Anda di halaman 1dari 49

PERSEPSI DAN PRILAKU

MK. APRESIASI LANSKAP

PRODI ARSITEKTUR LANSKAP ITERA


PERSEPSI
 Persepsi  pengalaman yang didapat
dari organ pengindra karena adanya
stimulan eksternal
 Kualitas karya lanskap  apa yang
dipersepsikan oleh pengguna 
merupakan proses sinergi antara
karakter fisik dan persepsi pengguna
 termasuk aesthetic experiencing
of place
Unsur stimulan

 Visual  sebagian besar (80-90%)


 estetika visual (harmoni bentuk, ukuran,
warna, tekstur, cahaya, dll)
 Iklim mikro  nyaman (THI < 27)
 Bunyi  aliran air, angin/gemerisik daun, air terjun, air
mancur, kicau burung, musik
 Aroma  bunga, kayu, rumput, tanah

 Tekstur (diraba/dirasakan)  untuk orientasi,


kenyamanan
 Lanskap  dinamis (selalu berubah)
 ekspresi waktu dari proses yang
sedang berlangsung yang melibatkan baik
kekuatan alam maupun manusia
 Aspek temporal dalam lanskap:
-lanskap sebagai sekuens, pergerakan dari
satu titik waktu ke titik waktu selanjutnya
-lanskap sebagai rhythm, perubahan yang akan
selalu berulang
 Karya lanskap/taman tidak instan  saat pembangunan
berkembang mencapai kondisi established
 Pada kondisi yang nampak established pun terus
berubah
 Secara ekologis lanskap berevolusi 
proses suksesi
 Sistem budaya juga berpengaruh  terkait dengan
perubahan alami, teknologi, perubahan populasi, sikap
dan persepsi
 Dalam skala mikro/tempo singkat 
terkait dengan jarak dan pergerakan
1) Diurnal Rhythm  perubahan siang dan malam
 Perubahan dari pagi-siang-sore- malam  mempengaruhi
mood dan karakter lanskap
 Perubahan ini sangat penting untuk dieksplorasi dan
dikembangkan dalam mendesain lanskap
 Faktor cahaya dan iklim mikro 
mempengaruhi kualitas perseptual
 Faktor budaya  ?
 pada lanskap iklim dingin/4 musim, perubahan
lebih dramatik dibandingkan lanskap evergreen/
tropis
 Perubahan 4 musim  sering merupakan simbolik:
kelahiran – dewasa/mature – aging – kematian
 Pengaruh perubahan musim di Indonesia?
Musim kemarau/kering

Musim hujan
Pengaruh musim
3) Successional Rhythms
 Perubahan karena suksesi:
pioneering – establishment – early
succession – late succession –
perturbance – reinvasion
 Termasuk ritmik jangka panjang,
pada periode jangka pendek nampak
seperti sekuens
 Predictable and unpredictable
4) Weather cycles
 Ritmik musim merupakan siklus cuaca
tahunan
 Mempengaruhi desain dan penggunaan
ruang lanskap dan struktur/elemen
5) Climate cycles
 Termasuk ritmik jangka panjang,
cenderung tidak teratur
 Dampak perubahan iklim? Global
warming?  ritmik? sekuens?
 Mempengaruhi persepsi dan hubungan
manusia dengan lanskap  dapat
diprediksi desain akan berubah secara
dramatis  tantangan arsitek lanskap
 Dengan bergerak, waktu adalah susunan sekuensial dari
ruang
 Kesinambungan ruang/spatial merupakan rangkaian
pengalaman sejalan dengan waktu
 Perubahan waktu dan ruang perubahan persepsi, tetapi
diharapkan pola yang konstan
 Desain lanskap  mempertimbangkan saling keterkaitan
variasi perseptual dengan pola/skema yang konstan untuk
menghasilkan pengalaman temporal user pada lanskap
 Linear Time  budaya barat, waktu sekarang merupakan
hasil dari masa lalu dan akan mempengaruhi waktu yang
akan datang, tetapi distinct terpisah dari keduanya
 Cyclical Time  budaya timur/
traditional, masa lalu-sekarang-masa depan merupakan satu
kesatuan siklus  terkait simbol2 religi
-Budha & Hindu: pola lotus lambang kesucian,
penciptaan, keindahan
-Arab, Islam: pola arch yang meruncing di bagian atas 
penyembahan dengan menangkupkan kedua tangan atau
keyakinan Islam (Tuhan Maha Esa)
 Instantaneous Time  kecenderungan budaya modern,
menginginkan serba instan/cepat; efisiensi jangka
pendek tidak selalu efisien dalam jangka panjang
- dalam desain waktu yang optimum untuk merasakan
pengalaman secara optimum
 visual, aroma, bunyi, rasa
- pengalaman yang menyenangkan 
perjalanan terasa singkat
- Jika kita terburu-buru  kurang dapat menikmati
lanskap dan perjalanan terasa lama
 Goal oriented vs Experience oriented
Beberapa budaya atau individual
lebih fokus pada tujuan; lainnya
lebih fokus pada kondisi saat ini dan
memperkaya pengalaman dari
lanskap di sekitarnya
- aplikasi dalam desain lanskap
dapat diterapkan sesuai fungsi area
atau lanskap, berkaitan erat dengan
pola sirkulasi
 Jarak sering merupakan ekspresi waktu
 Persepsi jarak dapat dibedakan:
- jarak terukur (meter, km)
- jarak temporal
-jarak berdasarkan pengalaman dalam perjalanan
(menyenangkan atau tidak menyenangkan)
 Dalam desain lebih mementingkan jarak temporal
subyektif  mempengaruhi kualitas pengalaman
 Pemilihan rute (route selection)  berkaitan dengan
kondisi lanskap berdasarkan rhythm (diurnal, seasonal)
atau sekuens atau tujuan user (untuk menikmati atau
sekedar melintas)
 Serial Vision  berkaitan dengan rute sekuens, untuk
mendapatkan persepsi dan pengalaman secara
sekuensial
- taman Jepang tipe stroll garden
- pola sirkulasi untuk interpretasi lanskap sejarah/budaya
 Laju pergerakan dipengaruhi karakter
lanskap
 Lanskap yang menarik atau kompleks
akan memperlambat pergerakan,
sekaligus membuat perjalanan terasa
lebih singkat
 Perlu perhatian lebih dalam desain lanskap
jalur cepat/toll  kombinasi supaya
menarik/tidak membuat ngantuk dan
pertimbangan keamanan/keselamatan
PERILAKU
Perilaku - desain
Memilih tempat yang nyaman/teduh
Pembagian ruang aktivitas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai