Anda di halaman 1dari 20

TOR

STUDIO
PERANCANGAN
ARSITEKTUR 6
Program Studi Arsitektur
Fakultas Teknik dan Perencanaan
Universitas Warmadewa

Tahun Ajaran Ganjil 2023/2024


Dosen Pengampu
I NYOMAN GEDE MAHA PUTRA, S.T., M.Sc, Ph.D.
Dr. AGUS KURNIAWAN, S.T., M.T.
NI PUTU RATIH PRADNYASWARI ANASTA PUTRI, S.T., M.Sc.
PANDE PUTU DWI NOVIGGA ARTHA, S.T., M.Ars.
IDA BAGUS GEDE PARAMA PUTRA, S.T., M.Arch.
PUTU GEDE WAHYU SATYA NUGRAHA, S.T., M.Ars.
Ir. I WAYAN WIDANAN, S.T., MPM.
Ir. I WAYAN WIRYA SASTRAWAN, S.T., M.Sc.
I PUTU HARTAWAN, S.T., M.T.
MADE ARYA ADIARTHA, S.T., M.Sc.
PUTU SISKHA PRADNYANINGRUM, S.T., M.R.K.
Isu

Water Resources

Social,
Economic,
Culture

Sustainability
Latar
Belakang
Merancang dengan pendekatan-
pendekatan yang lebih ramah terhadap
lingkungan kini menjadi sebuah gerakan
global. Banyak kota-kota yang
berupaya memenuhi kebutuhan
penduduknya terhadap ruang untuk
beraktivitas dengan tetap
mengedepankan kelestarian lingkungan
untuk generasi hari ini dan menjamin
ketersediaan sumber alam untuk
generasi mendatang. Hal ini membuat
setiap arsitek ditantang untuk
memahami persoalan keberlanjutan
dalam perencanaan dan perancangan
fasilitas-fasilitas modern. Salah satu
unsur alam yang patut dijaga
ketersediaannya dan kualiatsnya
adalah air.

Tanpa air manusia tidak akan bertahan


hidup seperti juga makhluk hidup
lainnya. Kebutuhan mendasar terhadap
salah satu unsur bumi terpenting ini
membuat sejak jaman dahulu
permukiman selalu dibangun dekat
dengan sumber air. Ini memudahkan
penduuk untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya. Hampir tidak ada desa
tradisional yang tdak memiliki sungai
sebagai sumber air.
Latar
Belakang
Selain menyediakan sumber air untuk konsumsi, sungai juga memiliki fungsi ekonomi.
Air sungai merupakan sumber utama untuk bercocok tanam sawah basah. Tanaman di
sawah-sawah bisa tumbuh subur berkat aliran air yang konstan sepanjang tahun.
Masyarakat tradisional juga memanfaatkan sungai sebagai tempat membersihkan diri.
Di beberapa tempat, mandi di Sungai merupakan ritual yang dilakukan bersama.
Sehingga, sungai juga merupakan tempat bersosialisasi, lokasi dimana penduduk
dengan berbagai latar belakang bertemu dan saling bertegur sapa.

Terakhir adalah fungsi budaya. Beberapa tempat mulai terganggu dengan kondisi
sungai yang kian memburuk. Hilangnya fungsi ekonomi dan social menyebabkan aliran
air menjadi saluran pembuangan limbah, sebagai halaman belakang. Sungai dipenuhi
sampah dan limbah cair. Akibatnya, banyak sungai yang terbengkalai, tidak lagi
dihargai keberadaanya. Sungai, kini, justru menjadi ancaman karena potensi banjir
yang dimilikinya.

Pada Mata Kuliah Studio Perancangan Arsitektur 6 kali ini, upaya untuk
mengembalikan fungsi sungai akan dilakukan dengan intervensi arsitektural. Hal ini
dilakukan untuk menguatkan kembali fungsi ekonomi, mengembalikan fungsi sosial
serta menjadikan sungai dan kawasan tepiannya sebagai arena budaya yang inklusif
bagi semua golongan masyarakat. Peserta stupa diharapkan untuk mengembangkan
kemampuan berfikir kritis (critical thinking) dalam menghadapi kasus nyata di
lapangan.
Tujuan

Dari aktivitas di Studio Perancangan Arsitektur 6 ini mahasiswa diharapkan:


Mengetahui keterkaitan antar berbagai elemen fisik dan non-fisik yang
membentuk suatu komunitas tepi sungai beserta perubahan dan ancamannya
yang kini muncul.
Memahami peranan masing-masing elemen yang saling terkait tersebut dalam
membentuk lingkungan binaan tepi sungai yang berkelanjutan.
Mampu merumuskan strategi desain fasilitas public dengan skala besar dengan
pertimbangan dampak terhadap lingkungan sungai.
Mampu merumuskan suatu usulan desain yang mampu memenuhi kebutuhan
ekonomi, social dan budaya masyarakat tanpa merusak lingkungan alamiah dan
dapat merestorasi kondisi Sungai sebagai elemen pembentuk utama Kawasan.
Mewujudkan usulan yang telah dirumuskan dalam bentuk desain arsitektur yang
baik: memenuhi unsur fungsional, memenuhi unsur struktural dan mekanikal serta
elektrikal, memenuhi unsur-unsur estetika serta memenuhi unsur keterpenuhan
kebutuhan masyarakat secara umum.
Manfaat
Mata Kuliah
Manfaat dari Studio Perancangan Arsitektur 6 ini, mahasiswa akan memiliki:
Pemahaman aspek regional, sosial, budaya, ekonomi, dan kebijakan serta
hubungan timbal baliknya yang mempengaruhi arsitektur dan kota.
Pemahaman penerapan prinsip dan metodologi hubungan antara lingkungan fisik
dan perilaku manusia pada desain tata ruang.
Pemahaman tentang prinsip-prinsip arsitektur berkelanjutan dan perencanaan
kota untuk penerapan sumber daya alam dan buatan yang tepat, serta
pelestarian sumber daya sejarah dan budaya.
Kemampuan untuk mengekspresikan ide-ide arsitektur melalui fase desain
menggunakan beragam media seperti lisan, tulisan, sketsa, gambar, model yang
dipilih secara efektif untuk keadaan dan audiens yang berbeda. (menggunakan
bahasa Inggris di beberapa proyek desain).
Kemampuan untuk memahami prinsip dasar bentuk dan desain 2D dan 3D,
komposisi arsitektur dan menerapkan prinsip-prinsip tersebut untuk menghasilkan
bentuk dan ruang kreatif.
Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan mengusulkan solusi yang tepat
berdasarkan pemahaman metodologi penelitian dan analisis data yang
dikumpulkan dari preseden, teori, dan fenomena sosial yang relevan.
Kemampuan untuk menganalisis dan mengevaluasi konteks sosial dan faktor
lingkungan situs dan menerapkannya dalam perencanaan lokasi termasuk desain
ruang eksterior.
Kemampuan untuk memahami prinsip-prinsip perencanaan kota, menilai secara
kritis rencana kota yang ada dan isu-isu relevan untuk diterapkan dalam desain
arsitektur.
Pemahaman tentang prinsip gaya, teori dasar dan berbagai sistem struktur
bangunan serta penerapannya dalam perancangan.
Pemahaman terhadap prinsip dasar termal, cahaya, akustik, kualitas udara dalam
ruangan, manajemen energi dan metode penerapan sistem pengendalian
lingkungan.
Pemahaman tentang prinsip dasar dan metode penerapan sistem bangunan
yang tepat seperti pelayanan mekanikal, elektrikal, data, dan proteksi kebakaran.
Pemahaman terhadap pemanfaatan dan penerapan berbagai teknologi digital
dalam proses desain.
Pemahaman tentang sifat dan penerapan bahan bangunan, serta metode
konstruksi komponen bangunan.
What’s to Do?

Waterfront

Problem Seeking SWOT

Penginapan
Economic Viability Pertanian
Peternakan
Pasar
PanganPusat Distribusi

Cultural Vibrancy
Social Equity
Museum
Amphitheatre Balai Umum
Kawasan Adat Ruang Terbuka Publik

Environmental
Sustainability

Kawasan Lindung
Preservasi
Preseden

Sydney Fish Market

Ho Chi Minh City Innovation District


Preseden

The Shenzhen Maritime Museum

Barrie’s Lakeshore Waterfront


Integrated Urban
Water Management
“Urban water management is an amalgamation of urban drainage, water-related
sludge handling, water supply, and treatments of wastewater.”

Terdapat beberapa konsep penanganan permasalahan air perkotaan dengan istilah


yang berbeda-beda di berbagai negara, yaitu:
Low Impact Development (LID)/Green Infrastructure (GI)
United States of America
Sustainable Urban Drainage System (SuDS)
Britain
Water Sensitive Urban Design (WSUD)
Australia
Low Impact Urban Design and Development (LIUDD)
New Zealand
Sponge Cities
China
Kelengkapan Tugas
Kelompok
A. STUDI LITERATUR

Studi literatur minimal 10 literatur, sumber maksimal 5 tahun terakhir.


Peraturan Perundang-undangan mengenai pengembangan kawasan tepi
air/waterfront.
Sumber Literatur berasal dari buku, e-book, jurnal, dan peraturan/regulasi yang ada
(tidak diijinkan bersumber dari blog/artikel di internet).

B. STUDI PRESEDEN

Minimal mencari 8 objek sejenis Studi Preseden berasal dari studi lapangan dan
artikel Arsitektur yang membahas fasilitas sejenis, atau fasilitas lainnya yang mampu
menjadi landasan berpikir secara makro dan mikro. Objek berupa bangunan sejenis
yang sudah terbangun atau masih dalam tahap desain. Pembahasan meliputi
beberapa hal seperti pembahasan kebutuhan ruang, tampak, potongan, program,
tektonika bangunan, konsep bangunan, pola ruang dan sirkulasi serta hal lainnya
yang diperlukan dalam perencanaan dan perancangan kawasan. Pembahasan hasil
kajian preseden dengan diagram atau tabel mengenai kekurangan dan kelebihan
dari studi Preseden melalui kajian yang terukur.

C. STUDI KAWASAN

Studi Kontekstual membahas mengenai kelayakan fungsi terhadap kebutuhan


masyarakat sekitar.
Studi Iklim membahas tentang kondisi makro iklim kawasan.
Studi Konservasi Sumber Mata Air membahas tentang kondisi sumber mata
air lingkungan setempat.
Studi Tata Guna Lahan dan pemetaan membahas tentang peruntukan lahan
sekitar lokasi usulan proyek secara 2D atau 3D.

D. ANALISIS SITE

Pola jalan (Street Patterns) Iklim Mikro


Tipologi Bangunan sekitar Vegetasi
Sirkulasi Batas site
Lokasi Pemandangan
Konteks masyarakat dan Budaya
Kelengkapan Tugas
Kelompok
D. POTENSI DAN PERMASALAHAN
Uraian potensi dan permasalahan fungsi eksisting
Potensi dan permasalahan kontekstual

E. USULAN PROYEK
Kesimpulan hasil analisis
Usulan pengembangan kawasan
Studi preseden
Uraian pendekatan desain
Tema dan konsep pengembangan kawasan

F. PROGRAM ARSITEKTURAL
Kajian kebutuhan ruang dan hubungan ruang
Kajian sirkulasi
Kajian kebutuhan khusus fasilitas

F. DAFTAR PUSTAKA
Kelengkapan Tugas
Individu
A. SKEMATIK DESAIN
Skema desain kawasan (integrasinya dengan lingkungan sekitar)
Zonasi fungsi
Konsep massa bangunan
Konsep sirkulasi
Konsep struktur low rise building
Konsep utilitas kawasan (energi & limbah)
Kontrol iklim
Konservasi air
Konsep desain dan pengembangan

B. GAMBAR ARSITEKTURAL
Sketsa Ide (not to scale)
Diagram Pengembangan Konsep Desain dan Tema
Master Plan (1:50/1:100/Menyesuaikan)
Layout Plan (1:50/1:100/Menyesuaikan)
Tampak Site (1:50/1:100/Menyesuaikan)
Potongan Site (1:50/1:100/Menyesuaikan)
Denah Massa Bangunan (1:50/1:100/Menyesuaikan)
Tampak Bangunan (4 tampak) (1:50/1:100/ Menyesuaikan)
Potongan Bangunan (4 potongan) (1:50/1:100/Menyesuaikan)
Potongan Ortogonal (4 potongan) (1:50/1:100/Menyesuaikan)
Perspektif Eksterior dan Interior
Detail Arsitektural
Detail Struktur
Skema Utilitas
Skema Struktur
Aksonometri Arsitektur

C. 3D MODELLING
Video Animasi
Maket Kawasan
Ketentuan & Format
A. KETENTUAN TUGAS
Luas kawasan min. 1 Ha
Analisis kawasan min. radius 3 km
Bangunan low-rise 2 s/d 5 lantai
Struktur non beton
Resolusi Foto harus mampu terlihat (tidak buram)
Menggunakan Software CAD, Sketchup, Lumion, Enscape dll

B. FORMAT TUGAS
Kop Stupa 6 dan Cover
Kertas A3 Landscape
Posisi Kertas / Layout : Landscape
Poster (UTS & UAS)
Lokasi

C
B

A
D

A. Kampung Jawa
B. Kintamani:
Buahan
Songan
Kedisan
Abang
Trunyan
C. Buyan
D. Muara Tukad Badung
Referensi

Barrie Lakeshore Urban Design Brief, 2019


https://www.sasaki.com/projects/ho-chi-minh-city-innovation-district-
competition/
https://www.designboom.com/architecture/sanaa-shenzhen-maritime-
museum-china-03-22-2021/?
utm_source=designboom+daily&utm_medium=email&utm_campaign=designboo
m+daily
https://www.dezeen.com/2018/11/28/3xn-sydney-fish-market-blackwattle-
bay/?li_source=LI&li_medium=rhs_block_1
https://www.sciencedirect.com/topics/earth-and-planetary-sciences/urban-
water-
management#:~:text=Urban%20water%20management%20is%20an,in%20Water
%20Scarcity%20Research%2C%202022
https://blog.dhigroup.com/5-steps-for-successful-integrated-urban-water-
management/
https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1462901119311141
https://big.dk/projects/oceanix-city-6399
https://big.dk/projects/oslo-science-city-4197

Anda mungkin juga menyukai