DOSEN PEMBIMBING :
LIBRINA TRIA PUTRI, SE.MM
JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
BANGKINANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Bangkinang, September 2022
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
1. Komunikator (sender)..................................................................................................3
2. Informasi (pesan).........................................................................................................4
3. Saluran (media)...........................................................................................................5
A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ketika dunia sudah memasuki abad 21, dunia bisnis banyak sekali
menghadapi masalah yang semakin kompleks, bukan hanya ruang bisnisnya yang
semakin bervariasi, tetapi juga karena sekala bisnis yang sudah menjadi luas. Para ahli
mengatakan bisnis sudah menjadi masalah global. Berkembangnya kemajuan
dibidang ilmu dan teknologi menjadi rangsangan terciptanya sistem dan proses
produksi yang efesien. Produksi barang maupun jasa sudah melebihi batas kebutuhan
pasar dalam negeri, sehingga perlu di ekspor. Karena kemajuan teknologi telah
mempercepat pembangunan sarana dan pra sarana transportasi, sehingga mobilitas
sosial menjadi semakin tinggi.
Kemajuan dibidang transformasi informasi (komunikasi) juga berlangsung
sangat pesat, sehingga informasi tentu sesuatu dapat disampaikan tanpa tergantung
pada jarak geografis. Selain itu, kemajuan dibidang komunikasi(media massa) juga
telah mempengaruhi pola-pola bisnis antar manusia. Fenomena inilah yang
mengaharuskan kita menyadari betapa pentingnya memahami gejala komunikasi
dalam rangka memahami gejala bisnis. Jika kita melihat bisnis dan komunikasi
sebagai suatu proses sosial, kita akan menyimpulkan bahwa komunikasi adalah bisnis
dan, sebaliknya, bisnis adalah komunikasi. Artinya, antara komunikasi dan bisnis
merupakan suatu yang terintegrasi, yang sangat erat hubunganya dan tidak dapat
dipisahkan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian variabel komunikasi bisnis ?
2. Apa saja variabel-variabel dalam komunikasi bisnis ?
3. Bagaimana variabel konteks mempengaruhi komunikasi bisnis ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian variabel komunikasi bisnis.
2. Untuk mengetahui variabel-variabel dalam komunikasi bisnis.
3. Untuk mengetahui bagaimana variabel konteks mempengaruhi komunikasi bisnis.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
menempatkan kata untuk membentuk suatu arti dan bisa merubah situasi menjadi
lebih menarik bagi komunikan.
Pengertian sederhana dari komunikasi bisnis adalah komunikasi yang
digunakan dalam dunia bisnis. Apabila tiga kata digabungkan membentuk kalimat
variabel komunikasi bisnis maka akan membentuk pengertian bahwasanya
variabel komunikasi bisnis adalah unsur-unsur dalam menyampaikan informasi
yang berhubungan dengan dunia bisnis.
3
a. Expertness/keahlian atau kompetensi (competence). Seorang satpam
tentunya tidak kompeten meluluskan permohonan kredit, meskipun dia
satpam di sebuah bank yang cukup termasyhur dan bonafide, sedangkan staf
atau pimpinan bagian kredit memiliki kewenangan meluluskan ajuan kredit;
b. Dapat dipercaya (truthwortiness)/aman (safety). Kembali kepada contoh
satpam tadi, tentu tidak dapat dipercaya ada bank yang
memberi kewenangan pada satpamnya memeriksa dan meluluskan ajuan
kredit bernilai miliaran rupiah pada nasabahnya. Bahkan mungkin malah
akan muncul pertanyaan pada diri kita, bank macam apa memberi
kewenangan seperti itu pada satpamnya;
Dinamisme (dynamism) yang memunculkan sifat-sifat seperti agresif,
empatik, tegas, aktif dan energetik. Tentu, satpam yang menjadi contoh kita,
belum tentu memiliki sifat-sifat dinamisme dalam artian memperjuangkan
pencapaian tujuan organisasi/lembaga bisnis.
Dalam organisasi bisnis, status dan kekuasaan terkait dengan posisi
jabatan. Makin tinggi jabatan dalam hierarki jabatan pada satu organisasi makin
tinggi juga status dan kekuasaannya. Dengan kekuasaan yang besar maka daya
kontrolnya juga akan makin besar dan tanggung jawabnya juga besar. Dengan
jabatan sebagai satpam, dalam contoh kita tadi, tentunya ruang kekuasaan dan
kewenangannya berbeda dengan kepala bagian kredit.
Kredibilitas sumber/komunikator dapat bersifat individual dapat pula
bersifat institusional. Individu dengan status dan kekuasaan/kewenangan tinggi
lebih memiliki kredibilitas dibandingkan dengan individu yang status dan
kekuasaan/kewenangannya rendah. Kita juga mengenal ada orang-orang yang
dipandang memiliki kredibilitas dalam bidang tertentu.
2. Informasi (pesan)
Informasi atau pesan dapat berbentuk Suatu ide, gagasan, ataupun perintah
dsb, yang akan disampaikan dari komunikator kepada penerima pesan.
Pesan dapat diartikan sebagai sesuatu yang berupa pengetahuan, gagasan,
pendapat, informasi, atau instruksi yang disampaikan komunikator kepada orang
lain, atau dari satu lembaga kepada lembaga lain, dari satu orang kepada lembaga
lain. Pesan ini dapat disampaikan secara personal atau impersonal dengan
menggunakan simbol atau sinyal tertentu. Pesan yang menggunakan kata-kata
4
dinamakan pesan verbal dan pesan yang disampaikan dengan tidak menggunakan
kata-kata seperti menggunakan bahasa tubuh dinamakan pesan nonverbal.
5
komunikasi bisnis, publik yang menjadi komunikan tentu sangat beragam. Ada
banyak stakeholder, seperti karyawan, manajer, pemegang saham, distributor,
mitra bisnis, pemasok, konsumen, serikat pekerja, dan pemerintah yang tentunya
memiliki karakteristik yang berbeda.
Karakteristik komunikan itu bisa dirumuskan dengan berbagai cara. Ada
yang merumuskannya dengan menggunakan pendekatan demografis seperti
dengan menggambarkan komunikan berdasarkan profil status ekonomi dan sosial
(SES). Ada juga yang menggunakan pendekatan psikologis, seperti menyusun
profil khalayak berdasarkan kebutuhan yang biasanya mengacu
pada teori kebutuhan Maslow yang tentunya sudah Anda pelajari pada mata
kuliah lain. Ada juga yang menggunakan pendekatan gaya hidup sehingga kita
mengenal analisis nilai dan gaya hidup.
Komunikasi sejatinya berlangsung dalam konteks tertentu. Konteks
komunikasi itu, bisa bersifat alamiah dan bisa juga memang sengaja diciptakan.
Konteks komunikasi yang alamiah adalah situasi komunikasi yang tidak kita
ciptakan suasananya sehingga merupakan suasana keseharian yang wajar.
Sedangkan konteks yang kita ciptakan adalah suasana yang sengaja kita buat.
Konteks komunikasi yang sengaja diciptakan misalnya acara business lunch,
permainan golf, coffee morning atau menyelenggarakan rapat di kawasan wisata.
Sedangkan konteks yang alamiah, misalnya komunikasi yang berlangsung di
ruangan kantor atau perbincangan di ruang rapat.
Apa yang dikemukakan di atas menunjukkan pentingnya variabel konteks
dalam kegiatan dan proses komunikasi bisnis, mengingat konteks komunikasi
berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi bisnis. Dalam konteks yang
formal, kegiatan komunikasinya mungkin terkendala oleh waktu dan pembicaraan
yang formal. Tapi dalam suasana makan siang, tentu kekakuan sudah mencair dan
situasi seperti ini sangat menunjang untuk melakukan komunikasi.
5. Umpan balik (feedback)
Tanggapan dari penerimaan pesan atau isi pesan yang disampaikan komunikator
kepada komunikan atau penerima pesan.
6
C. Variabel Konteks Dalam Komunikasi Bisnis
Komunikasi tidak berlangsung dalam suatu ruang hampa-sosial, melainkan
dalam suatu konteks atau situasi tertentu. Secara luas konteks di sini berarti semua
faktor di luar orang-orang yang berkomunikasi. Yang terdiri dari: aspek bersifat fisik,
aspek psikologis, aspek social, dan aspek waktu.
Indicator paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan
konteksnya atau tingkatnya adalah jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi.
Maka dikenallah: komunikasi intapribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi
kelompok kecil, komunikasi public, komunikasi organisasi dan komunikasi massa.
Salah satu pendekatan untuk membedakan konteks-konteks komunikasi adalah
pendekatan situasional yang dikemukakakan oleh G.R MILLER sebagai berikut.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Variabel komunikasi bisnis adalah unsur-unsur dalam menyampaikan
informasi yang berhubungan dengan dunia bisnis.Variabel-variabel komunikasi bisnis
adalah komunikator, pesan, media, penerima pesan atau komunikan, umpan balik, dan
variabel konteksVariabel konteks meliputi bersifat fisik, aspek psikologis, aspek
social, dan aspek waktu.
8
DAFTAR PUSTAKA