Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat petunjuk dan
bimbingan-Nya, penulis berhasil menyelesaikan makalah dengan  tema
KEBUDAYAAN yang berisi pemahaman materi bagi siswa sebagai saran belajar agar
siswa lebih aktif dan kreatif.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak sekali mengalami bayak
kesulitan karena kurangnya ilmu pengetahuan. namun berkat bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat terselesaikan meskipun banyak
kekurangan. penulis menyadari sebagai seorang pelajar yang pengetahuannya belum
seberapa dan masih perlu banyak belajar dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif untuk
ksempurnaan makalah ini.
Penulis berharap mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat dan
digunakan sebagai bahan pembelajaran di masa yang akan datang. Amiin.

Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perubahan dirasakan oleh hampir semua manusia dalam masyarakat.
Perubahan dalam masyarakat tersebut wajar, mengingat manusia memiliki kebutuhan
yang sangat tidak terbatas. Kalian akan dapat melihat perubahan itu setelah
membandingkan keadaan pada beberapa waktu lalu dengan keadaan yang sekarang
ini. Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan, seperti peralatan dan
perlengkapan hidup, maka pencaharian, sistem kemasyarakatan bahasa, kesenian,
sistem pengetahuan, serta religi/keyakinan.
Perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan budaya,. Perubahan dalam
kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu pengetahuan,
teknologi, filsafat dan lain sebagainya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak
mempengaruhi organisasi sosial masyarakat. Ruang lingkup perubahan kebudayaan
lebih luas di bandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam prakteknya di
lapangan, kedua jenis perubahan perubahan tersebut sulit untuk di pisahkan
sebagaimana mestinya.
Perubahan kebudayaan bertitik tolak dan timbul dari organisasi sosial.
Pendapat tersebut dikembalikan pada pengertian masyarakat dan kebudayaan.
Masyarakat adalah sistem hubungan dalam arti hubungan antar organisasi dan bukan
hubungan antar sel. Kebudayaan mencakup segenap cara berfikir dan bertingkahlaku,
yang timbul karena interaksi yang bersifat komulatif seperti menyampaikan buah
pikiran secara simbolik dan bukan warisan karena keturunan. Apabila diambil definisi
kebudayaan menurut taylor dalam Soekanto. Kebudayaan merupakan kompleks yang
mencakup pengertian, kepercayaan, kesenian, moral, hukum dan adat istiadat dan
setiap kemampuan serta kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat, maka
perubahan kebudayaan adalah segal perubahan yang mencakup unsur – unsur
tersebut, Soemadjan (1982), mengemukakan bahwa perubahan sosial dan perubahan
kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu, kebudayaan bersangkut paut dengan
suatucara penerimaan cara – cara baru atau suat perbaikan dalam cara masyarakat
memenuhi kebutuhannya.

B. RUMUSAN MASLAH
a. Apakah Definisi Kebudayaan ?
b. Apakah Unsur – Unsur dalam Kebudayaan ?
c. Apa saja masalah yang timbul dalam kebudayaan dan solusinya ?
d. Apa pengertian dari Ras, Suku, Agama dan Golongan?

C. Tujuan Penulisan
a. Mengetahui definisi kebudayaan
b. Mengetahui apa saja unsur – unsur pembentuk kebudayaan
c. Mengetahui masalah-masalah dan solusi dalam kebudayaan
d. Mengetahui pengertian dari ras, suku, agama dan golongan

Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kebudayaan
Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai
makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan
lingkungan dan pengalamanya, serta menjadi landasan bagi tingkah-lakunya. Dengan
demikian, kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk,
rencana-rencana, dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model
kognitif yang dipunyai oleh manusia, dan digunakannya secara selektif dalam
menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah-laku dan tindakan-
tindakannya.
Kebudayaan dapat didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengetahuan
manusia sebagai makhluk sosial yang digunakan untuk memahami dan
menginterpretasikan lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi pedoman bagi
tingkah lakunya.
Sebagai pengetahuan, kebudayaan adalah suatu satuan ide yang ada dalam
kepala manusia dan bukan suatu gejala (yang terdiri atas kelakuan dan hasil kelakuan
manusia). Sebagai satuan ide, kebudayaan terdiri atas serangkaian nilai-nilai, norma-
norma yang berisikan larangan-larangan untuk melakukan suatu tindakan dalam
menghadapi suatu lingkungan sosial, kebudayaan, dan alam, serta berisi serangkaian
konsep-konsep dan model-model pengetahuan mengenai berbagai tindakan dan
tingkah laku yang seharusnya diwujudkan oleh pendukungnya dalam menghadapi
suatu lingkungan sosial, kebudayaan, dan alam. Jadi nilai-nilai tersebut dalam
penggunaannya adalah selektif sesuai dengan lingkungan yang dihadapi oleh
pendukungnya
Dari berbagai sisi, kebudayaan dapat dipdang sebagai: (1) Pengetahuan yang
diyakini kebenarannya oleh masyarakat yang memiliki kebudayaan tersebut; (2)
Kebudayaan adalah milik masyarakat manusia, bukan daerah atau tempat yang
mempunyai kebudayaan tetapi manusialah yang mempunyai kebudayaan; (3) Sebagai
pengetahuan yang diyakini kebenarannya, kebudayaan adalah pedoman menyeluruh
yang mendalam dan mendasar bagi kehidupan masyarakat yang bersangkutan; (4)
Sebagai pedoman bagi kehidupan, kebudayaan dibedakan dari kelakuan dan hasil
kelakuan; karena kelakuan itu terwujud dengan mengacu atau berpedoman pada
kebudayaan yang dipunyai oleh pelaku yang bersangkutan.
Sebagai pengetahuan, kebudayaan berisikan konsep-konsep, metode-metode,
resep-resep, dan petunjuk-petunjuk untuk memilah (mengkategorisasi) konsep-konsep
dan merangkai hasil pilahan untuk dapat digunakan sebagai pedoman dalam
menginterpretasi dan memahami lingkungan yang dihadapi dan dalam mewujudkan
tindakan-tindakan dalam menghadapi dan memanfaatkan lingkungan dan sumber-
sumber dayanya dalam pemenuhan kebutuhan-kebutuhan untuk kelangsungan hidup.
Dengan demikian, pengertian kebudayaan sebagai pedoman bagi kehidupan adalah
sebagai pedoman dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.

Page | 3
B. Unsur-Unsur Kebudayaan
Untuk lebih mendalami kebudayaan perlu dikenal beberapa masalah lain yang
menyangkut kebudayaan antara lain unsur kebudayaan. Unsur kebudayan dalam
kamus besar Indonesia berarti bagian dari suatu kebudayaan yang dapat digunakan
sebagai suatu analisi tertentu. Dengan adanya unsur tersebut, kebudayan disini lebih
mengandung makna totalitas dari pada sekedar perjumlahan usur-unsur yang terdapat
di dalamnya. Unsur kebudayaan terdiri atas :
1. System regili dan upacaru keagamaan merupakan produk manusia sebagai
homoriligius. manusia yang mempunyai kecerdasan ,pikiran ,dan perasaan luhur
,tangapan bahwa kekuatan lain mahabesar yang dapat “menghitam-putikan”
kehidupannya.
2. System organisasi kemasyarakatan merupakan produk manusia sebagia
homosocius.manusia sadar bahwa tubuh nay lemah.namun, dengan akalnya
manusia membuat kekuatan dengan menyusun organisasikemasyarakatan yang
merupakan tempat berkerja sama untuk mencapai tujuan baersama, yaitu
meningatkan kesejahtraan hidupnya.
3. System mata pencarian yang merupakan produk dari manusia sebagai
homoeconomicus manjadikan tinkat kehudupan manusia secara umum terus
meningkat.contoh bercocok tanam, kemudian berternak ,lalu mengusahakan
kerjinan, dan berdagang.

Kebudayaan dapat dibagi menjadi 3 macam dilihat dari keadaan jenis-jenisnya:


 Hidup-kebatinan manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan tertib damainya hidup
masyarakat dengan adat-istiadatnya,pemerintahan negeri, agama atau ilmu kebatinan
 Angan-angan manusia, yaitu sesuatu yang dapat menimbulkan keluhuran bahasa,
kesusasteraan dan kesusilaan.
 Kepandaian manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan macam-macam kepandaian
tentang perusahaan tanah, perniagaan, kerajinan, pelayaran, hubungan lalu-lintas,
kesenian yang berjenis-jenis; semuanya bersifat indah (Dewantara; 1994).

 Kebudayaan berdasarkan wujudnya


Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga,yaitu:
Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan
ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak
dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat
tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari
kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para
penulis warga masyarakat tersebut.
Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem
sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling

Page | 4
berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut
pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi
dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret
diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan
yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai
contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan
(aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas dua komponen


utama:
a) Kebudayaan material
Kebudayaan material adalah kebudayaan yang mengacu pada semua
ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Contoh kebudayaan material ini adalah
temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah
liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup
barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung
pencakar langit, dan mesin cuci.
b) Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan
dari generasi ke generasi, misalnya dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian
tradisional.

Kebudayaan secara umum dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :


a) Kebudayaan  Daerah adalah kebudayaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang
diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya
pada ruang lingkup daerah tersebut. Budaya daerah ini muncul saat penduduk suatu
daerah telah memiliki pola pikir dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu
menjadi suatu kebiasaan yang membedakan mereka dengan penduduk – penduduk
yang lain. Budaya daerah mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman
kerajaan – kerajaan terdahulu. Hal itu dapat dilihat dari cara hidup dan interaksi
sosial yang dilakukan masing-masing masyarakat kerajaan di Indonesia yang
berbeda satu sama lain.
Dari pola kegiatan ekonomi kebudayaan daerah dikelompokan beberapa
macam yaitu:
Kebudayaan Pemburu dan Peramu
Kelompok kebudayaan pemburu dan peramu ini pada masa sekarang
hampir tidak ada. Kelompok ini sekarang tinggal di daerah-daerah terpencil
saja.
Kebudayaan Peternak

Page | 5
Kelompok kebudayaan peternak/kebudayaan berpindah-pindah banyak
dijumpai di daerah padang rumput.
Kebudayaan Peladang
Kelompok kebudayaan peladang ini hidup di daerah hutan rimba.
Mereka menebang pohon-pohon, membakar ranting, daun-daun dan dahan
yang ditebang. Setelah bersih lalu ditanami berbagai macam tanaman pangan.
Setelah dua atua tiga kali ditanami, kemudian ditinggalkan untuk membuka
ladang baru di daerah lain.
Kebudayaan Nelayan
Kelompok kebudayaan nelayan ini hidup di sepanjang pantai. Desa-
desa nelayan umumnya terdapat di daerah muara sungai atau teluk.
Kebudayaan nelayan ditandai kemampuan teknologi pembuatan kapal,
pengetahuan cara-cara berlayar di laut, pembagian kerja nelayan laut.
Kebudayaan Petani Pedesaan
Kelompok kebudayaan petani pedesaan ini menduduki bagian terbesar
di dunia. Masyarakat petani ini merupakan kesatuan ekonomi, sosial budaya
dan administratif yang besar. Sikap hidup gotong royong mewarnai
kebudayaan petani pedesaan.
b) Kebudayaan Nasional adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di Negara
tersebut.Itu dimaksudkan budaya daerah yang mengalami asimilasi dan akulturasi
dengan dareah lain di suatu Negara akan terus tumbuh dan berkembang menjadi
kebiasaan-kebiasaan dari Negara tersebut.
Misalkan daerah satu dengan yang lain memang berbeda, tetapi jika dapat
menyatukan perbedaan tersebut maka akan terjadi budaya nasional yang kuat yang
bisa berlaku di semua daerah di Negara tersebut walaupun tidak semuanya dan
juga tidak mengesampingkan budaya daerah tersebut.
Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa Indonesia dan Lagu
Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda 12 Oktober 1928 yang diikuti
oleh seluruh pemuda berbagai daerah di Indonesia yang membulatkan tekad untuk
menyatukan Indonesia dengan menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang
berbeda budaya tiap daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya
dalam semboyan “bhineka tunggal ika”.

C. Masalah yang Timbul dalam Kebudayaan dan Solusinya


Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa dari manusia oleh karena itu
kebudayaan akan mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan
perkembangan dan pola pikir manusia. Di Indonesia terdapat bermacam - macam
suku, ras, kepercayaan dan budaya. Setiap daerah memiliki kebudayaan masing –
masing, dan suatu kebudayaan merupakan ciri khas daerah atau kelompok tertentu.
Kebudayaan ini menyebabkan adanya perbedaan norma- norma, tingkah laku,
kepercayaan, adat istiadat dan sebagainya antara kelompok yang satu dan kelompok
lainya. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi modern, mudahnya
akses tentang kebudayaan barat disertai dengan pengetahuan dan pola pikir
masyarakat (kelompok tertentu) yang masih rendah maka dengan mudahnya
kelompok tertentu akan menerapkan kebudayaan asing dalam kehidupanya sehari –
hari.

Page | 6
Ketidakmampuan sebagian masyarakat Indonesia untuk beradaptasi dengan
kebuadayaan barat berakibat pada pergeseran budaya, etika dan moral di Indonesia.
Karena ingin mendapat pengakuan sebagai masyarakat yang modern, maka
masyarakat Indonesia banyak yang mengikuti gaya hidup dan berbagai budaya barat
tanpa di filterisasi, sehingga seringkali mengabaikan budaya di Tanah Air.
Sesungguhnya inti permasalahanya bukan pada kesalahan dari budaya barat yang
masuk ke Indonesia tapi bagaimana seharusnya sebagai manusia menghargai budaya
kita sendiri.
Adapun beberapa permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam
menjaga dan melestarikan kebudayaannya yaitu :
 Semakin Kompleksnya Kebutuhan dan Masalah yang dihadapi oleh manusia
Manusia memiliki kebutuhan hidup yang tak terbatas. Oleh sebab itu
manusia akan melakukan segala hal untuk memenuhi kebutuhanya tersebut. Inilah
salah satu hal yang melatarbelakangi pertukaran budaya antara kelompok yang satu
dengan yang lainya. Karena kebutuhan yang tak terbatas dan sarana pemenuhan
kebutuhan yang terbatas menyebaban orang akan mencari alat pemenuh kebutuhan
tersebut di tempat atau kelompok lain. Pada saat Ia telah mendapatkan sedikit
kepuasan di tempat lain yang memiliki kebudayaan berbeda, maka ketika Ia
berkeluarga dan tinggal jauh dari tempat asalnya, anak yang lahir dari keluarga
tersebut kemungkinan besar tidak akan mengetahui adat istiadat dan kebudayaan
orang tuanya. Hal ini akan terjadi ke genersai – generasi berikutnya, sehingga
kebudayaan asalnya akan mulai terlupakan.
 Kurangnya Pendidikan tentang Budaya
Kecintaan akan budaya lokal harus ditanamkan sejak dini, agar ketika
seorang anak tumbuh besar Ia tidak akan merasa asing atau minder atau kuno
dengan kebudayaan yang Ia miliki. Saat ini di Sekolah - sekolah Indonesia sangat
jarang sekali ada mata pelajaran yang mempelajari dan mempraktekkan tentang
budaya – budaya yang ada di Indonesia. Pemerintah bisa mempertimbangkan agar
anak – anak sekolah bisa mendapat pelajaran budaya, misalnya tentang bahasa dan
kesenian daerah – daerah di Indonesia.
 Pengaruh Perkembangan Teknologi
Teknologi dan informasi memberikan peranan yang sangat besar dalam
masuknya kebudayaan asing ke Indonesia. Pada hakekatnya untuk mengikuti
perkembangan zaman, kebudayaan asing masuk dalam suatu Negara merupakan
hal yang wajar, yang penting budaya tersebut sesuai dengan kebudayaan yang telah
kita anut. Namun yang terjadi saat ini, terutama untuk masyarakat ekonomi kelas
atas yang hidup di kota – kota besar telah mengalami pergeseran budaya.
Mudahnya akses terhadap kebudayaan luar dan gencarnya media elektronik
dan media cetak “mempromosikan” kebudayaan barat menyebabkan semakin
mendominasinya kebudayaan barat dari pada kebudayaan lokal. Misalnya kaum
muda saat ini lebih menggandrungi film – film barat dibandingkan film lokal,
menjamurnya tempat kuliner barat, dan perubahan gaya hidup masyarakat
Indonesia seperti : lebih sering belanja ke mall – mall di luar negeri, mengenakan
pakaian terbuka yang sebenarnya tidak sesuai dengan budaya timur. Perilaku
tersebut mengakibatkan kebudayaan lokal menjadi terlupakan.

Page | 7
Adapun juga hal yang sangat mengerikan, budaya Indonesia tidak
mengenal adanya seks bebas berbeda dengan budaya barat. Namun apa yang
terjadi saat ini? Seks bebas sering terjadi dikalangan remaja. Contohnya siswi SMP
yang harus berhenti sekolah karena hamil diluar nikah, dan adanya pasangan yang
tinggal bersama dalam satu rumah tanpa ikatan suami istri, dan lain – lain. Uraian
diatas jelas menggabarkan peranan media massa sangat penting untuk membangun
rasa cinta dan tanggung jawab terhadap kebudayan lokal, agar tidak menyebabkan
perubahan etika, moral, dan cara pandang/persepsi masyarakat terhadap suatu
maslah.
 Peran serta Pemerintah dan masyarakat
Kelestarian kebudayaan Bangsa menjadi tanggung jawab kita bersama, baik
pemerintah maupun masyarakat. Kita semua harus menjaga kebudayaan yang
merupakan jati diri Bangsa Indonesia. Seperti beberapa kasus yang telah terjadi di
Negara kita. Banyak kebudayaan kita yang di klaim oleh Negara lain sebagai
kebudayaan dari Negaranya.
Indonesia memiliki begitu banyak kebudayaan, kesenian yang begitu
menarik. Tapi tak banyak orang yang berminat untuk mempelajari dan
melestarikannya. Pemerintah Indonesia terkesan kurang peduli terhadap budaya
Bangsa sendiri, tapi setelah diakaui oleh Negara lain, barulah pemerintah dan kita
semua tersadar dengan kekayaan budaya yang kita miliki. Pemerintah harus tegas
dalam melindungi budaya bangsa, misalnya dengan membuat undang – undang
yang melindungi budaya Indonesia agar tidak di akui oleh Negara lain. Kemudian
mendata dan mendaftarkan kebudayaan bangsa Indonesia ke United Nations
Educational, Scientific and cultural Organization (UNESCO), sehingga tidak ada
lagi klaim dari Negara lain.

D. Pengertian Ras, Suku, Agama dan Golongan

 Ras
Suatu pengelompokan manusia ke dalam suatu kelompok besar dengan perbedaan
masing masing kelompok yang di wariskan turun temurun salah satunya
perbedaan kulit.
Ras dapat di kelompokan dalam beberapa kelompok seperti :
1) Ras Mongoloid
Ras ini merupakan ras berkulit kuning yang mendiami beberapa
daerah seperti american mongoloid di amerika utara,  malayan mongoloid di
asia tenggara dan malaysia ,asiatic mongoloid di Asia utara,tengahdan timur
2) Ras Negroid
Ini merupakan ras berkulit hitam yang mendiami beberapa daerah
seperti african negroid di benua afrika, melanisia di papua dan melanisia,
negrito di afrika tengah dan filipina
3) Ras kaukasoid
Ras yang memiliki kulit putih  dan mendiami beberapa daerah seperti
eropa utara ras nordic, Alpine di eropa tengah dan eropa timur

 Suku

Page | 8
 Suku
Suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasi dirinya
dengan sesama. Biasanya, kesamaan tersebut didasarkan pada garis keturunanan.
Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010,
Indonesia tercatat memiliki sekitar 1.340 suku bangsa yang tersebar di seluruh
wilayah Indonesia. Dari banyaknya suku yang tercatat, Suku Jawa memiliki
populasi terbesar di Indonesia. Jumlah tersebut mencapai 41 persen dari total
populasi Indonesia.
Indonesia yang merupakan negara kepulauan memiliki ciri khas dan
keunikan masing-masing yang disimbolkan pada semboyan negara “Bhineka
Tunggal Ika” yang berarti “berbeda-beda tapi tetap satu jua”. Meskipun memiliki
lebih dari seribu suku bangsa, nyatanya Indonesia dapat bersatu. Itulah bukti
semboyan Bhineka Tunggal Ika.

 Agama
Definisi Umum
Pengertian agama adalah tata cara yang mengatur peribadahan manusia
kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta tata cara yang mengatur hubungan manusia
dengan manusia yang lain serta manusia dengan lingkungannya, yang merupakan
bagian dari makhluk ciptaan Tuhan.
Agama-agama tertentu serta kepercayaan tertentu banyak mempunyai
narasi, dan simbol serta sejarah suci yang mempunyai maksud untuk menjelaskan
berbagai macam makna kehidupan dan menjelaskan asal usul kehidupan dari
alam semesta ini.
Kerukunan Umat Beragama Indonesia
Dari berbagai macam keyakinan yang diyakini oleh mereka mengenai
sifat manusia dan perihal kosmos, seseorang akan mendapatkan etika, moralitas,
berikut hukum tentang agama berkaitan dengan gaya hidup yang dijalaninya.
Berdasarkan perkiraan penghitungan dan penelitian, setidaknya ada 4200 agama
di dunia namun hanya beberapa yang diakui.
1. KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau sering disingkat dengan
KBBI, agama merupakan suatu sistem yang mampu mengatur tata keimanan
dan kepercayaan serta ibadah pada Tuhan Yang Maha Kuasa disertai dengan
tata kaidah yang berkaitan langsung dengan ciri pergaulan manusia dengan
manusia lainnya ataupun manusia dengan lingkungan sekitarnya.
2. Etimologi
Istilah agama merujuk dari bahasa Sanskreta yang bermakna suatu
tradisi atau tidak kacau karena berasal dari kata “a” dan “gama”. Agama juga
dapat diartikan sebagai sebuah kumpulan aturan yang dapat mengarahkan
manusia dalam arah dan tujuan tertentu yang baik dan benar.

 Golongan
Golongan adalah pembedaan suatu jenis kelompok satu dgn yang lain
yang dpt di bedakan dgn spesies, jenis, genus, familiar

Page | 9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan kebudayaan
yang majemuk dan sangat kaya ragamnya. Negara Indonesia mempunyai norma-
norma yang harus dipatuhi oleh masyarakatnya. Setiap butir norma memiliki peranan
masing-masing dalam mengatur hidup manusia.
Seiring dengan kemajuan zaman serta teknologi yang canggih, Indonesia
bangkit menjadi negara berkembang yang semakin lama semakin tumbuh menjadi
negara maju dan ini merupakan salah satu perkembangan zaman yang sangat cepat
dan menyebabkan arus globalisasi.
Pada kondisi saat ini, kebudayaan mulai ditinggalkan bahkan sebagian
masyarakat Indonesia malu akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal
ini mengakibatkan hilangnya keanekaragaman budaya Indonesia secara perlahan-
lahan, yang tidak terlepas dari pengaruh budaya luar. Generasi muda termasuk
mahasiswa di dalamnya harus menjaga kelestarian keanekaragaman budaya yang
dimiliki oleh Indonesia. Jangan sampai di saat budaya kita diambil bangsa lain, baru
kita menyadari betapa bagusnya nilai-nilai yang terkandung dalam budaya kita itu
sendiri. Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin lama semakin canggih
serta perdagangan bebas yang telah terjadi di dunia khususnya Indonesia telah
meracuni bangsa Indonesia terhadap moral akhlak dan tatakrama pergaulan anak
remaja, adat budaya Indonesia yang dulu katanya Indonesia kaya akan budayanya kini
terhapus semua oleh yang namanya kemajuan zaman.
Pada kondisi saat ini, kebudayaan mulai ditinggalkan bahkan sebagian
masyarakat Indonesia malu akan kebudayaannya sebagai jati diri sebuah bangsa. Hal
ini mengakibatkan hilangnya keanekaragaman budaya Indonesia secara perlahan-
lahan, yang tidak terlepas dari pengaruh budaya luar dan karakter mayarakat
Indonesia yang suka meniru. Generasi muda termasuk mahasiswa di dalamnya, baik
disadari atau tidak memegang amanah dalam menjaga kelestarian keanekaragaman
budaya yang dimiliki oleh Indonesia. Dalam menjaga kelestarian budaya Indonesia
tersebut banyak cara yang dapat dilakukan sesuai dengan kemampuan dan batasan-
batasan yang ada.

B. SARAN
Setelah diamati dampak dari masuknya unsur-unsur budaya asing ke
Indonesia,  penulis memberikan saran kepada para pembaca karya tulis ini umumnya
dan para generasi  penerus bangsa indonesia khususnya, agar mengantisipasi terhadap
budaya asing yang yang masuk ke indonesia karena budaya tersebut tidak sesuai
dengan norma-norma kebudayaan kita dan akan berdampak sangat buruk terhadap
eksistensi budaya ini. Karena budaya asing banyak terdapat penyimpangan yang
dilakukan oleh segelintir masyarakat Indonesia khususnya, kaum para pemuda-
pemudi yang mengadopsi cara hidup mereka dari berbagai budaya asing yang masuk
ke Indonesia, seperti pergaulan bebas, live style, sex bebas, dan lainnya.
Dan saran ini ditujukan kepada pemerintah agar lebih teliti lagi menyaring
budaya asing yang masuk karena akan mempengaruhi generasi yang akan datang.

Page | 10
DAFTAR PUSTAKA

Kessing, Roger, M., 1992, Antropologi Budaya suatu persepektif Kontemporer, jilid 2, terj:
Samuel Gunawan, Jakarta: Erlangga
Koentrajaningrat (Ed), 1975, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia, Jakarta: Jambatan.
Sri Wahyuni, Niniek. Dkk. 2007. Manusia dan Masyarakat. Jakarta: Ganeca Exact.
DR. Mubarak, Achmad, MA. 2004. Nasionalis Religius Jati Diri Bangsa Indonesia.
Jatiwaringin: PT.Bina Rena Pariwara  
Anonim 2014” Budaya Indonesia yang terkalahkan oleh perubahan zaman” (Online)
http://www.tugasku4u.com/2013/04/makalah-ilmu-sosial-budaya-dasar.html

Page | 11

Anda mungkin juga menyukai