Anda di halaman 1dari 13

KAK

(KERANGKA ACUAN KERJA)

PROGRAM :
Pengembangan Wilayah Strategis
Dan Cepat Tumbuh

KEGIATAN :
AMDAL Waterpark

LOKASI :
Kecamatan Tenggarong
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)

KEGIATAN
AMDAL WATERPARK

1. Latar Belakang Kawasan perkotaan di Indonesia cenderung


mengalami permasalahan yang tipikal, yaitu tingginya
tingkat pertumbuhan penduduk terutama akibat arus
urbanisasi sehingga menyebabkan pengelolaan ruang
kota makin berat. Jumlah penduduk perkotaan yang
tinggi dan terus meningkat dari waktu ke waktu tersebut
akan memberikan implikasi pada tingginya tekanan
terhadap pemanfaatan ruang kota, sehingga penataan
ruang kawasan perkotaan perlu mendapat perhatian
yang khusus, terutama yang terkait dengan penyediaan
kawasan hunian, fasilitas umum dan sosial serta ruang-
ruang terbuka publik (open spaces) di perkotaan semisal
taman kota.
Kualitas ruang terbuka hijau (RTH) pada 30 tahun
terakhir, mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Menurunnya kuantitas Ruang terbuka hijau (RTH), telah
mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan
perkotaan seperti seringnya terjadi banjir di perkotaan,
tingginya polusi udara, dan meningkatnya kerawanan
sosial (kriminalitas, tawuran antar warga), serta
menurunnya produktivitas masyarakat akibat stress karena
terbatasnya ruang yang tersedia untuk interaksi sosial.
Taman Kota dapat didefinisikan sebagai merupakan
suatu kawasan ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan,
lengkap dengan segala fasilitasnya untuk kebutuhan
masyarakat kota sebagai tempat rekreasi aktif maupun
pasif. Di samping sebagai tempat rekreasi warga kota,
sebagai paru-paru kota, juga sebagai pengendali iklim
mikro, konservasi tanah dan air, serta merupakan habitat
berbagai flora dan fauna terutama burung.
Karena merupakan salah satu bentuk fasilitas public,
taman kota harus memenuhi fungsi sbb :
a. Taman perkotaan yang merupakan lahan terbuka
hijau, dapat berperan dalam membantu fungsi
hidrologi dalam hal penyerapan air dan mereduksi
potensi banjir. Pepohonan melalui perakarannya yang
dalam mampu meresapkan air ke dalam tanah,
sehingga pasokan air dalam tanah (water saving)
semakin meningkat dan jumlah aliran limpasan air juga
berkurang yang akan mengurangi terjadinya banjir.

b. Taman kota mempunyai fungsi kesehatan. Taman


yang penuh dengan pohon sebagai jantungnya paru-
paru kota merupakan produsen oksigen yang belum
tergantikan fungsinya. Peran pepohonan yang tidak
dapat digantikan yang lain adalah berkaitan dengan
penyediaan oksigen bagi kehidupan manusia. Setiap
satu hektar ruang terbuka hijau diperkirakan mampu
menghasilkan 0,6 ton oksigen guna dikonsumsi 1.500
penduduk perhari, membuat dapat bernafas dengan
lega.

c. Taman kota mempunyai fungsi ekologis, yaitu sebagai


penjaga kualitas lingkungan kota. Taman kota dapat
berfungsi sebagai filter berbagai gas pencemar dan
debu, pengikat karbon, pengatur iklim mikro. Kita
sadari pentingnya tanaman dan hutan sebagai paru-
paru kota diharapkan dapat membantu menyaring
dan menjerap polutan di udara, sehingga program
penghijauan harus mulai digalakkan kembali.
d. Taman dapat juga sebagai tempat berolah raga dan
rekreasi yang mempunyai nilai sosial, ekonomi, dan
edukatif. Tersedianya lahan yang teduh sejuk dan
nyaman, mendorong warga kota dapat
memanfaatkan sebagai sarana berjalan kaki setiap
pagi, olah raga dan bermain, dalam lingkungan kota
yang benar-benar asri, sejuk, dan segar sehingga
dapat menghilangkan rasa capek. Taman kota yang
rindang mampu mengurangi suhu lima sampai
delapan derajat Celsius, sehingga terasa sejuk.

e. Memiliki nilai estetika. Dengan terpeliharanya dan


tertatanya taman kota dengan baik akan
meningkatkan kebersihan dan keindahan lingkungan,
sehingga akan memiliki nilai estetika. Taman kota yang
indah, dapat juga digunakan warga setempat untuk
memperoleh sarana rekreasi dan tempat anak-anak
bermain dan belajar.

Sementara dalam pengembangan kawasan Pulau


Kumala yang sebagian diperuntukan bagi obyek wisata
Waterpark dengan hasil perencanaan yang akan
direview, maka perlunya memahami adanya ruang
terbuka hijau yang telah diuraikan diatas agar dapat
menjawab tantangan terhadap adanya pemanasan
global dengan membuat suatu hasil rancangan yang
memiliki kaidah Green City dengan pola pikirnya adalah
keseimbangan Ekonomi, Sosial dan Lingkungan.Yang
akhirnya dapat membuat implementasi rancangan
dengan prinsip Sustainable Development.
Disamping dengan tuntutan prinsip Sustainable
Development, Review rancangan waterpark juga harus
memiliki nilai lebih, dimana perlu diketahui bahwa
fenomena pertumbuhan waterpark di setiap kota di
Indonesia sedang mengalami peningkatan permintaan.
Paling tidak dengan hasil rancangan bisa menjadi icon
wisata di kota Tenggarong, dengan karakter waterpark
yang unik, atraktif dan menantang. Tentu dalam tuntutan
disain yang paling penting adalah dapat memberi
pengunjung merasa nyaman, teduh dan enjoy sebagai
tempat wisata.
Perlu adanya kajian AMDAL pada lokasi
kegiatan tersebut untuk meneliti dan mengantisipasi
dampak negatif kedepan dan mengikuti sesuai dengan
kaidah-kaidah peraturan yang berlaku baik itu peraturan
lingkungan maupun peraturan-peraturan lainnya dengan
adanya kegiatan waterpark di Pulau Kumala tersebut.

2. Maksud dan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk


Tujuan
bagi konsultan perencana yang memuat masukan, azas,
kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan kedalam pelaksanaan
tugas perencanaan.
Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana
dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, efektif, efisien, serta tepat sasaran untuk
menghasilkan keluaran yang memadai sesuai dengan KAK
ini.

3. Sasaran Adapun sasaran yang ingin dicapai dengan kegiatan ini,


meliputi :
a. Terpenuhinya perencanaan kegiatan yang dapat
menjaga kualitas lingkungan agar tidak rusak melalui
Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

4. Lokasi Kecamatan Tenggarong.


Kegiatan

5. Sumber Pelaksanaan Kegiatan AMDAL Waterpark adalah :


Pendanaan
Nilai Pagu : Rp 695.697.850.,-
( Enam ratus sembila puluh lima juta enam ratus sembilan puluh tujuh ribu delapan
ratus lima puluh rupiah )
Nilai HPS : Rp 693.000.000,-
( Enam ratus sembilan puluh tiga juta rupiah )

No DPA : 1.03 03 29 64 5 2

Termasuk PPN, dibiayai dari sumber pendanaan:


APBD 2014 Kabupaten Kutai Kartanegara

6. Nama dan Kegiatan :


Proyek/Satuan AMDAL Waterpark
Kerja
Pengguna (PA) :
H.BASRI HASAN,ST,MT /Nip. 19571126 198101 1 001

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sebagai Pejabat Pembuat


Komitmen (PPK) :
Makruf,ST,MT /Nip. 19690311 199903 1 002

Proyek /Satuan Kerja


Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
Kabupaten Kutai Kartanegara

Data Penunjang

7. Data Dasar 1. Diadakan Pendataan lokasi kawasan tersebut dan


melakukan pengukuran elevasi serta pendataan
jaringan listrik dan pipa PDAM pada kawasan tersebut
dengan antisipasi perkembangan kawasan pulau
kumala dimasa datang baik antisipasi terhadap banjir
maupun perkembangan kota yang akan datang baik
secara arsitektur, struktur dan aspek lingkungan
maupun aspek non teknis lainya.

8. Standar Teknis Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh


Konsultan adalah berpedoman pada ketentuan yang
berlaku antara lain :
• Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang
Penataan Ruang
• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup
• Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 08 Tahun 2006 Tentan Pedoman
penyusunan analisis mengenai Dampak lingkungan
hidup
• Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999
tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
Hidup
• Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63 Tahun
1993 tentang Garis Sepadan Sungai ,Daerah
Manfaat Sungai , Daerah Penguasaan Sungai dan
Bekas Sungai.
• Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
: 45/PRT/M/2007
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor :
06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Umum Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan.
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor :
05/PRT/M/2008 Tentang Pedoman Penyediaan dan
Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan
Perkotaan.
• Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor : 1 tahun
2007 tentang Penataan Ruang terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan.
• Memaksimalkan penggunaan Standar Nasional
Indonesia (SNI) terbaru.

9. Studi-Studi Diadakan studi banding dan pendataan mengenai


Terdahulu
RDTRK Kabupaten Kutai Kartanegara.
Diadakan perbandingan Waterpark sejenis sekitar
,setempat dengan yang akan direncanakan sehingga
menimbulkan identitas ciri taman yang akan direncanakan.
Dan harus mengutamakan teknologi terkini baik dari bahan
atau pengunaan keunggulan material maupun ME terhadap
antisipasi teknologi dan pemeliharaan yang akan datang
yang tentunya tanpa mengabaikan fungsinya tersebut.

10. Referensi • Peraturan Presiden Repulik Indonesia Nomor : 54 tahun


Hukum
2010,beserta Perubahannya nomor 35 Tahun 2011serta
perubahan ke dua nomor 70 tahun 2012 tentang
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
07/PRT/M/2011 tentang Standar & Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi.

Ruang Lingkup

11. Lingkup Merencanakan AMDAL WATERPARK


Kegiatan
dengan ruang lingkup :
Lingkup wilayah :
Lingkup wilayah studi adalah pengembangan Waterpark di
Pulau Kumala Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pada Lingkup DED yang telah dilakukan adalah :
Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan :
• Riview DED Perencanaan Water Park Pulau Kumala
• Concept & Alat mainan Air adalah :
1. Tornados
2. Tube Slide
3. Aqua Play
4. Pro Bowl
5. Aqua Climbing
6. Aqua Rope
7. Rain Drop
8. Tot,s pool
9. Kid’s Slide
10. Dll
Jenis permainan yang diwajibkan pada kegiatan tersebut
hanya 5 (lima) jenis permainan utama yang ketentuan
pilihannya berdasarkan kajian dari konsultan perencana
berdasarkan azas manfaat, mayoritas, kemudahan
pelaksanaan dan pemeliharaan dan keunggulan dari jenis
permainan tersebut yang dapat menjadi magnet bagi para
pengunjung.

Lingkup AMDAL :
• Mempelajari RDTRK Kabupaten apakah fungsi ruang
kegiatan tersebut apakah sudah sesuai dengan aturan
hukum yang berlaku
• Menganalisis lap mengenai air,udara dan tanah pada
lokasi tersebut
• Menganalisa sumber air Waterpark dan memberikan
masukan positif terhadap limbah padat dan cair dari
waterpark tersebut agar tidak mencemari sungai
mahakam.
• Memperhatikan AMDAL dan cara mengatasinya pada
lokasi kegiatan tersebut demi pembangunan yang
berkelanjutan.

Kegiatan AMDAL, meliputi ;


a) Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
b) Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat
Proses pengumuman dan konsultasi
masyarakat, berdasarkan Keputusan Kepala
BAPEDAL Nomor 08/2000, pemrakarsa wajib
mengumumkan rencana kegiatannya selama
waktu yang ditentukan dalam peraturan
tersebut, menanggapi masukan yang diberikan,
dan kemudian melakukan konsultasi kepada
masyarakat terlebih dulu sebelum menyusun
KA-ANDAL.
c) Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL (scoping)
Penyusunan KA-ANDAL adalah proses untuk
menentukan lingkup permasalahan yang akan
dikaji dalam studi ANDAL (proses pelingkupan).
d) Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
Proses penapisan atau kerap juga disebut
proses seleksi kegiatan wajib AMDAL, yaitu
menentukan apakah suatu rencana kegiatan
wajib menyusun AMDAL atau tidak.
Dalam pelelangan amdal dipersyaratkan sertifikasi
Perusahaan Konsultansi dan Persionil mempunyai
sertifikasi AMDAL yang dikeluarkan pihak yang
berkompeten ataupun regestrasi Kementrian
Lingkungan Hidup (KLH)
Berdasarkan Undang-Undang nomor : 32 Tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup :
a. Penyusunan Dokumen AMDAL Wajib memiliki
Sertifikat Kopetensi penyusunan Dokumen
AMDAL
b. Komisi Penilai AMDAL Kabupaten Wajib
memiliki lisensi AMDAL
c. AMDAL/UPL-UKL Persyaratan penerbitan izin
lingkungan
d. Izin Lingkungan diterbitkan Bupati sesuai
kewenangannya.

12. Keluaran1 Hasil keluaran dari perencanaan tersebut :


1. Laporan Perencanaan sebanyak 5 (Lima) buku
laporan (compact disc),yaitu
• Laporan pendahuluan
• Laporan Antara
• Laporan Akhir
• Laporan Ringkasan Eksekutif
• Sertifikat Amdal

13. Peralatan, Pengguna Jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya


Material,
yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping dalam
Personil dan
Fasilitas dari rangka pelaksanaan jasa konsultasi
Kuasa
Pengguna
Anggaran
14. Peralatan dan Peralatan Lapangan yang harus disediakan konsultan adalah
Material dari
• Mobilisasi persionil untuk keperluan Survey,persentasi
Penyedia Jasa
Konsultansi dan Asistensi.
• Sewa Kendaraan Roda 4 dan 2 (bila diperlukan)
• Keperluan ATK

Peralatan Studio :
• Presentasi dilakukan samapi dengan mendapatkan
persetujuan berdasarkan kajian teknis.
• Printer ( A3,A4 )
• Komputer
• Peralatan Lain yang Mendukung
• Alat Tulis yang Mendukung Kelengkapan Studio

15. Jangka Waktu Jangka Waktu Pelaksanaan keseluruhan Kegiatan 180 hari
Penyelesaian
kalender ,terhitung tanggal SPMK.
Kegiatan

16. Personil Posisi Kualifikasi Lama


Pendidikan Pengalaman
dan Jumlah
Minimal
Tenaga Ahli:

AMDAL
1. Team Leader S2 Minimal 5 Tahun
Teknik Minimal 1 Orang
Lingkungan/Geodesi/Geo Pelaksanaan 6
logi/Sipil Bulan
Bersertifikat Ahli di
bidangnya

2. Teknik S1 Minimal 5 Tahun


Lingkungan/Geodesi/Plan Minimal 1 Orang
ologi/Arsitektur di bidang Pelaksanaan 6
Perencanaan Wilayah & Bulan
Kota

3. Teknik S1 Minimal 5 Tahun


Lingkungan/Kimia/Industri Minimal 1 Orang
Bersertifikat Ahli di Bidang Pelaksanaan 5
Sanitasi dan Limbah Bulan
Tenaga Asisten :

AMDAL
1. Asisten Ahli S1 Minimal 5 Tahun
Perencanaan Minimal 1 Orang
Wilayah & Kota Pelaksanaan 6
Teknik Bulan
Lingkungan/Geode
si/Planologi/Arsitekt
ur

2. Asisten Sanitasi dan S1 Minimal 5 Tahun


Limbah Minimal 1 Orang
Teknik Pelaksanaan 5
Lingkungan/Kimia/ Bulan
Industri

Tenaga Pendukung :
D3 Minimal 3 Tahun
1. Surveyor STM Minimal 5 Tahun
Minimal 2 Orang
Pelaksanaan 2
Bulan

2. Juru Gambar D3 Minimal 3 Tahun


/Cad Operator STM Minimal 5 Tahun
Minimal 1 Orang
Pelaksanaan 2
Bulan

3. Operator Komputer D3 Minimal 3 Tahun


Dan Administrasi STM Minimal 5 Tahun
Minimal 1 Orang
Pelaksanaan 6
Bulan
LoPoron

17. Loporon Loporon Pendohuluon memuot:


Pendohuluon o Rencono kerjo penyedio Joso Konsultqn secoro
menyeluruh
. Mobilisosi tenogo ohli don tenogo pendukung
loinnyo
a Jodwol Kegioton PenYedio Joso
a Exsisting Survey LoPongon

Loporon sebonyok 5 exemPlor loPoron.

18. Loporon Loporon Antoro memuot hosil semenforo pelokonoon


Anlqro kegioton:
o Dokumen Dosor Konsep berdosorkon hosil Survey

lopongon.
Loporon sebonyok 5 exemplor loporon.

l?. toporon Akhil Loporon Akhir memuot dokumen-dokumen keluoron yong


dihosilkon penyedio ioso konsulton yoitu :
Dokumen FinolAMDAL sebonyok 5 Expelor:
. Membuot loporon proses dori pelokonoon
owol sompoi dengon okhir don menceritokon
proses peloKonoon berdosorkon kojion omdol
don teknis, loporon okhir merupokon
kesimpulon okhir tentong desoin don coro
penongononnyo boik secoro lingkungon
moupun secoro konstruksi sompoi dengon
terbitnYo sertifikot AMDAL.

Tenggorong ,3 Pebruori 2014


Peiobot Pembuol Komitmen

MAKRUF.ST.MT
Nip. 19690311 1999031 002

Anda mungkin juga menyukai