Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RESUME

ARSITEKTUR TRADISIONAL NUSANTARA DAN BUDAYA

Disusun oleh:
Kelompok II

 SUFANI ALBELA
 NURUL AMRI YAQIN
 RM. DIMAS DHAVA DENIRO NW.
 WARDOYO
 AHMAD FAIZ ALQADRI
 ADITHYA ACHMAD SARIP
 MUHAMMAD ZAKWAN NASIS
 RANGGA RAFAEL ARUNG PADANG
 FATIMAH AZZAHRA
 A. ADHIVA INDIRA FARADIBA
 DWI MIRATUL GINAYAH
 ALYA ROHALIA
 TRI SALWA AMANDA PUTRI

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NNEGERI MAKASSAR


2023
DESAIN ORGANISASI DAN SKEMA
Di bumi ini hanya ada sedikit sekali tempat yang belum diubah oleh umat
manusia, sehingga pemukiman dan bangunan seperti lingkungan buatan lainnya harus
didesain sedemikian rupa sehingga dapat memberikan keputusan-keputusan atau
pendapat agar dapat menjadi sebuah sesuatu yang spesifik. Hal ini cenderung membuat
kita melupakan dampak lingkungan yang diciptakan
dibandingkandenganlingkunganalam.

Dengan demikian, lingkungan yang dirancang akan mencakup area yang telah
diratakan dan ditanami, area yang telah dihilangkan daerah aliran sungai,danarea
yangtelahdipagardenganpola tertentu. Membangun kampung atau desa adalah contoh
desain dari arsitek atau perencana kota. Pada dasarnya, ada banyak aktivitas yang
tampaknya biasabiasa sajanamun memilikidampak lingkunganyang lebih
besardibandingkan desainpadaumumnya. Aktivitas-aktivitas tersebut serupa dimana
masing-masing aktivitas mewakili pilihan dari sekian banyak alternatif yang mungkin.
Pilihan yang diambil cenderung sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam budaya
masyarakat yangbersangkutan.
Kepatuhan terhadap peraturan adalah hal yang membedakan tempat ini
dengantempat lain. Aturansangat mempengaruhi kehidupan baik seseorang maupun
sosial, seperti cara seseorang berpakaian, makan, dan berperilaku, selain memengaruhi
cara mereka berinteraksi dan cara mereka mengatur ruang dan waktu. Lingkungan binaan
mencerminkan dan menggambarkan pola dan pengaturan ini. Aturan yang diungkapkan
melalui proses seleksi, atau gambaran yang harus digambar dan dibentuk, merupakan
skema kognitif dan ideal. Artinya dalam kondisi apapun, lingkungan binaan mewakili
gagasan lingkungan yang ideal.

Kebudayaan dapat dilihat dari tiga sudut pandang, dua di antaranya telah
disebutkan di atas:
1) Sebagaigyahidupkhas kelompok
2) Sebagai bagian dari sistem simbol, konsep, dan peta kognitif
3) Sebagai serangkaian strategi penanggulangan untuk bertahan hidup dengan
ekosistem dan sumber daya yang ada.
Dengan demikian, kebudayaan akan melibatkan sekelompok orang yang memiliki
seperangkat nilai dan keyakinan, serta visi dalam mencapai suatu cita-cita (ideal). Aturan
mereka mengarah pada pilihan yang sistematis dan konsisten. Meskipun pemukiman
terbentuk dari keputusan individu dan tindakan banyak orang, pemukiman yang terjadi
merupakan suatu kesatuan yang dapat dikenali seperti, kebiasaan, adat istiadat, dan
perilaku yang sama dan terbentuk. Aspek-aspek ini sudah cukup jelas dan perlu
menunjukkan keteraturan karena masalah skema yang mendasarinya.
ORGANISASI LINGKUNGAN
Kota-kota dan pemukiman lain adalah bentuk-bentuk dari lingkungan buatan.
Salah satu pandangan mengenai pengaturan lingkunganadalahpengaturandari4aspek,
yaitu:

 Ruang
 Arti
 Komunikasi
 Waktu
Perencana dan desainer pada dasarnya menangani organisasi ruang. Ruang dapat
dipandang dengan cara yang berbeda-beda. Lingkungan juga dapat dipandang sebagai
serangkaian hubungan antar elemen-elemen dan orang-orang (antara benda dan benda
lain, antara benda dan orang, antara orang dan orang lain). Pada dasarnya, benda-benda
dan manusia di hubungkan melalui berbagai tingkat pemisahan ruang.
Sebenarnya desain dan perencanaan dari pemandangan disuatu wilayah sampai ke
pengaturan perabotan ruang rumah dapat di pandang sebagai pengorganisasian ruang
untuk tujuan-tujuan yang berbeda, sesuai dengan peraturan yang mencerminkan
kebudayaan dari kelompok atau individu yang terlibat. Desain dan rencana tersebut
mewujudkan bayangan ideal dan menggambarkan keharmonisan (atau tiadanya) antara
ruang fisik dan ruang sosial. Hubungan ini juga merupakan contoh daripada
pengorganisasian arti, dan keduanya dapat dibedakan secara konseptual. Dalam hal ini
bentuk kota yang sama dapat mempunyai 3 arti : lokasi yang dekat ke pusat kota dapat
merupakan indikasi status yang tinggi, atau rendah, atautidak ada artinya sama sekali.
Meskipun organisasi ruang mengekspresikan arti dan mempunyai sifat-sifat
simbolis serta komunikatif, namun arti juga sering di ekspresikan juga dalam tanda-tanda,
bahan-bahan, warna-warna, bentuk-bentuk, pemandangan, dan lain-lain. Contohnya
adalah variasi tanaman, kotak surat, dekorasi, dan tingkat pemeliharaan di Westchester.
Contoh lainnya yaitu analisa terhadap kota boston dan las Vegas memperlihatkan bahwa
kota-kota modern di Amerika Serikat, lampu-lampu neon, tanda-tanda, serta pesan-pesan
gambar maupun tulisan, dan lain-lain dapat menggambarkan suatu sistem dari arti
yanglaindaripada organisasi ruangyangada.
Keharmonisan seperti itu penting sebab arti-arti yang diperlihatkan oleh
lingkungan, dan oleh pengaturan-pengaturan didalamnya, dapat membantu komunikasi
antar penduduk (sedangkan arti adalah komunikasi dari lingkungan ke manusia). Dengan
demikian maka melalui arti dan ruang, lingkungan mempengaruhidan mencerminkan
pengorganisasian komunikasi.
Lingkungan bersifat temporal dan dapat dianggap sebagai organisasi waktu, yaitu
mencerminkandan mempengaruhi tingkahlaku manusia pada waktu tertentu. Pemikiran
ini dapat dilihat dengan dua cara, yaitu:
1) Strukturisasi waktu besar-besaran secara sadar, contohnya adalahkonsep seperti aliran
linier diban-ingkan dengan waktu yang berulang: orientasi masa depan dibandingkan
dengan orientasi ke masa lalu: nilai dari waktu, dan karenanya, bagaimana
pembagiannya men- jadi unit-unit yanglebihkecil.
2) Konsep tempo dan irama aktivitas manusia. Tempo menyangkut jumlah peristiwa
yang ter- jadi per unit waktu, sedangkan irama berkenaan dengan distribusi
aktivitasdalam waktu
Perbedaan antar kelompok-kelompok dalam kota dapat dilakukan berdasarkan
tempo dan iramanya. Orang dapat dipisahkan oleh waktu dan atau oleh ruang, sehingga
kelompok-kelompok yang mem- punyai irama berbeda tidak akan pernah bertemu
walaupun menempati ruang yangsama.
Organisasi ruang dapat jauh lebih mudah diperkirakan dan dikaitkan dengan
keanggotaan dalam kelompok, yang terlihat dari pakaian, gaya rambut, bahasa, dan
tempat tinggal. Dalam pemukiman tradisional, dapat dilakukan konsentrasi pada
organisasi ruang yang mencerminkan dan mempengaruhi organisasi lain dengan
intensitas lebih tinggi daripada di kota modern, karena bukti-bukti yang kita punyai
mengenai pemukimanpemukiman jaman dahulu adalah bukti-bukti arkeologis, yang
sebagian besar dalam bentuk organisasi ruang yang memperlihatkan sistem pengaturan.
BUDAYA DAN DESAIN ARSITEKTUR

A. Definisi Budaya & Kultur


Menurut Koenjoroningrat budaya adalah sistem gagasan serta rasa sebuah
tindakan serta karya yang dihasilkan oleh manusia yang didalam kehidupannya yang
bermasyarakat.adapun kultur adalah segala daya dan kegiatan manusia untuk
mengolah dan mengubah alam. Budaya dan atau kultur sebagai cara hidup yang
berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwarisi dari
generasi ke genrasi. budaya dan kultur tersusun atas unsur unsur yang rumit yang
terdiri dari sistem agama/spiritual, politik, adat istiadat, bahasa, ekonomi,
penegtahuan, teknologi, perkakas, kesenian, mata pencarian hidup, kekerabatan dan
organisasi kemasyarakatan. Budaya dan kultur dapat terwujud dalam bentuk
gagasan(ide), aktifitas (tindakan)danartefak (fisik).

B. Budaya & Arsitektur


Arsitektur sebagai produk budaya yang menjembatani hubungan manusia dengan
alam, sebagaimana manusia memanfaatkan tapak, udara, cahaya dan lingkungan
disekitarnya untuk kepentingan bangunan. Arsitektur juga dapat menjadi bagian dari
proses budaya yang bertumbuh dan berkembang selaras dengan kebutuhan manusia,
sebagaimana kebutuhan manusia yang bertamabah seiring waktu dan zaman yang
berasal dari factor budaya disekitarnya.
Proses berarsitektur tidaklah hanya sekedar menuntutperwujudanfungsi seperti
halnya manusia manusia berjalan, beraktifitas ataupunberbahasa, melainkanterdapat
upayapeneympurnaanjati diri manusia dan kemanusiannya, hal ini merupakan fungsi
dari penggunana budaya ubtuk arsitektur. Melihat dari fenomena alam yang telah
disediakan oleh Tuhan sebagai inspirasi yang mengajari manusia yang kemudian
manusia hanya perlu mengadopsi apa yang telah Tuhan ciptakan dan dengan akal
yang dimiliki manusia lalu ditranformasi yang menjadikan karya arsitektur tidak
hanya memenuhi syarat teknis fungsional,namun menyajikannilai keindahan.
Terdapat budaya yang menjadi symbol hati dan pikiran yang dalam berarsitektur hal
ini merupakan proses berbudaya, sama halnya saat kita berbahasa terdapat ritme,
intonasi, nada dan sebagainya dalam berarsitektur kita berbahasa dengan
menggunakan gatra, titik, garis, ruang, tekstur, bentuk, warna, material dan
sebagainya yang mendasari kita dalam berarsitektur danbudaya yang memperkuat
kitadalam berarsitektur.

C. Transformasi Arsitektur Tradisional


Transformasi arsitektur adalah membuat suatu perubahan atau penyesuaian
beberapa elemen bentuk fisik, karakter arsitektur.Baik itu masih terdapat unsur asli
maupuntidak dalam fisiknya. Namun dalam prosesnya masih bersumber dari kajian
keaslian objek transformasi. Dan beberapa kasus tranformasi arsitektur terjadi
memlalui perubahaan massa bangunan namun tetap mempertahankan unsur
bangunana tradisional yang menjadi filosofinya.
Terdapat 3 strategi pembacaan dan penerapan budaya lokal dalam desain
arsitektur yaitu:
1. Kreativitas transformasi
 Metafora
Metafora merupakan yang digunakan sebagai pendekatan dalam
proses penciptaan dan kreativitas perancangan arsitektur. Transformasi
atau menganalogi merupakan sesuatu yang berasal dari alam atau budaya
yang kemudian dija dikan inspirasi baik secara keseluruhan ataupun
sebagian menjadi sebuah karya arsitektur yang tidak hanya mementingkan
fungsi namun juga keindahanya. Budaya yang berasalah dari alam
merupaka inspurasi yang tidak akan pernah ada habisnya. Antoniades
mengemukakan terdapat 3 jenis metafora yaitu:
1) Intangible metaphora, merupakan metafora yang diambil baru
berupa konseptual, tidak terukurdantidak terhitung.
2) Tangible metaphora, merupakan metafora yang sudah jelas
ukurannya dan sudah terhitung.
3) Mixed metaphora, merupakangabungankedua metafora.
 Transformasi
Terdapat 3 jenis transformasi yaitu secara tradisional, borrowing
dan dekomposisi/dekonstruksi. Dalam kesempatan kali ini yang akan
dibahas adalah dekomposisi atau dekonstruksi yang dalam prosesnya
pedekatannya dilakukan dengan membongkar bentuk, menguraikan
makna yang kemudian dijadikan inspirasi karya arsitektur yangbaru.
Adapun contoh inpirasi budaya yang dapat digunakan yaitu
bangunan tradisional, tarian, kegiatan berbudaya bahkan motif kain dan
ukiran pun dapat dijadikan inspirasi, YAITU Tari samangayo yang
dijadikan sebagai inpirasi desain arsitektur Ukiran bungo seulanga yang
dijadikan inspirasi arsitektur

2. Place Making
 Fenomonologi merupakan fenomena atau kegiatan berbudaya yang
dijadikan sebagai inspirasi sebuah arsitektur. Contohnya tradisi tumbilo
tohe di Gorontalo yang mana masyarakat akan menyalakan lampu lampu
ataupun obor saat tiba waktuuntuk membayar zakat
yangdijadikaninspirasi arsitektur.
 Social constructivism merupakan hubungan sosial yang dijadikan filosofi
atau inspirasi dalam berarsitektur. Contohnya Kampung Taman
Yogyakarta yang awalnya terbentuk karena belah kasihan oleh raja atau
bangsawan terdahulu namunkita telah menjadidesa wisata.
3. Penanda Pesan Budaya
Pendekatan yang dilakukan merupakan pendekatan komunikasi dan
pendekatan semiotika Pendekatan semiotika sendiri merupakan pendekatang yang
menggunakan bahasa symbol yang digunakan untuk memberikan informasi
kepada pengamat lewat bentuk bentuk tertentu. Dengan kata lain symbol-symbol
inilahyang menjadidasardari filosofi arsitektur yangterisnpirasi daribudaya
tradisional.

Anda mungkin juga menyukai