Miyarso Dwi Ajie, M.I.Kom Planning & Design Library Facilities [LM202] P R ODI P ER P US TAKAAN & I NFOR MAS I UP I Recomended texts Azwar, S.2009. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baharuddin, H. 2009. Psikologi Pendidikan; Refleksi teoritis terhadap fenomena. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Djaali, H. 2009. Psikologi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta Gifford, R. 1987. Environmental Psychology, Principles and Practice. Massachuset: Allyn and Bacon Inc. Kasiram, M. 1983. Ilmu Jiwa Perkembangan – bagian ilmu jiwa anak. Surabaya: Usaha Nasional. Krasner, L. & Ullmann, P. 1983. Behavior Influence and Personality. New York: Holt- Rinehart & Winston. Laurens, J.M. 2005. Arsitektur dan Perilaku Manusia. Jakarta: Grasindo. Masri, A. 2010. Strategi Visual; Bermain dengan formalistik dan semiotik untuk menghasilkan kualitas visual dalam desain. Yogyakarta: Jalasutra. Walker, J.A. 2010. Desain, Sejarah, Budaya: Sebuah pengantar komprehensif. Terjemahan Laily Rahmawati. Yogyakarta: Jalasutra DEFINISI
ARSITEKTUR (1) Seni dalam mendirikan bangunan
termasuk didalamnya segi perencanaan, konstruksi dan penyelesaian dekorasinya, (2) Sifat atau bentuk bangunan, (3) Proses membangun bangunan, (4) Bangunan, (5) Kumpulan bangunan (Banhart CL. & Jess Stein)
ARSITEKTUR Ruang tempat hidup manusia
(Van Romondt) Mengapa harus mempelajari perilaku manusia? Introduction
Perancangan gedung perpustakaan ditujukan
untuk manusia untuk mendapatkan perancangan yang baik, arsitek & pustakawan perlu mengerti apa yang menjadi kebutuhan manusia, atau mengerti perihal perilaku manusia dalam arti luas ARSITEKTUR & PERILAKU MANUSIA
Perilaku manusia aktivitas manusia secara fisik;
berupa interaksi manusia dengan sesamanya ataupun manusia dengan lingkungan fisiknya
Arsitektur bentuk fisik yang bisa dilihat &
dipegang fasilitator terjadinya perilaku atau penghalang terjadinya perilaku Hasil rancangan yang baik menurut ‘designer’ bisa dianggap oleh pengguna sbg lingkungan yang membosankan & tidak ramah perpaduan imajinasi & pertimbangan akal sehat ARSITEKTUR & PERILAKU MANUSIA
Designer harus membuat asumsi kebutuhan pemustaka,
membuat perkiraan aktivitas/pemustaka berperilaku, bergerak dalam ruang perpustakaan membuat lingkungan binaan dapat melayani pengguna sebaik menungkin fungsional, rasional, ekonomis & mengakomodir ekspresi emosional pengguna termasuk bersosialisasi dengan sesama pengguna
Designer mengetahui kebutuhan dasar manusia (vs) bea
pemeliharaan, fasilitas rusak/terbengkalai ARSITEKTUR & PERILAKU MANUSIA
Kendala perilaku manusia yang beragam
3 konsep perkembangan manusia: 1) Aliran Nativisme pembawaan (pesimisme pedagogis) 2) Aliran Empirisme pengaruh faktor lingkungan (tabularasa / optimisme pedagogis) 3) Aliran Konvergensi Maslow: hirarki kebutuhan manusia Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow Kebutuhan Dasar Manusia & Arsitektur
Bagi gedung sebuah perpustakaan, daftar kebutuhan
dapat dipakai untuk mengetahui sejauh mana setiap desain/fasilitas dapat memberikan kepuasan bagi pemenuhan kebutuhan pemustakanya kebutuhan dasar mana yang dapat terpenuhi?
Diperlukan seleksi yang lebih rinci dalam menentukan
prioritas kebutuhan yang relevan bagi sebuah desain perpustakaan (bagi pemustaka yang akan menggunakan fasilitas ruang tsb.) derajat intensitas pemenuhan kebutuhan dasar bagi setiap orang bisa berbeda. (Laurens, 2005:6) Kebutuhan Dasar Manusia & Arsitektur Penentuan prioritas kebutuhan yang relevan bagi sebuah desain /pemustaka yang akan menggunakan fasilitas sebuah ruang perpustakaan derajat intensitas pemenuhan kebutuhan dasar bagi setiap orang bisa berbeda Penelitian kebutuhan pengguna secara kasus demi kasus [vs] data umum
‘Designer’ menekankan pada activity setting vs
[pengguna] yang memakai fasilitas itu, atau dengan siapa mereka akan bersosialisasi dalam penggunaan fasilitas tsb. Studi Perilaku Lingkungan Human Spatial Behaviour Studi perilaku-lingkungan dapat membantu perancang dengan teori, model, & konsep untuk mendisain arsitektur dengan lebih baik.
Model pengambilan keputusan & model perancangan
sebagai metodologi desain gambaran bagaimana pendekatan desain-lingkungan cybernetics & teori positif dari studi perilaku-lingkungan memberi kontribusi bagi proses desain arsitektur atau desain lingkungan Human Spatial Behavior
Wicker tatar perilaku manusia bukanlah entitas
yang statis, melainkan dilahirkan, tumbuh, beradaptasi, berjuang & kemudian mati. KARAKTERISTIK ILMU PERILAKU-LINGKUNGAN
Hubungan perilaku & lingkungan adalah satu unit yang dipelajari
dalam keadaan saling terkait, tidak berdiri sendiri.
Hubungan antara lingkungan & manusia serta perilakunya adalah
hubungan timbal balik, saling terkait, dan saling mempengaruhi
Studi perilaku-lingkungan memusatkan perhatian pada masalah
teoritis atau terapan
Interdisipliner Karena ruang lingkupnya yang bermacam-macam
maka dalam penelitiannya harus bekerja sama dengan berbagai disiplin ilmu. Tinjuan Teori Arsitektur
Dalam proses arsitektur yang kreatif, empat
dimensi studi perilaku-lingkungan, yaitu manusia, perilaku, lingkungan, dan waktu merupakan hal yang mendasar. Tinjuan Teori Arsitektur
Upaya membuat prediksi yang akurat & konsisten
mengenai bagaimana pemustaka akan memakai & memahami lingkungan hasil rancangan bukanlah hal yang mudah bagaimana makna gedung perpusakaan tersebut di hayati oleh pemustaka ?
dalam hal apa arsitektur dapat bermakna? Pemahaman
teoritis apa yang harus di punyai oleh perancang agar dapat membuat suatu prediksi yang tepat? Makna Arsitektural KESIMPULAN Tata ruang perpustakaan mengomunikasikan pesan ‘designer’ pada penggunanya melalui bahasa nonverbal keterampilan berkomunikasi seorang perancang menjadi begitu penting (pengiriman pesan melalui media bangunan/ruang interior)
Pemustaka lebih menyukai fungsi yang jelas dibandingkan
ketidakjelasan fungsi sebuah bangunan.
Makna yang diperoleh dari kemanfaatan sebuah ruangan
(bangunan) memberi arti yang begitu kuat terhadap apresiasi tata ruang perpustakaan ataupun karya arsitektur secara umum