Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA

DINAS PEKERJAAN UMUM & PENATAAN RUANG


Jl.Mekongga Indah Kel.Tahoa Telp (0405)-21065 Kolaka 93517

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU (SIMPANG TIGA JEMBATAN
KALI MERAH)

Pesatnya pembangunan perkotaan yang tidak memperhatikan


1. LATAR
BELAKANG keberlanjutan lingkungan menghasilkan berbagai permasalahan yang
cukup rumit untuk diatasi. Tingkat pencemaran udara, air, dan tanah,
dan terjadinya banjir, maupun menurunnya produktivitas masyarakat
akibat terbatasnya ruang yang tersedia untuk interaksional
menghasilkan penurunan kualitas lingkungan hidup perkotaan. Selain
ltu, isu climatechange atau perubahan iklim, seperti kenaikan muka
air laut, kenaikan temperatur, maupun peningkatan frekuensi dan
volume banjir yang juga diakibatkan oleh aktivitas manusia,
merupakan ancaman global terhadap keberlangsungan kehidupan
perkotaan dan wilayah sekitarnya.
Penataan Ruang sebagai matra spasial pembangunan kota
merupakan alat untuk mengkoordinasikan pembangunan perkotaan
secara berkelanjutan. Selaras dengan amanat Undang - Undang
Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
khususnya pada Pasal 3, yaitu perlu diwujudkan suatu bentuk
pengembangan kawasan perkotaan yang mengharmonisasikan
lingkungan alamiah dan lingkungan buatan.
Untuk menindaklanjuti rencana tata ruang yang telah disepakati
maka diselenggarakan kegiatan Penataan Bangunan dan lingkungan
yang bertujuan mengendalikan pemanfaatan ruang dan menciptakan
lingkungan yang tertata, berkelanjutan, berkualitas serta menambah
vitalitas ekonomi dan kehidupan masyarakat.
Penting kiranya untuk merencanakan dan merancang kawasan
yang berpijak pada prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Hal
lnl diwujudkan dengan keberadaan kota hijau yang merupakan kota
ramah lingkungan dengan memanfaatkan secara efektif dan efisien
sumber daya air dan energi, mengurangi limbah, menerapkan sistem
transportasi terpadu, menjamin kesehatan lingkungan, dan
mensinergikan lingkungan alami dan buatan. Kota hijau juga
merupakan kota yang melakukan adaptasi dan mitigasi terhadap
perubahan lklim.
Dengan demikian, tujuan penyelenggaraan ruang terbuka hijau
(green open space) diharapkan dapat menjaga ketersediaan lahan
sebagai kawasan resapan air, menyeimbangkan keberadaan
lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna untuk
kepentingan masyarakat, serta meningkatkan keserasian lingkungan
perkotaan sebagai sarana pengaman lingkungan perkotaan yang
aman, nyaman, segar, indah, dan bersih.
Peranan ruang terbuka hijau (green open space) antara lain adalah
fungsi ekologis, fungsi sosial budaya, fungsi planologis, fungsi
ekonomi, dan fungsi estetika. Fungsi utama ruang terbuka hijau
(green open space) terkait dengan aspek ekologis, yaitu selain sebagai
paru-paru kota, dan juga sebagai penyerap polutan berupa karbon
(carbon sequestration) yang diperoleh dari media udara, air, dan
tanah.
Fungsi lain adalah sosial budaya yang merupakan media
komunikasi warga masyarakat; sekaligus sebagai tempat rekreasi;
wadah dan objek pendidikan. Oleh karena itu, ruang terbuka hijau
(green open space) harus memiliki aksesibllltas yang baik untuk
semua orang, termasuk aksesibilitas bagi kaum berkebutuhan khusus.
Dan Fungsi lain adalah aspek estetika/arsitektural yang dapat
meningkatkan kenyamanan, memperindah lingkungan kota, serta
menstimulasi kreativitas dan produktivitas warga masyarakat.
Untuk menindaklanjuti rencana aksi yang telah disepakati terkait
pengembangan kota hijau, maka pada tahun 2021 dilaksanakan
kegiatan Penyusunan DED (Detail Engineering Design) di Kecamatan
Kolaka sebagai permulaan awal dan merupakan bagian utama dari
sebuah proses pembangunan fisik

A. Maksud diadakannya kegiatan ini adalah :


2. MAKSUD DAN
TUJUAN Maksud adanya pekerjaan ini merupakan acuan bagi para pihak
dalam melaksanakan kegiatan Penyusunan DED RTH di Kecamatan
Kolaka. Hal ini tentunya terkait dengan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi serta mengawal proses terkait penyelenggaraan
konstruksi implementasi pengembangan ruang terbuka hijau
(green open space).
B. Tujuan Kegiatan adalah terarahnya penyelenggaraan penataan
bangunan dan lingkungan di kawasan perencanaan sesuai
perencanaan ruang terbuka hijau yang dapat menjadi acuan dan
dasar dalam pelaksanaan pekerjaan ruang terbuka hijau secara
cepat dan tepat, sehingga dapat mendukung kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.
3. SASARAN Dengan adanya kegiatan ini diharapkan adanya hasil perencanaan
teknis yang baik dan dapat diaplikasikan sehingga mendukung
tercapainya pelaksanaan pembangunan Ruang Terbuka Hijau yang
tepat waktu, konstruksi yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan
serta dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

4. NAMA DAN Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah Bapak IHWAN HALIK, ST.,
ORGANISASI
MM. yang saat ini menduduki jabatan sebagai Kepala Bidang Tata
PEJABAT
PEMBUAT Ruang Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang Kabupaten Kolaka.
KOMITMEN

5. SUMBER Untuk pelaksanaan kegiatan ini, diperlukan biaya sebesar Rp.


PENDANAAN
19.800.000,- (Sembikan Belas Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah)
termasuk PPn yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2021 pada
DPA Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang Kabupaten Kolaka.

6. RUANG a. Lingkup Kegiatan


LINGKUP,
Lingkup pekerjaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
LOKASI
PEKERJAAN, 1) Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk
FASILITAS
memecahkan masalah-masalah yang terjadi selama masa
PENUNJANG
pelaksanaan perencanaan;
2) Melakukan survey pendahuluan dan survey topography yang
dilanjutkan dengan evaluasi, analisis dan perhitungan hasil
survey;
3) Membuat konsep detail perencanaan berdasarkan parameter
teknis yang telah diperoleh sebelumnya melalui pengumpulan
data lapangan dan analisis data;
4) Membuat detail perencanaan (Desain Rinci) yang dirangkaikan
dengan penggambaran hasil detail perencanaan;
5) Menyusun dan menyerahkan dokumen akhir hasil perencanaan
yang meliputi Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir.
b. Lokasi Kegiatan
Lokasi Pekerjaan Perencanaan Ruang Terbuka Hijau ini terletak di
Kecamatan Kolaka Kabupaten Kolaka.
c. Fasilitas Penunjang
-

7. JANGKA Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan ini adalah 30 (Tiga Puluh) Hari
WAKTU
Kalender.
PELAKSANAAN

TENAGA AHLI Komposisi, kualifikasi dan jumlah kebutuhan tenaga ahli/tenaga


8. DAN TENAGA
pendukung yang harus disediakan oleh Penyedia Jasa Konsultansi
PENDUKUNG
adalah sebagai berikut :
 SURVEYOR Lulusan perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau lulusan perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dan telah lulus ujian negara,
kualifikasi pendidikan minimal Diploma Tiga (D3) Teknik Sipil
dengan pengalaman kerja sebagai Juru Ukur minimal 3 (Tiga)
Tahun.
 CAD DRAFTMAN/ESTIMATOR Lulusan perguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau lulusan
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan telah lulus
ujian negara, kualifikasi pendidikan minimal Diploma Tiga (D3)
Teknik Sipil/Arsitektur dengan pengalaman kerja sebagai Juru
Gambar Teknis dan Juru Estimator minimal 3 (Tiga) Tahun.

9. PENDEKATAN Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Ruang Terbuka Hijau ini


DAN
dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
METODOLOGI
1) Pembuatan Kerangka Acuan Kerja (KAK).
2) Konsultasi dan Koordinasi ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Kolaka.
3) Survey lokasi, analisis dan pengembangan konsep;
4) Penunjukan langsung pihak ketiga, persyaratan teknis, Rencana
Kerja dan Syarat dan dilanjutkan dengan pelaksanaan
penyusunan DED oleh pihak ketiga dengan lingkup pekerjaan
sebagai berikut :
1) Tahap persiapan, antara lain:
a) penjelasan tahapan kegiatan yang harus dilaksanakan;
b) penjelasan pengembangan lokasi kegiatan;
c) jadwal penyampaian dan pembahasan laporan;
d) perkenalan tim dari pihak Penyedia Jasa Konsultansi;
e) penjelasan sistem koordinasi antara Penyedia Jasa
Konsultansi dengan Tim teknis Bidang Tata Ruang Dinas
PUPR Kabupaten Kolaka;
2) Tahap survey, antara lain:
a) melakukan survey lokasi kegiatan;
b) melakukan koordinasi dengan pihak terkait di lokasi
kegiatan (stakeholder);
c) mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan untuk
kegiatan perancangan sesuai kebutuhan;
d) melakukan pengukuran lapangan lengkap atas kondisi
batas lahan pembangunan, kondisi lansekap, kondisi
topografi, dan keteknikan lainnya yang berpengaruh
terhadap penyusunan DED untuk pelaksanaan fisik;
3) Tahap analisis, antara lain:
a) analisa potensi dan permasalahan dari lokasi-lokasi yang
teridentifikasi.
b) analisis element, ornamen, dan vegetasi lokal.
4) Menyusun konsep detail perencanaan
Konsultan diharuskan untuk menyusun rencana kerja serta
metodologi terhadap lingkup kegiatan yang termasuk dalam
tahap ini, antara lain :
a) Analisis dan perhitungan data hasil pekerjaan lapangan;
b) Membuat gambar situasi dan kondisi eksisting lapangan;
c) Menetapkan jenis dan type konstruksi yang paling relevan
sehubungan dengan kegiatan perencanaan ini.
5) Menyusun detail perencanaan (desain rinci)
Metodologi yang dibuat, harus memberikan uraian jelas
mengenai lingkup pekerjaan yang dilaksanakan pada tahap ini,
antara lain :
a) Membuat gambar kerja detail konstruksi yang sesuai
kebutuhan;
b) Melakukan analisis dan perhitungan anggaran biaya
pekerjaan fisik yang direncanakan;
c) Menyusun spesifikasi teknis/Renana Kerja dan Syarat dan
bill of quantity (BOQ) guna keperluan proses pelelangan
pekerjaan fisik;
d) Menyusun dan menyerahkan laporan akhir hasil
Perencanaan Teknis.

Adapun keluaran dari kegiatan ini adalah:


10
. 1. Detail Engineering Design (DED) atau Gambar Rencana;
KELUARAN
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Teknis (RKS);
3. Estimate Engineer (EE) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB).
4. BOQ (Bill Of Quantity)
5. Soft copy masing-masing output 1 ( Satu ) Keping CD.

11. PENUTUP Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) kegiatan Pembangunan Ruang
Terbuka Hijau Tahun 2021 ini disusun.

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN (PPK)


BIDANG TATA RUANG
DINAS PU & PENATAAN RUANG KAB. KOLAKA

IHWAN HALIK, ST., MM.


NIP. 19801101 200801 1 007

Anda mungkin juga menyukai