Anda di halaman 1dari 9

PENDIDIKAN INDONESIA PADA MASA PENJAJAHAN

DISUSUN OLEH :
KAHIRIL FAJRI MUHAMMAD AFDHAL
M. ALFA RUQI MUHAMMAD FIKRA ISLAMI
M. ARIF ABDILLAH MUHAMMAD ASRAF
M. SYAMSUL KURNAIN
PENDIDIKAN MASA BANGSA PORTUGIS
DAN SPANYOL

Setelah menguasai malaka pada permulaan abad ke


-16, orang-orang Portugis bergerak mencari daerah
sumber rempah-rempah di Indonesia bagian timur.
Mereka menguasai pulau Ternate, Tidore, Ambon dan
Bacan. Dalam gerakan selalu di ikuti oleh missinaries
Roma Khatolik.
Pada tahun 1536 penguasa Portugis di Maluku
bernama Antonio Galvano, mendirikan sekolah seminari
untuk anak-anak dari pemuka Bumiputera. Selain
pelajaran agama juga diajarkan membaca, menulis dan
berhitung.
Sekolah semacam ini didirikan di pulau Solor
jumlah muridnya mencapai 50 siswa, diketahui bahwa
bahasa latin diajarkan pada Bumi Putera ternyata dapat
mengikuti pelajaran dan ingin melanjutkan dan
meneruskan studi ke Goa, yang menjadi kekuatan
Portugis di Asia. Fransiskus Xaverius pada tahun 1547
pergi ke Goa dari Ternate dengan membina pemuda-
pemuda Maluku untuk melanjutkan pendidikan ke Goa.
Metode kolonialisasi Belanda sangat
sederhana. Mereka mempertahankan raja-
raja yang berkuasa dan menjalankan
pemerintahan melalui raja-raja itu akan
tetapi menuntut monopoli hak berdagang
dan eksploitasi sumber-sumber alam. Adat
istiadat dan kebudayaan asli dibiarkan
tanpa perubahan aristokrasi tradisional
digunakan oleh belanda untuk memerintah
negeri dengan cara efisien, maka sangat
sedikit yang mereka perbuat untuk
pendidikan bangsa. Kecuali usaha
menyebarkan agama mereka dibeberapa
pulau di bagian timur Indonesia. Kegiatan
pendidikan pertama yang dilakukan VOC.

ZAMAN VEREENIGDE OOST


- INDISHE COMPAGNIE (VOC)
Tujuan VOC Mendirikan Pendidikan di Indonesia

 Pendidikan berkaitan untuk


memudahkan dalam kepentingan
Komersial.
 Untuk menyaingi portugis di nusantara
terutama Maluku.
 Untuk penyebaran agama kristen
protestan dan melenyapkan agama
Kristen katolik. Pendidikan berkaitan
untuk memudahkan dalam kepentingan
Komersial.
Ciri Pendidikan Masa  VOC
 Sekolah-sekolah didirikan untuk
melenyapkan agama katolik dan
menyebarkan agama protestan.
 Pendidikan di batavia digalakkan
untuk menyiapkan tenaga kerja
yang kompeten bagi VOC.
 Semua sekolah pada satu wilayah
berada di bawah pengawasan
gereja.
 Kurikulumnya mengacu pada
gereja.
 Pembelajarannya dilaksanakan
secara individu dan belum
menerapkan pembelajaran
klasikal.
Sekolah Zaman VOC
 Pendidikan Dasar
Berdasar peraturan tahun 1778, dibagi kedalam 3 kelas berdasar
rankingnya. Kelas 1 (tertinggi) diberi pelajaran membaca, menulis,
agama, menyanyi dan berhitung. Kelas 2 mata pelajarannya tidak
termasuk berhitung. Sedangkan kelas 3 (terendah) materi pelajaran
fokus pada alphabet dan mengeja kata-kata. Proses kenaikan kelas tidak
jelas disebutkan, hanya didasarkan pada kemampuan secara individual.

 Sekolah Latin
Diawali dengan sistem numpang-tinggal (in de kost) di rumah pendeta
tahun 1642. Sesuai namanya, selain bahasa Belanda dan materi agama,
mata pelajaran utamanya adalah bahasa Latin. Setelah mengalami buka-
tutup, akhirnya sekolah ini secara permanen ditutup tahun 1670.

 Seminarium Theologicum (Sekolah Seminari)


Sekolah untuk mendidik calon-calon pendeta, yang didirikan pertama
kali oleh Gubernur Jenderal van Imhoff tahun 1745 di Jakarta. Sekolah
dibagi menjadi 4 kelas secara berjenjang. Kelas 1 belajar membaca,
menulis, bahasa Belanda, Melayu dan Portugis serta materi dasar-dasar
agama. Kelas 2 pelajarannya ditambah bahasa Latin. Kelas 3 ditambah
materi bahasa Yunani dan Yahudi, filsafat, sejarah, arkeologi dan
lainnya. Untuk kelas 4 materinya pendalaman yang diasuh langsung
oleh kepala sekolahnya. Sistem pendidikannya asrama dengan durasi
studi 5,5 jam sehari dan Sekolah ini hanya bertahan selama 10 tahun.
 Academie der Marine (Akademi Pelayanan)
Berdiri tahun 1743, dimaksudkan untuk mendidik
calon perwira pelayaran dengan lama studi 6 tahun.
Materi pelajarannya meliputi matematika, bahasa
Latin, bahasa ketimuran (Melayu, Malabar dan
Persia), navigasi, menulis, menggambar, agama,
keterampilan naik kuda, anggar, dan dansa. Tetapi
iapun akhirnya ditutup tahun 1755.

 Sekolah Cina
Pada tahun 1737 didirikan sekolah untuk keturunan
Cina yang miskin, tetapi sempat vakum karena
peristiwa de Chineezenmoord (pembunuhan Cina)
tahun 1740. Selanjutnya, sekolah ini berdiri kembali
secara swadaya dari masyarakat keturunan Cina
sekitar tahun 1753 dan 1787.

 Pendidikan Islam
Pendidikan untuk komunitas muslim relatif telah
mapan melalui lembaga-lembaga yang secara
tradisional telah berkembang dan mengakar sejak
proses awal masuknya Islam ke Indonesia. VOC
tidak ikut campur mengurusi atau mengaturnya.
Pada akhir abad ke-18, setelah VOC mengalami
kebangkrutan, kekuasaan Hindia Belanda
akhirnya diserahkan kepada pemerintah kerajaan
Belanda langsung. Pada masa ini, pendidikan
mulai memperoleh perhatian relatif maju dari
sebelumnya.

Kurikulum yang diterapkan di sekolah-sekolah


VOC bertalian erat dengan gereja. Menurut
peraturan sekolah 1643, tugas guru ialah:
memupuk rasa takut terhadap tuhan,
mengajarkan dasar-dasar agama Kristen,
mengajar anak berdo’a, bernyanyi, pergi ke
gereja, mematuhi orang tua, penguasa, dan guru-
guru
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai