Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH LAPORAN

TAMAN PEKARANGAN RUMAH


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Arsitektur Pertamanan

Dosen Pengampu :

Anna Aina Roosda, M.P.

Disusun oleh

Kelompok

Mira Mutiara 1157060051


Moch Dimas Ilham G 1157060052
Muflih Rahmad Hudi 1157060054
Puspita Amalya 1157060064
Risya Nur Rayhani 1157060070
Shodik 1157060072

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, penyusun panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga peyusun dapat
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penyusun menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, penyusun menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penyusun menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata penyusun berharap semoga makalah tentang “Taman


Pekarangan Rumah” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap
pembaca Aamiin.

Bandung, April 2018

Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Taman merupakan sebuah areal yang berisikan komponen material keras


dan lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan
dan dibuat oleh manusia dalam kegunaanya sebagai tempat penyegar dalam dan
luar ruangan. Taman dapat dibagi dalam taman alami dan taman buatan. Taman
yang sering dijumpai adalah taman rumah tinggal, taman pekarangan, taman
lingkungan, taman bermain, taman rekreasi, taman botani dan lain-lain (Hakim,
R., 1996).
Secara garis besar area atau daerah taman pekarangan pada umumnya
dapat dibagi menjadi:

1. Daerah umum (public area). Taman yang kita buat dimaksudkan pada area
ini selain dilihat dan dinikmati oleh penghuni rumah juga oleh siapa saja
yang lewat di depan atau disekitar rumah kita.
2. Daerah kesibukan (service area). Taman yag kita buat pada area ini adalah
untuk kesibukan penghuni rumah, misalnya tempat mencuci pakaian,
mencuci piring atau lainnya. Pada area inipun dapat ditanam tanaman
bumbu-bumbuan, sayur-sayuran atau tempat menanam tanaman obat-
obatan. Begitu pula tempat anak-anak bermain. Biasanya daerah ini
diletakkan dekat dapur, dengan maksud bila mau ambil tanaman bumbu
pada saat sedang memasak mudah dan dekat sehingga tidak memerlukan
waktu yang lama, jadi masakannya tidak menjadi hangus. Begitupula
tempat anak-anak bermain diletakkan didaerah ini, dengan maksud ibu
atau pembantu rumah tangga atau penghuni rumah yang lainnya sambil
bekerja, setiap saat dapat mengawasi anak-anak yang sedang bermain.
Apalagi tiba-tiba ada anggota keluarga memerlukan tanaman obat-obatan,
terutama pada malam hari dapat dengan mudah dan aman mengambilnya.
3. Daerah pribadi (private area). Daerah ini kita buat taman yang khusus
untuk pribadi, misalnya tempat ibu atau bapak menanam tanaman
hobbinya tempat “bertukang”, melakukan penelitian yang paling hemat,
aman, setiap saat dapat diamati. Daerah pribadi ini biasanya disediakan
disamping rumah.
4. Daerah famili (family area). Daerah ini dapat dibuat taman untuk
kepentingan keluarga, atau tempat berolah raga, atau tempat keluarga
berkumpul, camping dan lainnya. Jangan lupa memikirkan tempat anak-
anak dikala remaja bersantai. Taman untuk keluarga ini diberi tempat yang
strategis dipekarangan bila pekarangannya luas (Irwan, 2008).

Untuk pekarangan yang luas tentu lebih bisa memilih jenis dan model
pengelolaan pekarangannya, namun bagi masyarakat yang pekarangannya
sempit dapat diterapkan sistim tanaman buah atau bumbu dalam pot. Bila hal ini
dapat kita lakukan dan mengaturnya sesuai dengan penataan eksterior tentunya
pekarangan rumah akan tampak asri dan juga bermanfaat untuk upaya
diversifikasi pangan dan gizi yang secara langsung dapat berkontribusi
mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas kesehatan. Pemilihan
komoditi yang akan di kembangkan tentunya harus juga mempertimbangkan
pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga serta pengembangannya secara
komersial berbasis kawasan (Soeseno, S., 1993).

Dalam sebuah taman tentunya ada elemen tanaman, elemen tersebut


memiliki fungsi visual

1. Pelengkap (complementer)
Menyempurnakan dan melengkapi kesan kesatuan dengan cara
mengulangi bentuk dan masa bangunan atau memperluas garis bangunan
ke dalam tapak.
2. Pemersatu (unifers)
Bangunan yang berbeda bentuk dan karakternya disatukan oleh
tanaman dari bentuk yang konsisten. Contoh : pohon pelindung jalan yang
sejenis pada komplek perumahan yang beraneka
3. Negas (emphasizer)
Menonjolkan bagian tertentu dari bangunan agar lebih mudah atau
cepat teramati.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Penjelasan tema dan jenis taman pekarangan rumah?


2. Bagaimana Elemen-elemen keras dan lunak dalam taman pekarangan
rumah?
3. Bagaimana Jenis tanaman di taman pekarangan rumah?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui tentang tema dan jenis taman pekarangan rumah.


2. Mengetahui elemen-elemen lunak dan keras dalam taman pekarangan
rumah.
3. Mengetahui jenis-jenis tanaman di taman pekarangan rumah.

1.4 Lokasi dan Waktu Kunjungan

Lokasi kunjungan taman pekarangan rumah di Jl Babakan Jati No. 144 RT


01 RW 11 Kelurahan Gumuruh Kecamatan Batununggal Kode Pos 40275
Bandung.

1.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang kami lakukan ialah dengan cara Metode
abservasi yaitu metode dengan cara melihat langsung pada objek penelitian
dengan mengunjungi salah satu rumah yang mempunyai taman pada pekarangan
rumahnya.
BAB II

PEMBAHASAN
1.1 Pekarangan Rumah Babakan Jati
1.1.1 Tema dan Jenis Taman

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Taman pekarangan rumah yang letaknya di di Jl Babakan Jati No. 144 RT


01 RW 11 Kelurahan Gumuruh Kecamatan Batununggal menjadi salah satu objek
obeservasi kelompok kami. Rumah yang satu ini terkesan lebih sejuk dari rumah
lainnya. Hal tersebut karena rumah ini dipenuhi dengan tanaman-tanaman dan
dihiasi dengan tanaman hias serta pohon-pohon dalam pekarangan yang cukup
luas. Luas taman pekarang rumah tersebut yaitu seluas 72 M2.
Dari depan rumah terlihat tanaman yang berwarna hijau menambah
kesejukan dan terkesan lebih elegan. Saat memasuki gerbang langsung
mengarahkan pandangan kita ketaman tersebut. Taman pekarangan rumah di Jl
babakan jati ini hampir semuanya menggunakan rumput gajah. Didalam taman
tersebut terdapat pohon-pohon yang tidak terlalu besar yang berfungsi sebagai
pohon peneduh tanaman yang berada dibawahnya. Didalamnya juga terdapat
lampu taman yang berfungsi menerangi taman ketika dimalam hari.
1.1.2 Elemen-Elemen Dalam Taman
1.1.2.1 Elemen Keras
a. Lampu taman
Untuk pencahayaan, saat malam tiba merupakan saat yang
menyenangkan bagi pemilik rumah untuk menikmati pemandangan
langit di malam hari. Mereka biasa menikmati hal itu di taman, untuk
itu penting untuk menghadirkan pencahayaan yang cukup pada taman.
Namun tampaknya lampu pada pekarangan rumah ini sudah tidak
digunakan lagi sehingga hanya tampak sebagai hiasan, akan tetapi hal
ini mengurangi kecantikan taman.

b. Pagar

Pagar dan dinding taman ini lebih bersifat protektif pada taman
ketimbang bersifat dekoratif, yakni menjaga taman agar tak mudah
dihalau oleh orang luar. pagar atau dinding tersebut tak hanya
berdiri sendiri dengan satu fungsi saja, tapi bisa memiliki dua
fungsi sekaligus, yakni sebagai pelindung dan juga sebagai
pemercantik area taman menumbuhkan tanaman di sekitar pagar.
c. Tembok
1.1.2.2 Elemen Lunak
a. Tanaman hias
b. Pohon
c. Rumput gajah mini
d. Bunga
1.1.3 Jenis-Jenis Tanaman Dalam Taman
1. Rumput Gajah

Tanaman rumput-rumputan contohnya rumput gajah dapat


digunakan dalam usaha pengawetan tanah dan atau pencegahan erosi
dikarenakan:

a. Tanaman rumput-rumputan dapat tumbuh dengan cepat


sehingga dalam waktu pendek tanah telah dapat tertutupi oleh
tanaman tersebut secara rapat dan tebal.
b. Bagian atas dari tanaman (daun-daunan) mampu melindungi
permukaan tanah dari percikan air hujan dan memperlambat
aliran permukaan.
c. Bagian bawah tanaman (perakaran) dapat memperkuat
resistensi tanah dan membantu melancarkan infiltrasi air
kedalamtanah.

Rumput gajah pada taman pekarangan ini meningkatkan keindahan


taman dengan tumbuh diatas permukaan tanah sehingga menutupi tanah
dan membuat taman terlihat lebih asri dan hijau.

2. Pohon Pakis
3. Kamboja

Bunga kamboja tidak hanya terdiri dari satu jenis saja melainkan
bermacam-macam, diantaranya Plumeria Bali-Whirl. Bunga kamboja ini
memiliki mahkota yang bertumpuk, sedang cara memperbanyak serta
melestarikannya adalah dengan penyetekkan. Ada juga Plumeria
Acuminata, bentuk mahkotanya membulat serta bagian ujungnya
menggulung. Yang ketiga yakni Plumeria Acutifolia, bau bunganya harum
dan berkhasiat untuk obat kencing nanah, bengkak serta bisul. Bunga
kamboja jenis ini sering digunakan untuk upacara keagamaan oleh
orang Bali.
4. Karet

5. Kriminikil
Tanaman penutup tanah ini memiliki daun berwarna-warni. Warna
daunnya ada yang merah, hijau, kuning dan kombinasi warna-warna
tersebut.Tanaman hias Alternanthera ficoida ermasuk alternantera
berjenis pendek. Warna daunnya yang merah membuat tanaman ini
terlihat menarik. Selain merah, ada juga yang berwarna hijau atau hijau
kekuningan. Tanaman ini sangat mudah beradaptasi di segala macam
kondisi lingkungan. Sebagai tanaman penutup tanah pada taman, ia
akan tampil indah dan cantik bila rajin dipangkas. Kuncup atau tunas-
tunas yang baru tumbuh akan menampilkan warnanya yang lebih cerah
dan mengkilap. Pangkasan batang-batang kriminil ini mudah ditanam.
Pangkasan batang tanaman kriminil bisa di-setek dan ditanam di
tempat baru.
6. Bricoli hias daun kuning

7. Calathea

Calathea lutea yang juga disebut Cuban Cigar atau Pampano.


Sekilas, daun tanaman ini terlihat seperti pohon pisang, namun jika Anda
perhatikan, bentuknya lebih lebar dan lebih pendek dengan tekstur daun
yang lebih terlihat dengan warna hijau yang lebih cerah. Daun hijau
berbentuk oval besar dan menarik, anggun ketika dipegang. Dengan
tangkai panjang yang memberi tanaman ini penampilan yang sangat tropis.
Daunnya berlipat dengan latar belakang lilin yang indah, yang membuat
bagian bawah daun terlihat berwarna perak.

8. Adam Hawa

Tanaman ini merupakan tanaman yang menarik karena memiliki 2


warna berbeda pada daunnya. tanaman ini sering dijadikan tanaman hias
oleh orang-orang karena keunikannya. Selain ditanam orang sebagai
tanaman hias, tanaman Adam Hawa juga memiliki khasiat untuk obat.
Bagian yang dipakai sebagai pengobatan adalah Bunga dan daun dengan
pemakaian segar atau kering.

9. Tricolor

10. Anggrek
11. Bromolia
1.1.4 Kritik dan saran
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
 Taman pekarangan rumah cilengkrang dan manisi lebih mengarah kepada
taman gaya Amerika dimana taman dibuat secara simetris dan terlihat
alami ditambah dengan elemen-elemen yang mendukung terhadap
kenyamanan taman tersebut.
 Elemen-elemen yang mendukung keindahan taman terdiri dari elemen
lunak dan elemen keras. Di taman rumah Jl Babakan Jati terdapat elemen
keras seperti lampu taman, pagar, dan tembok. Sementara itu elemen lunak
yang terdapat didalam taman pekarangan rumah yaitu terdiri berbagai jenis
tanaman hias, pohon-pohon, bunga, dan rumput gajah mini.
 Jenis tanaman yang terdapat di taman rumah Jl Babakan Jati terdiri dari
berbagai jenis seperti tanaman hias bricoli kuning, tanaman calathea,
pohon karet, pohon pakis, tanaman kamboja, karet, kriminil, tanaman
adam hawa, tricolor, anggrek, dan tanaman bromolia.
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, R., 1996. Pedoman Penyajian Visual dan Tahapan Perancangan
Arsitektur Lansekap. Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta

Laurie, M., 1994. An Introduction to Landscape Architecture. Departement of


Landscape Architecture University of California, Berkeley.

Soeseno, S., 1993. Taman Indah Halaman Rumah. Penerbit PT Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai