Judul Tugas :
Oleh
Cynthia E.V Wuisang
A352050011
Dosen Pembimbing
Dr. Ir. Bambang Sulistyantara, M.Agr
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I PENDAHULUAN
BAB V PEMBAHASAN
Daftar Pustaka
penulis
Istilah yang digunakan oleh para ahli untuk menyebut kesatuan interaksi
dari organisme dan lingkungan adalah bahwa manusia dan lingkungan adalah
kesatuan yang tunggal dalam sebuah ekosistim dimana lingkungan akan
mempengaruhi perilaku manusia. Menurut Laurie (1994) perilaku manusia timbul
dai hubungan timbal balik antara seseorang dengan yang lainnya (lingkungan
sosial) dan dengan lingkungan sekitarnya ( lingkungan fisik).
Persepsi manusia terhadap lingkungan merupakan interpretasi tentang
suatu setting oleh individu didasarkan pada latar belakang budaya, nalar dan
pengalaman individu tersebut sehingga individu mempunyai persepsi yang
subyektif. Kepekaan terhadap lingkungan dan kemampuan menyesuaikan diri
atau ketanggapan terhadap kondisi-kondisi lingkungan dapat menimbulkan
perilaku yang spesifik, meskipun manusia sebenarnya tidak menyadari pengaruh-
pengaruh lingkungan pada dirinya.
Robert Garlock Barker seorang pelopor kajian ecological psychology
pertama kali memperkenalkan istilah behaviour setting pada sekitar tahun 1950-
an. Sebuah behaviour setting lebih condong pada sebuah tempat atau ruang
yang bersifat publik (Barker,1968). Sebuah behaviour setting merupakan
kombinasi yang stabil antara perilaku dan lingkungan fisik yang memiliki syarat-
syarat ; adanya perulangan pola perilaku, adanya lingkungan fisik yang spesifik,
adanya periode waktu tertentu adanya hubungan yang seimbang antara perilaku
dengan lingkungan fisiknya (Porteous, 1977), dan menurut Haryadi (1995) yang
menjadi penekanan dalam kajian behaviour setting adalah bagaimana
mengidentifikasi perilaku-perilaku yang secara konstan atau berkala muncul pada
satu situasi atau tempat tertentu.
Mengetahui struktur lingkungan dan mengidentifikasinya, merupakan
kemampuan vital bagi setiap makhluk bergerak melalui indera yang dimiliki.Di
kota-kota modern hampir mustahil tersesat karena tersedia berbagai alat : peta,
papan petunjuk dan lain-lain. Suatu kota disebut legible bila bagian-bagian
wilayahnya atau jalan-jalannya dapat diidentifikasi dengan mudah serta dapat
2.2 Perilaku
Perilaku adalah keinginan untuk melakukan sesuatu yang kemudian
dilanjutkan dengan perbuatan dan sikap ( Terry,1977). Selanjutnya
dijalaskan bahwa perilaku setiap orang akan berbeda satu dengan yang
lainnya dan dipengaruhi beberapa hal yaitu kebudayaan masyarakat umur
dan jenis kelamin.
Perilaku pengunjung dibagi menjadi dua yaitu perilaku yang bersifat
positif contohnya melakukan aktivitas olahraga, jalan-jalan,pendidikan,
penelitian, membuang sampah pada tempatnya, membetulkan hal-hal
III. METODOLOGI
3.3 Metode
Pengambilan data dalam praktikum ini menggunakan metode survey dan
wawancara. Kegiatan survey meliputi kegiatan pemotretan dan
pengamatan secara visual. Pengamatan dilakukan pada pagi, siang, sore
dan malam hari yang dilakukan pada hari – hari biasa dan hari libur yaitu
Sabtu dan Minggu.
Lokasi
B IX
B IV
BX
BV B XI
B VI B XII
Ke BLOK A & D
Jaringan Infrastruktur
Jaringan infrastrutur disekitar taman lingkungan Bogor Baru (TLBB) adalah :
Jalur kendaraan disekitar taman, jaringan listrik , drainase.
Fasilitas TLBB
Adapun fasilitas dan elemen yang ada dalam TLBB adalah sebagai berikut :
1. Bangunan Kios
Terdapat beberapa bangunan kios baik yang permanen maupun non
permanen yang digunakan oleh pedagang kecil yaitu kios makanan, buku,
buah, toko mainan , barber shop , kios handphone
2. Children Play Ground
Terdapat alat permainan seperti ayunan dengan area bermain yang cukup
luas.
Aktivitas pengguna taman yaitu bermain basket sementara yang lainnya duduk di pinggiran taman
sambil menyaksikan permainan.
Area lapangan olah raga juga dimanfaatkan oleh anak-anak sebagai arena bermain sepeda,
bercanda dan berlari-lari.
Suasana malam hari di taman , dimana masih Aktivitas penjual buah hingga sampai larut
ada ativitas berjualan,dan parkir tukang ojek malam
Karakteristik pengguna : santai, membaca Para pedagang kios yang masih berjualan
koran dan makan sampai malam hari
1. Eksistensi TLBB
Keberadaan Taman Lingkungan Bogor Baru sebagai salah satu fasilitas Ruang
terbuka publik di perkotaan sangat mendukung kehidupan warga kota terutama
yang bertempat tinggal disekitar Taman tersebut. Taman ini juga adalah salah
satu elemen identitas yang mendukung citra kota Bogor.
2. Aksesibilitas
Letak taman berada di dalam area perumahan Bogor baru dan para
pengunjung taman dapat dengan mudah mencapai lokasi ini hanya dengan
berjalan kaki atau dengan angkutan umum . jarak taman dengan jalur jalan
Raya Bogor kira-kira 50 meter.
3. Sirkulasi
Antara jalur kendaraan dengan area taman sangat jelas terdapat pemisahan
sehingga pengguna taman dapat leluasa melakukan aktivitas.
Identitas Pengguna
Persepsi Pengguna
Taman Lingkungan Bogor Baru adalah salah satu fasilitas kota yang oleh
pengguna taman sangat mendukung berbagai aktivitas sehari-hari warga kota .
TLBB menjadi salah satu tujuan warga menghabiskan waktu senggang dengan
santai dan relax tanpa dipungut biaya.
Setting pada Taman Lingkungan yang Elemen Tempat duduk memberikan pengaruh
memungkinkan interaksi antar individu interaksi untuk bisa berdampingan dan terjadi
kontak interpesonal
Kesimpulan
Taman Lingkungan Bogor baru sebagai salah satu bentuk ruang terbuka
publik merupakan salah satu wadah publik space yang dibutuhkan warga kota
untuk melakukan kontak sosial, interaksi antar warga kota, memenuhi kebutuhan
dan keinginan masing-masing individu .
Berbagai interaksi terjadi akibat setting lingkungan taman bogor baru seperti
adanya beragam aktivitas berupa aktivitas berdagang, bermain, duduk-duduk,
olah raga atau pada hari-hari tertentu taman sering digunakan untuk kegiatan
kelurahan seperti posyandu, atau hari raya lainnya ( idul adha , halal bi halal dan
sebagainya).
Pengguna taman adalah anak-anak, remaja dan dewasa. Waktu penggunaan
taman dimulai pagi hari hingga malam hari.
Faktor-faktor penentu timbulnya interaksi sosial atau personal adalah setting
elemen-elemen dalam taman baik berupa tatanan lanskap, tatanan bangku
pengaturan kios-kios dan tenda penjual.
Tatanan yang ada perlu dibenahi dan titingkatkan kualitasnya baik dari segi
elemen estetika maupun fungs.
Saran
1. Diperlukan penataan kembali taman lingkungan untuk mendapatkan
tingkat kenyamanan dan keamanan .
2. Pengaturan para pedagang agar tidak semerawut dan terkesan kumuh.
3. Menyediakan fasilitas duduk-duduk, shelter , fasilitas kios yang memadai ,
perbaikan elemen taman agar dapat memenuhi kebutuhan warga dalam
berekreasi dan olah raga.dan relax.
4. Penataan elemen-elemen lampu pada malam hari agar tidak terkesan
Menyeramkan atau mengundang aktivitas negatif .
Carr, S., Francis, M., Rivlin, L. G., and Stone, A. M. 1992. Public Space.
Cambridge University Press. Victoria. 400 hal.
Knudson, D.M. 1980. Outdoor Recreation. McMillan Publishing Co. New York.
655 hal.