kita mengenal cakupan pekerjaan seperti regional lansekap, lansekap perkotaan, lansekap
pedesaan, lansekap daerah aliran sungai, taman nasional. Tujuan perencanaan lanskap mencakup
pelestarian dan konservasi (perlindungan) karakter habitat alamiah untuk kepentingan ekologis, rekreasi,
lingkungan, kepentingan perlindungan dan pelestarian tanah d air, kepentingan sejarah dan budaya
masyarakat, kepentingan estetika, kepentingan agriculture, kepentingan komunitas atau pertumbuhan
wilayah dari sisi pembangunan industry atau pemisahan sumber daya alam.

Perencanaan lansekap adalah proses kerjasama untuk memberdayakan peran-serta masyarakat


dalam pengambilan keputusan, pembebasan lahan, pengembangan, konektivitas, pendanaan, dan
pengelolaan sebuah ruang terbuka. Perencanaan lansekap diharapkan akan mempromosi,
memgadvokasi, dan menjamin peran yg nyata penduduk kota, pekerja dan pengunjung kota dalam hal
penciptaan dan pelestarian ruang terbuka sebagai sumber daya lingkungan, sosial, ekonomi, dan
kesehatan.

Proses perencanaan (planning) lanskap , dapat dijelaskan melalui tahapan berikut :

1. Persiapan
Dilakukan perumusan tujuan, program, informasi mengenai keinginan dan pembuatan
kesepakatan (kontrak). Penyiapan sumber daya, bahan dan alat untuk keperluan lapang maupun
diruang kerja atau studio. Kegiatan yg dilakukan dalam proses persiapan antara lain jadwal kerja
kegiatan perencanaan, rencana biaya pelaksanaan kegiatan perencanaan dan produk
perencanaan yg akan dihasilkan.v gy
2. Inventarisasi.
Dilakukan pengumpulan data awal, survey lapang (praktek lapang), wawancara, pengamatan,
perekaman dll. Inventarisasi terdiri dari 4 aspek utama , yaitu :
- Aspek fisik dan biofisik , yg diletakkan pada peta dasar berupa : ukuran, bangunan atau
konstruksi, drainase, topografi, tanah, tanaman, marga satwa, iklim atau geografi,
pemandangan.
- Aspek sosial dan budaya, berupa :jumlah dan usia pemakai, tingkat pendidikan, faktor
kesukaan dan pantangan, faktor kebutuhan, pengaruh adat, kepercayaan dll.
- Aspek ekonomi : faktor pendanaan dan pembiayaan, sustainabilitas dari lanskap.
- Aspek teknik :peraturan dan undang-undang.
3. Analisis
Analisis merupakan tahap penilaian terhadap masalah atau persoalan dan hambatan serta
potensi yg dimiliki oleh tapak. Kegiatan analisis memiliki tujuan, sasaran dan fungsi yg diperoleh
dari :
- Data secara kualitas deskriptif, berupa : potensi tapak, kendala tapak,Amenities (kesenangan,
kenikmatan, atau fasilitas-fasilitas) tapak, tanda bahaya tapak.
- Data secara kuantitatif, yg digunakan dalam penentuan batas daya dukung tapak.
4. Sintesis
Sintesis merupakan masalah atau persoalan yg dicari solusinya, sedangkan potensi dikembangkan
dan dioptimalkan. Sintesis dapat diperoleh dari konsep perencanaan tata letak atau rencana tapak
yg berperan dalam mengolah input dari sintesis yg hasilnya berupa alternative-alternatif
perencanaan,selain itu juga berperan dalam membagi ruang dan daerah fungsional.
5. Konsep
Konsep merupakan pengembangan dari hasil-hasil analisis-sintesis (alternative terpilih) .
konsep dapat memberikan rincian spesifik fungsi komponen atau elemen-elemen lanskap atau
bahkan jenis yg akan digunakan. Konsep terdiri atas konsep dasar dan konsep pengembangan (
konsep tata ruang, konsep tata hijau, konsep sirkulasi, konsep fasilitas, konsep utilitas dll.
6. Perencanaan (planning)
Tahap pengembangan konsep yg dinyatakan sebagai rencana lanskap yg dapat disajikan
dalam bentuk rencana lanskap total atau rencana tapak.
7. Perancangan (design)
Berisi elemen-elemen yg sudah harus spesifik dalam hal jumlah, ukuran, jenis, warna, dll.
Hasil dari desin berupa rancangan lanskap detail(gambar tampak dan potongan, rancangan
penanaman, konstruksi, instalasi) serta uraian-uraian tertulis (rencana anggaran biaya). Desain
berfungsi sebagai gambar kerja. Dalam sebuah desain, yg harus diperhatikan yaitu : skala atau
perbandingan, teknik dan cara menggambar, penggunaan symbol yg digunakan, diterima secara
umum, gambar pendukung (tampak, potiongan), elemen-elemen yg spesifik berupa jumlah,
ukuran warna, jenis, proporsi, bentuk, titik, garis, r

PERANCANGAN LANSEKAP

Menurut Van Der Zanden (2008) rancangan lanskap adalah seni dan ilmu dalam mengatur dan
memperkaya ruang luar melalui penempatan tanaman dan struktur dalam hubungan yg berguna dan
serasi dengan lingkungan alam. Prinsip dasar dalam rancangan (desain) adalah keteraturan dan kesatuan
yg dapat memberikan keindahan.

Rancangan lansekap merupakan pemikiran kombinasi elemen soft material dan elemen hard
material , serta menghasilkan produk teknik seni, penyajiannya harus selalu teknis dan semua yg
digambarkan hrs jelas dan bisa dilaksanakan. (hakim 2003). Salah satu hal yg paling berperan dalam
perancangan arsitektur adalah kuantitas dari obyek desain.

Konsep awal dalam desain lanskap diawali dengan kegiatan menganalisa lahan. Berbagai potensi
dan kendala dalam sebuah lahan akan dieksplorasi untuk dijabarkan dalam data data yg terklasifikasi
secara sistimatis.

Perancangan taman berarti membuat bentuk atau sebuah kreativitas yg ditujukan untuk
mengembangkan bentuk. Langkah pertama dlm perancangan model arsitektur lanskap adalah memilikki
pengartian yg jelas tentang apa yg akan di rancang, dan produk dr hasil perancangan lanskap adalah site
plan.

Menurut Ashihara (1996) perancangan taman perlu dilakukan pemilahan dan penataan secara
detail elemen-elemennya agar taman dapat berfungsi maksimal dan estetis. Elemen taman
diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu :

1. Berdasarkan jenis dasar elemen, alami dan non alami (buatan )


2. Berdasarkan kesan yg ditimbulkan, elemen lunak (tanaman ,air, satwa) dan elemen keras
(paving , pagar, patung, pergola, bangku taman, kolam , lampu taman)
3. Berdasarkan kemungkinan perubahan, elemen mayor (sulit diubah) seperti sungai, gunung,
pantai, suhu kelembaban, radiasi matahari,angina, petir dan elemen minor spt sungai kecil,
bukitkecil , tanaman buatan manusia.

. PERANCANGAN TAPAK ( LANDSCAPE SITE PLANNING)

Perancangan tapak (site planning) didalamnya juga tercakup lansekap disain, merupakan usaha
penanganan tapak (site) secara optimal melalui proses keterpaduan penganalisaan dari suatu tapak dan
kebutuhan program penggunaan tapak, menjadi suatu kesatuan yg utuh. Dengan demikian setiap elemen
dan fasilitas akan diletakkan diatas tapak dalam keterpaduan fungsi dan selaras dengan karakteristik tapak
dan lingkungan alamnya.

PERANCANGAN DETAIL LANSEKAP (DETAILED LAND-SCAPE DESIGN)

Perancangan Detail lansekap adalah usaha seleksi dan ketepatan penggunaan komponen atau elemen,
material, /bahan lansekap, tanaman , kombinasi pemecahan detail berbagai elemen taman seperti
pedestrian (areal ut berjalan ), air mancur, kolam , dll. Kesemuanya merupakan satu kesatuan yg spesifik
dan berkualitas dari sebuah rencana rinci tapak.

POKOK BAHASAN : KONSEP DASAR PEMBUATAN TAMAN

A. Ukuran Taman yg Baik


tidak ada batasan yg jelas untuk mengukur sebuah desain taman itu berkualitas, baik disegala
situasi dan kondisi. Alasannya setiap desain mempunyai keunikan tersendiri dan harus dievaluasi
secara bebas. Secara umum, sebuah desain taman yg baik mempunyai kualitas sbb. :
- Dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pemilik atau pengguna sebuah taman.
- Semua fungsi elemen taman yg digunakan berjalan baik berjalan baik
- Sesuai dengan kondisi fisik lahan yg digunakan .
- Dapat memperbaiki kualitas hidup pemilik dan pengguna taman
- Mempunyai daya Tarik visual atau indah dipandang mata.

B. Elemen Pembentuk Taman


Taman yg akan dibuat merupakan suatu kesatuan dari sebuah ruang luar. Sebuah taman yg baik
terlihat dari kesesuaian elemen yg dipakai dengan fungsi ruangnya. Salah satu kuncinya adalah
memilih jenis konstruksi dan material yg digunakan sesuai dengan kegunaannya. Umumnya para
perencana taman mengkategorikannya menjadi dua, yaitu
a. Elemen Lunak (softscape) adalah elemen yg terdiri dari mahluk hidup dengan semua
karakternya, yg meliputi berbagai jenis tanaman dan hewan sefta manusia yg ada di dalam
taman. Elemen taman ini merupakan elemen yg paling dominan digunakan sebuah taman.
Kehadiran tanaman dapat menciptakan kesan ruang tertentu. Berikut beberapa fungsi
elemen tanaman dalam suatu taman, yaitu : membentuk ruang, menghalangi arah pandang
yg kurang baik, stabilitasi kemiringan tanah, mengarahkan pandangan, memberikan kesatuan
visual antara bangunan dan alam sekitarnya, menahan angin dan debu serta memodifikasi
tingkat penyinaran sinar matahari, mencegah erosi, memperbaiki kualitas lahan.
Kehadiran manusia didalam taman sangat berhubungan dengan daya tamping suatu taman
dan daya dukungnya, begitu juga dgn kehadiran hewan peliharaan.
b. Elemen Keras adalah : adalah elemen taman yg mempunyai sifat keras, tidak hidup, dan hasil
buatan manusia. Elemen keras meliputi bentuk permukaan gtanah, perkerasan, jalan setapak,
dan bangunan taman. Sebagian besar elemen keras terbuat dari material buatan dan
beberapa terbentuk secara alami, contohnya bentuk permukaan tanah bisa beruoa dataran
rata atau berbukit. Akibast proses alam, permukaan tanah ini mempengaruhi keindahan
karakter dari keseluruhan ruang luar, mencakup persepsi terhadap suatu ruang, arah
pandang, drainase air, iklim serta organisasi kegunaan ruang .
Seseorang akan merasa lebih nyaman ketika berada disebuah tanah datar.selain bersifat
menenangkan juga bisa memberi kesan lebih luas. Tanah yg berbukit akan membri kesan
dinamis dan lebih alami. Bagian yg lebih tinggi akan mendapat sinar mataharin yg lebih banyak
dibandingkan dengan dataran yg lebih rendah. Air akan mengalir dari dataran yg lebih tinggi
ke tempat yg lebih rendah. Keseluruhan perbedaan sifat ini akan mempengaruhi sifat ruang
yg akan dibentuk , penentuan sirkulasi , drainase, pemilihan dan penyusunan tanaman
penyusunan taman yg akan digunakan , serta model taman yg direncanakan. Karena itu
berdasarkan fungsi yg akan diakomodasikan , bentuk tanah dapat dimodifikasi untuk
mendapatkan ben tuk yg sesuai dengan keinginan kita.
Elemen keras lainnya adalah bangunan taman dan kesesuaiannya dengan lahan taman.
Karakter bangunan dan penyusunannya secara tunggal atau berkelompok akan
mempengaruhi keadaan lingkungan sekitarnya.
Interior dan eksterior harus mempunyai hubungan fungsi yg ideal . Karena itu
perencanaan ruang luar dan ruang dalam harus dilakukan secara harmonis dengan fungsi
ruangnya serta mempunyai nilai kenyamanan untuk digunakan. Pemilihan material yg
digunakan akan menentukan tercapainya kesan dari keseluruhan taman. Pemilihan material
ini makan mempengaruhi model dan penampilan suatu taman. Mengenai kualitas setiap
bahan sangat membantu merencanakan sebuah taman sesuai dengan keinginan dan
anggarannya.
Umumnya dikenal beberapa jenis material. Setiap material mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Beberapa material yg umum digunakan seperti :
1. Kayu : - bahan yg paling fleksibel digunakan pada berbagai bentuk konstruksi ruang luar,
seperti teras kayu, pagar, dindimg pemisah, pergola, dan bangku taman. Lebih murah dari
batu alam atau bsti bustsn lainnya, memberikan kesan alami, relative memerlukan
perawatan khusus agar tidak mudah diserang rayap.
2. Tanah dan batu alami : Tanah digunakan sebagai media tanam, tanah menfandung bahan
organic yg diperlukan tanaman untuk tumbuh, batu alami banayk digunakan sebagai
ornament taman yg memberikan kesan alami, membutuhkan ketrampilan untuk
menempatkannya dalam suatu taman hingga terlihat harmonis dengan elemen
sekitarnya, dan batu alami relatiuf mahal digunakan.
3. Metal dan Plastik
Metal digunakan di beberapa elemen taman seperti pagar dan baha penghubung lainnya.
Metal yg diperlukan berupa paku danb sekrup yg digunakan untuk menggabungkan kayu
, pagar, pintu dan gazebo (bangunan yg ada didalam taman berfungsi sebagai tempat
rekreasi atau berkumpul).
Pagar yg terbuat dari metal lebih tahan cuaca, tetapi relative lebih mahal.
Plastik dapat digunakan untuk perabotaqn taman, seperti bangku dan meja taman,
seperti bangku dan meja taman, berbagai macam dan ukuran pot bunga, pipa bawah
tanah untuk saluran air dan pelapis kabel.
Bahan plastic relative lebih ringan dan lebih urah, mudah dibersihkan , dan dapat didaur
ulang.
4. Batu Buatan
Bahan yg dibuat dimp0abrik sesuai dengan fungsinya spt batu bata,dan batu temple.
Digunakan sebagai bahan finishing dinding taman, jalan setapak, dan ornament taman
lainnya, dan relative lebih murah dibandingkan batu alami.

PEMBUATAN TAMAN

A. Perumusan Jenis Pekerjaan dan Pembuatan Jadwal Pelaksanaan

Berdasarkan hasil perencanaan sebelumnya, perlu dirinci jenis pekerjaan yg akan


dilakukan. Kegiatan yg perlu dilakukan untuk membuat satu taman sudut , sbb :

1. Menyiapkan areal taman


2. Mengolah tanah jika menggunakan tanaman yg langsung ditanam ditanah atau
menyiapkan lokasi penempatan pot tanaman.
3. Memilih dan mengatur posisi tanaman.
4. Membersihkan taman yg baru selesai dikerjakan serta memeliharanya. Lebih baik jika
jenis pekerjaan dirinci secara detail dan lengkap, dari prosedur hingga keterangan
tambahan lainnya.

Kegunaan dari pembuatan jadwal pelaksanaan sbb:

1. Mengetahui secara rinci kegiatan yg akan dilakukan hingga bagian-bagian detailnya.


2. Menuntun pelaksanaan yg akan dilakukan secara sistimatik dan terencana
3. Mengetahui kemajuan pelaksanaan pembuatan taman.
4. Memperkirakan dan mengalokasikan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaannya.

Kegiatan yg dilakukan dalam pembuatan jadwal pelaksaanaan sbb. :

1. Merinci kegiatan yg akan dilakukan untuk setiap bagian taman


2. Menentukan prioritas pelaksanaan pembuatan taman
3. Menentukan waktu yg diperlukan untuk pelaksanaan berdasarkan batas waktu yg
diinginkan atau yang telah disepakati dalam kontrak.
4. Menuangkannya dalam bagan yg muda. dimengerti dan informative.
Perkiraan waktu yg diperlukan untuk setiap kegiatan sangat tergantung dari luasan areal yg
akan di buat taman, semakin lama waktu yg diperlukan.

B. Persiapan lahan

Persiapan lahan merupakan kegiatan pertama yang harus dilakukan agar kegiatan
selanjutnya tidak terganggu. Pembersihan lahan sebaiknya meliputu permukaan tanah dan
bagian bawah permukaan tanah. Tujuannya agar vtdk ada sampah yg menghalangi pekerjaan
selanjutnya. Sampah yg ada bisa berupa puing bangunan, atau sisa-sisa tanaman.

Kegiatan berikutnya adalah menggemburkan tanah, yg bertujuan untuk memperbaiki


tekstur tanah dan daya serap air. Jika diperlukan, tanah diberi inlet (saluran kecil) drainase air
agar tidak tergenang. Selanjutnya dilakukan pembentukan tanah sesuai dengan desain yg
digunakan. Bagian-bagian tanah yg digunakan untuk penanaman atau pembangunan
konstruksi bangunan taman dapat diukur. Pola-pola yg terbentuk dapat ditandai oleh tiang
tiang pancang yg disambungkan dengan tali, shg terlihat jelas proporsi bagian setiap
kegunaannya.

C. Pembuatan Konstruksi Bangunan Taman

Pembuatan konstruksi bangunan tamanndapat dimulai dengan membuat konstruksi yg


terbesar, contohnya membuat gazebo disebuah taman. Perlu diingat bahwa ukuran
setiapmkonstruksi yg berkaitan dengan aktivitas manusia, perlu disesuaikan dengan ukuran
maksimal kenyamanan manusia untuk menggunakannya, contoh bangku taman akan terasa
nyaman jika lebar dan tinggi bangku disesuaikan dengan ukuran orang dewasa.

Pada tahap ini, instalasi penyaluran listrik ke lampu taman dan penyaliran air ke kran air
penyiraman telah dilakukan. Persiapan konstruksi dapat dilakukan jauh sebelum persiapan
awal dilakukan, sehingga waktu untuk membangun konstruksi tidak terlalu lama. Contohnya
menyiapkan konstruksi gazebo dapat dipersiapkan diluar areal taman. Prosedur pemasangan
paving dan pembuatan kolam termasuk dalam tahap ini.

D. Persiapan Tanah untuk Media Tanam

Bagian tanah yg akan ditanami harus diolah dulu. Tanah ygb baik untuk media tanam
adalah tanah yg remah dan banyak mengandung unsur hara. Kegiatan yg dilakukan adalah
menggemburkan dan menambah pupuk organik. Tanah yg kandungan litany tiggi perlu
ditambah kompos dan pasir dgn perbandingan 1:1:1, apabila tanah cenderung berpasir dapat
ditambah kompos dgn perbandingan 1:1.

E. Penanaman

Penanaman dilakukan berdasarkan keadaan fisik tanaman dari tanaman terbesar hingga
kecil, yaitu penanaman pohon, semak tinggi,semak rendah, ground cover, dan rumput.
Penanaman seperti ini bertujuan agar tanaman yg telah ditanam tdk terganggu oleh kegiatan
penanaman yg lainnya.
-Penanaman Pohon : menentukan titik tanam pohon, jangan dengan dinding supaya akarnya
tdk merusak dinding.Penanaman pohon bisa langsung ditanah atau dengan memasukkan
dengan pot.

-Penanaman semak dan Grounf cover dengan bibit dalam polybag : jarak tanam semak 20-
30 cm, groundcover 10-20 cm. Penanamannya berbeda menurut ukuran tanaman. Tanaman
dibawah satu meter sebaiknya ditanam berkelompok, minimum tiga tanaman dalam satu
grup. Tujuan penanaman berkelompok agar tanaman terlihat jelas dan memberikan kesan
yg diinginkan. Sebelum penanaman kumpulan semak dan ground cover harus dirancang dulu
pola penanamannya dengan cara membagi jenis tanaman yg berbeda. Setelah membuat pola,
penanaman dapt dimulai dari urutan yg terdalam hingga terluar, dgn tujuan untuk
mempermudah proses penanaman.

-Penanaman Rumput

Penanaman rumput dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu penanaman dengan benih
rumput, penanaman dengan menyebarkan stolon, penanaman dengan lempengan rumput
dan penanaman lapisan rumput jadi. Setiap cara diatas memiliki kelemahan dan keuntungan
tersendiri. Penanaman rumput dengan cara menyebarkan be3nih dan stolon membutuhkan
waktu relative lebih lama, tapi dari segi dana dan biaya lebih murah. Penanaman
menggunakan lempengan rumput dan lapisan rumput jadi akan lebih cepat, tapi biaya yg
dikeluarkan lebih mahal.

- Penanaman Tanaman dalam Pot

Tujuan penanaman tanaman dalam pot ada dua yaitu penanaman dalam ruangan untuk
ruangan dan penanaman untuk kolam. Tanaman untuk ruangan bisa diletakkan di ruang
terbuka dan dibawah naungan. Hal yg membedakannya adalah cara perawatan , jenis
tanaman yg dipilih, dan daya tahan tanaman terhadap kondisi sekitarnya.

- Penanaman Tanaman Merambat


Prosedurnya sama dengan penanaman tanaman dalam pot, tetapi tanaman merambat
terdapat sulur-sulur yg panjang, shg penanaman dilakukan dengan menggunakan tiang kayu
pada pot shg sulur sulur tanaman bisa merambat.

F. Pemeriksaan dan Pembersihan Akhir

Setelah semua kegiatan dilakukan, pemeriksaan harus tetap dilakukan. Tujuannya untuk
memastikan bahwa hasil pekerjaan benar-benar sesuai dengan rencana yg dibuat. Selain itu
seluruh areal harus dibersihkan dari sisa-sisa sampah pembuatan taman. Taman yg rapih dan
bersih bisa memberi nilai tambah bagi keseluruhan taman yg dibuat
POKOK BAHASAN : TINDAKAN PEMELIHARAAN TAMAN

Proses pemeliharaan merupakan proses akhir dari pembuatan taman. Tahap ini memiliki
peran cukup penting untyuk mempertahankan bentuk taman agar tetap indah dan asri. Kegiatan
pemeliharaan tidak hanya dilakukan sekali, tetapi harus secara teratur dan berulang ulang sesuai dengan
kebutuhannya. Hal-hal yg harus dilakukan dalam kegiatan pemeliharaan adalah :

A. Merencanakan Kegiatan Pemeliharaan

Secara garis besar ada dua jenis pemeliharaan yaitu : pemeliharaan fisik dan pemeliharaan ideal.
Pemeliharaan fisik ditekankan pada kegiatan untuk mempertahankan bentuk tanaman yg diinginkan. Jenis
kegiatannya meliputi pemupukan, penyiraman,pemangkasan, dan penanaman kembali.

Pemeliharaan Ideal adalah kegiatan untuk mengembalikan fungsi dan kondisi suatu areal seperti desain
awal yg dibuat. Sebagai contoh kegiatan untuk mempertahankan fungsi taman kaktus adalah dengan
menambah koleksi jenis kaktus. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan evaluasi setiap satuan waktu tertentu.

Frekuensi kegiatan pemeliharaan dapat dibgi dua yaitu : kegiatan pemeliharaan rutin dan tidak
rutin. Frekuensi pemeliharaan rutin bisa berupa kegiatan harian, mingguan, dua mingguan, bulanan, tiga
bulanan, semesteran, atau tahunan tergantung dari jenis elemen taman yg digunakan.

Pemeliharaan tifdak rutin dilakukan ketika terjadi sesuatu hal yg mengharuskan kita melakukan kegiatan
pemeliharaan secepatnya. Contohnya ketika pohon tumbang akibat angin kencang. Karena itu kita perlu
membuat daftar jenis elemen taman yg digunakan dan bagian taman yg harus dipelihara.

Setelah rencana kegiatan pemeliharaan dibuat, perlu dibuat juga jadwal kerjanya.Jadwal iji
diperlukan agar setiap pekerjaan dapat dipersiapkan dengan baik sehingga kegiatan ini bisa berjalan pada
waktunyg tepat dan teratur. Hal-hal yg perlu diperhatikan untuk merencanakan kegitan pemeliharaan
yaitu :

1. Menetapkan tujuan dari kegiatan pemeliharaan , contohnya untuk menjaga taman tetap bersih
dan asri. Tujuan ini akan beragam sesuai dengan tujuan kita merencanakan suatu areal menjadi
lebih baik.
2. Merencanakan kegiatan pemeliharaan dengan merinci semua kegiatan pemeliharaan yg akan
dilakukan. Jenis kegiatan serta plot waktu yg diberikan tergantung model desain tamannya.
3. Melaksanakan rencana kegiatan diatas menjadi suatu tindakan . Untuk menjadikannya
sistimatis,diperlukan sebuah jadwal pelaksanaan pemeliharaan.
4. Memantau kegiatan pemeliharaan dan merencanakan kembali tatanan yg ada.

Pemeliharaan taman yg luas lebih kompleks karena berhubungan dengan fungsi dan tujuannya, serta
harus mengamati sejarah dan perubahannya hingga saat ini. Apalagi jika taman tsb merupakan taman
public yg terkait dengan kebijakan-kebijakan serta peraturan yg telah ditetapkan.

B. Melaksanakan Kegiatan Pemeliharaan.

Pemeliharaan rutin sangat mempengaruhi kualitas dan kenyamanan sebuah taman. Penggunaan metode
pemelihraan yg benar sangat berpengaruh terhadap hasil keseluruhan . Beberapa metode pemeliharaan
dari beberapa elemen taman :

Anda mungkin juga menyukai