A44120061
KELOMPOK 4
Meiliwati Widya Putri
A44130008
A44130028
M. Yuqa Banianto
A44130079
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia Arsitektur Lanskap tidak luput dengan suatu pekerjaan atau
proyek. Pada setiap proyek ataupun pekerjaan dalam suatu lanskap, baik untuk
skala kecil, menengah, dan skala besar diperlukan suatu arahan dan pedoman
untuk mengerjakan suatu proyek lanskap.
Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk pengerjaan proyek sangat beragam
mulai dari elemen hardscape hingga elemen softscape mengenai tanaman. Dengan
adanya acuan untuk mengerjakan proyek, maka pengerjaan konstruksi akan lebih
mudah dan tetap berjalan sesuai rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengerjaan konstruksi seperti pondasi, pavement, dan pekerjaan lainnya
memerlukan uraian teknis dalam pengerjaannya.
Pada bidang lanskap hal yang terjadi juga demikian, artinya uraian teknis dan
penjelasan secara rinci baik spesifikasi tanaman serta media lainnya perlu
dijelaskan dengan terperinci untuk memperoleh kualitas yang diinginkan. Uraian
teknis ini merupakan bagian tidak terpisahkan dengan gambar detail desain.
Uraian ini sebagai acuan yang sama dalam menafsirkan gambar dalam bentuk
uraian dan tabel. Karena itulah diperlukan pengetahuan mengenai uraian teknis
yang dilakukan dalam praktikum kali ini. Hal ini guna memperkaya pengetahuan
mahasiswa arsitek lanskapa mengenai bagaimana pekerjaan proyek yang
sebenarnya serta meningkatkan profesionalitas akademisi khususnya bidang
arsitek lanskap.
Taman rumah memiliki beragam tipe dan ukuran. Proses pembuatan taman
rumah, hingga pemeliharaannya akan tergantung pada elemen-elemen yang
terdapat di taman tersebut. Detail dalam pembuatan taman dari mulai
perencanaan, perancangan, hingga pemeliharaan harus dibuat agar taman akan
berfungsi dengan baik. Detail ini dapat dibuat dalam dokumen uraian teknis dan
detail desain. Uraian teknis adalah bagian yang tidak terpisahkan dengan gambar
detail desain, sehingga stakeholders yang berperan dalam pembuatan taman dapat
mengerti dalam menafsirkan gambar. Uraian teknis dinyatakan dalam beberapa
bagian yaitu pendahuluan, ruang lingkup, produk, prosedur penyiapan tanaman,
prosedur
pengangkutan
tanaman
dan
pemeriksaan
tanaman,
prosedur
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum uraian teknis adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui uraian teknis dalam bentuk uraian
2. Mengetahui uraian teknis dari pemeliharaan fisik
3. Mengetahui alat dan mempraktekkan metode pemangkasan pohon, semak,
ground cover dan rumput.
BAB II
KETENTUAN-KETENTUAN PERSYARATAN PENANAMAN DAN
PEMELIHARAAN PADA TAMAN RUMAH
2.1 Umum
2.1.1 Tanaman Hias
Tanaman hias merupakan tanaman yang digunakan di dalam tapak dengan
memperhatikan sifat fisiknya untuk memberikan nilai estetika pada tapak. Tanaman
yang dimaksud dapat berupa penutup tanah, semak, perdu, pohon, tanaman
merambat, serta tanaman air. Bunga potong pun dapat dimasukkan sebagai tanaman
hias.
2.1.2 Penanaman
Penanaman merupakan sebuah proses pemindahan benih atau bibit ke
lingkungan tumbuh yang diharapkan dapat memberikan hasil, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif. Penanaman harus dilakukan dengan metode tertentu agar hasil
yang didapatkan dapat maksimal, serta harus memperhatikan lingkungan tumbuh agar
dapat memberikan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
2.1.3 Penanaman di Lahan
a. Persiapan lahan
Lahan yang diperuntukkan sebagai lahan penanaman dibersihkan
terlebih dahulu dari gulma, material yang mengganggu, serta dicangkul agar
gembur.
b. Pengamatan kualitas lapisan tanah
bersifat porous dan ada pula yang mampu tumbuh di media tanam yang
mengikat air.
d. Kesiapan tanam
Ketika membeli bibit tanaman dari nursery biasanya tanaman
memiliki jangka waktu atau kesiapannya hidup dan berkembang di
lingkungan tumbuh yang baru. Respon dari setiap tanaman berbeda-beda,
tergantung dari sifat fisik dan fisiologi tanaman tersebut.
2.2 Pemeliharaan Tanaman pada Taman Rumah Tinggal
2.2.1 Penyiraman
Penyiraman adalah suatu kegiatan memberikan suplay air terhadap tanaman
secara cukup. Penyiraman dilakukan untuk mencegah kekurangan suplai air dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Waktu Penyiraman pada musim
kemarau minimal tindakan penyiraman perlu dilakukan setiap harinya adalah antara
pukul 05.00 07.00.
Walaupun tanaman berada dalam keadaan lingkungan agak teduh (di bawah
naungan paranet), hawa panas siang hari di musim kemarau membuat tingkat
penguapan yang tinggi di area permukaan sekitar tanaman. Penyiraman yang hanya
dilakukan pada sore atau malam hari, tidak akan banyak membantu tanaman untuk
mempertahankan tingkat kelembaban ideal saat siang keesokan harinya tanpa dibantu
dengan Penyiraman di pagi hari. Tanaman dapat bertahan tetap segar hingga
keesokkan harinya cukup dengan disiram sekali sehari yaitu saat pagi hari saja. Walau
pun tidak mutlak, melakukan pengembunan pada sore / malam hari, akan membantu
tanaman dalam melakukan proses respirasi di malam hari.
Perlengkapan menyiram yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
menyiram tanaman antara lain penggunaan sprayer hidrolik manual dengan tangki
berkapasitas 2,5 liter serta selang air untuk melakukan penyiraman dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan tanaman akan air. Bahan yang diperlukan untuk melakukan
penyiraman ini antara lain air yang bebas dari kotoran, minyak, zat kimia atau lainnya
yangdapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Air yang dipergunakan untuk
menyiram tanaman harus bebas dari segala kotoran minyak, zat kimia atau lainnya
yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman dan temperatur air antara 15C 25C. Jumlah air yang dibutuhkan ; untuk pohon : + 10 l/ pohon untuk semak : + 5
l/pohon untuk rumput/penutup tanah + 5 l/m2.
2.2.2
Pemangkasan
Pemangkasan adalah suatu kegiatan memotong batang tanaman, ranting atau
daun.
pohon dan semak/perdu dengan memangkas daun atau ranting yang patah, mati/
kering, agar pertumbuhan tanaman tidak terganggu. Untuk menjaga kesehatan
tanaman bila ada daun, atau ranting yang terkena penyakit setelah dipangkas harus
segera dibuang agar tidak menular ke bagian tanaman lainnya.
Jadwal pemangkasan untuk setiap jenis tanaman tidak sama dan disesuaikan
dengan proporsi bentuk tanaman yang diharapkan (sesuai dengan rencana).
a. Pemangkasan pada pemeliharaan pasca tanam dilakukan :
Untuk tanaman pohon dan semak/perdu dengan memangkas daun atau
ranting yang patah, mati/ kering, agar pertumbuhan tanaman tidak
terganggu.
Untuk menjaga kesehatan tanaman bila ada daun, atau ranting yang
terkena penyakit setelah dipangkas harus segera dibuang agar tidak
menular ke bagian tanaman lainnya
b. Pemangkasan pada pemeliharaan rutin dilakukan:
Untuk mengendalikan pertumbuhan tanaman yang sudah tidak teratur
musim hujan.
Untuk menjaga
pertumbuhan
tanaman
dengan
baik,
waktu
2.2.4
Pemupukan
anorganik
Memperbaiki keadaann fisika tanah antara lain kedalaman efektif tanah
sehingga perkembangan akar serta kelembaban dan tata udara tanah terjaga
Memperbaiki keadaan kimia tanah antara lain pemupukan, mengamati reaksi
tanah dan tersedianya unsur hara bagi pertumbuhan tanaman dan untuk
untuk menjaga agar tanaman tidak terserang hama dan penyakit yaitu dengan cara
penyemprotan pestisida ke arah batang, daun serta semua percabangan.
Selain itu dilakukan pengamatan secara berkala untuk mencegah adanya
hamaa atau penyakit lain yang dapat tumbuh pada bagian-bagian tanaman.
Pencegahan dan Pemberantasan Hama/Penyakit memerlukan beberapa peralatan
untuk digunakan, antara lain alat penyemprot hama, masker, sarung tangan.
Sementara bahan yang diperlukan antara lain insektisida, pestisida, obat pemberantas
disesuaikan yang telah disesuaikan dengan jenis hama/ penyakit
Penggantian Tanaman//Penyulaman
Tanaman lanskap yang perlu diganti merupakan tanaman yang memenuhi
kriteria seperti tanaman yang mati/hilang, tanaman yang rusak, tanaman yang terkena
serangan hama yang parah sehingga dapat menular ke tanaman lain. Penggantian
tanaman penyulaman memiliki beberapa peralatan untuk melakukan kegiatan seperti
garpu tanah, sekop, serok taman, cangkul, kereta dorong, linggis, alat pemotong, sapu
lidi. Sementara untuk bahan yang diperlukan antara lain tanaman pengganti, tanah
subur (top soil), pupuk kandang/ pupuk anorganik Penopang tanaman (Bambu, kayu
atau besi), tali.
2.2.7
rusak.
2.3 Persyaratan Material
2.3.1 Air
Air yang digunakan untuk menyiram tanaman haruslah bebas dari
segala bentik kontoran misalnya minyak, zat kimia atau lainnya yang dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman dan temperature air sendiri sebaiknya 1525 Celcius.
2.3.2
Pupuk Kandang/Organik
Pupuk kandang adalah pupuk yang diperoleh dari kotoran padat dan
kotoran cair dari hewan ternak. Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang
yang memiliki mutu baik atau sudah matang yang telah mengalami
penimbunan cukup lama dan sudah tidak mengalami proses kimia lagi
2.3.3
Pupuk Anorganik
Pupuk yang digunakan adalah pupuk yang mengandung unsur
Nitrogen (N), Unsur fosfat (P) dan unsur kalium (K) yang disesuaikan dengan
kebutuhan tanaman dan kondisi tanah sekitar tanaman. Perbandingan nya
adalah 20% N + 20% P + 20% K.
2.3.4
2.4 Teknis
2.4.1 Tenaga Pengendali
Tenaga pengendali bertugas untuk menyusun jadwal pemeliharaan
tanaman, mengawasi pelaksanaan pemeliharaan, memberikan tata cara
pemeliharaan kepada tenaga ahli yang berkaitan dengan penyiraman,
pemangkasan, dan pemupukan tanaman.
2.4.2
Tenaga Penyiraman
Dalam penyiraman dibutuhkan satu orang untuk taman rumah dengan
ukuran kecil. Biasanya menggunakan selang dan air bersih ataupun nozel
2.4.3
2.5 Produk
Produk tanaman yang digunakan pada taman ini secara detail tercantum
pada tabel 1.
Tabel 1 Uraian Tanaman yang Digunakan pada Taman Rumah
NAMA
TANAMAN
Teh-tehan
Kuping
Gajah
Lidah Buaya
VOLUM
DIAMETE
TINGGI
WARNA
E/JUML
TANAMA
DAUN/BUNGA/
AH
BATANG
DIBENTUK
50 Pb
1 cm
2m
Alocasia sp.
14 Pb
5 cm
2m
Aloe vera
18 Pb
4 cm
30 - 50 cm
24 Pb
1 cm
1m
NAMA LATIN
Acalypha
macrophylla
Bunga
Chrysanthemu
Krisan
m sp.
Cemara Lilin
Lili Brazil
Drakaena
Pohon
Cupressus
sempervirens
Dianella
tasmanica
Dracaena
loureirii
Mangifera
3 Phn
50 cm
3 - 30 m
11 Pb
2-3 cm
40 cm
2 Pb
15 - 20 cm
1-2m
1 Phn
50 cm
7-8m
Mangga
indica
Pohon
Nephelium
Rambutan
lappaceum
Kumis
Orthosiphon
Kucing
aristatus
Sirih
Bunga
Kamboja
Bunga
Mawar
Bunga
Mawar
Bunga
Mawar
Palem Ekor
Tupai
berwarna hijau
Daun hijau
1 Phn
30 - 50 cm
7-8m
18 Pb
2 cm
1,5 m
Piper betle
2 Pb
1 - 2 cm
15 m
Plumeria sp.
4 Phn
5 - 10 cm
6m
tua/buah warna
merah
Daun hijau/bunga
putih
Daun hijau
muda/tua
Daun hijau
tua/bunga putih
kuning merah
muda
Daun hijau
Rosa alba
13 Pb
2 - 3 cm
1-2m
tua/Bunga putih
kuning
Daun hijau
Rosa centifolia
Rosa felicia
Wodyetia
bifurcata
14 Pb
2 - 3 cm
1-2m
12 Pb
2 - 3 cm
1-2m
5 Phn
20 cm
10 m
tua/Bunga merah
muda
Daun hijau
tua/Bunga merah
Daun hijau tua
Daun hijau
Lili Peri
Zephyranthes
sp.
38 Pb
1 cm
40 - 60 cm
tua/Bunga putih,
kuning, merah
muda
Jahe
Zingiber
officinale
21 Pb
1- 2 cm
30 - 100 cm
Material keras yang digunakan pad ataman ini secara detail tercantum
pada tabel 2.
Tabel 2 Uraian Material Keras yang Digunakan pada Taman Rumah
No.
Jenis
Volume/Jumlah
Satuan
1
2
3
4
5
Lampu taman
Paving
Kolam renang
Sitting area
Dinding pembatas
10
111,5
210
1
2
Unit
m2
m2
Unit
unit
Prosedur Pemeliharaan
fasilitas
perlindungan
bagi
tanaman,
Pemeliharaan Rutin
Pemeliharaan rutin terdiri dari penyiraman, penyiangan,
pemangkasan, pemupukan, pengendalian atau pemberantasan hama
penyakit tanaman, dan pengganti tanaman yang rusak serta
pemeliharaan hard material. Berikut ini adalah tata cara pelaksanaan
pekerjaan utama pada pemeliharaan pasca tanam dan pemeliharaan
rutin:
a. Teknik Penyiraman
(pohon)
dan
pada
area
miring
karena
dapat
menyebabkan erosi
c. Teknik Pemangkasan
Pohon, perdu, dan semak
1. Pemangkasan dilakukan miring dan rata agar air hujan
tidak tergenang dan dapat mengakibatkan pembusukan
batang
2. Arah pemangkasan dari bawah ke atas. Setelah tanaman
dipangkas sebaiknya dilakukan pemupukan agar tunas yang
gunting rumput
d. Teknik Pemupukan
1. Pemupukan pertama dilakukan pada persiapan media tanam
dengan mencampurkan pupuk kandang denga tanah subur.
2. Pemupukan dengan teknik tabur pada sekeliling batang pohon
(selebar tajuk pohon) dan sedalam 15-20 cm serta penutupan
setelah pemupukan dengan tanah kemudian dilanjutkan dengan
penyiraman.
Jika
hama/penyakit
cukup
berat,
dilakukan
lubang
setelah
pembungkusnya dibuka.
4. Padatkan media tanam agar akar tidak rusak.
5. Batang dikuatkan dengan penahan (bambu) dengan ukuran
perbandingan sesuai persyaratan.
6. Penyiraman dengan volume air 250 liter air (pohon) dan 150200 liter air (semak).
o Rumput
1. Area dibersihkan dari rumput mati.
2. Penggemburan tanah dengan campuran tanah subur dan pupuk
urea dengan perbandingan 2:1.
3. Penggantian rumput dapat berupa lempeng, tunas, atau biji.
Penyiraman dengan volume air 100 liter air.
1.
2.
Elemen
Standar
Pohon
Memiliki
tajuk
sesuai
jenis
tanaman,
sehat, dan
bebas OPT
Semak
Rapi,
sehat, dan
bebas OPT
Komponen
Pemeliharaan
Penyiraman
Pemupukan
Pemangkasan
Pengendalian
OPT
Penyiraman
Pemupukan
Pemangkasan
Pengendalian
OPT
Frekuensi
3 bulan
sekali
6 bulan
sekali
6 bulan
sekali
6 bulan
sekali
Setiap hari
2 bulan
sekali
3 minggu
sekali
1 bulan
sekali
Metode
Manual
Manual
Manual
Manual
Manual
Manual
Manual
Manual
Penyiraman
3.
Ground
cover
Rapi,
sehat, dan
bebas OPT
Pemupukan
Pemangkasan
Pengendalian
OPT
Setiap hari
1 bulan
sekali
1 bulan
sekali
1 bulan
sekali
Manual
Manual
Manual
Manual
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Elemen
Standar
Lampu
taman
Aktif di
malam
hari dan
bebas
karat.
Paving
Tidak
licin dan
tidak
rusak
Bangku
taman
Tidak
berkarat
Gazebo
Bebas
rayap
Kolam
Bersih
Komponen
Pemeliharaan
Frekuensi
Metode
Pengecatan
tiang lampu
6 bulan
sekali
Manual
Penggantian
lampu
Insidentil
Manual
Penyapuan
Setiap hari
Manual
Pembersihan
lumut
1 bulan
sekali
Manual
Perbaikan atas
kerusakan
Insidentil
Manual
Pembersihan
1 minggu
sekali
Manual
Pembersihan
1 minggu
sekali
Manual
Pengecatan
6 bulan
sekali
Manual
Pembersihan
1 bulan
sekali
Manual