Pada hakikatnya Arsitektur Lansekap (pertamanan) adalah ilmu dan seni perencanaan (planning)
dan perancangan (design) serta pengaturan (management) dari lahan, penyusunan elemen-elemen alam
dan buatan melalui aplikasi ilmu pengetahuan dan budaya, dengan memperhatikan keseimbangan
kebutuhan pelayanan dan pemeliharaan sumber daya, sehingga dapat tersajikan suatu lingkungan yg
fungsional dan estetis.
Dengan demikian profesi arsitektur lansekap (pertamanan) mempunyai wawasan dan berperan
aktif dalam berbagai proyek, mulai dari yg berskala besar seperti studi perancangan regional, studi
kebijakan ruang terbuka, perancangan tapak daerah industry, perancangan kawasan rekreasi, public parks
sampai kepada desain dan konsultasi proyek-proyek dalam skala yg lebih kecil, seperti taman lingkungan
dan taman rumah.
Perencanaan lansekap adalah langkah atau cara-cara yg dilakukan secara sistimatik untuk
menghasilkan penataan lanskap yg ideal , tepat guna sesuai dengan kebutuhan dimasa mendatang.
Perencanaan lanskap merupakan awal penting untuk membuat suatu lahan bisa terkontrol
pemanfaatannya dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan perencanaan lanskap terdiri dari tahap
inventarisasi dan dilanjutkan dengan analisa mengenai faktor-faktor yg dapat mempengaruhi
keberlanjutan dari tata guna lahan dan berujung pada master plan yg sesuai dengan karakter lanskapnya
( Simonds, 1983 dalam kompasiana ,2015).
Perencanaan lanskap adalah salah satu bentuk produk utama dalam kegiatan arsitektur lanskap.
Perencanaan lanskap ini merupakan suatu bentuk kegiatan penataan lahan melalui kegiatan pemecahan
masalah yg dijumpai dan merupakan proses untuk pengambilan keputusan berjangka panjang guna
mendapatkan suatu model lanskap atau bentang alam yg memiliki fungsi estetik dan lestari yg
mendukung berbagai kebutuhan dan keinginan manusia dalam upaya meningkatkan kenyamanan dan
kesejahteraannnya. Secara ringkas dinyatakan bahwa kegiatan merencanakan suatu lanskap adalah suatu
proses pemikiran dari suatu ide, gagasan atau konsep kearah suatu bentuk lanskap atau bentang alam
nyata ( Asril, 2008).
Pada perencanaan lanskap ada tiga faktor penting untuk dianalisa yaitu ekologi lanskap, manusia
dengan sosial ekonomi, budaya dan estetikanya, dimana ketiga faktor tsb saling
berhubungan.Perencanaan lanskap haruslah berkesinambungan antara alam dan manusia.
Pengembangan berkelanjutan pada dasarnya mengutamakan kesinambungan daya dukung alam kepada
manusia, baik masa kini maupun masa depan yg lebih berkeadilan. Keterjagaan daya dukung alam
termasuk didalamnya keterjagaan keanekaragaman hayati dan budaya yg merupakan keberhasilan
adaptasi antara manusia dan alam setempat.
1. Persiapan
Dilakukan perumusan tujuan, program, informasi mengenai keinginan dan pembuatan
kesepakatan (kontrak). Penyiapan sumber daya, bahan dan alat untuk keperluan lapang maupun
diruang kerja atau studio. Kegiatan yg dilakukan dalam proses persiapan antara lain jadwal kerja
kegiatan perencanaan, rencana biaya pelaksanaan kegiatan perencanaan dan produk
perencanaan yg akan dihasilkan.v gy
2. Inventarisasi.
Dilakukan pengumpulan data awal, survey lapang (praktek lapang), wawancara, pengamatan,
perekaman dll. Inventarisasi terdiri dari 4 aspek utama , yaitu :
- Aspek fisik dan biofisik , yg diletakkan pada peta dasar berupa : ukuran, bangunan atau
konstruksi, drainase, topografi, tanah, tanaman, marga satwa, iklim atau geografi,
pemandangan.
- Aspek sosial dan budaya, berupa :jumlah dan usia pemakai, tingkat pendidikan, faktor
kesukaan dan pantangan, faktor kebutuhan, pengaruh adat, kepercayaan dll.
- Aspek ekonomi : faktor pendanaan dan pembiayaan, sustainabilitas dari lanskap.
- Aspek teknik :peraturan dan undang-undang.
3. Analisis
Analisis merupakan tahap penilaian terhadap masalah atau persoalan dan hambatan serta
potensi yg dimiliki oleh tapak. Kegiatan analisis memiliki tujuan, sasaran dan fungsi yg diperoleh
dari :
- Data secara kualitas deskriptif, berupa : potensi tapak, kendala tapak,Amenities (kesenangan,
kenikmatan, atau fasilitas-fasilitas) tapak, tanda bahaya tapak.
- Data secara kuantitatif, yg digunakan dalam penentuan batas daya dukung tapak.
4. Sintesis
Sintesis merupakan masalah atau persoalan yg dicari solusinya, sedangkan potensi dikembangkan
dan dioptimalkan. Sintesis dapat diperoleh dari konsep perencanaan tata letak atau rencana tapak
yg berperan dalam mengolah input dari sintesis yg hasilnya berupa alternative-alternatif
perencanaan,selain itu juga berperan dalam membagi ruang dan daerah fungsional.
5. Konsep
Konsep merupakan pengembangan dari hasil-hasil analisis-sintesis (alternative terpilih) .
konsep dapat memberikan rincian spesifik fungsi komponen atau elemen-elemen lanskap atau
bahkan jenis yg akan digunakan. Konsep terdiri atas konsep dasar dan konsep pengembangan (
konsep tata ruang, konsep tata hijau, konsep sirkulasi, konsep fasilitas, konsep utilitas dll.
6. Perencanaan (planning)
Tahap pengembangan konsep yg dinyatakan sebagai rencana lanskap yg dapat disajikan
dalam bentuk rencana lanskap total atau rencana tapak.
7. Perancangan (design)
Berisi elemen-elemen yg sudah harus spesifik dalam hal jumlah, ukuran, jenis, warna, dll.
Hasil dari desin berupa rancangan lanskap detail(gambar tampak dan potongan, rancangan
penanaman, konstruksi, instalasi) serta uraian-uraian tertulis (rencana anggaran biaya). Desain
berfungsi sebagai gambar kerja. Dalam sebuah desain, yg harus diperhatikan yaitu : skala atau
perbandingan, teknik dan cara menggambar, penggunaan symbol yg digunakan, diterima secara
umum, gambar pendukung (tampak, potiongan), elemen-elemen yg spesifik berupa jumlah,
ukuran warna, jenis, proporsi, bentuk, titik, garis, r
PERANCANGAN LANSEKAP
Menurut Van Der Zanden (2008) rancangan lanskap adalah seni dan ilmu dalam mengatur dan
memperkaya ruang luar melalui penempatan tanaman dan struktur dalam hubungan yg berguna dan
serasi dengan lingkungan alam. Prinsip dasar dalam rancangan (desain) adalah keteraturan dan kesatuan
yg dapat memberikan keindahan.
Rancangan lansekap merupakan pemikiran kombinasi elemen soft material dan elemen hard
material , serta menghasilkan produk teknik seni, penyajiannya harus selalu teknis dan semua yg
digambarkan hrs jelas dan bisa dilaksanakan. (hakim 2003). Salah satu hal yg paling berperan dalam
perancangan arsitektur adalah kuantitas dari obyek desain.
Konsep awal dalam desain lanskap diawali dengan kegiatan menganalisa lahan. Berbagai potensi
dan kendala dalam sebuah lahan akan dieksplorasi untuk dijabarkan dalam data data yg terklasifikasi
secara sistimatis.
Perancangan taman berarti membuat bentuk atau sebuah kreativitas yg ditujukan untuk
mengembangkan bentuk. Langkah pertama dlm perancangan model arsitektur lanskap adalah memilikki
pengartian yg jelas tentang apa yg akan di rancang, dan produk dr hasil perancangan lanskap adalah site
plan.
Menurut Ashihara (1996) perancangan taman perlu dilakukan pemilahan dan penataan secara
detail elemen-elemennya agar taman dapat berfungsi maksimal dan estetis. Elemen taman
diklasifikasikan menjadi 3 kategori yaitu :
Perancangan tapak (site planning) didalamnya juga tercakup lansekap disain, merupakan usaha
penanganan tapak (site) secara optimal melalui proses keterpaduan penganalisaan dari suatu tapak dan
kebutuhan program penggunaan tapak, menjadi suatu kesatuan yg utuh. Dengan demikian setiap elemen
dan fasilitas akan diletakkan diatas tapak dalam keterpaduan fungsi dan selaras dengan karakteristik tapak
dan lingkungan alamnya.
Perancangan Detail lansekap adalah usaha seleksi dan ketepatan penggunaan komponen atau elemen,
material, /bahan lansekap, tanaman , kombinasi pemecahan detail berbagai elemen taman seperti
pedestrian (areal ut berjalan ), air mancur, kolam , dll. Kesemuanya merupakan satu kesatuan yg spesifik
dan berkualitas dari sebuah rencana rinci tapak.
PEMBUATAN TAMAN
B. Persiapan lahan
Persiapan lahan merupakan kegiatan pertama yang harus dilakukan agar kegiatan
selanjutnya tidak terganggu. Pembersihan lahan sebaiknya meliputu permukaan tanah dan
bagian bawah permukaan tanah. Tujuannya agar vtdk ada sampah yg menghalangi pekerjaan
selanjutnya. Sampah yg ada bisa berupa puing bangunan, atau sisa-sisa tanaman.
Pada tahap ini, instalasi penyaluran listrik ke lampu taman dan penyaliran air ke kran air
penyiraman telah dilakukan. Persiapan konstruksi dapat dilakukan jauh sebelum persiapan
awal dilakukan, sehingga waktu untuk membangun konstruksi tidak terlalu lama. Contohnya
menyiapkan konstruksi gazebo dapat dipersiapkan diluar areal taman. Prosedur pemasangan
paving dan pembuatan kolam termasuk dalam tahap ini.
Bagian tanah yg akan ditanami harus diolah dulu. Tanah ygb baik untuk media tanam
adalah tanah yg remah dan banyak mengandung unsur hara. Kegiatan yg dilakukan adalah
menggemburkan dan menambah pupuk organik. Tanah yg kandungan litany tiggi perlu
ditambah kompos dan pasir dgn perbandingan 1:1:1, apabila tanah cenderung berpasir dapat
ditambah kompos dgn perbandingan 1:1.
E. Penanaman
Penanaman dilakukan berdasarkan keadaan fisik tanaman dari tanaman terbesar hingga
kecil, yaitu penanaman pohon, semak tinggi,semak rendah, ground cover, dan rumput.
Penanaman seperti ini bertujuan agar tanaman yg telah ditanam tdk terganggu oleh kegiatan
penanaman yg lainnya.
-Penanaman Pohon : menentukan titik tanam pohon, jangan dengan dinding supaya akarnya
tdk merusak dinding.Penanaman pohon bisa langsung ditanah atau dengan memasukkan
dengan pot.
-Penanaman semak dan Grounf cover dengan bibit dalam polybag : jarak tanam semak 20-
30 cm, groundcover 10-20 cm. Penanamannya berbeda menurut ukuran tanaman. Tanaman
dibawah satu meter sebaiknya ditanam berkelompok, minimum tiga tanaman dalam satu
grup. Tujuan penanaman berkelompok agar tanaman terlihat jelas dan memberikan kesan
yg diinginkan. Sebelum penanaman kumpulan semak dan ground cover harus dirancang dulu
pola penanamannya dengan cara membagi jenis tanaman yg berbeda. Setelah membuat pola,
penanaman dapt dimulai dari urutan yg terdalam hingga terluar, dgn tujuan untuk
mempermudah proses penanaman.
-Penanaman Rumput
Penanaman rumput dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu penanaman dengan benih
rumput, penanaman dengan menyebarkan stolon, penanaman dengan lempengan rumput
dan penanaman lapisan rumput jadi. Setiap cara diatas memiliki kelemahan dan keuntungan
tersendiri. Penanaman rumput dengan cara menyebarkan be3nih dan stolon membutuhkan
waktu relative lebih lama, tapi dari segi dana dan biaya lebih murah. Penanaman
menggunakan lempengan rumput dan lapisan rumput jadi akan lebih cepat, tapi biaya yg
dikeluarkan lebih mahal.
Tujuan penanaman tanaman dalam pot ada dua yaitu penanaman dalam ruangan untuk
ruangan dan penanaman untuk kolam. Tanaman untuk ruangan bisa diletakkan di ruang
terbuka dan dibawah naungan. Hal yg membedakannya adalah cara perawatan , jenis
tanaman yg dipilih, dan daya tahan tanaman terhadap kondisi sekitarnya.
Setelah semua kegiatan dilakukan, pemeriksaan harus tetap dilakukan. Tujuannya untuk
memastikan bahwa hasil pekerjaan benar-benar sesuai dengan rencana yg dibuat. Selain itu
seluruh areal harus dibersihkan dari sisa-sisa sampah pembuatan taman. Taman yg rapih dan
bersih bisa memberi nilai tambah bagi keseluruhan taman yg dibuat
POKOK BAHASAN : TINDAKAN PEMELIHARAAN TAMAN
Proses pemeliharaan merupakan proses akhir dari pembuatan taman. Tahap ini memiliki
peran cukup penting untyuk mempertahankan bentuk taman agar tetap indah dan asri. Kegiatan
pemeliharaan tidak hanya dilakukan sekali, tetapi harus secara teratur dan berulang ulang sesuai dengan
kebutuhannya. Hal-hal yg harus dilakukan dalam kegiatan pemeliharaan adalah :
Secara garis besar ada dua jenis pemeliharaan yaitu : pemeliharaan fisik dan pemeliharaan ideal.
Pemeliharaan fisik ditekankan pada kegiatan untuk mempertahankan bentuk tanaman yg diinginkan. Jenis
kegiatannya meliputi pemupukan, penyiraman,pemangkasan, dan penanaman kembali.
Pemeliharaan Ideal adalah kegiatan untuk mengembalikan fungsi dan kondisi suatu areal seperti desain
awal yg dibuat. Sebagai contoh kegiatan untuk mempertahankan fungsi taman kaktus adalah dengan
menambah koleksi jenis kaktus. Kegiatan ini dilakukan berdasarkan evaluasi setiap satuan waktu tertentu.
Frekuensi kegiatan pemeliharaan dapat dibgi dua yaitu : kegiatan pemeliharaan rutin dan tidak
rutin. Frekuensi pemeliharaan rutin bisa berupa kegiatan harian, mingguan, dua mingguan, bulanan, tiga
bulanan, semesteran, atau tahunan tergantung dari jenis elemen taman yg digunakan.
Pemeliharaan tifdak rutin dilakukan ketika terjadi sesuatu hal yg mengharuskan kita melakukan kegiatan
pemeliharaan secepatnya. Contohnya ketika pohon tumbang akibat angin kencang. Karena itu kita perlu
membuat daftar jenis elemen taman yg digunakan dan bagian taman yg harus dipelihara.
Setelah rencana kegiatan pemeliharaan dibuat, perlu dibuat juga jadwal kerjanya.Jadwal iji
diperlukan agar setiap pekerjaan dapat dipersiapkan dengan baik sehingga kegiatan ini bisa berjalan pada
waktunyg tepat dan teratur. Hal-hal yg perlu diperhatikan untuk merencanakan kegitan pemeliharaan
yaitu :
1. Menetapkan tujuan dari kegiatan pemeliharaan , contohnya untuk menjaga taman tetap bersih
dan asri. Tujuan ini akan beragam sesuai dengan tujuan kita merencanakan suatu areal menjadi
lebih baik.
2. Merencanakan kegiatan pemeliharaan dengan merinci semua kegiatan pemeliharaan yg akan
dilakukan. Jenis kegiatan serta plot waktu yg diberikan tergantung model desain tamannya.
3. Melaksanakan rencana kegiatan diatas menjadi suatu tindakan . Untuk menjadikannya
sistimatis,diperlukan sebuah jadwal pelaksanaan pemeliharaan.
4. Memantau kegiatan pemeliharaan dan merencanakan kembali tatanan yg ada.
Pemeliharaan taman yg luas lebih kompleks karena berhubungan dengan fungsi dan tujuannya, serta
harus mengamati sejarah dan perubahannya hingga saat ini. Apalagi jika taman tsb merupakan taman
public yg terkait dengan kebijakan-kebijakan serta peraturan yg telah ditetapkan.
Pemeliharaan rutin sangat mempengaruhi kualitas dan kenyamanan sebuah taman. Penggunaan metode
pemelihraan yg benar sangat berpengaruh terhadap hasil keseluruhan . Beberapa metode pemeliharaan
dari beberapa elemen taman :