Anda di halaman 1dari 6

Tugas Diskusi Kelompok

Mata Kuliah: Topik-Topik Khusus Dalam Akuntansi


Dosen: Erliana Banjarnahor, SE, AK, MSi, CFA,
CA Rabu, 13 Maret 2024

Kelompok 4
- Jasmine Vryza Q (023002106007)
- Hana Alifah N (023002106009)

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :

a. environmental sustainability, (keberlanjutan/kelestarian lingkungan)

b. green assets (aset ramah lingkungan)

c. intangible assets (aset tak berwujud)

d. heritage assets (asset warisan budaya)

e. water assets (aset air.)

2. Jelaskan pengkuran dari masing-masing aset diatas (nomor 1).

3. Sebutkan peraturan atau undang-undang yang mengatur aset-aset tersebut.

4. Ambil contoh salah satu Sustainability Report (SR) Perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI), tunjukkan apakah di SR tersebut diungkapkan aset-aset tersebut?
Jawaban
Soal 1
a. Keberlanjutan lingkungan (environmental sustainability) mengacu pada upaya untuk
menjaga keseimbangan antara pemanfaatan sumber daya alam dengan pelestarian
lingkungan secara keseluruhan. Hal ini melibatkan penggunaan sumber daya alam secara
bijaksana, pengelolaan limbah yang efektif, dan perlindungan terhadap keanekaragaman
hayati serta ekosistem. Konsep ini berfokus pada memenuhi kebutuhan saat ini tanpa
mengorbankan kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

b. Aset ramah lingkungan (green assets) mengacu pada aset-aset yang mendukung atau
berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan. Ini termasuk investasi dalam proyek-
proyek yang berkelanjutan secara lingkungan, seperti energi terbarukan, teknologi hijau,
transportasi ramah lingkungan, dan infrastruktur yang mendukung pengurangan emisi gas
rumah kaca.

c. Aset tak berwujud (intangible assets) adalah aset yang tidak memiliki bentuk fisik atau
substansial. Mereka mencakup nilai-nilai seperti merek dagang, hak cipta, paten, goodwill,
pengetahuan, dan hubungan pelanggan. Aset tak berwujud sering kali memiliki nilai
ekonomi yang signifikan dalam bisnis dan dapat memberikan keunggulan kompetitif.

d. Aset warisan budaya (heritage assets) adalah aset yang memiliki nilai budaya, sejarah,
atau arkeologis yang signifikan. Ini termasuk bangunan bersejarah, situs arkeologi, seni dan
arsitektur yang berharga, koleksi museum, warisan alam, dan warisan budaya lainnya. Aset
warisan budaya sering kali dianggap berharga secara sosial dan ekonomi, serta dilindungi
dan dilestarikan untuk kepentingan generasi sekarang dan masa depan.

e. Aset air (water assets) mengacu pada sumber daya air yang dimiliki oleh suatu wilayah
atau entitas. Ini termasuk sumber air permukaan seperti sungai, danau, dan waduk, serta
sumber air bawah tanah. Aset air juga mencakup infrastruktur yang terkait dengan
penyediaan, pengelolaan, dan penggunaan air, seperti saluran irigasi, instalasi pengolahan
air, dan jaringan distribusi air. Konservasi dan pengelolaan yang baik terhadap aset air
sangat penting untuk memenuhi kebutuhan air manusia, pertanian, industri, dan lingkungan,
serta menjaga keberlanjutan ekosistem air.
Soal 2

a. environmental sustainability, (keberlanjutan/kelestarian lingkungan)

- Konsep Modal Alam


Modal alam adalah stok sumber daya alam dan ekosistem yang memberikan manfaat
bagi manusia, seperti udara bersih, air, tanah, keanekaragaman hayati, pengaturan iklim,
dan rekreasi. Modal alam dapat dibagi menjadi sumber daya terbarukan dan tidak
terbarukan, bergantung pada kemampuannya untuk beregenerasi atau mengisi
kembali. Sumber daya terbarukan, seperti hutan, perikanan, dan energi matahari, dapat
digunakan secara berkelanjutan jika dikelola sesuai batas dan siklus alaminya. Sumber
daya tak terbarukan, seperti bahan bakar fosil, mineral, dan logam, bersifat terbatas dan
akan habis seiring berjalannya waktu. Untuk mengukur kelestarian lingkungan, para
ekonom dapat memperkirakan nilai modal alam dan perubahannya dari waktu ke waktu,
dengan menggunakan metode seperti harga pasar, harga bayangan, atau penilaian
kontinjensi.

- Konsep PDB Hijau

PDB Hijau adalah ukuran output ekonomi alternatif yang menyesuaikan produk
domestik bruto (PDB) konvensional dengan biaya lingkungan dan manfaat produksi dan
konsumsi. PDB adalah jumlah nilai pasar seluruh barang dan jasa akhir yang diproduksi
di suatu negara pada periode tertentu. Namun PDB tidak memperhitungkan dampak
lingkungan dari kegiatan ekonomi, seperti polusi, penipisan sumber daya, atau degradasi
ekosistem. PDB Hijau mencoba memperbaiki hal ini dengan mengurangi biaya
lingkungan dan menambahkan manfaat lingkungan ke dalam PDB, menggunakan
metode seperti penghitungan lingkungan, analisis input-output, atau jejak
ekologis. Dengan membandingkan PDB hijau dan PDB, para ekonom dapat menilai
keberlanjutan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
- Konsep Ekonomi Hijau
Ekonomi hijau adalah sistem ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia dan keadilan sosial, sekaligus mengurangi risiko lingkungan dan
kelangkaan ekologi. Ekonomi hijau didasarkan pada prinsip efisiensi sumber daya,
sirkularitas, dan inklusivitas, serta mendorong transisi ke cara produksi dan konsumsi
yang rendah karbon, terbarukan, dan berketahanan. Untuk mengukur kelestarian
lingkungan, para ekonom dapat menggunakan indikator dan kerangka kerja yang
mencatat kemajuan dan kinerja ekonomi hijau, seperti Indeks Ekonomi Hijau, Indeks
Pertumbuhan Hijau, atau Indeks Kekayaan Inklusif.
- Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini
tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi
kebutuhannya. Pembangunan berkelanjutan merupakan konsep holistik dan
multidimensi yang mengintegrasikan dimensi kesejahteraan ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Pembangunan berkelanjutan berpedoman pada prinsip-prinsip kesetaraan,
partisipasi, dan kehati-hatian antargenerasi, serta mendukung pencapaian 17 Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang diadopsi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
pada tahun 2015. Untuk mengukur kelestarian lingkungan, para ekonom dapat
menggunakan indikator dan alat yang memantau dan mengevaluasi implementasi dan
dampak SDGs, seperti SDG Dashboard, SDG Index, atau SDG Tracker.
- Konsep Keadilan Lingkungan
Keadilan lingkungan hidup adalah perlakuan yang adil dan keterlibatan yang berarti dari
semua orang, tanpa memandang ras, etnis, gender, pendapatan, atau lokasi, dalam
pengembangan, penerapan, dan penegakan kebijakan dan undang-undang lingkungan
hidup. Keadilan lingkungan mengakui bahwa beberapa kelompok dan komunitas
mempunyai dampak yang sangat besar terhadap permasalahan lingkungan hidup, seperti
polusi, perubahan iklim, atau bencana alam, dan berupaya untuk mengatasi kesenjangan
ini dan memberdayakan kelompok dan komunitas tersebut. Untuk mengukur kelestarian
lingkungan, para ekonom dapat menggunakan indikator dan metode yang menganalisis
dan memperhatikan aspek distribusi dan prosedur keadilan lingkungan, seperti Atlas
Keadilan Lingkungan, Metode Penyaringan Keadilan Lingkungan, atau Kerangka
Keadilan Lingkungan.
- Konsep Ekonomi Ekologi
Ekonomi ekologi adalah bidang studi transdisipliner yang mengkaji interaksi dan saling
ketergantungan antara manusia dan sistem alam, serta mengeksplorasi implikasinya
terhadap keberlanjutan. Ekonomi ekologi menantang beberapa asumsi dan metode
ekonomi arus utama, seperti substitusi modal alam dan modal buatan manusia, efisiensi
pasar, atau rasionalitas agen. Ekonomi ekologi mengusulkan pendekatan dan metode
alternatif yang mencerminkan kompleksitas, ketidakpastian, dan keragaman sistem
sosio-ekologis, seperti prinsip kehati-hatian, perekonomian kondisi mapan, atau evaluasi
multi-kriteria. Untuk mengukur kelestarian lingkungan, para ekonom dapat
menggunakan indikator dan model yang menggabungkan wawasan dan perspektif
ekonomi ekologi, seperti Genuine Progress Indicator, Ecological Footprint, atau System
Dynamics Model.

b. green assets (aset ramah lingkungan)


Pengukuran dari aset ini dapat dilakukan melalui pengukuran kemampuan aset untuk
menghasilkan keuntungan yang ramah lingkungan, seperti pengurangan emisi karbon,
pengurangan kepemasangan sumber daya alam, pengurangan kepemasangan sumber daya
hutan, pengurangan kepemasangan sumber daya air, dan pengurangan kepemasangan
sumber daya energi.

c. intangible assets (aset tak berwujud)


Pengukuran dari aset ini dapat dilakukan melalui pengukuran nilai intangible assets, seperti
paten, trademark, nama merek, hak cipta, dan hak kepemilikan informasi.

d. heritage assets (asset warisan budaya)


Pengukuran dari aset ini dapat dilakukan melalui pengukuran nilai warisan budaya, seperti
pengukuran kondisi dan kebijakan pengelolaan warisan budaya, pengukuran kemampuan
aset untuk menghasilkan keuntungan turis, dan pengukuran kemampuan aset untuk
menghasilkan keuntungan ekonomi.
e. water assets (aset air.)

Pengukuran dari aset ini dapat dilakukan melalui pengukuran kemampuan aset untuk menghasilkan
keuntungan dari sumber daya air, seperti pengukuran kemampuan aset untuk menghasilkan
keuntungan dari pengolahan air, pengukuran kemampuan aset untuk menghasilkan keuntungan dari
jasa air, dan pengukuran kemampuan aset untuk menghasilkan keuntungan dari sumber daya air
untuk kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai