-1-
CD Himpunan Peraturan Daerah Kota Dumai 1999 – 2003
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Dumai
5. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan
Hak dan Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta
Masyarakat dalam Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1996 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 3660);
14. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 16 Tahun 2001 tentang Pola
Dasar Pembangunan Kota Dumai Tahun 2001 – 2005;
15. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 1 Tahun 2002 tentang Program
Pembangunan Daerah Kota Dumai Tahun 2001 – 2005;
-2-
CD Himpunan Peraturan Daerah Kota Dumai 1999 – 2003
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Dumai
DENGAN PERSETUJUAN
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA DUMAI
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Ruang lingkup Peraturan Daerah tentang Tata Ruang Wilayah Kota Dumai ini mencakup
strategi pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah Kota Dumai sampai dengan batas
ruang daratan, ruang lautan, dan ruang udara menurut peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
-3-
CD Himpunan Peraturan Daerah Kota Dumai 1999 – 2003
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Dumai
Pasal 3
BAB III
Bagian Pertama
Asas dan Tujuan
Pasal 4
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Dumai sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 disusun
berasaskan :
a. Pemanfaatan ruang bagi semua kepentingan secara terpadu, berdaya guna dan
berhasil guna, serasi, selaras, seimbang, dan berkelanjutan;
b. Keterbukaan, persamaan, keadilan, dan perlindungan hukum.
Pasal 5
Tujuan pemanfaatan ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a yaitu :
a. Terselenggaranya pemanfaatan ruang wilayah yang berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan sesuai dengan kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan
hidup serta kebijaksanaan pembangunan nasional dan daerah;
b. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budi
daya, kawasan perkotaan, dan kawasan tertentu yang ada di daerah;
c. Terwujudnya keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya
buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia;
d. Terwujudnya pemanfaatan ruang yang selaras imbang dengan daya tampung dan
daya dukung lingkungan tempatan.
e. Terwujudnya pola penguasaan, pengelolaan ruang sebagai sumberdaya agraria yang
seimbang antara dunia usaha dan masyarakat.
Bagian Kedua
Strategi Pelaksanaan
Pasal 6
Pasal 7
BAB IV
Bagian Pertama
Umum
Pasal 8
(1) Rencana struktur dan pola pemanfaatan ruang wilayah sebagaimana dimaksud
dalam pasal 3 huruf b diwujudkan berdasarkan sistem kegiatan pembangunan dan
sistem permukiman perkotaan sebagaimana dimaksud pada Pasal 6 huruf c serta
prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, pengairan, dan prasarana pengelolaan
lingkungan sistem sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 Huruf d.
(2) Rencana struktur pemanfaatan ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) meliputi permukiman perkotaan, dan prasarana.
-5-
CD Himpunan Peraturan Daerah Kota Dumai 1999 – 2003
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Dumai
Bagian Kedua
Sistem Permukiman Perkotaan
Pasal 9
Sistem permukimam perkotaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (2) huruf c
yaitu :
1. Kawasan Permukiman penduduk yang disediakan untuk pemanfaatan ruang terdiri
dari :
a. Permukiman terencana yang berlokasi di Kecamatan Dumai Barat dan Kecamatan
Bukit kapur berfungsi sebagai daerah tempat tinggal yang khusus dibangun oleh
pihak ketiga;
b. Permukiman campuran yang berlokasi di Kecamatan Dumai Timur dan
Kecamatan Dumai Barat berfungsi sebagai daerah pusat perekonomian dan
tempat tinggal;
c. Permukiman biasa yang berlokasi diseluruh kecamatan Kota Dumai sebagai
daerah tempat tinggal tanpa melihat faktor ekonomi;
d. Permukiman Dumai Baru (Kota Baru dalam Kota) seluas lebih kurang 12.657 ha di
Kecamatan Bukit Kapur;
e. Permukiman pertanian yang berlokasi di Kecamatan Dumai Barat, Kecamatan
Bukit Kapur dan Kecamatan Sungai Sembilan berfungsi sebagai daerah tempat
tinggal yang khusus dibangun untuk meningkatkan perekonomian masyarakat
petani;
Pasal 10
Bentuk-bentuk prasarana wilayah sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (2) huruf d
yaitu :
1. Rencana pengembangan sistem fasilitas transportasi, yaitu:
- Perluasan kawasan pelabuhan samudera;
-6-
CD Himpunan Peraturan Daerah Kota Dumai 1999 – 2003
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Dumai
- Mengembangkan terminal penumpang dan pelabuhan rakyat di Kecamatan Dumai
Barat serta terminal barang di Kecamatan Dumai Timur.
Bagian Ketiga
Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah
Pasal 11
Rencana pola pemanfataan ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf b
menggambarkan sebaran kawasan lindung dan kawasan budi daya.
Pasal 12
Jenis-jenis kawasan lindung yang ditetapkan dalam rencana pola pemanfaatan ruang
wilayah meliputi hal - hal sebagai
berikut :
1. Hutan suaka margasatwa dialokasikan ruang seluas lebih kurang 7.915 Ha di
kelurahan Batu Teritip.
2. Hutan wisata dialokasikan lahan seluas lebih kurang 4.713 Ha di kelurahan Bukit
Timah, Bumi Ayu dan Bukit Datuk,Bukit Batrem, Tanjung Palas dan Bagan Besar,.
3. Kawasan sempadan sungai diamankan sepanjang, yaitu :
a. Sungai utama diamankan sepanjang sungai dan selebar 50 meter kiri kanan
sungai;
b. Anak sungai diamankan selebar 30 meter kiri kanan sungai;
c. Sungai-sungai di kawasan permukiman ditetapkan kawasan lindung selebar 20
meter kiri dan kanan sungai.
4. Kawasan pantai hutan bakau ditetapkan sebagai kawasan lindung yang berlokasi di
kelurahan Batu Teritip, Basilam Baru, Bangsal Aceh, Purnama, dan kelurahan
Pelintung seluas lebih kurang 2.507 Ha.
5. Kawasan Hutan lindung gambut lebih dalam dari 3 meter dialokasikan ruang seluas
lebih kurang 15.337 Ha yang terdapat di kelurahan Batu Teritip, Basilam Baru, dan
kelurahan Tanjung Penyembal.
-7-
CD Himpunan Peraturan Daerah Kota Dumai 1999 – 2003
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Dumai
Pasal 13
Jenis-jenis kawasan budidaya yang ditetapkan dalam rencana pola pemanfataan ruang
wilayah meliputi :
1. Kawasan hutan gambut 2 – 3 meter dialokasikan lahan seluas lebih kurang 76.654 Ha
di kelurahan Batu Teritip,Basilam Baru, Tanjung Penyembal, Lubuk Gaung, Pelintung,
Gurun Panjang dan kelurahan Guntung.
3. Kawasan sektor sekunder (pelabuhan, perdagangan dan zona industri) terdiri dari :
a. Kawasan pelabuhan samudera di kelurahan Dumai Kota, Buluh Kasap,dan
kelurahan Laksamana seluas lebih kurang 79 Ha;
b. Kawasan pengembangan pelabuhan di kelurahan Tanjung Palas, dan kelurahan
Mundam seluas lebih kurang 231 Ha;
c. Kawasan Pengembangan Bandara di Kelurahan Bukit Batrem, Tanjung Palas, dan
Kelurahan Bagan Besar seluas lebih kurang 1.176 Ha;
d. Kawasan Perdagangan regional dan grosir terpadu di kelurahan Simpang Tetap,
Pangkalan Sesai, Rimba Sekampung, Purnama, Guntung, Teluk Makmur,Bukit
Timah, Mekar sari, Bagan Besar dan kelurahan Bukit Kapur seluas lebih kurang
1.827 Ha;
e. Kawasan Industri di kelurahan Pelintung, Kayu Kapur, Lubuk Gaung,dan
pangkalan Sesai seluas lebih kurang 5.275 Ha.
6. Kawasan Militer di kelurahan Guntung, Teluk Makmur dan dialokasikan ruang seluas
lebih kurang 117 Ha.
7. Kawasan Objek Vital Negara di kelurahan Jaya Mukti, Bumi Ayu, Buluh Kasap, dan
kelurahan Tanjung palas dialokasikan ruang seluas lebih kurang 464 Ha.
BAB V
Bagian Pertama
Umum
Pasal 14
(1) Rencana umum tata ruang wilayah sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf c
diwujudkan berdasarkan rencana struktur pemanfaatan ruang wilayah sebagaimana
dimaksud pada Bagian Pertama Bab IV dan rencana pemanfaatan ruang wilayah
sebagaimana dimaksud pada Bagian Kedua Bab IV.
(2) Untuk mewujudkan rencana umum tata ruang wilayah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1). Ditetapkan penetapan lokasi dan pelaksanaan pemanfaatan ruang wilayah.
Bagian Kedua
Penetapan Lokasi
Pasal 15
(2) Hutan Wisata yang berlokasi di Kelurahan Bukit Batrem, Bumi Ayu, Tanjung Palas,
Bukit Datuk, Bukit Timah, dan Bagan Besar direncanakan untuk :
a. Pemanfaatan ruang sebagai obyek wisata;
b. Pemanfaatan ruang sebagai paru - paru kota;
c. Pemanfaatan ruang sebagai menjaga kawasan air tanah
(3) Kawasan sempadan sungai yang terdapat di sepanjang sungai utama direncanakan
untuk :
a. Pemanfaatan ruang sebagai penjagaan debit air sungai;
b. Menghindarkan terjadinya abrasi tanah dipinggiran sungai.
-9-
CD Himpunan Peraturan Daerah Kota Dumai 1999 – 2003
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Dumai
(4) Kawasan pantai Hutan Bakau (mangrove) yang terdapat di pesisir pantai
direncanakan untuk :
a. Menjaga kekuatan tanah;
b. Memberikan kelangsungan hidup terhadap biota laut.
(2) Kawasan sektor primer (pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan) yang
terdapat di Kecamatan Medang Kampai, Sungai Sembilan, Bukit kapur, Dumai Barat
dan Dumai Timur direncanakan untuk kegiatan perekonomian yang langsung
mengandalkan nilai ekonomis dari potensi sumber daya alam.
(3) Kawasan sektor sekunder (pelabuhan, perdagangan dan zona industri) yang terdapat
di pesisir laut kota Dumai direncanakan untuk kegiatan perdagangan yang langsung
mengandalkan nilai ekonomis dari potensi jasa, industri dan perdagangan.
(4) Kawasan sektor tersier (perkantoran, Ruang Terbuka Hijau, pariwisata dan
pengembangan lainnya) yang terdapat di dalam kota Dumai direncanakan untuk :
a. Kegiatan perkantoran yang akan ditempatkan di Kecamatan Bukit Kapur dapat
memberikan suatu koordinasi dan sistem pelayanan satu atap;
b. Kegiatan Ruang terbuka Hijau yang dapat memberikan fungsi sebagai ruang
interaksi masyarakat dan paru- paru kota;
c. Kegiatan pariwisata yang ditempatkan di Kec. Dumai Timur dan Kecamatan
Medang Kampai dapatmemberikan nuansa historis budaya melayu kota Dumai
dan mendatangkan devisa.
(5) Kawasan permukiman yang ditempatkan di dalam Kota Dumai direncanakan untuk
kegiatan tempat tinggal masyarakat.
(6) Kawasan militer yang terletak di kecamatan Medang Kampai direncanakan untuk
pemanfaatan ruang dalam menegakkan pertahanan dan keamanan dalam dan luar
Kota Dumai
(7) Kawasan Objek Vital Negara di kecamatan Dumai Timur dan Dumai Barat ditetapkan
sebagai pusat permukiman terencana dan kegiatan industri pengolahan minyak.
Bagian Ketiga
Pelaksanaan Pemanfaatan Ruang Daerah
Pasal 16
- 10 -
CD Himpunan Peraturan Daerah Kota Dumai 1999 – 2003
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Dumai
Pasal 17
Prioritas dan tahapan pembangunan dalam pemanfaatan ruang meliputi hal-hal sebagai
berikut :
1. Pengembangan struktur jaringan internal lokal dan regional, yaitu :
a. Peningkatan dan perbaikan jalan internal kota;
b. Peningkatan dan perbaikan jaringan jalan lingkar dalam dan luar kota;
c. Pembangunan jalan tol Dumai - Pekanbaru;
d. Pengembangan jaringan rel kereta api lintas sumatera.
BAB VI
Pasal 18
(2) Pengendalian pemanfaatan ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pada
kawasan lindung, kawasan budi daya, kawasan perkotaan, dan kawasan tertentu
dilaksanakan melalui kegiatan pengawasan dan penertiban dalam pemanfaatan
ruang, termasuk terhadap penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah, air,
udara, dan sumber daya alam lainnya.
Pasal 19
Pasal 20
(2) Penertiban pemanfaatan ruang di Kota dilakukan melalui penertiban lansung dan
penertiban tidak langsung.
- 11 -
CD Himpunan Peraturan Daerah Kota Dumai 1999 – 2003
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Dumai
(3) Penertiban langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan melalui
pemberian sanksi administrasi, sanksi pidana dan sanksi perdata.
BAB VII
Pasal 21
Pasal 22
(1) Untuk mengetahui rencana tata ruang sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 Perlu
dilakukan Sosialisasi tata Ruang Wilayah Kota Dumai.
(2) Sosialisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diketahui masyarakat dari
penempelan/pemasangan peta rencana tata ruang yang bersangkutan pada tempat-
tempat umum dan kantor-kantor yang secara fungsional menangani rencana tata
ruang tersebut.
Pasal 23
(1) Dalam menikmati manfaat ruang dan/atau pertambahan nilai ruang sebagai akibat
penataan ruang sebagaimana dimaksud dalam pasal 21 huruf c pelaksanaannya
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan atau kaidah yang
berlaku.
(2) Untuk menikmati dan memanfaatkan ruang beserta sumber daya alam yang
terkandung di dalamnya, menikmati manfaat ruang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) yang dapat berupa manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan dilaksanakan atas
dasar pemilikan, penguasaan, atau pemberian hak tertentu berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan ataupun dan kebiasaan yang berlaku atas ruang
pada masyarakat setempat.
Pasal 24
(1) Hak memperoleh penggantian yang layak atas kerugian terhadap perubahan status
semula yang dimiliki oleh masyarakat sebagai akibat pelaksanaan Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Dumai diselenggarakan dengan cara musyawarah antara pihak
yang berkepentingan.
(2) Dalam hal tidak tercapai kesepakatan mengenai penggantian yang layak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka penyelesaiannya dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
- 12 -
CD Himpunan Peraturan Daerah Kota Dumai 1999 – 2003
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Dumai
Pasal 25
Pasal 26
(2) Kaidah dan aturan pemanfaatan ruang yang dipraktekkan masyarakat secara turun
temurun dapat diterapkan sepanjang memperhatikan faktor-faktor daya dukung
lingkungan, estetika lingkungan, lokasi, dan struktur pemanfaatan ruang serta dapat
menjamin pemanfaatan ruang yang serasi, selaras, dan seimbang.
Pasal 27
Pasal 28
(1) Tata cara peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang di daerah sebagaimana
dimaksud dalam pasal 26 dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(2) Pelaksanaan peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dikoordinasi oleh Kepala Daerah termasuk pengaturannya pada Tingkat Kecamatan
sampai dengan Kelurahan.
(3) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara tertib
sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Dumai
- 13 -
CD Himpunan Peraturan Daerah Kota Dumai 1999 – 2003
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Dumai
Pasal 29
Pasal 30
Peran serta masyarakat dalam pengendalian pemanfaatan ruang wilayah dan kawasan di
daerah disampaikan secara lisan atau tertulis mulai dari Tingkat Kelurahan ke Kecamatan
kepada Kepala Daerah dan pejabat yang berwenang.
BAB VIII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 31
(1) Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Daerah ini diancam pidana
kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan atau denda sebesar-besarnya Rp.
5.000.000.- (lima juta rupiah).
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.
BAB IX
PENYIDIKAN
Pasal 32
(1) Penyidik Pegawai Negeri Sipil mempunyai tugas melakukan penyidikan terhadap
pelanggaran Peraturan Daerah, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
(2) Dalam melaksanakan tugas penyidikan, Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) berwenang :
a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana;
b. melakukan tindakan pertama pada saat itu ditempat kejadian dan melakukan
pemeriksaan;
c. menyuruh berhenti seseorang Tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri
tersangka
d. melakukan penyitaan benda dan atau surat;
e. mengambil sidik jari dan memotret Tersangka;
f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai Tersangka atau saksi
g. mendatangkan orang ahli dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara;
h. mengadakan penghentian penyidikan setelah mendapat petunjuk dari Penyidik
bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak
pidana dan selanjutnya melalui Penyidik memberitahukan hal tersebut kepada
Penuntut Umum, Tersangka atau keluarganya;
- 14 -
CD Himpunan Peraturan Daerah Kota Dumai 1999 – 2003
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Dumai
i. melakukan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan.
(3) Penyidik Pegawai Negeri Sipil membuat berita acara setiap tindakan dalam hal ;
a. pemeriksaan tersangka;
b. pemasukan rumah;
c. penyitaan barang;
d. pemeriksaan saksi;
e. pemeriksaan tempat kejadian.
BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 33
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 digambarkan
pada peta wilayah Kota Dumai seperti terlampir dalam Peraturan Daerah ini dengan
tingkat ketelitian minimal berskala 1 : 400.000, yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 34
Rencana Tata Ruang Wilayah sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 berfungsi sebagai
matra ruang dari Pola Dasar Pembangunan Daerah untuk penyusunan Rencana
Pembangunan Lima Tahun Daerah pada periode berikutnya.
Pasal 35
Rencana Tata Ruang Wilayah sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 digunakan sebagai
pedoman bagi :
a. perumusan kebijaksanaan pokok pemanfaatan ruang di wilayah Kota Dumai ;
b. mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar
wilayah Kota Dumai serta keserasian antar sektor ;
c. penetapan lokasi investasi yang dilaksanakan Pemerintah dan atau masyarakat di
Kota Dumai ;
d. penyusunan rencana rinci tata ruang di Kota Dumai ;
e. pelaksanaan pembangunan dalam memanfaatkan ruang bagi kegiatan pembangunan.
Pasal 36
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Dumai menjadi dasar untuk penerbitan perizinan
lokasi pembangunan.
Pasal 37
Ketentuan mengenai penataan ruang lautan dan ruang udara akan diatur lebih lanjut
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 38
- 15 -
CD Himpunan Peraturan Daerah Kota Dumai 1999 – 2003
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Dumai
Pasal 39
Apabila terdapat pengaturan lebih lanjut mengenai batas-batas antara wilayah Kota
Dumai dengan daerah-daerah lain, maka arahan Kawasan yang terletak pada
perbatasan akan disesuaikan dengan pengaturan batas-batas tersebut.
BAB XI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 40
Pada saat mulai berlakunya Peraturan Daerah ini, maka semua rencana tata ruang
kawasan, rencana rinci tata ruang kawasan di daerah, dan sektoral yang berkaitan
dengan penataan ruang di daerah tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
Rencana Tata ruang Wilayah Kota Dumai sesuai dengan Peraturan Daerah ini.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 41
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknis
pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Walikota.
Pasal 42
Ditetapkan di Dumai
pada tanggal 19 November 2002
WALIKOTA DUMAI,
Cap/dto
Diundangkan di Dumai
pada tanggal 20 November 2002
SEKRETARIS DAERAH KOTA DUMAI,
Cap/dto
MUSTAR EFFENDI
PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 420002673
- 16 -
CD Himpunan Peraturan Daerah Kota Dumai 1999 – 2003
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Dumai
LEMBARAN DAERAH KOTA DUMAI TAHUN 2002 NOMOR 24 SERI D
- 17 -
CD Himpunan Peraturan Daerah Kota Dumai 1999 – 2003
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Dumai