PALINTANG
Ivan Muhamad Pratama 1157060042
Nina Ariyanti 1157060060
Nurfitri Resminiasari 1157060062
Panji Rahmatullah 1157060063
Risya Nur Rayhani 1157060070
Waktu dan Tempat Observasi
Komoditas kopi yang paling dominan di wilayah Palintang ini merupakan Kopi
Arabika Java Preanger (KAJP). Iklim di Palintang sesuai dengan syarat tumbuh
KAJP, yakni dengan ketinggian 700-1200 mdpl dengan curah hujan 2672 mm per
tahunnya.
Menurut (Sari, 2013) bahwa Kopi Arabika Java Preanger ditanam pada :
Ketinggian lahan : Di atas 1.000 mdpl
Jenis tanah : Umumnya latosol
Tipe iklimnya : A sampai B (Schmidt dan Ferguson)
Curah hujan tahunan : Berkisar 2.000 3.000 mdpl dengan bulan basah (curah
hujan > 100 mm/bulan) 6-7 bulan setiap tahunnya
Kandungan bahan organic : Tergolong sedang dengan pH berkisar 6 7
Menurut (Ditjenbun, 2014) Lahan yang sesuai untuk tanaman kopi Arabika:
Kemiringan : < 30 %
Kedalaman tanah efektif : Lebih dari 100 cm
Tekstur tanah : Berlempung (loamy)
Struktur tanah : Lapisan atas remah
Sifat kimia tanah :
1. kemasaman (pH) tanah 5,5 6,5
2. kadar bahan organik > 3,5 % atau kadar C > 2 %
3. nisbah C/N antara 10 12
4. kapasitas tukar kation > 15 me/100 g tanah
5. kejenuhan basa > 35 %
6. kadar unsur hara N, P, K, Ca,dan Mg tergolong cukup sampai tinggi
Bibit Kopi Arabika Java Preanger
Bahan tanam/benih kopi Arabika yang digunakan oleh petani di Palintang terdiri dari
varietas unggul seperti USDA 762 dan Kartika serta kopi Arabika jenis Timtim dan Ateng.
Benih diperoleh dengan cara membeli (benih bersertifikat) atau mengambil dari tanaman
kopi Arabika unggul milik petani yang berumur di atas empat puluh lima tahun.
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, saat ini pemerintah telah melepas enam
varietas kopi arabika melalui S.K. Menteri Pertanian Republik Indonesia sebagai berikut :
Kartika 1 : S.K. 443/Kpts/TP240/6/93
Kartika 2 : S.K. 442/Kpts/TP240/6/93
Abesiania 3 : S.K. 08/Kpts/TP240/1/95
S 795 : S.K. 07/Kpts/TP240/1/95
USDA 762 : S.K. 06/Kpts/TP240/1/95
Andungsari 1 : S.K. 113/Kpts/TP240/2/01
Tipe Pengolahan Kopi
1. Reguler
Cara pengolahannya yaitu: Buah kopi dikupas kulit buahnya secara manual
(menggunakan tangan atau diinjak dengan kaki) atau menggunakan dengan mesin
pengupas kulit buah (pulper). Buah yang sudah dikupas (kopi HS/gabah) difermentasi
selama 12 jam, lalu dicuci untuk menghilangkan lendirnya. Kopi gabah kemudian
dikering anginkan selama sehari sampai kering, kemudian disortir dengan cara
memilih kopi gabah yang bernas serta memiliki garis tengah lurus.
2. Honey
Pada tipe Honey, buah kopi yang dikupas kulit buahnya difermentasi selama 12
jam, tidak dicuci namun langsung dikering anginkan selama 3-4 hari sampai kering,
kemudian disortir dengan cara memilih kopi gabah yang bernas serta memiliki garis
tengah lurus.
3. Natural
Sedangkan untuk tipe Natural, buah kopi hasil panen langsung dijemur tanpa
dikupas dan dicuci terlebih dahulu bersama dengan daging buahnya selama 3
minggu sampai kering, bisa sampai 2 bulan, kemudian buah kopi di sortir.
Pembibitan dan Penanaman
Kegiatan awal pembibitan
Setelah berumur sekitar 2 bulan benih kopi akan mengeluarkan daun (fase kepelan)
dan umur 2 tahun benih kopi siap dipindah ke lahan tanam