Lanskap berkelanjutan adalah berbagai praktik di bidang studi lanskap yang telah
dikembangkan sebagai tanggapan terhadap isu-isu lingkungan. Praktik ini digunakan dalam
setiap fase lanskap, termasuk desain, konstruksi, implementasi dan pengelolaan lanskap
perumahan dan komersial. Hal ini meliputi isu-isu sebagai berikut:
2. Manfaat
Lokasi geografis dapat menentukan perbedaan curah hujan dan suhu di lokasi
tertentu. Inisiasi lanskap berkelanjutan dapat digunakan untuk mengontrol hal ini. Sebagai
contoh, Badan Pengelolaan Limbah California menekankan hubungan antara meminimalkan
kerusakan lingkungan dan memaksimalkan kinerja perusahaan lanskap komersial perkotaan. Di
California, manfaat lanskap sering tidak lebih besar daripada biaya input seperti air dan tenaga
kerja. Namun, dengan menggunakan tanaman yang tepat dan diletakkan dengan benar dapat
membantu untuk memastikan bahwa biaya pemeliharaan yang lebih rendah.
3. Pemeliharaan
Pemeliharaan lanskap adalah suatu usaha yang dilakukan secara periodik dengan
mengupayakan segala aspek fasilitas dan elemen yang terdapat dalam lanskap/ekosistem agar
lanskap yang dipelihara tersebut tetap terjaga dan terawat sehingga memiliki kondisi yang tetap
utuh dan baik serta tetap mengacu pada desain dan tujuan awal. Pemeliharaan lanskap yang
ideal dapat dilakukan dengan cara:
Merencanakan dan mendesain lanskap dengan pola sederhana untuk mempermudah
pemeliharaan fisik;
Menggunakan elemen yang tidak sulit dicari atau elemen lokal;
Memilih elemen dengan struktur kuat, aman, kokoh, sesuai dan lestari;
Membuat jalur sirkulasi user yang jelas;
Meletakan fasilitas dan utilitas taman yang memadai
Dalam Dasar-dasar Arsitektur Lanskap (Dept. ARL IPB), penjelasan tentang arsitektur
lanskap yaitu:
Bidang ilmu ( science) dan seni ( art) yang mempelajari pengaturan ruang dan massa di alam
terbuka, dengan mengkombinasikan elemen-elemen lanskap alami ataupun buatan manusia,
baik secara horisontal maupun vertikal, dengan segenap kegiatannya, agar tercipta karya
lingkungan yang secara fungsional berguna dan secara estetika indah, efektif, serasi, seimbang,
teratur dan tertib, sehingga tercapai kepuasan rohani dan jasmaniah manusia dan mahluk hidup
di dalamnya.
Lanskap adalah sebuah sistem sosial dan ekologi yang terdiri dari ekosistem alami
dan/atau ekosistem hasil modifikasi manusia, dan yang dipengaruhi oleh kegiatan ekologi,
historis, politik, ekonomi dan budaya yang berbeda-beda. Pengaturan ruang dan tata kelola
lanskap berkontribusi pada karakternya yang unik. Dalam sebuah lanskap, kemungkinan
terdapat berbagai bentuk penggunaan lahan, seperti pertanian, kehutanan, konservasi
keanekaragaman hayati, daerah perkotaan.
Para pelaku yang mengelola bentuk-bentuk penggunaan lahan ini memiliki tujuan yang
berbeda-beda, misalnya konservasi keanekaragaman hayati, produktivitas pertanian atau
ketahanan mata pencaharian. Lanskap hendaknya ditetapkan oleh pemangku kepentingan pada
skala yang cukup kecil agar tetap dapat dikelola, tetapi cukup besar untuk dapat memberikan
berbagai fungsi kepada pemangku kepentingan yang memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
Batas-batasnya ditetapkan oleh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan
lanskap, dan dapat sesuai dengan, atau merupakan kombinasi dari, batas-batas alam, berbagai
fitur lahan, daerah yang ditetapkan secara sosial seperti wilayah adat, dan/atau batasbatas
yurisdiksi dan administrasi.
Batas-batas sebuah lanskap dapat melintasi beberapa negara. Walaupun tidak ada definisi
yang disepakati secara universal tentang lanskap berkelanjutan, para penulis mendefinisikannya
sebagai lanskap yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-
Bangsa dan dapat memenuhi kebutuhan masa kini, tanpa mengganggu kemampuan generasi
masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri18.
Secara umum, pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk memastikan sinergi dan
meminimalkan pertukaran (trade-off) antara tujuan-tujuan ekonomi, sosial dan lingkungan
(termasuk iklim), di mana tujuan-tujuan ini saling bersaing. Lanskap berkelanjutan secara
bersama-sama akan memenuhi seluruh kebutuhan setempat (misalnya memastikan
ketersediaan air bagi rumah tangga, lahan pertanian, badan usaha dan satwa liar;
keanekaragaman hayati untuk penyerbukan tanaman dan pariwisata satwa liar lokal; ketahanan
pangan setempat dan pendapatan), dan di saat yang sama juga berkontribusi pada komitmen
nasional dan target global (misalnya penurunan bersih emisi gas rumah kaca berbasis lahan;
target Aichi untuk konservasi keanekaragaman hayati; membuka lapangan kerja pedesaan;
menghasilkan listrik dari sumber daya terbarukan; memasok surplus produksi pertanian untuk
memberi makan penduduk kota). Oleh karena itu, mengupayakan pencapaian pembangunan
berkelanjutan pada skala lanskap berarti melihat bukan hanya pada lingkup satu sektor dan
kelompok pemangku kepentingan serta skala unit pengelola lahan dalam rangka memenuhi
kebutuhan berbagai pemangku kepentingan dan berbagai sektor.
Sumber :
id.wikipedia.com/wiki/lansekap_berkelanjutan
https://www.linkedin.com/pulse/refleksi-profesi-arsitek-lanskap-vera-d-damayanti
https://dl.dropboxusercontent.com/u/18507998/01%20Terminology-Definition-Sustainability.pdf
http://hsarifin.staff.ipb.ac.id/2016/02/21/sustainable-landscape-management-pengelolaan-
lanskap-berkelanjutan/
http://globalcanopy.org/sites/default/files/documents/resources/GCP_LSLB_Bahasa.pdf