Anda di halaman 1dari 4

Mengenai Sustainable Lanscape

Lanskap berkelanjutan adalah berbagai praktik di bidang studi lanskap yang telah
dikembangkan sebagai tanggapan terhadap isu-isu lingkungan. Praktik ini digunakan dalam
setiap fase lanskap, termasuk desain, konstruksi, implementasi dan pengelolaan lanskap
perumahan dan komersial. Hal ini meliputi isu-isu sebagai berikut:

Perubahan Iklim Global (Global Tanah Sehat (Healthy Soil);


Climate Change); Sumberdaya Terbarukan (Renewable
Polusi Udara (Air Pollution); Resources);
Polusi Air (Water Pollution); Penggunaan Energi (Energy Usage);
Konservasi Air (Water Conservation); Penggunaan Pupuk
Limpasan Air Hujan (Stormwater Run- Berlebihan (Fertilizer Over-use);
off); Daur Ulang (Recycling); dan
Keracunan Pestisida (Pesticide Penciptaan Habitat Liar (Creating
Toxicity); Wildlife Habitat)
1. Latar Belakang
Sebuah lanskap yang berkelanjutan dirancang untuk menjadi menarik dan seimbang
dengan iklim setempat dan lingkungan dan harus memerlukan input sumber daya
minimal. Dengan demikian, desain harus fungsional, hemat biaya, visual menyenangkan, ramah
lingkungan dan dipertahankan kelestariannya. Sebagai bagian dari konsep yang disebut
pembangunan berkelanjutan itu membayar perhatian terhadap kelestarian sumber daya yang
terbatas dan mahal, mengurangi limbah dan mencegah udara , tindakan pencemaran air dan
tanah Juga, kompos, pupuk, rumput bersepeda, pengendalian hama yang menghindari atau
meminimalkan penggunaan bahan kimia, pengendalian hama terpadu, dengan menggunakan
tanaman yang tepat di tempat yang tepat, penggunaan yang tepat rumput, efisiensi irigasi
dan xeriscaping (Lanskap tanpa media air) adalah semua komponen lanskap berkelanjutan.

2. Manfaat
Lokasi geografis dapat menentukan perbedaan curah hujan dan suhu di lokasi
tertentu. Inisiasi lanskap berkelanjutan dapat digunakan untuk mengontrol hal ini. Sebagai
contoh, Badan Pengelolaan Limbah California menekankan hubungan antara meminimalkan
kerusakan lingkungan dan memaksimalkan kinerja perusahaan lanskap komersial perkotaan. Di
California, manfaat lanskap sering tidak lebih besar daripada biaya input seperti air dan tenaga
kerja. Namun, dengan menggunakan tanaman yang tepat dan diletakkan dengan benar dapat
membantu untuk memastikan bahwa biaya pemeliharaan yang lebih rendah.

3. Pemeliharaan
Pemeliharaan lanskap adalah suatu usaha yang dilakukan secara periodik dengan
mengupayakan segala aspek fasilitas dan elemen yang terdapat dalam lanskap/ekosistem agar
lanskap yang dipelihara tersebut tetap terjaga dan terawat sehingga memiliki kondisi yang tetap
utuh dan baik serta tetap mengacu pada desain dan tujuan awal. Pemeliharaan lanskap yang
ideal dapat dilakukan dengan cara:
Merencanakan dan mendesain lanskap dengan pola sederhana untuk mempermudah
pemeliharaan fisik;
Menggunakan elemen yang tidak sulit dicari atau elemen lokal;
Memilih elemen dengan struktur kuat, aman, kokoh, sesuai dan lestari;
Membuat jalur sirkulasi user yang jelas;
Meletakan fasilitas dan utilitas taman yang memadai

Konsep keberlanjutan dalam pemeliharaan merupakan susunan kegiatan dalam mengubah,


mengatur dan menata suatu lanskap agar manusia memperoleh manfaat yang maksimal dengan
mengusahakan kontinuitas keberadaannya. Tujuan utama konsep keberlanjutan dalam
pemeliharaan yaitu untuk mengurangi input dan output yang tidak diperlukan dalam upaya
melindungi sumberdaya lanskap. Konsep keberlanjutan ini harus meliputi aspek bio-fisik sumber
daya lanskap, sosial budaya manusia yang berkaitan dengan lanskap, kebijakan dan legalitas
mengenai lanskap dan aspek ekonomi yang terkait dengan keberlanjutan lanskap yang
dipelihara.

4. Solusi Lanskap Berkelanjutan


Beberapa solusi yang dikembangkan adalah :
Pengurangan stormwater run-off melalui penggunaan bio-sengkedan, kebun hujan, serta atap
dan dinding hijau.
Pengurangan penggunaan air dalam lanskap melalui desain teknik taman air yang bijaksana
Bio-penyaringan limbah melalui lahan basah dibangun
Irigasi lanskap menggunakan air dari kamar mandi dan wastafel , yang dikenal sebagai grey
water
Teknik Pengendalian Hama Terpadu untuk pengendalian hama
Menciptakan dan meningkatkan habitat satwa liar di lingkungan perkotaan
Desain lansekap hemat energi dalam bentuk penempatan yang tepat dan pemilihan pohon
rindang dan penciptaan istirahat angin
Bahan paving permeabel untuk mengurangi stormwater run- off (Limpasan air hujan) dan
memungkinkan air hujan untuk menyusup ke dalam tanah dan mengisi air tanah daripada lari
ke air permukaan
Penggunaan kayu yang dipanen secara lestari , produk kayu komposit untuk decking dan proyek
lanskap lainnya , serta penggunaan kayu plastik
Daur ulang produk , seperti kaca , karet dari ban dan bahan lainnya untuk menciptakan produk
lanskap seperti paving batu , mulsa dan bahan lainnya
Teknik pengelolaan tanah , termasuk dapur kompos dan limbah kebun , untuk mempertahankan
dan meningkatkan tanah yang sehat yang mendukung keragaman kehidupan tanah
Integrasi dan penerapan energi terbarukan , termasuk pencahayaan lanskap bertenaga surya

Dalam Dasar-dasar Arsitektur Lanskap (Dept. ARL IPB), penjelasan tentang arsitektur
lanskap yaitu:
Bidang ilmu ( science) dan seni ( art) yang mempelajari pengaturan ruang dan massa di alam
terbuka, dengan mengkombinasikan elemen-elemen lanskap alami ataupun buatan manusia,
baik secara horisontal maupun vertikal, dengan segenap kegiatannya, agar tercipta karya
lingkungan yang secara fungsional berguna dan secara estetika indah, efektif, serasi, seimbang,
teratur dan tertib, sehingga tercapai kepuasan rohani dan jasmaniah manusia dan mahluk hidup
di dalamnya.

Lanskap adalah sebuah sistem sosial dan ekologi yang terdiri dari ekosistem alami
dan/atau ekosistem hasil modifikasi manusia, dan yang dipengaruhi oleh kegiatan ekologi,
historis, politik, ekonomi dan budaya yang berbeda-beda. Pengaturan ruang dan tata kelola
lanskap berkontribusi pada karakternya yang unik. Dalam sebuah lanskap, kemungkinan
terdapat berbagai bentuk penggunaan lahan, seperti pertanian, kehutanan, konservasi
keanekaragaman hayati, daerah perkotaan.
Para pelaku yang mengelola bentuk-bentuk penggunaan lahan ini memiliki tujuan yang
berbeda-beda, misalnya konservasi keanekaragaman hayati, produktivitas pertanian atau
ketahanan mata pencaharian. Lanskap hendaknya ditetapkan oleh pemangku kepentingan pada
skala yang cukup kecil agar tetap dapat dikelola, tetapi cukup besar untuk dapat memberikan
berbagai fungsi kepada pemangku kepentingan yang memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
Batas-batasnya ditetapkan oleh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan
lanskap, dan dapat sesuai dengan, atau merupakan kombinasi dari, batas-batas alam, berbagai
fitur lahan, daerah yang ditetapkan secara sosial seperti wilayah adat, dan/atau batasbatas
yurisdiksi dan administrasi.
Batas-batas sebuah lanskap dapat melintasi beberapa negara. Walaupun tidak ada definisi
yang disepakati secara universal tentang lanskap berkelanjutan, para penulis mendefinisikannya
sebagai lanskap yang mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-
Bangsa dan dapat memenuhi kebutuhan masa kini, tanpa mengganggu kemampuan generasi
masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri18.
Secara umum, pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk memastikan sinergi dan
meminimalkan pertukaran (trade-off) antara tujuan-tujuan ekonomi, sosial dan lingkungan
(termasuk iklim), di mana tujuan-tujuan ini saling bersaing. Lanskap berkelanjutan secara
bersama-sama akan memenuhi seluruh kebutuhan setempat (misalnya memastikan
ketersediaan air bagi rumah tangga, lahan pertanian, badan usaha dan satwa liar;
keanekaragaman hayati untuk penyerbukan tanaman dan pariwisata satwa liar lokal; ketahanan
pangan setempat dan pendapatan), dan di saat yang sama juga berkontribusi pada komitmen
nasional dan target global (misalnya penurunan bersih emisi gas rumah kaca berbasis lahan;
target Aichi untuk konservasi keanekaragaman hayati; membuka lapangan kerja pedesaan;
menghasilkan listrik dari sumber daya terbarukan; memasok surplus produksi pertanian untuk
memberi makan penduduk kota). Oleh karena itu, mengupayakan pencapaian pembangunan
berkelanjutan pada skala lanskap berarti melihat bukan hanya pada lingkup satu sektor dan
kelompok pemangku kepentingan serta skala unit pengelola lahan dalam rangka memenuhi
kebutuhan berbagai pemangku kepentingan dan berbagai sektor.

Sumber :
id.wikipedia.com/wiki/lansekap_berkelanjutan
https://www.linkedin.com/pulse/refleksi-profesi-arsitek-lanskap-vera-d-damayanti
https://dl.dropboxusercontent.com/u/18507998/01%20Terminology-Definition-Sustainability.pdf
http://hsarifin.staff.ipb.ac.id/2016/02/21/sustainable-landscape-management-pengelolaan-
lanskap-berkelanjutan/
http://globalcanopy.org/sites/default/files/documents/resources/GCP_LSLB_Bahasa.pdf

Anda mungkin juga menyukai